PERCOBAAN 3 PROBABILITAS KONDISIONAL, MARGINAL DAN TEOREMA BAYES

dokumen-dokumen yang mirip
PENS. Probability and Random Process. Topik 3. Dasar Probabilitas. Prima Kristalina Maret 2015

Hidup penuh dengan ketidakpastian

AMIYELLA ENDISTA. Website : BioStatistik

BAB 3 Teori Probabilitas

ATURAN DASAR PROBABILITAS. EvanRamdan

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PS-02 HUKUM-HUKUM PROBABILITAS. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Februari 2016

BAB II PROBABILITAS Ruang sampel (sample space)

Probabilitas. Tujuan Pembelajaran

Teori Probabilitas. Debrina Puspita Andriani /

Sekoin uang logam mempunyai dua permukaan H dan T dilemparkan berkali kali. Hasil yg diperoleh pada setiap pelemparan apakah H atau T di catat Hasil

TEORI PROBABILITAS. Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERCOBAAN 2 BASIC PROBABILITY

PEMBERIAN ALASAN DI BAWAH KETIDAKPASTIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

Probabilitas. Oleh Azimmatul Ihwah

BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN

PROBABILITY AND GENETIC EVENTS

Kompetens n i s : Mahasiswa mam a pu p menjel enj a el s a ka k n gejala ekonomi dengan meng guna k n a konsep probabil i i l t i as

Pertemuan Ke-1 BAB I PROBABILITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penulisan skripsi ini, dijabarkan beberapa aksioma dan teorema yakni sebagai berikut :

PROBABILITAS (2) Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

BAB III METODE PENELITIAN

PROBABILITAS MODUL PROBABILITAS

25/09/2013. Semua kemungkinan nilai yang muncul S={123456} S={1,2,3,4,5,6} Semua kemungkinan nilai yang muncul S={G, A}

TEORI PROBABILITAS. a. Ruang Contoh. Definisi : Ruang contoh adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan, dan dilambangkan dengan S.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

( ) ( ) (3) II-1 ( ) ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI

Andri Helmi M, SE., MM.

Learning Outcomes Ruang Contoh Kejadian Aksioma Peluang Latihan. Aksioma Peluang. Julio Adisantoso. 16 Pebruari 2014

PROBABILITAS. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Mata Dengan Metode Bayesian Network

Modul ke: STATISTIK Probabilitas atau Peluang. 05Teknik. Fakultas. Bethriza Hanum ST., MT. Program Studi Teknik Mesin

Probabilitas pendahuluan

STATISTIK PERTEMUAN III

Bab 2 LANDASAN TEORI

PELUANG. Oleh: Elly Arliani, M.Si. PENDALAMAN MATERI

2-1 Probabilitas adalah:

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS

Konsep Peluang. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Statistik Bisnis 1. Week 8 Basic Probability

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

Artificial Intelegence EKA YUNIAR

BAB V PENGANTAR PROBABILITAS

MODEL DAN NILAI KEMUNGKINAN

Aksioma Peluang. Bab Ruang Contoh

RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN TI2131 TEORI PROBABILITAS MINGGU KE-2

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

BAB III VARIABEL ACAK DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Konsep Peluang. EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

Ketidakpastian dan teorema bayes UTHIE

Pendekatan Terhadap Probabilitas

Beberapa Hukum Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Pengenalan Pola. Klasifikasi Teori Keputusan Bayes

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Probabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STATISTIKA MATEMATIKA

Uncertainty (Ketidakpastian)

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

Statistik Bisnis. Week 4 Basic Probability

PERANAN TEOREMA BAYES DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI NANI SUJHANIATI BR PURBA

Metoda Naïve Bayes Classifier dan Penggunaannya pada Klasifikasi Dokumen

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 MAP & ML Detection

PROBABILITAS 02/10/2013. Dr. Vita Ratnasari, M.Si

Sebelumnya... Sistem Pakar berbasis Aturan (Rule-Based Expert System, RBES) Sistem Pakar Representasi Pengetahuan Penalaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR MODEL PROBABILITAS

Probabilitas. Oleh Azimmatul Ihwah

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (Studi Kasus : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang)

KONSEP PELUANG Materi 3 - STK211 Metode Statistika

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

PROBABILITAS (KEMUNGKINAN/PELUANG) PENDAHULUAN PENGERTIAN PROBABILITAS HUKUM PROBABILITAS

IKI30320 Kuliah Nov Ruli Manurung. Uncertainty. Probability theory. Semantics & Syntax. Inference. Ringkasan

KEOPTIMALAN NAÏVE BAYES DALAM KLASIFIKASI SEMINAR. Diajukan sebagai syarat akhir mata kuliah seminar Di Program Studi Ilmu Komputer

PROBABILITAS BERSYARAT. Dr. Julan Hernadi

IMPLEMENTASI METODE NAÏVE BAYES DALAM MENDIAGNOSIS PENYAKIT DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi kasus: RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi)

CONTOH KASUS DATA MINING

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP

Ruang Sampel /Sample Space (S)

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

Konsep Dasar Probabilitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Pengembangan Smart Helpdesk di UPT TIK UNS Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

LOGO STATISTIKA MATEMATIKA I TEORI PELUANG HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA UNAND

Bab 9. Peluang Diskrit

IKI 30320: Sistem Cerdas Kuliah 16: Probabilistic Reasoning

By : Refqi Kemal Habib

Transkripsi:

PERCOBAAN 3 PROBABILITAS KONDISIONAL, MARGINAL DAN TEOREMA BAYES 3.1. Tujuan : Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : Membuat pemrograman untuk penyelesaian kasus menggunakan probabilitas kondisional, marginal dan teorema Bayes Membedakan penyelesaian kasus menggunakan probabilitas kondisional, marginal dan Bayesian 3.2. Peralatan : Laptop / PC Desktop yang support dengan program Matlab Bahasa Pemrograman Matlab versi 2009 ke atas 3.3. Teori : Pada lebih dari satu kejadian dalam sebuah ruang sampel, masing-masing kejadian tersebut bisa saling mempengaruhi atau tidak. Keterkaitan pengaruh antar mereka bisa sangat kuat, atau bisa longgar. Berdasarkan kondisi saling pengaruh, probabilitas dua atau lebih kejadian bisa dibedakan menjadi 2: 1. Probabilitas Bersyarat (Conditional Probability), dimana kemunculan sebuah kejadian tergantung dari kejadian lain yang telah muncul sebelumnya. 2. Probabilitas Tidak Bersyarat (Unconditional Probability), dimana kemunculan sebuah kejadian tidak harus bergantung kepada kejadian lain yang muncul sebelumnya. Kejadian tersebut bisa berdiri sendiri. 3.3.1. Probabilitas Tidak Bersyarat (Unconditional Probability) Sebuah kejadian bisa muncul pada ruang sampel dengan karakteristik tertentu, dan pada ruang sampel tersebut terdapat beberapa kejadian yang masing-masing memiliki karakteristik sendiri. Apabila masing-masng kejadian saling tidak berkaitan atau tidak berpengaruh pada waktu yang bersamaan, maka kejadian-kejadian tersebut memiliki sifat mutually exclusive (saling lepas). Persamaan Probabilitas tidak bersyarat dari dua kejadian dinyatakan sebagai: ( B) P( B) P A P A = (1)

Apabila sebuah kejadian diambil dari beberapa kejadian lain yang saling lepas, maka probabilitasnya termasuk marginal (marginal probability). 3.3.2. Probabilitas Bersyarat (Conditional Probability) Apabila sebuah kejadian B terjadi lebih dahulu dan kemudian kejadian A dicari probabilitasnya terhadap pengaruh dari kejadian B, maka probabilitas dari kejadian A disebut sebagai probabilitas bersyarat, dinyatakan sebagai: ( B) P( B) P A P A B =, P B > 0 (2) Persamaan (2) menunjukkan bahwa adalah probabilitas terjadinya peristiwa B, adalah probabilitas terjadinya peristiwa A dan B secara bersama-sama dan adalah probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa B terjadi lebih dulu. Dengan cara yang sama, probabilitas terjadinya peristiwa B apabila peristiwa A terjadi lebih dulu dinyatakan sebagai: ( A) P( A) P B P B A =, P A > 0 (3) Berdasarkan waktu kemunculan dua atau lebih kejadian, probabilitas kemunculan kedua atau lebih kejadian tersebut dibedakan menjadi dua macam: Probabilitas Gabungan (Joint Probability) dan Probabilitas Marginal (Disjoint Probability). Hubungan dari kedua macam probabilitas ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Hubungan Probabilitas Gabungan dan Marginal dalam Penyajian Data

3.3.3. Probabilitas Gabungan (Joint Probability) Dinamakan demikian karena dua atau lebih kejadian muncul secara bersamaan. Beberapa buku menyebutkan sebagai prbabilitas irisan (interseksi). Penamaan ini berkaitan dengan sifat dari probabilitas tersebut yang merupakan bagian dari kedua kejadian, sama seperti sifat interseksi pada teori himpunan. Probabilitas ini bisa didapatkan dengan mengalikan probabilitas bersyarat dari kedua kejadian tesebut dengan probabilitas sebuah kejadian yang mendahului kejadian lainnya. Persamaan probabilitas gabungan antara dua kejadian dinyatakan sebagai: P B A = P A B = P A B. P B = P B A. P A, (4) dimana P( A), P( B ) > 0 ( A B) Probabilitas gabungan dikatakan independen secara statistik jika memenuhi syarat: =, artinya bahwa terjadinya peristiwa A tidak ada kaitannya dengan terjadinya peristiwa B, dimana: P( A B) P( A) dan P( B A) P( B) = = sehingga probabilitas gabungan dari kejadian A dan B adalah saling independen, dan dinyatakan sebagai:. P A B = P A P B (5) 3.3.4. Probabilitas Marginal (Marginal Probability) Probabilitas marginal merupakan probabilitas kemunculan sebuah kejadian karena ada beberapa kejadian lain yang mempengaruhinya. Probabilitas kejadian sembarang, A apabila ada beberapa peristiwa lain yang terjadi lebih dulu, misalkan, B 1, B 2,..., dst dan masingmasing kejadian tersebut saling lepas (mutually exclusive) dinyatakan sebagai: = ( ). + ( ). +... + ( ). P A P A B1 P B1 P A B2 P B2 P A Bn P B n = P( A Bj). P( Bj) j= 1 Apabila A 1, A 2, dan A 3 adalah 3 kejadian yang saling lepas pada sebuah ruang S, dan B adalah kejadian sembarang lain pada ruang S tersebut maka kejadian B terhadap kejadian A 1, berturut-turut dinyatakan sebagai; A 2, dan A 3 B= B A1 B A2 B A3 Hubungan antara kejadian B dan kejadian A 1, A 2, dan A 3 seperti ditunjukkan pada gambar 3.2. n (6) (7)

Gambar 3.2. Hubungan antara Kejadian B dan Kejadian A 1, A 2, dan A 3 pada ruang sampel S Karena kejadian ( B A ),( B A ) dan ( B A ) adalah saling lepas, maka 1 2 3 probabilitas kejadian B dapat dinyatakan sebagai: P B = P B A + P B A + P B A (8) 1 2 3 Dari persamaan tentang probabilitas gabungan dapat diketahui probabilitas gabungan dari kejadian B terhadap masing-masing kejadian A 1, A 2, dan A 3 dinyatakan sebagai: ( 1) = ( 1) ( 1) ( 2) = ( 2) ( 2) ( ) = ( ). P B A P B A. P A, P B A P B A. P A dan P B A P B A P A 3 3 3 Maka probabilitas marginal dari kejadian B pada persamaan (8) menjadi: = ( ). + ( ). + ( ). P B P B A P A P B A P A P B A P A 3 = P B A j= 1 1 1 2 2 3 3 ( j). P( Aj) (9) (10) 3.3.5. Teorema Bayes Untuk mendapatkan probabilitas sebuah kejadian yang dipengaruhi oleh kejadian lain (atau kejadian-kejadian lain) yang muncul sebelumnya, digunakan probabilitas kondisional atau probabilitas marginal. Pada kejadian yang lebih kompleks, untuk mencari kemungkinan penyebab yang diakibatkan oleh sebuah kejadian digunakan Teorema Bayes. Sebuah persamaan Bayes melibatkan probabilitas apriori (atau prior), probabilitas posterior dan fungsi likelihood. Probabilitas prior adalah probabilitas dari kejadian yang dicari penyebabnya, biasanya probabilitas ini dihasilkan dari probabilitas marginal terhadap kejadian-kejadian sebelumnya. Probabilitas posterior adalah probabilitas dari kejadiankejadian yang dicari penyebabnya terhadap kejadian lain yang menjadi penyebabnya dan fungsi likelihood merupakan perkalian dari probabilitas kondisional dengan probabilitas prior

dari kejadian yang menjadi penyebab. Teorema Bayes beberapa kejadian A 1, A 2,...,A n terhadap sebuah kejadian yang mendahui, B, dinyatakan sebagai: ( ) P( B) i= 1 ( ). P B Ai P B Ai P Ai P( Ai B) = = n P B A ( ). P( A) Dimana P( A B) adalah probabilitas posterior, P( B A i ) i adalah fungsi likelihood. i i (11) P B adalah probabilitas prior dan 3.4. Prosedur 3.4.1. Probabilitas Gabungan (Joint Probability) 1. Diberikan kasus sebagai berikut: Distribusi anak laki-laki dan perempuan di sebuah sekolah dasar berdasarkan umur diberikan dalam tabel di bawah ini: Umur 7 8 9 10 11 TOTAL laki-laki 20 10 30 20 40 120 perempuan 30 20 10 15 25 100 TOTAL 50 30 40 35 65 220 2. Buatlah program dengan matlab untuk mendapatkan: a. Distribusi jumlah masing-masing jenis kelamin dalam setiap umur. b. Jika diambil secara acak seorang anak, berapa probabilitasnya bahwa anak tersebut berusia 7 tahun? c. Jika diambil secara acak seorang anak laki-laki, berapa probabilitasnya bahwa usianya 9 tahun? d. Jika diambil secara acak seorang anak, berapa probabilitasnya bahwa anak tersebut perempuan yang usianya 11 tahun?

% Program : Join.m % Membuat fungsi probabilitas joint untuk 2 distribusi umur dan % jenis kelamin siswa SD clear all; clc; % Data Murid N=220;L=120;P=100;U7=50;U8=30;U9=40;U10=35;U11=65; % A. Distribusi jumlah masing=masing jenis kelamin setiap umur PL=L/N; %Probabilitas anak laki-laki PP=P/N; %Probabilitas anak perempuan P7=U7/N; %Probabilitas usia 7 tahun P8=U8/N; %Probabilitas usia 8 tahun P9=U9/N; %Probabilitas usia 9 tahun P10=U10/N; %Probabilitas usia 10 tahun P11=U11/N; %Probabilitas usia 11 tahun % B. Probabilitas seorang anak usia 7 tahun PA7=P7 % C. Probabilitas seorang anak laki-laki usia 9 tahun PL7=30/PL % D. Probabilitas anak yang perempuan dan usia 11 tahun PAP=25/N 3.4.2. Probabilitas Bersyarat (Conditional Probability) 1. Diberikan kasus sbb: Hasil tes darah dari pasien Rumah Sakit untuk dua suspect penyakit yaitu demam berdarah dan tipus menggunakan metode Widal menunjukkan distribusi seperti pada tabel di bawah. Widal+ Widal- TOTAL Demam Berdarah 20 40 60 Tipus 30 10 40 TOTAL 50 50 100 2. Buatlah program dengan matlab untuk mendapatkan: a. Probabilitas bahwa yang terpilih secara acak adalah pasien dengan hasil Widal+. b. Probabilitas yang terpilih adalah pasien sakit tipus dengan widal+. c. Probabilitas yang terpilih dari widal+ adalah pasien demam berdarah. 3.4.3. Probabilitas Marginal (Marginal Probability) 1. Diberikan kasus sbb: Dalam jajak pendapat pemilihan lurah dengan lambang padi, kapas dan jagung didapatkan hasil bahwa 50% pemilih memilih lambang padi, 30%

lambang kapas dan 20% lambang jagung. Ketika para pemilih tersebut ditawarkan perlunya membangun kantor baru untuk lurah yang terpilih: 40% dari pemilih padi menolak, 50% setuju dan 10% abstain. 60% dari pemilih kapas menolak, 20% setuju dan 20% abstain. 30% dari pemilih jagung menolak, 60% setuju dan 10% abstain. 2. Buatlah program matlab yang dapat menghitung: a. Berapa probabilitas dari para pemilih tersebut yang menolak pembangunan kantor lurah baru? b. Berapa probabilitas dari para pemilih tersebut yang setuju dengan pembangunan kantor lurah baru? 3.4.4. Teorema Bayes (Bayes Theorem) 1. Diberikan kasus sbb: Petani apel di Malang telah memperhitungkan kemungkinan suksesnya panen terhadap beberapa jenis apel yang ditanam. Dengan menanam apel Batu, akan ada peluang 50% sukses panen, dengan apel manalagi ada peluang 30% sukses dan menanam apel granny medapat peluang kesuksesan 20%. Diperhitungkan pula adanya gangguan penyakit karena jamur. Pada tanaman apel Batu peluang terkena hama jamur adalah 5%, pada apel manalagi 15% dan pada apel granny 8%. 2. Buatlah program matlab untuk mendapatkan: a. Peluang terjadinya hama jamur. b. Bila diketahui terjadi hama jamur, berapa peluang bahwa petani telah menanam apel manalagi? 3.5. Analisa dan Kesimpulan Analisalah dari masing-masing kasus yang telah diselesaikan dengan Matlab tersebut, mana kasus yang bisa diselesaikan hanya dengan satu jenis probabilitas, dan mana yang harus menggunakan beberapa jenis probabilitas? 3.6. Tugas Dari data thesis yang telah anda dapatkan, bisakah dianalisa mana yang membutuhkan penyelesaian dengan probabilitas bersyarat, marginal atau teorema Bayes? Tuliskan pendapat anda (apabila mungkin, berikan data hasil penyelesaian dengan probabilitas yang anda pilih).