AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin"

Transkripsi

1 AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI Oleh Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara ABSTRACT The purpose of this study was to determine the systems and procedures for financial functions at the Regional Water Company (PDAM) Tirta Anoa Kendari were run effectively and efficiently. The method used is using descriptive analysis that provides an explanation of the efficiency and effectiveness of the finance function and findings obtained based on the results of audits at the Regional Water Company (PDAM) Tirta Anoa Kendari, then make recommendations to the top management on these findings. The result showed that the company already has an organizational structure, division of tasks and responsibilities are clear and sufficient. The the existing shortcomings in the company is the financial part not prepare cash flow, the concurrent positions in the finance function, there is no adequate employee training, as well as the absence of rotation of employees. Keyword: Management Audit, Finance Function, Efficiency and Effectivenes. I. PENDAHULUAN Ekonomi yang dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha ini, ilmu akuntansi berkembang menjadi dua kelompok besar yaitu ilmu accounting dan ilmu auditing. Hal ini karena ilmu akuntansi selalu di tuntut untuk terus berbenah diri dan tumbuh agar dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks, khususnya dalam penyediaan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Salah satu sub bidang dari akuntansi yang dikenal luas adalah auditing. Auditing atau pemeriksaan merupakan sub bidang akuntansi yang meliputi aktivitas pemeriksaan terhadap kebenaran data-data akuntansi secara bebas. Perusahaan untuk mencapai tujuannya, para eksekutif perusahaan mendelegasikan tugas dan tanggungjawab perusahaan dalam tingkat tertentu. Gaya delegasi bervariatif, dari eksekutif yang Jurnal Akuntansi (JAk) 1

2 menyerahkan kekuasaan penuh sampai eksekutif yang memperlakukan bawahan sebagai asisten, memberikan mereka suatu wewenang dan tanggungjawab yang minimum. Akan tetapi, tidak menjadi masalah berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan, eksekutif, bukan bawahan, memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Maka eksekutif perlu mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi perusahaan dapat terus meningkat. Perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan meneliti dan menilai apakah pelaksanaan pengawasan di bidang akuntansi keuangan dan operasi telah cukup memenuhi syarat. Kemudian melakukan penilaian apakah kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan betul-betul ditaati, apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau kerusakan dan penyelewengan. Kemudian menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi perusahaan. Lalu pada akhirnya menilai mutu atas pelaksanaan tugastugas yang telah diberikan pada masing-masing manajemen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebagai salah satu Perusahaan yang cukup terkenal di Sulawesi Tenggara, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari yang bergerak pada pelayanan air bersih yang dituntut untuk memberikan hasil terbaik bagi masyarakat. Dalam usahanya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi masyarakat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari harus didukung oleh departemen keuangan yang bekerja secara efektif dan efisien yang tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi manajemen puncak dalam pengambilan keputusan. Walaupun begitu, peneliti menemukan adanya rangkap jabatan dalam fungsi keuangan yang dapat menimbulkan terjadinya adanya kecurangan, serta adanya prosedur keuangan yang belum dilaksanakan dengan baik yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi perusahaan. Audit manajemen untuk menilai efektifitas dan efisiensi kegiatan fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Oleh karena itu, penulis mengambil judul Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan pokok yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : apakah sistem dan prosedur yang diterapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sudah berjalan secara efektif dan efisien?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur yang ditetapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sudah berjalan secara efektif dan efisien. Jurnal Akuntansi (JAk) 2

3 II. KAJIAN TEORI 1. Audit Audit merupakan salah satu atestasi. Atestasi secara umum, merupakan suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dan pernyataan seseorang. Sedangkan atestasi secara sempit merupakan komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya. Pengertian auditing menurut Agoes (2012:4) : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Pengertian Audit menurut Mulyadi (2013 : 9): Proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Pengertian Auditing Arens et al. (2008:4) adalah: Pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Menurut Agoes (2012: 11) mengemukakan bahwa jenis-jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit bisa dibedakan atas: 1. Management Audit (Operational Audit), adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. 2. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan), adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturanperaturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan. 3. Internal Audit (Pemeriksaan Intern), adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. 4. Computer Audit, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing) system. 2. Audit Manajemen Audit manajemen pada umumnya adalah pemeriksaan untuk menilai efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan serta adanya rekomendasi Jurnal Akuntansi (JAk) 3

4 perusahaan (pemberian saran kepada manajemen untuk membenahi jalannya perusahaan), dimana rekomendasi ini disampaikan setelah audit manjemen selesai dilaksanakan. Audit manajemen dapat dijadikan salah satu alat bagi manajemen dalam melakukan fungsi pengendalian dan pengawasan fungsional perusahaan, selain itu juga audit manajemen dilaksanakan untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam kegiatan operasional perusahaan. Pengertian Audit Manajemen menurut Bayangkara (2014 : 2) : Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Pengertian Audit Manajemen menurut Agoes (2004 : 175) : Audit manajemen, disebut juga audit operasional, audit fungsional, audit sistem, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Pengertian Audit Manajemen Andayani (2008 : 7) : Suatu audit independen yang dilakukan untuk merencanakan, mengumpulkan, mengevaluasi kecukupan dan kematerialan dari bukti-bukti yang kompeten. Tujuan audit manajemen menurut Agoes (2004 : 175) : 1. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan. 2. Untuk menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, dan harta lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis. 3. Untuk menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang telah ditetapkan oleh top management. 4. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional perusahaan, dalam rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan dan efektivitas dari kegiatan operasi perusahaan. 3. Fungsi Keuangan Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan. Hamilton (1986:40) menyatakan bahwa dalam perusahaan skala besar ataupun kecil, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan : 1. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Jurnal Akuntansi (JAk) 4

5 2. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan. Prosedur pengendalian dapat ditetapkan pada suatu jenis transaksi atau diterapkan secara luas dan diintegrasikan dalam komponen tertentu lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi. Halim (1997) selanjutnya mengklasifikasikan prosedur pengendalian sebagai berikut : a. Otorisasi yang semestinya dan transaksi dan kegiatan b. Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang memadai c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai d. Perlindungan yang memadai atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan. e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya terhadap jumlah yang harus dicatat. 4. Audit Manajemen atas fungsi Keuangan Perusahaan yang telah melakukan audit mengetahui bahwa penyelenggaraan audit manajemen dapat berasal dari dalam organisasi, tetapi tidak mustahil berasal dari luar organisasi yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang besar, sangat mungkin pelaksanaanya audit diserahkan kepada suatu tim atau sekelompok staf yang diberi tugas khusus melakukan audit Audit bidang keuangan mempunyai sasaran-sasaran penting untuk dicapai, sasaran pertama adalah menilai efektifitas satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan nama atau bentuk apapun satuan kerja itu dikenal seperti departemen, divisi, biro, bergantung pada tradisi perusahaan dan struktur organisasi yang digunakan, dalam dalam memberikan arah dan pengendalian keuangan bagi perusahaan secara keseluruhan termasuk semua satuan kerja dan bidang-bidang fungsional didalamnnya. Sasaran kedua adalah mencari fakta dan informasi tentang efisiensi kerja internal satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan menyoroti praktek-praktek keuangan satuan kerja itu sepanjang menyangkut standar manajemen keuangan, perumusan kebijakan finansian, prosedur akunting dan penyusunan anggaran Tunggal (2000 : 1) mengemukakan definisi manajemen audit atas fungsi keuangan sebagai berikut : Pemeriksaan keuangan (financial auditing), yang terutama berhubungan dengan pengesahan kebenaran dan kewajaran laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar-standar yang berlaku umum Fungsional keuangan merupakan peranan yang menentukan dalam kehidupan perusahaan, memang benar bahwa ada satuan kerja di bidang keuangan yang sangat aktif menyelenggarakan berbagai kegiatannya karena keinginan yang sangat kuat untuk menekan biaya dan ada pula satuan kerja yang menangani keuangan yang lebih senang bersifat pasif, salah satu konsekuensinya adalah bahwa satuan-satuan kerja atau berbagi bidang fungsional lainnya dalam perusahaan akan lebih berorientasi pada terselenggaranya kegiatan operasional masing-masing. Jurnal Akuntansi (JAk) 5

6 5. Kerangka Pikir Penelitian Perusahaan Daerah air minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari Merupakan suatu perusahaan daerah yang bergerak pada pelayanan air bersih pada kota kendari. Demi terciptanya iklim perusahaan yang bebas dari korupsi maka Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari harus memperhatikan fungsi keuangannya. Dalam audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, peneliti akan melakukan audit dengan beberapa tahap yang terdiri dari : Survey Pendahuluan, Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen, Pemeriksaan Terperinci dan Kemudian Penyusunan Laporan Audit, yang akhirnya akan memberikan rekomendasi kepada perusahaan atas temuan dan kelemahan yang ada pada bagian keuangan dalam perusahaan. Skema 1 Kerangka pikir Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan Tahap-tahap Audit : 1. Survey Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Pemeriksaan Terperinci 4. Penyusunan Laporan Audit/ Pemeriksaan III. METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah audit manajemen fungsi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari yang berlokasi Jl. R. Suprapto No 90 dan bergerak pada pelayanan air bersih pada kota kendari. Metode Analisis yang digunakan dalam pemecahan masalah yang dibahas adalah metode deskriptif, yaitu memaparkan penjelasan tentang audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, kemudian memberikan rekomendasi kepada manajemen fungsi keuangan atas temuan-temuan tersebut. Untuk mengukur efektifitas fungsi keuangan, peneliti menggunakan pendekatan kuisoner yang sifatnya tertutup dengan memberikan dua alternatif jawaban menggunakan skala guttman dengan penilaian sebagai berikut :Jawaban Ya = 1, Jawaban Tidak = 0. Persentase Jurnal Akuntansi (JAk) 6

7 jawaban responden terhadap efektifitas pada fungsi keuangan pada Persahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebagai berikut : P = Persentase, f = Jumlah jawaban responden, n = Total skor jawaban tertinggi. Kriteria pengukuran dari hasil perhitungan persentase kesesuaian indikator dengan penggolongan sebagai berikut : 90% - 100% = sangat efektif, 80% - 89% = efektif, 70% - 79% = cukup efektif, 60% - 69% = kurang efektif, < 59,99% = tidak efektif. Adapun definisi oprasional adalah sebagai berikut : 1. Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan untuk manilai kemampuan para manajer apakah kinerja yang dilaklasanakan sudah berjalan secara efektif dan efisien. 2. Efisiensi adalah suatu yang dikerjakan berkaitan dengan menghasilkan hasil yang optimal dengan tidak membuang banyak waktu dalam proses pengerjaannya. 3. Efektifitas adalah perbandingan antara masukan dan keluaran dalam berbagai kegiatan sampai dengan pencapaian tujuan yang di tetapkan baik ditinjau dari kualitas kerja. 4. Fungsi keuangan adalah bertujuan untuk mengatur pencarian sumbersumber dana yang dibutukan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya. Adapun prosedur pengendalian ialah : a. Otorisasi yang semestinya dan transaksi kegiatan. b. Pemisahan tugas dan tanggungjawab yang memadai. c. Perancangan dan penggunaan dokumen catatan yang memadai. d. Perlindungan yang memadai atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan. e. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya terhadap jumlah yang harus dicatat IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini terbagi menjadi kategori yaitu karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, dan karakteristik berdasarkan lama masa kerja. A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dibagi menjadi menjadi dua karakter, yaitu berjenis kelamin pria dan wanita. Adapun jumlah responden pria adalah 15 orang dan responden wanita 19 orang. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin. Persentase responden pria yaitu sebesar 44,12% dan persentase responden wanita yaitu sebesar 55,88%. Hal tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden wanita lebih besar dari pada jumlah responden pria. Jurnal Akuntansi (JAk) 7

8 B. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki, oleh karena itu untuk kelancaran usaha PDAM Tirta Anoa Kota Kendari didukung dengan karyawan yang dituntut untuk memenuhi berbagai kualifikasi pendidikan yang diinginkan perusahaan. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir S2 tidak ada, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir S1 adalah 10 orang atau sebesar 29,41%, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir Diploma adalah 7 orang atau sebesar 20,59%, responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir SLTA/Sederajat adalah 17 orang atau sebesar 50,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah responden dengan tingkat pendidikan akhir SLTA/Sederajat adalah 17 orang 50,00%. C. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dikelompokan menjadi lima kategori, yaitu antara 1-5 tahun, antara 6-10 tahun, dan > 10 tahun. Karakteristik responden yang bekerja antara 1-5 tahun berjumlah 9 orang atau sebesar 26,47%, responden yang bekerja antara 6-10 tahun berjumlah 17 orang atau sebesar 50,00%, dan responden yang bekerja > 10 tahun berjumlah 8 orang atau sebesar 23,53%. Hal ini menunjukan bahwa jumlah responden paling banyak adalah yang bekerja antara 6-10 tahun yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 50,00%. D. Analisis Fungsi Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari Penelitian mengenai fungsi keuangan pada Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Anoa Kendari, maka akan diuraikan lebih lanjut mengenai hasil kuisoner yang diberikan pada karyawan fungsi keuangan untuk menilai efektivitas pada fungsi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran, hasil kuisoner yang diberikan dapat di jelaskan sebagai berikut : a. Analisis Jawaban Responden Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Hasil penelitian persentase jawaban responden tersebut diperoleh 80,00% berada pada skala 80% - 89% (efektif) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pada fungsi keuangan yang dilakukan oleh kepala bagian keuangan dan akuntansi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan secara efektif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa jawaban yang diberikan kepada kepala bagian keuangan dan akuntansi yaitu efektif, hal ini dapat dilihat dengan adanya tugas dan tanggung jawab pada bagian keuangan dan akuntansi yang di paparkan dengan jelas oleh perusahaan sehingga kepala bagian Jurnal Akuntansi (JAk) 8

9 keuangan dan akuntansi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Akan tetapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tugas sebagai kepala bagian keuangan dan akuntansi yaitu tidak analisis dan evaluasi terhadap sistem dan prosedur ketentuan-ketentuan dalam pengolahan keuangan perusahaan secara rutin. b. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Akuntansi Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 73,21% berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf akuntansi telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaan tugas masih terdapat kekurangan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan terhadap sistem informasi akuntansi setiap harinya dan belum adanya sistem pelatihan. akuntansi untuk kepala sub bagian dan staf akuntansi. c. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Anggaran dan Pendapatan Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 68,00% berada pada skala 60% - 69% (kurang Efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf anggaran dan pendapatan telah telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka masih terdapat banyak kekurangan yaitu belum adanya jadwal rutin pertemuan antara karyawan dengan pihak pimpinan, tidak adanya pembuatan cash flow untuk kegiatan perusahaan dan tidak adanya pelatihan untuk karyawan yang berkaitan dengan anggaran dan pendapatan perusahaan. d. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Penagihan Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 75,32% berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf penagihan telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaannya tugas mereka masih terdapat kekurangan yaitu tidak melakukan konfirmasi piutang ke pelanggan untuk membuktikan bahwa piutang telah tercatat dengan benar, sebab jika piutang yang tercatat tidak sesuai dengan menurut pelanggan maka akan berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan. Perusahaan juga tidak memberikan pelatihan-pelatihan khusus yang berkaitan dengan tugas yang dilakukan oleh kepala sub bagian dan staf penagihan. e. Analisis Jawaban Responden Kepala Sub Bagian dan Staf Penerimaan dan Pengeluaran Kas Hasil perhitungan persentase jawaban responden tersebut diperoleh 75,45 berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) hal ini dapat dilihat Jurnal Akuntansi (JAk) 9

10 bahwa responden dalam hal ini kepala sub bagian dan staf penerimaan dan pengeluaran kas telah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka masih terdapat kekurangan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan sistem akuntansi setiap hari dan perusahaan tidak memiliki sistem pelatihan untuk karyawan. Rata-rata jawaban responden, atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan masing-masing bagian dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari dengan nilai rata-rata 74,40% atau berada pada skala 70% - 79% (cukup efektif) yang dapat dilihat pada lampiran 7. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah dilaksanakan dengan cukup efektif Tingkat efektivitas dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, penulis juga melihat efisiensi yang terjadi dalam fungsi keuangan pada perusahaan. Berdasarkan hasil kuisoner dan wawancara yang peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan secara efisien, dalam hal ini melihat dari perusahaan yang telah memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam fungsi keuangan melalui karyawan hingga peralatan yang digunakan dalam hal ini kegiatan akuntansi perusahaan dilaksanakan melalui komputerisasi sehingga laporan keuangan yang dibuat oleh karyawan fungsi keuangan selalu selesai tepat pada waktunya dan tidak membuang banyak waktu dalam proses pembuatan laporan keuangan. 2. Pembahasan a. Prosedur Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan Prosedur audit manajemen atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari secara tahunan perlu dievaluasi, agar lebih efektif pada tahun yang akan datang. Adapun Prosedur Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari : 1. Melakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan fungsi keuangan, hal ini dilakukan melalui tahap survey pendahuluan. 2. Melakukan review dan pengujian manajemen atas fungsi keuangan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian manajemen keuangan. 3. Pelaksanakan pemeriksaan terperinci berkaitan dengan uraian mengenai temuan-temuan dari hasil audit manajemen atas fungsi keuangan. 4. Membuat laporan hasil audit manajemen atas fungsi keuangan, khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Jurnal Akuntansi (JAk) 10

11 b. Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan Fungsi manajemen dalam perusahaan memegang peranan penting, khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari terdapat fungsi keuangan dimana bertugas mengelolah keuangan termaksud seluruh pengeluaran-pengeluaran. Tujuan terhadap audit manajemen dimaksudkan untuk melihat efektivitas dan efisiensi fungsi keuangan yang ada pada perusahaan. Tahap audit manajemen atas fungsi keuangan meliputi survey pendahuluan, review dan pengujian pengendalian manajemen, serta pemeriksaan terperinci yang meliputi hasil temuan dan sasaran parbaikan atas kelemahan terhadap sistem pengendalian manajemen perusahaan 1. Survey Pendahuluan Penelitian dengan mengikuti tahapan audit manajeman atas fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), diawali dengan pelaksanaan survey pendahuluan. Tahap survey pendahuluan merupakan prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana penilaian tentang cara pengelolaan yang ditetapkan dalam fungsi keuangan apakah sudah berjalan dengan baik. Data-data yang di peroleh penulis dalam survey pendahuluan melalui pengamatan atau observasi langsung, wawancara dan menyebarkan kuisoner kepada beberapa personil mulai dari Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi sampai Kepala sub bagian dan staf Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Survey pendahuluan dalam perusahaan diperoleh temuan sebagai berikut : a. Bagian keuangan tidak menyusun cash flow b. Perusahaan tidak memiliki pelatihan karyawan c. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan d. Terjadi rangkap jabatan pada fungsi keuangan yaitu kasir merangkap sebagai bendahara perusahaan 2. Review dan Pengujian Manajemen Audit manajemen adalah menganalisis efektivitas sistem pengendalian manajemen jika proses pengendalian manajemen fungsi keuangan yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan proses pengendalian manajemen pada fungsi keuangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa perusahaan cukup efektif dalam melaksanakan pengendalian manajemen khususnya pada fungsi keuangan Audit manajemen atas fungsi keuangan yang harus dilakukan adalah menganalisis dan mengevaluasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian manajemen atas fungsi keuangan, dilakukan review dan pengujian atas proses pengendalian manajemen atas fungsi keuangan Jurnal Akuntansi (JAk) 11

12 termasuk pelaksanaan proses pengendalian manajemen yang ada dalam perusahaan. Pengendalian manajemen dilakukan adalah untuk memutuskan langkah-langkah yang dilakukan terhadap audit manajemen atas fungsi keuangan. Langkah selanjutnya untuk dalam melakukan audit adalah menilai apakah fungsi pengendalian manajemen atas fungsi keuangan sudah memadai dan telah diterapkan sesuai dengan sistem pengendalian manajemen atas fungsi keuangan. 3. Pemeriksaan Terperinci Program pemeriksaan yang telah disusun setelah melakukan tahap review dan pengujian pengendalian manajemen maka tahap selanjutnya penulis dapat melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti yang ada yaitu melakukan pemeriksaan terperinci pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Adapun temuan-temuan pada pemeriksaan terperinci adalah sebagai berikut: a. Penulis menemukan bahwa perusahaan tidak menyusun cash Flow. b. Penulis menemukan bahwa di dalam perusahaan terjadi rangkap jabatan. c. Perusahaan tidak memberikan pelatihan bahwa karyawan. Hal ini membuat karyawan menjadi tidak berpengalaman serta kurang efisien dan efektif dalam melakukan pekerjaan dan susah beradaptasi pada lingkungan kerja. d. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala. 4. Laporan Audit Manajemen Audit manajemen yang telah peneliti lakukan maka tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan audit manajemen yang terdiri atas informasi umum perusahaan, tujuan pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan. Dalam laporan Audit mananajemen peneliti juga menemukan temuan-temuan yang di dapatkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari. Temuan yang di dapatkan yaitu : a. Fungsi keuangan tidak menyusun cash flow. b. Terjadinya rangkap jabatan. c. Tidak ada pelatihan karyawan. d. Tidak adanya rotasi karyawan secara berkala. Peneliti mengemukakan temuan yang didapatkan selanjutnya peneliti mengemukakan rekomendasi yang dapat menjadi perhatian bagi perusahaan dalam rangka mengambil tindakan perbaikan di masa yang akan datang. Adapun rekomendasi yaitu : Jurnal Akuntansi (JAk) 12

13 a. Perusahaan sebaiknya menyusun cash flow b. Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan jabatan yang di rangkap oleh satu orang c. Perusahaan sebaiknya melaksanakan pelatihan karyawan d. Perusahaan sebaiknya melakukan rotasi karyawan secara berkala. V. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang telah dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya sistem dan prosedur yang diterapkan dalam fungsi keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari telah berjalan cukup efektif dan efisien. Adapun yang menjadi masalah dalam fungsi keuangan yaitu perusahaan tidak menyusun cash flow, tidak adanya pelatihan karyawan, tidak ada pula rotasi karyawan secara berkala serta adanya perangkapan jabatan pada fungsi keuangan. saran sebagai rekomendasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari : (1) Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari sebaiknya memperhatikan temuan dan rekomendasi yang peneliti berikan serta lebih meningkatkan pengendalian manajemen pada fungsi keuangan agar sistem dan prosedur yang diterapkan dalam perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. (2) Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian mengenai Audit manajemen dengan menggunakan standar penilaian yang memakai acuan lebih mendalam lagi. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing: Pemeriksaan akuntansi. Jilid I, Edisi Ketiga. Jakata: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Agoes, Sukrisno Auditing: Petunjuk praktis Pemeriksaan Akuntansi. Andayani, Wuryan Audit internal. Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta Arens, Alvin A., Elder, Randal j., dan Beasley, Mark s Auditing dan jasa Assurance Pendekatan Terintrigasi. Terjemahan oleh Herman Wibowo Jakarta: Erlangga. Arthur, J. Keown, Jhon D., Martin J., Willian Petty, David F., Scoot JR Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh. Jakarta: PT. Macan Jaya Cemerlang. Bayangkara, IBK Audit Manajemen :Prosedur dan Implementasi. Jakarta. Salemba Empat. Bartholomeus. Elvira Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan Pada PT. Tirta Makna Bahagia Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi Makassar. Halim, Abdul (1997). Akuntansi manajemen. Edisi I Yogyakarta BPFE. Hamilton, Alexander Manajemen Audit : meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Surabaya:Usaha Nasional. Jurnal Akuntansi (JAk) 13

14 Setihawan, Johny Pemeriksaan Kinerja (Performance Auditing), Penerbit BPFE, Yogyakarta. Mulyadi Auditing. Jilid 2, Edisi Keenam Jakarta: Penerbit Salemba Empat Riduwan Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitan. Bandung : Alfa Beta Tunggal, Amin Widjaja Audit Manajemen Dan Audit Keuangan Historis. Jakata: Harvarindo Tunggal, Amin Widjaja Operational auditing (meningkatkan efisiensi operasional dan efektifitas organisasi). Jakarta: Harvarindo Tunggal, Amin Widjaja Manajemen Audit Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Jurnal Akuntansi (JAk) 14

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR Astuty Hasti*) Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival. To achieve

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA "ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA JORDAN TIBLOLA STIEYPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana penerapan audit manajemen atas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan a. Definisi Pemeriksaan Secara umum pengertian pemeriksaan adalah proses perbandingan antara kondisi dan kriteria. Kondisi yang dimaksud disini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADAPT. LANDIPO NIAGA RAYA KENDARI. Oleh Ambarwati

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADAPT. LANDIPO NIAGA RAYA KENDARI. Oleh Ambarwati AUDIT MANAJEMEN FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADAPT. LANDIPO NIAGA RAYA KENDARI Oleh Ambarwati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara ABSTRACT The

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang

Lebih terperinci

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste AUDIT OPERASIONAL TERHADAPA PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT TRIA DIPA MEDIKA Ridwan Zulpi Agha 1405010667 Rz.agha@student.gunadarma.ac.id Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. WESITAN KONSULTASI PEMBANGUNAN DI MAKASSAR

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. WESITAN KONSULTASI PEMBANGUNAN DI MAKASSAR ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. WESITAN KONSULTASI PEMBANGUNAN DI MAKASSAR Ibrahim Ahmad*) Abstract : The problem in this study is whether the implementation of a management

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto secara

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. SUN STAR MOTOR) Delima Danurdara Hapsari Nengah Sudjana Maria Goretti Wi Endang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Audit Internal Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit internal tidaklah ada. Menurut para ahli, audit internal dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG Lidya Waty Lioe (lidya_lioew@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada umumnya didirikan bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya, serta berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Perusahaan

Lebih terperinci

Yulianti La Ambo, L. Tri Lestari, Mahsina Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Yulianti La Ambo, L. Tri Lestari, Mahsina Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya 37 ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNALPADA PT. BAHTERA INDOAMPLAS CABANG SURABAYA Yulianti La Ambo, L. Tri Lestari, Mahsina Progam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO Arie Hendra Septiani, A.Syafi i, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016

Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016 Teknik Sampling Pada Saldo Akun Beban Usaha Atas UPT Puskesmas Rawat Jalan ABC Periode 2016 Sukma Wanti 1)*, Artie Arditha R 2), Maryani 3) 1)2)3) Program Studi Akuntansi Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Audit Audit memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan. Pada akhir pemeriksaan, auditor independen akan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian dunia dewasa saat ini ikut mempengaruhi perkembangan dunia usaha di Indonesia. Untuk menyikapi hal tersebut, setiap pelaku usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014 1 ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PERENCANAAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANGGARAN BIAYA PROYEK (Studi PT. Bangun Cahaya Gemilang Batam) DEWI KURNIASIH 070420103072 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Sesuai dengan pelaksanaan audit operasional yang telah dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: 1. Rangkap tugas yang diemban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Auditing 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audit yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK

Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan. Fahmi Kaffata Aqieda Mahasiswa ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI LISTRIK DAN PENERIMAAN KAS PLTD WILAYAH DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN PADA PT PLN (PERSERO) Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Audit Menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing Secara umum auditing merupakan suatu proses perbandingan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada, yang bertujuan untuk menilai apakah

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas

BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1. Konklusi Berdasarkan hasil evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PDAM Tirta Manakarra Kabupaten Mamuju dalam menyelenggarakan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah

Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah Klarifikasi Istilah Teknis Auditing Di lingkungan Pengawasan Pemerintah Banyaknya istilah teknis auditing yang digunakan oleh berbagai pihak yang menyangkut atau berkaitan dengan pengawasan, terkadang

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati 361 Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati Listya Ike Purnomo Universitas Pamulang Abstrak Penulisan penelitian dengan

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya)

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya) PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Kasus Pada Toko Buku Uranus Surabaya) Natalia Ruben, Tri Lestari, Arief Rachman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL Oleh : NATANIEL TANAN Pembimbing I : FIRMAN MENNE Email : firman@univ45.ac.id Pembimbing II : MUH. IDRIS Email: idris_55@yahoo.com

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT ABSTRACT

SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT ABSTRACT SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT Didik Setyadi,H Eddy Soegiarto,Imam Nazarudin Latif 11.11.1001.3408.137 Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan memiliki jenis usaha yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya bertujuan sama, yaitu memperoleh laba yang optimal. Banyaknya perusahaan yang muncul

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN. Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN. Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248 SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ABSTRAK Tujuan dilakukannya

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri bahwa peran apotik dalam masyarakat sangat penting terutama dalam menunjang masalah kesehatan. Terutama

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Talisda Tiara Tourisa (ti4r4_3007@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak:

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR AUDITING

BAB 1 PENGANTAR AUDITING BAB 1 PENGANTAR AUDITING 1.1 PENDAHULUAN AUDITING 1.1.1 PENGERTIAN AUDITING Menurut Soekrisno Agoes, (2004:3): Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistimatis, oleh pihak yang rofessiona,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri semua operasi perusahaan tetapi jika perusahaan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PERSEDIAAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (Studi Kasus pada CV. Harko Jaya Offset)

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PERSEDIAAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (Studi Kasus pada CV. Harko Jaya Offset) AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PERSEDIAAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENCEGAH KECURANGAN (Studi Kasus pada CV. Harko Jaya Offset) Oleh: Dida Harsono Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin meningkat dan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO Oleh Emi Suci Safitri NPM. 101110013443033 Email ; emi_suci36@yahoo.co.id ABSTRAK Based on research results of the internal control system of cash at PT. Exsol

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

Lebih terperinci

39 Apakah rata-rata pihak manajer divisi dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan karyawan-karyawan bawahannya?

39 Apakah rata-rata pihak manajer divisi dapat menjalin komunikasi dengan baik dengan karyawan-karyawan bawahannya? LAMPIRAN A DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER TENTANG PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN PADA KSP. NASARI NO. Pertanyaan ADANYA STRUKTUR

Lebih terperinci

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel PERSEPSI MANAJEMEN BADAN USAHA MILIK NEGARA/DAERAH DAN BADAN USAHA MILIK SWASTA DI JAWA TIMUR TERHADAP MANAGEMENT AUDIT SEBAGAI STRATEGI...(AK-20) 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap manajer yang mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemeriksaan (Auditing) II.1.1 Pengertian auditing Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan audit operasional, terlebih dahulu diperlukan pemahaman mendasar mengenai pengertian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perekonomian dunia dihadapkan pada perdagangan bebas dan pasar terbuka. Semua produk dan jasa dari suatu negara akan bebas

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR Oleh: Lores Susmia S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber daya manusia akan membawa pengaruh yang besar dan luas terhadap perubahan ekonomi selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didukung dari beberapa rujukan di dalam literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini akan disajikan penelitian terdahulu untuk mendukung

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) JURNAL HUMANIORA TEKNOLOGI Vol. II No.I; Oktober 2016 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) YULI FITRIYANI Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan disajikan oleh manajemen kepada para pengguna untuk memungkinkan para pengguna menilai pertanggungjawaban manajemen keuangan dan untuk menilai

Lebih terperinci

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager 137 Lampiran 1 Kantor Pusat Branch Manager Secretaris Internal Auditor W & D Supervisor Branch Sales Manager Branch Office Manager Section Head Pharma Section Head CG Sales Super visor Sales Super visor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini menuntut daya saing yang tinggi sehingga pihak manajemen perusahaan perlu untuk merencanakan strategi bisnis untuk dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang komunikasi, khususnya dalam memberikan pelayanan jasa surat menyurat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya suatu perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk memperoleh pendapatan dalam rangka mempertahankan kelangsungan operasional perusahaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK MENCEGAH KECURANGAN PADA FUNGSI PEMBELIAN DI PT. UACJ-INDAL ALUMINUM GRESIK

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK MENCEGAH KECURANGAN PADA FUNGSI PEMBELIAN DI PT. UACJ-INDAL ALUMINUM GRESIK Hal 15-20 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK MENCEGAH KECURANGAN PADA FUNGSI PEMBELIAN DI PT. UACJ-INDAL ALUMINUM GRESIK Ketut Ariasna, Meri Zuanah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja persaingan yang berasal dari perusahaan-perusahaan nasional saja tetapi lebih merupakan world

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil umumnya memiliki organisasi. Pada perusahaan yang organisasinya masih kecil dengan karyawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Audit Secara Umum II.1.1 Pengertian Audit Pengertian auditing menurut Arens dan Loebbecke (2006:15), yang telah dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya jaman sejalan dengan kemajuan teknologi akan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan dalam menciptakan, menjalankan,

Lebih terperinci