ASPEK KULINER DAN CITARASA MAKANAN PADA PELAYANAN GIZI

dokumen-dokumen yang mirip
Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

MENU RESTORAN. Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi maka selera terhadap produk teknologi pangan

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

Penderita Diabetes Pantang Makan Di Luar? Tenang, Ada Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

PROPOSAL USAHA PEMBUATAN CAFE

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. pokok saja seperti halnya beras, jagung, ketela dan sebagainya. Akan tetapi

I. PENDAHULUAN. berbagai perubahan perilaku masyarakat, terutama di perkotaan. Salah satu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan manusia yang selalu tidak puas itulah yang membuat sebuah

reporsitory.unimus.ac.id

SEJARAH MAKANAN KONTINENTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan orang-orang terdekat,mudah mengikuti alur zaman seperti mode dan trend

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas Menurut Cabang Industri

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN. nilai gizinya kurang memenuhi. Terutama bagi anak-anak dan remaja.

BAB I LATAR BELAKANG. ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen, dikutip dari Pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN JASA USAHA MAKANAN

PENGERTIAN DAN JENIS MAKANAN. Rizqie Auliana

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan. Model rumah makan sangat banyak ada yang bernama cafe, coffe

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SOAL TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. maka selera terhadap produk teknologi pangan tidak lagi bersifat lokal, tetapi menjadi

METODE MEMASAK. Oleh : Atat Siti Nurani

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya bisnis waralaba restoran fast food di daerah Denpasar seperti

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia


PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

MODUL III MANAGEMEN MENU. Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah

MASAKAN KONTINENTAL SOUP

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

Nama : Irfan Ramadhan NIM : Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI

ALAMAT RUMAH: Jalan Taman Kini Balu 3 No. 12 RT 07 RW 02 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan berfungsi kuratif dan rehabilitatif yang menyelaraskan tindakan

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

7 TIPS DIET SETELAH LIBUR LEBARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

PROSPEK USAHA AGRO OUTLET MAKANAN JAJANAN TRADISIONAL KHAS SUNDA DAN KENDALANYA. Ana

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS BISNIS JAMUR CRISPY. Disusun Oleh : : Siti Faizzatul Aslamiyah. No Mahasiswa :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan golongan yang paling mudah terkena pengaruh budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 7 ) Seni Melayani Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan strategi dalam peperangan. Menurut Anwar (1989) makanan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian. kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS AKHIR. Peluang Bisnis

PELUANG BISNIS MAKANAN OLAHAN BUAH DURIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Eksistensi Kecap Manis ABC melalui program Masakan Ibu Selalu Jadi Pilihan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Prosedur Distribusi 1. Distribusi Makanan

Transkripsi:

ASPEK KULINER DAN CITARASA MAKANAN PADA PELAYANAN GIZI Oleh: Ibu Tuti Soenardi Ahli Gizi Kuliner Yogyakarta, 27 November 2014

Definisi Kuliner Rangkaian kegiatan pengolahan makanan dimulai dari memilih bahan yang berkualitas, menyiapkan, dan mengolahnya secara tepat untuk menghasilkan makanan yang aman, sehat, dan nikmat 2

Sejarah KULINER di Indonesia Lahir tahun 1990 oleh Lembaga Kuliner Indonesia, yang didirikan oleh : 1. William W Wongso 2. Hiang Marahimin 3. Tuti Soenardi Dengan bantuan dana Bapak Handoko Winata, seorang pengusaha yang mendanai lembaga ini 3

Melalui Lembaga Kuliner Indonesia, Makanan Indonsia diangkat disebarkan melalui pendidikan kursus dari sisi kuliner dan gizi Mengimbangi maraknya pangan global diantisipasi dengan penyuluhan sisi bisnis dari makanan tradisional dalam mempertahankan makanan Indonesia tetap sebagai tuan rumah di rumah sendiri 4

Makanan tradisional Indonesia perlu kita angkat lebih menarik untuk diminati masyarakat maupun para wisatawan asing untuk lebih mempunyai daya jual, dengan : 1. Merubah penampilan lebih menarik dalam memperhatikan pengolahan tepat 2. Penyajian dalam piring dapat menggugah selera melalui indera mata, penciuman atau aroma

3. Bentuk makanan menarik menyatu dengan paduan yang ditampilkan dalam penyajian 4. Sentuhan memasak tepat akan mempertahankan warna dari sisi penampilan dan ditata menarik dalam piring merupakan trend baru dari kuliner yang mendunia

SEJARAH KULINER DI PERANCIS Dimulai setelah revolusi Perancis dan dikembangkan mendunia. Telah berhasil merubah makanan Perancis klasik yang rumit cara pembuatannya dan dianggap tidak memenuhi kesehatan, maka lahir nouvelle cuisine dengan menyederhanakan sesuai dengan trend makanan sehat yang tidak menyimpang dari rasa aslinya. Ini bisa berhasil dan mendunia

Modern Teknologi Kuliner yang mendunia berkembang sesuai perkembangan teknik teknologi dan ilmu yang berhubungan dengan makanan. Meskipun kuliner klasik sudah dipermodern namun tahun 1970-an ada 2 chef yang melakukan manifestasi hidangan Perancis yang dianggap rich menjadi lebih ringan dengan mengurangi lemak, cream gula menjadi trend makanan sehat. 8

Kedua chef adalah Christian Milau dan Hendri Gault. Gagasannya sekarang sudah mendunia yaitu makanan Perancis lebih ringan tidak menyimpang selera aslinya 9

BUDAYA MAKAN DI NEGARA MAJU Budaya makan di negara maju yaitu memasak makanan saat begitu akan makan, ini berarti menikmati masakan segar beraroma dalam kondisi panas Tetapi proses ini tidak bisa dilakukan dalam food service dalam jumlah banyak yang mana juga harus dilakukan delevery

Kecuali... makan di restoran, bisa dilakukan. Karena itu makan di restoran sangat mahal, karena dilayani secara profesional dengan kebutuhan perlengkapan penyajian dan sumber daya manusia yang tidak murah

ASPEK KULINER PADA SELERA MAKANAN Dengan menerapkan rangkaian ketentuan dari sisi kuliner makanan, dimulai dari : 1. Memilih bahan berkualitas, segar, dan aman 2. Menerapkan bumbu yang tepat sesuai tujuan

3. Mengikuti prosedur pengolahan yang tepat 4. Menampilkan sesuai dengan jenis masakan (panas, dingin, texture) 5. Menyajikan menarik selera Akan menghasilkan hidangan yang memenuhi selera, aman, dan sehat

METODE MEMASAK (prosedur pengolahan yang tepat) 1. BLANCHING 2. DEEP FRYING 14

3. BOILLING 4. STEAMING 15

5. BRAISING (MEMANFAATKAN LEMAK) 6. POACHING 16

7. BAIN MARIE (WATER BATH) 17

Kuliner perlu diterapkan untuk semua pelaku memasak, baik di rumah untuk meningkatkan kualitas masakan atau di bidang usaha makanan dalam upaya meningkatkan hasil industri di bidang pangan karena seleranya bisa diterima oleh konsumen

JENIS INDUSTRI PELAYANAN PANGAN yang perlu ditingkatkan kulinernya dalam upaya peningkatan selera keamanan pangan dan meningkatkan daya jual : 1. UKM Usaha makanan skala kecil (snack, makanan pokok, dll) Warung-warung makan di pinggir jalan Usaha makanan keliling

2. CAFÉ Maraknya café yang diminati kaula muda tempat berkumpul sambil menikmati hidangan perlu selalu dikembangkan sesuai selera konsumen dan trend makanan masa kini Tempat makan yang mengandalkan selera tradisional perlu mengikuti petunjuk kuliner yang benar dalam mempertahankan misi makanan tradisional untuk tidak ditinggalkan konsumen

3. RESTORAN Umumnya juga mempertahankan sisi kuliner namun perkembangan jenis hidangannya dan inovasi perlu diterapkan supaya tidak bosan Industri pelayanan makanan yang lain masih banyak, seperti : Asrama Penerbangan Rumah sakit Dll.

PELAYANAN MAKANAN RUMAH SAKIT TERKAIT DENGAN KULINER DAN GIZI - Penerapan gizi sudah merupakan faktor utama dalam pelayan makanan, karena konsumennya dari berbagai penyakit yang membutuhkan pengaturan sesuai dengan jenis penyakit oleh para ahli terkait, - Perkembangan ilmunya berkembang sesuai dengan perkembangan terkini dari penyakit. - Untuk itu selalu dilakukan pelatihan untuk para ahli yang bertugas di bidangnya.

Perlukah aspek kuliner berkolaborasi dengan ilmu yang diterapkan sesuai penyakitnya Pengaturan gizi pasien juga disebut diet pasien. Memang sudah ada standar untuk setiap penyakit yang diterapkan di rumah sakit, namun hanya ketentuan meramu bahan yang sesuai ketentuan penyakit, ini memerlukan aspek kuliner untuk keberhasilannya

Hasil dari makanan pasien sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan ahli gizi dilaksanan oleh pelaku pengolahan makanan Untuk semua pasien yang harus diet tentu kebanyakan kehilangan selera yang sudah merupakan kebiasaaan yang diminati. Untuk itu diet selain ketepatan gizi tentu harus berselera supaya asupan gizinya terpenuhi.

MENGAPA SELERA PENTING??? Salah satu rangkaian dari prinsip kuliner adalah selera yang menarik Bagaimanan menerapkan selera yang disesuaikan dietnya perlu digabungkan dengan sisii kulinernya baik melalui paduan bumbu yang tepat, inovasi dari resep aslinya disesuaikan dengan dietnya. Dengan menyatukan sisi rasa yang tepat membantu selera makan pasien

SISI LAIN DARI KULINER ADALAH PENAMPILAN / TEXTURE Keberhasilan peningkatan selera makanan diet tentu perlu dilengkapi dengan penampilan dan penyajian nya Makanan diminati pertama melalui indra penglihatan yang bisa menggugah selera, demikian juga aroma yang merangsang penciuman

LONDONDERRY SOUP 27

ONION SOUP 28

MINESTRONE SOUP 29

PUMPKIN CREAM SOUP 30

CHAWAN MUSHI 31

Steam Fish 32

CHICKEN CORDON BLEU 33

LASSAGNE 34

Udon

CROQUE MONSIEUR 36

GARDEN EGGS SALAD SANDWICH 37

PIZZA 38

FRUIT SALAD ORIENTAL 39

Cassava Thai Dessert 40

Taco

French Bread 42

Soufflé

RATTATUI 44

Roti Kukus

Profesional Mengolah Makanan a. Menguasai teori dasar sebagai pegangan kerja yang baku untuk dapat diterapkan di semua resep untuk mempertahankan rasa yang konsisten 46

b. PENDIDIKAN SKILL Pengalaman mengolah makanan menjadi keahlian karena sering melakukannya. Dengan seringnya melakukan maka akan menambah skill dan menjadi ahli di bidang tersebut c. Perilaku diutamakan untuk mendapatkan skill Semua tugas yang melakukan pengalaman harus diimbangi perilaku yang kuat dalam meningkatkan skill

d. Dengan motivasi dan digabung dengan perilaku kuat akan tercapai tujuan yang diinginkan untuk menjadi seorang profesional. Terus pantang mundur meskipun mengalami kegagalan sebagai pengalaman yang tidak bakal terulang Sayangnya, pengalaman tidak ada sekolahnya hanya dengan perilaku yang menghasilkan satu tujuan sesuai keinginan hanya dengan meningkatkan perilaku menghasilkan skill dengan melalui pengalaman

Hal-hal yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Profesional Mengolah Makanan Sikap positif terhadap tugas a. Menyenangi bidang tugas b. Bekerja keras sebaik mungkin c. Tidak mengenal waktu dalam tugas d. Menghasilkan seorang profesional kuliner yang bisa bekerja cepat, efisien, aman, bersih dengan hasil yg dapat dibanggakan 49

Mempertahankan kemampuan kerja a. Harus mempunyai fisik sehat, stamina kuat, dan mental prima b. Mampu kerja secara tim c. Tetap meningkatkan semangat belajar untuk mengikuti trend makanan baru yang berkembang secara global 50

Pengalaman a. Kata seorang chef Amerika, Anda benar-benar tidak akan mengetahui bagaimana mengolah masakan yang dapat memuaskan sebelum melakukannya terlebih dulu berkali-kali. Ini suatu pengalaman tanpa sekolah

b. Mempelajari teori dasar untuk mencari pengalaman penting menuju hasil yang diinginkan Untuk menghindari kesalahan tentunya dimulai dari pengalaman supaya tidak terulang

Dengan sabar perlu dilakukan merajut pengalaman yang ditekuni apa yang menjadi minat kerja, jangan merasa putus asa jika gagal, teruskan karena kegagalan akan menjadi pemicu untuk lebih maju dan tidak mengulangi kesalahan. Sukses Anda ada di depan mata!!!!!!

Apa manfaat gizi yang berkolaborasi dengan kuliner Meningkatkan penampilan selera untuk makanan rumah sakit Mudah menulis resep makanan baik untuk menyusun buku informasi media cetak untuk makanan yang bergizi denga aplikasi kuliner yang bisa menarik selera (menjadi penulis buku resep)

Menjadi konsultan produk dalam sosialisasi produk menjadi hidangan menarik melalui gizi dan kuliner. Usahan makanan dengan menampilkan faktor gizi yang diaplikasikan melalui kuliner menjadi hidangan yang lagi trend. Bisnis usaha makanan gaya baru.

Sebagai pembicara siosialisasi produk untuk bisa diterima sebagai pangan secara nasional dengan menampilkan gizi dan kulinernya. Sebagai peneliti pangan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional dari sisi gizi dengan inovasi bentuk pangan yang bisa diterapkan melalui kuliner menjadi pangan yang bisa diterima masyarakat.

Bidang apa pun kalau ditekuni scara profesional akan mebuahkan hasil yang bisa dibanggakan. Jangan meremehkan ilmu yang dianggap mudah.

CONTOH MAKANAN RUMAH SAKIT SET MENU RENDAH GARAM /orang/ hari Energi = 2789 kkal Protein = 93.5 gr Lemak = 107 gr Natrium = 456.9 mgr MAKAN PAGI

MAKAN SIANG

MAKAN MALAM

Terima Kasih 61