ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

dokumen-dokumen yang mirip
commit to user METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

Amin, Muhamad Nurul., dkk. Kontribusi Tenaga Kerja...

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

: Baglog, Productivity, Multiple linear regression analysis

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA DAN PARTISIPASI KERJA BURUH TANI LOKAL PADA AGROWISATA STROBERI DI KECAMATAN TAWANGMANGU

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan nilai ekonomis aset dan potensi harta kekayaan. Di Indonesia,

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

Edu Geography

ANALISIS PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN (Studi Kasus Agroindustri Patin Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG PERANTARA SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Model Summary b. a. Predictors: (Constant), insentif, pengalaman, pendidikan, umur, upah b. Dependent Variable: produktivitas.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGARUH CITRA MEREK, DESAIN PRODUK, PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI PRODUK BUSANA MUSLIM RABBANI

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-formulasi yang telah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

PENGGUNAAN SOFTWARE SPSS UNTUK ANALISIS FAKTOR DAYA BELI LISTRIK PADA SEKTOR RUMAH TANGGA DENGAN METODE REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berlaku. Menurut ahli ekonomi klasik maupun neo klasik. Tabel 4.1. Perkembangan Ekspor di Indonesia Tahun

KONTRIBUSI WANITA NELAYAN DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN DI MUARA ANGKE KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

AGRISTA : Vol. 4 No.2Juni 2016 : Hal ISSN

Kata Kunci: Relationship marketing, Petani, Tengkulak, Sayuran

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Riau. Kuesioner dibagikan kepada 38 orang yang terlibat dalam proses

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

Muhammad Syukri Hamdi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM BOILER DI KECAMATAN MOYUDAN SLEMAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. A. Identitas Responden 1. Nama Responden : 2. Umur : tahun 3. Pendidikan : 4. Pekerjaan : 5.

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

: Murdiana Utami NPM : Pembimbing : Prof. Dr. Didin Mukodim

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENAWARAN TOMAT DI KABUPATEN SEMARANG

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

Transkripsi:

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN Dian Rahmawati, Sri Marwanti, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457 E-mail: rdian.id@gmail.com Telp. 082133695357 Abstract : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui curahan waktu tenaga kerja wanita, faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu tenaga kerja wanita dan mengetahui kontribusi pendapatan rumah tangga tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan teknik survei. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Jumlah responden berjumlah 25 tenaga kerja wanita. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya total curahan waktu tenaga kerja wanita sebesar 150,40 jam/bulan. Umur tenaga kerja wanita, umur anak terkecil dan pendapatan secara individu berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita. Kontribusi pendapatan tenaga kerja dari industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman sebesar 22,85 % terhadap total pendapatan rumah tangga tenaga kerja wanita. Kata Kunci : Curahan waktu, Tenaga kerja wanita, Umur, Pendapatan, Kecamatan Turi. Abstract : This research aims to determine the outpouring time female workers, the factors that affect the female labor outpouring of time and determine the contribution of household income women workers in industry in the District of bark chips Turi, Sleman regency. The basic method of this study is descriptive survey technique. Research sites located in the District Turi, Sleman regency. The number of respondents totaled 25 female workers. The data used are primary data and secondary data. The analysis used is multiple linear regression analysis. The results showed that the total amount of time women workers outpouring of 150.40 hours / month. Age of female workers, the smallest child's age and individual income significantly affect the outpouring time female workers in the industry in the District of bark chips Turi Sleman district. The number of family members and the individual education level did not significantly affect the outpouring time female workers. Contribution of labor income in the District of bark chips industry Turi Sleman district of 22.85% of the total household income female workers. Keywords: Outpouring of time, female labor, Age, Income, District Turi

PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan usaha yang ditujukan untuk selalu Dalam pembangunan semua sektor saling menunjang dan saling meningkatkan produksi pertanian komplementer, terutama antara yang sekaligus meningkatkan sektor pertanian dan sektor industri. pendapatan dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, skill, dan campur tangan manusia. Hasil produksi sektor pertanian yang nantinya didukung dengan sektor industri akan menciptakan suatu Menurut Mosher (1987), kegiatan pengolahan hasil pertanian Pembangunan pertanian dapat yang merupakan konsep dari berjalan dengan adanya lima syarat pokok yaitu 1) Adanya pasar untuk hasil usaha tani; 2) Teknologi yang berkembang; 3) Tersedianya bahanbahan dan alat-alat produksi secara agribisnis. Contoh pengolahan hasil pertanian yaitu pengolahan salak menjadi keripik salak di Kecamatan Turi. Salak merupakan tanaman lokal; 4) Adanya perangsang buah tropis asli Indonesia. Terdapat produksi bagi petani; 5) berbagai varietas salak diantaranya Tersedianya pengangkutan yang salak pondoh, salak gading, salak lancar dan kontinyu, namun madu dan salak lokal (Jawa). Salak percepatan pembangunan pertanian pondoh merupakan salah satu salak diperlukan dukungan faktor-faktor yang banyak dibudidayakan di pelancar yang berhubungan dengan geraknya sumber daya manusia dan pendayagunaan sumber daya alam. Kabupaten Sleman. Secara umum produksi salak tiap kecamatan di Kabupaten Sleman dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Luas Panen Produksi dan Rata-Rata Produksi Salak Pondoh per Kecamatan di Kabupaten Sleman Salak Pondoh Kecamatan Tanaman Produktif (Rumpun/cluster) Produksi (kwt) Rata-rata produksi (kg/rumpun/cluster Moyudan 1.117 95 8,5 Minggir 2.075 117 5,64 Seyegan 2.265 235 10,39 Godean 1.195 74 6,21 Gamping 1.529 46 3 Mlati 1.793 110 6,15 Depok - - - Berbah - - - Prambanan - - - Kalasan 9.995 722 7,23 Ngemplak 3.325 98 2,95 Ngaglik 13.247 975 7,36 Sleman 85.612 6.817 7,96 Tempel 1.731.223 195.949 11,32 Turi 2.212.555 255.893 11,57 Pakem 266.135 28.053 10,54 Cangkringan 49.890 4.579 9,18 Jumlah 4.381.956 493.764 11,27 Sumber : BPS Kabupaten Sleman Dalam Angka 2012/2013

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil produksi salak pondoh terbesar di Kabupaten Sleman adalah Kecamatan Turi. Salak pondoh memiliki keunggulan dari segi rasa yaitu memiliki rasa yang manis dibanding varietas salak lainnya seperti salak gading. Dengan demikian minat konsumen terhadap salak pondoh sangat positif sehingga untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut petani banyak membudidayakan salak pondoh. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari salak adalah dengan mengolah salak menjadi keripik salak yang dikelola oleh industri keripik salak di Kecamatan Turi. Dengan keripik salak akan menyebabkan produk makanan tersebut menjadi tahan lama sehingga meningkatkan harga jual. Harga jual buah salak pada bulan April 2014 yaitu 8.000/kg sedangkan harga keripik salak 150.000/kg. Pengolahan keripik salak ini dapat menguntungkan bagi masyarakat sekitar yaitu menambah lapangan kerja baru yang khususnya dapat menyerap tenaga kerja wanita. Keikutsertaan wanita dalam bekerja di industri keripik salak tersebut dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Menurut Hendrayani (2010), industri rumah tangga dan industri kecil menawarkan kesempatan kerja terutama bagi kaum wanita karena waktu kerjanya fleksibel sehingga tidak mengganggu aktivitasnya dalam mengurus rumah tangga. Hal inilah yang mendorong peneliti mengadakan suatu penelitian mengenai curahan waktu tenaga kerja wanita dan kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarmya curahan waktu tenaga kerja wanita; pengaruh jumlah anggota keluarga, lama pendidikan, umur tenaga kerja wanita, umur anak terkecil dan pendapatan; serta besarnya kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita dari industri keripik salak di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan teknik survey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive, yaitu penentuan daerah sampel yang diambil secara sengaja berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan Kecamatan Turi berdasarkan pertimbangan bahwa keripik salak diproduksi di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Data jumlah responden tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman terdapat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Jumlah Responden Tenaga Kerja Wanita pada Industri Keripik Salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Kelurahan Jumlah Tenaga Kerja Wanita Jumlah Responden Donokerto 10 10 Wonokerto 5 5 Bangunkerto 10 10 Total 25 25 Sumber : Data Primer, 2014 Kecamatan Turi mempunyai 3 kelurahan yang memproduksi keripik salak yaitu Kelurahan Donokerto, Wonokerto dan Bangunkerto. Dari lokasi penelitian industri keripik salak di Kelurahan Donokerto, Wonokerto dan Bangunkerto ini maka berdasarkan metode sensus ditetapkan 25 tenaga kerja wanita yang bekerja di industri keripik salak menjadi responden. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dengan menggunakan alat bantu kuesioner, wawancara dan observasi langsung. Data primer dalam penelitian ini sebagai data utama. Data yang diperlukan adalah curahan waktu tenaga kerja wanita, jumlah anggota keluarga, lama pendidikan tenaga kerja wanita, umur tenaga kerja, umur anak terkecil dari tenaga kerja wanita dan pendapatan tenaga kerja wanita di industri keripik salak. Data sekunder adalah data yang telah diolah oleh lembaga atau instansi yang terkait dalam penelitian ini. Data sekunder dalam peneltiain ini digunakan sebagai data pendukung. Untuk mengetahui faktorfaktor yang berpengaruh pada curahan tenaga kerja wanita digunakan model regresi linier berganda. Dengan persamaan : Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e...(1) Keterangan : Y adalah curahan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi (jam/bulan), b 0 adalah konstanta, b1...5 adalah koefisien regresi, X1 adalah jumlah anggota rumah tangga (orang), X2 adalah lama pendidikan (tahun), X3 adalah umur tenaga kerja wanita (tahun), X4 adalah umur anak terkecil (tahun), X5 adalah pendapatan tenaga kerja wanita pada industri kecil keripik salak di Kecamatan Turi (Rp/bulan), e adalah kesalahan pengganggu. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Untuk mengetahui kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita di industri keripik salak Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, menggunakan rumus : P x 100% α = Pt R t...(2) α adalah kontribusi pendapatan (%), P adalah pendapatan (Rp), P t R t adalah pendapatan total rumah tangga

(Sundari et al, 2012). Pendapatan total rumah tangga dihitung dengan menggunakan persamaan : PtRt = P1 + P2...(3) PtRt adalah pendapatan total rumah tangga (Rp), P1 adalah pendapatan tenaga kerja wanita pada indutri kecil keripik salak di Kecamatan Turi (Rp), P2 adalah pendapatan di luar pendapatan tenaga kerja wanita di industri keripik salak (Rp) (Sundari et al, 2012) HASIL DAN PEMBAHASAN Curahan Waktu Kerja pada Industri Keripik Salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Produksi keripik salak di Kecamatan Turi ini dilakukan setiap hari walaupun tidak dalam waktu panen raya. Rata-rata hari kerja produksi keripik di Kecamatan Turi yaitu 6 hari/minggu. Hal ini dilakukan karena salak dapat berbuah sepanjang tahun dan untuk meningkatkan nilai tambah maka dibuat produk keripik salak. Proses produksi keripik salak di industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman menggunakan tenaga kerja wanita. Wanita dianggap lebih terampil dan telaten dalam memproduksi olahan makanan. Rata-rata curahan waktu kerja produksi keripik salak tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman dapat dilihat pada Tabel 3. Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tidak bebas dengan nilai signifikansi α = 5%. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai F sebesar 16,985 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (α). Hasil uji F yaitu variabel-variabel bebas (jumlah anggota keluarga, lama pendidikan, umur tenaga kerja wanita, umur anak terkecil dan pendapatan tenaga kerja wanita dari industri keripik salak) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Tabel 3. Rata-rata Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita pada setiap Proses Pembuatan Keripik Salak di Industri Keripik Salak Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, 2014. No Jenis Kegiatan Total CWK (Jam/Bulan) 1 Pemilihan dan pembersihan buah salak 21,44 2 Pengupasan kulit dan kulit ari 37,12 3 Pengirisan,pemisahan biji dan pencucian 25,76 4 Penggorengan 34,40 5 Pengemasan 23,04 6 Pemasaran 8,64 Jumlah 150,40 Sumber : Analisis Data Primer

Tabel 4. Anova Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dan Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhinya Model Sum of Squares df Mean Square F Sig 1 Regression 42348.786 5 8469.757 16.842.000 a Residual 9555.214 19 502.906 Total 51904.000 24 Sumber : Analisis Regresi Data Primer UJI T Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang digunakan secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas (Supranto,2005). Berdasarkan hasil analisis uji t pada Tabel 5 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = - 123,055 12,920 X1 3,827 X2 + 8,255 X3 2,883 X4 + 0,112X5 + e Keterangan : Y adalah curahan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi (jam/bulan), b 0 adalah konstanta, b1...5 adalah koefisien regresi, X1 adalah jumlah anggota rumah tangga (orang), X2 adalah lama pendidikan (tahun), X3adalah umur tenaga kerja wanita (tahun), X4 adalah umur anak terkecil (tahun), X5 adalah pendapatan tenaga kerja wanita pada industri kecil keripik salak di Kecamatan Turi (Rp/bulan), e adalah kesalahan pengganggu. Jumlah Anggota Keluarga. Menurut hasil regresi linier berganda, koefisien regresi jumlah anggota keluarga adalah 12,920 dengan nilai signifikansi 0,068 dimana lebih dari 0,05 (α), yang artinya jumlah anggota keluarga secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Hal ini berarti berapapun jumlah anggota keluarga yang dimiliki oleh tenaga kerja wanita tidak mempengaruhi untuk bekerja di industri keripik salak. Lama Pendidikan. Menurut hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan pendidikan mempunyai koefisien regresi -3,827 dengan nilai signifikansi 0,092 yaitu lebih dari 0,05 (α) yang berarti lama pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Kegiatan pembuatan keripik salak ini lebih membutuhkan keterampilan dan keuletan dari tenaga kerja wanita.. Umur Tenaga Kerja Wanita. Menurut hasil regresi linier berganda, umur tenaga kerja wanita mempunyai koefisien regresi sebesar 8,255 dengan nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 (α), yang artinya umur tenaga kerja wanita secara individu berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Umur tenaga kerja wanita mempunyai hubungan negatif terhadap curahan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Artinya semakin bertambah 1 tahun umur tenaga kerja wanita akan semakin menurun curahan waktu

tenaga kerja wanita sebesar 8,255 jam/bulan. Tenaga kerja wanita pada industri keripik salak ini tergolong pada umur yang produktif yaitu diantara 15-64 tahun. Umur yang produktif mempengaruhi wanita dalam mencurahkan waktu untuk bekerja di industri keripik salak. Tenaga kerja wanita yang terlibat disamping mempunyai keterampilan namun diperlukan kekuatan fisik yang baik karena pada proses penggorengan diperlukan tenaga yang besar karena alat untuk menggoreng keripik salak tersebut berat, serta dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam proses pengupasan kulit dan kulit ari membutuhkan waktu yang lama. Umur Anak Terkecil. Menurut hasil analisis regresi linier berganda dari umur anak terkecil yaitu -2,883 dengan nilai signifikansi 0,040. Artinya umur anak terkecil tenaga kerja wanita secara individu berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Semakin bertambah 1 tahun umur anak terkecil maka curahan waktu tenaga kerja wanita juga akan menurun sebesar 2,883 jam/bulan. Hal ini dikarenakan dengan adanya umur anak terkecil di bawah 15 tahun maka perlu adanya pengawasan dari orang tua terutama ibu sehingga akan menurunkan curahan waktu tenaga kerja wanita. Sedangkan dengan umur anak terkecil diatas 15 tahun nantinya sudah dapat membantu keluarga dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga sehingga curahan waktu tenaga kerja wanita berkurang. Pendapatan Tenaga Kerja Wanita. Menurut hasil analisis regresi linier berganda, koefisien regresi pendapatan tenaga kerja wanita 0,112 dengan nilai signifikansi 0,002 yang artinya secara individu pendapatan tenaga kerja wanita berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Setiap kenaikan 1 rupiah dari pendapatan maka curahan tenaga kerja wanita tetap sebesar 0,112 jam/bulan, hal ini dikarenakan waktu kerja di industri keripik salak membutuhkan waktu yang lama untuk meningkatkan produksi. Tabel 5. Hasil Analisis Uji t Terhadap Pengaruh Setiap Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita. Unstandardized Coefficients Model B Std. Error T Sig. 1 (Constant) -123.055 57.147-2.153.043 Jumlah anggota keluarga (X1) -12.920 6.685-1.933.068 Lama pendidikan (X2) -3.827 2.155-1.776.092 Umur TKW (X3) 8.255 1.782 4.632.000 Umur anak terkecil (X4) -2.883 1.307-2.205.040 Pendapatan (X5).112.032 3.508.002 Sumber : Analisis Regresi Data Primer

Uji Adjusted R² Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Terhadap Curahan Waktu Tenaga Kerja Wanita dan Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhinya Model R R Square Adjusted R Std. Error Durbin- Square of the Estimate Watson 1.903 a.816.767 22.42557 1.955 Sumber: Analisis Regresi Data Primer Tabel 7. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita dari Industri Keripik Salak terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman No Uraian Rata-rata 1 Pendapatan tenaga kerja wanita (Rp/bln) 552.000 2 Pendapatan di luar pendapatan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak a. Suami (Rp/bln) 1.321.600 b. Istri (Rp/bln) 393.920 c. Anak (Rp/bln) 96.000 d. Lain-lain (Rp/bln) 52.000 e. Total (Rp/bln) 1.863.520 3 Total pendapatan rumah tangga (Rp/bln) 2.415.520 4 Kontribusi pendapatan (%) a. Tenaga kerja wanita dari industri keripik salak (%) 22,85 b. Total pendapatan rumah tangga selain pendapatan tenaga kerja wanita dari industri keripik salak (%) 77,15 Sumber : Analisis Data Primer Adjusted R² digunakan untuk mengetahui proporsi atau persentase sumbangan dari seluruh variabel bebas yang tercakup dalam model regresi terhadap variabel tidak bebas.hasil regresi linier berganda di atas menunjukkan besarnya adjusted R 2 adalah 0,767. Dapat diartikan bahwa variasi-variasi perubahan yang terjadi pada variabel bebas (jumlah anggota keluarga, lama pendidikan, umur tenaga kerja wanita, umur anak terkecil dan pendapatan) mampu menjelaskan 76,7% terhadap variasi-variasi perubahan yang terjadi pada besarnya curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, dan 23,3% dijelaskan variasivariasi lain di luar model seperti pengalaman kerja dan produksi buah salak. Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita dari Industri Keripik Salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Industri keripik salak merupakan sumber pendapatan bagi penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Pendapatan total rumah tangga adalah pendapatan yang diperoleh dari seluruh anggota keluarga yang merupakan penjumlahan dari upah tenaga kerja wanita pada industri keripik salak dan pendapatan rumah tangga selain upah tenaga kerja wanita dari industri keripik salak. Total pendapatan rumah tangga dan kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak terdapat pada Tabel 7.

Pendapatan rumah tangga di luar industri keripik salak yaitu pendapatan suami, istri yaitu tenaga kerja wanita yang juga bekerja di industri keripik salak, pendapatan dari anak dan lain-lain seperti saudara laki-laki maupun perempuan. Kontribusi total pendapatan rumah tangga berasal dari pendapatan suami, istri, anak dan lain-lain. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita pada industri keripik salak terhadap total pendapatan rumah tangganya yaitu sebesar 22,85 % dan 77,15% merupakan kontribusi pendapatan rumah tangga selain pendapatan dari tenaga kerja wanita dari industri keripik salak. Kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita hanya sedikit dibandingkan dengan kontribusi pendapatan rumah tangga selain dari industri keripik salak. Hal ini disebabkan pendapatan tenaga kerja wanita dari industri keripik salak rendah, dikarenakan industri yang dijalankan masih relatif kecil yaitu termasuk dalam skala industri kecil dan menengah. Tenaga kerja wanita tidak hanya bekerja pada industri keripik salak namun juga bekerja pada bidang yang lain seperti bertani untuk menambah pendapatan rumah tangga. Pendapatan suami pada umumnya mempunyai kontribusi yang paling besar diantara anggota rumah tangga yang lain karena suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Curaham Waktu dan Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita pada Industri Keripik Salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya curahan waktu tenaga kerja pada setiap proses produksi keripik salak sebagai berikut curahan waktu tenaga kerja wanita pada proses pemilihan dan pembersihan buah salak sebesar 21,44 jam/bulan, proses pengupasan kulit dan kulit ari sebesar 37,12 jam/bulan, proses pengirisan, pemisahan biji dan pencucian sebesar 25,76 jam/bulan, proses penggorengan sebesar 34,40 jam/bulan, proses pengemasan sebesar 23,04 jam/bulan dan proses pemasaran sebesar 8,64 jam/bulan. Dengan total curahan waktu sebesar 150,40 jam/bulan. Umur tenaga kerja wanita, umur anak terkecil dan pendapatan secara individu berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu tenaga kerja wanita. Kontribusi pendapatan tenaga kerja dari industri keripik salak di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman sebesar 22,85 % terhadap total pendapatan rumah tangga tenaga kerja wanita. Saran yang dapat diberikan adalah pelaku usaha keripik salak hendaknya aktif dalam mengikuti pameran produk untuk menambah jaringan pemasaran sehingga dapat meningkatkan produksi serta curahan waktu tenaga kerja wanita pada industri keripik salak. Peningkatan jumlah produksi keripik salak dengan menambah pasokan buah salak segar setiap produksinya dapat meningkatkan curahan waktu kerja

dan tenaga kerja pada industri keripik salak. Peningkatan pendapatan tenaga kerja wanita dari industri keripik salak dapat ditingkatkan apabila pelaku usaha dapat melakukan ekspor keripik salak. Hal ini dapat meningkatkan produksi keripik salak yang nantinya pendapatan tenaga kerja wanita menjadi tetap. DAFTAR PUSTAKA Asihsani, H. 2006. Analisis Usaha Penggilingan Padi di Kabupaten Karanganyar Ditinjau dari Pendekatan Efisiensi Produksi Cobb- Douglass. Skripsi S1 Fakultas Pertanian. UNS. Surakarta. Gujarati, D. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Penerbit Erlangga. Jakarta Hendayani, Asrina Istiqomah. 2010. Analisis Curahan Waktu Kerja Wanita pada Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Skripsi S1 Fakultas Pertanian. UNS. Surakarta Irianto, H dan Setyowati, N. 2009. Curahan Kerja Wanita Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Keluarga : Studi Pada Peternak Sapi Perah Rakyat di Kabupaten Boyolali. Jurnal SEPA Volume 5 No. 2 Februari 2009. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Mosher. 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasguna.Jakarta. Simanjuntak, P. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Soekartawi. 2003. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Supranto, J. 2005. Ekonometri Buku Satu. Ghalia Indonesia. Bogor. Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Gajah Mada University Press. Yogyakarta