ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh: Nifka Nisarafika H commit to user

ANALISIS PENAWARAN TOMAT DI KABUPATEN SEMARANG

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

III. METODOLOGI PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS PENAWARAN BELIMBING DEWA (Averrhoa carambola) SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DI KOTA DEPOK S K R I P S I

ANALISIS PENAWARAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI KABUPATEN KARANGANYAR

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

ANALISIS PENAWARAN SEMANGKA (Citrullus Vulgaris) DI KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN. Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

HargaTelurAy am. Permintaan. N Normal Parameters a Mean

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora ) DI KABUPATEN TEMANGGUNG

ANALISIS EKONOMI USAHA BUDIDAYA TAMBAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KOTA SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JERUK PAMELO (Citrus grandis) DI KABUPATEN PATI

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN PANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI LADA DI INDONESIA FACTORS THAT INFLUENCE THE PRODUCTION OF PEPPER IN INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA Teori Penawaran dan Kurva Penawaran. (ceteris paribus) (Lipsey et al, 1995). Adapun bentuk kurva penawaran dapat

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT SERMANI STEEL MAKASSAR

33 ZIRAA AH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat kabupaten Pohuwato dibentuk berdasarkan undangundang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

ANALISIS PERMINTAAN BERAS DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. (Analysis of Demand for Rice in the Province of Central Kalimantan) Revi Sunaryati

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

ANALISIS TREND DAN ESTIMASI HARGA BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANYUMAS PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2017

Harga (Pq) Supply (S)

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG GALAXY SERIES RIZKI WICAKSONO SUWARDI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

ANALISIS CURAHAN WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERIPIK SALAK DI KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

Luas Panen Padi (Ha) Harga Beras (Rp/kg)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI AUTOKORELASI ARTIKEL TEORIONLINE TUTORIAL SPSS

ANALISIS PERMINTAAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L) DI KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berlaku. Menurut ahli ekonomi klasik maupun neo klasik. Tabel 4.1. Perkembangan Ekspor di Indonesia Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH LUAS PANEN, HARGA EKSPOR DAN PRODUKSI PANGAN NABATI TERHADAP JUMLAH EKSPOR PANGAN NABATI JAWA TENGAH TAHUN

DAMPAK PRILAKU HARGA TERHADAP KETERSEDIAAN KEDELAI DI SAMARINDA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERMINTAAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH Nifka Nisarafika, Endang Siti Rahayu, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457 E-mail : nifkanisarafika@gmail.com. Telp. 085641414162 Abstract : This research aims to determine the factors that affect the supply of Robusta coffee, the factors that most affect the supply of Robusta coffee and assessing the elasticity offers Robusta coffee in Central Java Province. The descriptive research methodology was utilized in this research. This study was conducted in Central Java Province. The data were collected using secondary data time series for 22 years from 1991-2012. The analysis of the data used multiple linear regression on the supply function by directly through production approach. The result of data analysis revealed that the factors influencing the Robusta coffee supply were Robusta coffee prices in the previous year, the Robusta Coffee total area of the current year, Robusta coffee production in the previous year and the price of Arabica coffee in previous year. variables that most affect the supply of robusta coffee were the Robusta coffee total area of the current year. Supply elasticity to variable Robusta coffee prices in the previous year were inelastic in the short run (0,383) and long run (0,923). Arabika coffee is Robusta coffee subtitute because the cross elasticity were positive. Key Word : Robusta Coffee, Supply, Elasticity, Central Java Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kopi Robusta, faktor yang paling mempengaruhi penawaran Kopi Robusta dan mengkaji tingkat kepekaan (elastisitas) Jawa Tengah. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan data berkala (time series). Lokasi penelitian secara sengaja yaitu Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series selama 22 tahun dari tahun 1991-2012. Analisis data yang digunakan yaitu dengan regresi linier berganda pada fungsi penawaran dengan cara langsung melalui pendekatan produksi.hasil penelitian menunjukkan semua variabel secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi adalah harga kopi Robusta tahun sebelumnya, luas areal tanam kopi Robusta pada tahun berjalan, produksi kopi Robusta pj ada tahun sebelumnya, dan harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya. Elastisitas penawaran terhadap variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya dan harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya bersifat inelastis pada jangka pendek (0,383) maupun jangka panjang (0,923). Kopi Arabika merupakan barang subtitusi dari kopi Robusta karena elastisitas silang menunjukkan angka positif. Kata Kunci : Kopi Robusta, Penawaran, Elastisitas, Jawa Tengah

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman flora. Iklim Indonesia mendukung berbagai jenis tanaman untuk tumbuh, termasuk salah satunya adalah tanaman perkebunan. Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat sejak berabad-abad silam. Ada empat jenis kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi Arabika, kopi Robusta, kopi Liberika, dan kopi Ekselsa. Indonesia hanya mengembangkan dua jenis kopi yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Sebagian besar tanaman kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah kopi Robusta dan sisanya kopi Arabika. Kopi Robusta lebih mendominasi di Indonesia karena tanaman kopi robusta lebih tahan terhadap penyakit karat daun daripada tanaman kopi Arabika (Suwarto et.al., 2010; Raharjo,2012; Ditjen Perkebunan, 2012; Budiman,2012). Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang mengembangkan kopi Robusta. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah sekitar 84,93% dari total luas areal kopi di Provinsi Jawa Tengah merupakan luas areal kopi Robusta dan sisanya merupakan luas areal kopi Arabika. Berikut perkembangan lima tahun terakhir luas areal lahan, produksi, serta produktivitas kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa selama lima tahun terakhir produksi kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah meningkat hingga tahun 2010, sedangkan pada tahun 2011 produksi kopi Robusta menurun dan kembali naik pada tahun 2012. Produksi kopi Robusta tahun 2010 mengalami penurunan sebagai akibat adanya pengurangan luas areal yang berdampak pada penurunan produksi kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. Selain luas areal dan produksi kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami fluktuasi, harga kopi Robusta juga mengalami fluktuasi. Penentuan harga domestik kopi lebih didominasi oleh perkebunan rakyat karena perkebunan tersebut mendominasi luasan areal kopi. Pada Tabel 2. dapat dilihat bahwa harga kopi Robusta mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan ketika jumlah produksi kopi Robusta mengalami peningkatan karena harga kopi Robusta yang tinggi akan menyebabkan jumlah yang ditawarkan akan ikut meningkat. Namun, apabila jumlah yang ditawarkan mengalami peningkatan yang berlebih maka akan menyebabkan menurunnya harga kopi Robusta di tingkat pasar. Mengamati perkembangan produksi kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah di atas, komoditi ini menjadi penyedia lapangan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan penduduk. Namun, luas areal, produksi, dan harga masih mengalami fluktuasi. Perubahan luas areal, produksi dan harga akan mempengaruhi perubahan jumlah produksi yang akan berpengaruh terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. Maka, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah penawaran

Tabel 1. Luas Areal, Produksi, Produktivitas Kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012 Tahun Luas Areal Produksi Produktivitas (Ha) (Ton) (Kg/Ha) 2008 33.016,96 14.578,02 441,53 2009 32.951,49 15.021,63 455,87 2010 33.046,50 15.583,61 471,57 2011 32.941,51 9.410,54 285,67 2012 33.037,91 32.581,38 986,18 Sumber: Statistik Perkebunan Jawa Tengah 2012 Tabel 2. Harga Kopi Tahun 2008-2012 Tahun Harga Kopi Robusta (Rupiah) 2008 16.750 2009 9.287 2010 13.793 2011 21.267 2012 19.250 Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2012 kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah sehingga tujuan penelitian ini adalah : (1) mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi Jawa Tengah, (2) mengetahui faktor yang paling mempengaruhi diantara faktor-faktor yang mempengaruhi Jawa Tengah, dan (3)mengkaji elastisitas penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. METODE PENELITIAN Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif. Lokasi penelitian secara sengaja yaitu Provinsi Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan rentang waktu (time series) selama 22 tahun dari tahun 1991-2012. Metode Analisis Data Model dasar fungsi penawaran secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Q = f (Pt-1, At, Wt, Ut)...(1) (Ghatak et. al., 1984). Ada dua pendekatan untuk mengetahui besarnya penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah, yaitu dengan pendekatan secara langsung (jumlah produksi) dan pendekatan tidak langsung (luas areal dan produktivitas). Pada penenelitian ini digunakan pendekatan langsung untuk mengetahui hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi penawaran kopi di Jawa Tengah. Menurut Soekartawi (2003) Fungsi Cobb Douglas merupakan suatu fungsi yang melibatkan dua atau lebih variabel. Fungsi Cobb Douglas sering digunakan untuk menjelaskan problematik yang muncul dalam peristiwa ekonomi, maka dari persamaan (1) diubah menjadi fungsi Cobb-Douglas Q t = a 0. P t-1 a1. A t a2. W t a3. U t e...(2)

Untuk memudahkan pendugaan terhadap persamaan (2), maka persamaan tersebut diubah kembali menjadi linier berganda dengan cara mentransformasikan persamaan tersebut. Maka, persamaan tersebut ditulis kembali menjadi Ln Q t = Ln a 0 + Ln a 1 P t-1 + Ln a 2 A t + Ln a 3 W t + e U t atau Q t * = a 0 * + a 1 P t-1 * + a 2 A t * + a 3 W t * + e U t... (4) Oleh karena Q t * tidak dapat diketahui secara langsung, maka Nerlove membuat hipotesis yang disebut Partial adjustment atau Stock adjustment hypothesis sebagai berikut: Q t Q t-1 = δ (Q t *- Q t-1 )...(5) Keterangan: Q t Q t-1 = perubahan penawaran sebenarnya pada tahun t, Q t *- Q t-1 = perubahan penawaran yang diinginkan pada tahun t, δ = koefisien penyesuaian Dari persamaan (4) dapat ditulis persamaan sebagai berikut : Q t * = δ Q t * + (1-δ) Q t-1. (6) Fungsi penawaran pada persamaan (4) disubstitusikan ke dalam persamaan (6) yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut : Q t * = δ (a 0 * + a 1 P t-1 * + a 2 A t * + a 3 W t * + U t *) + (1-δ)Q t-1* atau Q t * = δa 0 * + δa 1 P t-1 * + a 2 A t * + a 3 W t * + a 4 (1-δ)Q t 1 *+ δ e U t...(7) Persamaan (7) dapat disederhanakan untuk keperluan estimasi menjadi : Q t *= a 0 * + a 1 P t-1 * + a 2 A t * + a 3 W t * + a 4 Q t-1 * + e...(8) Selanjutnya ke dalam persamaan (8) ditambahkan variabel bebas lain yaitu harga kopi Arabika (P At-1 ) sebagai produk subtitusi dan harga gula pasir (P St-1 ) sebagai produk komplemen yang diduga berpengaruh terhadap penelitian, sedangkan variabel rata-rata curah hujan (W t ) dikeluarkan dari model karena secara statistik dan ekonometri variabel tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap Jawa Tengah, sehingga terbentuk persamaan baru menjadi : Ln Q t = Ln a 0 + Ln a 1 P t-1 + Ln a 2 A t + Ln a 3 Qt -1 + Ln a 4 P At-1 + Ln a 5 P St-1 + e...(9) Keterangan : Q t = Penawaran kopi Robusta tahun t (kg), P t-1 = Harga kopi Robusta tahun sebelumnya (Rp/kg), A t = Luas Areal Tanam kopi Robusta pada tahun t (ha), Q t-1 = Produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya(kg), P At-1 = Harga kopi Arabika tahun sebelumnya (Rp/kg), P St-1 = Harga gula pasir pada tahun sebelumnya (Rp/kg), a 0 = Konstanta, a 1-5 = Koefisien regresi dari variable bebas dan e = Error a 1 - a 5 pada fungsi Cobb Douglas sekaligus menunjukkan elastisitas variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian analisis penawaran Kopi Robusta ini dapat ditentukan elastistas penawaran dalam jangka pendek dan jangka panjang karena di dalam model terdapat variabel lag dari persamaan partial adjustment dari nerlove, sehingga dapat dirumuskan menjadi

E pd = b i = koefisien regresi variabel ke-i sedangkan untuk jangka panjang menggunakan rumus: Keterangan : Epj = Elastisitas jangka panjang, Epd = Elastisitas jangka pendek, = Koefesien penyesuaian (0< <1) HASIL DAN PEMBAHASAN Penawaran Kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian Analisis Penawaran Kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah yang menggunakan data time series dari tahun 1991-2012 (22 tahun), didapatkan hasil bahwa model penawaran kopi yaitu Ln Q t = -41,008 + 0,383 Ln P t-1 + 5,740 Ln A t 0,585 Ln Q t-1 + 0,274 Ln P At-1 + 0,179 Ln P St-1...(10) Dari Tabel 4. diperoleh nilai Ajusted R 2 sebesar 0,638. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas yaitu variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya, luas areal kopi Robusta pada tahun berjalan, produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya, harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya dan harga gula pasir pada tahun sebelumnya dapat menjelaskan penawaran kopi sebesar 68,8%, sedangkan sisanya sekitar 36,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Hasil ujit secara individual pada Tabel 5. terkait pengaruh variabel-variabel bebas terhadap penawaran kopi didapat 4 variabel dari 5 variabel yang digunakan berpengaruh nyata secara signifikan terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah yaitu variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya, luas areal kopi Robusta, produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya, dan harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya. Adapun hasil uji signifikansi variabel bebas terhadap penawaran kopi Robusta dapat dijabarkan sebagai berikut : Harga kopi Robusta pada Tahun Sebelumnya Berdasarkan hasil analisis uji t, variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,004 dengan demikian maka nilai signifikansi lebih kecil dari α pada tingkat kepercayaan 99%, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara individu terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. Nilai koefisien regresi sebesar 0,383 menunjukkan bahwa pengaruh bersifat positif, dimana setiap penambahan satu satuan harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya di Provinsi Jawa Tengah akan menaikkan penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,383 satuan. Kenaikan harga kopi Robusta pada sebelumnya di Provinsi Jawa Tengah akan menjadi acuan bagi produsen kopi Robusta untuk menambah produksi untuk membudidayakan kopi Robusta.

Tabel 3. Analisis Varian Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Penawaran Kopi Model Sum of Squares Df Mean Square F tabel F hitung Sig. Regression 1,519 5 0,304 1,657 8.411 0.000 *** Residual 0,578 16 0,036 Total 2,097 21 Sumber : Analisis Data Sekunder, 2013 Keterangan : *** : Signifikan pada tingkat kepercayaan 99% Tabel 4. Nilai Adjusted R 2 Adjusted R Std. Error of the Durbin- Model R R Square Square Estimate Watson 1 0.851 a 0.724 0.638 0.19007 1.956 Sumber: Analisis Data Sekunder, 2013 Tabel 5. Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Penawaran Kopi Variabel Bebas Koefisien Regresi t tabel T hitung Sig P t-1 0,383 3,378 0,004*** A t 5,740 2,911 0,010** Q t-1-0,585 2,080-2,264 0,038** P At-1 0,274 2,203 0,043** P St-1 0,179 0,942 0,360 ns Sumber: Analisis Data Sekunder, 2013 Keterangan : *** = Signifikan pada tingkat kepercayaan 99% ** = Signifikan pada tingkat kepercayaan 95% ns = Tidak signifikan Luas Areal Kopi Robusta Tahun Berjalan Pada uji t, variabel luas areal pada tahun berjalan memiliki nilai signifikan sebesar 0,01 dengan demikian maka nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α = 5% (0,01 < 0,05), yang berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti variabel luas areal pada tahun berjalan secara individu berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi. Artinya jika terjadi peningkatan satu satuan luas areal tanam kopi Robusta maka akan meningkatkan penawaran kopi Robusta sebesar 5,740 satuan. Salah satu upaya para produsen kopi Robusta untuk meningkatkan jumlah kopi Robusta yang ditawarkan yaitu dengan perluasan luas areal yang

ditanami kopi Robusta. Semakin meningkatnya luas areal kopi Robusta akan berpengaruh terhadap meningkat produksi kopi Robusta. Produksi Kopi Robusta pada Tahun Sebelumnya Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya sebesar 0,038 yang artinya nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α = 5% (0,038 < 0,05) yang berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti variabel produksi kopi robusta pada tahun sebelumnya secara individu berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah. Nilai koefisien regresi sebesar -0,585 menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan bersifat positif, dimana setiap penambahan satu satuan produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya di Provinsi Jawa Tengah akan menurunkan penawaran kopi sebesar 0,585 satuan. Jumlah produksi kopi Robusta akan mempengaruhi harga kopi Robusta yang ada di pasar. Ketika jumlah produksi kopi Robusta mengalami peningkatan karena harga kopi Robusta yang tinggi maka jumlah yang ditawarkan akan ikut meningkat. Apabila jumlah produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya tinggi maka para produsen kopi Robusta akan semakin tertarik untuk meningkatkan perawatan tanaman kopi Robusta dengan harapan tanaman kopi Robusta yang akan ditanam nanti memberikan hasil produksi yang tinggi lagi sehingga memberikan keuntungan bagi produsen. Hal ini membuat kondisi jumlah hasil produksi yang berlebihan sehingga menyebabkan menurunnya harga kopi Robusta di tingkat pasar. Harga Kopi Arabika pada Tahun Sebelumnya Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas harga kopi Arabika berpengaruh secara individu pada tingkat kepercayaan 95% terhadap Jawa Tengah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi harga kopi Arabika lebih kecil dari α = 5% (0,043 < 0,05) yang artinya H 0 ditolak dan H 1 diterima. Nilai koefisien regresi positif dan bernilai 0,274, artinya setiap kenaikan satu satuan harga kopi Arabika akan meningkatkan penawaran kopi Robusta sebesar 0,274 satuan. Kopi Arabika merupakan salah satu jenis kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan dapat diperdagangkan secara komersial selain Kopi Robusta. Jenis kopi Arabika memiliki kualitas cita rasa tinggi dan kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan Kopi Robusta sehingga harganya lebih tinggi, namun di Provinsi Jawa Tengah penanaman kopi Arabika lebih sedikit dari kopi Robusta. Hal tersebut disebabkan karena jenis Kopi Arabika tidak tahan dengan penyakit karat daun, harus dibudidayakan pada ketinggian tertentu, pemeliharaan yang lebih sulit daripada pemeliharaan Kopi Robusta dan jumlah kopi yang dihasilkan lebih sedikit daripada jumlah kopi yang dihasilkan tanaman kopi jenis Robusta. Posisi kopi Arabika yang memiliki cita rasa yang lebih baik menyebabkan kenaikan harga kopi Arabika mempengaruhi penawaran kopi Robusta.

Harga Gula Pasir pada Tahun Sebelumnya Pada tingkat kepercayaan 95% nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,360, yang artinya H 0 diterima dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel harga gula pasir pada bulan sebelumnya secara individual tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah.Gula pasir merupakan bahan yang digunakan untuk pemanis dalam minuman, bahan pembuat krim, makanan, kue dan lain-lain. Kopi juga termasuk dalam daftar minuman yang menggunakan gula pasir sebagi pemanis. Namun, dalam perindustrian kopi baru sedikit pabrik kopi yang menggabungkan kopi dengan gula menjadi satu bahkan ada yang sama sekali tidak memasukkan gula pasir. Selain itu, pada penelitian ini bentuk kopi Robusta yang diteliti masih berupa kopi beras sehingga tidak berpengaruh terhadap harga gula pasir pada tahun sebelumnya. Variabel Paling Berpengaruh Variabel bebas yang paling berpengaruh diketahui dari perhitungan nilai standar koefisien regresi atau beta coefficient. Perhitungan ini dilakukan untuk variabel-variabel yang secara individual berpengaruh terhadap Jawa Tengah. Hasil analisis ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6. menunjukkan bahwa variabel yang memiliki nilai koefisien regresi terbesar adalah variabel luas areal kopi Robusta tahun berjalan dengan nilai sebesar 0,569 dengan hubungan positif. Hal ini berarti bahwa variabel bebas luas areal kopi Robusta memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dengan variabel lain yang digunakan dalam model. Hubungan positif menjelaskan bahwa bila terjadi kenaikan luas areal kopi Robusta, maka penawaran kopi Robusta akan turut meningkat, begitu juga sebaliknya. Salah satu upaya para produsen kopi Robusta untuk meningkatkan produksinya adalah dengan meningkatkan luas areal kopi Robusta. Dengan adanya peningkatan luas areal maka diharapkan akan meningkatkan jumlah produksi, sehingga pendapatan produsen kopi Robusta juga akan mengalami peningkatan. Elastisitas Penawaran Elastisitas harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya terhadap Jawa Tengah bersifat inelastis pada jangka pendek bernilai 0,383 dan jangka panjang bernilai 0,923 dengan arah hubungan positif, yang artinya bahwa setiap perubahan variabel harga kopi Robusta pada sebelumnya sebesar 1%, mengakibatkan peningkatan jumlah penawaran kopi Robusta sebesar 0,383% pada jangka pendek dan 0,923% pada jangka panjang. Periode produksi kopi Robusta memerlukan waktu tertentu, sehingga penawaran tidak dapat langsung bereaksi terhadap harga kopi Robusta. Elastisitas harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya terhadap penawaran kopi Robusta pada jangka pendek (0,274) maupun pada jangka panjang (0,431) dengan arah hubungan positif. Hal tersebut berarti setiap perubahan variabel harga kopi Arabika pada sebelumnya sebesar 1%, mengakibatkan kenaikan

Tabel 7. Nilai Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penawaran Kopi Variabel Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang P t-1 0,383 0,923 P At-1 0,274 0,431 Sumber : Analisis Data Sekunder, 2013 jumlah penawaran kopi Robusta sebesar 0,274% pada jangka pendek dan 0,431% pada jangka panjang.hubungan yang positif juga diartikan bahwa kopi Arabika merupakan barang subtitusi dari kopi Robusta. Kopi Arabika memiliki kualitas cita rasa tinggi, kadar kafein yang lebih rendah dan harganya lebih tinggi dibandingkan dengan Kopi Robusta. Apabila harga kopi Arabika mengalami peningkatan maka para konsumen kopi Arabika akan mencari kopi Robusta sebagai gantinya karena harga kopi Robusta yang lebih rendah sehingga hal tersebut akan meningkatkan Jawa Tengah. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1)Faktor-faktor (variabel) yang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi adalah harga kopi Robusta tahun sebelumnya, luas areal pada tahun berjalan, produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya, harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya dan harga gula pasir pada tahun sebelumnya. Variabel bebas yaitu variabel harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya, luas areal kopi Robusta pada tahun berjalan, produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya, harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya dan harga gula pasir pada tahun sebelumnya dapat menjelaskan penawaran kopi sebesar 68,8%, sedangkan sisanya sekitar 36,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Faktorfaktor (variabel) yang secara individu berpengaruh nyata terhadap Jawa Tengah adalah harga kopi Robusta pada tahun sebelumnya, luas areal pada tahun berjalan, produksi kopi Robusta pada tahun sebelumnya dan harga kopi Arabika pada tahun sebelumnya. (2) Faktor yang paling berpengaruh terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah yaitu luas areal kopi Robusta. (3) Elastisitas penawaran kopi Robusta bersifat inelastis pada jangka pendek maupun jangka panjang. Elatisitas silang menunjukkan bahwa kopi Arabika merupakan barang subtitusi dari kopi Robusta. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu perlu dilakukannya peningkatan kualitas kopi Robusta sehingga arah perkembangan produksi kopi positif sehingga dengan adanya peningkatan kualitas diharapkan

penawaran kopi Robusta dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Budiman, Haryanto 2012. Prospek Tinggi Bertanam Kopi : Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Baru. Dinas Perkebunan 2012. Statistik Perkebunan Jawa Tengah 2012. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah : Ungaran. Ghatak, S. dan Ingersent Kent 1984. Agriculture and Economic Development. Great Britain : Harvester Press. Raharjo, Pudji 2012 KOPI Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Depok : Penebar Swadaya. Suwarto dan Octavianty Yuke 2010. Budidaya 12 Tanaman Perkebunan Unggulan. Jakarta: Penebar Swadaya.