RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI PASCA PANEN Oleh : Andayana Puspitasari, SSi., MSi., Apt. Drs. Didik Gunawan, SU, Apt Indah Purwantini, M.Si, Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2008
A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama mata kuliah : Teknologi Pasca Panen 2. Kode : FAA 3031 3. SKS : 2 SKS 4. Sifat : Wajib 5. Prasyarat :FAA 2031 6. Semester : V 7. Perkiraan banyaknya peserta : 70 peserta 8. Deskripsi singkat kuliah Teknologi Pasca Panen Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa program studi S1 Ilmu Farmasi minat FBA yang memberi pengetahuan tentang tentang tumbuhan sebagai sumber bahan baku obat, pengertin, ruang lingkup dan arti penting pasca panen; Good collection practice; pembuatan simplisia yang meliputi:pengumpulan bahan, sortasi basah, pencucian, perajangan dan pengupasan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, dan penyimpanan, serta kontrol kualitas simplisia. 9. Tujuan pembelajaran Mata kuliah ini memberikan dasar-dasar dalam mengenali, mengetahui dan mengerti seluk beluk dan ruang lingkup teknologi pasca panen, dengan tujuan dapat mengetahui panduan panen yang baik, serta mengolah bahan alami menjadi bahan dasar obat herbal dan kontrol kualitas simplisia yang dihasilkan. 10. Tujuan pembelajaran khusus Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan : a. Pengertian dan ruang lingkup, dan arti penting pasca panen b. Pengertian simplisia, simplisia nabati, hewani, dan mineral c. Tahapan proses pembuatan simplisia d. Cara pengumpulan bahan baku obat alami yang baik(good Collection Practice), sortasi e. Tujuan pencucian, jenis air pencuci, kelemahan /kelebihannya, penambahan desinfektan f. Teknik pencucian, pencucian simplisia kering g. Tujuan pengecilan bahan, hubungan ketebalan bahan dengan mutu simplisia h. Perajangan dan peralatannya, pengupasan dan peralatannya i. Tujuan pengeringan, pengeringan pada suhu kamar, pengeringan dengan sinar matahari, pengeringan dengan pengasapan, pengeringan dengan oven j. Sortasi kering, pengaruh faktor luar pada kerusakan simplisia
k. Teknologi pengepakan l. Penyimpanan, FIFO, persyaratan gudang simplisia, fumigasi dan penggunaan insektisida m. Acuan CPOTB pasca-panen, penerapannya pada IOT, IKOT, dan IRTOT n. Sampling untuk pemeriksaan mutu simplisia, pemeriksaan organoleptis, makroskopis dan mikroskopis o. Kadar air dan susut pengeringan p. Kadar abu, penetapan sari larut air dan sari larut etanol q. Profil kromatogram B. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Jadwal Kegiatan Mingguan Minggu Topik Substansi Metode Fasilitas I Pendahuluan 1. Kontrak pembelajaran 2. Pengertian dan ruang lingkup, dan arti penting pasca panen 3. Pengertian simplisia simplisia nabati, hewani, dan mineral 4. II Pengumpulan bahan 1. Latar belakang munculnya pasca panen 2. Cara pengumpulan bahan baku obat alami yang baik(good Collection Practice) Worksheet, White Board, Laptop, LCD III Lanjutan Tahapan proses pembuatan simplisia IV Kontrol kualitas simplisia 1. Sampling untuk pemeriksaan mutu simplisia 2. Kadar air dan susut pengeringan 4. Kadar abu V (Lanjutan) 5. Penetapan sari larut air dan sari larut etanol VI (lanjutan) 13. Penetapan kadar kandungan aktif secara KLTdensitometri VII (lanjutan) 15. Bahan organik asing 16. Mikroba 17. Aflatoksin 18. Logam berat 19. Residu pestisida 20. Radioaktif VIII WHO guidelines on Good Agricultural and Collection Practice Diskusi, case based Cooperative (Jigsaw Worksheet, White Board, Laptop, LCD
IX Pencucian 1. Tujuan pencucian 2. Jenis air pencuci, kelemahan /kelebihannya 3. Penambahan desinfektan 4. Teknik pencucian 5. Pencucian simplisia kering X Perajangan dan pengupasan 1. Tujuan pengecilan bahan 2. Hubungan ketebalan bahan dengan mutu simplisia 3. Perajangan dan peralatannya 4. Pengupasan dan peralatannya XI Pengeringan 1. Tujuan pengeringan 2. Pengeringan suhu kamar 3. Pengeringan dengan sinar matahari 4. Pengeringan dengan pengasapan 5. Pengeringan dengan oven XII Pengepakan 1. Sortasi kering 2. Pengaruh faktor luar pada kerusakan simplisia 3. Teknologi pengepakan XIII Penyimpanan 1. FIFO 2. Persyaratan gudang simplisia 3. Fumigasi dan penggunaan insektisida classroom) Cooperative dan case based XIV Review Keseluruhan materi Cooperative and case based 2. Metode Pembelajaran dan Bentuk Kegiatan: Pembelajaran dilakukan dengan ceramah/tatap muka dan pelaksanaan diskusi kelas dengan menggunakan metode cooperative,colaborative dan case based. Mahasiswa dibagi dalam kelompok. Kepada masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyelesaikan masalah, pertanyaan atau kasus yang diajukan oleh dosen. Pembahasan terhadap maslah, pertanyaan atau kasus dilakukan secara diskusi kelas, dimana dosen bertindak sebagai moderator dan diaakhir pertemuan menyimpulkan jawaban. Keaktifan mahasiswa dalam diskusi kelas dinilai berdasarkan keaktifan bertanya, menjawab atau menyanggah serta penguasaan materi dari masing-masing mahasiswa secara individu. Dengan model diskusi tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama terhadap semua mahasiswa untuk terlibat dalam diskusi kelas. Hal ini dilakukan mengingat jumlah mahasiswa yang cukup besar.
C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Untuk evaluasi proses pembelajaran, pada akhir masa perkuliahan (akhir semester) akan dibagikan kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan umpat balik dari mahasiswa atas aspek-aspek sebagai berikut. a. Ketepatan kehadiran dosen pengampu b. Kemampuan penyampaian materi oleh dosen pengampu. c. Kemauan dosen pengampu untuk mendiskusikan materi. d. Keterbukaan dosen pengampu akan bahan, sumber informasi, dan referensi. e. Penguasaan dosen pengampu akan keterkaitan materi dengan bidang ilmu f. Kesesuaian materi kuliah dengan RPKPS 2. Penilaian (student assessment) Evaluasi atas daya serap mahasiswa terhadap materi yang diberikan di kelas, yaitu a. Tugas dan dengan bobot 20% b. Ujian Tengah Semester, dengan bobot 40 % c. Ujian Akhir Semester, dengan bobot 40%. Nilai akhir ditentukan sebagai berikut: Nilai >74,99 : A 65,00 74,99 : B 50,00-64,99 : C 35,00 49,99 : D < 35,00 : E D. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, Materia Medika, semua jilid, Departemen Kesehatan RI 2. Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 3. Anonim, 2003, WHO Guidelines On Good Agricultural And Collection Practices (GACP) For Medicinal Plants, WHO, Geneva- 4. Anonim, 1998, Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO Library Cataloguing in Publication Data, Geneva 5. List, P.H., Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, CRC Press. Boston 6. Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Dep Kes RI, Jakarta