PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS Untuk melakukan analisa data dengan menggunakan program SPSS, langkah awal yang harus dilakukan adalah memasukkan data dalam sheet SPSS. Ada dua jenis sheet dalam SPSS, yaitu sheet data view dan sheet variable view. Sheet data view adalah lembar kerja untuk memasukkan data yang akan dianalisis. Sheet variable view adalah lembar kerja untuk memformat data yang akan dianalisis. Bentuk sheet data view dan variable view seperti pada Gambar 1. A B Gambar 1 Lembar kerja data view dan variable view Format data yang tersedia pada lembar kerja variable view meliputi name, type, width, decimals, labels, values, missing, colomns, align, dan measure. Name berfungsi untuk memberi nama pada variabel yang dimasukkan pada kolom data view Type berfungsi memformat data sesuai jenisnya Width mengatur lebar kolom berdasarkan ukuran data Decimals digunakan untuk mengatur jumlah angka di belakang koma Labels digunakan untuk memberi label terhadap data yang telah dimasukkan Value digunakan untuk mengatur nilai yang dikandung oleh data. Bagian ini digunakan apabila data berupa skala ordinal dan nominal Missing digunakan untuk mengatur data yang hilang Colomn digunakan untuk mengatur lebar kolom Align digunakan untuk mengatur posisi data, apakah rata kanan, rata kiri, atau di tengah-tengah Measure digunakan untuk mengatur jenis data: ordinal, nominal, skala rasio, atau interval.
SPSS memiliki dua jenis format file, yaitu file data dengan ekstensi.sav dan file output dengan ekstensi.spo. Output SPSS dapat dicopy ke program MS. Word dengan cara mengklik output yang akan dicopy. Selanjutnya klik kanan atau dari menu Edit dan pilih copy objects. Buka program MS. Word dan klik paste. PENGUJIAN HIPOTESIS (Uji t-student) Uji-t (t -student) digunakan apabila ukuran contoh atau sampel (n) lebih kecil dari 30 (n < 30). Dalam statistik, apabila n < 30, maka nilai standar deviasi contoh (S) akan berubah/berbeda antara satu contoh dengan contoh lainnya dan tidak menyebar normal. Oleh sebab itu, untuk menguji suatu hipotesis pada kodisi n < 30, jenis uji hipotesis yang tepat untuk nilai tengah atau pemusatan data adalah ujit (t-student). Secara umum, terdapat dua jenis uji-t (t-student), yaitu: 1. Uji Nilai Tengah untuk Satu Populasi 2. Uji Nilai Tengah Dua Populasi Untuk menguji perbedaan dua nilai tengah populasi dapat dibedakan menjadi dua kasus, yaitu kasus saling bebas dan kasus berpasangan. Kedua kasus tersebut dapat dibedakan dari metode pengambilan contohnya. Dua contoh dikatakan saling bebas apabila pemilihan unit-unit contoh pertama tidak tergantung pada bagaimana unit-unit contoh kedua dipilih atau sebaliknya. Sedangkan dua contoh dikatakan berpasangan apabila pengambilan unit-unit contoh pertama memperhatikan bagaimana unit-unit contoh kedua dipilih. a. UJI Nilai Tengah Dua Contoh Bebas Untuk membandingkan dua populasi, hendaknya memperhatikan keragaman data dari populasi-populasi yang
akan dibandingkan karena hal tersebut akan sangat menentukan akurasi kesimpulan yang diperoleh. Kondisi keragaman data dua populasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Ragam sama (homogen), yaitu σ 2 2 1 = σ 2 b. Ragam tidak sama (heterogen), yaitu σ 2 2 1 σ 2 b. Uji Nilai Tengah Dua Populasi Berpasangan Pada uji nilai tengah dua populasi berpasangan, ukuran contohnya harus sama (n). n adalah banyaknya pasangan yang dipilih. POPULASI Pasangan 1 Pasangan 2 Pasangan 3. Pasangan ke-n C11 ----------- C21 C12 ----------- C22 C13 ----------- C23 C1n ----------- C2n APLIKASI SPSS UNTUK UJI t-student Masukkan data dalam sheet data view Format data melalui lembar kerja variable view Klik Analyze Compare means One sample T test
Masukan variabel yang akan diuji misalnya Panjangtotal pada kotak Test Variable(s). Klik Panjangtotal, kemudian klik tanda Masukkan variabel Lokasi pada Grouping Variable. Klik Lokasi, kemudian tanda Klik Define Groups, kemudian isi Group 1: dengan angka 1 dan Group 2: dengan angka 2. Selanjutnya klik Continue Klik Options, kemudian pada bagian Confidence Interval isikan angka 95 atau 99 sesuai dengan tingkat/level signifikansi yang diinginkan, klik Continue.
Klik Ok pada Independent-Samples T Test, sehingga dihasilkan output sebagai berikut: Uji homogenitas varians. Sig. 0,987 > 0,05, maka Ho diterima yang berarti homogenitas varians terpenuhi Karena Ho diterima maka lihat pada baris 1 (equal variance assumed). Nilai sig pada uji beda rerata = 0,828 > 0.05 (alpha) maka Ho diterima. Interpretasi Hasil Analisis Hipotesis : H 0 : μ 1 = μ 2 H 1 : μ 1 = μ 2
Nilai sig = 0.828 > alpha (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rerata panjang total ikan gabus di lokasi A dan B adalah sama (terima Ho). SOAL-SOAL LATIHAN Untuk menguji apakah strain udang windu dari Sulawesi Selatan lebih baik dibandingkan dengan strain udang windu dari Aceh dilakukan penelitian dengan melibatkan 40 petak tambak percobaan. Udang windu strain Sulawesi Selatan dipelihara pada 20 petak tambak percobaan dan sisanya dipelihara udang windu strain Aceh. Data produksi dicatat dalam ton per hektar. Hasilnya diperoleh sebagai berikut: Udang windu strain Sulawesi Selatan: 4,5 5,0 6,5 5,0 5,5 3,8 8,1 4,5 4,8 5,3 3,0 6,3 6,1 5,8 5,9 7,5 7,5 8,6 3,0 4,5 Udang windu strain Sulawesi Selatan: 4,0 4,0 5,5 6,0 7,5 4,8 6,1 4,5 4,5 5,0 4,0 56,3 5,1 5,8 5,9 67,5 7,5 7,6 4,0 4,5 Pertanyaan : a. Hitunglah nilai tengah dan ragam produktivitas kedua strain udang windu tersebut b. Lakukan pengujian hipotesis dengan taraf nyata 5% untuk menjawab apakah udang windu strain Sulawesi Selatan lebih unggul dibandingkan udang windu strain Aceh Pada suatu pengumpulan data panjang total ikan dengan menarik contoh dari populasi ikan nila yang ada di danau Unhas, diperoleh data setelah diurutkan sebagai berikut: 7,8910 8,7619 8,8901 9,1033 9,8530 9,8728 10,013 10,315 10,322
5 1 1 10,833 11,025 11,551 11,974 12,359 12,718 3 0 8 4 1 0 Apabila diketahui bahwa data di atas dibangkitkan dari suatu populasi normal dengan ragam 2 dan ingin diketahui apakah populasi tersebut masih memiliki nilai tengah 10, maka lakukanlah pengujian hipotesis. Setelah Anda melakukan pengujian hipotesis, kesimpulan apa yang dapat Anda ambil? Seorang peneliti ingin menguji keunggulan suatu vaksin DNA yang dibuatnya. Salah satu pvariabel yang dapat dijadikan parameter untuk melihat keampuhan vaksin tersebut dalam menyembuhkan penyakit ikan adalah jumlah leukosit ikan. Sehubungan dengan hal tersebut, dilakukan percobaan pada 15 ekor ikan. Pengamatan dilakukan dua kali, yaitu sebelum diberikan vaksin dan setelah 24 jam diberi vaksin. Datanya adalah sebagai berikut: Ikan 1 2 3 4 5 6 7 8 Sebelum divaksin 80 85 80 90 75 90 85 90 Setelah divaksin 90 95 85 90 80 95 84 95 Ikan 9 10 11 12 13 14 15 Sebelum divaksin 60 69 70 75 85 80 70 Setelah divaksin 80 70 78 80 90 80 75 Pertanyaan: c. Hitunglah nilai tengah dan ragam jumlah leukosit sebelum dan sesudah diberi vaksin d. Lakukan pengujian hipotesis dengan taraf nyata 5% untuk menjawab apakah jumlah leukosit meningkat sesudah pemberian vaksin dibandingkan sebelum pemberian vaksin. e. Apa yang dapat Anda simpulkan?