DASAR TEKNIK DIGITAL (1) GERBANG-GERBANG LOGIKA DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

KATA PENGANTAR. Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya,

MAKALAH SYSTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA DI SUSUN OLEH : AMRI NUR RAHIM / F ANISA PRATIWI / F JUPRI SALINDING / F

BAB I PENDAHULUAN. elektronika digital. Kita perlu mempelajarinya karena banyak logika-logika yang

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami

GERBANG GERBANG LOGIKA

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)

Percobaan 9 Gerbang Gerbang Logika

RANGKAIAN LOGIKA DISKRIT

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL III GERBANG LOGIKA

GERBANG UNIVERSAL. I. Tujuan : I.1 Merangkai NAND Gate sebagai Universal Gate I.2 Membuktikan table kebenaran

2. GATE GATE LOGIKA. I. Tujuan 1. Menyelidiki operasi logika dari gate-gate logika 2. Membuktikan dan mengamati oiperasi logika dari gate-gate logika.

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL I GERBANG LOGIKA

BAB III RANGKAIAN LOGIKA

PERCOBAAN DIGITAL 01 GERBANG LOGIKA DAN RANGKAIAN LOGIKA

GERBANG LOGIKA. Percobaan 1. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Tujuan :

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOT/INVERTER. Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOT/INVERTER: Masukan Keluaran A

Prasetyo Priadi Versi Dokumen : 4.00 ISBN Lisensi Dokumen:

Organisasi & Arsitektur Komputer

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Gerbang Logika Dasar, Universal NAND dan Semester 3

BAB II ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

Osilator RC. Gambar Rangkaian osilator RC dengan inverter

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

SEMINAR NASIONAL PERANCANGAN MODUL PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL ENCODER, DECODER, MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER.

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

TEORI DASAR DIGITAL (GERBANG LOGIKA)

RANGKAIAN MULTIPLEXER

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

MODUL II GATE GATE LOGIKA

Y Y A B. Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NOR Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NOR A B YOR YNOR

DISUSUN OLEH : WAHYU RUDI SANTOSO

X = A Persamaan Fungsi Gambar 1. Operasi NOT

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

Gerbang Logika Dasar I

GERBANG LOGIKA DIGITAL

GERBANG LOGIKA DASAR

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

GERBANG LOGIKA. A. Tujuan Praktikum. B. Dasar Teori

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang NAND Tabel 1.1 tabel kebenaran Gerbang NAND: A B YAND YNAND

Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang AND. Tabel 1.1 kebenaran Gerbang AND 2 masukan : Masukan Keluaran A B YAND

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Kuliah#6 TSK205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto

MK SISTEM DIGITAL SESI III GERBANG LOGIKA

MODUL I PENGENALAN ALAT

Hanif Fakhrurroja, MT

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

GERBANG LOGIKA DASAR

Percobaan 1. Membangun Gerbang Logika Dasar dengan Transistor CMOS

BAB III GERBANG LOGIKA BINER

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE

Transistor-Transistor Logic (TTL)

Hanif Fakhrurroja, MT

KONSEP RANGKAIAN GERBANG LOGIKA. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Edisi Tahun 2017

MULTIPLEXER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Multiplexer. 3. Mendesain rangkaian Multiplexer

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

Rangkaian Logika. Kuliah#2 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

Algoritma & Pemrograman 2C Halaman 1 dari 7 ALJABAR BOOLEAN

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL. Oleh : Miftachul Ulum, ST., MT Riza Alfita, ST., MT

Percobaan 9 MULTIPLEKSER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

EMULASI GERBANG LOGIKA TUNGGAL MULTIFUNGSI MENGGUNAKAN MIKROPENGENDALI ATMEGA8A

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

Rangkaian Logika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas eko didik widianto - siskom undip SK205 Sistem Digital 1 / 32

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

USER MANUAL TRAINER GERBANG DIGITAL

MODUL I TEGANGAN KERJA DAN LOGIKA

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Rangkaian Logika. Kuliah#2 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

Sasaran Pertemuan3 PERTEMUAN 3 GERBANG LOGIKA OR GATE ANIMATION. - Mahasiswa diharapkan dapat :

SISTEM DIGITAL GERBANG LOGIKA TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TRUNOJOYO Rahmady Liyantanto Liyantanto, S.kom, S.kom

Gerbang logika dasar: AND, OR, NOT, NAND dan NOR

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

Gerbang Logika. Input (A) Output (Y) 0 (Rendah) 1 (Tinggi) Tinggi (1) Rendah (0) Tabel Kebenaran/Logika Inverter

MODUL SIMULASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL DENGAN EWB

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

Kuliah#7 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Percobaan 2 GERBANG KOMBINASIONAL DAN KOMPARATOR. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Definisi Aljabar Boolean

SMK NEGERI 1 BAURENO

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

Sinyal Logik level dan Famili logik, perubah level

Sistem Digital. Dasar Digital -4- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

Y = A + B. (a) (b) Gambar 1.1 Analogi dan simbol Gerbang OR Tabel 1.1 kebenaran Gerbang OR: Masukan Keluaran A B YOR

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop.

BAB 1. KONSEP DASAR DIGITAL

Transkripsi:

DASAR TEKNIK DIGITAL (1) GERBANG-GERBANG LOGIKA DASAR Quad Edisi 4 quad@brawijaya.ac.id Lisensi Dokumen Copyright 2007 quad.brawijaya.ac.id PERINGATAN!!! Seluruh Artikel di quad.brawijaya.ac.id dapat digunakan, dimodifikasi, disebarluaskan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyr ight yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari quad.brawijaya.ac.id Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan sistem digital. Boleh jadi mereka mengenal istilah pencacah (counter), multiplekser ataupun encoder dan decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya mereka tidak tahu dari apa dan bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini dikarenakan oleh mudahnya mendapatkan fungsi tersebut dalam bentuk satu serpih IC (Integrated Circuit). Bagi yang telah mengetahui dari apa dan bagaimana suatu fungsi digital seperti halnya pencacah dibentuk hal ini tak akan menjadi masalah, namun bagi pemula dan autodidak yang terbiasa menggunakan serpih IC berdasarkan penggunaannya akan menjadi memiliki pendapat yang salah mengenai teknik digital. Untuk itulah artikel berikut yang ditujukan bagi pemula ditulis. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan ada tegangan mempunyai istilah lain berlogika satu (1) atau berlogika tinggi (high), sedangkan tidak ada tegangan memiliki istilah lain berlogika nol (0) atau berlogika rendah (low). Agar lebih jelas, lihat Gambar 1, ilustrasi ini menggambarkan sebuah sumber tegangan, sebuah saklar, dan sebuah lampu. Logika satu dapat disamakan dengan menutup saklar sehingga ada tegangan yang diberikan pada lampu sehingga lampu menyala, sebaliknya logika nol dapat dianalogikan dengan membuka saklar sehingga tak ada tegangan yang diberikan pada lampu

sehingga lampu padam. Disini lampu mewakili logika-logika tersebut. Lampu menyala berarti logika satu dan lampu mati menunjukkan logika nol. Bagi para pemula, sedikit penjelasan diatas tak akan memberikan gambaran apa-apa tentang bagaimana suatu rangkaian berbasis logika digital dirancang. Penggunaan logika tegangan pada gerbang-gerbang dasar yang akan dibahas berikut mungkin akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan. Gerbang Not (Gerbang Pembalik) Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau satu dan nol, maka membalik logika tegangan berarti mengubah satu menjadi nol atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Gambar 2 adalah ilustrasi dari gerbang NOT yang mungkin dapat memperjelas cara kerjanya. Keadaan awal dari rangkaian tersebut adalah: saklar 1 terbuka dan saklar 2 tertutup yang berarti lampu menyala. Yang perlu dicatat disini adalah relay yang dipakai normal on, artinya dalam keadaan tak bekerja relay menyebaban saklar 2 menutup, sebaliknya bila ia bekerja saklar 2 justru terbuka. Saklar 1 dianggap sebagai input gerbang sedangkan lampu sebagai outputnya. Bila saklar 1 ditutup (input berlogika satu), tegangan akan masuk ke relay dan menyebabkan bekerja membuka saklar 2, yang berarti memadamkan lampu (output berlogika nol).sebaliknya bila saklar 1 dibuka

(input berlogika nol), relay menjadi tak bekerja sehingga saklar kembali menutup dan menyalakan lampu (output berlogika satu). Tabel 1 mengiktisarkan kerja rangkaian tersebut. Dalam prakteknya gerbang NOT disimbolkan dalam bentuk seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 3. Bila inputnya diberi tegangan dengan nilai tertentu (logika satu), outputnya justru akan memiliki tegangan yang bernilai nol (logika nol). Sebaliknya bila inputnya diberi tegangan nol (logika nol) outputnya akan memiliki harga tegangan tertentu (logika 1). Untuk mempermudah penjelasan anggap nilai tegangan tertentu adalah 5 V, walaupun dalam prakteknya tidaklah harus demikian. Dalam sistem digital, setiap fungsi logika memiliki apa yang disebut tabel kebenaran. Tabel ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan antara input dan output dari suatu rangkaian logika digital. Tabel 2 menunjukkan tabel kebenaran untuk gerbang NOT.

Yang perlu diperhatikan adalah: angka satu pada input menunjukkan ada tegangan sebesar 5 V yang diberikan, angka nol menunjukkan tegangan yang diberikan pada input adalah sebesar 0 V. Angka satu pada output menunjukkan ada tegangan sebesar 5 V yang keluar darinya, angka nol menunjukkan ada tegangan yang dikeluarkan pada output adalah 0 V. Dari tabel kebenaran dapat dilihat bahwa logika output selalu berkebalikan dari inputnya, hal ini menerangkan mengapa gerbang ini disebut juga dengan pembalik. Gerbang OR (Gerbang Penjumlah) Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Ilustrasi dari gerbang OR bisa dilihat dalam Gambar 4. Disini input untuk rangkaian adalah saklar 1 dan 2, bila rangkaian 1 ditutup (Input 1 berlogika satu) dan saklar 2 terbuka (input 2 berlogika nol) maka lampu akan menyala (output berlogika satu). Demikian pula bila saklar 1 dibuka (input 1 berlogika nol) dan saklar 2 ditutup (input 2 berlogika 1) lampu akan tetap menyala (output berlogika satu). Bila kedua saklar dibuka (kedua input berlogika nol) lampu akan padam (output berlogika nol). Iktisar dari cara kerja ini dapat dilihat pada tabel 3.

Sedangkan Gambar 5 menunjukkan simbol dari gerbang OR yang tabel kebenarannya ditunjukkan oleh tabel 4. Ciri khas dari gerbang ini adalah outputnya akan berlogika nol hanya bila kedua inputnya berlogika nol pula. Dari tabel kebenaran dapat dilihat bahwa outputnya merupakan fungsi penjumlahan dari kedua inputnya dari sini bisa disimpulka n bahwa gerbang OR adalah suatu gerbang penjumlah, namun perlu diperhatikan bahwa hasil penjumlahan logika tak akan melebihi nilai satu. Gerbang AND (Gerbang Pengali) Sama dengan gerbang OR, gerbang AND minimal memiliki 2 input. Ilustrasi gerbang AND dapat dilihat pada Gambar 6. Berbeda dengan ilustrasi untuk gerbang OR, disini saklar dipasang secara seri sehingga lampu akan menyala (output berlogika satu) hanya jika kedua saklar ditutup (kedua input berlogika satu). Untuk kombinasi penutupan saklar yang lain, lampu akan tetap padam (output berlogika nol). Simbol gerbang AND dapat dilihat dalam Gambar 7. dan tabel kebenarannya ditunjukkan oleh tabel 5. Dari tabel ini bisa dilihat bahwa output akan berlogika satu hanya bila kedua inputnya berlogika satu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gerbang AND memiliki fungsi mengalikan logika dari kedua inputnya.

Gerbang NOR (Not OR) Gerbang NOR adalah pengembangan dari gerbang OR. Pengembangan ini berupa pemasangan gerbang NOT pada output dari gerbang OR. Gambar 8 menunjukkan gabungan ini beserta simbol dari gerbang NOR. Karena pada dasarnya gerbang OR yang outputnya dibalik maka tabel kebenarannya adalah kebalikan dari tabel kebenaran gerbang OR. (lihat Tabel 6) Gerbang NAND (NOT And) Gerbang NAND adalah pengembangan dari gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya dipasang gerbang NOT. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 9 yang menunjukkan penggabungan yang dilakukan dan simbol dari NAND. Tabel kebenaran dari gerbang NAND yang merupakan kebalikan dari gerbang AND dapat dilihat dalam tabel 7.

Rangkaian Terpadu (IC) Untuk Gerbang -Gerbang Dasar Setelah mengenal gerbang-gerbang dasar yang digunakan dalam teknik digital, bagi para pemula mengkin saja timbul pertanyaan dimana gerbang-gerbang ini dapat diperoleh? Jawabannya mudah sekali, karena gerbang-gerbang ini telah dijual secara luas dipasaran dalam IC tunggal (single chip). Yang perlu diperhatikan sekarang adalah dari jenis apa dan bagaimana penggunaan dari kaki-kaki IC yang telah didapat. Sebenarnya informasi dari IC-IC yang ada dapat dengan mudah ditemukan dalam buku data sheet IC yang sekarang ini banyak dijual. Namun sedikit contoh berikut mungkin akan me mpermudah pencarian. Berikut adalah keterangan mengenai IC-IC yang mengandung gerbang-gerbang logika dasar yang dengan mudah dapat dijumpai dipasaran. Catatan: Ada dua golongan besar IC yang umum digunakan yaitu TTL dan CMOS. IC dari jenis TTL memiliki mutu yang relatif lebih baik daripada CMOS dalam hal daya yang dibutuhkan dan kekebalannya akan desah. IC TTL membutuhkan catu tegangan sebesar 5 V sedangkan CMOS dapat diberi catu tegangan mulai 8 V sampai 15 V. Hali ini harus diingat benar-benar karena kesalahan pemberian catu akan merusakkan IC. Karena adanya perbedaan tegangan catu maka tingkat tegangan logika juga akan berbeda. Untuk TTL logika satu diwakili oleh tegangan sebesar maksimal 5 V sedangkan untuk CMOS diwakili oleh tegangan yang maksimalnya sebesar catu yang diberikan, bila catu yang diberikan adalah

15 V maka logika satu akan diwakili oleh tegangan maksimal sebesar 15 V. Logika pada TTL dan CMOS adalah suatu tegangan yang harganya mendekati nol. Untuk TTL nama IC yang biasanya terdiri atas susunan angka dimulai dengan angka 74 atau 54 sedangkan untuk CMOS angka ini diawali dengan 40. Contoh: IC 7401 adalah dari jenis TTL sedangkan 4017 adalah dari jenis CMOS.