TINJAUAN EKONOMI Januari 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Tinjauan Ekonomi Desember 2009

Rekomendasi Beli. Fokus Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. Recovery Stage. 21 Desember 2009

Rekomendasi Beli. Fokus Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. 13 April Kinerja Perusahaan Terus Meningkat

Rekomendasi HOLD. Konservatif. Bank Central Asia. 2 Juni Fokus Perusahaan

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Laporan Ekonomi Bulanan

Rekomendasi Beli. Fokus Perusahaan PT Timah (Persero) 23 Februari 2010

Rekomendasi HOLD. Pertumbuhan Yang Tinggi. PT United Tractors Tbk. 9 Juni Fokus Perusahaan. Analyst Yanuar Pribadi

Rekomendasi Sell. Astra Agro Lestari. Harga CPO kembali ke harga distribusi normal. Produksi CPO AALI stagnan. 12 Maret 2009.

Investment Outlook Desember 2016

MACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

PTBA RISET EKUITAS COMPANY FOKUS. Harga : Rp. 20,450. Intrinsic Value : Rp. 26,050. Rekomendasi : BUY. Senin, 14 Maret, 2011

Laporan Ekonomi Bulanan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

RISET EKUITAS COMPANY FOKUS

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

Weekly Report. 30 Maret 2015

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan

Laporan Ekonomi Bulanan

Weekly Report. 2 Maret 2015

November 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Laporan Ekonomi Bulanan

Laporan Ekonomi Bulanan

Monthly Market Update

Laporan Ekonomi Bulanan

Banking Sector. Kinerja Perbankan Grafik Pertumbuhan DPK Bank Umum (miliar Rupiah)

Investment Outlook September 2016

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN SEPTEMBER 2001

MACROECONOMIC REPORT JULI, 2014

Laporan Ekonomi Bulanan

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA. Laporan Ekonomi Bulanan. Mei 2006

SMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Laporan Ekonomi Bulanan

SMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Laporan Ekonomi Bulanan

Kajian Ekonomi Regional Banten

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

Laporan Ekonomi Bulanan

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

Banking Highlights Kamis, 22 Oktober 2015

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JUNI 2001

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

Laporan Ekonomi Bulanan

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKONOMI, KETENAGAKERJAAN, DAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

MACROECONOMIC REPORT AGUSTUS, 2014

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan IV-2006

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Ekonomi Bulanan

LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

PRUlink Newsletter Kuartal III 2008

Bank Indonesia Yogyakarta mendukung pembangunan ekonomi tanpa meninggalkan budaya adiluhung yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

Transkripsi:

TINJAUAN EKONOMI Januari 2 Cadangan Devisa Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha Awal Tahun 2, BI rate inline dengan konsensusnya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6.5%. nilai tersebut sesuai dengan ekspektasinya dan Chairman Bank Indonesia mengatakan dengan BI rate sebesar 6.5%, Bank Indonesia merasa sudah cukup konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi 5%±1%. Dari sisi harga Desember 29 Di bulan Desember 29 Indonesia membukukan terjadinya inflasi sebesar.33% dengan IHK sebesar 117.3. Dari 66 kota, terdapat 48 kota mengalami inflasi sedangkan sisanya mengalami deflasi. Inflasi di kota Ambon mencatatkan tertinggi dari 66 kota dan deflasi tertinggi terjadi di kota Maumare. Laju inflasi berdasarkan tahun kalender YoY sebesar 2.78%, laju inflasi komponen inti YoY sebesar 4.28%. Kelompok yang mengalami kenaikkan indeks adalah : 1. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar.93%. 2. Kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar.28%. 3. Kelompok Sandang sebesar.95%. 4. Kelompok Kesehatan sebesar.2%. 5. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar.1%. 6. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar.35%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar.13%. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia Sampai pada akhir Desember 29 Indonesia mencatatkan posisi cadangan devisa yang surplus sebesar USD 66.1 miliar atau setara 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Surplus cadangan devisa pada Desember 29 mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia membaik dikarenakan turunnya nilai impor secara signifikan apabila di break down lebih dalam lagi, penurunan nilai impor disebabkan menurunnya kebutuhan bahan baku impor untuk industri yang berorientasi ekspor maupun menurunnya impor barang-barang konsumsi meskipun di sisi lain nilai ekspor Indonesia mangalami penurunan sebesar 12.12% MoM ke level US$.76 dan bila dilihat pada neraca modal di Neraca Pembayaran Indonesia terdapat kenaikkan jumlah arus modal yang masuk ke Indonesia. Apabila kami lihat dengan keadaan kondisi makro ekonomi Indonesia yang cukup kondusif kami optimis sampai dengan akhir 2 cadangan devisa dapat mencapai US$ 74,47 Miliar dengan menggunakan Uji ARIMA (,1,) pada tingkat kepercayaan 95%. Research Analyst Andy Wibowo Gunawan andy24@erdikha.com

Cadangan Devisa 8 7 6 5 4 3 2 Januari 67.17 67.83 68.5 69.16 69.82 7.49 71.15 71.81 72.48 73.14 73.81 74.47 8 64.53 65.84 66.1 7 62.29 5.87 5.56 54.84 56.56 57.87 57.58 57.42 57.94 6 5 4 3 2 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 29 2 F Sumber : Data Olahan Erdikha IHK VS INFLASI IHK 17 16 15 IHK 14 Inflasi 13 12 1 9 8 7 6 5 4 3 2 Jan-5 May-5 Sep-5 Jan-6 May-6 Sep-6 Jan-7 May-7 Sep-7 Jan-8 May-8 Sep-8 Jan-9 May-9 Sep-9 PERIODE 9 8 7 6 5 4 3 2 1-1 INFLASI Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha BI Rate 14% 12% % 8% 6% BI rate 4% 2% % Jul-5 Nov-5 Mar-6 Jul-6 Nov-6 Mar-7 Jul-7 Nov-7 Mar-8 Jul-8 Nov-8 Mar-9 Jul-9 Nov-9 Sumber : Bank Indonesia dan Data Olahan Erdikha

Sumber : Bank Indonesia Stabilitas Perbankan Terjaga tetapi Penyesuaian Suku Bunga Kredit Belum Tercapai Apabila kita lihat tabel diatas penurunan suku bunga deposito masih terus berlangsung. Namun demikian, transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga sebagaimana mestinya tercermin pada penurunan suku bunga kredit yang masih relatif rendah. Pada sisi mikro perbankan, stabilitas sistem perbankan masih stabil hal ini tercermin CAR per November sebesar 17%, NPL Gross 4,4% dan NPL Net 1,4%. Sumber : Bank Indonesia Nilai Tukar Rupiah yang cenderung Stabil selama 29 Selama tahun 29 pergerakkan nilai tukar rupiah cenderung bergerak stabil hal ini disebabkan oleh keseimbangan permintaan dan penawaran valas di pasar domestik dan fundamental perekonomian domestik yang cukup solid. Volatilitas Rupiah menurun dari,6% di bulan November menjadi,2% di bulan Desember. Secara rata-rata Rupiah mengalami pelemahan,5%, hal tersebut disebabkan oleh krisis utang Dubai World tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Proyeksi kami Nilai tukar Rupiah sampai dengan akhir 2 pergerakkannya berkisar Rp 9.3 Rp 9.35

Sumber : Bank Indonesia Pertumbuhan M1 yang Melambat Sampai dengan November 29, posisi M1 meningkat sebesar Rp 41,2 Triliun. Rata-rata pertumbuhan tahunan likuiditas perekonomian M1 pada tahun 29 menurun menjadi 6,7% dari 17,1% pada tahun 28. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan tahunan likuiditas perekonomian M2 relatif stabil di sekitar 16%. Pertumbuhan M1 yang melambat dari tahun sebelumnya ditopang oleh pergerakan giro. Di lain sisi pertumbuhan M2 yang akseleratif terutama dipengaruhi oleh operasi keuangan Pemerintah yang ekspansif. Berbagai kondisi diatas mencerminkan bahwa indikasi peningkatan aktifitas perekonomian masyarakat belum cukup kuat. IHSG & Volume Perdagangan 3 25 Volume 25 IHSG 2 2 15 15 5 5 12/1/9 11/2/9 /5/9 9/1/9 7/31/9 7/1/9 6/2/9 5/4/9 4/2/9 3/3/9 2/3/9 1/5/9 Sumber : Data Olahan Erdikha

Sumber : Data Olahan Erdikha Pasar Saham selama 29 Penurunan BI rate sebesar 275 bps selama tahun 29 ditransmisikan dalam bentuk peningkatan IHSG sebesar 87% (YoY). Pertumbuhan tersebut merupakanpertumbuhan indeks tertinggi diantara beberapa indeks regional. IHSG pada akhir tahun 29 ditutup pada level 2354,36. selain dipengaruhi oleh BI rate peningkatan IHSG juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Selama 29 volume perdagangan saham mencapai Rp 3,99 Triliun per hari relative lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,41 triliun per hari. Selama 29 net beli asing tercatat Rp 13,92 triliun lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 18,65 Triliun. Kami optimis IHSG dapat mencapai ke level 27 dalam jangka menengah karena bila dilihat pola chart yang terbentuk pergerakan IHSG membentuk pola Ascending Triangle dimana resistance kuat berada pada level 26, apabila dilihat pada grafik diatas resistance IHSG sudah pecah (break) ini mengindikasikan tren penguatan IHSG masih berlanjut dan kami menemukan resistance kuat di 27 meskipun RSI menunjukkan IHSG hampir menyentuh batas jenuh beli.

Research Team Andy Wibowo Gunawan Research Analyst andy24@erdikha.com Ext.5411 Robby Has Research Analyst robby@erdikha.com Ext.5414 Hatta R.B Research Asociate hatta@erdikha.com Ext.5412 Equity Desk Billy Pebrianto Retail Sales Manager bps@erdikha.com Ext.3824 Yani Institusional Sales yani@erdikha.com Ext.382 PT.Erdikha Sekuritas Sucaco Building 3 rd Fl. Jl.Kebon Sirih 71 Jakarta 34 Indonesia Tel : (62-21) 3983642 (hunting) Fax.(62-21) 3152841/ 398-36422 Email : research@erdikha.com The following data is prepared for general use. It does not have regard to specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific person who may receive this report. The information contained herein is believed to be reliable, its completeness and accuracy is however not guaranteed. Opinions expressed in this report are subject to change without notice, and no part of this report is to be construed as an offer, or solicitation of an offer to buy or sell any securities or financial instruments whether referred to herein or otherwise. We do not accept any liability whatsoever whether direct or indirect that may arise from the use of information contained in this report.