HUBUNGAN STATUS SOSIAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 9 KOTA GORONTALO. Fatma Paputungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 5 DUMOGA BARAT

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berupa angket tentang hubungan antara atmosfir sekolah dengan kecerdasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO OLEH : Asni Eksan, Wenny Hulukati, Irvan Usman

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI I GORONTALO. NELPIANIS Syarwani Canon Hj.

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN MOTIVASI, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN BERINTERAKSII SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh: HESTI NUFRIDA A

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN TINGKAT GEJALA STRES AKADEMIK KELAS VII SMPN 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan religiusitas dengan kenakalan remaja pada siswa SMA Negeri I Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NO.159/1 RAMBAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

DINA FITMILINA A1A110053

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina

AJENG FIKA FATMA CANDRA WATI K

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Damai, yang dilaksanakan pada bulan Desember 2013 April 2014.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

Arsawan Widhirahmadi Pendidikan ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB III. berupa angka-angka kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP NEGERI IX

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU EMPATI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO

Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun. Soenarjo Siska Diana Sari Dwijayanto

Penulis: Doni Tri Anggono W.

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010

JURNAL HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI (SELF ESTEEM) DENGAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

Dra. Intan Indiati, M.Pd 1, Muhtarom, S.Pd 2 Teguh Joko Sarwono, S.Pd 3. Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang 3. Guru SMPN 1 Purwodadi Kabupaten Grobongan

Indah Nursuprianah, Aan Ani

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

Ilmu Komunikasi Humas

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

Disusun Oleh: PRIYONO NPM : P

BAB V PENUTUP. dengan agresivitas siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa siswa di SMP Negeri 5 gunung

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

JURNAL PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI TAHUN 2016/2017

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berupa angket tentang hubungan pola asuh orang tua dengan disiplin siswa di

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

Transkripsi:

1 HUBUNGAN STATUS SOSIAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 9 KOTA GORONTALO Fatma Paputungan Dra. Rena L Madina M.Pd Dra. Mardia Bin Smith, S.Pd, M.Si ABSTRAK Fatma Paputungan. 2013. Hubungan Status Sosial Dengan Interaksi Sosial Siswa Kelas VII di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Rena L Madina M.Pd dan pembimbing II Dra. Mardia Bin Smith S.Pd, M.Si Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu, antara individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan kelompok lainnya Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah, siswa kurang dapat berinteraksi dengan, Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa di Kelas VII SMP Negeri 9 Kota Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa. penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo, dengan anggota populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 9 Kota Gorontalo, tahun ajaran 2012/2013, yang berjumlah 120 siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 40 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang terdiri dari dua variabel yaitu variabel X (Status Sosial) dan variabel Y (Interaksi Sosial Siswa). Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil penelitian disarankan Untuk meningkatkan interaksi sosial siswa, sangat tepat jika siswa dapat menyesuaikan status sosial yang dimiliki siswa tersebut. Untuk lebih meningkatkkan interaksi sosial siswa, orang tua serta guru harus memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi interaksi sosial siswa, baik dari faktor lingkungan maupun keluarga. Kata Kunci : Status Sosial, Interaksi Sosial Siswa.

2 Pada zaman globalisasi sekarang interaksi sosial sangat dibutuhkan oleh seluruh kalangan untuk keberhasilan hidup, terlebih pada siswa atau peserta didik. Alasanya karena dengan interaksi sosial maka siswa dapat menyesuaikan status sosial yang dimiliki siswa tersebut secara baik dan benar, sehingga interaksi sosial sangat berpengaruh terhadap status sosial yang dimiliki siswa. Dengan demikian kehidupan manusia dalam masyarakat mempunyai dua macam fungsi yaitu berfungsi sebagai objek dan sebagai subjek. Itulah sebabnya Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial sebagai berikut. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial sangat diperlukan oleh siapapun terlebih siswa karena interaksi sosial yang mengajarkan siswa untuk berinteraksi secara baik dan benar. interaksi sosial juga dapat mempengaruhi komunikasi siswa, karena apabila siswa tidak dapat berinteraksi sosial secara baik,maka didalam berkomunikasi sehari-hari siswa tidak dapat berinteraksi secara baik. Setiap manusia, baik sebagai individu maupun peserta didik selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan, status sosial dan peran mereka masing-masing. Status sosial diartikan sebagai kedudukan (Soekanto 2001: 214). Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan status sosial artinya

3 posisi seseorang dalam masyarakat dilihat dari hubungannya dengan orang lain dari segi lingkungan pergaulannya, prestasi, dan hak serta kewajibannya. secara spesifik status sosial biasanya dihubungkan dengan tingkat pendidikan atau jabatanya dalam pemerintahan. Kajian Teori Pengertian Interaksi Sosial Menurut Young dan Mack (dalam Walgito 2003:57) interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu, antara individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan kelompok lainnya. Dengan demikian kehidupan manusia dalam masyarakat mempunyai dua macam fungsi yaitu berfungsi sebagai objek dan sebagai subjek. Itulah sebabnya Bonner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial sebagai berikut. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Maka timbullah anggapan bahwa manusia itu dalam hidupnya dan perkembangan pribadinnya semata-mata ditentukan oleh dunia luar, dan bagi golongan ini pengaruhpengaruh dari dalam (faktor keturunan) dianggapnya tidak ada. Misalnya manusia yang bersifat sombong, egoistik, dan sebagainya itu semua adalah karena pengaruh sekitar. Menurut Dirdjosisworo (1982: 53) bahwa proses sosial adalah cara cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem bentuk bentuk hubungan tersebut atau

4 apa yang akan terjadi apabila ada perubahan perubahan yang menyebabkan goyahnya cara cara hidup yang telah ada. Dengan demikian, proses sosial dapat dirumuskan sebagai pengaruh timbal balik akibat hubungan timbal balik antara individu dengan individu dan dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, politik, hukum sosial budaya, hankam, dan sebagainya. Berbagai aspek kehidupan ini mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama. Hal ini disebabkan bahwa awal dari proses sosial itu terjadi adanya interaksi sosial karena terdapat hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang orang perorangan antara kelompok kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia. Hakikat hidup bermasyarakat itu sebenarnya adalah terdiri dari relasi relasi yang mempertemukan mereka dalam usaha usaha bersama, seperti bertamu, berdemonstarasi, tawar menawar dan makan bersama. Karena itu inti yang dapat ditarik dari kehidupan sosial adalah interaksi, yaitu aksi dan tindakan yang berbalas balas. Pengertian Status Sosial Status sosial diartikan sebagai kedudukan (Soekanto 2001: 214). Sumber : (http://id.shvoong.com/society-and-new/2232590-pengaruh-statussosial/#ixzz2mgjcmore) di akses pada tanggal 22 Juli 2013 pukul 11.00 Wita Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan status sosial

5 artinya posisi seseorang dalam masyarakat dilihat dari hubungannya dengan orang lain dari segi lingkungan pergaulannya, prestasi, dan hak serta kewajibannya. secara spesifik status sosial biasanya dihubungkan dengan tingkat pendidikan atau jabatanya dalam pemerintahan. Menurut Weber (dalam Soekanto 2003:248) untuk mencapai kedudukan atau status tertentu diperlukan pendidikan tertentu maka dasar dari status sosial adalah faktor ekonomi dan pendidikan. Jadi status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat dilihat dari tingkat pendidikannya dan perannya (hak dan kewajiban) dalam masyarakat dan tingkat kekayaan seperti penghasilan, harta benda dan sebagainnya. Jenis - Jenis Status Sosial Adapun jenis jenis status sosial menurut Soekanto (2007: 210-211) yaitu : 1) Ascribed Status Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. 2) Achieved Status Achieved status adalah status sosial yang didapat seseorang karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain lain. 3) Assigned Status

6 Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang didalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, dan sesepuh. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah Terdapat hubungan antara status sosial dengan interaksi sosial siswa SMP N 9 Kota Gorontalo Metode Penelitian Variabel penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :(1) Variabel Terikat : interaksi social,(2) Variabel bebas : status sosial Populasi Dan Sampel a. Populasi Anggota populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo yang berjumlah 120 orang. b. Sampel Menurut Arikunto (2010: 174) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dapat dianggap repseltatif mewakili karakteristik sebuah populasi selanjutnya untuk populasi yang kurang dari 100 maka sebaiknya diambil seluruhnya dan untuk populasi yang besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

7 Penarikan sampel di lakukan dengan cara random sampling yang berjumlah 40 orang. Metode Pengumpulan Data Pengukuran variabel terikat menggunakan skala interaksi sosial berdasarkan aspek-aspek interaksi sosial. Adapun indikator menurut Variabel X : Ascribed status, Achieved Status, Assigned status. Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa kelas VII di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMA Negeri Tibawa Kabupaten Gorontalo. Pengambilan data dilakukan pada 4 kelas yang berjumlah siswa 120 orang. Hasil Penelitian koefisien determinasi dapat dihitung : = = 0,94 Hasil perhitungan tersebut mengandung makna bahwa derajat hubungan antara variabel X dan Y sebesar 94%. Dalam hal ini bahwa 94% variasi yang terjadi pada variabel X dapat dijelaskan oleh variabel Y.

8 Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat di uji ditingkat signifikan atau keberartian. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 24,45. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (0,975)(38)= 2,02. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima. Pembahasan Menurut Weber (dalam Soekanto 2003:248) untuk mencapai kedudukan atau status tertentu diperlukan pendidikan tertentu maka dasar dari status sosial adalah faktor ekonomi dan pendidikan. Penelitian ini termasuk penelitian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas Status Sosial (X) dan variabel terikat Interaksi Sosial Siswa (Y). Dari Hasil pengujian hipotesis pada variabel X dan Y bahwa persamaan Ŷ 65,71 2,35X yang telah teruji keberartian pada α = 0,05 merupakan hubungan yang berlaku pada populasi. Berdasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Bahwa antara status sosial dengan interaksi sosial siswa mengalami penaikan. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan peningkatan, apabila variabel X atau status sosial

9 meningkat 1 maka akan diikuti variabel Y atau interaksi sosial siswa turun 2,35. Jadi semakin tinggi nilai status sosial maka akan semakin rendah nilai interaksi sosial siswa, regresi hubungan antara status sosial dengan interaksi sosial siswa berbentuk regresi linier dimana hal ditunjukan dengan nilai F hitung yang diperoleh pada kurva.

10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi signifikan. Selanjutnya, melalui hasil pengujian koefisien sederhana, maka diperoleh harga r = 0,972 dengan koefisien determinasi sebesar 94 atau 94 %, sedangkan berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistika t bahwa t hitung lebih besar dari pada t daftar atau harga berada di luar daerah penerimaan. Maka ditolak dan diterima, dalam arti hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa SMP Negeri 9 Kota Gorontalo berarti. Hasil perhitungan di atas mengandung makna bahwa derajat hubungan antara variabel X dan Y sebesar 94%. Dalam hal ini bahwa 94% variasi yang terjadi pada variabel X dapat dijelaskan oleh variabel Y. Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat di uji ditingkat signifikan atau keberartian. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 24,45. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (0,975)(38)= 2,02. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima Kesimpulan

11 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara Status Sosial dengan Interaksi Sosial Siswa adalah sebesar r = 0,972 dan = 0,94 yang berarti koefisien determinasinya adalah 1,68, Ini berarti bahwa 3% yang terjadi pada interaksi sosial siswa dipengaruhi oleh status sosial sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdesain oleh penelitian. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu terdapat hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo dapat diterima. Hasil perhitungan tersebut mengandung makna bahwa derajat hubungan antara variabel X dan Y sebesar 94%. Dalam hal ini bahwa 94% variasi yang terjadi pada variabel X dapat dijelaskan oleh variabel Y. Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat di uji ditingkat signifikan atau keberartian Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 24,45. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 3% diperoleh t (0,95)(38)= 1,68. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima. Hasil perhitungan di atas mengandung makna bahwa derajat hubungan antara variabel X dan Y sebesar 94%. Dalam hal ini bahwa 94% variasi yang terjadi pada variabel X dapat dijelaskan oleh variabel Y.

12 Hasil pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat di uji ditingkat signifikan atau keberartian. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t hitung sebesar 24,45. Sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (0,975)(38)= 2,02. Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar, atau harga berada di luar daerah penerimaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan menerima. Dengan memperhatikan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. a. Untuk meningkatkan interaksi sosial siswa, sangat tepat jika siswa dapat menyesuaikan status sosial yang dimiliki siswa tersebut. b. Untuk lebih meningkatkkan interaksi sosial siswa, orang tua serta guru harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial siswa, baik dari faktor lingkungan maupun keluarga. Untuk lebih meningkatkan interaksi sosial siswa orang tua dan guru perlu bekerja sama dalam membantu siswa agar siswa dapat berinteraksi dengan baik DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, 2007. Psikologi Sosial.Semarang: Rineka Cipta Anoraga.Pandji,1995.Psikologi industri dan Sosial.Jakarta: Pustaka Jaya Alimandan.2010.Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta: Prenada

13 Arikunto.Suharsimi,2010.Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek.Jakarta:PT Rineka Cipta Boiman.Y.B, 1998.Pengantar Belajar Sosiologi.Jakarta: PT Grasindo Horton.Paul.1984.Sociology.Inggris: McGraw-Hill Ritzer.George.2004.Sociological Theory.New York: McGraw-Hill Rohman.Arif.2005.Pengetahuan Sosiologi.Yogyakarta. Tidak Diterbitkan Santoso. Slamet, 2010.Teori Teori Psikologi Social.Surabaya: RefikaAditma Soekanto. Soerjono, 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sitorus.M.2003.Berkenalan dengan Sosiologi.Jakarta: Erlangga Soedjono. Diradjosisworo,1982.Pengantar Sosiologi.Bandung: Tarsito Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito Walgito. Bimo, 2003. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Andi Widyasusanto.Laurent.1996.Penuntut Belajar Sosiologi.Jakarta: PT Pradnya Wulansari. Dewi, 2009. Sosiologi Konsep dan Teori.Bandung: RefikaAditma Online http://wikipediaword.com/:interkasi sosial. Di akses pada tanggal 25 Mei 2013 pada pukul 20.00 WIB Online (http://id.shvoong.com/society-and-new/2232590-pengaruh-status- sosial/#ixzz2mgjcmore) di akses pada tanggal 22 Juli 2013 pukul 11.00 Wita