BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR

BAB 26 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN YANG LEBIH BERKUALITAS

LAMPIRAN. Biaya Satuan

BAB IV BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB 26 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN YANG LEBIH BERKUALITAS

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA. Renova Marpaung. Abstrak. Kata Kunci : Manajemen Mutu, Pembangunan, Pendidikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pasal 2. permen_14_2008

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

C. MATRIKS RENCANA TINDAK VII 22. Nasional (PROPENAS) Depdiknas, Depag, Depdagri, Pemda Provinsi, dan Pemda Kabupaten/Kota

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS K A B. S A M PA NG TA H UN 2 019

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : DIPA /2014 I A. INFORMASI KINERJA

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan seutuhnya serta masyarakat

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu

BAB VII PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

Perencanaan Prestasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, teknologi dan sikap profesionalisme tinggi yang dapat

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

PROGRAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH:KONSEP PELAKSANAAN, PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SUPERVISI

KONDISI AWAL TAHUN % 62.00% 50.00% 55.00% 98.40% % % 97.00%

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

Rencana Tahun Kebutuhan dana/pagu indikatif. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. Renja Dinas Pendidikan Kab. Sampang Tahun 2017

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB VI PROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LPF 7. PENYUSUNAN RENCANA PEMANTAUAN & EVALUASI 120 menit

Strategi UNICEF dalam Mendukung Pemerintah untuk Memperluas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM WAJIB BELAJAR DI KOTA SALATIGA TAHUN 2011/2012. Donald Samuel Slamet Santosa

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Transkripsi:

BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 27

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 A Kondisi Awal Proporsi anak yang terlayani pada pendidikan Taman Kanak-kanak ditandai dengan APK TK pada tahun 2005 sebesar 30,40% dengan jumlah anak usia TK (4-6 tahun) sebesar 10.370.900 anak, (Tabel 3.1). Tabel 3.1. Peserta Didik dan APM Jenjang TK Tahun 2005 No. 1 2 3 Komponen Penduduk Usia 4-6 Thn Jumlah anak didik TK APM - TK Tahun 2005 10.370.900 3.149.666 30,40% Persentase penduduk yang dapat menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2005 (Tabel 3.2) yang ditandai dengan: a. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SD-MI sebesar 114,59% dengan jumlah siswa SD 28.813.766 anak dan penduduk usia 7-12 sebesar 25.144.000. b. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD-MI sebesar 94,30% dengan jumlah siswa SD berusia 7-12 tahun sebesar 23.628.141 anak. c. Angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 99,12%, dengan jumlah anak usia 7-12 tahun yang bersekolah sebesar 23.628.141 anak. d. Angka lulusan SD-MI yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP- MTs sebesar 10,46%. e. Angka putus sekolah pada jenjang SD-MI sebesar 2,30%. f. Rata-rata angka mengulang kelas pada jenjang SD-MI sebesar 2,34%. 28 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Tabel 3.2. Peserta Didik dan Indikator SD/MI Tahun 2005 No. Komponen Tahun 2005 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penduduk Usia 7-12 Thn 25.144.000 Jumlah siswa SD/MI 28.813.766 Siswa SD Usia 7-12 Thn 23.628.141 Penduduk 7-12 Thn yg sekolah 24.923.864 APM - SD/MI 94,30 APK -SD/MI 114,59 APS 7-12 Thn 99,12 Siswa Mengulang 680.471 (2,34%) Siswa Putus Sekolah 667.491 (2,30%) Siswa SD/MI Tidak melanjutkan 442.001 (10,46%) ke SMP/MTs B Visi, Misi, Tujuan 1. Visi Terwujudnya kesempatan dan pemerataan pelayanan pendidikan bagi semua warga negara Indonesia pada jenjang Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar yang bermutu, akuntabel, efektif, efisien, dan mandiri dengan memberdayakan peran serta orang tua murid dan masyarakat dalam kerangka desentralisasi. 2. Misi a. Mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu pada jenjang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar bagi seluruh rakyat Indonesia; b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan seluruh potensi anak TK dan SD secara utuh dalam rangka mewujudkan generasi muda yang potensial; c. Meningkatkan kualitas proses pendidikan dalam rangka optimalisasi pembentukan kepribadian anak yang bermoral agama, menguasai ilmu pengetahuan, dan memiliki keterampilan hidup; d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas Taman Kanakkanak dan Sekolah Dasar dalam menjalankan fungsi pendidikan, ekonomi, sosial budaya, serta politik; e. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan di Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar menuju pendidikan yang efektif dan efisien berdasarkan pada prinsip otonomi dan kemandirian. BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 29

3. Tujuan Mengacu pada Visi dan Misi Direktorat Pembinaan TK dan SD, serta amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka tujuan pembangunan pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar ditetapkan sebagai berikut: a. Meningkatkan pemerataan untuk memperluas kesempatan pendidikan TK dan SD bagi semua kelompok penduduk usia sekolah; b. Meningkatan kualitas dan relevansi pendidikan TK dan SD; c. Melakukan Penataan Sistem Manajemen Pendidikan TK dan SD. C Kebijakan Pokok dan Strategi 1. Kebijakan Pokok Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas dengan mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas, maka prioritas kebijakan yang akan ditempuh Direktorat Pembinaan TK dan SD dalam tahun 2005-2010 mencakup 3 (tiga) hal, yaitu: (1) perluasan kesempatan dan peningkatan keadilan; (2) peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, (3) peningkatan sistem pengelolaan pendidikan. Perluasan kesempatan dan peningkatan keadilan dengan fokus kebijakan pada: (1) peningkatan pendidikan bagi anak usia taman kanak-kanak yang lebih merata dan bermutu melalui penyediaan sarana prasarana dan didukung dengan sinkronisasi penyelenggaraan taman kanak-kanak yang dilakukan oleh sektorsektor pembangunan terkait dan peningkatan peran serta masyarakat; (2) peningkatan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dasar sebagai bentuk pemenuhan hak warga negara untuk mengikuti Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun sebagaimana diamanatkan dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; (3) pemberian perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung menjangkau layanan pendidikan sesuai potensi dan kebutuhannya yaitu penduduk miskin, tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan daerah-daerah yang kinerja pendidikannya dibawah rata-rata nasional terutama daerah yang memiliki kapasitas fiskal yang rendah; (4) penyelenggaraan pendidikan alternatif di wilayah konflik dan bencana alam yang diikuti dengan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana yang rusak 30 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

serta penyiapan peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dengan fokus kebijakan pada (1) peningkatan sarana prasarana dan pemberdayaan kurikulum termasuk pengembangan metode pembelajaran jenjang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar; (2) peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar melalui rekrutmen, pendidikan dan latihan; (3) peningkatan kinerja dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Peningkatan sistem pengelolaan pendidikan dengan fokus kebijakan pada: (1) peningkatan efektivitas peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan TK dan SD baik dalam penyelenggaraan, penyedia biaya, maupun pengelolaan pendidikan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan; (2) peningkatan manajemen berbasis sekolah melalui optimalisasi peran Komite Sekolah/Madrasah serta komite satuan panduan pendidikan lainnya termasuk dewan pendidikan; (3) peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri. 2. Strategi Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar tahun 2005-2010 sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu ditempuh strategi yang secara garis besar mencakup: (1) Peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan TK dan SD; (2) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui peningkatan kinerja lembaga pendidikan; pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran, mengembangkan sarana prasarana pendidikan, mengembangkan mutu dan profesi guru; (3) Peningkatan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan melalui penataan kembali lembaga pendidikan. Secara lebih khusus, pelaksanaan strategi tersebut meliputi halhal sebagai berikut: a. Penyeberluasan informasi untuk mendukung upaya penyadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar. b. Meningkatkan peluang bagi masyarakat luas untuk mengikuti pendidikan melalui Penerapan layanan pendidikan Taman Kanak-Kanak dan pendidikan Sekolah Dasar alternatif. c. Peningkatan kerjasama yang sinergi antara berbagai lembaga pendidikan yang menangani Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan pendidikan Sekolah Dasar. BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 31

d. Meningkatkan upaya-upaya untuk menekan angka putus sekolah dan mengulang kelas peserta didik Sekolah Dasar. e. Meningkatkan upaya-upaya untuk penyelenggaraan pendidikan TK dan SD yang berkualitas dengan meningkatkan performa guru dan tenaga kependidikan lainnya, penyediaan sarana prasarana pendidikan, dan pengembangan model pembelajaran melalui pemberdayaan kurikulum yang berlaku. f. Pembenahan dan pemberdayaan sekolah dasar melalui antara lain program revitalisasi Sekolah Dasar g. Memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak usia SD yang putus sekolah atau belum sekolah melalui antara lain program retrievel. h. Peningkatan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten kota dalam pelaksanaan program pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar dengan penerpan sistem informasi manajemen. i. Menggalang peran serta masyarakat serta meningkatkan peran tokoh masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan TK dan SD melalui antara lain pemberdayaan dewan pendidikan dan komite sekolah D Program Jangka Menengah Berdasarkan sasaran dan kebijakan sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka disusun program pembangunan pendidikan TK dan program pembangunan pendidikan SD yang masing-masing disusun berdasarkan dimensi pembangunan pendidikan, yaitu: Program perluasan pemerataan dan peningkatan keadilan, program peningkatan mutu dan relevansi, dan penyelenggaraan sistem pengelolaan pendidikan. Penjelasan lebih rinci tentang program tersebut dapat dilihat pada bagian selanjutnya. 1. Program Pembangunan Pendidikan Taman Kanak-Kanak a. Program Perluasan dan Peningkatan Keadilan Peyediaan sarana prasarana Taman Kanak-Kanak serta rintisan model-model penyelenggaraan TK disesuaikan dengan kondisi daerah/wilayah. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) Pembangunan TK Negeri Pembina/Percontohan Tingkat Propinsi; (b) Pembangunan TK Pembina Kabupaten/Kota; (c) Pembangunan TK Pembina Kecamatan; (d) Rintisan TK pedesaan. 32 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Penyediaan berbagai altenatif layanan pendidikan TK yang memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak didik. Kegiatan pokok dalam program ini adalah penyelenggaraan TK alternatif yang meliputi: (a) TK asuh; (b) TK alam; (c) TK di lingkungan tempat ibadah; (e) TK keliling; (f) TK anak pantai; (g) TK lingkungan kerja; (h) TK anak panggung; (i) TK Kuliah Kerja Nyata; (i) TK Alquran. Pengembangan TK dengan standar nasional dan internasional di setiap daerah secara bertahap. Penyediaan biaya operasional pendidikan atau dukungan operasional/subsidi/hibah dalam bentuk block grant atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan TK termasuk bantuan pembiayaan guru TK pedesaan/perbatasan. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pemberian bantuan imbal swadaya kepada TK di seluruh Indonesia untuk rehabilitasi gedung dan pengadaan alat pendidikan; (b) pemberian block grant kepada TK Negeri Pembina, TK Pembina Kabupaten/Kota; (d) pemberian block grant peningkatan mutu TK; (e) insentif guru TK pedesaan/perbatasan. b. Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Pengembangan sistem pembinaan profesional tenaga guru dan tenaga kependidikan TK, dalam rangka peningkatan mutu TK. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pelatihan sistem pembinaan profesional (SPP) di tingkat pusat dan tingkat daerah; (b) Penyelenggaraan pembinaan sistem pembinaan profesional (SSP) melalui gugus TK; (c) Pengangkatan guru PNS oleh Dinas Pendidikan setempat yang berdasarkan Unit Sekolah Baru TK Negeri Pembina Kabupaten/Kota dan TK Pembina Kecamatan. Peningkatan kinerja dan profesionalisme guru, kepala sekolah, dan pengawas. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) diklat pembina; (b) diklat pengawas; (c) diklat guru dan kepala sekolah TK; (d) diklat TOT Pengembangan kurikulum dan penilaian, materi bahan ajar, dan model-model pembelajaran dan penilaian TK sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak didik, perkembangan ilmu pengetahuan, budaya dan seni. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pengadaan buku pedoman dan kurikulum; (b) sosialisasi kurikulum TK; (c) penyelenggaraan evaluasi prestasi TK; BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 33

(d) pengembangan paradigma baru pendidikan, yakni: schooling ke learning, instruktif ke fasilitatif, knowledge ke competency based, centralization ke decentralization, government ke community role; (e) penyusunan materi dalam PKB TK; (f) Penyelenggaraan TK dengan memperhatikan prinsip-prinsip PKB TK, bermain, dan lingkungan anak. Peningkatan kualitas dan kreativitas peserta didik dan guru TK. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) penyelenggaraan festival guru dan peserta didik TK; (b) lomba kreativitas guru dan kepala sekolah TK; (c) lomba UKS Pengembangan proses pembelajaran TK melalui pengadaan alat belajar, alat bermain, dan alat pendidikan TK. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) subsidi alat belajar/bermain; (b) subsidi alat administrasi dan pengolah data; (c) subsidi sound system TK; (d) subsidi buku perpustakaan TK; (e) subsidi buku referensi TK; (f) subsidi alat pendidikan TK. Penyelenggaraan akreditasi TK c. Program Peningkatan sistem pengelolaan pendidikan Meningkatkan partisipasi dan memberdayakan potensi masyarakat termasuk lembaga tradisional keagamaan dan organisasi sosial masyarakat untuk menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan TK. Penerapan MBS di TK dan optimalisasi peran komite sekolah Pemberlakukan standar pelayanan minimal (SPM) penyelenggaraan TK. Penyelenggaraan TK-SD satu atap sebagi upaya optimalisasi pemanfaatan fasilitas yang ada seperti ruang kelas SD/MI. Peningkatan upaya pembudayaan, pemasyarakatan/ sosialisasi dan advokasi mengenai pentingnya pendidikan TK kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah daerah. Kegiatan pokok dalam program ini meliputi: (a) sosialisasi SPM, MBS, dan kebijakan TK; (b) advokasi kurikulum dan bintek pendidikan Penyediaan data dan sistem informasi manajemen pendidikan TK yang memungkinkan masyarakat untuk menyelenggarakan atau memilih pendidikan TK sesuai kualitas yang diinginkan 34 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Peningkatan kerjasama tiga komponen pendidikan TK, yaitu pemerintah, GOPTKI, dan IGTKI-PGRI Pemanfaatan dan pemberian kesempatan yang luas kepada lembaga-lembaga yang ada di masyarakat untuk mendirikan TK Penyusunan PERDA pendirian TK dengan semangat penyederhanaan proses birokrasi. Mengembangkan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan TK sejalan dengan prinsipprinsip transparansi, partisipatif, dan demokratisasi. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) penyusunan rencana teknis; (b) pemantauan dan evaluasi; (c) manajemen operasional; (d) konsolidasi perencanaan. 2. Program Pembangunan Pendidikan Sekolah Dasar a. Program Perluasan dan Peningkatan Keadilan Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan Sekolah Dasar yang memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pengembangan TK-SD satu atap; (b) pengembangan gugus SD rujukan; (c) pengembangan SD inti; (d) pengembangan SD terpencil Maksimalisasi upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) penyelenggaraan Kelas Layanan Khusus di SD (KLK); (b) penyelenggaraan program Retrievel. Pemberian perhatian dan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Peningkatan APK, angka melanjutkan ke SMP, penurunan angka putus sekolah dan mengulang kelas serta peningkatan jumlah siswa yang lulus ujian. Penyediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan secara lebih merata, bermutu dan tepat lokasi. Penyediaan pembiayaan pendidikan SD secara berkeadilan yang disalurkan dalam bentuk block grant atau imbal swadaya bagi satuan pendidikan SD termasuk bantuan pembiayaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di daerah terpencil. Kegiatan pokok dalam program ini BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 35

mencakup: (a) subsidi TK SD satu atap; (b) subsidi gugus SD rujukan; (c) subsidi SD inti; (d) subsidi SD terpencil; (e) subsidi SD model; (f) subsidi klub olahraga SD; (g) block grant peningkatan mutu SD; (h) subsidi guru daerah terpencil. Penyediaan pembiayaan pendidikan bagi siswa SD yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pemberian beasiswa bagi siswa miskin, siswa berprestasi dan anak guru berprestasi; (b) pemberian paket belajar siswa; (c) subsidi sekolah dasar bebas pungutan Pengembangan sekolah dasar yang berstandar nasional dan internasional di setiap daerah secara bertahap. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) pembangunan sekolah model; (b) pembangunan SD berwawasan internasional; (c) pengembangan sekolah dasar rujukan/percontohan (SD P) b. Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti buku pelajaran, peralatan peraga, media pendidikan, serta sarana prasarana pendukung lainnya. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) subsidi buku kurikulum; (b) subsidi SK bentuk ijazah dan STL; (c) subsidi buku perpustakaan/referensi; (d) subsidi buku pedoman dan juknis; (e) subsidi buku pelajaran pokok; (f) subsidi alat pendidikan mata pelajaran IPS, IPA, IPBA, Matematika, Bhs Indonesia, olahraga, dan kertakes; (g) subsidi alat pendidikan teknologi dasar; (h) subsidi alat pendidikan life skill; (i) subsidi alat administrasi dan pengolah data; (j) subsidi alat sound system. Pengembangan kurikulum dan penilaian, bahan ajar, dan model-model pembelajaran yang mengacu pada standar standar nasional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) sosialisasi kurikulum SD; (b) pengembangan mata pelajaran matematika; (c) tes kemampuan dan daya serap kurikulum; (d) penyelenggaraan evaluasi prestasi SD; (e) Tes kemampuan dasar siswa SD kelas III dan IV; (f) pengembangan paradigma baru pendidikan, yakni: schooling ke learning, instruktif ke fasilitatif, knowledge ke competency based, centralization ke decentralization, government ke community role; (g) pengembangan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, 36 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

menyenangkan); (h) rintisan bilingual pada matematika dan IPA; (i) Peningkatan Imtaq, minat, bakat, dan kreativitas peserta didik melalui integrasi dalam pelajaran dan memberi perhatian pada anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; (j) pengembangan sistem dan alat ukur penilaian. Peningkatan Imtaq, minat, bakat, dan kreatiivitas peserta didik melalui integrasi dalam mata pelajaran dan memberi perhatian pada anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup (a) festival lomba kreativitas siswa dan guru; (b) olimpiade IPA dan Matematika siswa dan guru; (c) pembinaan olahraga usia dini; (d) lomba UKS dan dokter kecil; (e) lomba sekolah sehat; (f) lomba kinerja sekolah. Peningkatan kinerja dan profesionalisme guru, kepala sekolah, pengawas, dan pembina. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) diklat guru SD; (b) diklat kepala sekolah SD; (c) diklat pengawas SD; (d) diklat pembina SD; Pengembangan pendidikan berorientasi kecakapan hidup (life skill) Penyelenggaraan akreditasi SD. c. Program Peningkatan sistem pengelolaan pendidikan Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan sekolah dasar baik laki-laki maupun perempuan Sosialisasi SPM, MBS, dan kebijakan SD; (b) advokasi kurikulum/bintek pendidikan Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan potensi masyarakat termasuk lembaga tradisional keagamaan dan organisasi sosial masyarakat untuk mengelola, menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan SD. Optimalisasi penerapan MBS di SD dan optimalisasi peran komite sekolah Pemberlakukan standar pelayanan minimal (SPM) penyelenggaraan SD. Penyediaan sistem informasi manajemen pendidikan sekolah dasar yang memadai yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pendidikan sekolah dasar sesuai kualitas yang diinginkan BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 37

Penerapan sistem insentif dan reward Pemetaan mutu sekolah dasar berdasarkan SPM dan manejemen Penggabungan sekolah (regrouping) Pengembangan kebijakan, melakukan studi, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan sekolah dasar sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif,dan demokratisasi. Kegiatan pokok dalam program ini mencakup: (a) penyusunan rencana teknis; (b) pemantauan dan evaluasi; (c) konsolidasi perencanaan; (d) manajemen operasional; (e) peningkatan mutu pelajaran IPA. E Indikator Kunci Kinerja Indikator kunci kinerja pembangunan pendidikan taman kanakkanak dan sekolah dasar 2005-2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3. Indikator Kunci Kinerja (IKK) dan Targetnya untuk Mengukur Keberhasilan Implementasi Pilar Kebijakan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan TK dan SD No. Pilar Kebijakan Indikator Kunci Sukses Kondisi Awal 2004 2005 Target (%) 2006 2007 2008 2009 1 Perluasan Akses Pendidikan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendi-dikan Anak Usia Dini (PAUD) 39,09% 42,34 45,19 48,07 50,47 53,90 Angka Partisipasi Kasar (APK) TK 28% 30,40 32,80 36,20 40,40 45 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/SDLB/ Paket A 94,12% 94,30 94,48 94,66 94,81 95,00 2 Pemerataan Akses Pendidikan Disparitas APK PAUD antara Kab. dan Kota Disparitas APK TK antara Kab. dan Kota 6,14 16,94 5,52 16,94 4,82 15,50 4,22 14,04 3,62 12,54 3,02 11,04 Disparitas APK SD/MI/ SDLB antara Kab. dan Kota 2,49 2,49 2,40 2,30 2,15 2,00 3 Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan Rata-rata nilai UN SD/MI Perolehan Medali Emas pada Olimpiade Internasional - 13-15 - 17-19 5,00 20 5,50 20 Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional - - 50 85 120 155 38 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Direktur Pembinaan TK dan SD, Mudjito AK (tengah) bersama dengan Kepala Sub Direktorat di lingkungan Direktorat Pembinaan TK dan SD. BAB III RENCANA STRATEGIS PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 39

40 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009