AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PERSEDIAAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (Studi Kasus pada CV. Harko Jaya Offset)

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

Audit Manajemen Atas Proses Rekrutmen dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Windu Kentjana International.Tbk (Cabang Palembang)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN PADA PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA SC SINGARAJA

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. penilaian sistematis dan menyeluruh, terhadap seluruh kegiatan

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

Analisis Penerapan Tax Planning dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Beban Pajak Penghasilan pada PT. Graha Mitra Sukarami

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2012:38) mendefinisikan objek penelitian dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi suatu perusahaan industri, dalam hal ini penulis membahas yang terjadi di

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI INCOME PERUSAHAAN. ( Y = Ya; R = Ragu-ragu; T = Tidak )

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat dan permintaan akan konsumen

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Variabel Dependen: Efektivitas Penjualan

Perancangan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada KUD Lalung Jaya di Karanganyar. Christina Anjar Setioning F BAB I PENDAHULUAN

AUDIT MANAJEMEN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada PG Kebon Agung)

PEMERIKSAAN MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SERBA MULIA AUTO DI SAMARINDA JURNAL YULIANA NUR HIDDAYATIKA NIM :

BAB IV OPERASIONAL AUDIT ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA CV ENDANG AJI TRADING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

100

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

PEMERIKSAAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DALAM MEMINIMALKAN SALAH SAJI POTENSIAL PADA PT. AUTOPRIMA MAJU LESTARI PALEMBANG

STRATEGI DIFERENSIASI: UPAYA MENCIPTAKAN KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada Bank Muamalat Cabang Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

Analisis Desain Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Lingga Djaja

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

ABSTRAK Audit pemasaran merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses audit pemasaran dan hasilny

Presentation Outline

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

Transkripsi:

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG Lidya Waty Lioe (lidya_lioew@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil audit manajemen pada aktivitas fungsi pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami Palembang kemudian memberikan solusi (rekomendasi/perbaikan) terhadap masalah-masalah yang membuat fungsi pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami Palembang berjalan kurang efisien, efektif, dan ekonomis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan sudah mempunyai struktur organisasi, pembagian tugas, dan tanggung jawab yang jelas dan memadai. Adapun kekurangan yang ada pada perusahaan ini adalah terjadinya rangkap jabatan yang setiap fungsi hanya dilakukan oleh satu manajer, tidak adanya pelatihan karyawan, tidak adanya rotasi karyawan, belum memiliki pedoman buku secara tertulis, dan perusahaan tidak memiliki auditor internal. Kata Kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran Abstract: The purpose of the study was the analyze the results of the audit management of the marketing function activities in PT. Graha Mitra Sukarami Palembang then provide solutions (recommendations / fixes) to the problems that make the marketing function PT. Graha Mitra Sukarami Palembang running less efficiently, effectively and economically. The results showed that the company already has an organizational structure, division of tasks and responsibilities are clear and adequate. As for the existing deficiencies in the company is the dual position of each function is only performed by a manager, not the employee training, lack of rotation of employees, yet have guidelines in writing the book, and the company does not have an internal auditor. Key Word: Management Audit, Marketing 1 PENDAHULUAN Dewasa ini dunia usaha dan kemajuan teknologi semakin berkembang di Indonesia. Banyak berbagai produk dan jasa yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan yang membuat persaingan bisnis semakin ketat. Agar perusahaan dapat bertahan dan mampu menang dalam persaingan bisnis, maka perusahaan tersebut harus mampu membaca peluang pasar dengan memenuhi segala kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam hal ini fungsi pemasaran berperan penting dalam membaca setiap peluang yang ada. Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan), dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Alat ukur untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan penghematan ekonomi dari suatu pemasaran perusahaan bisa dilakukan dengan audit manajemen atau pemeriksaan manajemen. Audit manajemen sangat berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam menilai perfomasi kegiatan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil tema Audit Manajemen Hal - 1

Fungsi Pemasaran pada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang. 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Landasan Teoeri 1. Audit Manajemen Menurut Alejandro Management Audit adalah suatu teknik yang secara teratur dan sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan petugas yang bukan ahli dalam lingkup objek yang dianalisis, untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan, dan keadaan yang membutuhkan perbaikan ditemukan. Audit manajemen merupakan bentuk pemeriksaan untuk menilai, menganalisis, meninjau ulang hasil perusahaan, apakah telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif serta mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dan kemudian melaksanakan pengujian dan penelaan atau ketidakhematan, ketidakefisian, maupun ketidakefektifan untuk selanjutnya memberikan rekomendasirekomendasi perbaikan demi tercapainya tujuan perusahaan. 2. Tahap-tahap Audit Manajemen Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima. Menurut Bhayangkara (2008, h.9-11) yang menyebutkan lima tahapan audit manajemen yaitu: 1. Audit Pendahuluan. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen. 3. Audit Terinci. 4. Audit Lanjutan 5. Pelaporan 2.2 Pemasaran Fungsi pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan manajemen dalam usahanya untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba pemasaran yang dapat menjadi pendorong yang kuat tercapainya tujuan perusahaan. Untuk menjelaskan arti pemasaran, Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Sabran (2008, h.5) mengemukakan bahwa pemasaran suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu-individu dan kelompokkelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai. 3 Metodelogi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena penelitian ini tidak menggunakan skala numerik. 3.2 Objek/subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah pada fungsi pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami yang berlokasi di Komplek Pergudangan Sukarami, Jalan Tembus Terminal Alang-Alang Lebar, Ruko Blok AB 02-03 Palembang, sedangkan subjek penelitiannya mengenai audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Graha Mitra Sukarami. 3.3 Pemilihan Informan Kunci Informan kunci penelitian ini adalah Bapak Defis Jandera, S.E yaitu kepala pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami Palembang. Hal - 2

3.4 Jenis Data Dalam penelitian ini digunakan data primer yaitu dengan melakukan pengamatan (observasi) fungsi pemasaran pada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang, dan juga melakukan wawancara terbuka dengan Bapak Defis selaku kepala pemasaran. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data berupa bukti, dokumen, catatan atau laporan historis baik yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan PT. Graha Mitra Sukarami, buku-buku teks literatur mengenai audit manajemen atas fungsi pemasaran. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi (pengamatan) dan teknik wawancara (Interview). Teknik Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap subjek dan keadaan PT. Graha Mitra Sukarami, serta kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu dengan menggunakan tahapan audit manajemen sebagai berikut: 1. Audit Pendahuluan 2. Review Pengujian dan Pengendalian Manajemen 3. Pemeriksaan Terinci 4. Pengembangan Temuan Audit dan Rekomendasi 5. Pelaporan 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil wawancara penulis kepada bagian pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami didapat informasi bahwa perusahaan ini belum ada audit manajemen fungsi pemasaran. Hal ini disebabkan karena belum ada bagian audit internal. Berikut pencapaian penjualan tahun 2009-2011: Tabel 4.1 Penjualan Aktual Terhadap rencana Penjualan Periode Penjualan Rencana Selisih % Penjualan 2009 33.650.249 31.090.000 2.560.249 8,23% 2010 35.323.512 38.530.000 (3.206.488) (8,32%) 2011 43.670.249 55.702.000 (12.031.751) (21,6%) Total 112.644.000 125.322.000 (12.677.990) (10,11%) Sumber: PT. Graha Mitra Sukarami, 2012 Tabel diatas merupakan data penjualan aktual terhadap rencana penjualan tahun 2009-2011, penjelasan tabel tersebut sebagai berikut: 1. Penjualan aktual terhadap rencana penjualan untuk tahun 2009 menguntungkan sebesar 8,23%, hal ini sangat baik karena dapat melampaui target yang sudah diperhitungkan. 2. Untuk penjualan tahun 2010 yang semula diperkirakan akan meningkat, ternyata menyimpang dari yang diharapkan. Hal ini terbukti bahwa penjualan pada tahun 2010 adalah negatif atau dibawah rencana penjualan sebesar 8,32%. 3. Penjualan tahun 2011 yang semula diperkirakan akan melampaui target, ternyata juga menyimpang dari yang diharapkan. Hal ini terbukti dari penjualan aktual terhadap rencana penjualan tahun 2011 adalah negatif atau dibawah rencana Hal - 3

sebesar 21,6%. Ternyata kondisi ekonomi yang lebih baik tidak berpengaruh terhadap kenaikan permintaan akan gudang. Selain itu juga disebabkan persaingan yang semakin ketat dalam perusahaan developer. 4.2 Pembahasan Penulis akan membahas penelitian ini dengan menggunakan tahapan audit manajemen. Tahapan-tahapan tersebut yaitu: 1. Audit Pendahuluan Penulis dalam melakukan penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang, diawali dengan pelaksanaan survey pendahuluan. Data-data yang diperoleh penulis dalam audit pendahuluan bersumber dari pengamatan atau observasi langsung, wawancara, dan menyebarkan kuesioner kepada beberapa personil mulai dari manajer pemasaran sampai pada staf bagian pemasaran. Sebelum auditor memulai pekerjaan audit terhadap aktivitas perusahaan atas fungsi pemasaran, auditor perlu mempersiapkan dan menyusun suatu perencanaan yang baik supaya bisa menghidari pemborosan biaya dan tenaga. Dengan demikian audit yang dilakukan oleh penulis dapat terarah. Proses audit pendahuluan dilakukan dengan cara berikut ini: a. Pembicaraan awal dengan Manajer PT. Graha Mitra Sukarami sebagai wakil perusahaan yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. b. Mengumpulkan data informasi mengenai sejarah perusahaan, produk yang diperdagangkan, dan struktur organisasi dan uraian tugas. c. Melakukan wawancara dengan manajer dan staf pemasaran lainnya dari PT. Graha Mitra Sukarami untuk medapatkan data pendukung. d. Melakukan pengamatan atas kegiatan pemasaran. e. Memberikan kuesioner untuk mengetahui informasi lain yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran. f. Membuat ikhtisar dan temuan penting. Dengan mengetahui proses audit pendahuluan kegiatan pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami maka penulis dapat lebih mudah melakukan audit manajemen terhadap fungsi pemasaran. 2. Review Pengujian dan Pengendalian Manajemen Tahap selanjutnya dalam penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen atas fungsi pemasaran PT. Graha Mitra Sukarami Palembang adalah melakukan review dan pengujian pengendalian manajmen perusahaan, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, peneliti dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada PT. Graha Mitra Sukarami sehingga lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya perusahaan sudah memiliki pengendalian intern yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diperoleh untuk mengindikasi adanya kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dalam kegitan pemasaran. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya Hal - 4

perusahaan sudah memiliki sistem pegendalian yang cukup baik. Memiliki pengendalian yang cukup baik bukan berarti tidak memiliki kelemahankelemahan dalam pegendalian kegiatan perusahaan yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya perusahaan sudah memiliki pengendalian intern yang memadai. Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang diperoleh untuk mengindikasi adanya kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dalam kegitan pemasaran. Dari hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya perusahaan sudah memiliki sistem pegendalian yang cukup baik. Memiliki pengendalian yang cukup baik bukan berarti tidak memiliki kelemahankelemahan dalam pegendalian kegiatan perusahaan yang ditetapkan perusahaan. Hasil dari review dan penilaian sistem pengendalian manajemen atas fungsi pemasaran perusahaan adalah sebagai berikut: a. Perusahaan sudah memiliki struktur organisasi yang cukup jelas yang disertai dengan tugas dan wewenang masing-masing bagian. b. Perusahaan telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan produknya. c. Perusahaan memiliki standar operasional perusahaan secara rinci menjelaskan alur kerja setiap bagian dari perusahaan. d. Lokasi yang strategis yang memudahkan bagian pemasaran untuk memasarkan produknya. e. Perusahaan belum memiliki pedoman baku secara tertulis, dalam prosedur dan sistem akuntansi yang digunakan saat ini. f. Perusahaan tidak memiliki pelatihan karyawan. g. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala terhadap bagian pemasaran. h. Perusahaan tidak memiliki auditor internal dan staff akuntan lah yang berfungsi sebagai internal auditor. i. Terdapat rangkap jabatan pada beberapa staff pemasaran. 3. Pemeriksaan Terinci Tabel 4.2 PT. Graha Mitra Sukarami Kertas Kerja Pemeriksaan No Kriteria Sebab Akibat 1 Tidak boleh terjadi rangkap jabatan Terjadi rangkap jabatan oleh beberapa karyawan. Memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan dan membuat beban kerja yang berlebihan. 2 Perusahaan seharusnya mengadakan pelatihan yang memadai 3 Perusahaan seharusnya melakukan rotasi karyawan secara berkala untuk mencegah dan memperkecil kesempatan bagi karyawan untuk berbuat kecurangan. 4 Perusahaan seharusnya memiliki pedoman baku secara tertulis 5 Perusahaan seharusnya memiliki auditor Perusahaan tidak memberikan pelatihan bagi karyawan Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala Perusahaan tidak memiliki pedoman buku secara tertulis Perusahaan tidak memiliki auditor internal Karyawan menjadi kurang terlatih, akan susah beradaptasi pada lingkungan kerja dan kinerjanya kurang maksimal. Karyawan bersangkutan bisa melakukan kecurangan dalam melaksanakan tugas serta menyebabkan tingkat kejenuhan yang tinggi dalam bekerja. Karyawan bersangkutan bisa tidak mematuhi atau mengikuti peraturan, kebijakan, serta prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan. Laporan yang dibuat diragukan kebenarannya. Hal - 5

internal, sehingga staff akuntan lah yang membuat laporan. 4. Pengembangan Temuan Audit dan Rekomendasi Pengembangan temuan audit dan rekomendasi adalah elemen paling kritis dari manajemen audit, yaitu mekanisme untuk meyakinkan dan mempengaruhi manajemen untuk mengambil tindakan. Setiap temuan audit harus diidentifikasi dan dikembangkan kemudian harus dilaporkan ke pihak manajemen supaya pihak manajemen dapat mengambil tindakan perbaikan sesegera mungkin. Beberapa temuan audit yang telah diidentifikasidari tahap-tahap audit manajemen sebelumnya: a. Kondisi: Terjadi rangkap jabatan oleh beberapa karyawan. Seharusnya posisi-posisi jabatan yang ada diperusahaan tidak boleh dirangkap atau dipegang oleh satu orang saja. Memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan dan membuat beban kerja yang berlebihan. Melakukan pemisahan-pemisahan jabatan yang dirangkap oleh satu orang. Selain itu, perusahaan disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan menutupi kekurangan orang pada posisi tertentu. b. Kondisi: Perusahaan tidak memberikan pelatihan bagi karyawan. Perusahaan seharusnya mengadakan pelatihan karyawan yang memadai. Karyawan menjadi kurang terlatih, akan susah beradaptasi pada lingkungan kerja dan kinerjanya kurang maksimal. Melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai serta berkala untuk meningkatkan keahlian kerja karyawan. c. Kondisi: Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan. Perusahaan semestinya melakukan rotasi karyawan secara berkala untuk mencegah dan memperkecil kesempatan bagi karyawan untuk berbuat kecurangan. Karyawan bisa melakukan kecurangan dalam melaksanakan tugas serta menyebabkan tingkat kejenuhan yang tinggi dalam bekerja. Melakukan rotasi karyawan pada posisi-posisi jabatan yang ada secara berkala. Seperti pada posisi penjualan dan pemasaran. d. Kondisi: Perusahaan tidak memiliki pedoman baku secara tertulis. Seharusnya perusahaan memiliki pedoman baku secara tertulis. Karyawan bisa tidak mengikuti atau mematuhi peraturan, kebijakan, serta prosedur yang telah dibuat perusahaan. Perusahaan harus membuat pedoman baku secara tertulis supaya karyawan mematuhi prosedur, peraturan, dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. Hal - 6

e. Kondisi: Perusahaan tidak memiliki auditor internal, sehingga bagian akuntan lah yang merangkap sebagai auditor internal. Seharusnya dalam satu perusahaan memiliki auditor internal untuk memeriksa seluruh kegiatan intern perusahaan. Pemeriksaan yang dibuat oleh bagian akuntan dapat menyebabkan diragukannya laporan yang dibuat. Perusahaan diharapkan merekrut auditor internal yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dalam memberi analisis, saran, penilaian, dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya. Demikianlah beberapa temuan audit dan rekomendasi yang dapat diberikan auditor dalam pelaksanaan audit manajemen kepada PT. Graha Mitra Sukarami Palembang, dengan adanya temuan audit dan rekomendasi maka pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada didalam perusahaan. 5. Pelaporan Hasil akhir dari manajemen audit adalah tahapan pelaporan hasil audit. Pada tahap ini temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan perusahaan dilaporkan. Hasil pekerjaan manajemen audit harus segera dilaporkan kepada pejabat yang berwenang sebagai dasar untuk mendorong diambilnya tindakan koreksi atau untuk bahan informasi. Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada bagian pemasaran perusahaan di masa yang akan datang. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analis yang telah dilakukan mengenai fungsi pemasaran melalui tahapan audit manajemen, penulis menarik kesimpulan bahwa aktivitas fungsi pemasaran di PT. Graha Mitra sukarami sudah cukup memadai. Walaupun masih ada beberapa kelemahan pada aktivitas fungsi pemasaran 5.2 Saran Setelah melakukan penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajemen, maka penulis memberikan saran-saran bagi perusahaan, yaitu: a. Perusahaan harus melakukan pemisahan-pemisahan jabatan yang dirangkap oleh satu orang. Selain itu, perusahaan disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan menutupi kekurangan pada posisi tertentu. b. Perusahaan harus melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai serta berkala untuk meningkatkan keahlian kerja karyawan. c. Perusahaan harus melakukan rotasi karyawan pada posisi-posisi yang ada secara berkala pada posisi pemasaran. d. Perusahaan harus membuat pedoman baku secara tertulis yang cukup menjadi dasar dalam fungsi pemasaran. e. Perusahaan diharapkan merekrut auditor internal yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dalam memberi analisis, saran, penilaian, Hal - 7

dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Astuti, Rosiasih, Masodah, dan Suryandari Sedyo Utami 2008, Audit of Marketing at PT. Nusa Raya Cipta, 15 September 2012, http://www.gunadarma.ac.id. [2] Bhayangkara, IBK 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Salemba empat, Jakarta. [3] Ishak, Asmai dan Erita Dwi Cahyani 2005, Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV. Morinda House Bogor, Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen. [4] Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2008, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. [5] Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi 2012, Metodelogi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. [6] Sugiyono 2006, Metodelogi Penelitian, Alfabeta, Palembang. [7] Tampang, Bartholomeus Elvira 2011, Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan PT. Tirta Makna Bahagia, Skripsi S1. Uneversitas Hasanuddin, Makassar. [8] Tunggal, Amin Widjaja 2000, Management Audit Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta. [9] Yusi, Syahirman dan Umiyati Idris 2009, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Citrabooks Indonesia, Palembang. Hal - 8