ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk
|
|
- Erlin Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk Selina Sevika H. Usman, Masyhad, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Analisis data dalam penelitian ini yaitu meliputi: 1.Mengumpulkan data mengevaluasi yang berhubungan dengan akuntansi pertanggungjawaban, 2. Menganalisis akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Siantar Top, Tbk. Objek analisis ini antara lain: Struktur organisasi, Proses anggaran, Anggaran penjualan pusat pendapatan, Sistem penilaian kinerja pusat pendapatan, Hasil penelitian yang diperoleh terdapat empat kesimpulan yaitu 1. Proses penyusunan anggaran pada PT. Siantar Top, Tbk menggunakan metode anggaran partisipasif, 2.PT. Siantar Top, Tbk menggunakan anggaran penjualan sebagai alat penilaian kinerja pusat pendapatan. 3. Struktur organisasi PT. Siantar Top, Tbk telah menerapkan pembagian wewenang dan tanggungjawab secara jelas walaupun dua bagian yang mengemban tanggungjawab ganda. 4. Penerapan akuntansi peertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan telah berjalan secara efektif dan efisien Kata Kunci : Akuntansi Pertanggungjawaban, Anggaran, Pusat Pendapatan ABSTRACT The data analysis in this research include: 1.Mengumpulkan evaluate the data related to accounting, 2. Analyzing accounting at PT. Siantar Top Tbk. The object of this analysis include: organizational structure, budget process, budget center sales revenue, revenue center performance appraisal system, The results obtained are four conclusions, namely: 1. The budget process at PT. Siantar Top Tbk using participatory budget, 2.PT. Siantar Top Tbk use as a sales budget performance assessment tool pendapatan.3 center. The organizational structure of PT. Siantar Top Tbk has implemented the division of authority and responsibilities are clear although two sections that carry a double responsibility. 4. The application of accounting in assessing the performance of center revenues were run effectively and efficiently Keywords: Responsibility Accounting, Budget, Revenue Center PENDAHULUAN Keadaan perekonomian yang berubah dengan cepat merupakan dampak dari kemajuan teknologi dan informasi, dampak dari kemajuan teknologi dan informasi tersebut sangat dirasakan oleh berbagai perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan tersebut memerlukan informasi yang banyak demi kemajuan perusahaannya. Setiap 400
2 perusahaan mempunyai tujuan manajemen yang memiliki beberapa fungsi yang terdiri dari : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Perencanaan merupakan suatu tahap yang dilakukan oleh manajemen berupa penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran ini bertujuan untuk menentukan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program (Supriyono, 2000: 40). Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggung jawaban yang manajernya diberi tanggungjawab untuk meningkatkan pendapatan pusat pertanggung jawaban tersebut. Manajer pusat pendapatan diukur kinerjanya berdasarkan pendapatan yang dipeoleh pusat pertanggung jawabannya dan tidak tanggung jawab terhadap masukannya. Manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan selisih antara pendaptan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan akuntansi pertanggung jawaban dalam penilaian kinerja departemen pendapatan PT. Siantar Top, Tbk? Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggung jawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan pada PT. Siantar Top, Tbk Hasil Penelitian Terdahulu Haryanto (2010), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, Adapun persamaaan penelitian saat ini dengan penelitian Haryanto (2010) adalah: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Sama-sama membahas tentang bagaimana penerapan akuntansi pertanggung jawaban dalam penilaian kinerja pendapatan pada perusahaan. Sedangkan perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian Haryanto (2010) meliputi: pokok permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian. Objek yang digunakan untuk analisis Tahun anggaran yang dianalisis. Anggraeni (2008), Universitas Bhayangkara Surabaya Adapun persamaaan penelitian saat ini dengan penelitian Anggraeni (2008) adalah: sama-sama tertarik melakukan penelitian tentang akuntansi pertanggung jawaban dalam penilaian kinerja perusahaan, Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dengan 401
3 pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian Anggraeni (2008) adalah: Objek yang digunakan untuk analisis, Tahun anggaran yang dianalisis Landasan Teori Akuntansi Pertanggung jawaban Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggung jawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggung jawaban mereka. Menurut Mulyadi (2010: 379) bahwa akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggung jawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan. Tujuan dari akuntansi pertanggung jawaban adalah untuk mengadakan evaluasi hasil kerja dan memberikan atau menghasilkan arus balik sehingga operasi-operasi diwaktu yang akan datang dapat ditingkatkan. Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban Ada empat jenis pusat pertanggung jawaban, digolongkan menurut sifat input dan output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian (Anthony dan Govidaraja, 2012: 115) ; adalah sebagai berikut : 1. Pusat Pendapatan Dipusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengkaitkan input (yaitu, beban atau biaya) dengan output (Anthony dan Govidaraja, 2012: 115). Pada umumnya, pusat pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggungjawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. 2. Pusat biaya Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak (Anthony dan Govidaraja, 2012: 115).Pusat biaya (cost center), manajer departemen atau divisi diserahi tanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas untuk mengambil keputusan- 402
4 keputusan yang mempengaruhi biaya tersebut.pusat biaya merupakan jeis pusat pertanggung jawaban yang digunakan secara luas. 3. Pusat Investasi Pusat investasi merupakan pusat pertanggung jawaban yang paling luas, karenanya manajer berwenang dalam mengendalikan pendapatan dan biayanya, baik biaya operasi maupun biaya yang timbul sehubungan usaha memperoleh sumber daya dan menentukan barang modal yang akan dibeli (Anthony dan Govidaraja, 2012: 117). Masalah utama dalam sebuah pusat investasi adalah laba yang dihasilkan dan harta yang digunakan untuk memperoleh lab tersebut, yaitu apakah yang dihasilkan telah sebanding dengan modal yang diinvestasikan Anggaran Penjualan Pusat Pendapatan Mulyadi (2005: 488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran penjualan juga dapat dijadikan sebagai pedoman dan motivasi bagi setiap individu dalam perusahaan untuk berusaha mengarahkan seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki dalam mencapai tujuan perusahaan. Hubungan Akuntansi Pertanggung jawaban Dengan Pengukuran Kinerja Akuntansi pertanggung jawaban digunakan untuk mengukur rencana dan kegiatan setiap pusat pertanggung jawaban.pengukuran kinerja setiap pusat pertanggung jawaban memberikan dasar dalam melakukan penilaian kinerja bagian yang ada dalam perusahaan. Alat pengukur kinerja para manajer adalah biaya standar anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila hasil yang dicapai seorang manajer pusat biaya sama dengan standar atau anggaran maka di nilai baik. sebaliknya jika hasil jauh lebih kecil dari anggaran, maka manajer pusat biaya dinilai bekerja efisien. Sistem anggaran akuntansi pertanggung jawaban sebagai dasar pengukuran kinerja dibuat dengan pengecualian faktor-faktor diluar kendali manajer. Setiap manajer menyusun anggaran yang menunjukkan biaya-biaya terkendali berada dibawah tanggung jawabnya. 403
5 Kerangka Konseptual 1 Proses evaluasi kinerja manajemen Struktur Organisasi Proses Penganggaran Sistem Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Anggaran penjualan pusat pendapatan Laporan pertanggung jawaban 2 Analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban 3 Usulan perbaikan elemen akuntansi pertanggungjawaban 4 Penggunaan akuntansi pertanggungjawaban sebagai acuan dalam menilai kinerja pusat pendapatan 5 Kesimpulan dan Saran Sumber: Peneliti (2015) Gambar 1 Kerangka Konseptual METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah data kualitatif, yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. 404
6 Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Survei pendahuluan, Dalam pengumpulan data penelitian di survei pendahuluan ini ada dua proses kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu: a. Proses memasuki lokasi (getting in) b. Ketika berada di lokasi penelitian (getting along) 2. Survei lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data pendukung yang akurat dan relevan, dilakukan dengan : a. Wawancara secara informal maupun formal dengan pihak-pihka yang terkait dengan unit usaha tersebut. b. Dokumentasi Dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian. c. Studi kepustakaan, Berupa pengumpulan data-data dari literatur yang relevan dengan permasalahan ini dan digunakan sebagai landasan teori. d. Observasi Dilakukan peneliti dengan cara observasi partisipan untuk mengamati kegiatan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam penilaian kinerja pusat pendapatan pada PT. Siantar Top, Tbk. Teknik Analisis Data Aktifitas dalam analisis data ini dibagi menjadi 4, meliputi: 1. Mengumpulkan data mengevaluasi 2. Menganalisis akuntansi pertanggungjawaban antara lain: a. Struktur organisasi b. Proses anggaran c. Anggaran penjualan pusat pendapatan d. Sistem penilaian kinerja pusat pendapatan e. Laporan pertanggungjawaban Adapun tahapan analisis data dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Siantar Top, Tbk, terdiri dari: 405
7 Reduction Data (reduksi data) Mereduksi data berarti merangkum dan memilih halhal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Display data (penyajian data) Dari hasil reduksi yang dilakukan peneliti menampilkan datadata yang berkaitan dan berhubungan ataupun menjawab permasalahan yang diteliti. Conclusion Drawing / Verification Dalam penelitian ini peneliti mencoba menemukan atau keterkaitan antara data-data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan. 3. Menindaklanjuti hasil evaluasi dan membuat rekomendasi 4. Menarik kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Prosedur Akuntansi Pertanggung jawaban pada PT. Siantar Top, Tbk Pusat pendapatan yang dimaksud disini adalah pusat pertanggungjawaban suatu organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar pendapatan pertanggung jawaban tersebut. PT. Siantar Top, Tbk tidak menetapkan batasan yang dianggap material atau signifikan dalam menilai selisih tiap unsur anggaran penjualan dan reaisasi, namun tergantung pada kondisi perekonomian. Berikut ini adalah tabel target dan realisasinya pendapatan pada PT. Siantar Top, Tbk dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini : TABEL 1 Target dan Realisasinya Pendapatan PT. Siantar Top, Tbk Tahun ( ) Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp) Sumber: PT. Siantar Top, Tbk, ( ) Berdasarkan hasil perbandingan daftar target dan realisasi anggaran pendapantahun , jika dilihat dari selisih untung (faforable varians) maka dapat dijelaskan bahwa penjualan dari tahun mengalami peningkatan secara pesat pada tahun 2011 dengan target memperoleh , pada saat tahun 2012 pada target memperoleh dengan selisih tahun
8 Berdasarkan data diatas dan pengamatan penulis terhadap sistem penilaian kinerja pusat pendapatan PT. Siantar Top, Tbk dapat diidentifikasi kelemahan dari sistem penilaian kinerja pusat pendapatan, antara lain sebagai berikut: 1. Tidak adanya analisis terhadap penyebab terjadinya selisih tersebut sehingg atidak dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan yangmemadai. 2. Tidak mencapai target pendapatan, sehingga akan berpengaruh pada penilaian kinerja pusat pendapatan. Namun secara kumulatif pada realisasi pendapatannya telah menunjukan peningkatan yang cukup baik. 3. Pemberian punishment yang diterapkan oleh masih kurang tegas karena Punishment yang diberikan hanya berupa teguran, sehingga manajer tidak dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Interpretasi Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban Terhadap Anggaran Penjualan Pusat Pendapatan Pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap anggaran penjualan pusat pendapatan PT. Siantar Top, Tbk dapat dilihat melalui proses penyusunan anggaran penjualannya. Dalam menyusun anggaran penjualannya PT. Siantar Top, Tbk melakukan setiap setahun sekali. Adapun solusi kelemahan pada anggaran penjualan pusat pendapatan, yaitu sebagai berikut: 1. Pentingnya menerapan azas partisipasi dalam penyusuna anggaran penjualan pusat pendapatan sehingga berpengaruh pada kinerja pusat pendapatan 2. Melakukan promosi maupun mengiklankan produk lebih luas dan menarik untuk mendapatkan pelanggan baru tetap sehingga dapat meningkatkan penjualan yang berpengaruh pada kinerja anggaran penjualan pusat pendapatan. Penyusunan anggaran penjualan pada PT. Siantar Top, Tbk menggunakan metode botton up, dimana anggaran penjualan disusun oleh kepala gudang bersamasama dengan general manager. PT. Siantar Top, Tbk. Biasanya mengadakan pertemuan antara seluruh kepala bagian salah satu kegiatannyaadalah penyampaian anggaran penjualan untuk dimintai persetujuan dan pengesahannya oleh general manager. Kenaikan realisasi pemasaran tidak lepas dari aktivitas promosi agar pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat berhasil dengan baik, maka harus didukung dengan 407
9 kegiatan promosi. Demikian juga dengan perusahaan PT. Siantar Top, Tbk yang berusaha mengoptimalkan kegiatan pemasaran sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban terhadap Penilaian Kinerja Pusat Pendapatan Adapun solusi kelemahan pada penilaian kinerja pusat pendapatan, yait : 1. Harus dilakukan analisis lebih lanjut terhadap penyebab terjadinya selisih tersebut sehingga dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan yang memadai. 2. Lebih ditingkatkan lagi kegiatan promosi dan standar produk untuk mencapai target pendapatan, sehingga akan berpengaruh pada peningkatan kinerja pusat pendapatan. 3. Sebaiknya punishment yang diberikan tidak hanya berupa teguran saja, melainkan penurunan jabatan. Dengan adanya pemberian punishment yang tegas olehperusahaan maka dapat meningkatkan kesadaran manajer untuk melakukan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasinya dilaporkan kepada manajer melalui sistem pelaporan pertanggungjawaban atau sistem pelaporan kinerja. Sistem Penilaian kinerja perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan kinerja manajer. Dengan adanya penilaian terhadap kinerja manajer khususnya pada manajer pusat pendapatan ini maka dapat ditentukan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap manajer serta dapat diambil langkah-langkah khusus guna menghindari kemunduran bagi pihak perusahaan. Kinerja manajer pusat pendapatan tidak dapat langsung dinyatakan buruk hanya karena realisasi penjualan lebih kecil dari anggaran tanpa mempertimbangkan kondisi perekonomian yang terjadi di negara atau daerah dimana perusahaan beroperasi. Penerapan Akuntansi Pertanggung jawaban terhadap Laporan Pertanggung jawaban. Pada laporan pertanggungjawaban PT. Siantar Top, Tbk berupa laporan yang di buat tiap bulan sekali. Laporan disusun oleh setiap manajer pusat pertanggungjawaban tertentu. Laporan mencakup tentang jumlah anggaran yang diusulkan dengan realisasinya. Laporan yang telah disusun tersebut oleh bagian keuangan akan dikumpulkan menjadi satu kemudian Manajer Keuangan untuk disesuaikan dengan 408
10 Standar Akuntansi Pertanggungjawaban (SAP). Berdasarkan laporan tersebut laporan pertanggungjawaban PT. Siantar Top, Tbk belum sesuai dengan sistem Standar Akuntansi Pertanggung jawaban (SAP) yang diterapkan maka beban-beban akan disesuaikan dengan anggaran dan program kerja setelah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pertanggungjawaban (SAP). Dengan demikian laporan pertanggungjawaban tersebut menjadi lebih efisien dan efektif. Laporan pertanggungjawaban yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pertanggungjawaban (SAP) terdiri dari empat element, yaitu: 1. menugaskan tanggung jawab 2. membuat ukuran kinerja 3. mengevaluasi kinerja 4. memberikan penghargaan (reward) Dengan menerapkan Standar Akuntansi Petanggung jawaban (SAP) pada laporan pertanggung jawaban maka laporan pertanggungjawaban akan menjadi lebih efektif danefisien dalam menilai kinerja pusat pendapatan. SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diambil 4 simpulan sebagai berikut: 1. Proses penyusunan anggaran pada PT. Siantar Top, Tbk menggunakan metode anggaran partisipasif, dimana anggaran penjualan disususun oleh kepala cabang bersama-sama dengan general manager. PT. Siantar Top, Tbk biasanya mengadakan pertemuan antar seluruh Kepala bagian, salah satu kegiatanya adalah penyampaian anggaran penjualan untuk diminta persetujuan dan pengesahan oleh general manager. Sehingga semua anggaran yang dikeluarkan dalam penjulan dapat diketahui secara transparan oleh semua pihak yang terkait. 2. PT. Siantar Top, Tbk menggunakan anggaran penjualan sebagai alat penilaian kinerja pusat pendapatan dengan cara membandingkan anggaran penjualan dengan realisasinya selama satu periode dan berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat diketahui besarnya penyimpangan, namun tidak ada analisis lebih lanjut mengenai penyimpangan tersebut sehingga tidak dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan itu. Menurut saya seharusnya dapat diketahui penyebab terjadinya penyimpangan, agar dapat diketahui besarnya penyimpangan. 409
11 3. Struktur organisasi PT. Siantar Top, Tbk sebenarnya telah menerapkan pembagian wewenang dan tanggung jawab secara jelas namun ada dua bagian yang mengemban tanggung jawab ganda yaitu bagian administrasi yang juga merangkap bagian keuangan dan bagian pemasaran yang juga merangkap bagian pembelian. Maka perlu diperjelas jobdisch dari masing-masing bagian, agar diketahui tanggungjawab masing-masing divisi. 4. Penerapan akuntansi peertanggungjawaban dalam menilai kinerja pusat pendapatan telah berjalan secara efektif dan efisien hal ini dapat dilihat dari 3 point, yaitu : a. Adanya pelaporan hasil kegiatan departemen oleh manager pusat pendapatan kepada atasan atau general manager dikantor pusat. b. Perusahaan menetapkan sistem reward dan punishment bagi manager pusat pendapatan terhadap kemampuanya mencapai target penjualan. c. Berdasarkan anggaran dan realisasi penjualan PT. Siantar Top, Tbk, secara kumulatif kinerja manager pusat pendapatan dikatakan baik karena hal ini dapat terlihat dari peningkatan realisasi penjualan dan pendapatan. Perusahaan tidak menetapkan batasan yang signifikan dalam menilai selisih anggaran dan realisasinya, sehingga jika realisasi penjualan lebih besar dari anggaran maka selisihnya merupakan selisih yang menguntungkan dan kinerja manager dianggap baik, begitu juga sebaliknya jika realisasi penjualan lebih kecil dari yang di anggarkan maka selisihnya merupakan selisih yang tidak menguntungkan dan kinerja manager dianggap buruk. Dari ketiga point diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja pusat pendapatan telah berjalan secara efektif dan efisien, terutama dalam penetapan sistem reward dan punishment bagi manager pusat pendapatan terhadap kemampuanya mencapai target penjualan. SARAN Selain dengan kesimpulan yang dikemukakan diatas, peneliti juga memberi masukan berupa saran kepada perusahaan yang berhubungan dengan penerapan sistem akuntansi pertanggung jawaban pusat pendapatan sebagai alat ukur kinerja pusat pendapatan. Masukan ini diharapkan berguna bagi perusahaan dalam menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. 410
12 1. Dalam hal pembagian tugas dan wewenang, sebaiknya satu orang hanya memegang satu jabatan saja, agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih maksimal dan efisien. 2. PT. Siantar Top, Tbk sebaiknya menerapkan sistem punishment yang lebih tegas terhadap manager pusat pertanggung jawaban pendapatan, ini sangat penting karena penerapan punishment yang lebih tegas dan mendorong manager bekerja lebih baik. 3. Sebaiknya perusahaan menetapkan batas yang dianggap material atau signifikan dalam menilai selisih antara anggaran dan realisasi, sehingga penggunaan anggaran penjualan sebagai alat penilaian kinerja dapat berfungsi sangat baik. 4. PT. Siantar Top, Tbk sebaiknya melakukan analisis lebih lanjut. Analisis yang dilakukan dapat berupa analisi varian harga jual, analisis varian volume penjualan, sehingga dengan adanya analisis ini perusahaan dapat mengetahui penyebabpenyebab terjadinya selisih antara anggaran dan realisasinya, dan dengan adanya analisis ini perusahaan dapat melakukan perbaikan secepatnya. DAFTAR PUSTAKA Ernie T.S dan Kurniawan S, 2008, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Heidjrahman dan S. Husnan, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta. 411
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT JUJUR JAYA SAKTI MAKASSAR
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT JUJUR JAYA SAKTI MAKASSAR Rosida Maedina Agus Sekolah Tinggil Ilmu Ekonomi YPUP Jl. Andi Tonro No. 17 Makassar rosidaypup@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )
BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT
Lebih terperinciABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT.
ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, 2012. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sul-sel, Sul- Tra, dan Sul-Bar) (dibimbing oleh Bapak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Badger Invaders Bandung, mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI
PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Gagasan dibalik akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa kinerja setiap manajer harus seberapa baik dia mengelola hal-hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN
ANALISIS PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT PENDAPATAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TBK TSO CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk
55 ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk Widya Pratiwi Yosina Sainyakit, Widya Susanti, Juliani Pudjowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya dibuat dan dibentuk sesuai dangan garis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya dibuat dan dibentuk sesuai dangan garis pertanggungjawaban. Struktur pusat pertanggungjawaban digunakan untuk menunjukkan unit organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam berbagai sektor industri, salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya pengangguran akibat
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge
Lebih terperinciTugas E-learning Administrasi Bisnis
Nama : Eko Darma Satrio Nim : 14121024 Prodi : Sistem Informasi No. 1 Tugas E-learning Administrasi Bisnis 1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan semakin ketat serta semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu
7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus mempunyai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Baik untuk tujuan jangka panjang maupun jangka
Lebih terperinciJurnal Sistem Pengendalian Manajemen
Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada Pusat Biaya sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer di PT Perkebunan Nusantara IX Oleh : Imam Safi i (12080694001) S1 AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dimulai dari kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami krisis berkepanjangan hingga peningkatan yang pesat di bidang teknologi transportasi maupun komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang ada di Indonesia terdiri dari perusahaan pemerintah maupun swasta. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa memulihkan keadaan ekonomi negara sepenuhnya. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai
BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKAN
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA TITIK FOKUS KAMERA TAHUN 2016 SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA TITIK FOKUS KAMERA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan dan pengendalian operasional Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak memberikan peran bagi para kepala
Lebih terperinciAnalisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember
1 Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember The Analysis Of Accounting Accountabilityapplication As A Means Of
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA ABSTRACT
1 PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA Lucia Ika Andriningtyas Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Berbagai rumusan mengenai akuntansi pertanggungjawaban menurut pendapat
Lebih terperinciTugas KONSEP DASAR PENGANGGARAN (Pertemuan ke 12)
Tugas KONSEP DASAR PENGANGGARAN (Pertemuan ke 12) Oleh: ANDY WIJAYA (14121020) FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015-2016 1. Berikan gambaran anggaran
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara itu kecenderungan masyarakat sekarang lebih terpengaruh untuk mengikuti gaya hidup kebarat-baratan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sistem akuntansi pertanggungjawaban akan berjalan dengan baik jika pada pusat pertanggungjawaban terdapat pemisahan biaya. Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali bagi pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era ekonomi global, yaitu tahun 2003 (AFTA) dan 2020 (APEC), lalu lintas barang, jasa, serta kreativitas manusia (hak cipta intelektual) akan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan yang selalu ingin dicapai oleh negara yang sedang berkembang seperti Indonesia adalah terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, aman, dan sejahtera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, pertumbuhan perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan anggota
Lebih terperinciBAB 3 : PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
BAB 3 : PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PENGERTIAN PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN ADALAH
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan waktu hampir seluruh perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Selain
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan dan persaingan
Lebih terperinciANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR
ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR Rosida Maedina Agus Sekolah Tinggil Ilmu Ekonomi YPUP Jl. Andi Tonro No.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, akuntan melaporkan kepada setiap manajer hanya informasi yang
Lebih terperinciProdi Sistem Infomasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Tugas elearning Administrasi Bisnis Nama : Adi Sudewo Nim : 14121021 Prodi Sistem Infomasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Soal 1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu :
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem yang memainkan peranan yang sangat penting dalam mengukur suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Pada perusahaan berskala besar tentunya pimpinan perusahaan tidak dapat mengendalikan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Semakin berkembangnya suatu perusahaan baik dalam aktivitas maupun organisasinya maka semakin besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu organisasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu sistem yang dikenal dengan
Lebih terperinciPENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut
Lebih terperinciEvi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA UD. RAMA TEKNIK Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi
Lebih terperinciUniversitas Mercu Buana Yogyakarta Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Sistem Informasi
Tugas Administrasi Bisnis Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas e-learning matakuliah Administrasi Bisnis (Dosen pengampu : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Nama/NIM : Artika Sari (14121014) Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban dan pengendali biaya (Iswahyudi, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui adanya pusat-pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. X, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Secara umum, penyusunan anggaran biaya produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan adalah bagaimana untuk meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan
Lebih terperinciPENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO THE APPLICATION OF RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION IN THE PERFORMANCE
Lebih terperinci1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran!
Nama : Andi Hidayatullah Nim : 14121001 Kelas : 21 Tugas Adminstrasi Bisnis Penganggaran SOAL: 1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya mengenai mekanisme penyusunan anggaran! 2. Sebutkan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Penelitian Terdahulu Rina MS dan Farid D (2012) Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Studi Kasus Bagian PT. PAL Surabaya-Divisi Kapal Perang).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. informasi yang mengacu pada pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen, dimana bentuk formal yang dihasilkan adalah berupa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. wewenang pada waktu wewenang tersebut akan dilaksanakan. Menurut Trisnawati
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban muncul sebagai akibat dari adanyapendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang adalah pemberian wewenang oleh manajer
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, mengenai pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan berbenah diri dengan meningkatkan kinerja manajer
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian dan persaingan global yang semakin tajam, mendorong perusahaan berbenah diri dengan meningkatkan kinerja manajer dalam mengelola kegiatan
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN Oleh: Dika Wahyu Agus Miran S1 Akuntansi Yansen Siahaan, Mahaitin H.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang manajer harus dibebani tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I. Persaingan dunia usaha dewasa ini semakin kompetitif. Penyebab utama dari makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dewasa ini semakin kompetitif. Penyebab utama dari makin kompetitifnya persaingan di dunia usaha adalah perkembangan kerjasama dunia
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan ditandai dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta melaksanakan rencana pengembangannya. Pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendapatan laba yang tinggi dari penjualan pada perusahaan nirlaba, selalu menjadi tujuan utama dalam perusahaan. Laba merupakan salah satu komponen bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan
Lebih terperinciAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perusahaan. Anggaran dapat dijadikan pedoman untuk melakukan aktivitas perusahaan guna mencapai
Lebih terperinciABSTRACT. EFFECT OF ACCOUNTING RESPONSIBILITY TO MANAGER PERFORMANCE OF LIABILITY COSTS (Case Study in PT. SURYANUR)
ABSTRACT EFFECT OF ACCOUNTING RESPONSIBILITY TO MANAGER PERFORMANCE OF LIABILITY COSTS (Case Study in PT. SURYANUR) Responsibility accounting is a system which composed and divided according to the authority
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha pembangunan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi era perdagangan bebas, baik untuk kawasan ASEAN berupa AFTA dan untuk kawasan Asia Pasifik dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.
Lebih terperinciyang akurat dan dapat dipercaya, yang dapat digunakan perusahaan sebagai alat untuk meningkatkan pengendalian intern penerimaan kas, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada supermarketsupermarket di daerah Bandung dengan didasari teori-teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.
PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Abstrak. Laporan pertanggungjawaban akan membantu pimpinan dalam
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. penilaian sistematis dan menyeluruh, terhadap seluruh kegiatan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pemeriksaan operasional terhadap bagian penjualan merupakan penilaian sistematis dan menyeluruh, terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Promosi merupakan bagian dari salah satu aspek dari strategi pemasaran yang ada. Melalui promosi, perusahaan dapat dikenal lebih luas dan dijadikan
Lebih terperinciRESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG
RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim Malang Jl.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS. sesuai dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi.hal ini dilakukan. berkembang dan mendapatkan laba yang optimal.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Penerapan akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja atau prestasi manajer. Akuntansi pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan maksud dan tujuan yang sudah dikemukakann penulis yaitu mengenai penyusunan anggaran penjualan yang memadai dan peranan anggaran penjualan dalam menunjang
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN KINERJA UNTUK PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat) Oleh : NUZULLIANA WINERY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya kemajuan ilmu teknologi sangat mempengaruhi setiap bidang usaha yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, terutama
Lebih terperinci