BAB V. Penutup. A. Kesimpulan
|
|
- Utami Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V Penutup A. Kesimpulan Dalam studi komunikasi antarbudaya, salah satu yang menarik untuk dikaji dan ditelaah lebih jauh adalah proses akomodasi komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan latar belakang budaya yang berbeda. Dalam penelitian ini, mahasiswa Bugis dan mahasiswa Jawa menjadi objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat kecendrungan akomodasi komunikasi yang dilakukan oleh para mahasiswa Bugis ketika berinteraksi dengan mahasiswa Jawa. Kecendrungan akomodasi tersebut dapat dilihat melalui dua proses, yakni proses akomodasi komunikasi secara konvergensi dan proses akomodasi komunikasi secara divergensi. Adapun elemen-elemen dari kedua variabel di atas adalah elemen verbal dan non verbal. Berdasarkan temuan penelitian dan analisis terhadap temuan-temuan di lapangan maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat kecendrungan akomodasi komunikasi baik itu konvergensi maupun divergensi. Hal ini dapat kita lihat dari dua elemen di atas, di mana elemen verbal menjadi elemen yang paling menonjol yang menunjukkan adanya akomodasi komunikasi. Misalnya, pada saat Awal melakukan percakapan dengan temannya, Awal menggunakan bahasa Jawa seperti piro iki?, neng ngendi? dan seko ngendi. Selain itu Rahma juga terlihat menggunakan bahasa Indonesia dengan logat orang Jawa dengan baik, hal ini tidak terlepas dari kebiasaannya di kampung halamannya yang sudah terbiasa berinteraksi dengan orang Jawa yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Perbedaan budaya yang dimiliki dari kedua belah pihak menjadikan bahasa yang mereka gunakan juga berbeda. Baik bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia dengan logat orang Jawa menjadi bahasa outgroup bagi mahasiswa Bugis. 108
2 Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa Bugis terlihat menggunakan bahasa outgroup dalam berinteraksi dengan mahasiswa Jawa. Hal ini menunjukkan akomodasi komunikasi yang bersifat konvergen di mana mahasiswa Bugis mencoba untuk menjadi seperti mahasiswa Jawa dalam berinteraksi. Bukan hanya itu, indikasi terjadinya akomodasi komunikasi secara verbal juga terlihat pada kelancaran bahasa yang dilakukan oleh mahasiswa Bugis. Hal ini terlihat ketika mahasiswa Bugis menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar tanpa ada jeda atau interupsi dari seorang mahasiswa Jawa akibat tidak mengerti terhadap apa yang disampaikan oleh mahasiswa Bugis. Penggunaan bahasa outgroup dengan lancar menandakan bahwa mahasiswa Bugis melakukan akomodasi komunikasi dengan mahasiswa Jawa. Berdasarkan pengakuan Awal, hal tersebut ia lakukan karena sadar akan keberadaanya di tengah-tengah budaya Jawa sebagai budaya yang mayoritas, sehingga adaptasi sangat penting untuk dilakukan. Penggunaan bahasa outgroup dengan pengucapan seperti orang asli masuk dalam kategori komunikasi konvergensi secara verbal, begitupun dengan penggunaan bahasa outgroup dengan pengucapan ingroup. Dalam penelitian ini, mahasiswa Bugis seringkali terlihat menggunakan bahasa outgroup dengan pengucapan ingroup. Hal ini disebabkan karena ketidakterbiasaan mahasiswa Bugis menggunakan bahasa tersebut sehingga terdengar aneh ketika diucapkan. Meskipun begitu, hal ini tergolong ke dalam konvergensi secara verbal, karena adanya keinginan untuk meniru gaya bahasa outgroup meskipun terdengar aneh karena pelafalan bahasa ingroup. Selain itu, komunikasi yang konvergensi juga dapat kita lihat melalui bahasa tubuh atau non verbal. Komunikasi non verbal dapat dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk bertukar makna yang dikirimkan dan diterima secara sadar untuk mendapatkan umpan balik atau respon agar tujuan dapat tercapai. Dalam penelitian ini, terdapat elemen-elemen non verbal yang dapat kita ketahui, yakni penolakan ingroup, dan senyuman, tatapan dan bahasa tubuh. Dari kedua elemen tersebut juga terlihat dalam interaksi yang dilakuakan oleh mahasiswa Bugis. Misalnya, penyebutan nama dengan menggunakan akhiran nama. Penggunaan 109
3 penyebutan nama dengan menggunakan akhiran nama orang tersebut bukan merupakan kebiasaan orang-orang Bugis dalam memanggil seseorang. Jadi bisa dikatakan bahwa hal ini merupakan strategi adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Bugis terhadap lingkungan sekitarnya yang memiliki budaya yang berbeda dengan dirinya. penolakan ingroup juga mengindikasikan sikap keterbukaan diri terhadap budaya mayoritas. Selanjutnya dalam akomodasi komunikasi konvergen secara non verbal adalah senyuman, tatapan dan bahasa tubuh. Memulai percakapan dengan senyuman akan memberikan prasangka yang baik terhadap lawan bicara, ini akan menjadi modal utama dalam melakukan interaksi-interaksi selanjutnya, dan hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa Bugis. Bukan hanya itu, posisi duduk dengan berdampingan juga turut mengirimkan makna bahwa ketika duduk berdampingan maka tidak akan ada sekat di antara kita. Beda halnya dengan duduk berhadapan, apabila duduk berhadapan, terdapat spasi di tengah-tengah dua individu, ini menyiratkan ada jarak di antara keduanya. Perilaku non verbal lainnya yang ditunjukkan mahasiswa Bugis adalah dengan merangkul temannya ketika berjalan beriringan. Ini memberikan makna bahwa meskipun keduanya berbeda budaya, tetap ada persahabatan di dalamnya, dan mahasiswa Jawa akan merasa dihargai ketika perilaku seperti ini dilakukan. Dalam akomodasi komunikasi, selain komunikasi konvergensi juga terdapat komunikasi divergensi. Komunikasi divergensi adalah ketika pembicara tidak menunjukkan usaha untuk menunjukkan persamaan antara para pembicara. Sama halnya dengan komunikasi konvergensi, komunikasi divergensi juga terlihat signifikan dalam perannya mengakomodasi percakapan. Hal ini dapat kita lihat dalam proses komunikasi yang terjadi di antara mahasiswa Bugis dengan mahasiswa Jawa. Dan divergensi juga dapat kita ketahui melalui elemen verbal dan non verbal. Misalnya, dalam komunikasi verbal, indikator verbal diantaranya interupsi percakapan, giliran percakapan, sarkasme, pertentangan pendapat, dan penggunaan bahasa ingroup. Perilaku divergen secara verbal dengan indikator interupsi 110
4 percakapan sering terlihat ketika mahasiswa Bugis berada di tengah-tengah diskusi dengan mahasiswa Jawa. Bukan hanya pada saat diskusi, berbicara dengan santai pun masih terlihat perilaku tersebut. Ini menunjukkan bahwa masih melekatnya identitas ke Bugisa nya pada dirinya. Selain itu, perilaku divergensi juga ditunjukkan oleh mahasiswa Bugis dengan tidak menunggu giliran percakapan, seringnya menggunakan bahasa sarkasme, dan melakukan pertentangan pendapat dengan temannya yang mahasiswa Jawa. Perilaku divergensi mahasiswa Bugis yang lain juga terlihat dalam bahasa tubuhnya, misalnya berbicara dengan posisi berdiri, tangan kanan selalu memegang sikut tangan kirinya. Ini menandakan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh orang Bugis ketika berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi manusia senantiasa terikat oleh budaya, sebagaimana budaya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, maka praktek dan perilaku komunikasi individu-individu yang diasuh dalam budaya-budaya tersebut pun akan berbeda-beda pula. Semakin besar perbedaan budaya antara dua atau lebih orang yang terlibat dalam proses komunikasi, semakin besar pula perbedaan mereka dalam memandang suatu realitas. Dalam hal ini, apresiasi terhadap budaya sangat diperlukan, sehingga seluruh proses komunikasi pada akhirnya menggantungkan keberhasilan pada tingkat ketercapaian tujuan komunikasi, yakni sejauh mana para partisan tersebut memberikan makna yang sama atas pesan yang dipertukarkan. Itulah yang dimaksud sebagai komunikasi antarbudaya yang efektif. Kendatipun mahasiswa Bugis berusaha untuk beradaptasi dengan mahasiswa Jawa, identitas ke Bugis an mahasiswa Bugis tetap muncul ketika berinteraksi. Perbedaan latar belakang budaya dari keduanya menjadi elemen yang sangat mempengaruhi dalam proses akomodasi komunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa Bugis. Perbedaan perilaku akomodasi komunikasi yang ditunjukkan oleh para informan juga berbeda. Awal yang memulai komunikasi antar budaya pada saat memasuki bimbingan belajar kemudian masuk dalam dunia kampus dan bergaul dengan mahasiswa Jawa memiliki cara tersendiri untuk berinteraksi. Cara ang lain juga ditunjukkan oleh Tya yang sadar akan kemampuan komunikasi antar budayanya 111
5 kurang, memilih untuk menyewa kamar kos agar lebih memiliki waktu yang lebih untuk beriinteraksi dengan orang Jawa khususnya mahasiswa Jawa yang tinggal bersamanya. Sedangkan Rahma yang memiliki seorang teman yang berasal dari Jawa semasa remajanya di kampung halamannya juga mempunyai cara tersendiri dalam hal berinteraksi dengan mahasiswa Jawa. Dia lebih dinamis dalam berinteraksi, terkadang bahasa yang digunakannya sangat akomodatif dan tidak teridentifikasi sebagai orang Bugis, sebaliknya dia langsung teridentifikasi sebagai orang Bugis ketika mendengar suara dan bahasa yang digunakannya ketika berinteraksi dengan mahasiswa Jawa. Sama halnya dengan Ayyub yang memiliki banyak pengalaman dalam berinteraksi dengan mahasiswa Jawa. Dia juga sering menjelaskan sesuatu dengan menggunakan logat Jawa dalam berinteraksi tetapi tidak menghilangkan identitas ke Bugisa nya dengan menggunakan logat Bugis. Semua orang dapat menjadi strangers dan memerlukan proses adptasi ketika memasuki lingkungan budaya baru atau tidak dikenal (Gudykunst & Kim, 1997). Tak terkecuali dengan mahasiswa Bugis yang berada di Yogyakarta, meskipun memiliki perbedaan latar belakang budaya yang berbeda, mahasiswa Bugis sangat memerlukan adaptasi dengan budaya yang mayoritas dalam hal ini budaya Jawa. Akan tetapi sikap adaptif yang ditunjukkan oleh mahasiswa Bugis ini tidak semuanya konvergen, terkadang ada hal-hal yang sifatnya divergen. Ini lebih disebabkan karena perbedaan latar belakang budaya di antara para mahasiswa Bugis dengan mahasiswa Jawa. Selain itu, adaptasi yang ditunjukkan oleh mahasiswa Bugis sifatnya sementara, karena mereka hanya melanjutkan pendidikannya dalam beberapa tahun, setelah itu kembali ke kampung halamannya. Ini yang kemudian menjadi salah satu penyebab perilaku akomodasi komunikasi dan adaptasi yang ditunjukkan oleh mahasiswa Bugis terlihat dinamis. 112
6 B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dipaparkan di atas, maka peneliti menyampaikan saran kepada peneliti selanjutnya terkhusus dalam ranah kajian ilmu komunikasi antarbudaya bahwa dalam penelitian komunikasi antarbudaya merupakan penelitian yang dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia yang multikultural agar bisa hidup berdampingan dengan damai, saling menghargai satu sama lain meskipun ada perbedaan di antara mereka, baik itu perbedaan secara suku, ras, dan agama. Mengingat pentingnya pendidikan multikultural di Indonesia maka penelitian tentang komunikasi antarbudaya menjadi sangat urgen untuk dilakukan. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya suku, bahasa daerah dan budaya yang berbeda-beda yang dimiliki setiap masyarkat yang menempati suatu wilayah di Indonesia. Tidak terkecuali kota Yogyakarta yang mendapatkan penamaan sebagai kota pendidikan dan Indonesia Mini diwajibkan untuk memberikan pengajaran terhadap generasi muda mengenai pentingnya pendidikan multikultural. Berikutnya saran kepada para pendatang yang ada di Yogyakarta, hendaknya menghargai perbedaan budaya yang dimiliki dengan penduduk asli Yogyakarta. Terkhusus kepada mahasiswa Bugis, meskipun orang Bugis memiliki budaya tersendiri yang tidak kalah kentalnya dengan budaya Jawa, tetap menjunjung tinggi yang namanya perbedaan. Orang-orang Bugis agar kiranya tetap mempertahankan budaya rantau nya tanpa menghilangkan budaya Bugis itu sendiri. Dalam budaya Bugis tentu kita mengenal kata sipakatau, sipakalebbi dan sipakainge, artinya kita saling menghargai, menghormati dan saling mengingatkan apabila ada perbedaan di antara sesama manusia. 113
BAB V Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Akomodasi komunikasi adalah sebuah proses dimana ia tidak muncul begitu saja. Akomodasi komunikasi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti motivasi dan power.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut catatan sejarah, orang Bugis-Makassar mulai merambah lautan setelah kejatuhan Makassar ke tangan Belanda pada 1669. Belanda ingin menyaingi kekuasaan Portugis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah
Lebih terperinciSugeng Pramono Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
74 Komuniti, Vol. VII, No. 2, September 2015 CULTURE SHOCK SANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCK SANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pulau sebanyak pulau, masing-masing pulau memiliki pendidikan formal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504 pulau, masing-masing pulau memiliki pendidikan formal seperti sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dan Jepang sudah lama menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang perekonomian. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.bppt.go.id kerjasama ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Stichting Help for Jogja adalah sebuah organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/ NGO) di Yogyakarta yang bergerak di bidang pendidikan. Stichting
Lebih terperinciADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)
Neo Societal; Vol. 3; No. 1; 2018 ISSN: 2503-359X; Hal. 279-287 ADAPTASI SOSIAL MAHASISWA ASLI PAPUA DALAM MELANJUTKAN STUDI DI PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mahasiswa harus ikut bermigrasi ke berbagai daerah. Kadang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa identik dengan perantau, lokasi universitas yang tersebar di seluruh Indonesia serta proses seleksi masuk universitas dengan skala nasional menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam komunikasi, sering sekali muncul berbagai macam penafsiran terhadap makna sesuatu atau tingkah laku orang lain. Penafsiran tersebut, tergantung pada konteks dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.
74 BAB IV ANALISIS DATA 1. Temuan Penelitian Pada bab Analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang dilakukan oleh manusia merupakan suatu proses yang melibatkan individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT
BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT Bagian ini menjelaskan hasil-hasil yang didapatkan dari penelitian dan mendiskusikannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan antara hasil temuan
180 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data-data dari lapangan yang diperoleh dari penelitian kualitatif ini berupa data-data yang bersifat deskriptif. Hal ini sangat diperlukan
Lebih terperinciSebagai ilustrasi, orang Batak dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus dan. sopan sedangkan orang Batak kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial budaya yang memperoleh perilakunya lewat belajar. Apa yang dipelajari pada umumnya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA.
90 BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif, analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antarbudaya Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dalam sebuah masyarakat yang di dalamnya terkandung identitas masing-masing. Identitas tersebut yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciSelamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati,
Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati, Terima kasih telah membantu dan meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan. Saya adalah mahasiswa tingkat akhir dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratifika Dewi Irianto, 2014
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal keberadaanya, seorang individu akan memiliki sebuah relasi yang mutlak dengan satuan sosialnya. Satuan sosial tersebut adalah keluarga yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Mahasiswa asing merupakan individu dimana setiap individu lahir di dunia tanpa memiliki pemahaman apapun tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan, terutama dalam kehidupan manusia. Tanpa berkomunikasi orang tidak akan bisa mengerti apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat unik dengan berbagai keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun memiliki
Lebih terperinciJURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:
PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA UNSWAGATI Ratna Prasasti Suminar (Universitas Swadaya Gunung Jati) Abstrak Bahasa adalah identitas dari suatu negara sebagai alat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku kini melingkupi proses yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan dalam berkomunikasi itu sangat penting untuk kehidupan kita sehari-hari, karena dengan berkomunikasi yang baik berarti kita termasuk orang yang berjiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan periode kehidupan penuh dengan dinamika, dimana pada masa tersebut terjadi perkembangan dan perubahan yang sangat pesat. Periode ini merupakan
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ETNIS JAWA DENGAN ETNIS BANJAR DI DESA TELUK DALAM, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG DEDY TRIO EFENDI
ejournal lmu Komunikasi, 2018, 6 (1): 83-97 ISSN (Cetak) 2502-5961, ISSN (Online) 2502-597X, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ETNIS JAWA DENGAN ETNIS BANJAR DI DESA
Lebih terperincisebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif teknik analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data yang di peroleh dari berbagai macam sumber, baik itu pengamatan, wawancara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang lainnya adalah hal yang tidak bisa terhindarkan karena setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan hakikatnya sebagai makhluk social, manusia tidak bisa hidup tanpa pengaruh manusia lain, maka dari itu komunikasi antar manusia dengan manusia yang lainnya adalah
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS DOSEN PEMBIMBING : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, S.Sos, M.Adv
PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA TIMOR LESTE DENGAN MASYARAKAT SEKITARNYA YANG TINGGAL DI DAERAH DESA LANDUNGSARI KABUPATEN MALANG) SKRIPSI Oleh: NIRMALA PUTRI KUSUMANINGTYAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat tidak mungkin dihindari dan sangat mendasar bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi laksana bernapas bagi manusia. Suatu kegiatan yang sangat tidak mungkin dihindari dan sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial, setiap manusia diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Aristoteles (384-322 SM) Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, setiap manusia diberikan akal dan pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan,
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
13 KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA THAILAND DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dwi Nurani Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya dan komunikasi merupakan dua hal yang kaitannya sangat erat. Seseorang ketika berkomunikasi pasti akan dipengaruhi oleh budaya asalnya. Hal tersebut juga menunjukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciTine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang berkembang pesat ini, dunia pekerjaan dituntut menciptakan kinerja para pegawai yang baik
Lebih terperinciMANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA
MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGELOLA KETIDAKPASTIAN DAN KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA ASAL KALIMANTAN BARAT DI SURAKARTA Naskah Publikasi Skripsi Ilmu Komunikasi Oleh: DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setiap suku bangsa, memiliki kebudayaan yang menjadi identitas serta jati
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap suku bangsa, memiliki kebudayaan yang menjadi identitas serta jati diri mereka sebagai sebuah kelompok suku bangsa. Maka dari pada itu, penting bagi mereka untuk mempertahankan
Lebih terperinciMODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA PERTEMUAN 4 MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari POKOK BAHASAN Memahami Perbedaan Perbedaan Budaya DESKRIPSI Modul ini membahas
Lebih terperinciMembuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY
Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY Dalam suatu hubungan antar pribadi dimulai bila dua orang yang berhubungan mulai saling membuka tentang dirinya. Bila kedua pribadi sudah saling
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini, akan diuraikan simpulan dan saran berdasarkan hasil analisis temuan dan pembahasan dalam penelitian yang diuraikan berdasarkan fokus pertanyaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan setelah dikonfirmasikan dengan teori yang ada, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang menjadi fokus dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai data setiap variabel yang diukur dalam penelitian ini didasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada responden, yaitu para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, terutama di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Menurut Faradila, berdasarkan
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciO u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n
Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan pembahasan dan menganalisis data-data penelitian tentang bagaimana proses adaptasi karyawan dan
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan pembahasan dan menganalisis data-data penelitian tentang bagaimana proses adaptasi karyawan dan akomodasi organisasi dalam perusahaan PT. Tirta Mulia Abadi
Lebih terperincitanggal 12 september nurulasfiah.staff.umm.ac.id/nurul asfiah blog/budaya organisasi perusahaan tionghoa. diakses
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis usahawan Tionghoa perantauan secara umum bercorak perusahaan keluarga atau sering disebut Chinese Family-Owned Enterprise dan di Asia diperkirakan mencapai 80
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI Kehidupan sosial dapat mendorong lahirnya karya sastra. Pengarang dalam proses kreatif menulis dapat menyampaikan ide yang terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Kedua elemen tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Indonesia adalah negara yang multikultur, yakni bangsa yang memiliki aneka ragam budaya yang dapat memperkaya budaya nasional sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.
82 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Peneliti Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirasakan dan dialami serta disadari oleh manusia dan masyarakat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia Indonesia telah menerima Pancasila sebagai ideologinya. Ideologi yang bersumberkan pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diterima dan
Lebih terperinciPetunjuk Perpus Program Awal Program Mengulang Membaca Bersuara ABC 1,2,3 Orang dewasa mengulang membaca bersuara bersama www.repeatreadaloud.co.nz Nama Perpustakaan..... Hak Cipta 2008 milik PT New Zealand
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gegar budaya atau biasa dikenal dengan culture shock sering kali dialami oleh individu ketika mereka memasuki budaya baru. Ketika memasuki budaya
Lebih terperinciINTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si
INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si 1 Etos Kerja Profesional 1. Conceptual Skill Kemampuan mengelola organisasi dalam berbagai fungsi manajerial 2. Human Skill Kemampuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki masyarakat yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dibuktikan melalui semboyan lambang Negara Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya. Salah satu contoh kekayaan budaya tersebut adalah beragamnya bahasa daerah yang tersebar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan, bahasa merupakan ungkapan perasaan untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan, bahasa merupakan ungkapan perasaan untuk mewujudkan tingkahlaku manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat multilingual, fenomena kebahasaan dapat terjadi karena adanya kontak bahasa. Kontak bahasa terjadi dalam diri penutur secara individual. Chaer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai sosial, manusia senantiasa berinteraksi dan melakukan kontak sosial dengan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal
BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hal yang Peneliti coba dalami dalam skripsi ini adalah seberapa jauh seorang Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai
Lebih terperinciImplementasi Lokalitas Budaya Madura sebagai salah satu kekayaan Bahasa dan Sastra Indonesia
Implementasi Lokalitas Budaya Madura sebagai salah satu kekayaan Bahasa dan Sastra Indonesia Abstrak Pendidikan adalah hal paling penting dalam upaya membekali generasi muda untuk menjadi penerus bangsa
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran pendekatan multikultur dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Yayasan Pembina Unila Bandar Lampung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi vital yang dimiliki oleh manusia dan digunakan untuk berinteraksi antarsesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Sulawesi Selatan dan Barat terdapat empat etnik dominan dan utama, yakni Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Setiap kelompok etnik tersebut memiliki ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain. Hubungan antar anak kos t dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk interaksi kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorangpun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya
Lebih terperinciHubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak. Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004
Hubungan Interpersonal Antara Petugas Pajak dan Wajib Pajak Sumber: Djamaludin Ancok, Psikologi Terapan, Yogyakarta, Darussalam, 2004 Pengantar Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL
BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Karakteristik Etnis Arab dan Etnis Sunda Kata Arab sering dikaitkan dengan wilayah Timur Tengah atau dunia Islam. Negara yang berada di wilayah Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Tindakan, ucapan, bahkan ekspresi manusia dapat disebut dengan bentuk komunikasi baik antara
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui setiap individu yang lahir ke dunia ini. Keluarga sebagai bagian dari suatu kelompok sosial mentransformasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa. Sampai saat ini tercatat terdapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa. Sampai saat ini tercatat terdapat lebih dari 500 etnis di Indonesia (Suryadinata, 1999). Suku Batak merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Chaer (2011: 1) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi, bersifat
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 STRATEGI KREATIF 4.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari publikasi buku pada masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI
Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, beberapa budaya Indonesia yang terkikis oleh budaya barat sehingga generasi muda hampir melupakan budaya bangsa sendiri. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di zaman yang semakin maju ini kebutuhan akan materil semakin meningkat, untuk memenuhi kebutuhan hidup
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain karena mengangkat konsep multikulturalisme di dalam film anak. Sebuah konsep yang jarang dikaji dalam penelitian di media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program pelatihan bahasa Inggris dengan menggunakan English native teacher
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang tidak bisa dihindarkan pada zaman ini, kompetensi bahasa Inggris merupakan salah satu aspek penting, baik dalam kehidupan personal maupun
Lebih terperinciBAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB
BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN 5. Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB Proses sosialisasi nilai kerja pertanian dilihat dari pernah tidaknya
Lebih terperinci