BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian

Bab 4. Hasil Penelitian Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. belajar dan self regulation yaitu siswa yang berjenis kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

Total 202 orang 100 %

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengambilan data lapangan terhadap perawat yang bekerja di shift malam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai sebuah konsep. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

LAMPIRAN A SKALA STRES DAN REGULASI DIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bidang kehidupan yang dirasakan penting

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

KUESIONER. Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di IGD RSAB Harapan Kita

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada sub-bab ini akan profil responden yang terkait dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 E. Keaslian Penelitian...

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

LAMPIRAN 1. Kuesioner

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan. melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diajarkan di universitas khususnya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

Nama : Jenis Kelamin :

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu (A) Metode Penelitian, (B) Jenis dan Rancangan Penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV ANALISIS DATA

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, penetapan metode yang digunakan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

5. ANALISIS HASIL DAN INTERPRETASI DATA


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan

Tabel 4.1 Tabel Integratif Gambaran Umum Partisipan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian terhadap 120

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan siswa yang menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan siswa SMAN 3 Setiabudi di DKI Jakarta. Hasil yang di peroleh pada penelitian ini diolah menggunakan cara dengan SPSS, data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan oleh peneliti kepada subjek penelitian yaitu 120 siswa siswi SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan 120 siswa siswi SMAN 3 Setiabudi di DKI Jakarta. Peneliti melakukan uji coba alat ukur kecemasan dan mendapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.946 sedangkan untuk validitasnya adalah 0.226 0.542. Kemudian berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji hipotesis yang menggunakan Independent Sample T-Test, maka diperoleh hasil bahwa ada perbedaan signifikan antara kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional antara siswa SMAN 1 Makale di Tana Toraja dengan siswa SMAN 3 Setiabudi di DKI Jakarta. Nilai signifikan yang diperoleh adalah 0.671 dimana jika nilai signifikansi > 0.05 maka hipotesis diterima, yaitu menunjukan bahwa adanya perbedaan kecemasan yang signifikan diantara kedua siswa siswi di sekolah tersebut. Jadi kecemasan di kedua sekolah itu berbeda dengan kecemasan pada siswa di SMAN 1 Makale Tana Toraja lebih tinggi dengan nilai rata rata kecemasannya adalah 20.30 sedangkan untuk nilai kecemasan siswa di SMAN 3 Setiabudi di DKI Jakarta adalah 19.60. Dari hasil penelitian dengan 240 subjek ini, didapat hasil bahwa siswa kelas XII SMAN 1 Makale dan siswa kelas XII SMAN 3 Setiabudi dalam penelitian ini memiliki kecemasan dalam menghadapi ujian nasional dengan kategori sedang. Peneliti juga menambahkan analisa tambahan dengan melakukan uji One Way Anova unuk melihat perbedaan kecemasan berdasarkan perbedaan usia dengan nilai rata rata untuk umur 16 tahun adalah 20.96, umur 17 tahun 20.20 dan umur 18 tahun 19.00, serta juga melakukan uji Independent Sample T- Test untuk melihat perbedaan kecemasan berdasarkan perbedaan jenis 41

42 kelamin dengan nilai rata rata untuk jenis kelamin perempuan adalah 20.09 dan untuk jenis kelamin laki laki adalah 19.80 serta untuk perbedaan program kelas dengan nilai rata rata untuk program kelas IPA adalah 18.47 dan program kelas IPS adalah 21.43. Maka hasil dari uji tersebut adalah didapat bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan pada kecemasan dalam menghadapi ujian nasional berdasarkan usia, jenis kelamin dan program kelas. 5.2 Diskusi Berlandaskan dari hasil uji hipotesis yang dilakukan, maka telah diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kecemasan siswa menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale Tana Toraja dengan siswa SMAN 3 Setiabudi DKI Jakarta. Hasil uji hipotesis yang menggunakan Independent Simple T-Test tersebut memiliki nilai signifikansi sebesar 0.671 yang menyatakan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Pada penelitian ini menunjukan hasil yang menyatakan bahwa sebagian besar reponden mengalami kecemasan sedang yang memiliki nilai tingkatan sebesar 16 24 dengan persentase sebesar 56.3 % dimana sebanyak 135 responden dari total 240 responden. Hal ini menunjukan bahwa ujian nasional yang merupakan salah satu penentu syarat kelulusan siswa dapat menimbulkan perasaan cemas pada diri siswa. Dengan pengertian bahwa kecemasan adalah perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Wiramihardja, 2005). Sehubungan dengan pengertian itu, maka siswa yang sedang menghadapi ujian nasional mengalami kecemasan yang muncul dari ketidakpercayaan diri mereka yang akan berdampak menjadi ketakutan yang berlebihan. Di mana ketakutan tersebut bisa menjadi beban dan membuat para siswa yang akan menghadapi ujian nasional menjadi tertekan. Saat ini masih sangat kurang pemerataan dan perhatian dari pemerintah dalam hal layanan pendidikan bagi anak anak yang berada di daerah luar kota besar atau dapat disebut diluar dari pulau jawa. Jika di kota masyarakatnya adalah orang orang berkualitas yang mempunyai pola pikir sudah maju kedepan. Sementara mereka yang hidup di pedalaman dimana fasilitas hidup

43 masih dari alam, maka pola pendidikan dan pembelajaran jauh berbeda dari saudara saudaranya yang lain. Bahwa tingkat kualitas dan kemampuan masyarakat memang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran yang diterapkan. Maka mengingat kualitas pendidikan nasional yang belum merata di seluruh Indonesia. Rasanya tidak adil jika suatu sistem pendidikan dengan standar kualitas yang berbeda harus distandarisasi dengan cara yang sama, yaitu dengan ujian nasional (Wisesa, 2014). Berlandaskan penjelasan akan perbedaan kualitas pendidikan di kota dengan di desa, menyebabkan munculnya kecemasan seperti menjadi gelisah ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan, sering mengalami kesulitan bernafas, sakit perut, keringat berlebihan, merasa takut pada banyak hal, sulit tidur pada malam hari, jantung berdebar debar, mengalami mimpi buruk, sulit berkonsentrasi, selalu merasa sendiri, mudah marah dan tersinggung. (Taylor dalam McDowell, 2006). Hasil dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa perbedaan kecemasan siswa menghadapi ujian nasional pada siswa SMAN 1 Makale Tana Toraja dengan siswa SMAN 3 Setiabudi DKI Jakarta berada ditingkat sedang. Jika dilihat perbedaanya untuk kecemasan di SMAN 1 Makale Tana Toraja berada di tingkat sedang dengan persentase 59.2 % yang memiliki jumlah responden sebanyak 71 siswa dari 120 siswa. Sedangkan untuk kecemasan di SMAN 3 Setiabudi DKI Jakarta di tingkat sedang dengan persentase 53.3 % yang jumlah respondennya 64 siswa dari keseluruhan 120 siswa. Dengan demikian bisa dinyatakan bahwa perbedaan daerah menimbulkan kecemasan yang berbeda dimana untuk siswa SMAN 3 Setiabudi memandang kecemasan dalam menghadapi ujian nasional adalah hal yang akan bisa mereka selesaikan dengan cara menggunakan peran dari orang tuanya berbeda hal dengan siswa SMAN 1 Makale yang memandang ujian nasional adalah tanggung jawab mereka sebagai siswa sekolah hingga menyebabkan kecemasan pada mereka lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMAN 3 Setiabudi. Perbedaan tingkat fasilitas dan lingkungan di perkotaan dengan di pedesaan mempengaruhi perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Karena kelengkapan dan praktek langsung pada siswa SMAN 3 Setiabudi menyebabkan mereka tidak terlalu mengkhawatirkan ujian berbeda untuk siswa SMAN 1 Makale yang

44 memiliki kegiatan praktek tidak banyak karena fasilitas dan alat kegiatan belajar yang kurang lengkap, Menyebabkan mereka merasa kurang yakin nanti ketika menghadapi ujian nasional dan menjadi lebih cemas dibandingkan dengan siswa SMAN 3 Setiabudi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 240 siswa, 120 siswa dari SMAN 1 Makale Tana Toraja dan 120 siswa dari SMAN 3 Setiabudi DKI Jakarta. Didominasi oleh responden yang berusia 17 tahun dengan persentase 70.4 % yang berjumlah 169 siswa dari 240 siswa. Serta lebih banyak responden perempuan dengan persentase 52.5 % yang berjumlah 126 siswa. Responden yang berada pada rentang usia 16, 17 dan 18 tahun berada dalam fase remaja, dimana remaja merupakan masa strom and stress, atau masa up and down (Santrock, 2003). Maka di masa remaja ini, jika mereka berhadapan dengan suatu permasalahan yang menghambat mereka didalam suatu bidang tertentu akan menyebabkan remaja tersebut mengalami kecemasan. Sebagai analisa tambahan di dalam penelitian ini, berdasarkan hasil uji Independent Sample T-Test ditemukan tidak adanya perbedaan antara subjek dengan jenis kelamin laki laki dengan jenis kelamin perempuan terhadap skor kecemasan. Begitupula dari segi program kelas IPA dan IPS, tidak adanya perbedaan dalam skor kecemasan. Selain dari program kelas dan jenis kelamin, maka dari segi usia yang diuji menggunakan uji One Way Anova juga tidak terdapat perbedaan terhadap skor kecemasan. Maka dapat dijelaskan bahwa tidak adanya pengaruh perbedaan jenis kelamin, program kelas dan usia terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi ujian melainkan fasilitas dan lingkungan sekolah mempengaruhi skor kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional 5.3 Saran Saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa : Untuk siswa siswi yang akan menghadapi ujian nasional diharapkan untuk tenang dengan cara berfikir positif, optimis, belajar yang giat serta menjaga kepercayaan diri bahwa yakin pasti akan lulus dengan nilai yang

45 memuaskan. Serta menanamkan dalam diri bahwa ujian ini berguna untuk diri kita di masa depan nanti dan percaya bahwa ujian nasional ini adalah hasil pembelajaran mereka dan kewajiban sebagai siswa karena dari awal masuk sekolah sudah tahu bahwa akan menghadapi ujian nasional di akhir jenjang nanti, maka siswa juga sudah mempersiapkan dari jauh hari akan hal ini. Jauhi perasaan cemas yang berlebihan dengan berfikir bahwa ujian nasional ini akan berjalan baik dengan cara yakin dengan kemampuan diri sendiri dan giat belajar. Diharapkan juga siswa untuk menjaga kesehatan badannya. 2. Bagi Orang tua dan Guru : Dari hasil penelitian ini, diharapkan untuk orang tua serta guru untuk berperan aktif dalam mendukung siswa dalam menghadai ujian nasional. Diharapkan untuk memberikan pengarahan yang dapat menyemangati dan membangun rasa percaya diri siswa serta rasa semangat untuk belajar dengan giat untuk mengurangi rasa cemas siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Guru dan orang tua juga berperan untuk memberikan penjelasan kepada siswa bahwa ujian nasional bukan lah hal yang harus mereka takuti untuk dihadapi melainkan ujian nasional adalah suatu hal untuk melangkah maju kedepan dan ketingkatan lebih tinggi dalam dunia pendidikan yang harus mereka lewati dengan rasa percaya diri. Serta untuk guru dan orang tua juga harus sudah mengingatkan siswa dari awal mereka masuk ke jenjang SMAN ini yaitu pada saat kelas X bahwa mereka akan menghadapi ujian nasional nanti pada kelas XII, maka disini juga peran guru dan orang tua untuk mengingatkan dan mempersiapkan anak dari awal untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional nanti dengan cara tidak ditekan dengan tanggung jawab yang berlebihan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya : Peneliti sebelum menentukan topik yang akan diambil tentang ujian nasional diharapkan untuk mmpersiapkan lebih matang dengan mencari tahu kapan ujian nasional akan berlangsung dengan harapan agar peneliti tidak terburu

46 buru dalam mempersiapkan surat izin untuk instansi terkait, pembuatan alat ukur, dan peneliti dapat langsung melakukan penyebaran kuesioner. Diharapkan peneliti dapat melakukan observasi lebih mendalam kepada siswa serta peneliti juga dapat melakukan wawancar dengan banyak subjek.