BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

Kawruh warnining udheng-udhengan (suatu tinjauan filologis) Budi Kristiono C UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

2014 SAJARAH CIJULANG

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

MERANCANG PENELITIAN NASKAH

BAB I PENDAHULUAN. hasil pemikiran orang-orang terdahulu yang dituangkan ke dalam sastra dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANFAAT STUDI FILOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini

Tanbīhātun li l-ghāfilīn suntingan teks, analisis struktur, dan resepsi

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian

ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

FUNGSI DAN KEDUDUKAN HIKAYAT NABI BERCUKUR

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

BAB I PENDAHULUAN. Tutur merupakan salah satu jenis teks sastra tradisional yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Daftar Pustaka (1992). Sastra Perang: Sebuah Pembicaraan mengenai Hikayat Perang Sabil. Jakarta: Balai Pustaka.

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlahnya beratus-ratus di seluruh Indonesia. Bahasa-bahasa daerah yang menjadi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra Indonesia bisa diketahui dengan banyaknya karya sastra

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

TINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah

BAB I PENDAHULUAN. dan memeliharanya. Salah satu cara untuk menjaga amanat dan anugrah yang Maha Kuasa yaitu

BAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

RISĀLATUN MUKHTASHARATUN FĪ BAYĀNI `N-NIKĀHI: Suntingan Teks, Analisis Struktur dan Isi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA KULIAH :...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya naskah-naskah lama

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra, sebagai bagian dari proses zaman, dapat mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

METODE EDISI: STEMMA

ISSN: METODOLOGI PENELITIAN FILOLOGI Mendekati Teks Kebahasaan dari Sudut Kesejarahan. Fina Aunul Kafi UIN Sunan Ampel Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. hingga sekarang. Folklor termasuk dalam suatu kebudayaan turun-temurun yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang pernah ada. Mempelajari karya-karya peninggalan masa lampau dalam rangka menggali kebudayaan nusantara merupakan kajian yang menarik, karena dengan mengkaji dan mempelajari karya-karya peninggalan masa lampau juga berarti menggali ilmu pengetahuan yang terdapat di dalamnya. Naskah merupakan warisan budaya peninggalan masa lampau, tentulah mengandung berbagai pengetahuan pada masa naskah itu dibuat. Robson berpendapat, Tiap naskah adalah saksi dari suatu dunia berbudaya, suatu tradisi peradaban (1994:ix). Nenek moyang menurunkan berbagai hal yang mereka ketahui melalui naskah yang mereka tulis atau melalui adat-istiadat yang masih berlaku sampai saat ini. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk tetap melestarikan apa yang diwariskan oleh nenek moyang kita supaya tidak punah. Berbeda dengan produk masa kini, produk masa lampau yang berupa naskah dalam kondisi yang tidak selalu diterima dan sering dikatakan gelap atau tidak jelas oleh pembaca saat ini (Siti Baroroh Baried, 1985:1). Keadaan naskah lama yang belum tentu baik dan anggapan bahwa naskah peninggalan masa lampau hanya sebuah tulisan yang sudah usang dan tidak berguna, menyebabkan khasanah budaya pada masa lampau kurang tersampaikan. Oleh karena itu,

2 diperlukan suatu penelitian sebagai usaha untuk menyelamatkan naskah dan menggali ajaran yang terdapat di dalamnya. Kekayaan masa lampau di Indonesia yang berupa naskah ditulis dalam berbagai macam bahasa. Salah satunya adalah bahasa Melayu, yang disebut dengan naskah Melayu. Diperkirakan terdapat sekitar 4000 naskah Melayu yang tersebar di seluruh dunia (Chambert-Loir dalam Achadiati Ikram, 1994:11). Di Indonesia, naskah-naskah Melayu banyak tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Saat ini terdapat 983 naskah Melayu yang tersimpan di PNRI. Naskah-naskah tersebut mencakup 243 judul hikayat, 138 judul cerita kenabian, 58 judul cerita sejarah, 50 judul berisi tentang hukum, 99 judul karya sastra puisi, 273 berisi ajaran agama Islam, dan 92 judul aneka ragam (Edwar Djamaris, 2002:4). Selain di PNRI, naskah Melayu juga banyak tersimpan di museum-museum daerah, pesantren, masjid, dan milik pribadi. Dalam kesusastraan Melayu klasik terdapat juga sejumlah karya sastra yang dikenal dengan sebutan sastra kitab, yaitu kesusastraan Indonesia lama (kesusastraan Melayu) yang dipengaruhi agama Islam. Karya sastra bentuk ini berisi ajaran agama Islam yang bersumber pada ilmu fikih, ilmu tarikh, dan riwayat hidup agama Islam. Karya sastra kitab diciptakan bertujuan untuk menanamkan ajaran Islam, menguatkan iman kepada Allah swt, dan meluruskan ajaran agama yang menyimpang dari Alquran dan Alhadis (Siti Chamamah Soeratno, 1982:150). Salah satu naskah Melayu produk masa lampau yang terdapat di Indonesia adalah naskah Kumpulan Karangan. Naskah ini adalah salah satu karya sastra lama bercorak Islam, berbentuk sastra kitab. Dalam Katalogus Koleksi

3 Naskah Melayu yang ditulis oleh Amir Sutaarga, naskah ini tercatat dengan nomor ML 304 dan tersimpan di PNRI yang beralamat di jalan Salemba Raya No-28A Jakarta. Di dalam naskah Kumpulan Karangan terdapat tiga teks, yaitu sebagai berikut. 1. Karangan Mengenai Fatihah 2. Karangan Mengenai Hukum Perkawinan 3. Karangan Mengenai Tajwid (Amir Sutaarga, dkk, 1972:267) Penelitian ini hanya menggunakan teks Karangan Mengenai Tajwid, yakni teks Ilmu Tajwid untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, perlu adanya penyelamatan naskah sebagai peninggalan masa lampau yang kondisi fisiknya tidak mungkin bertahan lama, mengingat bahan naskah itu tidak dapat bertahan beratus-ratus tahun. Naskah akan lebih berguna apabila dapat dibaca dan dipahami. Kedua, bentuk tulisan yang tidak mudah dipahami oleh generasi sekarang karena menggunakan huruf Jawi, mengingat tidak banyak masyarakat Indonesia yang mampu membaca naskah-naskah Melayu yang menggunakan huruf Jawi. Huruf Jawi adalah huruf Arab yang dipakai untuk menuliskan teks di bahasa Melayu. Ketiga, sampai saat penelitian dilakukan, penulis belum menjumpai penelitian atau hasil penelitian terhadap teks IT. Hal itu diketahui setelah melihat beberapa penelitian terdahulu, di antaranya melalui Direktori Naskah Nusantara dan daftar skripsi di beberapa perguruan tinggi seperti UNS, UGM, UNDIP, dan UNAIR. Keempat, teks ini memiliki syarat untuk dijadikan objek penelitian, dengan kondisi teks yang baik dan tulisannya masih bisa terbaca. Kelima, teks ini merupakan teks yang utuh,

4 diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan kata tamat yang merupakan salah satu ciri struktur sastra kitab. Keenam, isi kandungan teks yang menarik untuk diteliti karena mengandung penjelasan mengenai tajwid yang lengkap dan masih sangat relevan untuk diterapkan dewasa ini. Penulis memandang dalam praktik kehidupan sehari-hari, persoalan tajwid sangat diperlukan terutama bagi umat Islam yang ingin membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan sunah Rasul. Berdasarkan sebab-sebab di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti teks IT yang merupakan salah satu teks warisan leluhur. Oleh karena itu, teks IT perlu diselamatkan dari kepunahan dengan cara ditransliterasi dan disajikan dalam bentuk suntingan agar lebih mudah dipahami dan dipetik manfaatnya. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang tajwid, oleh karena itu diberi judul Ilmu Tajwid: Suntingan Teks, Analisis Struktur dan Isi. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan agar pembahasan dalam penelitian lebih sistematis dan dapat menjangkau tujuan yang diharapkan. Penelitian ini dibatasi pada masalah penyuntingan teks, analisis struktur teks, dan analisis isi. Suntingan teks IT dalam penelitian ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, dan suntingan teks. Analisis struktur teks dibatasi pada struktur penyajian teks, gaya penyajian, dan gaya bahasa. Analisis isi, yaitu analisis isi yang terkandung dalam teks IT.

5 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah suntingan teks IT? 2. Bagaimanakah struktur teks IT? 3. Bagaimanakah isi teks IT? D. Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan arah dalam melangkah sesuai dengan maksud penelitian. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menyediakan suntingan teks IT yang baik dan benar, baik dalam arti mudah dibaca karena telah ditransliterasikan dari huruf Arab ke huruf Latin, dan benar maksudnya isi teks dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2. Mendeskripsikan struktur teks IT. 3. Mengungkap isi teks IT. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya hasil penelitian filologi, sastra, dan dunia penelitian pada umumnya.

6 b) Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain, baik di bidang filologi maupun peneliti ilmu lain, dalam hal ini ilmu tajwid. 2. Manfaaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut. a) Melestarikan warisan budaya, berupa naskah lama yang berguna untuk memperkaya dan menunjang kebudayaan nasional. b) Memperkenalkan teks IT sebagai salah satu hasil karya sastra lama karena masalah yang dibahas masih relevan dengan kehidupan sekarang. Hal itu dikarenakan dalam praktik kehidupan sehari-hari persoalan tajwid sangat diperlukan, terutama bagi umat Islam yang ingin membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan sunah Rasul. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II landasan teori. Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penyuntingan teks, tinjauan struktur, dan tinjauan ilmu tajwid. Bab III metode penelitian. Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi sumber penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penarikan simpulan.

7 Bab IV suntingan teks. Bab ini meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar isi teks, kritik teks, pedoman penyuntingan teks, dan suntingan teks. Bab V analisis. Bab ini berisi analisis struktur dan isi teks. Bab VI penutup. Bab ini berisi simpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian, daftar pustaka, dan lampiran.