ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK INSTALASI FARMASI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH LUWUK KABUPATEN BANGGAI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN MEDICAL CHECK UP (MCU) PADA RUMAH SAKIT DR. AK. GANI PALEMBANG

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

Kata kunci : Kualitas pelayanan, Instalasi Farmasi, GAP, RSUD Ratu Zalecha Martapura

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN UNIT RAWAT JALAN DI IFRS SERANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Lampiran-1 DAFTAR PERTANYAAN / KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD CUT MEUTIA

Diarti, et al, Studi Kualitas Pelayanan Apotek Ditinjau dari Tingkat Kepuasan Konsumen...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PERSEPSI NASABAH PADA BANK BRI, BANK BNI, DAN BANK MANDIRI DI KOTA BANJARBARU

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

*Syafrianti Yatim, ,**Dr. Teti Sutriyati, M. Si, Apt***Madania, S.Farm, M.Sc., Apt. Program Studi Si, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG

KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2017, 5(1), p-issn /e-issn

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPERASI KARYAWAN SEJAHTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITTI MARYAM KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

METODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN

KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK KOPKAR RUMAH SAKIT BUDHI ASIH JAKARTA

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN OBAT DI ERA JKN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN LABORATORIUM KLINIK (Studi Kasus Laboratorium Klinik X Jakarta)

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Loyalitas Konsumen. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PD SUMBER CAHAYA ABADI PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

PROFIL TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN UMUM TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RSUD KEFAMENANUBULAN JULI TAHUN 2011 ABSTRAK

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA APOTEK KIMIA FARMA PEKALONGAN RESUME SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN HARGA DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN WATERPARK DANAU TANAH MAS PALEMBANG

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PASIEN DALAM MEMANFAATKAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NANGGULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

EVALUASI PELAYANAN APOTEK BERDASARKAN INDIKATOR PELAYANAN PRIMA DI KOTA MAGELANG PERIODE 2016

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SANGATTA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai tingkat pemilihan variabel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SOP AYAM PAK MIN KLATEN DI MALANG ABSTRACT

Keywords : responsiveness, tangibles and empathy and community satisfaction.

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi pada Konsumen Assalam Hypermarket)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

GALENIKA Journal of Pharmacy Maharani Vol. et 2 al./galenika (2) : 111-117 Journal of Pharmacy ISSN : 2442-8744 October 2016 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK INSTALASI FARMASI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH LUWUK KABUPATEN BANGGAI THE ANALYSIS OF PATIENT SATISFACTION IMPACT TOWARDS THE QUALITY OFPRESCRIPTION SERVICE IN DISPENSARY OF PHARMACY INSTALLATION IN PUBLICHOSPITAL OF LUWUK,BANGGAI REGENCY Dyah Nurfitri Maharani 1*, Alwiyah Mukaddas 1, Indriani 1 1 Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia Received 22 Agustus 2016, Accepted 25 September 2016 ABSTRAK Apotek adalah salah satu tempat pelayanan kefarmasian dengan tujuan melakukan praktek kefarmasian oleh apoteker dan penyaluran sediaan farmasi kepada masyarakat. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan di apotek adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan resep di apotek instalasi farmasi Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk Kabupaten Banggai yang di hubungkan dengan lima dimensi kualitas pelayanan yang meliputi tangible, reliability, responsivenesess, assurance, dan empati. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling memakai instrument kuesioner yang menggunakan skala likert. Data dianalisis dengan metode analisis regresi linear berganda dengan jumlah responden yaitu 110 responden. Hasil penelitian terhadap 110 responden menunjukkan variable tangible, reliability, responsivenesess, assurance, dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien dengan nilai signifikan 0,000 (P Value< 0,05). Koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,482 yang berarti kepuasan pasien terhadap kelima variabel sebesar 48,2 %. Kata kunci : Apotek, Kualitas pelayanan, Kepuasan pasien ABSTRACT Pharmacy is one place of the pharmaceutical care with aims to practice pharmacy by pharmacists and pharmaceutical supply distribution to the public. One of the indicators use to evaluate the quality of care in pharmacies was to measure the level of customer satisfaction.this research is aimedto find out the impact of patient satisfaction towards the quality of prescription service in dispensary of pharmacy installation in Public Hospital of Luwuk, Banggai regency which is related with five dimension of quality service, which are; tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. This research was conducted used sampling method called accidental sampling using questioner with likert scale. The data was analyzed using doubled linear regression method with the total of 110 respondent. The result from these respondent showedtangible, reliability, responsiveness, Assurance and empathyvariablewhich significantly affected the satisfaction of patient, with significance score of 0,000 (P value< 0,05). Determination coefficient resulted is 0,482 which mean that the satisfaction level of patient towards the five variables is 48,2%. Keywords: Pharmacy, Service quality, Patient satisfaction *Coresponding Author : Dyah Maharani, Dyahmaharani24@gmail.com (ph : +62-852-4138-4724) 111

PENDAHULUAN Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu usaha yang dapat digunakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat mengharapkan pelayanan farmasi yang sebaik mungkin dalam proses penyaluran obat (Azwar, 1996). Instalasi farmasi rumah sakit merupakan suatu bagian dari fasilitas di rumah sakit, yaitu tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Salah satu bagian dari instalasi farmasi rumah sakit adalah apotek rumah sakit, yaitu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat (Siregar, 2003). Pelayanan apotek rumah sakit diperlukan oleh masyarakat untuk memberikan jaminan pengobatan rasional (efektif, aman, tersedia, dan biaya terjangkau). Selain itu juga diperlukan pelayanan yang berkualitas agar dapat memuaskan masyarakat sebagai konsumen (Aditama, 2002). Kualitas jasa pelayanan merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian dari pihak manajemen rumah sakit untuk peningkatan kualitas apotek rumah sakit, oleh karena itu, dengan adanya kualitas pelayanan yang baik maka kepuasan pasien dapat terpenuhi (Ardian A, 2001) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gary (2012) menunjukkan bahwa nilai koefisien terhadap kepuasan pasien sebesar 52,7%. Dimensi yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien yaitu dimensi Tangible 0,004, Reliability 0,000, Assurance 0,001, sedangakan dimensi yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien yaitu Responsivenesess 0,134 dan Empati 0,191. Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk merupakan satu-satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai. Badan rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan bagi setiap puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Banggai. Pelayanan resep diinstalasi farmasi rumah sakit merupakan unsur penting di rumah sakit ini. Instalasi Farmasi Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk melayani resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, Banyaknya permintaan obat oleh pasien rawat jalan dan rawat inap tentunya pihak rumah sakit dituntut untuk meningkatkan pelayanannya khususnya pelayanan kefarmasian. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan resep di apotek instalasi farmasi Badan Rumah Sakit Daerah Luwuk METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental berupa penelitian analitik kuantitatif dengan instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung/pasien yang berkunjung untuk mendapatkan pengobatan di apotek Instalasi Farmasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Jumlah sampel diambil berdasarkan jumlah indikator penelitian dikalikan 5 yaitu 22 indikator x 5 = 110 responden. Pengambilan sampel didasarkan pada criteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : Yang termasuk criteria inklusi : 1. Pasien yang berumur 17-60 tahun 2. Ditemui sedang menebus obat di Instalasi Farmasi. Yang termasuk criteria ekslusi adalah : 1. Pasien yang sakit keras 2. Tidak bersedia menjadi responden 112

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Karakteristik Karakteristik Frekuensi (%) 1. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 2. Umur 20 Tahun 21-30 tahun 31 40 Tahun 41 50 Tahun >50 Tahun 3. Pendidikan terakhir responden a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. S1/S2 4. Pekerjaan responden a. PNS/TNI/POLRI b. Pelajar/mahasiswa c. Petani d. Wiraswasta e. Lainnya 46 (41,82) 64 (58,2) 8 (7,3) 55 (50) 32 (30) 13 (11,82) 2 (1,82) 0 5 (4,54) 52 (47,3) 31 (28,2) 22 (20) 21 (19,1) 5 (4,5) 3 (2,73) 46 (41,82) 35 (31,82) Tabel 2 Deskripsi Variabel Penelitian No Indikator Jumlah Nilai Rata- Rata Kategori Interpretasi Tingkat Kepuasan (%) 1 Kecukupan tempat duduk 110 3,95 Baik 62,73 2 110 3,85 Cukup Baik 56,4 3 110 4,02 Baik 70,9 Kelengkapan obat Petugasberpenampilanrapi&berpakaianseragam Kebersihan ruang tunggu 4 110 4,05 Baik 69,1 5 Bersikap simpatik dan mampu memberikan 110 4,01 Baik 65,5 ketenangan terhadap keluhan pasien 6 Resep dikerjakan tepat waktu (<30 menit) 110 4,1 Baik 67,3 7 Memberikan informasi obat yang mudah 110 4,2 Cukup Baik 55,5 dimengerti pasien 8 Petugas apotek selalu bersikap sopan kepada 110 3,96 Baik 60 pasien 9 Petugas bersifat jujur dan dipercaya 110 3,92 Baik 62,73 110 4,04 Baik 65,5 10 Petugas apotek berpengetahuan luas sehingga dapat menjawab pertanyaan pasien 113

No Indikator Jumlah Nilai Rata- Rata Kategori Interpretasi Tingkat Kepuasan (%) 11 Apoteker melakukan eyes contact langsung dengan pasien 110 4,02 Baik 65,5 12 Petugas apotek melayani dengan cepat dan 110 3,99 Baik 73,64 segera 13 Petugasselaluadadiruangpenerimaanresep 110 3,97 Cukup Baik 54,55 14 Petugas apotek dengan cepat memahami 110 3,95 Baik 63,64 kebutuhan pasien 15 Apotek beroperasi setiap hari selama 24 jam 110 4,15 Baik 66,4 16 Petugas apotek memahami kebutuhan spesifik 110 3,89 Baik 60 pasien 17 Petugas tidak membeda-bedakan pasien 110 3,97 Cukup Baik 55,5 18 Bagaimana aspek bukti langsung (tangibles) 110 3,95 Cukup Puas 57,3 19 Bagaimana aspek kehandalan (reliability) 110 3,94 Puas 71,82 20 Bagaimana aspek jaminan(assurance) 110 3,98 Cukup Puas 58,2 21 Bagaimana aspek tanggapan(responsiveness) 110 3,95 Puas 67,3 22 Bagaimana aspek empati (emphaty) menurut anda 110 3,97 Puas 62,73 Tabel 3.Hasil Uji Regresi Linear Berganda Tabel 5.Hasil Uji F (Uji Simultan) Variabel B T Sig (Koefisien Regresi) Constant 0,360 0,853 0,396 Bukti 0,477 5,610 0,000 Kehandalan 0,430 4,991 0,000 Jaminan 0,242 2,900 0,005 Daya -0,136-1,617 0,109 Empati -0,133-1,384 0,169 Variabel Bukti Kehandalan Jaminan Daya Empati Jumlah % Signifikan 110 5% 0,000 Tabel 6.Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4. Hasil uji Parsial (uji t) Variabel Jumlah % Probabilitas Signifikan Bukti 0,000 Kehandalan 0,000 Jaminan 110 5% 0,005 Daya 0,109 Empati 0,169 Variabel Bukti Kehandalan Jaminan Daya Empati Jumlah p (Value) R Square % Kepuasan 110 0,482 48,2% 114

Karakteristik responden pada tabel 1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 64 orang (58.2%) lebih banyak dari pada responden pria 46 orang (41.82%). Subyek penelitian berdasarkan usia diperoleh nilai tertinggi pada kisaran usia 21-30 tahun sebanyak 55 responden (50%) dan yang terendah usia >50 tahun (1,82%). Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar pasien yang menebus resep di apotek instalasi farmasi banyak didominasi oleh pasien yang berumur produktif. Pendidikan responden menunjukkan bahwa pendidikan responden terbesar SMA yaitu 52 responden (47.3%) dan pendidikan responden terendah SMP yaitu 5 responden (4.54%). Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi pendidikan seseorang makin lebih peduli kepada kesehatannya. Selanjutnya pekerjaan responden yaitu 46 responden (41.82%) bekerja sebagai wiraswasta, 21 responden (19,1%) sebagai PNS/TNI/POLRI, pelajar atau mahasiswa sebanyak 5 responden (4,5%), petani yaitu 3 responden (2,73%), serta lainnya berjumlah 35 responden (31,82%). Hal ini kemungkinan disebabkan olehpekerjaan yang menumpuk, stres, dan kurangnya gerakan badan dalam bekerja sehingga kondisi ini menyebabkan mereka mudah menderita suatu penyakit. Analisis Pengaruh Kepuasan Pasien 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Nilai konstanta kepuasan pasien sebesar 0,360 menunjukkan bahwa semakin meningkat pelayanan diberikan akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Nilai koefisien regresi terendah terdapat pada variable responsiveness yaitu - 0,136 diikuti oleh variable emphaty -0,133, variabel tangible 0,477, dan variabel reliability nilai koefisien regresi yaitu 0,430, serta nilai koefisien regresi tertinggi yaitu pada variabel assurance sebesar 0,242. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang memiliki nilai negative yaitu variable responsiveness dan emphaty sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap terjadi penurunan variable maka secara negative akan mengakibatkan kepuasan pasien meningkat, sebaliknya jika terjadi peningkatan variabel maka secara positif akan mengakibatkan penurunan kepuasan pasien. Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi pada variabel reliability, indikator 7 yaitu petugas memberikan informasi obat yang mudah dimengerti oleh pasien dengan nilai rata-rata sebesar 4,2. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran pasien untuk mendapat informasi mengenai obat yang digunakan sudah semakin tinggi, sehingga pelayanan resep di instalasi farmasi juga dituntut bisa memberikan informasi yang jelas mengenai pelayanan informasi obat. Menurut Trimurthy (2009), pelayanan informasi obat yang diberikan tidak harus ilmiah yang terpenting penerima mudah mengerti, memahami, dan menerima informasi yang dibutuhkan. Indikator kualitas pelayanan resep yang memiliki nilai rata-rata terendah yaitu kelengkapan obat sebesar 3,85. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan obat-obat di apotek masih kurang lengkap, sehingga pasien harus membutuhkan biaya tambahan untuk pergi menebus obat di luar apotek rumah sakit. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Manurung,2010) yang menyatakan bahwa ketersediaan obat diukur berdasarkan petugas memberikan solusi bila obat yang diminta pasien kosong dan obat yang diberikan di apotek ini kualitasnya terjamin. Hasil penelitiannya terhadap ketersediaan obat, jumlah obat lengkap lebih banyak (59,9%) daripada jumlah obat yang tidak lengkap (43,1%), artinya kesadaran apotek di instalasi farmasi mengenai ketersediaan obat merupakan faktor utama dalam menghadapi persaingan dengan apotek sekitarnya. Persediaan obat-obatan harus disesuaikan dengan besarnya kebutuhan masyarakat sekitar karena persediaan obat-obatan yang tidak lancer akan menghambat pelayanan kesehatan (Fakhriadi, 2011). Indikator lain yang memiliki nilai terendah dengan interpretasi cukup baik adalah petugas apotek memahami kebutuhan spesifik pasien dengan nilai rata-rata kategori sebesar 3,89, petugas bersifat jujur dan dipercaya yaitu 3,92, petugas selalu ada diruang penerimaan resep 3,97, dan petugas tidak membeda-bedakan pasien 3,97. Hasil ini menunjukkan bahwa indicator kualitas pelayanan resep di apotek instalasi farmasi BRSD Luwuk masih belum dilakukan secara optimal. Sedangkan untuk indikator yang memiliki nilai rata-rata tertinggi 115

dengan interpretasi baik yaitu apotek beroperasi setiap hari selama 24 jam sebesar 4,15, resep dikerjakan tepat waktu (<30 menit) 4,1, kebersihan ruang tunggu 4,05, petugas apotek berpengetahuan luas sehingga dapat menjawab pertanyaan pasien 4,04, petugas berpenampilan rapi & berpakaian seragam 4,02, apoteker melakukan eyes contact langsung dengan pasien 4,02, serta bersikap simpatik dan mampu memberikan ketenangan terhadap keluhan pasien 4,01. Dari data diatas menunjukkan bahwa kualitas pelayanan resep di apotek instalasi farmasi BRSD Luwuk dinilai baik. 1. Hasil Uji Parsial (Uji t) Data pada tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang memiliki nilai signifikan > 0,05 yaitu variabel responsiveness dan empathy. Hasil yang diperoleh pada variabel responsiveness sebesar 0,109 dan empathy sebesar 0,169, hal ini dapat disimpulkan bahwa secara stastistik variable responsiveness dan empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan nilai signifikan pada variabel tangible yaitu 0,000, reliability 0,000, dan assurance 0,005 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimana nilai probabilitas t sig < 0,05. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Gery Leonard, 2012) yang menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya, variable tangible, reliability, assurance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, sedangkan variable responsiveness dan empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. 2. Hasil Uji F (Simultan) Berdasarkan tabel 5 menunjukkan pengujian stastistik dengan menggunakan uji F, dimana tingkat signifikan yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0,000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari tangible, reliability, assurance, responsiveness dan empathy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Hasil yang sama juga dilakukan oleh (Gery Leonard, 2012) dimana tingkat signifikan yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0,000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0,05. 3. Hasil Koefisien Determinasi Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai r square sebesar 0,482. Hal ini menunjukkan nilai r square sebesar 0,482 pada variabel tangible, reliability, assurance, responsiveneess, dan empathy mampu menjelaskan kepuasan pasien sebesar 48,2%, sementara sisanya sebesar 51,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Menurut ghozali 2005, nilai koefisien determinasi adalah 0 sampai 1, jika nilai r square mendekati 1 berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependent (kepuasan pasien), selanjutnya nilai r square yang kecil berarti kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent sangat terbatas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan resep di apotek instalasi farmasi dirasakan masih kurang baik sehingga perlu dilakukan penambahan atau perbaikan kualitas pelayanannya agar kepuasan pasien semakin bertambah. DAFTAR PUSTAKA Aditama, T,Y. (2002). Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi kedua, UI Press, Jakarta. Adhiatma, A. (2001). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Kesehatan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Di Semarang, 2(2), 67-76. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi kelima, Rineka Cipta, Yogyakarta. Azwar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan, Bina Rupa Aksara, Jakarta. 116

Fakhriadi, A. (2011). Analisis PengelolaanObat Di Instalasi Farmasi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006. Skripsi FakultasFarmasi USU, Medan. Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Leonard, G. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Elim Kab.TorajaUtara, Universitas Hasanuddin. Makassar. Manurung, L. (2002). Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Farmasi Dengan Minat Pasien Menebus Kembali Resep Obat di Instalasi Farmasi RSUD Budhi Asih Tahun 2010, Tesis,UI, Jakarta. Siregar, C.J.P. (2003). Farmasi Rumah Sakit :Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Trimurthy, P. (2009). Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Palayanan Rawat Jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang. 117