Weekly Research. Dana Modal Asing & Pergerakan IHSG. Kamis, April 11, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Weekly Technical View

Weekly Technical View

R i Danareksa Research Institute

Weekly Technical View

Weekly Technical View

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

PT Adaro Energi Tbk. On track to build a bigger and better ADRO. Company Profile. ADRO Key Takeaway Investor Day 2010

Weekly Technical View

Trend Analysis 3 April 2014

R i Danareksa Research Institute

Weekly Technical View

R i Danareksa Research Institute

Juni Danareksa Investment Management PEREKONOMIAN GLOBAL. Perekonomian Amerika ( AS )

Level psikologis IHSG terletak di angka Resistance 3 4,947 Resistance 2 4,936 Resistance 1 4,931. Pivot Point 4,925

Sinyal Negatif. Technical Analysis Stock Shoot 3 Juni Infrastructure. Target Juni 13 Juni Analisa teknis.

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk

MARKET CORNER. Technical Approach October 8 th, 2014 SIKLUS YANG BERULANG DI IHSG?

Weekly Technical View

Weekly Technical View

PENGHARGAAN DI TAHUN 2008

Trade The Trend. Technical Analysis update Rabu, 29 January AM Time Frame Short Term. Risk Profile:

The Right time to Trade

Perkembangan Hari Ini

What Next? IHSG & Dow Jones. Time Frame Short term. Signal : Technical Analysis outlook 28 January PM

expenditure) naik 0,4 persen dibulan Mei. Pertumbuhan keduanya tercatat melambat

R i Danareksa Research Institute

Update 1Q: Technical Outlook 2015

Weekly Technical View

Sinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 2 Juni Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.

Pola Indikator Teknikal

Market Maker 12 Desember 2017 Ver.1.581

Weekly Technical View

Perkembangan Hari Ini

Weekly Technical View

Perkembangan Hari Ini

SMF Highlight AWAL TAHUN 2017, PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN MELAMBAT. Maret 2017 Highlight 3/2017

Kenaikan BI Rate* Dan Dampaknya Terhadap Pasar Saham

SMF Highlight PASAR PEMBIAYAAN PERUMAHAN 2016 : MELAMBAT. Februari 2017 Highlight 2/2017

Weekly Technical View

Daily Trading Idea 4.609,79 IHSG. Speculative Buy. AALI Rp Trading Buy. CNKO Rp 390

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Informasi Pembiayaan Perumahan

Weekly Technical View

MACROECONOMIC REPORT JUNI, 2014

Ekspektasi pada Rally Berkesinambungan

November 2016 Highlight 5/2016. Pertumbuhan Harga Properti Residential Masih Lambat

Pada minggu lalu, China merilis data HSBC Flash Manufacturing PMI sebesar 49,2, menurun dari sebelumnya di

Weekly Technical View

Weekly Technical View

R i Danareksa Research Institute

249 % Stock Shoot. Stock Shoot Performace & Market Outlook 2 Juni Technical analysis performance 2 Mei - 31 Mei Ver.2

Weekly Technical View

Buy Dec 2017 TP (IDR) 10,200 Consensus Price (IDR) 9,138 TP to Consensus Price +11.6% vs. Last Price +16.2%

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief (April 16 20)

Sinyal Netral. Technical Analysis Stock Shoot 26 Mei Jakarta Composite Index. Target Potensi bulanan Terendah Tertinggi 5.

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief (April )

MARKET KICK-OFF. SRT Investments Weekly Outlook September 1 st -5 th, 2014

IHSG. Sentimen/Katalis. Technical View. Key Charts. Rekomendasi. Support 4,390. Resistance 4,570. Close 4,480. Stop-Loss 4,195

Jakarta Composite Index

Jakarta Composite Index Intraday Elliott Wave Perspective

Jakarta Composite Index

Jakarta Composite Index

Data Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan

BUY ELNUSA. Fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Strategi Jitu Meningkatkan Laba. EQUITY RESEARCH 17 Maret halaman ASIA SECURITIES

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Pada minggu lalu, data inflasi YoY Indonesia di bawah ekspektasi dan mengalami penurunan ke 7,18% dari data

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Data Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Indo Premier Investment Management Market Update

Elliottician Overview

MACROECONOMIC REPORT JULI, 2014

Semen Baturaja (Persero)

Elliottician Overview

Rekomendasi Harga Emas dan Minyak, Jumat 21 November 2014

Perkembangan dan Prospek Perekonomian Global dan Domestik

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Daily Trading Idea 4.842,52 IHSG. Rp Speculative Buy BBNI. Trading Buy

Elliottician Overview

Elliottician Overview

Hold Dec 2018 TP (IDR) 1,050 Consensus Price (IDR) 1,140 TP to Consensus Price -7.9% vs. Last Price +6.6%

Buy Dec 2017 TP (IDR) 85,550 Consensus Price (IDR) 77,068 TP to Consensus Price +11.0% vs. Last Price +22.0%

Semen Indonesia. Earnings Flash

Data Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan

Indo Premier Investment Management Market Update. Jakarta, 14 Maret 2013

Telecommunication (Overweight)

Pada pekan lalu, masalah utang Yunani sedang menjadi fokus. Perdana Menteri Yunani Alex Tsipras menolak

Elliottician Overview

News. terdekat nya pada kisaran Pergerakan Kurs GBP terhadap Yen Jepang terpantau menguat dengan. mencoba mendekati level resistance

Rekomendasi USDJPY, Senin 15 Juni News

Rekomendasi Harga Emas dan Minyak, Selasa 9 Desember 2014

Monthly Market Update

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk.

Transkripsi:

Weekly Research Kamis, April 11, 2013 Dana Modal Asing & Pergerakan IHSG Laju IHSG semenjak posisi penutupan bursa pada tahun 2008 di level 1355.41 terus menerus menunjukkan tren penguatan dalam jangka panjang hingga Q1 2013. IHSG akhirnya ditutup menguat di level 4316.69 pada akhir Desember 2012 dengan return tahunan sebesar 12.94% dan CAGR 4 tahun (2008-2012) sebesar 26.07% posisi CAGR 4 tahun IDX adalah yang tertinggi relatif terhadap bursa global dan regional. Chart 1: CAGR 4 Tahun Index Regional dan Global Chart 2: Return Q1 2013 Sumber: WKSI Data Sumber: WKSI Data Tidak berhenti sampai disitu saja, IHSG terus bergerak naik seakan tak terhenti ditengah menurunnya kondisi pasar global, yang sejak awal 2013 utamanya dipengaruhi oleh isu-isu besar seperti Fiscal Cliff, krisis perpolitikan Italia, krisis perbankan Siprus, dan potensi konflik di semenanjung Korea yang menekan return bursa global. Tercatat pada akhir kuartal I 2013, IHSG ditutup di posisi 4940.99 dengan return Q1 2013 sebesar 14.46%, IHSG berada pada urutan tertinggi posisi Indeks dunia (kedua dibawah Nikkei) dan jauh melampaui posisi bursa global dan regional lainnya. Bagus Permadi bagus@woorisec.com Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 1

Pertimbangan apa saja yang membuat ekspektasi akan laju IHSG tersebut demikian optimis sebelumnya? Sejak krisis 2008 yang melanda perekonomian global, perekonomian negaranegara maju seakan terus-menerus dihajar oleh badai krisis. Kita melihat bagaimana Eropa bergelut dengan berbagai permasalahan, mulai dari krisis sovereignty debt yang berakar dari Yunani, masalah perpolitikan Italia, dan krisis perbankan Siprus. Sedangkan di Amerika, isu defisit perekonomian sebagai akibat kebijakan tax-cuts era Bush membuat pasar modal Amerika dalam posisi tertekan di akhir 2012 seperti terlihat di chart 3. Hal ini membuat pasar negara berkembang tampak semakin menarik sebagai alternatif investasi terbaik yang menawarkan return lebih tinggi berbanding resiko bagi para investor global, dengan tingkat pertumbuhan GDP yang jauh melebihi kawasan Amerika dan Eropa, Asia merupakan salah satu tujuan investasi utama investor global. Chart 3: Return Q4 2012 Chart 4: Pertumbuhan GDP Sumber: Bloomberg, WKSI Data Sumber: World Bank, WKSI Data Berdasarkan konsensus sebelumnya, valuasi IHSG diperkirakan akan mampu menembus level 5,000 pada tahun 2013 ini. Kontributor terbesar terhadap pergerakan IHSG salah satunya adalah meningkatnya arus masuk dana modal asing (foreign capital inflow) yang dimulai semenjak efek krisis global 2008 yang lalu melaui mereda. Pada Q1 2009, sebagai dampak dari krisis 2008, total dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia (total foreign buy) tercatat menurun sebesar -67.91% dari periode yang sama setahun sebelumnya ke angka Rp 25.18 triliun, meski demikian, penurunan ini tidak diikuti pula oleh lonjakan aksi jual asing, sehingga bursa tetap mencatat foreign net buy pada level Rp 94 milyar (-0.38% yoy). Namun pada kuartal berikutnya, nilai transaksi asing tercatat naik drastis hingga 5,500% (q-to -q) ke posisi Rp 5.32 triliun pada Q2 2009. Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 2

Tren naiknya transaksi beli asing ini secara umum berlanjut hingga akhir Q1 2013 (meskipun terjadi penurunan nilai transaksi secara signifikan pada Q2 dan Q4 2011, mayoritas transaksi asing tetap mencatatkan net buy), hal ini berdampak positif terhadap total volume transaksi total IDX dan turut berkontribusi terhadap laju IHSG sehingga mencatatkan posisi penutupan all-time high 2013 di level 4,981.46 pada 3 April 2013. Chart 5: JCI dan Transaksi Asing Chart 6: JCI dan Transaksi Net Asing Sumber: IDX, WKSI Data Sumber: IDX, WKSI Data Apa yang menyebabkan tren peningkatan dana asing di pasar Indonesia? Dalam konteks global, pergerakan arus modal masuk ke instrumen saham di pasar modal Negara berkembang mulai meningkat pesat di awal tahun 2013. Namun dari manakah dana tersebut berasal? Pasca krisis 2008, sebagian besar investor lebih memilih investasi yang relatif aman dengan profil resiko rendah meski return yang ditawarkan lebih kecil, oleh karena itu kita bisa melihat peningkatan signifikan arus modal masuk ke pasar uang pada periode ini. Namun, memasuki 2010 hingga ke tahun 2012, preferensi resiko sebagian besar investor mulai berubah, investor menginginkan tingkat return yang lebih tinggi namun dengan tingkat risk yang lebih aman dari saham, karena kondisi pasar saham di negara-negara maju masih menunjukkan tren menurun, oleh karena itu dana keluar dari pasar uang lalu masuk ke obligasi (lihat chart 7). Kita juga dapat melihat peningkatan pada alokasi saham meningkat sejak 2010, meskipun tidak sebesar porsi obligasi, peningkatan arus modal masuk ke saham utamanya terjadi di negara-negara BRIC (Brazil, Russia, India, dan China) dan negara-negara berkembang lainnya dan terlihat semakin pesat di 2 bulan pertama 2013 (lihat chart 8). Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 3

Chart 7: Arus Dana Mingguan Kumulatif Ke Kelompok Fund 2007-2012 Chart 8: Arus Dana Tahunan Masuk ke Pasar Saham BRIC Sumber: IDX, WKSI Data Sumber: EPFR, Memasuki tahun 2013 tren kembali berubah, preferensi investor akan tingkat return yang lebih tinggi didorong oleh meningkatnya ekspektasi investor akan perbaikan ekonomi China menyebabkan arus modal membanjiri pasar saham (optimisme ini diperkuat oleh naiknya data Manufacturing PMI (Purchasing Manager Index) China sejak pertengahan 2012 ke level 53.1). Chart 9: Data arus modal pada obligasi dan saham di emerging markets Chart 10: Data Resmi PMI Cina & Data PMI HSBC Sumber: EPFR, Citi Research Sumber: HSBC & Stats.gov.cn Data PMI Manufaktur China kembali rebound ke titik 50.4 pada Januari 2013 setelah sebelumnya jatuh ke titik terendahnya di bulan Agustus pada level 49.2. Hal ini menjadi salah satu faktor katalis utama yang mendorong meningkatnya arus modal masuk ke pasar saham negara berkembang di kawasan Asia. Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 4

Berdasarkan data dari lembaga pelacak arus dana global, EPFR, selama periode Januari hingga Februari 2013, sekitar kurang lebih USD 32.5 milyar dana asing masuk ke pasar saham negara berkembang (termasuk Indonesia). Selama periode ini pula, return IHSG meningkat 11.09% dengan posisi penutupan Februari 4795.79. Hingga bulan Februari arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia berjumlah sekitar USD 660 juta, melebihi dana yang masuk ke obligasi sebesar USD 587 juta. Perbandingan tersebut masih tampak kecil jika kita melihat perbandingan keduanya pada negara-negara berkembang lainnya. Chart 11: Perbandingan Antara Arus Dana Masuk Ke Saham dan Bond Chart 12: Posisi Dana Asing Masuk Di Emerging Market Februari 2013 Sumber: EPFR Sumber: EPFR Bagaimana tren pergerakan dana asing tersebut setelah Q1 2013? Memasuki bulan Maret 2013, arah pergerakan dana asing kembali berubah, kondisi perekonomian China ternyata tidaklah sepesat perkiraan sebelumnya. Di sisi lain, pasar modal Amerika dan Jepang yang mulai mengalami tren bullish sejak awal 2013, semakin meningkat pesat dengan rekor pencapaian tertinggi pada bulan Maret, yang tidak lama kemudian kembali dilampaui oleh pencapaian April 2013. Laju Nikkei yang ditopang oleh pelemahan Yen dan paket stimulus Bank of Japan mampu mengangkat posisi Nikkei semakin tinggi. Sedangkan indeks saham Amerika semakin menguat didorong oleh data positif New House Sales yang di bulan Februari sebesar 437,000 (lebih tinggi dari estimasi 381,000), dimana hasil data tersebut berdampak positif terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat (Non- Farm Employment Change) di bulan Maret yang naik pesat sebesar 236,000 (jauh diatas konsensus sebesar 162,000). Hal ini berperan sangat besar sebagai katalis naiknya indeks saham Amerika secara keseluruhan pada periode ini, sehingga kita dapat melihat secara bertahap arus dana keluar mulai terlihat dari negara-negara berkembang, kembali ke negara maju (lihat chart 13). Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 5

Chart 13: Posisi Net Flow Arus Dana Asing Jan-Mar 2013 Chart 14: Rally DJIA, S&P 500, dan Nasdaq Sejak Awal 2013 Sumber: EPFR, The Economic Times Sumber: Bloomberg Berdasarkan data EPFR, tekanan dana asing untuk keluar dari Emerging Markets memuncak hingga sebesar USD 2 milyar dalam periode maret 2013, hal tersebut dikarenakan meningkatnya performa pasar saham Jepang dan Amerika pada periode ini menyebabkan investor ingin turut serta menikmati return tinggi tersebut. Namun jumlah dana keluar ini masih tidak lebih besar dari angka Net Inflows dana modal asing di emerging market sebesar lebih dari USD 25 milyar pada Maret 2013. Hal ini terus berlangsung hingga di awal April 2013. Dampak dari arus keluar ini pada pasar modal Indonesia dapat dilihat dari meningkatnya transaksi jual asing di Bursa Efek Indonesia (lihat chart 5 Hal. 3). Kesimpulan Pasar saham negara berkembang masih mampu menawarkan tingkat return yang lebih menarik dari pasar saham negara maju dalam jangka panjang, hal ini didukung oleh tingginya angka pertumbuhan GDP negara berkembang relatif terhadap negara maju yang berdasar pada tingginya tingkat konsumsi dalam negeri (lihat chart 4). Kenaikan Nikkei dan Pasar Saham Amerika Serikat yang memicu keluarnya dana asing dari pasar negara berkembang mungkin tidak akan berlangsung lama di tahun ini, karena kondisi fundamental perekonomian kedua negara belum benar-benar membaik. Masih terdapat peluang besar bahwa dana modal asing tersebut akan kembali ke emerging market. Seiring kembali memudarnya kondisi bullish temporer yang kini terjadi. Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 6

Pada posisinya sekarang, IHSG sudah berada dalam kondisi overbought, indikator slow stochastics menunjukkan tren telah berbalik menuju kondisi bearish, seperti ditunjukkan oleh crossing %K line terhadap %D line semenjak minggu kedua Maret 2013. Pergerakan sideways IHSG, mulai menunjukkan tren melemah seperti dapat dilihat dari indikator MACD yang terus mengalami penurunan dari posisi tertinggi yang sama pada minggu kedua Maret 2013 hingga saat ini (lihat chart 15). Chart 15: Chart Teknikal Mingguan IHSG s/d April 10, 2013 Sumber: IDX, WKSI Data IHSG merupakan indeks yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan modal asing, akibat tingginya persentase transaksi asing. Pada tahun 2012, dari total nilai transaksi bursa, sebesar 85% merupakan bagian dari transaksi asing. Namun tingkat optimisme pasar yang masih demikian tinggi disertai dengan tingginya frekuensi transaksi asing yang mencatatkan foreign net buy hingga Q1 2013, masih mampu melambungkan posisi IDX mendekati angka 5,000. IHSG masih memiliki peluang untuk kembali menguat hingga mencapai level 5,000 jika didukung oleh pergerakan dana asing lebih lanjut masuk ke pasar, namun secara teknikal, pergerakan naik IHSG telah exhaustive, dan peluang koreksi terbuka lebar. Keluar masuknya dana asing sangat mempengaruhi posisi IHSG yang sudah overvalued ini. Untuk jangka waktu menegah, pergerakan IHSG diperkirakan akan didominasi pergerakan sideways, gain yang terbatas, dan tekanan koreksi yang akan semakin tinggi. Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 7

Research Division Bagus Permadi bagus@woorisec.com Head & Branch Office PT. Woori Korindo Securities Indonesia Member of Indonesia Stock Exchange Head Office : Wisma Korindo 1 st Floor Jl. M.T. Haryono Kav. 62 Pancoran Jakarta 12780 Telp.: (+62-21) 7976202 Fax : (+62-21) 7976206 Branch Office : Jl. Pluit Kencana Raya Blok O No. 79 B-C Pluit Penjaringan Jakarta 14450 Telp.: (+62-21) 66675088 Fax : (+62-21) 66675092 Disclaimer : This report, and any electronic access to it, is restricted to and intended only for clients of PT Woori Korindo Securities Indonesia or a related entity to PT Woori Korindo Securities Indonesia. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not to be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of P.T. Woori Korindo Securities Indonesia, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither P.T. Woori Korindo Securities Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission therefrom which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. All rights reserved by PT Woori Korindo Securities Indonesia This Report also Available at www.woorisec.com Woori Korindo Securities Indonesia - Weekly Research Page 8