PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI BERUPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA. Oleh :Yahfizham Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN-SU Medan

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman dimana teknologi informasi semakin berkembang dengan

Kuisioner Domain Bisnis

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

Edutech Solution. Kawasan Niaga Metro Trade Center Blok I 15, Jl. Soekarno Hatta No.590 Bandung Jawa Barat 40286

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. departementersendiri dalam suatu organisasi, yaitu HumanResource Departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu tuntutan untuk menciptakan layanan yang berkualitas ataupun dalam

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik Indonesia. Teknologi informasi memiliki fungsi sebagai alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

SOFTWARE QUALITY ASSURANCE

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Taryana Suryana. M.Kom

Plainning & Organization

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

21/09/2011. Pertemuan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

Sistem Informasi Outsourcing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

E-Government Capacity Check

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Definisi Teknologi Informasi

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

Komponen Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

Manajemen Proyek. Dosen : Mila Faila Sufa

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

KONSEP AUDIT SI. Pertemuan ke 5 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi. Diema Hernyka S, M.Kom

MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

STMIK UBUDIYAH. MATA KULIAH : Manajemen Personalia. JURUSAN : Manajemen DOSEN : Agus Ariyanto,SE,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT

Manajemen SDM 7 Februari 2011

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 3

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. besar yang kompleks. Pertama, keterbatasan dana yang diperoleh lembaga-lembaga

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penerapan Teknologi CAD/CAM akan meningkatkan : Kepuasan Bekerja Pekerja bagian Mold

MENGAPA PROYEK PERANGKAT LUNAK GAGAL ( PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO DALAM PROYEK PERANGKAT LUNAK )

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Computer Careers and Certification

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI BERUPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SUMBER DAYA MANUSIA Oleh :Yahfizham Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN-SU Medan Abstract Information technology (IT) consists of hardware resources and software (hardware and software) and human resources (brain ware). IT must be able to resolve the major issues such as the availability and readiness of Human Resources (HR) skilled in managing anything related to the IT, technical operations strive to increase the productivity of employees who could have been the solution is outsourcing project Pendahuluan Hampir semua aktivitas dan kegiatan manusia pada saat sekarang ini selalu menginginkan teknologi informasi terlibat didalamnya, seperti misalnya alat untuk memasak beras, manusia berpikir bagaimana caranya agar alat untuk memasak beras yang dahulunya tidak mampu memberikan informasi menjadi mampu memberikan informasi yang benar mengenai cara-cara memasak beras yang baik dan benar, berapa lama waktu yangdibutuhkan agar beras menjadi nasi sehingga aman untuk dikonsumsi, mampu dihidupkan dari jarak yang jauh dan sebagainya. Pemanfaatan revolusi teknologi ini merupakan satu prasyarat untuk meningkatkan pengelolaanorganisasi.faktor yang saling terkait, yaitu perangkat lunak pendukung, perangkat keras dan organisasi pengguna (SDM).Ketiga faktor ini tidak bisa dipisahkan.teknologi tidak dapat diterapkan tanpa organisasi. Dan organisasi tidak akan efektif tanpa penerapan TI. Pada satu titik tertentu, inovasi teknologi mempengaruhi tidak hanya kompetensi teknis SDM, tetapi juga merangsang "technology knowledge" SDM dalam organisasi tersebut, yaitu bentuk asumsi dasar dan pola pandang SDM terhadap proses internal dan hubungan antar unit organisasi. Kecepatan perubahan TI dan aplikasinya pada sistem dan proses internal suatu organisasi akan menjadi terhambat jika SDM tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi dan sistemnya. TI bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting, dengan penerapan secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage dalam menghadapi para pesaingnya. TI semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya. TI pada saat sekarang dan masa akan datang tampaknya merupakan suatu kepentingan yang tidak bisa dihindarkan dan TI bukan hanya sekedar merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan alat utama. 58

TI yang digunakan oleh suatu perusahaan tidak akan sama dengan perusahaan lain walaupun berada dalam industri yang sama. Pemilihan TI harus sesuai dengan visi dan misi perusahaan, dirumuskan dengan jelas, mengakomodasikan semua kebutuhan perusahaan (diperlukan survey terlebih dahulu), idealnya unit TI ini diisi oleh SDM muda karena mereka akan mendorong inovasi, dinamis, dan berpikiran terbuka dan memiliki skill update, agar mereka selalu mengikuti perkembangan terbaru di dunia TI serta senantiasa melakukan benchmark terhadap best practice. Outsourcing adalah model sekaligus strategi penerapan pengelolaan TI yang banyak dipakai oleh perusahaan berskala menengah dan besar.tulisan ini mencoba untuk memfokuskan pembahasan mengenai pemanfaatan TI Outsourcing dalam upayanya untuk peningkatan produktivitas SDM. TI Outsourcing Menurut The British Computer Society, Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian TI perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan. Bentuk dari model Outsourcing ini berupa penerapan atau penambahan pengelolaan TI dengan menempatkan sumber daya manusia yang handal dalam memanajemen teknologi informasi, penerapan sistem luar secara utuh dan pemakaian sebagian sub sistem seperti hanya sistem teknik operasionalnya saja yang di outsourcingkan. Sebuah studi oleh the outsourcing institute menemukan bahwa layanan TI yang dimaksud antara lain adalah pengembangan aplikasi, pemeliharaan aplikasi, data center, client/server, intranet (LAN), sistem desktop dan lain sebagainya yang kesemua lingkup outsourcing tersebut pasti memerlukan peran sumber daya manusia yang handal dalam penerapan dan pengelolaannya untuk mencapai sasaran yang dimaksud diperlukan pelatihan-pelatihan dan pengembangan-pengembangan dari tenaga-tenaga yang ahli dibidang TI yang dioutsourcingkan. Outsourcing sebagai suatu aktivitas TI dalam proses bisnis diperusahaan pasti memiliki resiko, resiko tersebut harus dapat diselesaikan secara baik dan benar. Poin penting resiko yang ditimbulkan dari outsourcing yaitu masalah sumber daya manusia (ketenaga kerjaan) itu sendiri. Risk Outsourcing Benoit A. Aubert memberikan gambaran resiko dan dampak apa saja yang mungkin bisa saja terjadi dalam proses TI Outsourcing tersebut dalam bentuk tabel berikut ini: Resiko Over Budgeting, Gugatan dan pertentangan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya pengalaman dan keahlian mengenai outsourcing tersebut. 59

Biaya peralihan pada pihak lain Biaya perubahan perjanjian Pengurangan kualitas layanan Hilangnya kompetensi organisasi Ketidak pastian soal hukum dan perundangundangan Keterbatasan pengelolaan asset Terbatasnya jumlah penyedia jasa Area kerja yang tidak jelas Diskontinuitas teknologi Kempleksitas tugas pokok dan fungsi Ketergantungan antar aktivitas Ukuran penyedia jasa yang berbeda. Penaksiran dari kompetensi inti Risk Management Outsourcing Kesiapan organisasi akan sangat menentukan bagaimana strategi pada sebuah proyek outsourcing berbeda untuk diterapkan pada desktop management. Organisasi yang telah mapan dalam sistem layanan dapat memanfaatkan jasa outsourcing tanpa perlu memikirkan secara detail resikonya, namun pengembangan diluar cakupan perjanjian outsourcing mendapat perhatian khusus untuk dapat dipertimbangkan. Pengembangan kebutuhan bisnis akan sebuah layanan outsourcing sering tidak bisa dipenuhi seluruhnya oleh penyedia jasa outsourcing itu sendiri. Dimungkinkan akan terjadi kebutuhan yang tidak sesuai dengan kondisi dilapangan, seperti misalnya service level yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu program diajukan dalam 1 hari, yang seharusnya service level untuk trouble shootingnya memerlukan waktu hanya 2 sampai 3 jam saja. Evaluasi penyedia jasa yang kurang memiliki pengalaman dan keahlian dalam suatu perjanjian outsourcing bisa menimbulkan permasalahan yang besar setelah berakhirnya kontrak.evaluasi ini meliputi kesiapan secara operasional meliputi kemampuan dan pengalaman dalam pengerjaan setiap proyeknya yang secara teknologi terkait dengan pembiayaan dan kontinuitas penyedia jasa outsourcing itu sendiri. Transisi dari legacy menuju sistem outsourcing menimbulkan banyak hal baru seperti kesiapan dari team transisi, perencana dan ekse- kutornya. Transisi akan meng- akibatkan perubahan besar dalam peran dan tanggung jawab unit tertentu terhadap suatu tugas pokok dan fungsinya dalam unit organisasinya masing-masing. Tata kelola atau tata pamong organisasi ini meliputi bagaimana perusahaan dapat mengetahui secara benar ukuran efektivitas dan mutu dari sistem outsourcing yang telah dilakukan. Pemindahan resiko dapat dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga misalnya asuransi, sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan suatu produk tertentu dapat memindahkan resiko terjadinya kerugian. Penerimaan secara keseluruhan dari resiko proyek outsourcing telah diketahui dengan baik dan keuntungan yang akan diperoleh lebih besar. 60

Tata Kelola SDM Menurut Flippo, tata kelola SDM adalah suatu sistem yang terproses mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM agar mampu meningkatkan produktivitas kerja. French mendefinisikan manajemen personalia sebagai suatu proses penarikan, seleksi, dan pengembangan serta pemeliharaan SDM oleh organisasi. Pengelolaan SDM memiliki cara-cara khusus, menurut ilmu psikologi, tidak ada sifat dan karakteristik manusia yang sama persis satu dengan yang lain. Manusia perlu diperlakukan sebagai manusia secara utuh sehingga mau melaksanakan aturan main dan perintah yang ada dalam organisasi tanpa menimbulkan dampak negatif baik dari dalam diri SDM itu sendiri maupun organisasinya. Tiap-tiap SDM memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk berpikir dan memiliki rasa untuk dihargai, perusahaan menghargai SDMnya dengan memberikan gaji atau kompensasi atas apa yang dikerjakannya untuk perusahaan. Perbedaan pemberian gaji dan kompensasi yang disesuaikan dangan tugas pokok dan fungsinya dari masing-masing SDM terkadang merupakan hal yang sensitif. Standarisasi gaji tidak dapat diperlakukan secara sama untuk tiap bidang keahlian dan pengalamannya dalam bekerja. Pengelolaan SDM dimulai dari pengetahuan secara jelas dan pasti mengenai tugas pokok dan fungsinya.diadakannya pelatihan-pelatihan dan pengembanganpengembangan bertujuan untuk lebih memahirkan SDM.Menurut (Langi, 2000) spesifikasi-spesifikasi SDM yang hendak dikembangkan harus ditentukan oleh kecenderungan kebutuhan agar tetap berdaya saing global sehingga pengembangannya dapat menghasilkan SDM yang inovatif dan bersertifikasi, untuk mampu memanfaatkan secara optimal sumber-sumber daya yang ada. Penutup Outsourcing TI SDM merupakan pokok permasalahan yang utama, untuk itu perlu dilakukan kesiapan yang baik dan rencana yang matang sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi kerugian. Pengelolaan SDM agar mampu memanajemen TI pada saat sekarang dan masa akan datang perlu mendapatkan perhatian yang khusus, seiring dengan era globalisasi bisnis yang semakin kompleks dan kemajuan teknologi komputer yang pesat. 61

Daftar Bacaan Aubert, Benoit A, Rivard, Suzanne, Patry, Michel, 2001.Managing IT Outsourcing Risk:Lessons Learned, www.cirano.qc.ca. Cirano Montreal. Hag, S. 2000. Management Information Systems for The Information Age, Irwin/McGrawhill. Langi, A. 1998.Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Industri Teknologi Informasi dan Software di BHTV. Technical report. Laudon, K and Laudon, J. 1998. Management Information Systems News Approaches to Organization & Technology. Prentice Hall International, Inc. Reed, Stephen, 2005.Managing Risk in IT Outsourcing, www.alsbridge.com, Alsbridge North America. Skyte, Peter, Outsourcing of IT services, www.union-network.org, Information Technology Professionals Association, UK.. 2001.Information Technology Outsourcing.www.cica.ca/itac..Risk Management. 2005. En.wikipedia.org/risk_management.Outsourcing guidelines, Information Technology New Zealand, www. Itanz.org 62