Introduction to. Setiap pembelian itu berarti

dokumen-dokumen yang mirip
Persyaratan-Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut Standar Perikanan Tangkap

1.I. Latar Belakang lkan tuna sebagai salah satu sumber bahan baku bagi perekonomian

Standar Perikanan Tangkap

Persyaratan untuk Cakupan Sertifikat Menurut APS

Sumberdaya perikanan global spesies tuna dan tetunaan

ANALISIS SISTEM FAIR TRADE USA PADA NELAYAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP HANDLINE DI DUSUN SUPULESI KABUPATEN MALUKU TENGAH SYIFFA SYAFIAH HERYANTI

Sertifikasi Kopi Berkelanjutan di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

RSPO FACTSHEET. Sejarah. Kapan dan mengapa RSPO didirikan? Anggota Pendiri. Roundtable on Sustainable Palm Oil

PENGEMBANGAN TRADING HOUSE DALAM RANGKA PENINGKATAN EKSPOR NON MIGAS. Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber protein yang mudah diperoleh dan harganya

17 BAB 1 PENDAHULUAN

DOKUMEN PANDUAN UTZ. PREMI UTZ (Versi 1.0, ) Premi wajib bagi produsen bersertifikasi UTZ. Premi dibayarkan oleh pembeli pertama.

BAB I PENDAHULUAN. pada perekonomian merupakan pelaku-pelaku ekonomi, baik pelaku. tidak lain yaitu masyarakat itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

Fair Trade USA. Standar Perikanan Tangkap. Versi 1.0. Desember 2014

Investasi cerdas untuk perlindungan keanekaragaman hayati laut dan membangun perikanan Indonesia. Wawan Ridwan

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I. Pendahuluan. Indonesia juga semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu tercatat produksi mobil

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Standar Kriteria Pemenuhan Tahun Utama Panduan Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, makanan berkontribusi pada kesehatan tiap individu. Makanan

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Standar Produksi Pertanian


PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Membangun pasar kopi inklusif

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat adalah salah satu negara tujuan utama ekspor produk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia. Sumber : APBI, Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari daerah perairan yang mengandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR LOGO

Program Perikanan Tangkap

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI/TDI

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

SELAMAT DATANG Nelayan Indonesia

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

Persyaratan RSPO-RED yang disesuaikan dengan Persyaratan Undang-Undang Tentang Energi Terbarukan Uni Eropa (UE)

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

Akuntabilitas. Belum Banyak Disentuh. Erna Witoelar: Wawancara

Traceability to Plantation. Ketelusuran ke Kebun Kelapa Sawit

PIDATO UTAMA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA

dan produktivitasnya sehingga mampu memenuhi kebutuhan IPS. Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, kegiatan perikanan tangkap khususnya perikanan tuna

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility

II. TINJAUAN PUSTAKA

V FUNGSI PERUSAHAAN 5.3. PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

I-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN TAHUNAN.

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

I. PENDAHULUAN , , , , ,4 10,13

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Skema Karbon Nusantara serta Kesiapan Lembaga Verifikasi dan Validasi Pendukung

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Pengenalan Data Collection. Apa itu data collection dan mengapa pengumpulan data perikanan tuna sangat penting?

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

ANALISIS EKONOMI PERIKANAN YANG TIDAK DILAPORKAN DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

LAPORAN KELANGKAAN PERUSAHAAN KONSULTASI DAN JASA SERTIFIKASI UNTUK VERIFIKASI ASAL- USUL BAHAN BAKU (VLO)

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

Transkripsi:

Introduction to Setiap pembelian itu berarti

Latar Belakang adanya Fair Trade? Di Amerika keperdulian mengenai asal dan proses dari barang-barang yang mereka beli meningkat. Rela membelanjakan uangnya untuk produk yang membuat perbedaan yang positif. Publik lebih menghargai perusahaanperusahaan yang mendukung sustainability (berkelanjutan).

Yang berbeda dari Fair Trade? Perdagangan yang ADIL Tidak bergantung pada bantuan (aid fund), tapi menggunakan pendekatan pasar untuk pemberdayaan petani/nelayan agar mendapatkan harga yang adil untuk hasil panen/tangkapannya Kelompok memiliki hak untuk berorganisasi, berlandaskan transparan dan demokratis Memperoleh nilai lebih dalam bentuk dana premium. Pembangunan yang berkelanjutan. Pemberdayaan komunitas.

Fair Trade memungkinkan pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan komunitas dengan memanfaatkan model perdagangan global yang lebih adil. Peningkatan Hidup Produk yang berkualitas Melindungi Bumi

Fair Trade USA, bekerja melalui seluruh rantai suplai untuk mempromosikan nilai-nilai Fair Trade. Mata pencaharian yang berkelanjutan Aktifasi / penggiatan Petani, Nelayan, & Pekerja Penciptaan Nilai Komsumen Bisnis Membangun & Implementasi Standar Sertifikasi Mitra : Produsen & Rantai Suplai Memungkinkan pelayanan produsen yang meningkatkan daya saing. 5 Menyatukan bisnis & komsumen untuk menambah permintaan Mendeskripsikan, mengukur & menginformasikan dampak

Sampai saat ini, Fair Trade telah meluncurkan kurang lebih 800 kemitraan dengan top supermarket dan brand / merek Key Retailers 6

Mengapa Tuna? Tuna merupakan salah satu jenis ikan yang paling digemari dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia.

KONSUMSI TUNA DUNIA Tuna Kaleng Amerika 24% Fresh Tuna Jepang 81.1% PENANGKAP TUNA DUNIA Indonesia 10.2% Filipina 10.2% Taiwan 7.8% Korea 6.7% (data 2010)

Di Indonesia? Sebanyak 2.5 juta penduduk Indonesia adalah nelayan berskala kecil. 123 juta orang bekerja sebagai nelayan Tuna Nelayan Tuna tersebar di beberapa area di Ambon, Buru, Seram, Kupang, Bone, Bitung, Aceh, Papua

Standar Penangkapan Perikanan Fair Trade USA Untuk Siapa? Nelayan berskala kecil Anggota Kelompok Nelayan/ Komite Bermitra dengan Pemegang Sertifikat Prinsip dalam Sertifikat Fair Trade : 1. Persyaratan Struktural 2. Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat 3. Hak Asasi Manusia 4. Hal Upah/Gaji, Kondisi Kerja dan Akses Terhadap Layanan 5. Pengelolaan Sumberdaya 6. Ketentuan Perdagangan

Pemberdayaan JANGKA PENDEK Pembentukan Kelompok Nelayan Pemilihan Komite Fair Trade Mengelola Dana Premium JANGKA PANJANG Berperan, memiliki suara dalam pengelolaan perikanan bersama pemerintah / pihak yang terkait lainnya.

Pembangunan Ekonomi Manfaat dana premium yang diperoleh nelayan dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup komunitasnya. Program program dapat dirancang untuk meningkatkan perekonomian anggotanya (dana pensiun nelayan-dari laba koperasi; dll)

Tanggung Jawab Sosial Bagi komunitas: membuka akses yang lebih luas atau memperbaiki kualitas kesehatan dan pendidikan atau membangun rumah ibadah, dll. Bagi nelayan dan helper: membentuk sebuah ukuran kesehatan dan keamanan dalam menghindari kecelakaan kerja. Bagi supplier: Kinerja nelayan meningkat, hasil tangkapan meningkat. Makin banyak ikan yang di kirim ke processor.

Pengelolaan Lingkungan Nelayan mengadopsi praktek penangkapan ikan yang bertanggung jawab dan melindungi keanekaragaman hayati. Bekerja dengan pemerintah dan lembaga yang terkait untuk memperbaiki pengelolaan perikanan.

Dana Premium Fair Trade Dana ini ditujukan untuk meningkatkan pemasukan tambahan bagi kelompok nelayan melalui pembinaan hubungan bisnis yang transparan antara kelompok nelayan dan Pemegang Sertifikat (CH). Persentase dana Premium ditentukan oleh FT USA Pembayaran Dana Premium FT dilakukan setelah produk FT yang disertifikasi dikirim dalam kontainer ke luar negeri

Dana Premium Fair Trade Dana ini dibayarkan langsung ke rekening Komite Dana Premium tidak akan masuk ke rekening pribadi nelayan. 30% dari Dana Premium FT harus dialokasikan untuk program lingkungan di komunitas nelayan/ masyarakat 70% lainnya untuk program pembangunan bidang lainnya

Dana Premium Fair Trade RECEIPT Price (at landing site) Fair Trade Premium

Premium ditentukan oleh Fair Trade USA langsung. 10% dari harga ex-vessel artinya harga pada saat ikan pertama kali mendarat. (pembelian tangan pertama / landing site supplier) http://fairtradeusa.org/certification/pricingdatabase?product%5b%5d=yellowfin+tuna&loc%5bhsid%5d=0&loc%5bhierarchical_select%5d%5bselects %5D%5B0%5D=label_0&hs_form_build_id=hs_form_7b78d7af4b44298a5d09f9734b9b209e

Siklus Dana Premium Fair Trade Kelompok Nelayan Middleman Supplier Processor 1 (Whole, Loin) Processor 2 (Produk) Konsumen Dilakukan Perhitungan Premium (Rata-rata 10%) Dana Premium Dikirimkan ke Rekening Komite Konsumen memilih untuk membeli produk tuna bersertifikasi Fair Trade, dimana dalam setiap pembelian konsumen berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat nelayan melalui dana premium yang di atur oleh FT USA. MDPI mendampingi sepanjang proses

FAIR TRADE STANDARDS AND COMPLIANCE CRITERIA Fundamental Aspects of Program Fair Trade is a Certification Model Verifikasi pihak ketiga - Auditor Baseline Bar to Entry Year 0 Year 1, 3 and Year 6 Criteria Certification Scope Perikanan= menerangkan megenai spesies, laut tempat ikan di tangkap, peralatan yang di pakai. People = Nelayan terdaftar yang berpartisiapsi dalam Fair Trade dan Mitra Akses Pasar mereka.

Fair Trade bagi Pemegang Sertifikat (Rantai Supplier, SLI / Harsam, Anova) Keperdulian sosial (CSR) kepada rantai suplai dasar dari bisnis mereka. Meningkatkan keeratan antara nelayan dan rantai bisnis harapan? Tidak terputusnya kerjasama, pemasok jelas. Dalam proses implementasi, seringkali menambah daftar pekerjaan. Hadiahnya? Memiliki Produk yang bersaing di pasar internasional memiliki sertifikasi Fair Trade. Sertifikasi = meningkatnya penjualan. Konfirmasi bagi konsumen bahwa produk telah lewat standar.

Peran MDPI dalam Fair Trade Program Fair Trade di MDPI di danai oleh rantai bisnis Anova, dan Fair Trade (pilot cost). Mendampingi nelayan & rantai bisnis melalui proses sertifikasi, mencapai standar-standar yang akan di audit. Menjadi perantara, penyuara antara nelayan & rantai suplai dengan Fair Trade bilamana ada standar yang tidak applicable dalam setting Indonesia. Perlu diingat kalau MDPI tidak akan selamanya ada mendampingi kelompok nelayan dan Mitra Akses pasarnya, penyerapan ilmu adalah WAJIB, kapan? Mulai Sekarang.

Hubungan Antara Fair Trade & Program Sustainability - Traceability Standar yang akan di audit termasuk di dalamnya: Data mengenai Tuna yang di tangkap, data Sustainability Menggunakan data port sampling Menggunakan data ETP Standar lain yang tidak kalah penting, Traceability (Ketelusuran) Asal produk, penting bagi konsumen Dasar penghitungan premium GOAL? 100% data tangkapan nelayan Fair Trade. 0% kesalahan dalam ketelusuran / Traceability

FAIR TRADE Dari Nelayan Oleh Nelayan Untuk Nelayan

Fair Trade merupakan model sertifikasi yang mendukung pengembangan perikanan Menjamin kondisi kerja dan hidup yang aman. Mendukung nelayan untuk berorganisasi dengan demokratis dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas untuk mengelola kelompok /komite. Melalui audit tahunan menunjukkan kemajuan sosial dan lingkungan bertahap seiring dengan waktu. Meningkatkan akses pasar dan menciptakan insentif secara finansial melalui Premium FT. Menyediakan industri dan konsumen dengan pembelian Tuna yang dapat ditelusur, pilihan dan investasi yang mereka mengerti.

Fair Trade Certified Thank you fo your attentio