KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S --

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENGARUH PENAMBAHAN URANIUM PADA ANALISIS THORIUM SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO(III)

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

PENGUKURAN KANDUNGAN Fe DALAM PADUAN AlFeNi MENGGUNAKAN PENGOMPLEKS AMONIUM TIOSIANAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

VERIFIKASI METODA GRAVIMETRI UNTUK PENENTUAN THORIUM

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER

ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTO METER UV-VIS

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PENENTUAN KONSENTRASI SULFAT SECARA POTENSIOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

KUALIFIKASI ALAT POTENSIOMETER METROHM 682 UNTUK PENENTUAN KADAR URANIUM

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

3 METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Spektrofotometri uv & vis

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

STUDI KOMPARASI METODE ANALISIS URANIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER DAN VOLTAMETER

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

ANALISIS KALSIUM DEN CAN METODA POTENSIOMETRI

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

ANALISIS Zr DALAM PADUAN UZr (6%) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

PENCEMBANCAN METODE ANALISIS MENCCUNAKAN" ALAT ICP AES PLASMA 40 UNTUK PENENTUAN UNSUR AS DAN Sb

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan

Pebandingan Metode Analisa Kadar Besi antara Serimetri dan Spektrofotometer UV-Vis dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

SPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

Metodologi Penelitian

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

UNSUR Pb, Fe, Cd, DAN Cu DALAM IKAN TUNA DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAP AN ATOM (SSA) UNTUK UJI PROFISIENSI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

PENENTUAN ALUMINIUM DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

JAMINAN MUTU METODE F AAS DAN UV VIS UNTUK PENENTUAN UNSUR UNSUR DALAM AIR TANGKI REAKTOR

Spektrofotometri Serapan Atom

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi gas ozon. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transmitansi (%) Panjang gelombang (nm)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH : : MUH. ZULFIKAR TAHIR NIM : F1F KELOMPOK : III (TIGA) : MUH. JEFRIYANTO

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

LAPORAN PRAKTIKUM 8 PRAKTIKUM HPLC ANALISA TABLET VITAMIN C

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

PENENTUAN UNSUR IMPURITAS DALAM SERBUK U 3 SI 2 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT ICPS

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Transkripsi:

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 KUALIFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-Vis UNTUK PENENTUAN URANIUM DAN BESI DALAM -U30S -- Syamsul Fatimah, Yanlinastuti, Yoskasih ABSTRAK KUALlFIKASI ALAT SPEKTROMETER UV-VIS UNTUK PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DAN BESI DALAM U3 Os. Telah dilakukan kualifikasi alat spektrometer UV-Vis untuk penentuan konsentrasi uranium dan besi dalam U30a menggunakan pengomplek ammonium tiosianat. Menurut sistem mutu pengujian SNI 17025 setiap alat uji sebelum digunakan harus dikalibrasi dan dikualifikasi agar diketahui rentang kemampuan pengukurannya. Kalibrasi alat dilakukan dengan bahan standar Holmium Filter sedangkan kualifikasi dilakukan dengan penentuan variasi konsentrasi senyawa amonium tiosianat, penentuan kestabilan dari amonium tiosianat dan penentuan daerah kerja serta linieritas. Dari hasil kalibrasi diperoleh panjang gelombang yang memberikan absorbans maksimum pada 360,53 nm. Pada sertifikat manual operasi alat dipersyaratkan panjang gelombangnya 360,8:!: 0,3, sehingga alat dapat berf1lngsi dengan baik. Dari hasil kualifikasi ternyata konsentrasi amonium yang optimum pada 0,1 M, kestabilan amonium tiosianat dengan bertambahnya waktu akan menurunkan absorbansi, sehingga pengukuran absorbansi harus langsung dilakukan setelah terbentuk senyawa kompleks. Daerah kerja untuk uranium adalah antara 0,82 pp sampai kurang dari 30 ppm, sedangkan daerah kerja untuk besi adalah antara 0,16 ppm sampai dengan 10 ppm. Simpangan untuk uranium adalah 0,109 % dan simpangan untuk besi adalah 0,284 % serta akurasi dari uranium adalah 94,6 % dan besi adalah 94,99 %. Dengan hasil analisa diatas maka alat spektrometer UV-VIS dinyatakan telc:h terkualifikasi. PENDAHULUAN Didalam bahan bakar nuklir selain mengandung uranium juga mengandung beberapa impuritas. Salah satunya imfuritas adalah unsur besi yang tidak boleh melebihi batas ambang didalam bahan bakar nuklir yang diizinkan, karena memungkinkan unsur besi tersebut mudah mengalami korosi terhadap bahan bakar. Korosi dalam bahan bakar akan menurunkan unjuk kerja bahan bakar karena dapat merusak meat (daging) bahan bakar keluar dari kelongsongnya, sehingga menyebabkan air pendingin dalam reaktor terkontaminasi. Dalam usaha untuk mengetahui besarnya kandungan uranium dan impuritas Fe diladalam bahan bakar maka perlu dilakukan analisis terhadap unsur tersebut. Salah satu alat spektrofotometer yang dapat digunakan untuk menganalisa kandungan unsur uranium dan Fe didalam bahan bakar adaiah alat UV-VIS. Dalam usaha untuk memperoleh hasil analisis kandungan unsur uranium dan Fe dalam bahan bakar yang akurat menggunakan UV-VIS, harus menggunakan metode yang valid sehingga dapat memberikan data hasil analisis yang akurat. Karena penggunaan metoda yang valid dapat meningkatkan kepercayaan terhadap hasil pengukuran. Metoda yang digunakan untuk analisis uranium dan impuritas besi dalam U30a adalah metoda uji dari NBL (New Brunswick Laboratory ).11] Untuk mendapatkan hasil analisis uranium dan Fe yang akurat ada beberapa faktor teknis yang dapat berpengaruh, antara lain adalah unjuk kerja, daerah linieritas kerja,metoda yang digunakan, personil dan peralatan yang harus terkalibrasi serta terkualifikasi. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan standar holmium filter dengan tujuan untuk mengetahui kondisi alat apakah berfungsi dengan baik[21. Setelah diketahui kondisi alat baik, kemudian dilakukan kalibrasi lanjutan menggunakan metode yang valid terhadap standar uranium dan standar besi. Dari hasil kalibrasi diperoleh hubungan antara kosentrasi dengan absorbansi. Besaran absorbansi dan 182

ISSN 0854-5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 kosentrasi kemudian dievaluasi sehingga diperoleh batas daerah linearitas kerja, persamaan regresi, dan koefisien regresi. Setelah diperoleh batas daerah linearitas kerja, persamaan regresi, dan koefisien regresi kemudian dilakukan kualifikasi alat. Tujuan dari kualifikasi ini adalah untuk mengetahui batas kemampuan alat spektrometri UV-Vis untuk digunakan sebagai alat analisa terhadap unsur uranium dan besi (III) dengan pengompleks amonium tiosianat. Dari data hasil kualifikasi alat kemudian dievaluasi untuk menghitung besaran akurasi, presisi dan besar penyimpangan dari pengukuran. PRINSIP ALA T UV-Vis Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pad a tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori, olel1 karena itu pembentukan warna pad a metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan13] Pada penelitian Inl dipilih pengomplek ammonium tiosianat karena pengomplek ini bereaksi cepat dengan uranium dan besi, membentuk senyawa kompleks dari uraniumsianat (kuning muda) dan besisianat yang bewarna merah terang" Sehingga dapat diketahui konsentrasi dari uranium dan besi (III) tersebut. Beberapa parameter yang berpengaruh dalam penentuan unsur uranium dan besi dengan metoda spektrometri UV - Vis diantaranya ph larutan, waktu (akan mempengaruhi kestabilan warna), dan konsentrasi pengompleks Analisis dilakukan dengan 7 kali pengulangan. Kemudian dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyimpangan pengukuran serta ketidakpastian pengukuran. Dari hasil ini akan diperoleh metoda dan alat septrometer UV-Vis yang terkualifikasi. METODELOGI PENELITIAN Alat : Spektrometer UV - Vis Lamda 15, Bahan Holmium filter untuk mengkalibrasi alat, Standard uranium dan standar Besi dengan konsentrasi 10.000 ppm, Standar U30e sebagai sampel, TBP/OK 70 % Ammonium tiosianat, Asam klorida dan Asam tatrat. Tata Kerja A. Kalibrasi dengan holmium filter untuk mengetahui kondisi alat. Holmium filter dimasukkan kedalam sam pel cell holder, di scan panjang gelombang pada MiniMax 320,0 I 400,0 setelah didapatkan panjang gelombang optimum maka set panjang gelombang pada alat MiniMax 355/365, cek grafik apakah panjang gelombangnya 360,8 ± 0,3 nm[3]. B. Kalibrasi dengan uranium standard an Fe standar untuk mengetahui hubungan antara kosentrasi dengan absorbansi kemudian dievalusi untuk memperoleh batas daerah linearitas kerja, persamaan regresi, dan koefisien regresi C. Preparasi sampel Sampel U30a ditimbang seberat 0,5042 9 kemudian dilarutkan dalam HN03 dan air dengan perbandingan 1: 1. Setelah larut diekstraksi dengan TBP 10K 70 % sampai tiga kali pengulangan. Uranium yang terikat dalam TBP/OK diencerkan hingga volume 100 ml dan fasa air yang mengandung imfuritas Fe dimasukan kedalam labu 25 ml.untuk siap dianalisis kosentrasinya. D. Kualifikasi Alat 1. Penentuan konsentrasi uranium dalam U30a Buat deret standar uranium dengan konsentrasi : 0 ppm, 2 ppm, 6 ppm, 10 ppm, 14 ppm, 20 ppm, 6 ppm, 30 ppm kedalam labu ukur 25 ml. Terhadap masing-masing standar uranium tambahkan asam tatrat 0,5 ml dan larutan kromogenik 1 C ml (campuran asam askorbat, larutan glycol dan amonium tiosianat) lalu diencerkan dengan air demin hingga tanda batas. Tentukan panjang gelombang optimum dengan mengambil salah satu dari deret standar, setelah didapatkan panjang gelombang maksimum maka dapat ditentukan absorbansi dan kosentrasi 183

Hasil Hasil PeneHtian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 dari masing-masing standar dan absorbansi dari larutan sampel. 2. Penentuan konsentrasi besi dalam U30S Buat deret standar besi pada konsentrasi: 0 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm kedalam labu ukur 25 ml. Pad a mas:ng-masing standar besi ditambahkan 1 ml asam klorida 1:1 lalu ditambahkan larutan amonium tioianat 2 ml. Tentukan panjang gelombang yang optimum pada salah satu deret satandar besi. Setelah didapatkan panjang gelombang optimum maka ditentukan absorbansi dari masing-masing standar besi dan juga tentukan absorbansi dari larutan sam pel. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KALIBRASI DENGAN HOLMIUM FIL TER Dari hasil percobaan yang dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan didapatkan hasil sera pan maksimum dari holmium filter pada panjang gelombang 360,53 nm, seperti yang dituangkan pada tabel-1 dan Gambar-1. Sedangkan menurut pustaka13] panjang gelombang maksimum holmium filter adalah 360,8 nm ± 0,3 nm. Dengan demikian hasil kalibrasi ini menunjukan bahwa panjang gelombang maksimum holmium filter telah memenuhi alat dapat dinyatakan kriteria manual operasi alat sehingga dalam kondisi baik untuk digunakan. Dari table-1, terlihat bahwa kondisi alat setiap minggu stabil dan alat dalam keadaan berfungsi dengan baik. B. ANALISIS TERHADAP URANIUM Penentuan daerah kerja untuk uranium. Dalam penentucm daerah linearitas kerja terhadap uranium dilakukan anal isis terhadap blanko dan uranium standar dengan berbagai kosentrasi menggunakan pengompleks larutan amonium tiosianat. Dari hasil analisis diperoleh hubungan antara variasi kosentrasi standar uranium dengan absorbansi, kemudian dievaluasi untuk menentukan daerah linearitas kerja dari uranium seperti yang dituangkan pada Tabel-2 dan Gambar-2. Dari tabel 2 terlihat bahwa daerah linearitas kerja untuk uranium dengan senyawa kompleks 8 M terdapat pada daerah konsentrasi 0,82 ppm sampai dibawah konsentrasi 30 ppm dengan persamaan regresi y= 0,037 x- 0.0165, R2 = 0,9941 pada panjang gelombang 314,0 nm. Besar konsentrasi uranium dalam U3 Os dengan absorban 0,491 adalah 15 ppm, dengan efesiensi striping uranium dengan HN03 0,5 N dipanaskan pada suhu 65 C sampai 70 C. Pada literratur NUKEM "Document Contract Nukem BATAN" West Jerman GmBH, Hanau ( 1982) kemampuan striping adalah 83 % maka konsentrasi uranium didalam U3Os adalah 94,6 %. C. ANALISIS TERHADAP BESI 1. Penentuan Konsentrasi Senyawa Kompleks ( NH4SCN ) untuk besi Pada penentuan konsentrasi optimum senyawa komplek amonium tiosianat dilakukan untuk mengetahui kosentrasi amonium tiosianat yang memberikan hasil absorbansi yang optmal. Optimasi kosentrasi ini dilakukan pada dua titik konsentrasi terhadap larutan besi (III) yaitu pada konsentrasi 5 ppm dan 10 ppm pada panjang gelombang 468,9 nm. Hasil optimasi penggunaan pengomplek amonium tiosianat dituangkan pada Tabel-2 dan Gambar-2 Dari tabel 2. dan Gambar-2, terlihat bahwa konsentrasi amonium tiosianat yang mempunyai puncak absorbansi tertinggi adalah amonium tiosianat yang berkonsentrasi 0,1 M dengan panjang gelombang 468,9 nm, karena ion besi dapat membentuk senyawa komplek besitiosianat dengan sempurna. Sedangkan konsentrasi NH4SCN dibawah maupun diatas 0,1 M absorbansinya mengalami penurunan karena pembentukan senyawa kompleknya tidak sempurna ( maksimum ) dapat dilihat pada Gambar 2. 2. Penentuan Panjang Gelombang Optimum Untuk Ion Besi. Gambar 3 adalah scaning panjang gelombang dari senyawa kompleks besi pada konsentrasi 2 ppm; 4 ppm; 6 ppm; 8 ppm dan 10 ppm, sehingga dapat diketahui panjang gelombang optimumnya adalah 468,9 nm. 3. Penentuan Batas Konsentrasi daerah kerja besi 184

ISSN 0854-5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Dari tabel 3 terlihat bahwa daerah.kerja untuk penentuan besi dengan senyawa pengompleks amonium tiosianat, limit deteksi berada pada konsentrasi Fe = 0,16 ppm sampai 10 ppm, jika konsentrasi 12 ppm maka mempunyai absorbansi melebihi dari 1, sehingga puncak absorbansi akan mendatar. Konsentrasi Besi dalam U30a pada absorbansi 0,387 maka konsentrasi besi adalah 101,63 ppm, persen simpangannya adalah 0,284 % serta persen akurasi adalah 94,99 % KESIMPULAN Dari analisa kualifikasi pengukuran unsur uranium dan besi menggunakan pengomplek amonium tiosianat dengan Spektrometer UV - Vis dapat disimpulkan bahwa alat spektrometer UV - Vis dalam keadaan berfungsi baik, kondisi optimum amonium tiosianat untuk unsur besi adalah pad a konsentrasi 0,1 M pada panjang gelombang 468,9 nm, setelah terbentuknya senyawa komplek besisianat dan uraniumsianat maka pada hari yang sama juga harus diukur absorbansinya. Daerah kerja untuk penentuan unsur besi adalah antara 0,16 sampai 10 ppm dan daerah kerja untuk unsur uranium adalah antara 0,82 ppm sampai kurang dari 30 ppm. Simpangan untuk uranium adalah 0,10.9.% dan untuk unsur besi 0,284 % serta akurasi untuk uranium adalah 87.71 % dan untuk besi adalah 94,99 %. Dengan hasil analisa diatas maka alat spektrometer UV-Vis dinyatakan telah terkualifikasi. DAFTAR PUSTAKA. [1]. CLEMENT J RODDEN,.. Analysis of Esential Nuclear Reaktor Material ", New Brunswick Laboratory U.S Atomic Energy Commissien, 1964. [2]. PERKIN ELMER & Co Gmbh, " Manual Operation UV-VIS Spentrometer", Lamda 15, April 1992. [3]. A.1. VOGEL AND G.H. JEFFRY,''Vogel's Textbook of Quantitative Chemical Analysis", London, Longman Science and Technology, 1989. [4]. NUKEM, " Document Contract Nukem BATAN " West Jerman GmBH, Hanau (1982) i85

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561 Tabel-1: Data Panjang gelombang Holmium Filter Minggu 360,5360,5 360,6360,6 360,4360,5 ( 4532 360,58 360,52 360,51 360,57 /.. ) panjang Gelombang ( /..=nm Rata-Rata ) panjang gelombang P~) Gambar-I: Kurva Kalibrasi Oari Holmium Filter Tabel-2: Daerah Linearitas Kerja untuk Uranium U Std 0.0660.066 0.1910.191 0.4580.457 0.3290.329 0.7670.764 0.8740.875 1.1021.102 3 0.457 1.106 5670.015 0.490 0.013 0.328 0.763 1.101 0.491 0.014 0.764 0.875 42 SO% 0.0019 0.0009 0.0000 0.0012 0.0005 1.100 6.362 0.109 0.163 0.117 0.164 0.177 0.061 RSO Uranium U30S 1 Absorbansi Rerata 186

ISSN 0854-5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Kurva Kalibrasi Uraniu y = 0.0371x - 0.016 R = 0.0041 II) t: co.c IōII).c c::( 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2- o -0.2. ~ntras (ppm) Gambar-2: Kurva Linierita Kerja dari uranium Tabel-2: Variasi konsentrasi amonium tiosianat terhadap absorbansi Konsentrasi 0,281 0,322 0,369 Absorbansi 0,055 0,035 0,6255 0,7655 0,9255 0,062 0,233 0,140 0,10 Konsentrasi Fe NH4SCN ( ppm ) Konsentrasi (Molar )- I 0.6... 0.5 0.4 J:J ~ :;; J:J 0.3 '" 0.90.8 0.10 0.2 0.7 0 ---+-Fe 10 ppm Fe 5 ppm 0.\ O.~ 0.3 Konsentrasi (Molar) 0.4 Gambar-2: Hubungan konsentrasi NH4 SCN dengan absorbansi 187

Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854-5561.O'ERnN-ELMER LAMBDA 15 UII/1I15SPECTROF'HOTOMETER "'ERKIN-ELMER LAMBDA 15 UII/IIISSPECTROPHUTOMETER DATE 04-1)7-15 11:24 METHOD SCAN/MANUAL SAMF'LE CYCLE ]0:23 j(j:37 ABSCISSA + 46A.l NM + 469.1 NH ORDINATE O.93::"{, A (1.715 A Gambar-3: Scanning Panjallg Gelombang Optimun Untuk Besi Tabel-3: Oaerah linearitas kerja untuk besi pada panjang gelombang 468,9 nm, - Konsentrasi 0,076 0,033 0,158 0,518 0,682 0,340 0,870 1,04812,005 0,002 Absorbansi Konsentrasi 10,085 4,006 0,537 6,0'17 7,870 1,950 1,023 % 0,28 0,15 2,5 2,3 0,85 0,04 7,4 1,6 - Kesalahan Fe terukur 188 3

ISSN 0854-5561 Hasil Hasil Penelitian EBN Tahun 2005 Tabel-4: Hasil Pengukuran standar besi spek dan sample besi dalam U30a Konsen 0,929 0,737 0,553 0,386 0,377 0,161 RSD 0,388 0,930 0,740 0,739 0,555 0,387 0,378 0,162 0,738 0,556 0,554 0,385 0.377 234567 0,379 0,002 0,001 0,284 0,057 0,131 0,175 0,238 0,309 0,000 0,002 0,388 1 (%) ABSORBANSI Rereta I I. I 1. I I 0.8. I ~ 0.6. 'co I 1: 0.4 o II) 02.c. «0-0.2. Konsentrasi (ppm) y = 0.0936x - 0.0078 ] R2 = 0.9992 -, Gambar-4: kurva linieritas ion besi (III) 189