BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tindakan ini akan dideskripsikan berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kewarganegaraan (PKn). Dari observasi awal yang telah dilakukan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. SD Negeri 06 Metro Barat terletak di jalan Jendral Sudirman No. 14 Ganjar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada tahap perencanaan peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk menyusun perangkat

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di kelas IV SDN Sijoli Melalui Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Beji Kabupaten Pasuruan pada tanggal 11 Agustus Dalam observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Awal Penelitian Sebelum melakukan tindakan pembelajaran, penulis melakukan observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh guru masih menggunakan metode ceramah (teacher centered). Pembelajaran lebih sering didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya menyimak dan mencatat, tidak ada kegiatan percobaan atau diskusi sehingga hasil belajar siswa kurang relevan. Sebagai kegiatan pratindakan, penulis meminta izin kepada guru kelas V untuk mengajar mata pelajaran IPA untuk beberapa pertemuan. Hal ini dimaksudkan sebagai pendekatan terhadap siswa agar pada saatnya siswa terbiasa belajar dengan dibimbing oleh penulis. Selain itu, dilakukan pula wawancara kepada guru kelas V mengenai pendapatnya terhadap model pembelajaran yang tepat diterapkan untuk mata pelajaran IPA. Dari hasil wawancara yang dilakukan sebelum pembelajaran, guru berpendapat bahwa metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPA yang sesuai KTSP adalah metode eksperimen dengan alas an dapat membawa siswa melakukan praktek secara langsung. Dilakukan namun berbagai kendala dirasakan dalam pelaksanaanya, diantaranya tidak tersedianya laboratorium dan alat-alat percobaan yang memadai yang dapat membantu pembelajaran. 48

49 Guru mengalami kesulitan dalam melakukan persiapan pembelajaran dengan model pembelajaran kontekstual. Selain itu, faktor waktu juga menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaannya. Mengenai penilaian, ternyata guru belum pernah melakukan penilaian yang berorientasi pada penilaian keterampilan proses sains (KPS) siswa, guru biasanya melakukan penilaian yang lebih berorientasi pada aspek kognitif yaitu jenis soal pilihan ganda atau uraian. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.1.1 halaman 135. B. Pelaksanaan Penelitian Sebagaimana penelitian tindakan kelas maka penelitian dilakukan dengan melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang akhirnya membentuk sebuah siklus. Penelitian hanya dilakukan dalam tiga siklus karena dirasakan telah ada perbaikan dalam proses pembelajaran. Berikut ini gambaran pembelajaran untuk setiap siklus pembelajaran : 1. Gambaran Pembelajaran Pada Siklus I a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I Rencana tindakan pembelajaran siklus I disusun setelah penulis melakukan observasi awal pada subjek penelitian. Rencana tindakan pembelajaran pada siklus I dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran I yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap penyelidikan. Selain itu, dalam rangka pengumpulan data maka disusun berupa

50 soal pretes dan postes 1, pedoman observasi aktivitas siswa dan guru. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I Tindakan pembelajaran pada siklus I berisi kegiatan pembelajaran subpokok bahasan : pengertian dan pengaruh gaya terhadap gerak benda dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, pengambilan tindakan. Gambaran umum aktivitas tindakan pembelajaran I dideskripsikan pada tabel 4.1 berikut ini. (Urutan nomor pada kedua kolom tidak menunjukkan pasangan kegiatan guru-siswa). Tabel 4.1 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus I Kegiatan Guru Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahu bahwa topik pelajaran IPA yang akan dipelajari adalah tentang pesawat sederhana dipapan tulis. 2. Guru memberikan pretes 1. 3. Guru memberikan apersepsi tentang pesawat sederhana yang sering ditemukan dalam kehidupan seharihari. Waktu berlangsung selama 10 menit. Kegiatan Siswa Pendahuluan 1. Siswa menyimak apersepsi guru dan nampak tegang. 2. Siswa mengerjakan pretes1

51 Kegiatan Guru Tahap Invitasi 1. Guru mengajukan beberapa masalah melalui pernyataan a. Apakah kalian pernah mencabut paku yang tertancap? b. Dengan menggunakan apa kalian mencabut paku itu? c. Pernahkah kalian memanjat pohon? Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa tapi tidak Langsung membenarkan atau menyalahkan. Kemudian guru menegaskan bahwa siswa berkesempatan untuk menyelidiki sendiri melalui percobaan yang terdapat dalam LKS. Waktu berlangsung selama 5menit. Tahap Eksplorasi 1. Guru membagikan LKS dan alat-alat percobaan yang menunjang pelaksanaan tahap eksplorasi. 2. Guru menginstruksikan kepada siswa agar melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS. 3. Selama siswa melakukan percobaan, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan sambil melakukan penilaian proses Waktu berlangsung selama 30 Kegiatan Siswa Tahap Invitasi 1. Sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan guru, siswa bertanya tentang jungkat-jungkit 2. Beberapa orang siswa kemudian menjawab pertanyaan, jawaban siswa adalah : a. Pernah b. Tang c. Pernah Tahap Eksplorasi 1. Sebagian siswa memainkan palu dan paku dengan menancapkan paku ke sebilah papan. 2. Siswa melakukan percobaan secara berkelompok sesuai petunjuk pada LKS untuk memperoleh pengetahuan tentang pesawat sederhana. 3. Aktivitas siswa meningkat pada saat melakukan percobaan dan mengerjakan tugas-tugas LKS. Berkalikali siswa bertanya tentang petunjuk yang terdapat dalam LKS. Namun, hampir pada semua kelompok, kegiatan percobaan lebih didominasi oleh ketua kelompok atau siswa-siswa tertentu sedangkan yang lainnya hanya memperhatikan saja. menit.

52 Kegiatan Guru Tahap Penjelasan dan solusi 1. Setelah melakukan percobaan, guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok untuk menyusun penjelasan dari hasil temuan selama penyelidikan. 2. Guru menugaskan perwakilan dari tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaannya dan Menuliskan kesimpulan dipapan tulis. 3. Berdasarkan data-data hasil percobaan dari tiap kelompok, guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelas tentang pengaruh jenis-jenis pesawat sederhana. 4. Guru mengalami kesulitan dalam membangkitkan diskusi kelas sehingga diskusi kurang berjalan lancar. Guru terus membimbing siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan hasil temuannya. Waktu berlangsung selama 15 menit Tahap Pengambilan Tindakan 1. Guru membimbing siswa melakukan refleksi dari mulai diberi permasalahan awal, melakukan penyelidikan sampai membuat kesimpulan. Kegiatan Siswa Tahap Penjelasan dan solusi 1. Siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. Diskusi kelompok yang diharapkan muncul saat mengisi LKS dan membuat kesimpulan ternyata tidak berjalan dengan baik karena. 2. Siswa lebih mempercayakan untuk mengisi LKS pada ketua kelompok atau kepada siswa yang dianggap pintar yang ada dalam kelompok tersebut. Bahkan beberapa orang siswa ada yang bermain-main dengan alatalat percobaan. 3. Secara bergantian perwakilan dari tiap kelompok mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas. (Diskusi tidak berjalan dengan baik karena tidak ada siswa yang mau mengemukakan pendapatnya, cenderung vakum dan tahap ini cenderung didominasi oleh guru). Tahap Pengambilan Tindakan 1. Siswa melakukan refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran dengan bimbingan oleh guru dan tidak ada satupun siswa yang bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dibahas. Penutup 1. Siswa mengerjakan postes

53 Kegiatan Guru 2. Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskan dipapan tulis. 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dipelajari. Waktu berlangsung selama 10 menit. Penutup 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa tarbaik dengan tepuk tangan dari seluruh siswa dikelas. 2. Guru memberikan postes 1. 3. Guru menginformasikan materipelajaran pada pertemuan berikutnya dan menutup pelajaran dengan salam. Waktu berlangsung selama 10 Kegiatan Siswa 2. Siswa menyimak informasi tentang materi berikutnya. menit c. Refleksi tehadap Tindakan Pembelajaran Siklus 1 Berdasarkan catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil daskusi dengan observer setelah pembelajaran siklus 1 selesai dilaksanakan,secara umum pembelajaran dapat dikatakan berjalan cukup baik walaupun belum optimal. Pada awalnya siswa terlihat bingung, namun setelah dijelaskan siswa menjadi antusias terutama saat melakukan percobaan. Pada kegiatan percobaan, aktivitas siswa

54 tidak merata karena tidak didominasi oleh beberapa siswa. Alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran harus direncanakan dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil refleksi siklus 1 yang disajikan tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1 Indikator Guru 1. Kurang memberikan motivasi dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 2. Belum optimal dalam membimbing dikusi kelas dan diskusi kelompok. 3. Seluruh Kegiatan pada kegiatan pembelajaran siklus 1 melebihi waktu yang direncanakan. Hal ini terjadi karena siswa terlalu lama dalam mengerjakan soal, baik pretes maupun postes. 4. Penghargaan terhadap kelompok terbaik masih kurang, hanya beberapa tepuk tangan. Indokator Siswa 1. Pemahaman siswa terhadap petunjuk dalam melakukan percobaan sangat kurang sehingga siawa melayang kan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang. 2. Kegiatan kelompok pada saat percobaan masih didominasi atau siswa tertentu yang dianggap pitar. 3. Siswa telihat tergesa-gesa saat melakukan percobaan. 4. Beberapa orang siswa nampak bermain-main dengan alat-alat percobaan walaupun percobaan sudah selesai. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1 1. Memotivasi siswa dan memberikan pengertian kepada bahwa pembelajaran akan berlangsung seperti biasa, hanya kali ini ada prakteknya. 2. Agar siswa lebih memahami petunjuk dalam melakukan percobaan (dalam LKS), maka selain dalam memjelaskan tahaptahap percobaan sejelas mungkin (dijelaskan pula menggunakan bahasa sunda), penulisan petunjuk percoban dan soal-soal tes pun dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana agar mudah dipahami oleh siswa.

55 Indikator Guru Indokator Siswa 5. pada umumnya siswa malu-malu untuk mengemukakan pendapat, tanggapan atau menjawab pernyatan pada saat diskusi kelas. 6. Sering bertanya apa yang harus mereka tulis. Ini terjadi pada tahap create hasil penyelidikan Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1 3. Agar tidak ada siswa yang bermain-main dengan alat-alat percobaan, diatasi dengan memberikan pemahaman bahwa hal tersebut akan mengurangi penilaian kelompok. Dalam upaya pemerataan aktivitas siswa dalam kelompok, dilakukan dengan cara memberikan peran dan tugas kepada masingmasing siswa. Misalnya ada yang menjadi pelaku percobaan, pencatat hasil temuan dan persentasi di depan kelas sehingga diharapkan terjadi interaksi dan diskusi dalam kelompok. Selain itu, guru juga harus membimbing dengan lebih intensif lagi dan lebih merata kepada setiap kelompok. Untuk membangkitkan diskusi kelas, dilakukan dengan mengatur cara siswa mempresentasikan hasil percobaan didepan kelas adalah perwakilan dari dua kelompok saja dan ditentukan dengan cara diundi,

56 Indikator Guru Indokator Siswa Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1 sedangkan 2 kelompok lainnya diminta untuk memperhatikan,menanggapi atau bertanya sehingga diharapkan dapat tercipta suasana diskusi dalam kelas. Dalam usaha untuk mengefekstifkan waktu, dilakukan dengan mengatur kembali penggunaan waktu untuk setiap tahap pembelajaran. 2. Gambar Pembelajaran Pada Siklus 11 a. Rencana Tindak Pembelajaran Siklus 11 Rencana tindak pembelajaran pada siklus 11 dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksud untuk membantu siswa pada taha penyalidikan, seperti pda lampiran Dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal yang berupa soal pretes dan postes. b. Pelaksanaan Tindak Pembelajaran Siklus 11 Tindak pembelajaran pada siklus 11 berisi kegiatan pembelajaran subpokok bahasan: Alat-alat rumah tangga yang menggunakan prinsip pesawat sederhana dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran di fokuskan untuk

57 meningkatkan partisipasi siswa agar lebih merata, baik dalam kegiatan penyelidikan, diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Selain itu, di peroleh gambaran umum aktivitas tindakan pembelajaran 11 seperti dideskripsikan pada tabel 4.3 berikut ini (Urutan nomor pada kedua kolom tidak menunjukan pasangan kegiatan guru siswa). Tabel 4.3 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus II Kegiatan Guru Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Guru memberikan pretes 2. 3. Guru memberikan motivasi kepada siswa berupa yel-yel 4. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Tahap Invitasi 1. Guru mengajukan beberapa masalah melalui pernyataan 2. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa tapi tidak langsung membenarkan atau menyalahkan. Kemudian guru menegaskan bahwa siswa berkesempatan untuk menyelidiki sendiri melalui percobaan yang terdapat dalam LKS. Waktu berlangsung selama 5menit. Kegiatan Siswa Pendahuluan 1. Siswa mengerjakan pretes2 2. Siswa menyimak apersepsi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pada pembelajaran kali ini siswa nampak lebih bersemangat. Tahap Invitasi 1. Siswa melakukan percobaan secara berkelompok sesuai petunjuk pada LKS untuk memperoleh pengetahuan tentang pesawat sederhana. 2. Pada percobaan kali ini siswa dapat melakukan percobaan sesuai dengan yang dimaksud dalam LKS dan terlihat lebih berhatihati daripada percobaan sebelumnya. Dominasi ketua kelompok dan beberapa siswa masih nampak. Ada beberapa siswa yang masih bermain-main dengan alat percobaan.

58 Kegiatan Guru Tahap Eksplorasi 1. Guru membagikan LKS dan alat-alat percobaan yang menunjang pelaksanaan tahap eksplorasi. 2. Guru meminta siswa untuk menentukan tugas dan peran setiap siswa dalam kelompok, misalnya yang menjadi pelaku percobaan, yang mencatat hasil temuan atau presentasi di depan kelas dan harus bekerja sesuai tugas dan peran masing-masing. 3. Guru menginstruksikan kepada siswa agar melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS. 4. Selama siswa melakukan percobaan, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan sambil melakukan penilaian proses Waktu berlangsung selama 20 menit. Tahap Penjelasan dan Solusi 1. Setelah melakukan percobaan, guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok untuk menyusun penjelasan dari hasil temuan selama penyelidikan. Waktu berlangsung selama 10 Menit. 2. Guru menugaskan perwakilan dari dua kelompok yang sudah diundi untuk mempresentasikan hasil percobaannya dan menuliskan kesimpulan dipapan tulis. 3. Berdasarkan data-data hasil percobaan dari kelompok tersebut, guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelas tentang pesawat sederhana Kegiatan Siswa Tahap Eksplorasi 1. Siwa menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS dan membuat kesimpulan sementara. Diskusi kelompok sudah mulai muncul walaupun belum optimal, tapi ada satu kelompok yang masih didominasi oleh ketua kelompok. 2. Ketika mengisi LKS, pada umumnya setiap kelompok bertanya bagaimana cara. Tahap Penjelasan dan Solusi 1. Siswa melakukan percobaan secara berkelompok sesuai petunjuk pada LKS untuk memperoleh pengetahuan tentang pesawat sederhana. 2. Pada percobaan kali ini siswa dapat melakukan percobaan sesuai dengan yang dimaksud dalam LKS dan terlihat lebih berhatihati daripada percobaan sebelumnya. Dominasi ketua kelompok dan beberapa siswa masih nampak. 3. Ada beberapa siswa yang masih bermain-main dengan alat percobaan. 4. Siwa menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS dan membuat kesimpulan sementara. Diskusi kelompok sudah mulai muncul walaupun belum optimal, tapi ada satu kelompok yang masih didominasi oleh ketua kelompok.

59 Kegiatan Guru 4. Guru masih mengalami kesulitan dalam membangkitkan diskusi kelas sehingga diskusi belum berjalan lancar. Waktu berlangsung selama 15 Menit. Tahap Pengambilan Tindakan 1. Guru membimbing siswa melakukan refleksi dari mulai diberi permasalahan awal, melakukan penyelidikan sampai membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskan dipapan tulis Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dipelajari. Waktu berlangsung selama 10 menit. Penutup 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa tarbaik dengan tepuk tangan dari seluruh siswa dikelas. 2. Guru memberikan postes 2. 3. Guru menginformasikan materipelajaran pada pertemuan berikutnya dan menutup pelajaran dangen salam. Waktu berlangsung selama 30 menit Kegiatan Siswa Ketika mengisi LKS, pada umumnya setiap kelompok bertanya bagaimana cara membuat kesimpulan. Secara bergantian perwakilan dari dua kelompok mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas. (Diskusi belum berjalan dengan baik karena hanya beberapa orang siswa yang mau bertanya dan mengemukakan pendapatnya). Tahap Pengambilan Tindakan 1. Siswa melakukan refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran dengan bimbingan oleh guru dan tidak ada satupun siswa yang bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dibahas. Penutup 1. Siswa mengerjakan postes2 2. Siswa menyimak informasi tentang materi berikutnya.

60 c. Refleksi terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus II Catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil diskusi guru dengan observer setelah pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan menunjukkan secara umum pembelajaran dapat dikatakan berjalan lebih baik dari pada siklus I. Siswa lebih antusias dalam melakukan percobaan. Namun, aktifitas siswa masih belum merata karena dominasi beberapa orang siswa masih nampak. Penggunaan waktu untuk setiap tahap pembelajaran masih harus direncanakan dengan lebih baik. Untuk lebih jelasnya refleksi terhadap tindakan pembelajaran pada siklus II dideskripsikan pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus II Indikator Guru 1. Belum dapat konsisten terhadap alokasi waktu yang telah direncanakan untuk setiap tahap pembelajaran. 2. Belum dapat membimbing diskusi kelas dengan baik. 3. Penghargaan terhadap kelompok terbaik masih berupa tepuk tangan, bukan benda nyata sehingga siswa kurang termotivasi. Indikator Siswa 1. Siswa banyak bertanya tentang bagaimana cara membuat kesimpulan. 2. Masih ada siswa yang bermainmain dengan alatalat percobaan, tapi pada umumnya bekerja sesuai peran dan tugas masingmasing. 3. Diskusi kelompok belum berjalan dengan baik karena dominasi beberapa siswa masih terlihat. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II 1. Guru menata kembali penggunaan waktu dan lebih konsisten terhadap waktu yang telah direncanakan. 2. Untuk membangkitkan diskusi kelompok dan diskusi kelas diatas dengan terus memotivasi dan mengembangkan teknik bertanya mengarahkan agar siswa

61 Indikator Guru Indikator Siswa 4. Hanya beberapa orang siswa yang berusaha untuk bertanya atau mengemukakan pendapat saat diskusi kelas. Hal ini dapat dikatakan sedikit lebih baik dari pertemuan pada siklus I. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus II seolah-olah menemukan sendiri (scaffolding). 3. Penghargaan yang diberikan kepada kelompok terbaik lebih real, misalnya dengan memberikan bingkisan seperti permen. (hal seperti ini sebaiknya jangan terlalu sering dilakukan karena akann mengakibatkan siswa hanya bersemangat belajar bila ada hadiah atau dapat diganti misalnya memberikan tambahan nilai keseharian). 3. Gambaran Pembelajaran Pada Siklus III a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus III Rencana tindakan pembelajaran pada siklus III dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran 3 yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap penyelidikan,

62 seperti pada lampiran. Dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal berupa soal pretes dan postes 3. b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III Tindakan pembelajaran pada siklus III berisi kegiatan pembelajaran subpokok bahasan penggunaan jenis-jenis pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pada siklus ini pembelajaran difokuskan untuk lebih meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas dengan cara mengembangkan teknik bertanya dan pemberian reward yang lebih riil. Selain itu, diperoleh gambaran umum aktivitas tindakan pembelajaran III seperti dideskripsikan pada tabel 4.5 berikut ini. (Urutan nomor pada kedua kolom tidak menunjukkan pasangan kegiatan guru-siswa). Tabel 4.5 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus III Kegiatan Guru Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Guru memberikan pretes 3. 3. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih. bersemangat dalam belajar. Waktu berlangsung selama 30 menit. Kegiatan Siswa Pendahuluan 1. Siswa mengerjakan pretes 3. 2. Siswa menyimak apersepsi dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Tahap Invitasi 1. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, walaupun jawabannya kurang tepat.

63 Kegiatan Guru Tahap Invitasi 1. Guru mengajukan beberapa masalah melalui beberapa pertanyaan. 2. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa tapi tidak langsung membenarkan atau menyalahkan. Kemudian guru menegaskan bahwa siswa berkesempatan untuk menyelidiki sendiri melalui percobaan yang terdapat dalam LKS. Waktu berlangsung selama 5 menit. Tahap Eksplorasi 1. Guru membagikan LKS, bahan dan alat-alat percobaan yang menunjukkan pelaksanaan tahap penyelidikan. 2. Guru menginstruksikan kepada siswa agar melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk pada LKS dan agar hati-hati karena menggunakan benda tajam, apalagi percobaan dilakukan di dalam kelas. Kegiatan Siswa Tahap Eksplorasi 1. Siswa melakukan percobaan secara berkelompok sesuai petunjuk pada LKS untuk memperoleh pengetahuan tentang jenis-jenis alat rumah tangga yang menggunakan prinsip pesawat sederhana 2. siswa nampak antusias dan bersemangat untuk melakukan percobaan. Aktifitas dan keaktifan masing-masing siswa mulai terlihat merata, hampir semua siswa bekerja sesuai dengan peran dan tugasnya masing-masing, ini menunjukkan mulai tumbuhnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan kepadanya. 3. Ada satu kelompok yang terlambat menyelesaikan percobaan. Berdasarkan pengamatan, kelompok ini sangat berhati-hati dalam mengikuti petunjukpetunjuk percobaan. Tahap Penjelasan dan Solusi 1. Siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. Diskusi mulai terlihat pada semua kelompok. 2. Secara bergantian perwakilan dari dua kelompok yang telah diundi mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas, diskusi kelas belum berjalan seperti yang diharapkan.

64 Kegiatan Guru 3. Selama siswa melakukan percobaan, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan sambil melakukan penilain proses. Waktu berlangsung selama 40 menit. Tahap Penjelasan dan Solusi 1. Setelah melakukan percobaan, guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok untuk menyusun penjelasan dari hasil temuan selama penyelidikan. Waktu berlangsung selama 10 menit. 2. Guru menugaskan perwakilan dari dua kelompok yang telah diundi untuk mempresentasikan hasil percobaannya dan menuliskan kesimpulan dipapan tulis. 3. Berdasarkan data-data hasil percobaan dari tiap kelompok, guru membimbing siswa untuk berdiskusi kelas 4. Guru mengalami kesulitan dalam membangkitkan diskusi kelas sehingga diskusi tidak berjalan lancar. Waktu berlangsung selama 15 menit. Tahap Pengambilan Tindakan 1. Guru membimbing siswa melakukan refleksi dari mulai diberi permasalahan awal, melakukan penyelidikan sampai membuat kesimpulan. Kegiatan Siswa Tahap Pengambilan Tindakan 1. Siswa melakukan refleksi dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran dengan bimbingan guru dan tidak ada satupun siswa yang bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dibahas. Penutup Siswa mengerjakan postes 3.

65 Kegiatan Guru 1. Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskan dipapan tulis. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau memberikan tanggapan tentang materi yang telah dipelajari. Waktu berlangsung selama 10 menit. Penutup 1. Guru memberikan pengahargaan kepada kelompok siswa terbaik dengan bingkisan yang telah dipersiapkan. 2. Guru memberikan postes 3. 3. Guru menginformasikan bahwa materi tentang gaya telah selesai dan menutup pelajaran dengan salam. Waktu berlangsung selama 30 menit. Kegiatan Siswa c. Refleksi terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus III Berdasarkan catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil diskusi guru dengan observer setelah pembelajaran siklus III selesai dilaksanakan, pembelajaran dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik karena pada kegiatan percobaan dan diskusi kelompok, aktivitas siswa sudah mulai merata. Diskusi kelas belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan penggunaan waktu untuk setiap tahap

66 pembelajaran belum dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan yang telah direncanakan dalam skenario pembelajaran. Tabel 4.6 Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus III Indikator Guru 1. Waktu masih melebihi dari waktu yang dialokasikan, kali ini karena kegiatan pada tahap penyelidikan lebih banyak. Indikator Siswa 1. Siswa sudah berani bertanya dan mengemukakan pendapat walaupun belum maksimal. 2. Tidak ada yang bermain-main saat melakukan percobaan, tapi ada yang menumpahkan bahan percobaan (air) sehingga konsentrasi siswa terpecah dan terjadi keributan. Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus III 1. Lebih berusaha untuk konsisten dan mengontrol waktu pada setiap tahap pembelajaran. 2. Membimbing siswa agar dapat melakukan percobaan dengan lebih hati-hati. 3. Terus memotivasi siswa dan menggunakan teknik bertanya dengan lebih baik lagi agar dapat membangkitkan semangat siswa untuk berani mengemukakan pendapat, bertanya ataupun memberikan tanggapan.

67 C. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil tes tertulis kemampuan hasil belajar siswa sebelum dan setelah tindakan pembelajaran pada tiap siklus, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, serta hasil wawancara dengan siswa dan guru setelah pembelajaran. Seluruh data diolah kemudian ditafsirkan dan dianalisis pada pembahasan. Berikut ini adalah data hasil penelitian yang disajikan pada setiap siklus : 1. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus I Dari tindakan pembelajaran siklus I diperoleh data-data berikut ini : 1) hasil pretes dan postes hasil belajar siswa; 2) hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus I Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I diperoleh hasil pretes dan postes hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.7 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Jumlah Siswa Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Ideal Mean IPK 34 3 0 12 1,5 12,5 Kriteria Sangat Kurang Terampil Jumlah Siswa Tabel 4.8 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Ideal 34 3 0 12 2,83 23,58 Mean IPK Kriteria Sangat Kurang Terampil

68 b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus 1, aktivitas guru berada pada kriteria tinggi dengan IPK 85,75%, sedangkan aktivitas siswa berada pada kriteria sedang dengan IPK 73%. Seperti pada tabel 4.10 berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Rata-rata 0,86 0,90 0,86 0,81 0,70 0,76 0,76 0,70 IPK 86 90 86 81 70 76 76 70 Rata-rata IPK 85,75 73 Kriteria Tinggi Sedang 2. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus II Dari tindakan pembelajaran siklus II diperoleh data-data berikut ini : 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil Belajar siswa; 3) hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus II Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II diperoleh hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel 4.10 dan tabel 4.11 berikut ini : Tabel 4.10 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Jumlah Skor Skor Skor Mean IPK Kriteria Siswa Tertinggi Terendah Ideal 34 9 0 12 3,94 32,8 KurangTerampil Tabel 4.11 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Jumlah Skor Skor Skor Mean IPK Kriteria Siswa Tertinggi Terendah Ideal 34 12 0 12 6,33 52,75 KurangTerampil

69 b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus II, aktivitas guru berada pada kriteria sangat tinggi dengan IPK 92,5%, sedangkan aktivitas siswa berada pada kriteria tinggi dengan IPK 88%. Seperti disajikan pada tabel 4.12 dibawah ini : Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Rata-rata 0,90 0,95 0,95 0,90 0,88 0,88 0,94 0,82 IPK 90 95 95 90 88 88 94 82 Rata-rata IPK 92,5 88 Kriteria Sangat Tinggi Tinggi 3. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus III Dari tindakan pembelajaran siklus III diperoleh data-data berikut ini : 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil Belajar siswa; 3) hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus III Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus III diperoleh hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 berikut ini : Jumlah Siswa Tabel 4.13 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Skor Tertinggi Skor Terendah Skor Ideal Mean IPK Kriteria Sangat Kurang 34 6 0 12 2,94 24,5 Terampil Tabel 4.14 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Jumlah Skor Skor Skor Mean IPK Kriteria Siswa Tertinggi Terendah Ideal 34 12 4 12 7,11 59,25 CukupTerampil

70 b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi pada siklus III diperoleh data bahwa aktivitas guru dan siswa sangat tinggi dengan masing-masing IPK 93,75% dan 92,5%. Seperti disajikan pada tabel 4.15 dibawah ini : Tabel 4.15 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus III Hasil Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Rata-rata 0,95 0,90 0,95 0,95 0,88 0,94 0,94 0,94 IPK 95 90 95 95 88 94 94 94 Rata-rata IPK 93,75 92,5 Kriteria Sangat Tinggi Sangat Tinggi D. Pembahasan Pelaksanaan tindakan kelas selama penelitian berlangsung didasarkan pada model pembelajaran kontekstual yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan pengertian pembelajaran kontekstual tersebut, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh guru sekolah dasar di dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual, yakni : a. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar berorientasi kepada proses

71 pengalaman secara langsung, siswa mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. b. Pembelajaran kontekstual mendorong agar siswa menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. c. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa agar mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah kedalam kehidupan nyata sehari-hari, artinya siswa tidak hanya memahami apa yang dipelajarinya, melainkan sampai kepada aplikasinya dalam kehidupan nyata. 1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran untuk setiap siklus disajikan pada tabel 4.16 berikut ini : Tabel 4.16 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran Hasil Siklus I Siklus II Siklus III Mean Skor 1,5 3,94 2,94 Data pada tabel diatas disajikan pada grafik 4.1 Mean Skor 4 3 2 1 0 3.94 2.94 1.5 Siklus I Siklus II Siklus III Tindakan Pembelajaran Mean Skor Grafik 4.1 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran

72 Berdasarkan data hasil tes yang diperoleh sebelum pembelajaran IPA (pretes), hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang berbeda. Pada siklus I, rata-rata skor hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 1,5 dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah 0, ini sangat jauh sekali dari skor ideal yaitu 12. hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan awal dan Hasil Belajar siswa terhadap subpokok bahasan pengertian pesawat sederhana sangat rendah dengan IPK 12,5%. Secara kualitatif, Hasil Belajar awal siswa pada siklus I berada pada kriteria sangat kurang terampil. Pada siklus II, skor IPK siswa ada pada kriteria kurang terampil yaitu 32,28%. Namun, rata-rata skor Hasil Belajar siswa sudah ada peningkatan yaitu 3,94 dengan skor tertinggi 9 dan skor terendah 0. ini mengindikasikan bahwa pengetahuan awal dan Hasil Belajar siswa pada subpokok bahasan pesawat sederhana dan bentuk benda dapat dikatakan cukup baik dan terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Sedangkan data hasil pretes Hasil Belajar pada siklus III yaitu pada subpokok bahasan pesawat sederhana, menunjukkan bahwa pengetahuan awal dan Hasil Belajar siswa mengalami penurunan jika dibandingkan dengan skor hasil pretes pada siklus II. Rata-rata skor Hasil Belajar yang diperoleh pada siklus III ini adalah 2,94 dengan nilai tertinggi 6 dan nilai terendah 0 atau IPK 24,5%. Ini menunjukkan rendahnya pengetahuan awal siswa mengenai subpokok bahasan tersebut sehingga secara kualitatif

73 Hasil Belajar siswa sebelum pembelajaran siklus III berada pada kriteria sangat kurang terampil. 2. Hasil Belajar Setelah Pembelajaran Adapun hasil tes Hasil Belajar setelah pembelajaran untuk setiap siklus disajikan pada tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.17 Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran Hasil Siklus I Siklus II Siklus III Mean Skor 2,83 6,33 7,11 Data pada tabel diatas disajikan pada grafik 4.2 berikut ini : Mean Skor 10 5 0 6.33 7.11 2.83 Siklus I Siklus II Siklus III Mean Skor Tindakan Pembelajaran Grafik 4.2 Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran Data mengenai Hasil Belajar siswa setelah pembelajaran diperoleh berdasarkan hasil postes. Data tersebut menujukkan bahwa Hasil Belajar siswa setelah pembelajaran mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari rata-rata skor yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Selain itu, dapat dilihat juga dari skor yang diperoleh siswa yang pada siklus II dan siklus III ada yang mendapat skor ideal.

74 Berdasarkan data diatas diperoleh nilai rata-rata hasil postes pada siklus I adalah 2, 8, 3 atau hanya mencari IPK 23,58% termasuk kriteria sangat kurang terampil. Pada siklus II meningkat menjadi 52,75% atau rata-rata sebesar 6,33 termasuk kriteria kurang terampil. Pada siklus I dan siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran kurang berhasil karena walaupun secara kuantitatif rata-rata skor postes siswa meningkat namun peningkatannya hanya sedikit sehingga secara kuantitatif Hasil Belajar siswa tetap berada pada kriteria sangat kurang terampil pada siklus I dan kurang terampil pada siklus II. Sedangkan pada siklus III, skor rata-rata postes siswa meningkat menjadi 7,11 dengan persentase sebesar 59,25% dan termasuk criteria cukup terampil. Hal ini menunjukkan bahwa setelah siklus III Hasil Belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran. Rata-rata skor postes siswa selama tindakan pembelajaran siklus I, II dan III terus mengalami peningkatan sekalipun cukup jauh dari skor ideal. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi, beberapa hal yang memungkinkan hal ini terjadi adalah: a. Siswa tidak terbiasa melaksanakan tes, baik sebelum maupun setelah pembelajaran. Biasanya siswa melaksanakan tes (ulangan) dengan persiapan yang lebih lama, sementara pada penelitian ini siswa memperoleh tes pada awal pembelajaran dan sesaat pembelajaran;

75 b. Sebagai siswa tidak memahami soal-soal tes dengan baik disebabkan kemungkinan tes yang diberikan kurang memperhatikan tingkat kemampuan siswa. Misalnya dari segi bahasa yang digunakan sehingga beberapa siswa memiliki hasil tes yang rendah. Hal ini dilihat dari banyaknya siswa yang bertanya tentang maksud dari pertanyaanpertanyaan yang diberikan dalam tes; c. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tidak cukup bagi siswa; d. Guru kurang maksimal dalam menyampaikan konsep yang diajarkan; e. Ada siswa yang kurang mengikuti pelajaran dengan baik sehingga konsep yang diperolehnya tidak dapat diaplikasikan dalam soal yang diberikan. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Peningkatan Hasil Belajar siswa melalui model pembelajaran kontekstual dapat dilihat pada table 4.21 berikut ini: Table 4.21 Skor Gain Setiap Siklus Pembelajaran Hasil Siklus I Siklus II Siklus III Gain 1,33 2,39 4,17 Berdasarkan skor gain yang diperoleh maka dapat dilihat peningkatan keterampilan bservasi siswa, walaupun peningkatannya kurang memuaskan terutama pada siklus I dan II yang masing-masing hanya 1,33 dan 2,39. Namun, pada siklus III, skor gain yang diperoleh siswa lebih besar dari pada siklus sebelumnya yaitu 4, 17.

76 Untuk lebih jelasnya data diatas disajikan pada grafik 4.3 dibawah ini: Mean Skor 5 0 4.17 2.39 1.33 Siklus I Siklus II Siklus III Tindakan Pembelajaran Grafik 4.3 Skor Gain Setiap Siklus Pembelajaran Adapun rekapitulasi peningkatan Hasil Belajar siswa melalui model pembelajaran kontekstual pada siklus I, II dan III disajikan pada grafik 4.4 dibawah ini: E. Temuan Lain Selain data-data tersebut diatas, pada penelitian ini juga dihasilkan data-data sebagai berikut : 1. Aktivitas Guru dan Siswa Selama Pembelajaran Siklus I, II dan III Hasil observasi mengenai aktivitas guru selama pembelajaran siklus I, II, dan III menunjukkan peningkatan, dengan IPK sebesar 85,75% pada siklus I dengan kriteria tinggi, 92,5% pada siklus II dengan kriteria sangat tinggi dan 93,75% pada siklus III dengan kriteria sangat tinggi.

77 Grafik 4.8 berikut ini menunjukkan peningkatan aktivitas guru selama pembalajaran : Persentase (%) IPK 100 90 80 92.5 93.75 85.75 Siklus I Siklus II Siklus III Tindakan Pembelajaran Grafik 4.8 Peningkatan Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Melalui Metode Pembelajaran Kontekstual Peningkatan tersebut menunjukkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran model kontekstual semakin meningkat, implikasinya Hasil Belajar siswapun ikut meningkat. Segitupun dengan aktivitas siswa selama pembelajaran melalui model pembelajaran kontekstual menunjukkan peningkatan yang sangat baik yaitu dengan IPK pada siklus I sebesar 73% dengan kriteria sedang, siklus II sebesar 88% dengan kriteria tinggi dan siklus III 92,5% dengan kriteria sangat tinggi. Siswa nampak antusias mengikuti pembelajaran terutama pada tahap penyelidikan, tapi belum optimal pada tahap diskusi, baik diskusi kelompok maupun diskusi diskusi kelas. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual efektif untuk diaplikasikan dalam pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan aktivitas siswa baik maind on activities maupun gands on activities. Peningkatan aktifikats siswa selama pembelajaran melalui model pembelajaran kontekstual disajikan pada grafik 4.9 dibawah ini :

78 Persentase (%) IPK 100 50 0 88 92.5 73 Siklus I Siklus II Siklus III Tindakan Pembelajaran Grafik 4.9 Peningkatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Melalui Metode Pembelajaran Kontekstual 2. Hasil Wawancara dengan Guru (Setelah Pembelajaran) Sedangkan pendapat guru yang dieproleh setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual adalah bahwa model pembelajaran tersebut dinilai bagus karena dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung dinilai bagus karena dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa dan membuat siswa lebih aktif dikelas. Namun, ada beberapa saran yang diberikan yaitu sebaiknya lebih dapat mengatur waktu dan konsisten sesuai dengan yang telah direncanakan dalma Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bimbingan yang diberikan kepada siswapun harus lebih merata sehingga semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Dalam hal penilaian keterampilan prosessains (KPS) khususnya Hasil Belajar, guru menilai bahwa hal itu bagus karena dapat menggali dan mengembangkan KPS siswa. Namun, guru menilai bahwa tes Hasil Belajar cukup sulit untuk siswa di SDN Batok 04 karena belum terbiasa dengan jenis soal seperti itu. Oleh karena itu, guru menyarankan agar

79 bahasa dalam penyusunan soal lebih disederhanakan lagi tapi tetap mencakup KPS dan siswa yang hendak diukur. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.1.2 halaman 136. 3. Hasil Wawancara dengan Siswa Wawancara dilaksanakan setelah seluruh tindakan pembelajaran berlangsung dan dilakukan terhadap beberapa siswa ynag telah dikelompokkan yaitu dari kelompok tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan hasil pretes dan postes siswa pada tindakan pembelajaran siswa dan berdasarkan rekomendasi dari guru kelasnya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, pada umumnya siswa menyatakan senang terhadap pembelajaran kontekstual karena ada percobaanya yang berhubungan dengan kegiatan nyata sehingga mereka lebih mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun, mereka menganggap tes yang diberikan cukup sulit. Pendapat ini terutama dikemukakan oleh siswa dari kelompok rendah. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.