Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

dokumen-dokumen yang mirip
Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil

Tidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan :

Souvia Rahimah 21 Februari 2010

PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

QUIZ PENGENALAN MATA KULIAH

PENGEMASAN INTRODUCTION PASSIVE PACKAGING INTRODUCTION 12/20/2012. Klasifikasi Beberapa Jenis Kemasan :

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

KEMASAN SAYURAN SEGAR

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

Adalah Pengepakan Fungsi Pengemasan

KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK

TEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN

Kemasan Kertas dan Karton

BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

I. PENDAHULUAN. Aluminium digunakan secara luas, karena mempunyai sifat sifat seperti

Kemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN SAMBUNGAN GANDA PADA KALENG

BAB III DATA A. KEMASAN

BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

KULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.

PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

Batere paling tipis di dunia

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II STUDI LITERATUR

Pengertian Pengemasan

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Tim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB /05/2013 1

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

I. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah jenis tanaman sayur umbi

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengawetan dengan Suhu Tinggi. Disusun oleh: TIM DASAR THT FAPET UB

Ruang Lingkup Laboratorium No. LP-022-IDN

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UMUR SIMPAN. 31 October

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT?

13 14 : PERLAKUAN PERMUKAAN

PRINCIPLES OF THE CANS : Proses Pembuatan dan Penggunaan

Sanitasi Peralatan. Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

SEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PENJILIDAN PETA, SLIDE, FOTOKOPI, DAN TINTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. membantu aktivitas pertumbuhan mikroba dan aktivitas reaksi-reaksi kimiawi

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Minuman sari buah SNI

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

III. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Pembahasan Materi #11

Oleh : Endang Warsiki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kriteria yaitu warna, kenampakan, tekstur, rasa, dan aroma. Adapun hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMASAN TRANSPOR 31 October

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

Transkripsi:

Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan

ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak berbau 5. Tidak berasa 6. Tidak beracun 7. Dapat menahan masuknya gas

SIFAT ALUMUNIUM Alumunium lebih sukar disolder sehingga sambungan tidak dapat rapat. Wadah dari alumunium dapat menyebabkan pahatanpahatan jika terlipat, sehingga dapat menimbulkan lubang-lubang. Alumunium dengan udara akan membentuk Alumunium -oksida berupa lapisan film yang tahan terhadap korosi dari udara. Kemasan alumunium sebelah dalam harus dilapisi enamel karena Alumunium-oksida bisa habis.

CAMPURAN ALUMUNIUM Untuk memberikan sifat-sifat khusus pada kemasan alumunium, ditambahkan campuran (alloy) : 1. Tembaga Memperlambat pembentukan lubang pd kemasan 2. Magnesium Campuran al-mg mempunyai daya tahan tahan kuat terhadap korosi 3. Mangan Menaikan daya tahan terhadap korosi

CAMPURAN ALUMUNIUM 4. Khromium Menaikan daya tahan korosi untuk penambahan bahan 0.1-0.3%. 5. Seng Hanya sedikit mempunyai pengaruh terhadap daya tahan anti karat. Seng cenderung menurunkan daya tahan korosi pd media asam. Peningkatan daya tahan korosi terjadi pada media alkali

CAMPURAN ALUMUNIUM 6. Besi Mengurangi daya tahan anti karat. Diduga menjadi penyebab utama terjadinya lubang pada alumunium lakur 7. Titanium Pengaruhnya kecil pada ketahanan korosi dari alumunium lakur Alumunium untuk kaleng diberi perlakuan anti karat dengan proses anodisasi dalam asam sulfat yang diencerkan. Bagian dalam kaleng dilapisi vernis.

Unsur Kimia Tipe 3003 Tipe 3004 Tipe 5050 Tipe 5182 Silikon Besi Tembaga Mangan Khromium Magnesium Seng Alumunium 0.6 0.7 0.05-0.20 1.0-1.5-0.8-1.3 0.10 96.7-97.4 0.30 0.7 0.25 1.0-1.5-1.1-1.8 0.25 sisanya 0.40 0.7 0.20 0.10 0.10 4.0-5.0 0.25 sisanya 0.20 0.35 0.15 0.20-0.50 0.10 4.0-5.0 0.25 sisanya KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA JENIS ALUMUNIUM

Container Alumunium

Metoda Penutupan Container dari Alufo Standard Seal penutupan standar menggunakan alufo atau PVC di seluruh pemukaan kontainer Serrated Seal Seperti standard seal, tapi terdapat cekungan yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan

Metoda Penutupan Container dari Alufo Hooded Seal foil tutupkan ke seluruh permukaan kontainer sampai bagian bawah kontainer yang melengkung. Coverlok Penutupan dilakukan dengan cara ditekuk 90 derajat. Heat Sealing Foil dilapisi bahan sealer atay film plastik, kemudian diberi perlakuan panas untuk merekatkannya.

ALUMUNIUM FOIL (ALUFO) Alufo didefinisikan sebagai alumunium murni (derajat kemurnian tidak kurang 99.4%) Bahan kemasan dari logam, berupa lembaran alumunium padat dan tipis dengan ketebalan kurang dari 0.15 mm. Nama Lain Alumunium Foil : al-foil atau alu-foil Tinfoil Silver-foil

Kekerasan Alufo : Tanda 0 = sangat lunak Tanda H-n = keras Foil mempunyai sifat hermitis, fleksibel, tdk tembus cahaya Foil digunakan sebagai bahan pelapis yang dapat ditempatkan pada bagian dalam atau lapisan tengah sebagai penguat pada kertas atau plastik Ketebalan alufo meningkatkan sifat protektifnya permeabilitas uap air 0 : bila ketebalan 0.0375 mm atau lebih Sifat - sifat alufo yang lebih tipis dapat diperbaiki dengan memberi lapisan plastik atau kertas menjadi foil-plastik, foil-kertas, atau kertas-foil-plastik.

PENGGUNAAN ALUFO Ukuran 0.009 mm : membungkus kembang gula, yoghurt dsb. Ukuran 0.05 mm untuk tutup botol yang multitrip Mutu kemurnian yang tinggi (1000) lazimnya digunakan untuk pengemasan. Lakur yang paling banyak digunakan untuk kemasan foil adalah tipe 1235 dan 1245 Tipe 3003 : wadah kaku yang dapat dibentuk

SIFAT KEKERASAN ALUFO O temper dihasilkan dengan membiarkan foil dikenakan pemanasan terkontrol, disusul oleh pendinginan terkendali Foil dengan O temper berarti paling empuk dan memiliki sifat-sifat fisik fisik terendah H temper : dihasilkan dengan mengeraskan metal dibawah tegangan dengan rolling sampai keras. H 18 : keras penuh, dikeraskan dengan rolling H 19 : foil superhard

ALUFO SEBAGAI BAHAN PENGEMAS Berbagai makanan yang dikemas dengan alufo menunjukkan makanan tersebut cukup baik dan tahan terhadap alumunium dengan resiko pengkaratan kecil. Teknik pengemasan dengan cara mengkombinasikan berbagai jenis bahan kemas bentuk (fleksibel) telah menghasilkan suatu bentuk yang disebut retort pouch Keunggulan Retort Pouch daya simpan tinggi teknik penutupan mudah, dengan panas kuat, tidak mudah sobek tertusuk, tahan thd proses pemanasan sterilisasi Resisten terhadap penetrasi lemak, minyak atau komponen makanan lainnya Tahan terhadap UV

Retort Pouch

Retort Pouch

Retort Pouch : Filling and Sealing

Sobekan (Notch) pada Pouch Retort C Notch

V Notch

U Notch

TREND KEMASAN PRODUK PANGAN 2000-N Fungsi kemasan : Memberi perlindungan terhadap makanan yang dikemas, sehingga dpt diangkut dari tempat produsen dan memberinya kepada konsumen akhir dalam keadaan baik Berfungsi sebagai media pemasaran dan dapat meningkatan nilai tambah makanan yang dikemas melalui penampilan kemasan yang menarik dan bonafide.

PERANAN KEMASAN DI INDONESIA Kemasan di Indonesia telah dan akan memainkan peranan yang penting dan menentukan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan pemakaian kemasan di Indonesia meningkat sekitar 10%-13%/tahun. Pemakian terbesar di Indonesia adalah di sektor agrofood (60% dari seluruh pemakaian kemasan) Kemasan Al dan kaleng 71% untuk agrofood, kemasan plastik 56%, untuk kemasan gelas dan paper board masing-masing 80% dan 55%.

PELAKU PELAKU UTAMA Perusahan makanan dan minuman adalah pelaku utama dalam bidang kemasan. Merekalah yang menentukan bentuk dan design kemasan makmin sesuai dengan selera konsumen Persepsi, selera dan harapan-harapan dari pelakupelaku utama ini perlu diperhatikan dan diikuti secara terus menerus.

SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI KEMASAN PANGAN Melindungi dan mempertahankan selama mungkin sifat organoleptik pangan Memudahkan distribusi dan memperkecil kerusakan dan kehilangan makanan Meningkatkan penampilan dan meningkatkan nilai tambah produk Memberikan kualitas makanan yang uniform dan kenyamanan kepada para konsumen

KARAKTERISTIK KEMASAN PANGAN Dapat menyimpan dan mempertahankan warna, rasa, dan aroma makanan Tidak dikemas berlebihan sehingga membebani konsumen Dapat dengan mudah dibuka dan ditutup kembali Dapat dengan mudah disimpan Telah diberi segel untuk mencegah pemalsuan Dapat dipergunakan di oven microwave. Tidak menimbulkan atau sedikit sejkali menimbulkan masalah lingkungan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KEMASAN Sektor kemasan ditandai dengan perubahan yang terus menerus, dengan munculnya bahan kemasan baru, teknologi dan keterampilan baru. Persaingan yang sengit antar para produsen, keharusan untuk memberikan yang terbaik pada para konsumen. Tekanan dari issue-issue lingkungan Perubahan komposisi penduduk, presepsi, selera dan kebiasaan penduduk.

FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG MENDORONG TERJADINYA PERUBAHAN KEMASAN Perubahan dalam kebiasaan makan para konsumen Faktor kesehatan Faktor Lingkungan

TREND KEMASAN PRODUK PANGAN 2000-N Mempunyai graphics design dan penampilan yang modern dan menarik, dengan labelling yang mengandung informasi yang detail dan lengkap. Terdapat diferensiasi produk yang besar, dengan munculnya merek-merek baru, ukuran-ukuran kemasan baru. Memiliki shelf life yang panjang dan enak untuk dipergunakan oleh konsumen Tidak merusak lingkungan dan dapat didaur ulang Edible packaging

Smart Packaging

Smart Packaging Pengemasan konvensional menjadi smart packaging dengan label yang baik. Dengan label kita bisa mengetahui asal usul bahan. Atribut fungsional : misal, kualitas makanan dapat dilihat dari tabel waktu dan temperature.

Active Packaging 'Active' packaging tidak hanya mencegah pengaruh lingkungan luar, tetapi juga dapat mengontrol dan bereaksi dengan lingkungan di dalam kemasan.

USES OF ACTIVE PACKAGING Oxygen scavenging : Most food classes Carbon dioxide production : Most food affected by moulds Water vapour removal : Dried and mouldsensitive foods Ethylene removal : Horticultural produce Ethanol release : Baked foods (where permitted)