BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. Arek TV merupakan salah satu media elektoronik di kota Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi dan Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

Sugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

Komunikasi dan Etika Profesi

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah aktifitas kehidupan keseharian setiap manusia sepanjang

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PASAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (Studi Deskriptif Pedagang Pasar Segiri Samarinda)

Pengertian Universal dalam Bahasa

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu alat penghubung antara yang satu dengan yang

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB II LANDASAN TEORI

Arti dan proses komunikasi

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB V. Penutup. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

MAKALAH KOMUNIKASI. Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi. Disusun Oleh :

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

AHMAD KHOIRUL ANWAR NIM A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari hari yang. dengan orang lain akan melahirkan sebuah kegiatan interaksi.

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI KEPEMIMPINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

TUGAS KECAKAPAN ANTAR PERSONAL. Communication Skill. Dosen Utama : Ria Wulandari S.Kom. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Deniaty Sinaga, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan sangat mendasar dalam proses belajar manusia. Manusia dibesarkan, diasuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I

Oleh : Mark Febri Rincap, Debby.D.V.Kawengian, Antonius Boham

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan

PENTINGNYA KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial, dimana kehidupan manusia ditandai dengan komunikasi

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, karena setiap orang yang hidup dalam masyarakat sejak ia bangun tidur hingga ia tidur kembali, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial masyarakat, paling sedikit dua orang yang saling berhubungan satu sama lainnya yang menimbulkan sebuah interaksi sosial, terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. Komunikasi merupakan tindakan melaksankan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. 1 Dalam berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Individu memiliki tujuan, kepentingan, cara bergaul, pengetahuan ataupun sutau kebutuhan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya dan semua itu harus dicapai untuk dapat melangsungkan kehidupan. 1 Suranto Aw, Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta, Graha Ilm, hal.2 1

2 Komunikasi memiliki fungsi tidak hanya sebagai pertukaran informasi dan pesan tapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan oleh seorang komunikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh seorang komunikator, maka seorang komunikan perlu menetapkan pola komunikasi yang baik pula. 2 Dalam kehidupan sehari-hari, tidak perduli di mana kita berada, kita selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang orang tertentu yang berasal dari kelompok, ras, etnik atau budaya lain. Berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan merupakan pengalaman baru yang selalu kita hadapi. Berkomunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat popular dan pasti dijalankan dalam pergaulan manusia. Aksioma komunikasi mengatakan: manusia selalu berkomunikasi, manusia tidak dapat menghindari komunikasi. 3 Dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar dari seluruh waktu kita dipakai untuk berkomunikasi, untuk itu kita akan merasa betapa pentingnya komunikasi untuk dipelajari. Agar kita dapat berkomunikasi dengan efektif, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman. Dari proses komunikasi dapat diidentifikasikan adanya unsur atau komponen yang terlibat didalamnya, mulai dari komunikator, pesan, sampai komunikan. Setiap komponen memiliki tugas atau karakter yang berbeda namun saling mendukung terjadinya sebuah proses transaksi yang dinamakan 2 Asnawir dan Basyirudin Ustman, media pembelajaran (Jakarta; Ciputat Press, 2002) 3 Alo Liliweri, dasar-dasar komunikasi antar budaya, (Jogjakarta: Pustaka {Pelajar Press, 2000)

3 komunikasi. Dari proses komunikasi tersebut, yang ditransaksikan adalah pesan informasi. 4 Komunikasi ini sangat penting dan mendasar bagi komunikasi sosial, dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu yang lainnya, dengan begitu menetapkan kredibilitasnya sebagai seorang anggota masyarakat dan dikatakan mendasar karena manusia baik yang primitif maupun yang modern berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai hal aturan sosial komunikasi. Oleh karena itu yang harus ditekankan adalah bagaimana komunikasi bisa berjalan efektif dan efisien sehingga pesan yang diterima, ditafsirkan sama antara komunikator dan komunikan. Artinya komunikasi yang efektif, terjadi tidak hanya sekedar saat seseorang telah melekatkan arti tertentu terhadap perilaku orang lain tetapi juga pada persepsinya yang sesuai dengan pemberi pesan atau informasi. Salah satu cara untuk menjamin hal itu adalah dengan menghindarkan pesan yang tidak jelas atau tidak spesifik serta dengan meningkatkan frekuensi umpan balik guna mengurangi tingkat ketidakpastian dan tanda tanya, yakni dengan cara memahami bagaimana budaya komunikasi dari lawan bicara kita nantinya, sehingga salah tafsir dari penyampaian pesan dapat dihindarkan meskipun mempunyai latar belakang kehidupan yang hampir sama dengan kita. Sebuah fakta sosial yang harus kita terima adalah tentang kemajemukan yang ada pada kehidupan manusia. Yaitu bahwa manusia dapat dibedakan 4 Ibid. hal.12

4 berdasarkan suku agama dan ras. Bahkan terhadap individu pun dapat pula dibedakan dalam hal pemikiran atau dalam persepsi tertentu. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 5 Jika mengenai kebudayaan, hingga kini telah ditemukan lebih dari 500 definisi. Perbedaan penekanan dalam pemberian definisi ditentukan oleh lingkup materi budaya yang tercakup maupun pendekatan analisisnya. Hubungan antara budaya dan komunikasi sangat penting dipahami untuk memahami komunikasi antar budaya, oleh karena itu melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar berkomunikasi. 6 Misalnya seorang yang berasal dari Jawa, Jakarta atau dari Medan belajar berkomunikasi. Seperti orang orang Jawa, orang orang betawi dan orang-orang Medan lainnya. Perilaku mereka dapat mengandung makna, sebab perilaku mereka tersebut dipelajari dan diketahui dan perilaku itu terikat oleh budaya. Orang-orang memandang mereka melalui kategori-kategori, konsep-konsep dan label-label yang dihasilkan budaya mereka. Komunikasi antar budaya pada dasarnya adalah komunikasi biasa. Hanya yang membedakannya adalah latar belakang budaya yang berbeda dari orang-orang yang melakukan proses komunikasi tersebut.aspekaspek budaya dalam komunikasi seperti bahasa, isyarat, non verbal, sikap kepercayaan, watak, nilai dan orientasi pikiran akan lebih banyak ditemukan sebagai perbedaan besar yang sering kali menyebabkan distorsi dalam 5 Deddy Mulyana dan Jalaludin Rahmat, Komunikasi AntarBudaya. (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung). Cet-9, 2005. hal.24 6 Ibid. hal. 25

5 komunikasi. Namun, dalam masyarakat yang bagaimanapun berbedanya kebudayaan. Tetaplah akan terdapat kepentingan-kepentingan bersama untuk melakukan komunikasi. 7 Budaya adalah himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang disebarkan secara sosial, dan akhirnya menjadi kekhususan kelompok sosial tertentu. Menurut Ki Hajar Dewantara, Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat sedangkan menurut Koentjaningrat, Kebudayaan adalah seluruh sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia. 8 Perspektif tentang budaya ini mengimplikasikan bahwa tak ada budaya yang secara inheren lebih unggul dari budaya yang lainnya dan bahwa kekayaan budaya tidak ada kaitannya sama sekali dengan status ekonomi, budaya sebagai kehidupan sehari-hari merupakan idea yang tetap demokratis. Selanjutnya pokok pembicaraan yang ideal adalah hubungan dan bentuk bahasa yang bagaimana yang terjadi antara bahasa dan masyarakat pengguna bahasa itu sendiri. Kita banyak menemukan variasi, ragam atau dialek di tengah-tengah lingkungan masyarakat tutur, tetapi kita masih belum membedakan manakah yang menjadi pola dalam penggunaannya, sehingga dalam memenuhi pengertian tentang analisis suatu bahasa menjadi lebih terarah dan mudah dipahami. 7 Alex. H. Rumondor dkk, Komunikasi Antar Budaya, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001), hal.117 8 Suranto Aw, Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta, Graha Ilm, hal.2

6 Karena pokok bahasan ini lebih mengarah pada pengkajian analisis, maka konsepnya pun tidak beda jauh, yang dilakukan adalah mengamati dan menginterpretasikan sebuah bahasa yang menjadi obyek dalam penelitan ini. Fenomena yang sedang terjadi dalam masyarakat adalah belum mengerti struktur kalimat suatu bahasa, sehingga perlu suatu penelitian agar tidak terjadi salah penggunaan dalam kalimat baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk pengucapannya. Saat ini perlu diperhatikan dalam menganalisis suatu bahasa adalah keadaan harafiah dan filosofi bahasa itu sendiri. Apabila suatu bahasa tidak dapat menunjukan kenyataan sebagai bahasa yang dapat dikomunikasikan, kita tidak dapat mengkaji, menganalisisnya suatu data yang valid. Faktor lingkungan dapat mengakibatkan daerah yang satu berdialek berbeda dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa Indonesia. Kita banyak menemukan variasi, ragam atau dialek di tengah-tengah lingkungan masyarakat sebagai penutur, tetapi kita masih belum membedakan manakah yang menjadi pola dalam penggunaannya, sehingga dalam memenuhi pengertian tentang analisis suatu bahasa menjadi lebih terarah dan mudah dipahami. Sampai saat ini, usaha untuk memaparkan dengan jelas dan tegas batasbatas yang membedakan bahasa dan dialek masih juga belum berhasil memperoleh rumusan yang memuaskan. Oleh karena itu, penutur diharapkan dapat membedakan dialek dengan variasi bahasa yang lain agar tidak terjadi salah

7 pengertian, membedakan ragam dialek dengan ragam bahasa yang lain. Disamping itu, penutur juga diharapkan dapat menjaga kelestarian bahasa daerahnya sehingga tidak menuju ke arah perkembangan yang memburuk. Penggunaan dialek oleh penutur dalam berbahasa secara umum berbeda dengan daerah satu dengan daerah yang lain. Sebagai contoh perbedaan dialek antara penduduk didaerah perkotaan dengan pedesaan. Meskipun penutur menggunakan bahasa indonesia dalam perkomunikasiannya akan timbul perbedaan berupa intonasi, jeda dan kevariasian pengucapan kata-kata tertentu. Variasi penggucapan kata-kata tertentu ini dimaksudkan untuk menekankan suatu makna atau mempertegas makna itu. Jika dalam suatu keadaan seseorang yang berasal dari daerah perkotaan dihadapkan dengan seseorang dari daerah pedesaan untuk berkomunikasi maka akan jelas terlihat perbedaan dialek yang dipakai oleh keduanya. Perbedaan dialek yang bervariasi inilah yang akan mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi dan layak untuk kita pelajari dan pahami. Melihat fenomena seperti itu sehingga dialek Tambun khususnya di Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi) merupakan segmen penting bagi peneliti. Peneliti ketahui dalam dialek bahasa Tambun khususnya di Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi) banyak bentuk kalimat yang belum diklasifikasikan, namun pendapat itu masih dalam tataran hipotesis kerja peneliti. Penelitian Asimilasi Budaya pada masyarakat masyarakat Tambun-Bekasi (Studi Penggunaan dialek bahasa di perumahan Puri Cendana) di latarbelakangi keinginan untuk melakukan analisis dan penafsiran bagaimana asimilasi bisa terjadi. Penelitian ini sangat penting untuk melihat kecendrungan sebuah kalimat

8 dalam dialek bahasa Tambun khususnya di Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi) yang tumbuh apakah kearah perkembangan positif atau sebaliknya. Penelitian ini sangat esensial untuk dilaksanakan, mengingat bagaimanapun sulitnya bentuk-bentuk kalimat bahasa dialek Tambun khususnya di Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi) dengan tingkat sosial kebahasaan bertolak dari pemikiran bahwa semua bentuk kalimat dalam bahasa dialek yang ada tidak akan mempunyai peran dan fungsi yang sama dalam pemakaiannya dalam komunikasi di masyarakat. Hal-hal yang diutarakan di atas itulah yang menjadi latar belakang subtansial untuk menganalis secara sintaksis penggunaan dialek bahasa warga Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi) dan warga diluar Perumahan tersebut. Proses-proses verbal tidak hanya meliputi bagaimana kita berbicara dengan orang lain namun juga kegiatan-kegiatan internal berpikir dan pengembangan makna bagi kata-kata yang kita gunakan. Proses-proses ini (bahasa verbal dan pola-pola berpikir) secara vital berhubungan dengan persepsi dan pemberian serta pernyataan makna. 9 Proses-proses verbal merupakan alat utama untuk pertukaran pikiran dan gagasan, namun proses-proses ini sering dapat diganti oleh proses-proses nonverbal. Walaupun tidak terdapat kesepakatan tentang bidang proses nonverbal ini, kebanyakan ahli setuju bahwa hal-hal berikut mesti dimasukkan: isyarat, 9 Ibid. hal.30

9 ekspresi wajah, pandangan mata, postur, dan gerakan tubuh, sentuhan, pakaian, artefak, diam, ruang, waktu, dan suara. Dalam proses-proses nonverbal yang relevan dengan komunikasi antar budaya, terdapat tiga aspek: perilaku nonverbal yang berfungsi sebagai bentuk bahasa diam, konsep waktu, dan penggunaan dan pengaturan ruang. 10 Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengkaji bagaimana cara atau praktek komunikasi dalam masyarakat Tambun - Bekasi khususnya Di perumahan Puri Cendana dari segi bahasa, baik bahasa Verbal maupun Nonverbal, yang biasanya dilakukan antara komunikator dan komunikan yang berlatar belakang kebudayaan sama, namun berbeda dengan masyarakat Tambun pada umumnya, yang biasa menggunakan bahasa Indonesia yang benar, masyarakat Tambun yang terkesan dengan logat yang kental yang mungkin belum tentu orang lakukan, hal inilah yang menarik perhatian peneliti untuk mengkaji hal ini. Dalam penelitian ini masyarakat Tambun adalah masyarakat yang tinggal dan hidup di Tambun khususnya di Perumahan Puri Cendana (Tambun Bekasi), Di mana dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa Tambun dalam berkomunikasi serta memiliki keturunan orang Tambun asli yang berasal dari Kota Bekasi meskipun mereka tidak dilahirkan di Tambun. 1.2 Fokus Penelitian 10 Ibid. hal.31

10 Dari latar belakang masala tersebut di atas, maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana Penggunaan Dialeg Bahasa masyarakat Perumahan Puri Cendana dan masyarakat diluar Perumahan tersebut dari segi penggunaan bahasa? 1.3 Identifikasi Masalah Setelah melakukan penelitian awal, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang akan dijadikan dasar untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana Asimilasi Budaya pada masyarakat masyarakat Tambun-Bekasi (Studi Penggunaan dialek bahasa di perumahan Puri Cendana). 1.4 Tujuan Penelitian Bertitik tolak pada rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui dan menganalisis Asimilasi Budaya pada masyarakat masyarakat Tambun-Bekasi (Studi Penggunaan dialek bahasa di perumahan Puri Cendana) dari segi penggunaan bahasa.

11 1.5 Manfaat Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan berdaya guna sebagai berikut: a. Secara Akademis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu Komunikasi, khususnya komunikasi budaya. Diharapkan dapat memperkaya kajian budaya khususnya di bidang komunikasi dalam Masyarakat Tambun. b. Secara Praktis Hasil Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat demi menghindari kesalahpahaman persepsi dari sebuah pesan yang disampaikan komunikan yang berbeda Budaya atau bahkan sama dengan kita.