NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 B. FASE KERJA ( 35% ) 1. Membantu pasien mengenal halusinasi: a. Menanyakan apakah ada suara-suara yang didengar 4 b. Mengatakan kepada pasien bahwa orang lain tidak mengalami 4 c. Mengatakan bahwa perawat akan membantu 4 2. Mendiskusikan dengan pasien tentang: a. Situasi yang dapat menimbulkan dan tidak menimbulkan 4 Halusinasi b. Waktu terjadinya halusinasi 4 c. Frekwensi halusinasi. 4 3. Mendiskusikan dengan pasien tentang apa yang dirasakan saat 4 datang halusinasi. 4. Memberikan reinforcement positif. 7 C. FASE TERMINASI ( 20% ) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10% ) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10% ) YA TIDAK
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.2 ) FORMAT PEAN: HALUSINASI ( MEMBIMBING PASIEN MELAKUKAN CARA MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25 %) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 B. FASE KERJA ( 35 %) 1. Membantu pasien melatih cara mengontrol halusinasi: 15 menghardik. 2. Memberikan kesempatan untuk mempraktekkan cara yang 10 telah dilatih ( menghardik ). C. FASE TERMINASI ( 20 % ) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI(10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 2 ( K.1) : TANDA TGN : FORMAT PEAN: MENARIK DIRI ( MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB MENARIK DIRI) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan: b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 a. Waktu 2 1. Mendiskusikan sebab-sebab menarik diri 13 2. Membantu pasien menulis ulang sebab-sebab menarik diri 12 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 2 ( K.2 ) FORMAT PEAN : MENARIK DIRI ( MEMBIMBING PASIEN BERKENALAN DENGAN ORANG LAIN : P-K) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mengajarkan cara berkenalan dengan orang lain (P-K) 15 2. Memberi kesempatan untuk mempraktekkan cara berkenalan 10 dengan orang lain C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%) 2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikpa terbuka dan rileks. 3
NOMOR :.. SET : Jiwa 3 ( K.1) FORMAT PEAN: HARGA DIRI RENDAH (MENGIDENTIFIKASI ASPEK POSITIF YANG DIMILIKI) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan aspek positif yang dimiliki pasien 15 2. Menulis ulang aspek positif yang dimiliki negatif 10 3. Memberikan reinforcement positif 10 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 3 ( K.2) FORMAT PEAN: HARGA DIRI RENDAH ( MELIPAT PAKAIAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mengajarkan kepada pasien tentang cara melipat pakaian yang 15 benar. 2. Memberikesempatan pada pasien untuk mempraktekkan cara 10 melipat pakaian dengan cara yang benar C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%) YA TIDAK
NOMOR :.. SET : Jiwa 4 ( K.1 ) FORMAT PEAN: DEFISIT PERAWATAN DIRI (MENGIDENTIFIKASI CIRI-CIRI KEBERSIHAN DIRI : TUBUH) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /validasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan dengan pasien tentang : a. Manfaat menjaga tubuh yang bersih 10 b. Ciri ciri tubuh yang bersih 8 c. Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami. 7 2. Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 4( K.2 ) : TANDA TGN : FORMAT PEAN : DEFISIT PERAWATAN DIRI (MEMPRAKTEKKAN CARA MENYISIR RAMBUT) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /validasi masalah pasien. 4 1. Mengajarkan dan memperagakan cara menyisir rambut. 15 2. Memberi kesempatan pasien untuk menyisir rambutnya sesuai 10 yang diajarkan C. FASE TERMINASI (20%) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET :Jiwa 5 (K.1) FORMAT PEAN: RISIKO PERILAKU KEKERASAN ( MENDISKUSIKAN AKIBAT PERILAKU MARAH) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25 %) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan akibat yang dilakukan pasien saat marah 10 2. Menyimpulkan bersama pasien tentang kerugian akibat dari 8 cara yang digunakan oleh pasien saat marah. 3. Menanyakan pada pasien apakah mau mempelajari cara baru 7 yang sehat? 4.Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 5 ( K.2) : TANDA TGN : FORMAT PEAN: PERILAKU KEKERASAN ( MELATIH PASIEN CARA MARAH YANG KONSTRUKTIF: PUKUL BANTAL) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI( 25 %) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mendemonstrasikan cara menyalurkan energi dengan cara 15 memukul bantal. 2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menirukan cara 10 yang diajarkan C. FASE TERMINASI ( 20%) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 6 ( K.1 ) FORMAT PEAN: BERDUKA DISFUNGSIONAL (MENGENALI PERISTIWA KEHILANGAN YANG DIALAMI PASIEN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri perawat dan pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan dengan pasien tentang : a. kondisi Pikiran dan perasaan setelah peristiwa kehilangan 9 b. kondisi pikiran dan persaan sebelum peristiwa kehilangan 9 c. dampak pikiran dan perasaan saat ini terhadap aktivitas 7 harian. 2. Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 6 ( K.2 ) :.. TANDA TGN : FORMAT PEIAN : BERDUKA DISFUNGSIONAL (MENGAJARKAN CARA MENGATASI BERDUKA: VERBAL) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memmvalidasi /validasi masalah pasien. 4 1. Mengajarkan kepada pasien cara mengungkapkan perasaan 15 untuk mengatasi berduka secara verbal. 2. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mencoba cara 10 mengungkapkan perasaan secara verbal. C. FASE TERMINASI (20%) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 7 ( K.1) : TANDA TGN : FORMAT PEAN: KEPUTUSASAAN ( MENGIDENTIFIKASI ASPEK POSITIF) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien. 2 b. Memvalidasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan kegiatan positif yang dulu pernah dilakukan 13 2. Menulis ulang kegiatan positif yang sudah didiskusikan 12 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 7 ( K.2 ) FORMAT PEAN : KEPUTUSASAAN ( BERPARTISIPASI DALAM BERAKTIFITAS: MEMBUAT MINUMAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam membuat minuman 15 2. Mendampingi pasien dalam aktifitas membuat minuman untuk 10 orang lain. C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%) 2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikpa terbuka dan rileks. 3
NOMOR :.. SET : Jiwa 8 ( K.1) : TANDA TGN : FORMAT PEAN: CEMAS (MENGENAL CEMAS DIMILIKI) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan nama Perawat dan pasien. 2 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien. 4 1. Membantu pasien untuk mengidentifikasi tanda-tanda 15 kecemasannya 2. Membantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan 10 cemas 3. Memberikan reinforcement positif 10 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 8 ( K.2) FORMAT PEAN: CEMAS ( MENGONTROL KECEMASAN DENGAN RELAKSASI: NAPAS DALAM) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mengajarkan pada pasien tehnik relaksasi: nafas dalam. 10 2. Meminta pasien untuk mencoba melakukan nafas dalam yang 10 sudah diajarkan. 3. Menganjurkan dan memotivasi pasien melakukan nafas dalam 5 jika sedang cemas. 4. Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%) YA TIDAK
NOMOR :.. SET : Jiwa 9 ( K.1) FORMAT PEAN : HALUSINASI PENGLIHATAN (DUKUNGAN KELUARGA: PENKES CARA MERAWAT PASIEN DG HALUSINASI PENGLIHATAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama keluarga 2 pasien. 2. Melakukan validasi data : b. Memvalidasi masalah pasien pada keluarga 5 B. FASE KERJA (35%) 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang halusinasi penglihatan 6 2. Menjelaskan kepada pasien tentang cara cara merawat pasien 6 halusinasi penglihatan 3. Mempraktekkan cara membantu pasien mengontrol halusinasi: a. Mengajak berbicara saat klien sendiri/ melamun 6 b. Memberi pekerjaan ringan pada pasien 6 4. Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI (20%) D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 9 ( K.2) FORMAT PEAN: HALUSINASI PENGLIHATAN (DUKUNGAN KELUARGA: MEMBANTU PENGAWASAN MINUM OBAT) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI (25%) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 B. FASE KERJA (35%) 1. Mengajarkan pada keluarga cara mengatur penggunaan obat 5 pada pasien: a. Jenis obat b. Dosis obat 5 c. Waktu pemberian obat 5 2. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mempraktekkan 10 cara yang telah dilatih. C. FASE TERMINASI (20%) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK (10%)
NOMOR :.. SET :Jiwa 10 (K.1) FORMAT PEAN: RISIKO PERILAKU KEKERASAN (MENGIDENTIFIKASI PENYEBAB MARAH YANG DIALAMI) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25 %) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan : b. Memperkenalkan diri Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Mendiskusikan penyebab marah yang dialami 15 2. Menyimpulkan bersama pasien tentang penyebab marah yang 10 dialami pasien. 3.Memberikan reinforcement positif. 10 C. FASE TERMINASI ( 20%) D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
NOMOR :.. SET : Jiwa 10 (K.2) : TANDA TGN : FORMAT PEAN: RISIKO PERILAKU KEKERASAN ( MELATIH PASIEN MENGONTROL MARAH DENGAN CARA VERBAL) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI( 25 %) 1. Memberikan salam terapeutik : b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien. 2 b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien. 4 1. Melatih pasien mengontrol marah dengan cara verbal. 15 2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menirukan cara 10 yang diajarkan C. FASE TERMINASI ( 20%) 2. Melakukan rencana tindakan lanjut. 5 D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%) E. TEHNIK KOMUNIKASI ( 10%)