BAB I STRUKTUR STATIS TAK TENTU

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR STATIS TAK TENTU

MEKANIKA REKAYASA III

RENCANA PEMBELAJARAAN

5- Persamaan Tiga Momen

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011

STRUKTUR STATIS TERTENTU

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

ANALISA STATIS TERTENTU WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Struktur. 1.2 Derajat Ketidaktentuan Statis (Degree of Statically Indeterminancy)

Pertemuan VI,VII III. Metode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection Method)

MODUL 3 : METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN Judul :METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN UNTUK MENYELESAIKAN STRUKTUR STATIS TIDAK TERTENTU

STRUKTUR STATIS TERTENTU PORTAL DAN PELENGKUNG

BAB II METODE KEKAKUAN

METODA CONSISTENT DEFORMATION

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

II. KAJIAN PUSTAKA. gaya-gaya yang bekerja secara transversal terhadap sumbunya. Apabila

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection

TUGAS MAHASISWA TENTANG

Metode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection Method)

2 Mekanika Rekayasa 1

Metode Kekakuan Langsung (Direct Stiffness Method)

Ditinjau sebuah batang AB yang berada bebas dalam bidang x-y:

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keseimbangan jika gaya gaya yang bereaksi pada benda tersebut membentuk gaya / sistem gaya ekvivalen dengan nol.

BALOK SEDERHANA BALOK SEDERHANA DAN BALOK SENDI BANYAK

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

PRINSIP DASAR MEKANIKA STRUKTUR

Modul 4 PRINSIP DASAR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM)

Pertemuan III,IV,V II. Metode Persamaan Tiga Momen

Persamaan Tiga Momen

Session 1 Konsep Tegangan. Mekanika Teknik III

Menggambar Lendutan Portal Statis Tertentu

Struktur Rangka Batang Statis Tertentu

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

Jenis Jenis Beban. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pertemuan XII,XIII,XIV,XV VI. Metode Distribusi Momen (Cross) VI.1 Uraian Umum Metode Distribusi Momen

Struktur Statis Tertentu : Rangka Batang

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

METODE SLOPE DEFLECTION

BAB I PENDAHULUAN. yang paling utama mendukung beban luar serta berat sendirinya oleh momen dan gaya

Pertemuan XIII VIII. Balok Elastis Statis Tak Tentu

BAB II METODE DISTRIBUSI MOMEN

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Rangka Batang (Truss Structures)

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan IX,X,XI V. Metode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection Method) Lanjutan

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Metode Slope-Deflection

Mekanika Rekayasa III

Struktur Rangka Batang (Truss)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

PENGARUH DAN FUNGSI BATANG NOL TERHADAP DEFLEKSI TITIK BUHUL STRUKTUR RANGKA Iwan-Indra Gunawan PENDAHULUAN

Outline TM. XXII : METODE CROSS. TKS 4008 Analisis Struktur I 11/24/2014. Metode Distribusi Momen

PUNTIRAN. A. pengertian

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

XI. BALOK ELASTIS STATIS TAK TENTU

BAB III ANALISIS STRUKTUR STATIS TERTENTU

Definisi Balok Statis Tak Tentu

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

MODUL 2 : ARTI KONSTRUKSI STATIS TERTENTU DAN CARA PENYELESAIANNYA 2.1. JUDUL : KONSTRUKSI STATIS TERTENTU

II. METODE MATRIKS UNTUK ANALISA STRUKTUR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

TM. V : Metode RITTER. TKS 4008 Analisis Struktur I

KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TERPUSAT DAN MERATA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MEKANIKA REKAYASA. Bagian 1. Pendahuluan

Oleh : Ir. H. Armeyn Syam, MT FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

Samuel Layang. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H. Timang, 73111A

Silabus (MEKANIKA REKAYASA III)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

KATA PENGANTAR. karunia-nya kepada saya sebagai penulis, sehingga tersusunya makalah momen

14/12/2012. Metoda penyelesaian :

M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

Analisis Struktur II

Jurnal MITSU Media Informasi Teknik Sipil UNIJA Volume 3, No. 1, April ISSN :

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

MEKANIKA BAHAN (Analisis Struktur III)

3- Deformasi Struktur

III. METODE KEKAKUAN

GAYA GESER, MOMEN LENTUR, DAN TEGANGAN

BAB V ANALISIS STRUKTUR GEDUNG. Analisa struktur bertujuan untuk menghitung gaya-gaya dalam, reaksi perletakan

2. ANALISIS SISTEM STRUKTUR BANGUNAN

Gambar solusi 28

MEKANIKA TEKNIK 02. Oleh: Faqih Ma arif, M.Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

I STRUKTUR STTIS TK TENTU. Kesetimbangan Statis (Static Equilibrium) Salah satu tujuan dari analisis struktur adalah mengetahui berbagai macam reaksi yang timbul pada tumpuan dan berbagai gaya dalam (internal force) berupa momen lentur, gaya lintang, gaya normal, dan momen torsi yang terjadi di setiap titik pada struktur tersebut, akibat gaya-gaya luar yang bekerja. Solusi yang benar dari reaksi tumpuan dan gaya-gaya dalam tersebut haruslah memenuhi kondisi-kondisi keseimbangan statis (static equilibrium), baik pada tinjauan strtuktur secara keseluruhan, maupun pada setiap bagian (elemen) dari struktur yang dikenal sebagai free body. Sebuah struktur dikatakan dalam kondisi setimbang (equilibrium) jika resultan dari semua gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Secara umum kondisi keseimbangan statis tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : 1. Untuk struktur 2-dimensi terdapat 3 persamaan keseimbangan yaitu : 2 (dua) keseimbangan Gaya : Fx = 0 ; Fy = 0, dan 1 (satu) keseimbangan Momen : M = 0 2. Untuk struktur 3-dimensi terdapat 6 persamaan keseimbangan yaitu : 3 (tiga) keseimbangan Gaya Fx = 0 ; Fy = 0 ; Fz = 0, dan 3 (tiga) keseimbangan Momen : Mx = 0 ; My = 0 ; Mz = 0 Dimana : F x menyatakan jumlah gaya-gaya searah sumbu x F y menyatakan jumlah gaya-gaya searah sumbu y F z menyatakan jumlah gaya-gaya searah sumbu z M x menyatakan jumlah gaya-gaya dikalikan jarak terhadap titik x M y menyatakan jumlah gaya-gaya dikalikan jarak terhadap titik y M z menyatakan jumlah gaya-gaya dikalikan jarak terhadap titik z. Jenis dan Fungsi Tumpuan. Fungsi utama tumpuan adalah untuk menjaga agar struktur dapat berdiri dengan stabil. Terdapat 3 (tiga) jenis tumpuan utama, yaitu : roll, sendi, dan jepit, serta 1 (satu) 1

tumpuan yang bersifat sebagai penghubung, yaitu : link, sebagaimana digambarkan pada gambar 1.1. a.roll b.sendi c.jepit d.link Gambar 1.1. eberapa Jenis Tumpuan dan Reaksinya Fungsi dari masing-masing tumpuan tersebut, sebagai berikut : 1. Roll, berfungsi sebagai penahan gaya vetikal, dengan kata lain bahwa roll mempunyai satu variabel reaksi tumpuan yang tidak diketahui. 2. Sendi, berfungsi sebagai penahan gaya vetikal dan horisontal, dengan kata lain bahwa sendi mempunyai dua variabel reaksi tumpuan yang tidakdiketahui. 3. Jepit, berfungsi sebagai penahan gaya vetikal, horisontal dan momen, dengan kata lain jepit mempunyai tiga variabel reaksi tumpuan yang tidakdiketahui. 4. Link, berfungsi sebagai penerus gaya. C. Diagram atang ebas (Free ody Diagram) Diagram batang bebas (free body diagram) disingkat FD, merupakan sketsa dari suatu batang yang dipisahkan dari tumpuannya dan/atau dari elemen-elemen benda lainnya. Dalam FD, semua gaya eksternal yang bekerja harus digambarkan dengan jelas dan lengkap. Sebagai contoh struktur portal yang telah dihitung reaksinya seperti gambar 1.2a, kemudian digambarkan FD seperti pada gambar 1.2b. 30 T 30 T 4 m 5 m 5 m (a) ksi dan Reaksi (b) Free ody Diagram Gambar 1.2. Struktur Portal Statis Tertentu 2

Menggambarkan/menyusun sebuah FD yang tepat dan benar, merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menyelesaikan persoalan analisis struktur. Penyelesaian persoalan statika sangat bergantung pada ketepatan dalam menggambar/menyusun FD. Kecerobohan dalam menggambar/menyusun FD akan mengakibatkan kesalahan fatal dalam menyelesaikan persamaan-persamaan kesetimbangan. D. Derajat Ketidak-tentuan Statis gar struktur statis tak tentu dapat diselesaikan maka harus dirubah dalam bentuk statis tertentu, dengan tujuan agar dapat diselesaikan hanya dengan persamaan kesetimbangan. kibat perubahan tersebut maka terdapat gaya-gaya kelebihan (redundants), yang merupakan derajat ketidak-tentuan statis (static indeterminancy) dari struktur tersebut. Sebagai contoh, struktur statis tak tentu pada gambar 1.2a, jika dirubah dalam bentuk statis tertentu seperti pada gambar 1.2b, maka terdapat 1 derajat ketidak tentuan kinematis, yaitu berupa momen di. Contoh lain, struktur statis tak tentu pada gambar 1.3a, jika dirubah dalam bentuk statis tertentu seperti pada gambar 1.3b, maka terdapat 3 derajat ketidak tentuan kinematis, yaitu berupa 2 momen dan 1 reaksi horisontal di. R H M R V (a) P R R H M R V P (a) R R H M R H R H R V (b) R Gambar 1.2. alok Jepit-Roll R V (b) R Gambar 1.3. alok Jepit-Jepit E. Pengenalan Struktur Statis Tak Tentu Suatu struktur bersifat statis tak tentu apabila jumlah komponen reaksi perletakannya melebihi persamaan keseimbangan statisnya, sebaliknya struktur bersifat statis tertentu apabila jumlah komponen reaksi perletakannya lebih kecil atau sama dengan persamaan keseimbangan statisnya. Sebagai contoh misalnya struktur balok yang ditumpu oleh sendi dan roll di kedua ujungnya, maka terdapat 3 reaksi, yaitu dua reaksi 3

pada tumpuan sendi dan satu reaksi pada tumpuan roll, sehingga struktur tersebut dapat diklasifikasikan menjadi struktur statis tertentu, karena jumlah reaksi sama dengan jumlah persamaan kesetimbangan. Contoh struktur dengan kondisi yang lain dijelaskan dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1. Contoh Klasifikasi Struktur Gambar Struktur Komponen Reaksi Tumpuan Klasifikasi Struktur Statis Tertentu : Stabil Statis Tertentu : Stabil Jumlah Reaksi = 4 Statis Tak Tentu : Stabil Jumlah Reaksi = 5 Statis Tak Tentu : Stabil Statis Tertentu : Tidak Stabil Statis Tertentu : Stabil erdasarkan contoh-contoh dalam Tabel 1.1, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Jika jumlah reaksi > 3, maka termasuk struktur statis tak tentu eksternal 2. Jika jumlah reaksi = 3, maka termasuk struktur statis tertentu eksternal 3. Jika jumlah reaksi < 3, maka termasuk struktur tidak stabil eksternal Dalam bentuk formula, struktur bersifat statis tak tentu apabila : 3j < 3m + r 4

dengan derajat ketidak-tentuan statisnya : i = (3m + r) 3j dimana : m = jumlah batang struktur tidak termasuk batang overstek j = jumlah titik kumpul pada struktur r = jumlah komponen reaksi perletakan i = derajat ketidak-tentuan statis F. Struktur alok dan Portal Struktur terbentuk dari elemen-elemen batang lurus yang dirangkai dengan sambungan antar ujung-ujung batang diasumsikan kaku sempurna namun dapat berpindah tempat dalam bidang strukturnya dan dapat berputar dengan sumbu putar yang tegak lurus bidang struktur tersebut. eban luar yang bekerja boleh berada di titik-titik buhul maupun pada titik-titik sepanjang batang dengan arah sembarang namun harus sebidang dengan bidang struktur tersebut. Posisi tumpuan, yang dapat berupa jepit, sendi, atau roll juga harus berada pada titik buhul. Mengingat sambungan antar ujung-ujung batang adalah kaku sempurna yang dapat menjamin stabilitas elemen, maka sistem portal meskipun biasanya mendekati bentuk-bentuk segi-empat, namun pada prinsipnya boleh berbentuk sembarang dan tidak memerlukan bentuk dasar segitiga seperti struktur rangka. Elemen-elemn pembentuk portal tersebut akan dapat mengalami gaya-gaya dalam (internal force) berupa : gaya aksial (normal), momen lentur, dan gaya lintang (gaya geser). Gambar 1.5 Sistem alok Menerus Gambar 1.4 Sistem Portal eberapa contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistem portal, diantaranya adalah : struktur portal-portal gedung berlantai banyak, struktur portal bangunan-bangunan industri/pabrik/gudang, seperti digambarkan pada gambar 1.4. 5

Sedangkan contoh yang dapat diidealisasikan menjadi balok menerus diantaranya adalah jembatan balok menerus statis tak tentu, seperti digambarkan pada gambar 1.5. Khusus pada sistem balok menerus apabila beben yang bekerja didominasi oleh gaya-gaya yang berarah tegak lurus sumbu batang, maka gaya aksial pada batang relatif kecil atau bahkan tidak terjadi, dan gaya-gaya dalam yang diperhitungkan/dialami oleh elemen hanya berupa momen lentur dan gaya geser saja. G. Soal Latihan Tentukan klasifikasi dan derajat ketidak-tentuan statis struktur di bawah ini. (1) (2) (3) (4) (5) (6) 6