SIFAT OPTIK, STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT KACA SEBAGAI BAHAN TCO

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT OPTIK STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT KACA SEBAGAI BAHAN TCO

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA

PEMBUATAN LAPISAN TIPIS SILIKON AMORF TERHIDROGENASI (a-si:h) UNTUK BAHAN SEL SURYA

PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU DEPOSISI PADA TEKNIK SPUTTERING TERHADAP TAHANAN DAN REFLEKSIVITAS LAPISAN TIPIS a-si DAN Ag

DEPOSISI LAPISAN TIPIS (CdS) TIPE-N DI ATAS LAPISAN TIPIS (CuInSe 2 ) TIPE-P SEBAGAI PENYANGGA UNTUK SEL SURYA CIS

DEPOSISI LAPISAN TIPIS (CdS) TIPE-N DIATAS LAPISAN TIPIS (CuInSe 2 ) TIPE-P SEBAGAI PENYANGGA UNTUK SEL SURYA CIS

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:A P ADA SUBSTRA T GELAS UNTUK JENDELA SEL SURY A

PENGARUH KONSENTRASI BORON TERHADAP SIFAT LISTRIK LAPISAN TIPIS (a-si:h:b)

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS a-si:h:b UNTUK BAHAN SEL SURYA

Efek doping Al pada sifat optik dan listrik lapisan tipis ZnO hasil deposisi dengan DC sputtering

PENGARUH KANDUNGAN In PADA LAPISAN TIPIS TCO (ZnO:In) TERHADAP TEGANGAN FOTOVOLTAIK SEL SURYA CIS. Uminingsih Fakultas Sains Terapan IST AKPRIND

PENGARUH SUHU DEPOSISI LAPISAN TIPIS TiN TERHADAP SIFAT MEKANIK METAL HASIL PLASMA SPUTTERING

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

PREPARASI LAPISAN TIPIS SAMBUNGAN p-n ZnO DAN CuInSe MENGGUNAKAN PENYANGGA LAPISAN CdS UNTUK APLIKASI SEL SURYA

DEPOSISI LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT ALUMINA UNTUK BAHAN SENSOR GAS

PENGARUH SUHU SUBSTRAT DAN WAKTU DEPOSISI TERHADAP STRUKTUR MIKRO LAPISAN FeN PADA RODA GIGI

DEPOSISI LAPISAN TIPIS DUA LAPIS ZnO DAN Al UNTUK MEMBUAT SAMBUNGAN P-N DENGAN TEKNIK SPUTTERING

PENGARUH DOPING EMAS DAN PERLAKUAN ANIL PADA SENSITIVITAS LAPISAN TIPIS SnO 2 UNTUK SENSOR GAS CO

PENGARUH DOPING INDIUM TERHADAP SENSITIVITAS SENSOR GAS DARI LAPISAN TIPIS SnO 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISIS PENGARUH ION BORON TERHADAP LISTRIK DAN OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO

Bab IV Hasil dan Pembahasan

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS NITRIDA BESI YANG DIDEPOSISIKAN PADA ROLL BEARING DENGAN TEKNIK SPUTTERING

Homogenitas Ketebalan, Konduktivitas Listrik dan Band Gap Lapisan Tipis a-si:h tipe-p dan tipe-p Doping Delta yang dideposisi dengan Sistem PECVD

DEPOSISI LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT ALUMINA UNTUK BAHAN SENSOR GAS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

PENGARUH KANDUNGAN SULFUR TERHADAP KONSTANTE KISI KRISTAL CuIn (S x,se 1-x ) 2

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Karakterisasi XRD. Pengukuran

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN GELAS TRANSPARAN FTO SEBAGAI BAHAN BAKU SEL SURYA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik Ni-CSZ dengan metode kompaksi

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPIS TIPIS BAHAN SEMIKONDUKTOR Sn(Se 0,2 S 0.8 ) HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

PENGARUH DAYA PLASMA PADA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT OPTIK FILM TIPIS CdTe YANG DITUMBUHKAN DENGAN DC MAGNETRON SPUTTERING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

PENGARUH KONDISI PENUMBUHAN PADA SIFAT FISIS FILM TIPIS GA 2 O 3 DENGAN DOPING ZNO

BAB I PENDAHULUAN. Oksida konduktif transparan atau transparent conductive oxide (TCO)

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

PEMBUATAN LAPISAN TIPIS SILIKON AMORF TERHIDROGENASI (a-si : H) UNTUK BAHAN SEL SURYA

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU DEPOSISI SPUTTERING TERHADAP SENSITIVITAS SENSOR GAS SnO 2

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

STRUKTUR DAN KOMPOSISI KIMIA LAPISAN TIPIS Sn(So,4Te0,6) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK EVAPORASI VAKUM

STUDI PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP SIFAT LISTRIK DAN OPTIK BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS SnSe HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

Pembuatan Sel Surya Film Tipis dengan DC Magnetron Sputtering

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

2014 PEMBUATAN BILAYER ANODE - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION

Penumbuhan Lapisan Tipis µc-si:h Tipe-P dengan Metode HW-PECVD untuk Aplikasi Sel Surya

ANALISIS SIFAT MEKANIK LAPISAN TIPIS NITRIDA TITANIUM PADA CAMSHAFT HASIL TEKNIK PLASMA SPUTTERING

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

Struktur kristal dan Morfologi film tipis GaN yang ditumbuhkan dengan metoda Hot-Wire Pulsed Laser Deposition

4 Hasil dan Pembahasan

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

DEPOSISI LAPISAN NITRIDA PADA PERMUKAAN PIN DAN RING PISTON DENGAN METODA DC SPUTTERING

KAJIAN SIFAT BAHAN LAPISAN TIPIS FEROMAGNETIK Ni x Fe 1-x HASIL DEPOSISI DENGAN TEKNIK EVAPORASI HAMPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Optis Kontak Belakang terhadap Parameter Optis Lapisan a-si:h

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

BAB I PENDAHULUAN. kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari fosil telah menjadi salah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keterangan Gambar 7 : 1. Komputer 2. Ocean Optic USB 2000 Spektrofotometer

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK LAPISAN NiCr-Al YANG DIBENTUK DENGAN METODE SPUTTERING PADA BAJA ST 40

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

SIFAT-SIFAT OPTIK DAN LISTRIK BAHAN SEMIKONDUKTOR SnS LAPISAN TIPIS HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA ABSTRAK

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

PENGARUH DEPOSISI BAHAN STAINLESS STEEL (SS) AUSTENITIK TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMINIUM (Al)

PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS SILIKON MIKROKRISTAL (µc Si:H) TIPE-P DENGAN METODE HOT WIRE PLASMA ENHANCED CHEMICAL VAPOR DEPOSITION (HW-PECVD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

KAJIAN SIFAT BAHAN LAPISAN TIPIS FEROMAGNETIK Ni x Fe 1-x HASIL DEPOSISI DENGAN TEKNIK EVAPORASI HAMPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan panas atau annealing pada lapisan sehingga terbentuk butiran-butiran

LAPISAN TIPIS ZnO SUSUNAN LARIK SEBAGAI SENSOR GAS

TEMA: ENERGI TERBARUKAN. FABRIKASI SEL SURYA BERBASIS SILIKON DENGAN LAPISAN ANTI REFLEKSI ZnO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI THICK FILM

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

Transkripsi:

ISSN 1410-6957 SIFAT OPTIK, STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT KACA SEBAGAI BAHAN TCO Wirjoadi, Bambang Siswanto Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan, BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb, Yogyakarta 55281 ABSTRAK SIFAT OPTIK, STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT KACA SEBAGAI BAHAN TCO. Telah dilakukan karakterisasi sifat optik, struktur kristal dan struktur mikro lapisan tipis ZnO:Al hasil deposisi pada substrat kaca sebagai bahan Transparent Conducting Oxide (TCO) untuk sel surya dengan metode DC sputtering. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil lapisan tipis ZnO:Al yang dapat digunakan sebagai bahan TCO untuk sel surya. Parameter sputtering optimum diperoleh pada kondisi suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6 x 10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam. Sifat optik (transmitansi) lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al masing-masing (62-80) % dan (20-68) % pada posisi panjang gelombang (400-800) nm. Struktur kristal lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al terorientasi pada bidang (002) masing-masing dengan sudut hamburan 2θ = 34,810 o dan 34,715 o atau terorientasi pada arah sumbu-c yang tegak lurus pada permukaan substrat. Hasil pengamatan struktur mikro dengan SEM, menunjukkan bahwa morfologi permukaan berbentuk butiran-butiran kecil yang terdistribusi cukup homogen dan mempunyai ketebalan sekitar 1,5 µm untuk lapisan tipis ZnO, sedangkan untuk lapisan tipis ZnO:Al ketebalannya sekitar 1,0 µm. ABSTRACT OPTICAL PROPERTIES, CRYSTAL STRUCTURE AND MICRO STRUCTURE OF ZnO:Al THIN FILM ON THE GLASS SUBSTRATE FOR TCO MATERIAL. Characterization of optical properties, crystal structure and microstructure of ZnO:Al thin film deposited on glass substrate using dc sputtering method has been done. The aim of this research is to get a ZnO:Al thin film that can be used as a TCO materials for solar cell. The optimum sputtering parameter is obtained at 450 o C of substrat temperature, 6x10-2 torr of gas pressure and 1,5 hours of time deposition. At this condition the transmitance of ZnO and ZnO:Al thin film at wave length (400-800) is (62-80) % and (20-68) %, respectively. The crystal structure of ZnO and ZnO:Al is oriented at crystal plane (002) with scattering angle 2θ of 34.810 o and 34.715 o. or on c-axis direction and upright on substrat surface. From mikrostructure observation using SEM is shown that the grains is distributed homogenously with the thickness of ZnO and ZnO:Al thin film is about 1.5 µm and 1.0 µm respectively. PENDAHULUAN P ada saat ini telah dikembangkan lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca yang dapat digunakan sebagai bahan Transparent Conducting Oxide (TCO) untuk sel surya. Lapisan tipis ZnO yang dicampur dengan unsur Al merupakan salah satu jenis bahan TCO. Ada beberapa jenis lapisan tipis konduksi transparan antara lain yaitu SnO 2, ITO dan TCO. SnO 2 harga sangat murah, dan nilai resistivitas jauh lebih tinggi dibanding Indium Tin Oxide (ITO). ITO merupakan campuran dari SnO 2 dan In 2O 3 dengan perbandingan Sn : In sekitar 5 : 95. Keunggulan ITO adalah resistivitas rendah, tetapi proses pembuatan In sangat mahal. Oleh karena itu pada saat ini dikembangkan lapisan tipis lain untuk lapisan konduktif transparan [1]. Lapisan tipis ZnO:Al telah banyak diteliti karena aplikasinya begitu luas yaitu untuk peralatan permukaan gelombang akustik, sensor tekan, sensor gas, foto diode maupun sel surya. Bahan TCO ini selain mempunyai nilai resistivitas yang rendah dan harga murah juga mempunyai sifat-sifat optik yang baik. Dalam plasma hidrogen TCO juga mempunyai kestabilan arus dan tegangan yang tinggi, sehingga dapat ditumbuhkan dalam suhu rendah. Bahan ZnO adalah merupakan bahan semi konduktor tipe-n yang mempunyai struktur kristal Wurtzite. Lapisan tipis ZnO biasanya menunjukkan resistivitas rendah yang disebabkan oleh kekosongan (vakansi) oksigen dan penyisipan (interstisi) Zn karena komposisi yang nonstoichiometric [2,3]. Dalam penelitian deposisi lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca dengan metode DC sputtering diharapkan dapat diperoleh hasil lapisan tipis yang dapat digunakan sebagai bahan TCO untuk sel surya silikon Wirjoadi, dkk. GANENDRA, Vol. XI, No. 2, Juli 2008 61

Sifat optik struktur kristal dan struktur mikro lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca sebagai bahan TCO amorf. Untuk mendapatkan lapisan tipis ZnO:Al yang optimum, maka telah dilakukan variasi pembuatan target ZnO yang dicampur dengan beberapa persen berat Al dari Al 2O 3 yaitu 0,53; 0,79; 1,05; 1,32 dan 1,59 %. Sifatsifat lapisan tipis ZnO:Al yang terdeposisi pada permukaan substrat kaca sangat tergantung dari parameter sputtering. Dalam hal ini parameter sputtering optimum diperoleh pada kondisi suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6x10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam. [4,5] Karakterisasi sifat optik transmitansi lapisan tipis ZnO:Al diukur menggunakan peralatan Spektrometer UVvis dan pengukuran sifat listrik resistansi digunakan voltmeter digital. Analisis struktur kristal dan penentuan ukuran sel satuan kristal dapat dilakukan dengan menggunakan pola difraksi sinar-x. Informasi yang diperoleh dari pola difraksi sinar-x adalah pola difraksi dari suatu benda uji yang hasilnya merupakan kurva intensitas versus sudut hamburan. Berdasarkan informasi sudut hamburan dapat ditentukan struktur kristalnya dan dari informasi intensitas hamburan dapat ditentukan posisi susunan atom. Sel-sel satuan merupakan tempat atom logam yang memenuhi ruang tiga dimensi, maka bentuk geometrinya bila disusun selalu memenuhi ruang tiga dimensi. Dengan batasan ini, maka hanya ada tujuh bentuk atau sistem geometri kristal yang mungkin yaitu kubus, triklinik, monoklinik, orthorombik, tetragonal, rombhohedral dan heksagonal. (1) Ukuran dan bentuk sel satuan dapat dinyatakan dalam panjang sumbu kristal a, b, c dan sudut diantara sumbu kristal α, β, dan γ. Panjang sumbu dan sudut ini disebut tetapan kisi atau parameter kisi dari sel satuan. Apabila dalam ketujuh sistem kisi kristal tersebut ditambahkan titik-titik kisi yang lain pada posisi pusat tertentu, maka diperoleh tujuh sistem kisi kristal lainnya. Jika titik-titik pada kristal ini adalah kumpulan atom-atom (basis), maka yang dimaksud dengan struktur kristal adalah susunan atom-atom tertentu di dalam kristal yang dapat digambarkan sebagai gabungan antara kisi dan basis. [3] Untuk pengamatan spektrum struktur kristal lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca dilakukan dengan peralatan XRD, sedangkan untuk struktur mikro diamati menggunakan peralatan Scanning Electron Microscopy (SEM). TATA KERJA Dalam penelitian ini telah dilakukan beberapa tahapan proses yaitu preparasi cuplikan untuk substrat, pembuatan target ZnO yang dicampur dengan beberapa persen berat Al dari Al 2O 3 yang divariasi, persiapan peralatan untuk penelitian, proses pendeposisian lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca. Kemudian karakterisasi lapisan tipis untuk pengukuran sifat optik (transmitansi) digunakan peralatan Spektrometer UV-vis dan pengukuran sifat listrik (resistansi) digunakan voltmeter digital. Selanjutnya karakterisasi struktur kristal digunakan difraksi sinar-x (XRD) dan untuk struktur mikro digunakan SEM. Persiapan pembuatan substrat dan target Bahan yang akan digunakan untuk substrat adalah kaca preparat yang dipotong-potong dengan ukuran 1 cm x 2 cm. Substrat kaca tersebut dicuci dengan deterjen, kemudian dengan alkohol yang digetarkan menggunakan peralatan ultrasonic cleaner. Setelah bersih, substrat dibersihkan lagi dengan tissue, dikeringkan dengan pemanas (oven), kemudian dibersihkan lagi dengan aceton, selanjutnya dimasukkan dalam pembungkus plastik klip. Bahan yang akan digunakan untuk target yaitu serbuk ZnO (99,9 %) dicampur dengan beberapa persen berat Al dari Al 2O 3 yaitu 0,53; 0,79; 1,05; 1,32 dan 1,59 %. Target ZnO:Al ini telah dibuat berbentuk pelet berdiameter 60 mm, tebal 2 mm, lalu ditekan dan dipres dengan beban 50 N. Sebelum dilakukan pengepresan, serbuk ZnO yang dicampur dengan beberapa persen berat Al dari Al 2O 3 diaduk dulu supaya kedua campuran bahan tersebut bisa merata atau homogen. Setelah target dicetak menjadi pelet, kemudian dipanaskan pada suhu 600 o C selama 2 jam. Persiapan Peralatan Penelitian Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk deposisi lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca adalah peralatan DC sputtering, seperti ditunjukkan pada Gambar 1 yang terdiri dari : a). Reaktor Plasma 1. Tabung reaktor dari stainless steel yang dilengkapi dengan 2 elektrode dan jendela kaca. 2. Pemegang target dan substrat. 62 GANENDRA, Vol. XI, No. 2, Juli 2008 Wirjoadi, dkk.

Program Komputer Untuk Menghitung Aktivitas Cuplikan Sistem Pencacah Kamar Pengion Merlin Gerin 3. Catu daya arus searah. 4. Alat ukur arus, tegangan dan vakum. 5. Pompa vakum rotari dan turbo. 6. Pemanas substrat dan pendingin target. 7. Gas Argon. b). Alat-alat karakterisasi 1. Karakterisasi sifat-sifat optik (transmitansi) dengan spektrofotometer UV-vis 2. Karakterisasi sifat listrik (resistansi) digunakan digital volt meter. 3. Karakterisasi struktur kristal lapisan tipis digunakan difraksi Sinar-X (XRD). 4. Karakterisasi struktur mikro yaitu morfologi permukaan dan ketebalan lapisan tipis digunakan peralatan SEM (Scanning Electron Microscope). Proses Pelaksanaan Penelitian Gambar 1. Skema Sistem Deposisi Sputtering Proses deposisi lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca untuk sel surya telah dilakukan dengan metode DC sputtering dan skema peralatan seperti yang ditampilkan pada Gambar 1. Dalam proses deposisi lapisan tipis ZnO:Al ini telah dibuat variasi target ZnO yang dicampur dengan beberapa prosen berat Al dari Al 2O 3 (99,9%) yaitu 0,53; 0,79; 1,05; 1,32 dan 1,59 %. Mula-mula target dari ZnO:Al dipasang pada katode dan substrat kaca diletakkan pada anode. Udara di dalam tabung reaktor divakumkan dengan pompa rotari dan turbo yang tekanannya sampai dengan 10 5 torr dapat digunakan untuk membersihkan partikel-partikel yang tidak dikehendaki. Kemudian gas argon dialirkan melalui kran, sehingga tekanan gas di dalam tabung reaktor akan naik menjadi 10 2 torr. Pada bagian katoda (tempat target) didinginkan dengan air pendingin yang disirkulasi supaya suhu pada target tidak naik, karena tertumbuk ion argon. Selanjutnya pada bagian anoda (tempat substrat) justru dipanaskan yang berfungsi untuk memperbesar frekuensi getaran atom substrat. Apabila penyedia daya tegangan tinggi DC dihidupkan, maka gas argon yang ada pada celah elektroda akan terionisasi. Pada saat gas terionisasi, maka ion argon menumbuki target ZnO:Al dan atom-atom target akan terpercik ke substrat kaca. Lapisan tipis yang terdeposisi pada substrat kaca ini tergantung pada parameter sputtering, Pada eksperimen awal sebelumnya, kondisi optimum parameter sputtering telah diketahui yaitu pada suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6 x 10-2 torr, waktu deposisi 1,5 jam, daya sekitar 40 W dan jarak elektrode 2 cm. Hasil deposisi lapisan tipis ZnO:Al Wirjoadi, dkk. GANENDRA, Vol. VIII, No. 2, Juli 2008 63

Sifat optik struktur kristal dan struktur mikro lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca sebagai bahan TCO diperoleh nilai optimum atau resistansi paling rendah R = (45,20 ± 0,49) Ω pada target dengan prosen berat 1,05 %. Kemudian target dengan prosen berat 1,05 % ini yang akan digunakan untuk eksperimen selanjutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Resistansi lapisan tipis ZnO:Al sebagai fungsi target persen berat Al. Pada Gambar 2 ditampilkan hasil pengukuran nilai resistansi lapisan tipis ZnO:Al variasi persen berat Al 0,53; 0,79; 1,05; 1,32 dan 1,59 % pada kondisi suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6 x 10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat dilihat bahwa nilai resistansi lapisan tipis ZnO:Al menurun dari R = (1.094,19±3,33) Ω untuk target dengan prosen berat Al 0,53 % hingga mencapai nilai resistansi optimum sebesar R = (45,20 ± 0,49) Ω pada target dengan prosen berat Al 1,05 %. Hasil nilai resistansi akan naik lagi hingga R = (797,24 ± 1,60) Ω dengan bertambahnya prosentase berat Al 1,59 %. Hal ini terjadi karena pada saat tingkat dopan meningkat, maka atom-atom dopan akan lebih banyak menempati pada letak kisi atom Zn sehingga lebih banyak menghasilkan pembawa muatan. Akan tetapi setelah tingkat konsentrasi dopan tertentu, atom-atom dopan dalam butiran kristal dan batas-batas butir cenderung mengalami kejenuhan sehingga mengakibatkan menurunnya mobilitas lapisan ZnO:Al. Untuk eksperimen selanjutnya dipakai target dengan prosen berat Al yang mempunyai resistansi rendah yaitu 1,05 %. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al pada substrat kaca yang digunakan sebagai TCO mempunyai sifat-sifat listrik (resistansi) dan sifat-sifat optik (transmitansi) yang optimum tergantung pada parameter sputtering. Karakterisasi sifat-sifat listrik (resistansi) dari lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al pada substrat kaca masing-masing diperoleh sekitar R = (14.456 ± 0,20) kω dan R = (45,20 ± 0,49) Ω. Hasil dari pengukuran karakterisasi sifat-sifat optik (transmitansi) lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al pada substrat kaca sebagai bahan TCO diperoleh optimum pada suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6,0x10-2 Torr, lama waktu deposisi 1,5 jam dengan spektrofotometer UV-vis ditunjukkan pada Gambar 3. Pada Gambar 3 menyajikan karakterisasi sifat optik (transmitansi) lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al yang masing-masing diperoleh hasil sekitar (62-80) % dan (20-68) % pada posisi panjang gelombang (400-800) nm. Nilai transmitansi lapisan tipis ZnO lebih besar bila dibandingkan dengan transmitansi lapisan tipis ZnO:Al, karena lapisan tipis ZnO mempunyai sifat tembus cahaya yang cukup besar, sedangkan Al untuk dopan ZnO tidak mempunyai sifat tembus cahaya tetapi bisa memantulkan cahaya. Dengan demikian lapisan tipis ZnO yang didopan dengan sedikit Al akan berkurang nilai transmitansinya. Berdasarkan karakterisasi sifat-sifat listrik (resistansi) dan sifat-sifat optik (transmitansi) tersebut, maka lapisan tipis ZnO:Al ini bisa diaplikasikan sebagai TCO. Dalam penelitian ini juga dilakukan karakterisasi struktur kristal lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al dengan difraksi Sinar-X (XRD). Hasil karakterisasi struktur kristal lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al, pada substrat kaca 64 GANENDRA, Vol. XI, No. 2, Juli 2008 Wirjoadi, dkk.

Program Komputer Untuk Menghitung Aktivitas Cuplikan Sistem Pencacah Kamar Pengion Merlin Gerin dengan XRD, pada suhu substrat 450 o C, tekanan gas 6,0x10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam masing-masing ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5. Gambar 3. Hubungan transmitansi vs panjang gelombang untuk lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al pada substrat kaca dengan spektrofotometer UV-vis. Gambar 4. Struktur kristal lapisan tipis ZnO murni dalam pola difraksi Sinar-X. Wirjoadi, dkk. GANENDRA, Vol. VIII, No. 2, Juli 2008 65

Sifat optik struktur kristal dan struktur mikro lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca sebagai bahan TCO Gambar 5. Sruktur kristal lapisan tipis ZnO : Al (dengan prosen berat Al 1,05 %) dalam pola difraksi Sinar-X. Berdasarkan analisis data pola difraksi Sinar-X telah memperlihatkan bahwa puncak pertumbuhan kristal ZnO murni pada Gambar 4 terorientasi pada bidang (002) dengan sudut 2θ = 34,810 o dan puncak pertumbuhan kristal ZnO:Al pada Gambar 5 juga terorientasi pada bidang (002) dengan sudut 2θ = 34,715 o. Hasil analisis struktur kristal pada Gambar tersebut dapat diketahui bahwa ZnO dan ZnO:Al adalah suatu kristal dan menunjukkan bahwa arah pertumbuhannya terorientasi pada sumbu-c yang tegak lurus pada permukaan substrat. Intensitas puncak (cacah) pola difraksi Sinar-X lapisan tipis ZnO murni Gambar 4 adalah sekitar 2.777 cacah dengan setengah lebar puncak maksimum (FWHM) = 0,16 o, sedangkan untuk lapisan tipis ZnO:Al Gambar 5 sekitar 9.082 cacah dengan setengah lebar puncak maksimum (FWHM) = 0,18 o. Intensitas puncak (cacah) pada Gambar 5 lebih tinggi dibandingkan dengan intensitas puncak (cacah) pada Gambar 4, hal ini menunjukkan bahwa struktur kristal lapisan tipis ZnO:Al lebih teratur bila dibandingkan dengan lapisan tipis ZnO. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan struktur mikro atau morfologi permukaan lapisan tipis ZnO murni dan ZnO:Al (persen berat Al 1,05 % Al) pada kondisi optimum, yaitu pada suhu substrat 450 o C, tekanan 6 x 10-2 torr dan waktu deposisi 1,5 jam. (a). ZnO 66 GANENDRA, Vol. XI, No. 2, Juli 2008 Wirjoadi, dkk.

Program Komputer Untuk Menghitung Aktivitas Cuplikan Sistem Pencacah Kamar Pengion Merlin Gerin (b). ZnO:Al. Gamb.ar 6. Hasil struktur mikro, morfologi permukaan lapisan tipis dengan SEM (perbesaran 10.000 kali). Morfologi permukaan lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al yang terdeposit pada permukaan substrat kaca dikarakterisasi menggunakan SEM dan hasil pengamatan SEM tersebut berupa foto-foto yang ditampilkan pada Gambar 6. Hasil analisis SEM untuk lapisan tipis ZnO pada Gambar 6(a) memperlihatkan adanya keseragaman struktur butir kecil-kecil yang mempunyai morfologi permukaan cukup merata. Hasil analisis SEM lapisan ZnO:Al pada Gambar 6(b) memperlihatkan bahwa ukuran butirnya tampak lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran butir pada lapisan ZnO dan kedua morfologi permukaan tersebut terdistribusi cukup homogen Berdasarkan hasil pengamatan SEM yang ditampilkan pada Gambar 6(a) dan 6(b) terlihat bahwa prosentase berat dopan Al (1,05 %) akan mempengaruhi pertumbuhan inti dari butir-butir kecil yang mengakibatkan terbentuknya butiran-butiran yang lebih besar. Hasil foto dari SEM tampang lintang lapisan tipis ZnO yang terdeposit pada substrat kaca dengan ketebalan lapisan 1,5 µm ditampilkan pada Gambar 7(a) dan tampang lintang lapisan tipis ZnO:Al yang terdeposit pada substrat kaca dengan ketebalan lapisan 1,0 µm ditampilkan pada Gambar 7(b). (a). ZnO Wirjoadi, dkk. GANENDRA, Vol. VIII, No. 2, Juli 2008 67

Sifat optik struktur kristal dan struktur mikro lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca sebagai bahan TCO (b). ZnO:Al Gambar 7. Hasil foto SEM struktur mikro, tampang lintang, (a). ketebalan lapisan 1,5 µm, (b). ketebalan lapisan 1µm (perbesaran 10.000 kali). KESIMPULAN 1. Hasil karakterisasi sifat listrik resistansi lapisan tipis ZnO:Al pada substrat kaca dengan ohm meter digital diperoleh nilai resistansi minimum sebesar R = (45,20 ± 0,49) Ω untuk dopan dengan prosen berat Al 1,05 %. 2. Hasil karakterisasi sifat optik transmitansi lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al pada substrat kaca menggunakan spektrofotometer UV-vis diperoleh hasil nilai transmitansi optimum masing-masing sekitar (62-80) % dan (20-68) % dan ini dicapai pada rentang panjang gelombang (400-800) nm. 3. Hasil karakterisasi struktur kristal lapisan tipis ZnO dan ZnO:Al terorientasi pada bidang (002), masing- masing dengan sudut hamburan 2θ = 34,810 o dan 34,715 o atau terorientasi pada arah sumbu-c yang tegak lurus pada permukaan substrat. 4. Hasil karakterisasi struktur mikro dengan SEM, menunjukkan bahwa morfologi permukaan berbentuk butiranbutiran kecil dari lapisan ZnO dan berbentuk butiran-butiran lebih besar untuk lapisan ZnO:Al yang secara keseluruhan terdistribusi cukup merata atau homogen. 5. Hasil karakterisasi tampang lintang dengan SEM diperoleh ketebalan sekitar 1,5 µm untuk lapisan tipis ZnO, sedangkan untuk lapisan tipis ZnO:Al ketebalannya sekitar 1,0 µm. 68 GANENDRA, Vol. XI, No. 2, Juli 2008 Wirjoadi, dkk.

Program Komputer Untuk Menghitung Aktivitas Cuplikan Sistem Pencacah Kamar Pengion Merlin Gerin DAFTAR PUSTAKA 1. KATSUYA TABUCHI, WILSON W. WENAS, MASAHIRO YOSHINO, A. YAMADA, Optimation of ZnO Film for Amorphous Silicon Solar Cells, 11 th European Photo voltaic Solar Energy Conference and Exhibition, Montreux, Switzerland, 12-16 October 1992. 2. KATSUYA TABUCHI, WILSON W. WENAS, AKIRA YAMADA, Optimization of ZnO Film for Amorphous Silicon Solar Cells, Jpn, J. Appl. Phys, Vol, 33332 (1993), Part I, No. 9A, 3764-3769. 3. K. TAKAHASHI AND M. KONAGAI, Amorphous Silicon Solar Cells, Nort Oxford Academic Publishers Ltd, (1986). 4. MAKOTO KONAGAI, "Device Physics and Optimum Desaign of (a-si) Solar Cell", 5 th "Sunshine" Workshop on Solar Cells, December 8-9, (1992), Tokyo, Japan. 5. TADATSUGU MINAMI, HIDEO SONOHARA, SHINZO TAKATA AND ICHIRO FUKUDA, Low Temperature Formation of Textured ZnO Transparent Electrodes by Magnetron Sputtering, J. Vac. Sci. Technol. A 13 (3), May/Jun (1995). Wirjoadi, dkk. GANENDRA, Vol. VIII, No. 2, Juli 2008 69