90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
Dialog Dengan Narasumber

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

Perumusan Isu Strategis

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

Pembahasan Negosiasi

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

Praktak Hearing Dengan Legislatif

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

MODUL 11. Advokasi Media TUJUAN

TEKNIK & ETIKA DISKUSI ILMIAH.

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking

Pdt Gerry CJ Takaria

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

PB 1. Visi Undang-undang Desa

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

Media Relations. Wawancara Media. Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relations

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

Alifia atau Alisa (2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Tips Menangani Pertanyaan Peserta Diklat. Oleh: Wakhyudi. Widyaiswara Madya Pusdiklatwas BPKP. Abstrak

Bab II Pengembangan Area Emosional

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

PROMOSI KESEHATAN. P. Lutfi Ghazali 1/22/2016

1 R u b r i k P e n i l a i a n

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

PENDAHULUAN. Manjilala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

How to Create Excellent Presentation? Stella Averil, S.Psi

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

KETERAMPILAN NEGOSIASI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

Mei 2017 Undangan Doa Topik: Formasi Spiritual Menyediakan Ruang Bagi Tuhan 11 Mei 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. < 65 Tidak Tuntas 6 23, Tuntas 20 76,92 Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENINGKATAN SUMBER DAYA PENELITI PERGURUAN TINGGI DALAM PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL (PENELITIAN) TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH 2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 87/PUU-XV/2017

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

DINAMIKA PEMBELAJARAN

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

Mekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan No. Bagian : POB 6 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

Transkripsi:

04 DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar. Mengajak peserta mendiskusikan data lapangan dengan meminta pendapat pakar. Mampu memanfaatkan data sebagai bahan advokasi. PERKIRAAN WAKTU 90 menit PERLENGKAPAN Dokumen dan data-data akademis yang dibawa Narasumber. Pastikan sudah koordinasi dengan narasumber mengenai jenis data dan metode dialog. Data-data lapangan yang dimiliki peserta.

48 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

49 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator Tiada Rotan Akarpun Jadi (Peribahasa Indonesia terkenal) Mengacu dari Bagan Arus Advokasi Terpadu, dalam sebuah advokasi kita perlu melengkapi diri dengan data-data akurat yang berasal dari lapangan. Data ini akan menunjukkan kondisi aktual di suatu daerah dan kenapa diperlukan suatu perubahan kebijakan untuk mengantisipasinya. Bisa dipahami di dalam pelatihan yang hanya lima hari ini tidak tersedia cukup waktu untuk melakukan riset advokasi, sehingga aktivitas riset diwakili kehadirannya dengan laporan jadi, dengan cara berdiskusi dengan narasumber/pakar. Kita memerlukan data-data dan pengetahuan untuk dibawa saat melakukan hearing dengan DPRD dan walikota/bupati. Dalam hal ini fasilitator/panitia harus sudah berkoordinasi sebelumnya dengan narasumber. Narasumber terbaik adalah jika ia berasal dari daerah itu sendiri, jumlahnya bisa lebih dari satu orang, terutama apabila kehadirannya dapat saling meperlengkapi. Riset Advokasi Dan Riset Akademis Keduanya riset dan sekaligus mengumpulkan data. Riset advokasi bertujuan membuktikan bahwa suatu kasus memang terjadi, sedangkan riset akademis menunjukkan bahwa sesuatu dapat terjadi. Selanjutnya silakan periksa tabel perbandingan berikut: Riset akademis Riset advokasi TUJUAN MANFAAT ISU METODOLOGI PELAKSANA HASIL SISTEMATIKA PENYAJI Membuktikan hipotesis Mengembangkan teori Hipotesis Nomotetik, objektif, tidak memihak Pakar Rinci, dingin, data Baku: hipotesis-datakesimpulan Disampaikan si peneliti dengan serius Membuktikan kasus Mendorong perbaikan kebijakan publik Kebijakan publik Ideografis, subjektif, harus berpihak Siapapun, asalkan konstituen dilibatkan Singkat, populer, angka seperlunya Terbalik: kesimpulan - sikap - data Siapa saja, boleh humoris Disadur dari buku Mengubah Kebijakan Publik (Mansur Faqih, dkk)

50 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator Dalam workshop ini, riset advokasi saling melengkapi dengan riset akademik. Isu yang diperoleh dari hasil riset advokasi bisa ditunjang oleh pakar secara adakemis sehingga menghasilkan daya dorong kuat karena akan bersifat mendesak kepada stakeholder (isunya terbukti merupakan kepentingan publik) sekaligus sahih secara ilmiah. Pada dokumen Pre Workshop Kit yang sudah dikirimkan ke peserta sebelum pelatihan dimulai, sudah tertulis tugas bagi peserta untuk membawa data-data lapangan yang mereka miliki sesuai isu yang akan dibahas. (Contoh Pre Workshop Kit ada di lampiran akhir modul ini). Misalnya: Jika workshopnya tentang akta kelahiran, maka datanya berupa jumlah anak yang tidak punya akta, jumlah kelahiran per bulan dan sebagainya. Jika workshopnya mengenai Manajemen Berbasis Sekolah, maka diperlukan data berupa statistik anak sekolah, putus sekolah dan sebagainya. Jika workshopnya mengenai ESKA (eksploitasi seksual kepada anak), maka diperlukan data jumlah korban, jenis eksploitasi, lokasi rawan dan sebagainya. Data ini akan menjadi bahan diskusi dengan narasumber yang akan dihadirkan dalam sesi ini. Sedangkan narasumber selain memiliki data, diharapkan juga memiliki kajian akademis, data riset ilmiah, hasil simposium, dokumen pelatihan yang sudah pernah diikuti dan salinan Perda terkait di berbagai kabupaten lain atau produk hukum penunjang lainnya. Seyogyanya panitia sudah siap menggandakan data ini baik berupa hard copy atau soft copy (CD/disket). Dengan demikian, peserta punya amunisi yang siap pakai dan sangat komprehensip dari sesi ini untuk dirumuskan menjadi isu strategis di sesi berikutnya.

51 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator RINGKASAN ALUR SESI TOPIK Cipta Suasana Dialog dengan Narasumber Kesimpulan TUJUAN Membangun suasana (state of mind) Menjelaskan tujuan sesi Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar. Mengajak peserta mendiskusikan data lapangan dengan meminta pendapat pakar. Mampu memanfaatkan data sebagai bahan advokasi. ALAT BANTU Data lapangan yang dibawa peserta Data akademis dan dokumen penunjang lainnya dari narasumber METODE Kisah Ceramah Dialog WAKTU 5 80 5

52 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1. Cipta Suasana 2. Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya Sudah membawa data yang diperlukan? Ceritakan dengan gaya berkisah lucu tentang Anekdot Workshop 3 Sesi Memperkenalkan Narasumber Pada Peserta Persilakan narasumber masuk di forum. Perkenalkan narasumber dengan menceritakan kepakarannya secara informal (tidak promotif). Nyatakan bahwa kehadiran narasumber berisifat konsultatif dan bukan direktif. Dengan demikian narasumber tidak akan mengarahkan pada satu kesimpulan tertentu. Narasumber akan memberi pertimbangan bila ditanya, sungguhpun demikian narasumber akan berinisiatif menghentikan suatu wacana bila menurutnya sudah melenceng dari isu. Lay out ruang dibentuk seperti diskusi panel. 3. Dialog dengan Narasumber Fasilitator memimpin dialog sebagai moderator. Persilahkan narasumber membawakan topik. Fasilitator menjadi moderator tanya jawab dengan peserta. Lanjutkan sesuai waktu yang tersedia, fasilitator harus memiliki checklist, dan memastikan seluruh hal penting harus muncul dan terjawab dalam sesi dialog ini. Bawa checklist sesuai isu. 4. Kesimpulan

53 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator CATATAN Pastikan peserta mendapatkan copy dari seluruh data yang dibawa narasumber, baik soft copy maupun hard copy. Jika mempertukarkan data soft copy, hati-hati dengan virus yang mudah menular melalui flash disk/disket. VARIASI Jika narasumber bersedia, diminta bisa hadir lebih awal dan ikut mendengarkan pemaparan peserta di sesi sebelumnya (presentasi metaplan). Pada saat dialog, narasumber bisa menggarisbawahi atau mengomentari sesi sebelumnya tersebut.

54 Lampiran LAMPIRAN Anekdot Workshop 3 Sesi Syahdan, di suatu negara akan diadakan seminar/workshop setengah hari yang terdiri dari 3 sesi. Pembicara semuanya pakar yang terkenal dan jadwal mereka sangat sibuk. Untuk mendapatkan jadwal mereka saja perlu mem-booking beberapa bulan sebelumnya. Ketika tiba harinya, semua peserta yang sudah datang tak sabar menunggu kehebatan para narasumber yang sudah tersohor itu. Semuanya tenang dan diam menunggu untuk mendapatkan kejutan dan presentasi yang dahsyat. Akhirnya setelah dibuka masuklah Narasumber I yakni Profesor A. Setelah diperkenalkan beliau berdiri dan dengan suara menggelegar bertanya pada semua pesertas: Hadirin semua, apakah Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas dalam sesi ini?!!! Hadirin saling berpandang-pandangan, serempak menjawab dengan keras Beluuuuuum!. Setelah ruangan senyap kembali, Profesor A itu berteriak dengan kesal Jika Anda semua tidak tahu apa yang akan kita bahas di sesi ini, untuk apa Anda hadir di sini? Saya nyatakan sesi ini sudah selesai!!!! Bergegas profesor yang teramat sibuk itu pergi keluar ruangan sambil bersungut-sungut. Peserta terkejut bukan kepalang, mereka saling berpandangan dengan tatapan saling menyalahkan. Ributlah kelas seketika seperti pasar pecah selama dua jam tersebut. Setelah dua jam, masuklah Profesor B. Ia tidak terlihat galak seperti profesor yang sebelumnya, justru ia kelihatan ramah sekali. Setelah diperkenalkan beliau berdiri dan dengan suara lembut bertanya pada semua pesertas: Hadirin semua, apakah Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas dalam sesi ini?!!! Hadirin kembali saling berpandang-pandangan, karena takut salah seperti sesi pertama, maka sontak mereka menjawab dengan penuh keyakinan Sudaaaaaah!. Setelah ruangan senyap kembali, Profesor B itu tersenyum dengan sangat ramah dan berkata lembut, Jika Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas di sesi ini, untuk apa lagi saya hadir disini? Saya nyatakan sesi ini sudah selesai... Perlahan profesor yang menyenangkan itu pergi keluar ruangan sambil tersenyum-senyum. Peserta makin terkejut habis-habisan. Mereka saling berpandangan dengan tatapan yang terlebih saling menyalahkan. Makin gaduhlah kelas seketika seperti pasar pecah yang sedang digusur tramtib selama dua jam. Akhirnya ruangan kembali senyap, saat tanda-tanda profesor ketiga mau datang. Kemudian masuklah Profesor C. Kali ini nampaknya seseorang yang kocak berdiri di depan tidak seperti kedua profesor sebelumnya. Setelah diperkenalkan beliau berdiri dan dengan suara menyenangkan bertanya

55 Lampiran pada semua peserta: Hadirin semua, apakah Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas dalam sesi ini?!!! Kali ini hadirin betul-betul pusing. Mereka kembali saling berpandangan dan berbisik-bisik hingga agak gaduh. Berangkat dari kesalahan di kedua sesi sebelumnya, mereka betul-betul tak tahu harus menjawab apa. Akhirnya dengan suara konyol namun tegas kembali profesor ini bertanya pada peserta: Hadirin semua, apakah Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas dalam sesi ini? Tolong segera dijawab nih!! Karena tidak kompak, beberapa dari mereka berteriak Beluuum dan sebagian lain menjawab Sudaaaaaah!. Setelah ruangan senyap kembali, Profesor C itu tersenyum lucu dan berkata penuh nada konyol. Jika sebagian dari Anda sudah tahu apa yang akan kita bahas di sesi ini, sedangkan sebagiannya belum, maka silahkan yang sudah tahu memberi tahu kepada yang belum tahu. Jadi untuk apa lagi saya hadir disini? Saya nyatakan sesi ini sudah selesai... Sambil berkata demikian ia ngeloyor ke luar ruangan... Checklist Moderator No PERIHAL CATATAN SEBELUM ACARA 1. 2. 3. Apakah semua peserta sudah membawa data lapangan? Apakah data akademis dan dokumen pendukung sudah digandakan? Apakah Narasumber sudah mengetahui fungsi dan perannya dalam sesi ini? SAAT ACARA 1. 2. 3. 4. Informasikan pada semua peserta dan narasumber mengenai pembagian waktu untuk sesi ini. Berapa menit bagi narasumber dan berapa menit untuk peserta dialog. Apakah peserta sudah terlihat mengerti esensi isu? Apakah dampak negatif dari isu sudah cukup dibahas? Apakah fakta lapangan sudah dikomentari narasumber?

56 Lampiran No PERIHAL CATATAN 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Apakah konsep akademis sudah dimengerti peserta (penggunaan istilah, jargon, statistik baku, formula dan lain-lain). Apakah hirarki kerangka hukum yang menyangkut isu sudah diulas (Dari UUD, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Surat Keputusan dan lain-lain. Apakah hal-hal yang menyangkut kepentingan regional sudah tersedia/diulas (provinsi)? Apakah hal-hal dan konsideran yang menyangkut kepentingan nasional sudah tersedia/diulas? Apakah hal-hal dan konsideran yang menyangkut kepentingan internasional sudah tersedia/diulas? Apakah ada kliping media atau dokumen lain pendukung yang harus di prioritaskan? Apakah sisi strategis isu sudah dibahas? o Aktualitas o Urgensi masalah o Relevansi dengan hal lain o Dampak positif pada masyarakat o Kesesuaian dengan visi misi o Pelibatan banyak pihak o Sensitivitas isu. Apakah pernah ada upaya advokasi sebelunya di daerah ini? o Jika ya, apa hasilnya? Siapakah tokoh-tokoh penting di DPRD, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat yang perlu dilibatkan dalam isu ini?