BATANG KOREK API. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc GEOMETRI ( )

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEGI PENGAMANAN UNIK KRISTAL. Mau belajar? Jangan hanya dibaca Kerjakan soalnya. disusun kembali oleh: Al. Krismanto, M.Sc

DAFTAR ISI BUKU PETUNJUK ALAT PERAGA SD

1. Soal Isian Singkat

SMP NEGERI 199 JAKARTA LATIHAN PERSIAPAN UJIAN SEKOLAH MATEMATIKA 2012

1. Soal Isian Singkat

DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Ruang Lingkup... 2

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

SOAL MATEMATIKA SIAP UN 2012

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

Kisi kisi Soal Tes. Bentuk Nomor. Uraian 1

Piramida Besar Khufu

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

dibangun rumah, 3. Urutan naik dari pecahan 15%, 0,3, dan 4 a. 0,3 ; 15% ; 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Luas dan Keliling Bangun Datar (1)_soal Kelas 6 SD. 1. Rumus luas persegi panjang adalah... A. B. C. + D.

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

PEMBELAJARAN SEGIEMPAT, SEGITIGA DAN LINGKARAN LAPORAN. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Matematika II

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

INVARIAN DAN MONOVARIAN

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

1 m, maka jumlah anak yatim yang menerima. menerima Bilangan 3 jika dinyatakan dalam bentuk akar menjadi... A. 9 3 C. 5 2 B. 6 3 D.

Matematika Semester IV

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

SOAL FINAL LCCM PERORANGAN TINGKAT SMA SE-SUMATERA SOAL TERTULIS

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP/MTs DAN PEMBAHASAN

1. BARISAN ARITMATIKA

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN RUANG (1)

SOAL MATEMATIKA - SMP

PREDIKSI SOAL MATEMATIKA TAHUN

model bangun lingkungan, kawat atau datar dari karton 2x40 menit Buku teks, sebangun? Mengapa? Teknik Bentuk

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

PENELAAHAN SOAL MATEMATIKA PREDIKSI UN 2012

UJIAN NASIONAL UTAMA. SMP/MTs MATEMATIKA + - PREDIKSI TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Matematika SMP/MTs. Selasa, 24 April 2018 (

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar Sederhana

Petunjuk: Kerjakan secara berkelompok! 1. Lengkapilah titik-titik di dalam tabel di bawah ini dengan bilangan yang tepat!. cc L m

KUMPULAN SOAL OSP MATEMATIKA SMP PEMBINAAN GURU OLIMPIADE DISUSUN: DODDY FERYANTO

ADA BERAPA JARING-JARING KUBUS SESUNGGUHNYA? Fadjar Shadiq, M.App.Sc WI PPPG Matematika

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

SOAL MATEMATIKA - SMP

PAKET 4. Paket : 4. No Soal Jawaban 1 Luas Segiempat PQRS pada gambar di bawah ini adalah. A. 120 cm 2 B. 216 cm 2 C. 324 cm 2 D. 336 cm 2 E.

BAB 1 Pola Bilangan, Barisan dan Deret

PREDIKSI SOAL MATEMATIKA TAHUN

CONTOH SOAL UNTUK TAHAP PENGIDENTIFIKASIAN POTENSI SISWA Oleh: Wiworo, S.Si, M.M

SOAL PREDIKSI MATEMATIKA TAHUN

LOMBA MATEMATIKA NASIONAL KE-26

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

SILABUS. Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN. 1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

a. 15 b. 18 c. 20 d Diketahui rumus fungsi f(x) = -2x + 5. Nilai f(-4) adalah a. -13 b. -3 c. 3 d Gradien garis -3x - 2y = 7 adalah

SILABUS. 1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA SMP KELAS 7

Bangunan piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Prisma dan Limas. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Latihan Soal Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2013 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2007/2008

PREDIKSI UN 2012 MATEMATIKA SMP

ALAT PERAGA MATEMATIKA A.

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Pemerintah Kota Semarang. Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang. JalanPatimura 9 (024) Kota Semarang 50123

Kompetensi Dasar. Indikator

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

OSN OLIMPIADE SAINS NASIONAL Palembang, Mei 2016

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012

Bab 3 Bangun Datar dan Bangun Ruang

1. Kompetisi ISPO diselenggarakan rutin setiap tahun sejak Maka pada 2006, adalah penyelenggaraan yang ke- A) 15 B) 16 C) 17 D) 13

Soal Semifinal Perorangan OMV2011 SMP/MTs

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KUMPULAN SOAL-SOAL OMITS

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG MGMP MATEMATIKA SMPN SATAP TRYOUT UN menit

PEMANTAPAN MATERI UAN SMP/MTs. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

Segiempat. [Type the document subtitle]

2. Masing-masing angka 5,6,7,8, dan 9 akan ditempatkan tepat satu-satu ke sebuah kotak dalam diagram berikut :

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

PENERAPAN PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

WORKSHOP PEMBIMBINGAN OLIMPIADE MATEMATIKA & SAINS BIDANG MATEMATIKA SMP

Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Ordo dari matriks A = adalah. A. 2 x 3 B. 2 x 2 C. 3 x 1 D. 3 x 2 E. 3 x 3

Pembahasan Matematika SMP IX

Copyright Hak Cipta dilindungi undang-undang

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : B29 NO SOAL PEMBAHASAN 362 = 362 = 36 = 6 3 = 216. Ingat!

Transkripsi:

( ) Oleh: Al. Krismanto, M.Sc 8 BATANG KOREK API Batang korek api dapat digunakan untuk membuat bangun-bangun geometri. Dalam hal tertentu dapat digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan aritmetika. Pada setiap persoalan baik geometri maupun aritmetika, batang korek apinya dianggap kongruen dan dalam penyusunan bangun tidak dibenarkan adanya batang korek api yang bertumpuk. Dimungkinkan adanya batang korek api yang berpotongan. Jika menyangkut ukuran, maka satuan panjang adalah panjang batang korek api yang dianggap kongruen tersebut. Satuan luasnya adalah luas persegi yang panjang sisi-sisinya satu batang korek api. GEOMETRI Misalnya jika hanya diperhatikan persegi atau bujursangkarnya saja, maka pada penyusunan 24 batang korek api berikut ini ada beberapa macam persegi yaitu: 9 (sembilan) buah persegi berukuran satu batang korek api (persegi yang panjang sisinya sama dengan panjang satu batang korek api). 4 (empat) buah persegi berukuran 2 (dua) batang korek api 1 (satu) buah persegi berukuran 3 (tiga) batang korek api. Gambar 1 1 2

. Ada berapa macam ukuran persegi panjang yang bukan persegi pada Gambar 1? Sebutkan ukurannya dengan satu batang korek api sebagai satuan ukuran.. Ada berapa persegipanjang untuk setiap ukuran seperti yang dimaksudkan pada soal No. 1? Gambar 2 Gambar 3. Ada berapa macam ukuran persegi pada Gambar 2? Sebutkan ukurannya dengan satu batang korek api sebagai satuan ukuran dan hitung banyak persegi untuk setiap macam ukuran.. Ada berapa macam ukuran persegi panjang dengan panjang-lebar berbeda ukuran pada Gambar 2? Sebutkan ukurannya dengan satu batang korek api sebagai satuan ukuran dan hitung banyak persegi panjang untuk setiap macam ukuran.. Ada berapa macam ukuran persegi pada Gambar 3? Sebutkan ukurannya dengan satu batang korek api sebagai satuan ukuran dan banyak persegi untuk setiap macam ukuran... Ada berapa macam ukuran persegi panjang dengan panjang lebar berbeeda ukuran pada Gambar 3? Sebutkan ukurannya dengan satu batang korek api sebagai satuan ukuran dan hitung banyak persegi panjang untuk setiap macam ukuran. Dengan 24 batang korek api seperti Gambar 1 dapat juga dibentuk sebuah persegi dengan panjang sisi 6 batang korek api. Dapat juga dibentuk dua persegi terpisah berukuran 3 batang korek api. Untuk soal-soal berikut pembentukan persegi atau bangun datar lainnya dapat dilakukan sehingga bangunnya terpisah atau ada bangun yang bersekutu pada satu atau lebih batang korek api. Dengan 24 batang korek api buatlah (ukuran boleh berbeda) tepat: 7. tiga buah persegi 8. empat buah persegi 9. lima buah persegi 10. enam buah persegi 11. tujuh buah persegi 12. delapan buah persegi 13. sembilan buah persegi Dari penyusunan 24 batang korek api seperti pada Gambar 1 sebagai kedudukan atau penyusunan awal, lakukan hal-hal berikut (No. 14 23): 14. Singkirkan tiga batang korek api agar tertinggal empat buah persegi. 15. Singkirkan empat batang korek api agar tertinggal tiga buah persegi. 16. Singkirkan empat batang korek api sehingga masih tersisa lima buah persegi. 17. Singkirkan lima batang korek api sehingga masih tersisa lima buah persegi. 18. Singkirkan enam batang korek api sehingga masih tersisa tiga buah persegi. 3 4

9. Singkirkan enam batang korek api sehingga masih tersisa empat buah persegi. 0. Singkirkan tujuh batang korek api sehingga masih tersisa empat tiga persegi. 1. Singkirkan tujuh batang korek api sehingga masih tersisa dua buah persegi 2. Singkirkan delapan batang korek api sehingga masih tersisa empat buah persegi. 3. Singkirkan delapan batang korek api sehingga masih tersisa dua buah persegi. 4. Gambar 4 menunjukkan 6 persegi kongruen yang terbentuk dari 15 batang korek api. Dari korek api pada kedudukan seperti pada Gambar 4 tersebut, buanglah 5 batang korek api sehingga tinggal tiga buah persegi. 5. Pindahkan dua batang korek api (Gambar 5) sehingga terbentuk empat buah persegi. Untuk No. 26-33, gunakanlah enyusunan batang korek api seperti ada Gambar 6 sebagai dasar emindahan atau penyingkiran atang korek api untuk membentuk angun sesuai masalah masingasing. Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 6. Pindahkan dua batang korek api sehingga terjadi tujuh buah persegi. 27. Pindahkan tiga batang korek api sehingga terbentuk tiga persegi kongruen. 28. Pindahkan empat batang di antaranya untuk membentuk sepuluh buah persegi. 29. Singkirkan sebuah di antaranya dan pindahkan empat di antaranya agar terbentuk sebelas persegi. 30. Singkirkan dua di antaranya sehingga tinggal dua buah persegi. 31. Singkirkan tiga batang dan pindahkan dua batang di antaranya sehingga terjadi lima buah persegi. 32. Pindahkan dua batang di antaranya sehingga terjadi enam buah persegi. 33. Pindahkan empat batang di antaranya sehingga tertinggal tiga buah persegi. 34. Pindahkan tiga batang korek api dari kedu-dukannya seperti pada Gambar 7 agar terbentuk empat buah persegi kongruen. 35. Buang empat batang korek api dari kedudukannya seperti pada Gambar 8 sehingga tinggal sembilan persegi. Gambar 7 Gambar 8 5 6

6. Buanglah empat batang korek api di antaranya, sehingga dari Gambar 9 tinggal terbentuk 4 segitiga 7. Buanglah tiga batang korek api di antaranya, sehingga dari Gambar 10 tinggal 3 segitiga 8. Dua belas batang korek api disusun seperti gambar di bawah ini. Pindahkanlah empat di antaranya sehingga tertinggal tiga buah segitiga sama sisi. Gambar 10 Gambar 9 43. Singkirkan tiga batang korek api sehingga terbentuk tiga buah segitiga. 44. Delapan belas batang korek api disusun sehingga terbentuk bintang enam yang menggambarkan adanya delapan buah segitiga. Pindahkanlah dua batang di antaranya sehingga tingal enam buah segitiga saja. Gambar 14 45. Gambar 15 menggambarkan sebuah piala berisi bola. Pindahlah hanya dua batang korek api sehingga bolanya berada di luar piala yang tetap utuh. 9. Pindahkanlah tiga batang korek api dari susunan berikut sehingga terbentuk lima buah segitiga samasisi. ntuk No. 38 41, gunakan edudukan batang korek api seperti ambar 13. Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 46. Pindahkan hanya 4 batang korek api sehingga yang semula daerah pada Gambar 16 terdiri dari 3 bagian kongruen menjadi hanya dua daerah yang kongruen. Gambar 16 Gambar 15 0. Singkirkan satu batang korek api sehingga terbentuk empat buah segitiga. 1. Singkirkan dua batang korek api sehingga terbentuk empat buah segitiga. 2. Singkirkan dua batang korek api sehingga terbentuk tiga buah segitiga. 47. Gambar 17 menunjukkan dua daerah yang dibatasi oleh dua kelompok batang korek api berjumlah 18 batang. Luas bangun kedua dua kali yang pertama. Susun kembali batang korek api tersebut sehingga terbentuk dua bangun segilima (tidak harus konveks) 7 8 Gambar 17 Gambar 17

dengan luas yang satu tiga kali yang lainnya. 8. Gambar 18 menunjukkan adanya enam daerah yang kongruen yang terbentuk oleh 13 batang korek api. Susunlah 12 batang korek api untuk membentuk 6 daerah yang kongruen. 9. Gambar 19 terbentuk dari 16 batang korek api yang luasnya 16 satuan luas (satu satuan luas adalah seluas persegi yang terbentuk oleh 4 batang korek api). Pindahlah beberapa di antaranya, sehingga terbentuk daerah gambar yang luasnya 15 satuan Gambar 19 0. Dari susunan seperti pada Gambar 19, pindahkan beberapa batang korek api sehingga luas daerahnya 14 satuan 1. Seperti No. 49, menjadi 13 satuan 2. Seperti No. 49, menjadi 10 satuan 3. Susunlah batang korek api seperti pada Gambar 20. Kemudian pasanglah tambahan 8 batang korek api, sehingga daerah yang terbentuk terbagi menjadi 4 daerah yang kongruen. Gambar 20 Gambar 18 54. Susunlah 15 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 21. Kemudian pasanglah tambahan 15 batang lagi sehingga daerah itu terbagi menjadi 9 daerah yang kongruen. 55. Susunlah 18 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 22. Kemudian pindahkan 4 di antaranya sehingga daerah itu tetap terbagi menjadi 4 daerah yang kongruen, tetapi bentuknya berbeda dengan yang tampak pada Gambar 22 tersebut. 56. Susunlah 12 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 23. Kemudian pasanglah tambahan 9 batang lainnya sehingga daerahnya terbagi menjadi enam daerah yang kongruen. Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 57. Susunlah 20 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 24. Kemudian pasanglah tambahan batang secukupnya sehingga daerah itu terbagi menjadi 8 daerah yang kongruen. 9 10

60. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 27 terbagi menjadi 5 daerah kongruen. Gambar 24 Gambar 27 8. Susunlah 16 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 25. Kemudian pasanglah batang korek api lain secukupnya sehingga daerah semula terbagi menjadi 5 daerah yang bentuknya kongruen. 61. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 28 terbagi menjadi 5 daerah kongruen. Gambar 25 9. Pasanglah 12 batang korek api tambahan sehingga bangun pada Gambar 26 terbagi menjadi 4 bangun kongruen Gambar 26 62. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 29 terbagi menjadi 3 daerah kongruen. Gambar 28 11 12

Gambar 29 3. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 30 terbagi menjadi 4 daerah kongruen. 65. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 31 terbagi menjadi 6 daerah kongruen. Gambar 30 Gambar 31 4. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 31 terbagi menjadi 9 daerah kongruen. 66. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 32 terbagi menjadi 9 daerah kongruen Gambar 30 13 14

Gambar 32 7. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 33 terbagi menjadi 10 daerah kongruen 69. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 35 terbagi menjadi 6 daerah kongruen Gambar 35 8. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 34 terbagi menjadi 3 daerah kongruen 15 Gambar 33 Gambar 34 70. Tambahkan batang korek api secukupnya, sehingga daerah pada Gambar 35 terbagi menjadi 8 daerah kongruen 71. Susunlah 8 batang korek api, sehingga terbentuk sebuah persegi dan 4 segitiga kongruen. 72. Dengan 22 batang korek api, buatlah sebuah trapesium yang luasnya 24 satuan luas. Untuk No. 73 81dan dengan memperhatikan hasil pada soal No. 72, dengan 22 batang korek api, buatlah sebuah bangun datar yang luasnya 73. 22 satuan luas 74. 21 satuan 75. 20 satuan 76. 19 satuan 77. 18 satuan 16

8. 17 satuan 9. 16 satuan 0. 6 satuan 1. 8 satuan 2. Dengan 12 batang korek api, buatlah bangun datar yang luasnya 3 satuan luas. Untuk No. 83-87: Sebidang tanah Gambar 36 entuknya seperti pada ambar 36. Batang-batang orek api enggambarkan otongan-potongan pagar awat. Satu batang korek api menggambarkan bahan kawat agar sepanjang 4 meter. 3. Berapakah luas tanah tersebut? 4. Sebagian tanah hendak digunakan untuk kolam sehingga luas pekarangannya tinggal 80 m 2 dengan memindah hanya dua buah pagar kawatnya. Tolong pindahkan bagian pagar kawat yang dimaksud. 5. Jika pagar pekarangannya disisakan 64 m 2, dan dari kedudukan semula hanya dipindahkan 3 bagian pagar kawat, tolong pindahkan ketiga bagian pagar kawat tersebut. 6. Bagaimana bentuk pekarangannya, jika yang tinggal kini hanya 48 m 2? 7. Dari keduabelas potongan pagar, buatlah pagar membentuk daerah jajar genjang, sehingga luasnya 48 m 2. 8. Dari keduabelas potongan pagar, buatlah pagar membentuk daerah jajar genjang, sehingga luasnya 64 m 2. Untuk No. 89 93, dengan 30 batang korek api buatlah bangun yang luasnya: 89. 10 satuan luas 90. 6 satuan luas 91. 7 satuan luas 92. 8 satuan luas 93. 9 satuan luas ARITMETIKA 94. Gambar 37 menunjukkan empat kelompok persegi yang tersusun oleh batang-batang korek api. Hitunglah banyak batang korek api pada Gambar 25 (i), (ii), (iii), dan (iv) masing-masing. Dari pola bilangannya, jika dibuat suatu urutan dari pola yang ada, berapa banyak batang korek api yang diperlukan untuk gambar urutan urutan (a) ke-5, (b) ke-10? (i) (ii) (iii) (iv) Gambar 37 95. Hitunglah banyak persegi semua ukuran pada setiap gambar dari Gambar 37. Kemudian, tanpa menggambar, hitunglah banyak persegi pada urutan ke-10. (Petunjuk: Untuk setiap gambar, lebih dahulu buatlah tabel banyak persegi untuk setiap ukuran), 96. Gambar 38 menunjukkangambar-gambar model monomino, domino, tromino, dan tetromino. 17 18

Jika setiap jenis hanya dibuat satu macam (misal satu di antara 2 tromino, satu di antara 5 tromino dan seterusnya), dan tersedia 165 batang korek api, sampai urutan ke berapa model itu dapat disusun? 1) monomino 2) domino 3) tromino 4) tetromino 98. Hitunglah banyak segitiga ukuran terkecil pada setiap gambar dari Gambar 39. Kemudian, tanpa menggambar, hitunglah banyak segitiga ukuran terkecil pada urutan ke- 10. 99. Hitunglah banyak segitiga semua ukuran pada setiap gambar dari Gambar 39. Hitunglah banyak segitiga semua ukuran pada urutan ke-5 100. Pada setiap permainan ini, pindahkan satu batang korek api sehingga menyatakan hubungan atau operasi yang benar a.. b.. Gambar 38 7. Gambar 39 menunjukkan empat kelompok segitiga yang tersusun oleh batang-batang korek api. Hitunglah banyak batang korek api pada Gambar 39 (i), (ii), (iii), dan (iv) masing-masing. c.. d.. Gambar 39 (i) (ii) (iii) (iv) Dari pola bilangannya, jika dibuat suatu urutan dari pola yang ada, berapa banyak batang korek api yang diperlukan untuk gambar urutan (a) ke-5, (b) ke-10? 19 20

ENDAHULUAN DOMINO Domino baku terdiri dari 28 kartu. Setiap kartu terdiri tas dua bagian persegi bermata: kosong (tak bermata, bernilai ), 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Setiap bagian merupakan satu dari semua asangan angka kombinasi dari pasangan angka 0-6 tersebut. eduapuluh delapan kartu tersebut adalah sebagai berikut: 0-0 0-1 0-2 0-3 0-4 0-5 0-6 1-1 1-2 1-3 1-4 1-5 1-6 2-2 2-3 2-4 2-5 2-6 3-3 3-4 3-5 3-6 21 4-4 4-5 4-6 5-5 5-6 6-6 Salah satu permainan dasar domino dilakukan oleh empat orang pemain sebagai berikut. 1) Seluruh kartu dibagi sama kepada keempat pemain. 2) Pemain pertama meletakkan kartu. Pada awal permainan misalnya kartu 0 0. 3) Pemain kedua metakkan kartu 0 - (0 1, 0 2, ) yang dimilikinya. Bila tidak mempunyai salah satu di antaranya maka pemain berikutnya yang meletakkan kartu. 4) Misalnya pemain kedua meletakkan kartu 0 4, maka sekarang di kedua ujung deretan kartu terbuka adalah 0 dan 4. Pemain dapat meletakkan kartu 0 - atau 4 -. 5) Demikian seterusnya permainan dilanjutkan. Setiap pemain yang mempunyai giliran memain-kan (meletakkan) kartu harus mempunyai kartu yang matanya sama dengan paling sedikit satu mata kartu di ujung deretan kartu yang telah dibuka. Dengan kata lain, mata kartu di ujung deretanlah yang harus dipukul dengan ujung kartu bermata sama. 6) Pemenang adalah pemain yang pertama kali habis kartu di tangannya. PERSEGI AJAIB KARTU DOMINO Kartu domino dapat digunakan untuk menyusun persegi ajaib, misalnya persegi 8 ajaib berjendela ukuran 3 3. Konstanta (tetapan) persegi ajaibnya berkaitan dengan jumlah mata sama untuk setiap sisi. Pada persegi ini, tidak ada tetapan pada diagonal. 1. Amati, pada susunan itu adakah selain pada sepanjang sisi yang jumlahnya juga 8? 22

. Buatlah persegi ajaib berjendela ukuran 3 3 dari kartu domino yang tetapannya 11.. Dari seperangkat kartu domino (28 kartu) susunlah tujuh persegi ajaib berjendela ukuran 3 3 (tetapan persegi ajaib satu dengan lainnya tidak harus sama).. Dari seperangkat kartu domino, susunlah sebuah persegi yang tersusun dari semua kartu sehingga: (1) kartu yang berurutan memiliki mata sama pada kedua ujung yang bersisihan dan (2) jumlah semua mata pada keempat sisi sama.. Dari seperangkat kartu domino (28 kartu) susunlah persegi ajaib berjendela yang di dalamnya juga terdapat sebuah persegi ajaib berlubang (lihat model di bawah ini). 4 dan 0-6 yang masing-masing menunjukkan bilangan 6 dapat tersusun dalam satu persegi ajaib. Berikut ini sebuah contoh persegi ajaib 3 3 menggunakan kartu bernilai 1 sampai dengan 9. 8. Susunlah sebuah persegi ajaib berdasarkan jumlah mata pada setiap kartu: a. dengan tetapan persegi ajaib = 21 menggunakan kartukartu seperti berikut: Persegi ajaib 4 4 yang tersusun dari 8 kartu domino di samping, tetapan persegi ajaibnya adalah 14, dan hanya terkait dengan jumlah mata sepanjang baris-baris dan kolom-kolomnya saja.. Amatilah, selain mata sebaris atau sekolom, kelompok manakah yang memiliki jumlah mata yang sama?. Dari seperangkat kartu domino, susunlah sebanyak mungkin persegi ajaib 4 4 yang jumlah tetapnya hanya pada baris dan kolom saja. Persegi ajaib kartu domino juga dapat disusun dengan bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya mata untuk setiap kartu. Pada model ini bilangan yang tersusun dalam persegi ajaib tersebut dapat sama, misalnya kartu 2-23 b. menggunakan kartu berjumlah 4 sampai dengan 12. 9. Dari seperangkat kartu domino (satu lembar tidak digunakan) susunlah tiga buah persegi ajaib berukuran 3 3 berdasarkan jumlah mata pada setiap kartu. Untuk setiap persegi tidak bolah ada kartu yang jumlah matanya sama). 10. Dari seperangkat kartu domino susunlah sebuah persegi ajaib berukuran 4 4 berdasarkan jumlah mata pada setiap kartu. Jumlah mata (bilangan) dapat berulang karena diperlukan 16 kartu dan hanya ada maksimum 13 jumlah berbeda. 24

1. Susunlah persegi ajaib berukuran 4 4 berdasar-kan jumlah mata pada setiap kartu bernilai 1, 2, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9 dan 10 (beberapa alternatif penyelesaian). 2. Susunlah sebuah persegi ajaib berukuran 5 5 berdasarkan jumlah mata pada setiap kartu dengan tetapan jumlah adalah 21, menggunakan satu perangkat domino kecuali 5-5, 5-6, dan 6-4. PERASI HITUNG MENGGUNAKAN KARTU OMINO ENJUMLAHAN DAN PERKALIAN ( ) Susunan kartu domino pada gambar di samping menunjukkan penjumlahan: 3 3 5 3 6 5 5 3 + 1 1 2 2 Susunan kartu domino pada gambar di samping menunjuk-kan perkalian: 4 5 1 3. Dari seperangkat kartu domino susunlah sebanyak mungkin perjumlahan-penjumlahan seperti contoh di atas. 4. Dari seperangkat kartu domino susunlah sebanyak mungkin perkalian-perkalian seperti contoh di atas. 5 2 2 5 5 ( ) 15. Seluruh kartu dari seperangkat kartu digunakan dalam sebuah penjumlahan. Sebagian kartunya (gambar diarsir), yaitu yang mempunyai mata 4, belum dipasang. a. Lengkapilah penjumlahan tersebut dengan memasang kartu yang belum terpasang; b. Dapatkah susunannya diubah tetapi jumlahnya tetap? Jelaskan! BILANGAN RASIONAL DENGAN KARTU DOMINO 1 6 2 3 Dengan kedudukan tertentu, misalnya seperti pada gambar di samping, kartu domino 1 6 dan 2 3 berturut-turut dapat dipandang sebagai pecahan 6 1 dan 3 2. Jika kartu-kartu domino berikut ini masing-masing melambangkan bilangan rasional, bulat atau pecah, maka diperoleh hasil-hasil penjumlahan dan pengurangan antara lain sebagai berikut: + = atau 25 26

= 6. Dari seperangkat kartu domino, singkirkanlah semua kartu bermata kembar (misal 2-2) dan semua kartu bermata kosong sehingga tinggal 15 kartu. Setiap pasang mata kartu dianggap sebagai suatu pecahan, susunlah tiga buah penjumlahan dan setiap penjumlahan terdiri dari lima kartu (pecahan) di antara kelimabelas kartu tersebut sehingga setiap penjumlahan berjumlah 2 2 1. Beberapa di antaranya telah terpasang seperti gambar di atas. 7. Kerjakan seperti pada soal No. 16, sehingga jumlah setiap lima pecahan adalah 10. Dalam hal ini pecahannya termasuk yang pembilangnya lebih dari penyebut. KUNCI Batang Korek Api 1. Ada 3 macam, berukuran 1 2, 1 3, dan 2 3. 2. Banyaknya masing-masing: a. 12 berukuran 1 2 b. 6 berukuran 1 3 c. 4 berukuran 2 3 3. Tiga macam persegi: berukuran 1 1 sebanyak 7 buah, berukuran 2 2 sebanyak 3 buah, berukuran 2 2 sebanyak 1 buah, 4. Tiga macam persegi panjang: berukuran 2 1 sebanyak 9 buah, berukuran 3 1 sebanyak 4 buah, berukuran 3 2 sebanyak 3 buah 5. Tiga macam persegi: berukuran 1 1 sebanyak 5 buah, berukuran 2 2 sebanyak 1 buah, berukuran 2 2 sebanyak 1 buah, 6. Tiga macam persegi panjang: berukuran 2 1 sebanyak 5 buah, berukuran 3 1 sebanyak 3 buah, berukuran 3 2 sebanyak 2 buah, 7. Dua di antara beberapa alternatif (3 persegi). i. sebuah berukuran2 2, ii. 2 buah berukuran 2 2, 2 buah berukuran 3 3 sebuah berukuran 3 3 27 (i) 28 (ii)

. Dua di antara beberapa alternatif (4 persegi). i. sebuah berukuran 1 1, 2 buah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3 10. Dua di antara beberapa alternatif (6 persegi), masingmasing, 4 buah berukuran 1 1, sebuah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3 (i) ii. 2 buah berukuran 1 1, sebuah berukuran 2 2 dan sebuah berukuran 3 3 11. Dua di antara beberapa alternatif (7 persegi). i. 4 buah berukuran 1 1, 2 buah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3 (ii) (i). Dua di antara beberapa alternatif (5 persegi), masingmasing: 2 buah berukuran 1 1, 2 buah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3 ii. 5 buah berukuran 1 1, sebuah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3. (ii) 29 30

2. Dua di antara beberapa alternatif (8 persegi), masingmasing 5 buah berukuran 1 1, 2 buah berukuran 2 2, dan sebuah berukuran 3 3. 15. alternatif: 16. alternatif: 3. Dua di antara beberapa alternatif (9 persegi), masingmasing 7 buah berukuran 1 1 dan 2 buah berukuran 2 2. 17. alternatif: 14. alternatif: 18. alternatif 31 32

9. alternatif 23. alternatif 0. alternatif: 24.. 1. alternatif: 25... 2. alternatif 26... 27.. 33 34

8... 34. 9... 35. 0.. 1.. 2.. 36. Hasil 3.. 37. Hasil: 35 36

8. Hasil 45. - 46. - 39. Hasil 0. - 1. - 47. Luasnya 5 satuan dan 15 satuan (segitiga kecil), bangunnya (di sini ada) masing-masing dua buah yang luasnya 5 satuan dan dua buah yang luasnya 15 satuan. 2. - 3. - 4. - 48. - 37 38

9. luas 15 satuan 52. luas 10 satuan 0. luas 14 satuan 53. 4 daerah kongruen. 1. luas 13 satuan 54. Susunlah 15 batang korek api sehingga terbentuk seperti pada Gambar 21. Kemudian pasanglah tambahan 15 batang lagi sehingga daerah itu terbagi menjadi 9 daerah yang kongruen. 39 40

5. - 58. 6. 59. 4 daerah kongruen 7. - 60. 5 daerah kongruen 41 42

1. 5 daerah kongruen 64. 9 daerah kongruen 2. 3 daerah kongruen 65. 6 daerah kongruen 3. 4 daerah kongruen 66. 9 daerah kongruen 43 44

7. 10 daerah kongruen 70. 8 daerah kongruen 8. 3 daerah kongruen 71. Dengan 8 batang korek api, disusun sebuah persegi dan 4 segitiga kongruen. 72. Luas = 24 satuan luas. 9. 6 daerah kongruen 6 12 6 73. luas 22 satuan 6 10 6 45 46

4. luas 21satuan alternatif: 77. luas 18 satuan 6 9 6 6 6 6 78. 17 satuan 6 5 6 6 9 6 5. luas 20 satuan 79. luas 16 satuan; alternatif: 6 6 6 4 4 6 6 8 6 6. luas 19 satuan 6 4 6 6 7 6 47 48

0. luas 6 satuan; alternatif: 85. (2 altenatif)) 1. luas 8 satuan; alternatif: 86. Gambar 2. Luas = 3 24 satuan luas. 87. Bentuk jajargenjang, panjang alas 4 m, tinggi 3 4m = 12 m sehingga luas 48 m 2. 3. 96 m 2 4. Gambar: 49 50

8. Bentuk jajargenjang, panjang alas 4 m, tingginya 4 4m = 16 m sehingga luas 64 m 2 91. Luas = 1 5 + 2 = 7 (banyak model lain, cobalah) 9. Luas = 2 5 = 10 92. Luas = 1 5 + 3 = 8 (banyak model lain, cobalah) 0. Luas = 1 5 + 1 = 6 (banyak model lain, cobalah) atau: Luas = ½ 5 12 22 = 8 (banyak model lain, cobalah) 51 52

3. Luas = 1 5 + 4 = 9 atau Luas = ½ 5 12 21 = 9 (banyak model lain, cobalah) Pada urutan ke-10 banyak persegi = 100 + 81 + 64 + 49 + 36 + 25 + 16 + 9 + 4 + 1 = 385 96. Sampai dengan urutan ke-10 (decomino) 97. Pada Gambar 39 (i) 3 batang = 3 1 (ii) 9 batang = 3 3 (iii) 18 batang = 3 6 (iv) 30 batang = 3 10 (v) ada = 3 15 = 45... 3 ½ n(n + 1) (x) ada = 3 ½ 10 11 = 165 batang 98. Banyak segitiga ukuran terkecil Urutan 1 2 3 4... 10 1 4 9 16 100 (= 10 2 ) RITMETIKA 4. Pada Gambar 25 (i) 4 batang = 4 1 = 2 2 1 (ii) 12 batang = 6 2 = 2 3 2 (iii) 24 batang = 8 3 = 2 4 3 (iv) 40 batang = 10 4 = 2 5 3 (v) = 12 5 = 2 6 4 = 60 batang (vi)... (x) = = 2 11 10 = 220 batang 5. Banyak persegi berbagai ukuran 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 10 10 i 1 ii 4 1 iii 9 4 1 iv 16 9 4 1... x 100 81 64 49 36 1 99. Banyak segitiga semua ukuran 1 bt 2 bt 3 bt 4bt 5 bt 10 bt i 1 ii 4 1 iii 9 3 1 iv 16 7 3 1 v 25 13 6 3 1 100. Jawab: a. 4 + 1 = 5 b. 5 + 4 = 9 53 54

atau: 4. Dengan pojok-pojok seperti terlihat pada gambar berikut, susunannya dapat dibentuk sebagai berikut (jumlah sesisi 44): c. 3 + 2 = 5 d. 1 1 = 1 UNCI Domino. Ada, yaitu pasangan mata yang saling berhadapan pada sisi sejajar.. gambar jumlah tetapan 11 Atas kiri ke kanan: 0-2, 2-4, 4-4, 4-5, 5-5, 5-1, 1-2 Kanan atas ke bawah:2-3, 3-5, 5-0, 0-3, 3-6, 6-2, 2-2 Bawah kiri ke kanan:2-5, 5-6, 6-6, 6-1, 1-0, 0-0, 0-4 Kiri bawah ke atas: 4-3, 3-3, 3-1, 1-1, 1-4, 4-6, 6-0 5. Perhatikan jumlah mata domino pada kedelapan pojok di setiap susunan. 1 1 1. Tujuh buah persegi ajaib berjendela dari seperangkat kartu domino. Pada susunan pertama jumlahnya 8 dan jumlah mata domino sesisi persegi pada kedelapan sisi kedua persegi sepersegi ajaib adalah 22. Pada susunan kedua jumlahnya 16 dan jumlah mata domino sesisi persegi pada kedelapan sisi kedua persegi adalah 23. 55 56

Anda dapat menyusun sendiri yang persegi berjendela dalam persegi berjendela seperti di atas. Untuk jumlah mata di kedelapan pojok 24, jumlah mata domino sesisinya 24, jumlah mata di kedelapan pojok 32, jumlah mata domino sesisinya 25, dan jumlah mata di kedelapan pojok 40, jumlah mata domino sesisinya 26.. Yang sama: (a) jumlah mata pada keempat sisi domino pada pojok kiri bawah dan keempat sisi domino pada pojok kanan atas (= 19) dan (b) jumlah mata pada keempat sisi domino pada pojok kiri atas dan keempat sisi pada pojok kanan bawah (= 9). Alternatif susunan: 10. Alternatif susunan (tetapan = 18). Susunannya: a. b. 11. Alternatif susunan. Tiga alternatif susunan: jumlah tetapnya berturut-turut 12, 18, dan 24. 57 58

2. Susunannya: 3. Penjumlahan (satu kartu, 1-4) tidak digunakan 15. Susunan perkalian dari seperangkat kartu domino. 4. a. Alternatif susunan penjumlahannya sebagai tergambar pada halaman berikut 16. Berjumlah 2 2 1 b. Susunan dapat diubah tanpa mengubah hasil penjumlahannya dengan cara (1) mempertukarkan kartu yang terletak tegak dan terletak sekolom dan (2) khusus kartu yang kedudukannya tegak direfleksikan terha-dap pembatas matanya (mata atas dan bawah garis dipertukarkan) 59 60

7. Berjumlah 10 DAFTAR PUSTAKA Kordemsky, Boris A. (1981). The Moscow Puzzle. Harmondsworth, Middlesex, England: Penguin Books Ltd. Mottershead, L. (1986). Sources of Mathematical Discovery. Oxford: Basil Blackwell. 61 62