TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITA
|
|
- Susanto Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITA Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Afnur Rafli ( ) 2. Amelia Ferdina Widodo ( ) 3. Angga Rofyanzah ( ) 4. Arik Ismail Wahyudi ( ) 5. Desi Indah Wahyuni ( ) 6. Dewi Aprillia ( ) AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PRODI DIII KEPERAWATAN KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI 2017
2 LEMBAR PENGESAHAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA ANGGOTA KELOMPOK 3 : 1. Afnur Rafli ( ) 2. Amelia Ferdina Widodo ( ) 3. Angga Rofyanzah ( ) 4. Arik Ismail Wahyudi ( ) 5. Desi Indah Wahyuni ( ) 6. Dewi Aprillia ( ) Telah disahkan dan disetujui pada tanggal : Mengetahui, Dosen pembimbing, Siswoto HP, S.Pd., M.si
3 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA A. Latar Belakang Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam keperawatan.terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan orientasi realita.klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya B. Pengertian Orientasi Realita Gangguan orientasi realita adalah ketidakmampuan klien menilai dan merespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan (Kusunawati, 2012) TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu. (Kusunawati, 2012) C. Tujuan 1. Klien menyadari orang disekitarnya 2. Klien menyadari tempat di mana ia berada 3. Klien menyadari waktu(lilik, 2011) D. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Senin, 20 Februari 2017 Jam : WIB Tempat : Ruang Jiwa E. Metode Permainan dalam kelompok F. Media dan Alat 1. Spidol 2. Bola tenis 3. Tape recorder
4 4. Kaset dangdut 5. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.(Lilik, 2011) G. Setting Tempat P P F P P L O CL P P F P P OP Keterangan: L : Leader CL : Co Leader F : Fasilitator O : Observer P : Pasien OP : Operator H. Pembagian Tugas 1. Peran Leader a. Memimpin jalannya kegiatan b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
5 f. Memberi reinforcement positif pada klien g. Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011) 2. Peran Co-Leader a. Membantu tugas leader b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader c. Mengingatkan leader tentang kegiatan d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan 3. Peran Observer a. Mengobservasi jalannya acara b. Mencatat jumlah klien yang hadir c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain f. Membuat laporan hasil kegiatan 4. Peran Fasilitator a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok 5. Pasien a. Kriteria Pasien a. Klien dengan gangguan orientasi orang,tempat dan waktu b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain d. Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas e. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain f. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya g. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011)
6 I. Tahapan Kegiatan 1. Sesi I : Orientasi orang 2. Sesi II : Orientasi Tempat 3. Sesi III : Orientasi Waktu(Lilik, 2011) J. Susunan Pelaksanaan 1. Perawat pelaksana TAK sebagai berikut a. Leader : b. Co Leader : c. Fasilitator 1 : Fasilitator 2 : d. Observer : e. Operator : 2. Pasien peserta TAK sebagai berikut : NO NAMA PASIEN MASALAH K. Antisipasi Masalah 1. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok : a. Memanggil nama pasien b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain 2. Antisipasi kejadian saat proses TAK pada pasien yang meninggalkan permainan tanpa izin : a. Panggil nama pasien
7 b. Tanya alasan pasien meninggalkan acara permainan TAK c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan TAK dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi(kusunawati, 2012) L. Kriteria Evaluasi Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan : 1. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya 2. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain 3. 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan 4. 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan 5. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditentukan 6. 50% dari jumlah klien mampu mengemukakan pendapat tentang therapi aktifitas kelompok yang dilakukan (Kusunawati, 2012)
8 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Sesi I : Orientasi Orang A. Tujuan: 1. Klien mampu memperkenalkan diri 2. Klien mampu mengenal orang lain B. Metode : Permainan dalam kelompok C. Alat 1. Gantungan Nama 2. Spidol besar permanen 3. Bola Tenis 4. Kaset Lagu Dangdut 5. Tape Recorder 6. Kalender 7. Jam dinding D. Kegiatan 1. Persiapan : a. Persiapan alat ; gantungan nama diri yang masih kosong (tanpa tulisan nama), spidol besar, bola tenis, kaset lagu dangdut, tape recorder b. Persiapan klien : memilih klien sesuia criteria, klien diberi tahu untuk mengikuti kegiatan TAK pada hari, dan jam yang sudah ditentukan c. Persiapan tempat : sediakan satu ruang yang tenang dan nyaman,tempat duduk sediakan sejumlah peserta dan perawat yang akan ikut serta. Posisi duduk melingkar saling berhadapan 2. Orientasi : a. Leader menjelaskan tujuan kegiatan adalah untuk saling mengingatkan nama teman-teman b. Leader menjelaskan aturan permainan 1) Peserta mengikuti permainan dari awal sampai akhir
9 2) Peserta yang akan ke luar untuk satu keperluan harus tunjuk tangan dan meminta izin (Lilik, 2011) 3. Kontrak a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang. b. Terapis menjelaskan aturan main berikut : 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. 2) Lama kegiatan 45 menit. 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai(lilik, 2011) E. Tahap kerja 1. Terapis memberikan name tag ( papan nama) untuk masing-masing peserta 2. Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan alamat. 3. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan. 4. Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, alamat. 5. Terapis menjelaskan langkah berikutnya: a) Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,alamat.dari klien yang lain (minimal nama panggilan). 6. Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal klien yang lain. 7. Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran. 8. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien bertepuk tangan.(kusunawati, 2012)
10 F. Tahap terminasi 1. Evaluasi a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2. Tindak lanjut a. Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. 3. Kontrak yang akan datang a. Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu Mengenal Tempat b. Menyepakati waktu dan tempat.(lilik, 2011) G. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asalklien lain. (Kusunawati, 2012) H. Prosedur Penilaian NO PROSEDUR NILAI A. PERSIAPAN 1 Memilih Peserta sesuai indikasi, 2 Membuat dengan klien yang dipilih 3 Mempersiapkan alat dan tempat Score : 6 NA Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI B. ORIENTASI 1 Mengucapkan salam terapeutik 2 Leader menjelaskan tujuan kegiatan adalah
11 untuk saling mengingatkan nama temanteman 3 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang. 4 Terapis menjelaskan aturan main berikut : - Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. - Lama kegiatan 45 menit. - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai Score : 8 NA Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI C KERJA 1 Terapis memberikan name tag ( papan nama) untuk masing-masing peserta 2 Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan alamat. 3 Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang dibagikan. 4 Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan, alamat. 5 Terapis menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder akan dinyalakan, saat musik
12 terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,alamat.dari klien yang lain (minimal nama panggilan). 6 Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,asal klien yang lain. 7 Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran. 8 Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien bertepuk tangan. Score : 16 NA Nilai = Jumlah Score NO PROSEDUR NILAI D. TERMINASI 1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 3 Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. 4 Kontrak yang akan datang - Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu Mengenal Tempat
13 NA - Menyepakati waktu dan tempat. Score : 8 Nilai = Jumlah Score
14 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Sesi II : Orientasi Tempat A. Tujuan 1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit. 2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat 3. Klien mampu mengenal kamar tidur. 4. Klien mampu mengenal tempat tidur. 5. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC. B. Metode 1. Diskusi kelompok. 2. Orientasi lapangan C. Alat 1. Tape recorder 2. Kaset lagu dangdut. 3. Bola tenis D. Langkah kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 (Mengenal orang) TAK Orientasi Realitas b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien. b. Evaluasi dan validasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. 2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.(purwaningsi, 2009) 3. Kontrak a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat. b. Menjelaskan aturan main yaitu :
15 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. 2) Lama kegiatan 45 menit 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. E. Tahap kerja 1. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, nomer tempat tidur klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat. 2. Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan tempat klien dirawat, dan nomer tempat tidur. 3. Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan, nama rumah sakit, dan nomer tempat tidur. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. 4. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar. 5. Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.(purwaningsi, 2009) F. Tahap terminasi 1. Evaluasi a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 2. Tindak lanjut a. Terapis menganjurkan klien untuk menghafal nama-nama tempat. 3. Kontrak yang akan datang a. Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu. b. Menyepakati waktu dan tempat.
16 G. Evaluasi Evaluasi dilakn saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realita tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.(kusunawati, 2012) H. Prosedur Penilaian NO PROSEDUR NILAI A. PERSIAPAN 1 Mengingatkan kontrak pada sesi 1 (Orientasi orang) 2 Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk memutar) Score : 4 NA Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI B. ORIENTASI 1 Mengucapkan salam terapeutik 2 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini. 3 Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain. 4 Terapis menjelaskan aturan main berikut : - Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. - Lama kegiatan 45 menit. - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai Score : 8
17 NA Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI C KERJA 1 Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, nomer tempat tidur klien diberi kesempatan menjawab. Beripujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat. 2 Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit, nama ruangan tempat klien dirawat, dan nomer tempat tidur. 3 Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan, nama rumah sakit, dan nomer tempat tidur. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran. 4 Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar. 5 Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya
18 NA Score : 10 Nilai = Jumlah Score NO PROSEDUR NILAI D. TERMINASI 1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 3 Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan. 4 Kontrak yang akan dating - Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu Mengenal Waktu - Menyepakati waktu dan tempat. Score : 8 NA Nilai = Jumlah Score
19 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Sesi III : Orientasi Waktu A. Tujuan 1. Klien dapat mengenal waktu dan tempat 2. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat. 3. Klien dapat mengenal hari dengan tepat 4. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat B. Metode 1. Permainan 2. Tanya jawab C. Alat 1. Kalender 2. Jam dinding 3. Tape recorder 4. Kaset lagu dangdut 5. Bola tenis D. Langkah kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realita ( sesi orientasi tempat ) b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam terapeutik kepada klien 2) Terapis dan klien memakai nama b. Evaluasi/Validasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari c. Kontrak Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu. Menjelaskan aturan main yaitu :
20 1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis. 2) Lama kegiatan 45 menit 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.(purwaningsi, 2009) E. Tahap kerja 1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang 3. Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis 4. Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. 5. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran. 6. Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat(purwaningsi, 2009) F. Tahap terminasi 1. Evaluasi a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 2. Tindak lanjut a. Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari 3. Kontrak yang akan datang a. Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien. b. Menyepakati waktu dan tempat.(purwaningsi, 2009)
21 G. Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk TAK Orientasi Realita waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. (Kusunawati, 2012) H. Prosedur Penilaian NO PROSEDUR NILAI A. PERSIAPAN 1 Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realita ( sesi orientasi tempat ) 2 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. Score : 4 NA Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI B. ORIENTASI 1 Salam terapeutik kepada klien 2 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 3 Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari 4 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu. 5 Menjelaskan aturan main yaitu : - Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
22 NA minta ijin pada terapis. - Lama kegiatan 45 menit - Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. Score : 10 Nilai = Jumlah Score NO BUTIR YANG DINILAI NILAI C KERJA 1 Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan. 2 Terapis menanyakan kepada peserta hari, tanggal, bulan dan tahun sekarang 3 Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis 4 Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. 5 Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat giliran. 6 Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat Score : 12
23 NA Nilai = Jumlah Score NO PROSEDUR NILAI D. TERMINASI 1 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. 3 Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari 4 Kontrak yang akan datang - Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien. - Menyepakati waktu dan tempat. NA Score : 8 Nilai = Jumlah Score
24 DAFTAR PUSTAKA Kusunawati, F. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Lilik. (2011). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu. Purwaningsi, W. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita
PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA Disusun Oleh: Kelompok 3 1. Khomail Teguh (14.401.15.049) 2. Lailatul Fitria (14.401.15.051) 3. Lutfia Irmayanti (14.401.15.053) 4. Melinda Fauzia Akbar (14.401.15.055)
Lebih terperinciPRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI Oleh Kelompok : 1 1. Joko Sutrisno (14.401.15.047) 2. Khoiru Oktavia W (14.401.15.048) 3. Ratih Lutvi G (14.401.15.067) 4. Ratna Agustin M (14.401.15.068)
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI TAK Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang
Lebih terperinciTerapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori Oleh Kelompok : 2 1. Indra Kurniawan (14.401.15.044) 2. Indri Istiani (14.401.15.045) 3. Marfuah (14.401.15.054) 4. Putri Intan Sari (14.401.15.064) 5. Qonita
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi DI SUSUN OLEH: 1. Ana Setyani Hadi (14.401.15.005) 2. Anggi Setyawan (14.401.15.009) 3. Bayu Dahroni (14.401.15.015) 4. Dhidin Hartiningsih (14.401.15.028)
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI Disusun oleh: Kelompok 4 1. Intan Cahya P (14.401.15.046) 2. Khusnul Hotimah (14.401.15.050) 3. Muhamad Gimnastyar (14.401.15.056) 4. Novia Panca A (14.401.15.059)
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI Disusun oleh : Kelompok 2 1. Andi Perdana S (14.401.15.006) 2. Aprillya Dyah Saputri (14.401.15.010) 3. Catur Oktaviani (14.401.15.018) 4. Dewi Fitri (14.401.15.026)
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI A. Latar Belakang Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENINGKATAN HARGA DIRI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENINGKATAN HARGA DIRI Di Susun oleh : Kelompok 5 Kelas A S.4 Cahya Wulandari (14-401-15-017) Elya Nova Dianesti (14-401-15-034) Ernik Widyawati ( 14-401-15-035) Ida Bagus
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI A. Konsep Harga Diri Rendah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative yang dapat
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI 1. Pengertian TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. 2. Bentuk
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI DI SUSUN OLEH: 1. Angellita Monica Winarno (14.401.15.007) 2. Arles Gusti Sukma Aulia (14.401.15.012) 3. Bagus Adi Sucipto (14.401.15.015) 4. Cholbi Haswanda (14.401.15.019)
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI Disusun Oleh : 1. ADE IRMA (14.401.14.001) 2. AGUNG PURNAMA PUTRA (14.401.14.002) 3. AHMAD SAIFULLOH (14.401.14.003) 4. ALFIAH NURIMAMAH (14.401.14.004) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PENYALURAN ENERGI
TERAI AKTIVITAS KELOMOK (TAK) ENYALURAN ENERGI Disusun oleh : 1. Muhibatul munawaroh (14.401.15.057) 2. Munawaro (14.401.15.058) 3. Nur indana zulfa (14.401.15.061) 4. andu hadi (14.401.15.063) 5. Richa
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Jiwa Daerah Provsu Medan. Oleh. Sulastri Pasaribu
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Komunikasi Pada Pasien Isolasi Sosial di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan
Lebih terperinciTerapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Penggunaan kelompok dalam praktek kesehatan jiwa memberikan dampak posotif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihann kesehatan seseorang. Keuntungan yang
Lebih terperinciFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011
Lampiran 1 MODUL PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI Diadopsi dari Dr. Budi Anna Keliat Oleh Dewi Rahmadani Lubis 071101027 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011 1. TAKS: SESI
Lebih terperinciDisusun oleh : Kelompok 1. Kelas : IIIB KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA PADA LANSIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik Dosen Pengampu : Rahayu Wijayanti, S Kep, Ns, M Kep, Sp Kom Disusun oleh :
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN SELF EVALUASI KEPALA RUANGAN Dalam melaksanakan MPKP Nama :... Ruangan :... Tanggal :... RS :... Petunjuk Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudaralakukan : 1. Sl
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan
52 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Ledy Gresia Sihotang adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh Terapi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Isolasi Sosial: Menarik Diri 2.1.1. Pengertian Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian dialami oleh individu diterima sebagai ketentuan oleh orang lain sebagai suatu keadaan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL
1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Isolasi Sosial 2.1.1 Pengertian Isolasi sosial merupakan perilaku yang teramati pada respon sosial maladaptif yang mewakili upaya individu untuk mengatasi ansietas yang berhubungan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciPRE PLANING TAKS ULAR BERNOMER DAN PESAN BERANTAI
PRE PLANING TAKS ULAR BERNOMER DAN PESAN BERANTAI A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain adakalanya seseorang
Lebih terperincib Klasifikasi Halusinasi Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya :
A Latar Belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan tipe pendekatan model quasi eksperimental yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. perilaku adaptif (Keliat, 2004). Terapi modalitas adalah terapi dalam keperawatan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Terapi Modalitas 1.1 Pengertian Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini di berikan dalam upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku maladaptif
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Mengkritik diri sendiri Perasaan tidak mampu Pandangan hidup yang pesimis Penurunan produktivitas
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciModul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT
Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)
1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat
Lebih terperinciBUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I
bub BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Buku Panduan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan
BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini merupakan data yang disajikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data
Lebih terperinciBuatlah pertanyaan tentang Kartu Keluarga di rumah! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu!
Buatlah pertanyaan tentang Kartu Keluarga di rumah! Sampaikan kepada gurumu dan teman-temanmu! Pertanyaan: Tuliskan tugas yang dilakukan Siti dalam membantu orang tua seperti gambar di atas dengan percaya
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1 DENNY ACHSANUL HAK DESI SIAGIAN DESY SELVIA RAHMAWATI DEWA AYU RAHMA W.S. DWI NOVITA SARI ERFANDY HABIBI LENI DAWATI PAULINA I.D RIDHO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG
INOVASI KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN KANKER DIRUANG SIRSAK RSUD CENGKARENG A. Pengertian Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF Tgl Nama Klien : Medis : No MR : Ruangan : Penatalaksanaan regiment terapeutik inefektif TUM: merawat yang mengalami
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)
CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK
A. PENGERTIAN Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama anatara perawat dan klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. B. TUJUAN Tujuan Komunikasi Terapeutik : 1. Membantu pasien
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015
BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 A. PENDAHULUAN Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, perawat
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan Oleh Era Zana
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciMata Ajar                   : Keperawatan Komunitas. Pokok Pembahasan    : Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis)
SAP Rematik Ditulis pada Kamis, 24 Maret 2016 02:51 WIB oleh damian dalam katergori SAP tag SAP, gout, rematik, endokrin http://fales.co/blog/sap-rematik.html SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajar : Keperawatan
Lebih terperinciPROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 1 RSU HAJI SURABAYA
PROPOSAL PENERIMAAN PASIEN BARU PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG MARWAH 1 RSU HAJI SURABAYA Oleh : KELOMPOK E Arif tri ardianto S.Kep Ayu eka pebriansari S.Kep Dwi arie hermawan S,Kep Fatma
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Oleh: Kelompok C Program Profesi B13 1. Jehan Eka Prana S 131131174 2. Devi Hairina L 131131175 3. Silvia Risti
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI
STUN CR PENYULUHN PRE KLINIK KEPERWTN JIW MENRIK DIRI Kelompok III NGG PUTRI 03121008 LILI RHMI 03121015 DEWI KURNIWTI 03121016 FIRMNENI 03121017 UTMI FETLIN.S 03121018 FI WHYUNI 03121019 PROGRM STUDI
Lebih terperinciMODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE
Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
26 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SDN Jirak SDN Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong terletak di desa Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciLampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN
77 Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN 77 78 Lampiran 2 SURAT PELAKSANAAN PENELITIAN 78 79 Lampiran 3 LEMBAR PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yohanita Bea
Lebih terperinciMODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana
122 MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Disusun Oleh : Anggi Permana 14320102 123 PENDAHULUAN Manual ini berisikan sebuah panduan terapi yang dirancang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
KONTRAK BELAJAR RUANG MPKP CEMPAKA RSJ PEMPROVSU Lampiran 1 PERIODE 11 JUNI 7 JULI 2012 No. Kegiatan Tujuan Metode Waktu Instrumen Sumber Output 1. Pengkajian 1. Melihat situasi ruangan MPKP Cempaka dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik Batuk Efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga jaga. Hari/tanggal : Sabtu/5 Oktober 20013 Waktu : 10.00 10.40 WIB (40
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM. Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan proses pikir : Waham
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM NamaKlien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada. Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh :
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Ibu/Bapak Di Tempat Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh : Nama Mahasiswa : dr. ANITA PERMATASARI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah
Lebih terperinciCV. WARNET FAUZAN TANGERANG
CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Afandi 1), Y.Susilowati 2) 1) Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).
1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Menarik diri adalah satu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). (Depkes RI, 1983) Menarik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) 1.1 Defenisi Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENELITIAN DENGAN JUDUL: PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SMA NEGERI SUKOHARJO RENCANA KERJA PENELITIAN DI SMA 1 SUKOHARJO
PENELITIAN DENGAN JUDUL: PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SMA NEGERI SUKOHARJO RENCANA KERJA PENELITIAN DI SMA 1 SUKOHARJO TAHAP AWAL PENELITIAN 1. Mengisi buku tamu serta menyerahkan surat ijin
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan. Klien selalu memikirkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang minat belajar IPA setelah pembelajaran IPA selesai. Akan tetapi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Pada tahap pra siklus dilakukan kegiatan pengambilan data tentang kondisi awal siswa. Hal ini dilakukan dengan meminta siswa mengisi
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan a. Tujuan Umum b. Tujuan Khusus
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi serta perubahan sosial dan ekonomi menimbulkan efek positif terhadap perkembangan dunia, tetapi juga membawa dampak negatif bagi individu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pekerjaan siswa kelas III di MI Al-Hikmah Kalidawir Tanggulangin
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang kami lakukan pada mata pelajaran IPS materi jenisjenis pekerjaan siswa kelas III di MI Al-Hikmah Kalidawir Tanggulangin Sidoarjo,
Lebih terperinciTAK PENYALURAN ENERGI
TAK PENYALURAN ENERGI Disusun Oleh : Kelompok 6 1. Al Adib Hilmi (14.401.15.002) 2. Dayu Ageng S (14.401.15.021) 3. Dodik Tri W (14.401.15.031) 4. Eka Maulana V (14.401.15.032) 5. Ela Kusuma W (14.401.15.033)
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh : AGUNG NUGROHO 462008041 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Tema : Teknik nafas dalam dan batuk efektif Sasaran : 6 orang pasien dengan gangguan sistem pernafasan dan keluarga yang menemani pasien selama dirawat. Hari/tanggal : Selasa/8
Lebih terperinciPanduan Akademik Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNIVERSITAS GADJAH MADA
Panduan Akademik 2008-2009 Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNIVERSITAS GADJAH MADA I. Admisi Untuk calon mahasiswa Profesi Akuntansi A. Pendaftaran (registrasi) a. Menyerahkan
Lebih terperinciSKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1. Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd.
SKENARIO PERKULIAHAN MATA KULIAH SPRECHEN I JR 215 / 2 SKS / SEMESTER 1 Disusun Oleh : Dra. Hafdarani. M.Pd. Dra. Lersianna Saragih. M.Pd. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00
Lebih terperinci/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas
1 /BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara - negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik
Lebih terperinci