BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB II LANDASAN TEORI

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

BAB III LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi berbeda dengan kegiatan proyek lainnya. mencapai tujuan proyek. Metode PERT (Program Evaluation and Review

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

Kata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Optimasi Pelaksanaan Proyek Revitalisasi Integrasi Jaringan Universitas Kadiri Menggunakan Metode PERT Dan CPM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian


BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

ANALISIS PENERAPAN METODE JALUR KRITIS PADA PROSES PEMBUATAN PRODUK ALBUM PHOTO PT ALDIAN CITRASETIA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

Pertemuan ke 14 MEMPERSINGKAT WAKTU PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE CPM DAN PERT (Studi Kasus Fly Over SKA Pekanbaru, Riau)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pradareozy Rauufan Rahima ( ) Halaman 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia konstruksi semakin cepat dan pesat. Dalam pekerjaan sebuah proyek

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang Hal ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup dan

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan.

BAB III LANDASAN TEORI

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH CRASHING PROGRAM TERHADAP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI. Robert Panangian Sirait NPM :

PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SRAGEN. Tugas Akhir. Sarjana S-1. mencapai derajat. Teknik Sipil. diajukan oleh : Agus Sumanto NIM : TEKNIKK

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Transkripsi:

Agar proyek dermaga dapat selesai tepat waktu, diperlukan suatu metode penjadwalan yang dapt menjelaskan urutan kegiatan, hubungan kegiatan, durasi kegiatan yang sangat berguna dalam penentuan durasi total proyek. Metode penjadwalan tersebut dapat berupa Bar Chart, CPM (Critical Path Method), PDM (Precedence Diagraming Methode), PERT (Program Evaluation and Review Technique). Dalam beberapa kasus dapat saja suatu proyek dilakukan percepatan yang disebabkan oleh beberapa hal antara lain terjadi suatu keterlambatan dari jadwal semula. Proses percepatan waktu proyek sering juga disebut crashing. Proses crasing adalah suatu proses yang dilakukan secara sengaja, sistematis analitis yang memperhatikan semua aktivitas yang ada dalam proyek dan memfokuskan pada aktivitas yang ada dijalur kritis. Walaupun proses crashing tampak sangat sederhana dalam konsep, tetapi pada kenyataanya sangatlah kompleks. Ada banyak cara untuk mengurangi durasi waktu aktivitas, dan banyak kombinasi waktu dan biaya aktivitas yang harus dipertimbangakan dalam suatu analisa secara lengkap. BAB III METODE PENELITIAN

3.1.PENDAHULUAN Dalam melaksanakan suatu pembangunan dermaga selalu akan dibatasi oleh sumber daya yang terbatas, yang menjadi persoalan adalah bagaimana caranya memaksimalkan potensi sumber daya yang terbatas sehingga menghasilkan durasi kegiatan seminim mungkin. Namun dalam beberapa kasus memaksimalkan potensi sumber daya saja tidaklah cukup karena pada umumnya kegiatan proyek melibatkan banyak orang baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat membuat suatu pekerjaan menjadi terlambat. Dalam perencanaan sumber daya yang ada sebaiknya dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Perencanaan yang baik akan sangat membantu dalam hal pengendalian dan percepatan waktu proyek. Jika terjadi keterlambatan ataupun melakukan percepatan waktu proyek dapat menggunakan metode Network Planning dan metode Crashing untuk membantu menganalisa percepatan waktu suatu proyek. 3.1.1.Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir dalam penelitian ini berawal dari keinginan pihak owner untuk mempercepat pekerjaan proyek dermaga 115 dengan alasan efisiensi kegiatan di dermaga 115. Untuk dapat memenuhi keinginan owner, pihak kontraktor melakukan percepatan kegiatan proyek, agar percepatan proyek ini dapat optimal dari segi biaya dan waktu, perlu dilakukan analisa menggunakan metode crashing. Secara umum, Metode Crashing merupakan upaya untuk mempercepat penyelesaian proyek, apapun alasannya, keputusan pelaksanaan metode Crashing akan selalu berarti menambah biaya proyek. Metode Crashing bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain 34 : Menambah waktu kerja Menambah jumlah pekerja 34 http://www.migas-indonesia.com/files/article/fast_track_yang_efektif.pdf Diakses 4 Febuari 2008

Menambah jumlah peralatan Merubah metode konstruksi Pekerjaan Dermaga 115 yang dipercepat Dampak percepatan : 1. Penambahan waktu kerja 2. Penambahan jumlah pekerja 3. Penambahan jumlah alat 4. Merubah metode kerja Upaya mempersingkat waktu menggunakan metode Crashing Analisa Crashing Optimasi Durasi Proyek Gambar 2. Diagram Alur Pemikiran 3.2.PERTANYAAN PENELITIAN Dari kerangka berpikir, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut 1. Analisa apa yang harus dilakukan untuk menghitung optimalisasi waktu dan biaya? 2. Apakah seluruh kegiatan harus dipercepat ataukah cukup satu atau beberapa kegiatan saja?

3. Berapakah durasi optimum untuk melakukan percepatan? 3.3.PEMILIHAN METODE PENELITIAN Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Sudah tentu metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang digunakan 35. Menurut Nazir 36 penelitian dikelampokan dalam lima kelompok umum yaitu : 1. Metode Sejarah 2. Metode Deskripsi Metode survei Metode deskriptif berkesambungan Metode studi kasus Metode analisa pekerjaan dan aktivitas Metode studi komperatif Metode studi waktu dan gerakan 3. Metode Eksperimental 4. Metode Grounded Research 5. Metode Penelitian Tindakan Berdasarkan pengelompokan diatas maka penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan jenis metode studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, obyek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang 37. Sedangkan menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat 38. 35 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hal.51. 36 Ibid hal 54 37 M Nazir, Metode Penelitian, ( Jakarta; Galia Indonesia, 1988 ) hal. 63 38 F L Whitney, The Elements of Research, ( USA; Prentice Hall Inc, 1960 ) P. 160

Studi kasus atau penelitian studi kasus (case study) adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfield, 1930). Subyek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. Pada mulanya, studi kasus ini banyak digunakan dalam penelitian obat-obatan dengan tujuan diagnosa, tetapi kemudian penggunaan studi kasus telah meluas sampai ke bidang-bidang lain. 39 Langkah-langkah pokok dalam meneliti kasus adalah sebagai berikut : 40 a) Rumuskan tujuan penelitian. b) Tentukan unit-unit studi, sifat-sifat mana yang akan diteliti dan hubungan apa yang akan dikaji serta proses-proses apa yang akan menutun penelitian. c) Tentukan rancangan serta pendekatan dalam memilih unit-unit dan teknik pengumpulan data mana yang digunakan. Sumber-sumber data apa yang tersedia. d) Kumpulkan data. e) Organisasikan informasi serta data yang terkumpul dan analisa untuk membuat interpretasi serta generalisasi. f) Susun laporan dengan memberikan kesimpulan serta implikasi dari hasil penelitian 3.4.METODE PENGUMPULAN DATA 3.4.1.Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis dari perusahan, data ini berupa gambar kerja, stuktur organisasasi di proyek, serta data data lain yang berhubungan dengan penelitian penulis. Selain itu penulis juga melakukan studi 39 Ibid hal. 66-67 40 Ibid hal. 68

langsung ke lapangan yang menjadi objek penelitian, wawancara dengan pimpinan proyek, pelaksana yang ada dilapangan. 3.4.2.Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur literatur yang berhubungan dengan penelitian penulis, literatur ini dapat berupa buku, catatan kuliah, jurnal yang berhubungan dengan penelitian penulis. 3.5.IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Sebelum melakukan analisa, variable-variable yang akan digunakan perlu ditetapkan terlebih dahuluyang disesuaikan dengan luas serta kecilnya cakupan dari penelitian yang dilakukan. Variable-variable yang digunakan penulis dalam penelitian ini antara lain: 1. Data kemajuan pekerjaan, berdasarkan laporan mingguan yang diabuat oleh kontraktor dengan persetujuan konsultan 2. Gambar Kerja 3. Harga material 4. Daftar upah tenaga kerja 5. Metode Kerja 6. Biaya langsung dan tidak langsung 3.6.ANALISA DATA DENGAN LEAST COST SCHEDULING Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka disusun suatu model penelitian yang menujukan hubungan percepatan kinerja waktu pelaksanaan dengan perubahan biaya konstruksi yang terjadi.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan diolah menggunakan metode Crashing, dan analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif Prosedur mempersingkat waktu 41 : 1. Menghitung waktu penyelesaian proyek dan identifikasi float dengan CPM atau PDM, memakai kurun waktu normal. 2. Menetukan biaya normal masing masing kegiatan 3. Menentukan biaya dipercepat masing masing kegiatan 4. Menghitung slope biaya masing masing komponen kegiatan 5. Mempersingkat kurun waktu kegiatan, dimulai dari kegiatan kritis yang mempunyai slope biaya terendah 6. Setiap kali selesai mempercepat kegiatan, teliti kemungkinan adanya float yang mungkin dapat dipakai untuk mengulur waktu kegiatan yang bersangkutan untuk memperkecil biaya. 7. Bila dalam proses mempercepat waktu proyek terbentuk jalur kritis baru, maka percepat kegiatan-kegiatan kritis yang mempunyai kombinasi slope biaya terendah. 8. Meneruskan mempersingkat waktu kegiatan sampai titik TPD. 9. Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungkan titik normal (biaya dan waktu normal), titik-titik yang terbentuk setiap kali mempersingkat kegiatan, sampai dengan titik TPD 10. Hitung biaya tidak langsung proyek dan gambarkan pada kertas grafik diatas. 11. Jumlahkan biaya langsung dan tidak langsung proyek dan gambarkan pada kertas grafik diatas. 12. Periksa pada grafik biaya total untuk mencapai waktu optimal, yaitu kurun waktu penyelesain proyek dengan biaya terendah. 41 Imam Soeharto, Manajemen Proyek dari konseptual sampai operasional (Jakarta : Erlangga 1998) hal.271

Biaya (Rp.) 2.010 1.800 TD T TPD 1.700 1.500 Titik normal Gambar 3. 1 Sumber : 12 13 14 15 16 17 18 Waktu(hari) Gambar Titik-titik normal TPD dan TDT Bahan kuliah, Manajemen Konstruksi, Program Sarjana Ekstensi, 2006, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Pekerjaan Tiang Pancang Kapasitas Pemancangan Biaya Normal Biaya Dipercepat Durasi Normal Durasi Dipercepat Adakah Pekerjaan Yang Dapat Dipercepat Ya Tidak Buat Tabel Biaya Dan Waktu Pilih Biaya Terendah Selesai Gambar 3. 2 Sumber : Diagram alur Pengolahan Data Olahan Penulis. Penjelasan diagram alur pengolahan data 1. Pekerjaan Tiang Pancang Pada point ini dilakukan breakdown pekerjaan tiang pancang sedetail mungkin, lalu dibuat hubungan antar kegiatan berupa diagram jaringan. 2. Kapsitas Pemancangan Pada point ini dilakukan analisa kapasistas pemancangan berdasarkan sumber daya yang tersedia sehingga menghasilkan durasi waktu untuk tiap kegiatan. Hasil dari analisa ini berupa biaya dan durasi kegiatan.

3. Durasi normal, Durasi Dipercepat Jika sumber daya yang ada ditambah, maka akan menghasilkan durasi normal dan durasi dipercepat. 4. Biaya normal, Biaya Dipercepat Jika sumber daya yang ada ditambah, maka akan menghasilkan biaya normal dan biaya dipercepat. 5. Adakah Pekerjaan yang dapat dipercepat Pada point ini diperlukan ketelitian untuk mengalisa apakah suatu kegiatan dapat dipercepat atau tidak. Jika masih dapat dipercepat maka perlu penambahan sumber daya yang ada. Jika tidak dapat dipercepat dilanjutkan ke pembuatn tabel. 6. Buat Tabel Biaya dan waktu Buat tabulasi biaya versus waktu, gambarkan dalam grafik dan hubungkan titik normal (biaya dan waktu normal), titik-titik yang terbentuk setiap kali mempersingkat kegiatan. 7. Pilih Biaya Yang termurah Pilih waktu optimal untuk melakukan percepatan, yaitu kurun waktu penyelesain proyek dengan biaya terendah. 3.7.KESIMPULAN Dalam perencanaan sumber daya yang ada untuk pembangunan dermaga sebaiknya dimulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Perencanaan yang baik akan sangat membantu dalam pengendalian dan percepatan waktu proyek. Jika terjadi keterlambatan ataupun melakukan percepatan waktu proyek dapat menggunakan metode Network Planning dan metode Crashing untuk membantu menganalisa percepatan waktu suatu proyek. Kerangka berpikir dalam penelitian ini berawal dari keinginan pihak owner untuk mempercepat pekerjaan proyek dermaga 115 dengan alasan efisiensi kegiatan di dermaga 115. Untuk dapat memenuhi keinginan owner, pihak kontraktor melakukan percepatan kegiatan proyek, agar percepatan proyek ini

dapat optimal dari segi biaya dan waktu, maka perlu dilakukan analisa menggunakan metode crashing. Berdasarkan permasalahan yang ada maka menimbulkan pertanyan beberapa pertanyaan antara lain aktifitas apa saja yang harus dipercepat?, bagaimana caranya melakukan crashing?, analisa apa yang dilakukan untuk optimalisasi waktu dan biaya?. Untuk dapat menjawab pertanyaan diatas diperlukan diperlukan suatu desain penelitan yang sesuai dengan penelitian yang dipilih. Berdasarkan pengelompokan yang ada penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan jenis metode studi kasus.