PENGARUH PERUBAHAN INFLASI, DANA PIHAK KETIGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA TERHADAP KREDIT MODAL USAHA (Studi Kasus Pada Bank Umum di Gorontalo Periode 2010-2013) ABSTRAK Rahmawaty Mohungo 1, Raflin Hinelo 2, Dewi Indrayani Hamim 3 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahaan Inflasi, Dana Pihak Ketiga, dan Tingkat Suku Bunga Kredit modal Kerja terhadap Kredit Modal Usaha, Studi Kasus Pada Bank Umum di Gorontalo, Periode 2010-2013. Model analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah model analisis berganda dengan metode uji t dan uji F. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Inflasi, Dana Pihak Ketiga, dan Tingkat Suku Bunga Kredit modal Kerja memiliki pengaruh signifikan sebesar 0,907 atau 90,7%. Dan sisanya sebesar 9,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial, variabel Dana pihak ketiga (DPK) dan Suku Bunga Kredit Modal kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap Kredit Modal Usaha, sedangkan Inflasi tidak. Dana Pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap Kredit Modal usaha dengan nilai t-hitung sebesar (8,785) dan nilai signifikansi sebesar 0,000. dan Suku bunga Kredit modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kredit modal Usaha dengan nilai t-hitung sebesar (-2,026) dan nilai signifikansi sebesar 0,049. Sedangkan variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kredit modal Usaha dengan nilai t-hitung sebesar (1,142) dan nilai signifikansi sebesar 0,260. Kata Kunci : Inflasi, Dana Pihak ketiga (DPK), Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Kredit Modal Usaha 1 Rahmawati Mohungo, Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Negeri Gorontalo 2 Raflin Hinelo, S.Pd, M.Si, Dosen S1 Manejemen Universitas Negeri Gorontalo 3 Dewi Indrayani Hamim, SE, MM, Dosen S1 Manajemen Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah luput dari masalah kredit. Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, memberikan kredit merupakan salah satu kegiatan usaha pada Bank Umum. Kredit merupakan aset utama dalam bank komersial, oleh karena itu sumber pendapatan utama bank berasal dari kegiatan ini. Faktor yang pertama yaitu inflasi. Inflasi merupakan suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Faktor yang kedua yaitu pertumbuhan DPK. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, setiap tahun, pertumbuhan tingkat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Umum semakin meningkat. Faktor ketiga yaitu suku bunga kredit yang merupakan bunga yang harus dibayarkan pihak debitur (masyarakat) kepada pihak kreditur (bank). Apabila suku bunga naik, maka jumlah permintaan pinjaman akan berkurang (Fabozzi, et Al., 1999:208). Penyebab lain inflasi dapat juga ditimbulkan karena banyaknya uang yang beredar seperti yang dinyatakan dalam Teori Kuantitas menurut Boediono (1990:160). Jumlah uang beredar ini dapat disebabkan karena pertumbuhan kredit yang sangat cepat, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat juga meningkat. Pertumbuhan kredit perbankan saat ini cenderung terlalu cepat. Kondisi itu berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi apabila tidak ditangani dengan baik. Maka pemerintah dapat mengatasi keadaan dengan mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan suku bunga simpanan. Hal ini diharapkan dapat menarik masyarakat untuk menabung uang di bank. Kenaikan suku bunga simpanan ini dapat membuat kenaikan suku bunga pinjaman/kredit juga. Kedua suku bunga ini memiliki keterkaitan yaitu suku bunga simpanan merupakan salah satu komponen dalam penentuan suku bunga pinjaman. Akibat dari peningkatan suku bunga pinjaman karena inflasi, jumlah calon debitur yang akan meminjam uang/ kredit pun akan menurun (Alamsyah, 2012)
Tabel 1 : Pertumbuhan Inflasi, DPK, Suku bunga KMK, dan Kredit Modal Usaha yang bermasalah periode tahun 2010-2013 Tahun Maret 2010 Desember 2010 April 2011 Maret 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 September 2013 Inflasi (%) DPK (%) Suku Bunga KMK Kredit KMK (%) (%) -0,47-1.52 17.05 6.04 0.59 1.70 16.14 4.10 0.50 0.05 18.15 15.00 1.33 4.29 14.94 20.07-0.59-0.70 14.88 8.25 0.32 2.73 14.4 19.00 0.97-2.81 14.39 1.74-3.43 8.04 14.32 2.93 Sumber : Bank Indonesia Pertumbuhan jumlah kredit dalam hal ini jumlah kredit modal usaha diduga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diatas, seperti laju inflasi pertumbuhan jumlah DPK, dan tingkat suku bunga kredit. Maka Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perubahan Inflasi, Dana Pihak ketiga dan Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja usaha terhadap Kredit Modal usaha METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel- variabel penelitian ini terdiri dan tiga variabel independen (X), dari satu variabel dependen (Y), yaitu sebagai berikut: 1) Variabel Independen (X) Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: X 1 : Inflasi
X 2 X 3 : Dana Pihak Ketiga (DPK) : Tingkat Suku Bunga Kredit 2) Variabel Dependen (Y) Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah posisi kredit modal usaha. Pengujian Hipotesis Sesuai kerangka pemikiran latar belakang dan pembatasan masalah, untuk mencapai tujuan penelitian ini akan diuji sebagai berikut : 1. Ho = diduga tingkat Inflasi, DPK, dan suku bunga kredit modal Kerja tidak berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank Umumsecara parsial. H 1 = diduga tingkat Inflasi, DPK, dan Suku Bunga Kredit modal Kerja berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank umum secara parsial. 2. Ho = diduga tingkat Inflasi, DPK, dan Suku Bunga Kredit modal Kerja tidak berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank umum secara simultan. H 1 = diduga tingkat Inflasi, DPK, dan Suku Bunga Kredit modal Kerja berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank umum secara simultan. Berdasarkan kerangka teori diatas, maka rumusan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Inflasi, DPK, dan Suku Bunga Kredit modal Kerja berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank Umum. 2. Tingkat Inflasi, DPK, dan Suku Bunga Kredit modal Kerja tidak berpengaruh terhadap posisi kredit modal usaha bank umum HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil Penelitian Tabel 3 : Deskriptif Statistik Mean Std. Deviation N KMU 28.00765.218295 48 Inflasi.051754.0139867 48 DPK 28.60192.183532 48 SB_KMK.075168.0116222 48 Sumber: Data Diolah peneliti 2014
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3tersebut nampak bahwa bank umum yang ada di provinsi gorontalo yang menjadi sampel, rata-rata kredit modal kerja selama periode pengamatan (N) 48 bulan (2010-2013) sebesar 28.00765 dengan standar deviasi (SD) sebesar 0.218295. Selanjutnya deskripsi data pada 3 (tiga) variabel independen yakni inflasi, DPK dan Suku bunga kredit modal usaha mengindikasikan hasil yang baik pula. Dilihat dari nilai rata rata yakni masing-masing sebesar 0,051754 dan 28.60192 serta 0,075168 cukup tinggi dibandingkan dengan standar deviasi (SD) dari masing masing variabel yaitu sebesar 0,0139867 dan 0,183532 serta 0,0116222. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 6 : Hasil Perhitungan nilai Konstanta dan Koefisien Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.315 3.176.414.681 Inflasi.822.720.053 1.142.260 DPK.941.107.791 8.785.000 SB_KMK -3.425 1.691 -.182-2.026.049 a. Dependent Variable: KMU Hasil perhitungan nilai konstanta dan koefisien regresi dapat dilihat pada ringkasan tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 : Ringkasan Hasil Perhitungan nilai Konstanta dan Koefisien Regresi Variabel Konstanta (a) Koefisien Regresi (b) Dependent: Kredit Modal Usaha Inflasi (X1) 0,822 DPK (X2) 1,315 0,941 SB_KMK(X3) -3,425 Sumber: Data Diolah peneliti 2014 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, maka persamaan regresi berganda Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3, adalah sebagai berikut : Ŷ = 1,315 + 0,822X 1 + 0,941X 2 3,425X 3
Persamaan regresi diatas dapat berarti konstanta sebesar 1,315; artinya jika perubahan inflasi (X1), dana pihak ketiga (X2) dan tingkat suku bunga kredit modal kerja (X3) nilainya adalah 0, maka kredit modal usaha (Ŷ) nilainya adalah 1,315%. Koefisien regresi variabel perubahan inflasi (X1) sebesar 0,822. Selanjutnya koefisien regresi variabel dana pihak ketiga (X2) sebesar 0,941. Koefisien regresi variabel tingkat suku bunga kredit modal kerja (X3) sebesar 3,425 Pengujian Hipotesis Tabel 7 : Hasil nilai t-hitung dan taraf signifikansi Variabel T hitung Sig. Constant 0,414 0,681 Inflasi (X1) 1,142 0,260 DPK (X2) 8,785 0,000 SB_KMK (X3) -2,026 0,049 Sumber: Data Diolah peneliti 2014 Pengujian secara parsial variabel perubahan inflasi (X 1 ) diperoleh nilai t- hitung sebesar (1,142) dan nilai signifikansi sebesar 0,260. Hal ini dapat dinyatakan dengan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari 5% (0,260 > 0,05). Dengan kata lain, bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan perubahan inflasi terhadap variabel kredit modal usaha. Selanjutnya pengujian secara parsial pada variabel dana pihak ketiga (X2) diperoleh nilai t-hitung sebesar (8,785) dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini dapat dinyatakan dengan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05) dapat berarti terdapat pengaruh signifikan variabel dana pihak ketiga terhadap variabel kredit modal usaha. Pengujian secara parsial pada variabel suku bunga kredit modal kerja (X3) diperoleh nilai t-hitung sebesar (-2,026) dan nilai signifikansi sebesar 0,049. Nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari 5% atau 0,049 > 0,05.
Pengujian Secara Simultan (Uji F) Tabel 8 : Pengujian data pengaruh simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.032 3.677 143.336.000 a Residual.208 44.005 Total 2.240 47 a. Predictors: (Constant), SB_KMK, Inflasi, DPK b. Dependent Variable: KMU Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel ANOVA (lampiran output SPSS), diketahui bahwa diperoleh nilai F-hitung sebesar 143,336 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau (0,000 < 0,05). Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Tabel 9 : koefisien korelasi dan koefisien determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.952 a.907.901.068738 a. Predictors: (Constant), SB_KMK, Inflasi, DPK b. Dependent Variable: KMU Berdasarkan hasil yang didapat sesuai tabel 9 tersebut nilai korelasi R yakni sebesar 0,952 atau 95,2 %. Hal ini tersebut membuktikan bahwa korelasi antara variabel independen dan dependen berada pada tingkatan yang sangat kuat. Sedangkan untuk nilai R 2 yang didapatkan dari nilai R yang dipangkatkan dua yang sebesar 0,907 atau 90,7%. Hal ini dapat berarti bahwa 90,7% variasi kredit modal usaha yang bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu perubahan inflasi, dana pihak ketiga dan suku bunga kredit modal kerja sedangkan sisanya sebesar 9,3% dapat dijelaskan oleh variabelvariabel lainnya diluar dari model.
PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di 16 bank umum yang ada di Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa perubahan inflasi tidak berpengaruh terhadap kredit modal usaha pada bank umum yang ada di provinsi gorontalo periode tahun 2010-2013. Hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh bahwa dana pihak ketiga berpengaruh terhadap kredit modal usaha pada pada bank umum yang ada di provinsi gorontalo periode tahun 2010-2013. Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh bahwa tingkat suku bunga kredti berpengaruh terhadap kredit modal usaha pada pada bank umum yang ada di provinsi gorontalo periode tahun 2010-2013. Hasil pengujian hipotesis berikutnya diperoleh kesimpulan bahwa perubahan inflasi, dana pihak ketiga, dan suku bunga kredit modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap kredit modal usaha. Berikut ini adalah tabel hasil uji F sebagaimana dalam tabel 10. Tabel 10 Hasil F-hitung dan Nilai Signifikansi F-hitung Sign. 143.336 0,000 Sumber: Data Diolah peneliti 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa diperoleh nilai F-hitung sebesar 143,336 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau (0,000 < 0,05). SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Perubahan inflasi (X 1 ), dana pihak ketiga (X 2 ), dan suku bunga kredit modal kerja (X 3 ) secara Simultan berpengaruh terhadap kredit modal usaha (Y). 2. Perubahan Inflasi (X 1 ) tidak berpengaruh terhadap kredit modal usaha (Y). 3. Dana pihak ketiga (X 2 ) berpengaruh terhadap kredit modal usaha (Y). 4. Suku bunga kredit modal kerja (X 3 ) tidak berpengaruh terhadap kredit modal usaha (Y).
SARAN Adapun saran yang dapat ditemukan setelah melakukan analisis penelitian atas hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut; 1. Pada penelitian selanjutnya kiranya dapat menggunakan data dari Bank Indonesia dengan jumlah yang lebih banyak dan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data yang lebih besar dimungkinkan apabila didukung dengan sumber daya peneliti yang memadai. 2. Menambah variabel variabel indefenden ataupun defenden selain yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperkaya perspektif analisis 3. Menggunakan metode dan alat uji analisis yang lebih lengkap dan akurat sehingga diperoleh hasil yang lebih valid. 4. Berdasarkan Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa secara simultan Inflasi, Dana Pihak Ketiga, dan Tingkat Suku Bunga Kredit modal Kerja memiliki pengaruh signifikan sebesar 0,907 atau 90,7%. Dan sisanya sebesar 9,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel-variabel lain seperti LDR (Loan Deposit Ratio), CAR (Capital to adequacy Ratio), dan NPL( Non Performing loan), yang merupakan beberapa variabel yang mempengaruhi pertumbuhan kredit. DAFTAR PUSTAKA Inflasi. Defenisi Inflasi. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/inflasi. Diakses Tanggal [10 Maret 2014]. Lestari Lita. (2013) Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan, Tingkat Inflasi dan Tingkat Resiko Kredit terhadap Penyaluran Kredit Modal usaha. Fabozzi, Frank j, 1999, invesmant management, 2 nd edition, Prentice hall Bank Indonesia. [Online]. Tersedia : http://www.bi.go.id. Diakses Tanggal [10 Maret 2014]. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.