INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

dokumen-dokumen yang mirip
INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF. Adi Setiawan

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik

Prosiding ISBN :

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

S - 19 UJI NORMALITAS BERDASARKAN METODE ANDERSON- DARLING, CRAMER-VON MISES DAN LILLIEFORS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

STUDI SIMULASI UJI KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN DAN KENDALL DARI SAMPEL YANG DIBANGKITKAN BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL MULTIVARIAT

RESAMPLING BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ESTIMASI FUNGSI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN

BAB III METODE PENELITIAN

S - 28 PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Yudi Agustius, Adi Setiawan, Bambang Susanto

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT BIVARIAT

PERBANDINGAN KOEFISIEN VARIASI ANTARA 2 SAMPEL DENGAN METODE BOOTSTRAP

MENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES

Uji Normalitas Menggunakan Statistik Jarque-BeraBerdasarkan Metode Bootstrap

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN ESTIMASI INTERVAL DARI DISTRIBUSI NORMAL DENGAN METODE BAYES SKRIPSI. Oleh : Pramita Elfa Diana Santi J2E

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

Pengantar Statistika Matematika II

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

PROSIDING. Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IV Fakultas Sains dan Matematika UKSW 13 Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

FUZZY LINEAR PROGRAMMING DENGAN FUNGSI KEANGGOTAAN KURVA-S UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

Pengantar Statistika Matematika II

II. TINJAUAN PUSTAKA. kontinu. Bentuk kurva distribusi logistik adalah simetri dan uni-modal. Bentuk

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

Analisis Regresi Spline Kuadratik

ALGORITMA PENENTUAN UKURAN SAMPEL EKSAK UNTUK DISTRIBUSI NORMAL, DISTRIBUSI POISSON DAN DUA DISTRIBUSI BINOMIAL DALAM MODEL KELUARGA EKSPONENSIAL

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Estimasi MCMC untuk Model GARCH(1,1) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR

STATISTIKA MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK UNIVARIAT PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK

BAB II MAKALAH Makalah 1 :

DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

BAB III LANDASAN TEORI. analisis kesintasan bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan,

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

ESTIMATOR BAYES UNTUK RATA-RATA TAHAN HIDUP DARI DISTRIBUSI RAYLEIGH PADA DATA DISENSOR TIPE II

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

Kinerja Metode Pengujian Dua Populasi Berdistribusi Log-Logistik yang Mengandung Pengamatan Tidak Terdeteksi

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

ISBN:

FPM PADA KELUARGA EKSPONENSIAL BENTUK KONONIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan penduga parameter distribusi GB2

ESTIMASI PARAMETER µ DAN σ 2 PADA DISTRIBUSI EKSPONENSIAL TERGENERALISIR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN SKRIPSI

statistika untuk penelitian

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

APLIKASI METODE BESARAN PIVOTAL DALAM PENENTUAN SELANG KEYAKINAN TAKSIRAN PARAMETER POPULASI. Agus Rusgiyono Jurusan Matematika FMIPA UNDIP.

INDEKS KEMAMPUAN PROSES BERDASARKAN PROPORSI PERSESUAIAN UNTUK DISTRIBUSI NON NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kajian Generalisasi Distribusi Binomial yang Bertipe COM-Poisson dan Sifat-Sifatnya

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Abstract

ESTIMASI PARAMETER MODEL INAR(1) MENGGUNAKAN METODE BAYES

Perbandingan Estimasi Parameter Pada Distribusi Eksponensial Dengan Menggunakan Metode Maksimum Likelihood Dan Metode Bayesian

Studi dan Implementasi Integrasi Monte Carlo

PERBANDINGAN UJI KENORMALAN PADA KATEGORI FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIS MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

BAB II MAKALAH. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh.

Transkripsi:

INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU S - POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF Adi Setiawan Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl Diponegoro 5-6 Salatiga 5711 E-mail : adi_setia_3@yahoocom Abstrak Inferensi statistik terdiri dari estimasi (estimasi titik dan estimasi interval) dan pengujian hipotesis Dalam makalah ini dijelaskan bagaimana melakukan inferensi parameter simpangan baku populasi normal dengan metode bayesian obyektif Dalam metode ini, digunakan prior Jefry sebagai prior referensi dan berdasarkan data diperoleh posterior, selanjutnya dipilih titik yang dapat digunakan sebagai estimasi titik dan interval sebagai estimasi interval dengan sifat tertentu Hipotesis nol akan ditolak jika statistik intrinsiknya cenderung bernilai besar, secara praktis biasanya digunakan batas 5 Studi simulasi digunakan untuk menjelaskan sifat-sifatnya Kata kunci : estimasi titik, estimasi interval, uji hipotesis, metode bayesian obyektif A PENDAHULUAN Estimasi titik dengan menggunakan metode bayesian obyektif berserta studi simulasinya telah dibahas dalam makalah Setiawan (9a, 9b) Demikian juga, estimasi interval dengan menggunakan metode bayesian obyektif untuk beberapa distribusi yang penting yaitu distribusi Poisson dan Eksponensial telah dijelaskan dalam makalah Setiawan (9c, 1a) Selanjutnya pengujian hipotesis tentang parameter populasi berdistribusi eksponensial dengan menggunakan metode bayesian obyektif telah dibahas dalam makalah Setiawan (1b, 11a) Di samping itu, inferensi dengan menggunakan metode bayesian obyektif tentang parameter mean populasi normal telah dijelaskan dalam makalah Setiawan (11b) dan untuk parameter populasi seragam dibahas dalam Setiawan (11c) Dalam makalah ini, akan dijelaskan tentang inferensi parameter simpangan baku populasi dengan metode bayesian obyektif dalam kasus mean populasi diketahui B DASAR TEORI Estimasi Titik Dalam pandangan Bayesian, hasil dari sembarang masalah inferensi yang dinyatakan dalam distribusi posterior merupakan gabungan dari informasi yang disediakan oleh data dan informasi prior relevan yang tersedia Akan tetapi apabila tidak tersedia informasi prior, akan dipilih fungsi prior yang relatif uninformative artinya fungsi prior yang memberikan pengaruh minimum pada inferensi fungsi posterior Secara lebih formal, misalkan bahwa mekanisme probabilitas yang membangkitkan data yang tersedia x dianggap sebagai p() untuk suatu dan kuantitas yang menjadi perhatian adalah fungsi yang bernilai real () dari Tanpa menghilangkan keumuman, hal itu juga dapat dijelaskan berikut ini Misalkan model probabilitas yang digunakan berbentuk { p ( x, )} dengan adalah parameter nuisance yang dipilih Dalam hal ini diperlukan untuk mengidentifikasi fungsi prior bersama (,) yang akan Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih Baik" pada tanggal 9 November 13 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

mempunyai pengaruh minimal pada distribusi posterior marginal dengan kuantitas yang menjadi perhatian yaitu ( x ) p( x, ) (, ) d Reference prior digunakan sebagai prior yang dapat memberikan pengaruh minimal pada distribusi posterior Dalam kasus dimensi satu, reference prior merupakan prior Jeffry Dengan menggunakan prior ini maka penyelesaian masalah estimasi hanya tergantung pada model anggapan dan data pengamatan sehingga estimasi titik yang menggunakan metode ini dinamakan sebagai estimasi titik Bayesian obyektif (Bernardo dan Juarez, 3) Diskrepansi intrinsik (intrínsic discrepancy) (p 1, p ) antara dua fungsi densitas p 1 (x) dengan x X 1 dan p (x) dengan x X didefinisikan sebagai dengan ( p1, p ) min K ( p ( x) p1 ( x) ), K ( p1 ( x) p ( x) K ( p ( x) p ( x)) X p ( x) log p1( x) dx p ( x) 1 1 Untuk dua keluarga fungsi densitas M ( 1 p1 x ), x 1 ( ), dan M p ( x ), x ( ), dapat didefinisikan diskrepansi intrinsik ( M, M ) inf p ( ), p ( ) 1 1, Fungsi kerugian (loss function) dalam kasus ini adalah diskrepansi intrinsik Misalkan bahwa deskripsi yang sesuai dari tingkah laku probabilistik dari kuantitas random x diberikan oleh model { p ( x, ), x,, } Diskrepansi intrinsik antara p ( x, ) dan keluarga densitas { p ( x, ), } adalah (, ; ) inf (, ;, ) dengan, ;, ) min K(,, ), K(,, ) ( Misalkan { p ( x, ), x,, } adalah model parametrik yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkah laku kuantitas random x Didefinisikan intrinsik statistik (intrinsic statistic) sebagai d x) E [ x] (, ; ) (, x) d d ( dengan (, ) adalah posterior referensi untuk parameter dari model p( x, ) bila x (, ; ) adalah parameter yang menjadi perhatian Estimator intrinsik (intrinsic estimator) atau estimasi titik Bayesian obyektif didefinisikan sebagai yaitu parameter yang meminimalkan statistik intrinsik ) (1) Yogyakarta, 9 November 13 MS - 1

( x) arg mind( x) Estimasi interval kredibel Interval kredibel intrinsik 1q% (q-credible region intrinsic) adalah himpunan bagian R q = R q ( x, ) dari ruang parameter sehingga memenuhi (i) (, x) d q R q (ii) Untuk setiap i R q, j R q dan untuk setiap berlaku d( i x) d( j x) dengan d( i x) adalah harapan fungsi kerugian reference posterior sebagai proxy untuk nilai dari parameter yang diberikan pada persamaan (1) Terlihat bahwa pernyataan pada persamaan (1) mempunyai bentuk yang sulit sehingga perhitungannya tidaklah mudah namun dengan menggunakan integrasi numerik, hal itu dengan mudah dapat dilakukan Pengujian Hipotesis Apabila diinginkan untuk melakukan pengujian hipotesis H { = } maka statistik intrinsik pada persamaan (1) merupakan ukuran dari kekuatan bukti melawan penggunaan model M dengan M p(, ), } ~ { Hal itu berarti H akan ditolak jika dan hanya jika d( x ) untuk suatu batas d Bernardo dan Rueda () mengusulkan untuk menggunakan aturan sebagai berikut : jika d 1 maka tidak ada bukti untuk menolak H, jika d,5 maka terdapat bukti lemah (mild) untuk menolak dan jika d > 5 maka terdapat bukti kuat (strong) untuk menolak H Inferensi Parameter Simpangan Baku Populasi Normal Jika Diketahui Misalkan x = { x 1, x,, x n } adalah sampel random dari distribusi normal N( x, ) dengan mean diketahui Misalkan x adalah variansi sampel yang bersesuaian sehingga n s s x n j 1 ~ ( x ) Deskrepansi intrinsik yang diinginkan adalah n { N(, 1 ), N(, } Misalkan y = (x - )/ dan dengan menggunakan kenyataan bahwa deskrepansi intrinsik invarian di bawah transformasi satu-satu dari data, maka dapat ditulis sebagai n { N( y, 1 / ), N ( y,1 } Diskrepansi tersebut mempunyai bentuk sederhana dalam bentuk = ( ) = ln(/ ) khususnya n{ N(, 1 ), N(, } ( ) exp( ) 1 yaitu fungsi simetris di sekitar yang dinyatakan pada Gambar 1 Lebih jauh, merupakan fungsi dari yang invertible sehingga juga merupakan fungsi dari yang invertible Reference prior untuk sama dengan reference prior untuk sehingga prior Jeffrey yang bersesuaian adalah ( ) = -1 dan dalam bentuk hal ini ditransformasikan menjadi ( ) = 1 Akibatnya, reference posterior dengan mudah dapat ditentukan sebagai n ns y ( x, ) exp( ) Gamma(, ) s j Yogyakarta, 9 November 13 MS - 11

n sx dengan n sy Intrinsik estimator (x) adalah nilai yang meminimalkan harapan referensi posterior : ( x) argmin d( x) argmin ( ) ( x, ) d R yang dapat ditentukan dengan metode numerik Bila digunakan pendekatan diperoleh n (1/ ) ( x) s x n dengan s x n j 1 ( x C PEMBAHASAN Perhitungan, Studi Simulasi dan Pembahasan Misalkan diberikan sampel ukuran 1 yaitu x = { -3, -134, 93, 16, -74, 19, -359, 444, -1, 13 }, maka deskrepansi intrinsik dinyatakan pada Gambar 1 sebelah kiri, sedangkan tengah adalah posterior referensi untuk dan sebelah kanan adalah posterior referensi untuk Apabila dibangkitkan sampel berturut-turut ukuran, 5 dan 1 dari distribusi normal dengan mean dan simpangan baku yaitu N(, ) maka akan diperoleh hasil seperti pada Gambar Terlihat bahwa distribusi posterior yang terbentuk makin sempit j n ) Intrinsic Descrepancy Ref Posterior utk Ref Posterior utk d() 1 15 5 3 pi() 1 3 4 5 pi() 5 1 15 5 - -1 1 - -1 1 4 6 8 1 Gambar 1 Deskrepansi Intrinsik, posterior referensi untuk dan posterior referensi untuk Ref Posterior utk Ref Posterior utk pi() 4 6 pi() 4 - -1 1 4 6 8 1 Ref Posterior utk Ref Posterior utk pi() 4 6 pi() 4 - -1 1 4 6 8 1 Ref Posterior utk Ref Posterior utk pi() 4 6 pi() 4 - -1 1 4 6 8 1 Gambar Posterior referensi untuk dan posterior referensi untuk dengan ukuran sampel berturut-turut (atas), 5 (tengah) dan 1 (bawah) Yogyakarta, 9 November 13 MS - 1

4 6 8 1 4 6 8 1 Gambar 3 Nilai statistik intrinsik, estimasi titik dan estimasi interval Berdasarkan sampel ukuran 1 di atas, diperoleh nilai statistik intrinsik, estimasi titik (yaitu nilai yang menyebabkan nilai statistik intrinsik minimum) adalah,54 yang ditunjukkan oleh garis tegak di tengah Dalam hal ini, nilai statistik intrinsik yang minimum adalah 1,5 Estimasi interval kredibel 95 % adalah (1,55, 4,1) yang ditunjukkan oleh garis tegak di sebelah kiri dan di sebelah kanan Interval yang terbentuk mempunyai nilai statistik intrinsik lebih kecil dari 1,4 Dalam hal ini, MLE untuk parameter adalah,14 Apabila dibangkitkan sampel berturut-turut ukuran n =, 3, 5 dan 1 dari distribusi N(, ), maka akan diperoleh estimasi titik dan estimasi interval untuk simpangan baku populasi seperti dinyatakan pada Gambar 4 Diperoleh estimasi titik untuk masing-masing adalah,51;,1;,34 dan 1,86 dan interval untuk masing-masing adalah sebagai berikut (1,78, 3,51), ( 1,6,,75), ( 1,9,,87 ) dan ( 1,61,,13 ) Terlihat bahwa, seperti yang diharapkan, makin besar ukuran sampel n makin kecil lebar interval kredibel 95 % yang diperoleh Apabila dibandingkan dengan estimator MLE untuk berturut-turut adalah,,,,,18 dan 1,89 Kasus (1) n = Kasus () n = 3 4 6 8 1 4 6 8 1 4 6 8 1 4 6 8 1 Kasus (3) n = 5 Kasus (4) n = 1 4 6 8 1 4 6 8 4 6 8 1 4 6 8 1 Gambar 4, estimasi titik dan estimasi interval kredibel 95 % untuk ukuran sampel n =, 3, 5 dan 1 Studi simulasi dilakukan dengan membangkitkan sampel ukuran n = dari distribusi normal N(, ) dan kemudian dihitung nilai statistik intrinsik terhadap = dan apabila prosedur di atas diulang sampai bilangan besar B = 1 (dipilih B = 1) maka akan diperoleh histogram Yogyakarta, 9 November 13 MS - 13

nilai-nilai statistik intrinsik yang cenderung kecil (sebagian besar lebih kecil dari,5) artinya tidak ada alasan yang kuat untuk menolak hipotesis = Hasil tersebut dinyatakan pada Gambar 5 Studi simulasi berikutnya adalah membangkitkan sampel ukuran n = dari distribusi normal N(, ) dan kemudian dihitung nilai statistik intrinsik terhadap = 5, 1, 5 dan 5 dan prosedur di atas diulang sampai sebanyak bilangan besar B kali dengan B dipilih 1 Hasil yang diperoleh dinyatakan pada Gambar 6 Terlihat bahwa untuk yang makin jauh dari =, nilai-nilai statistik intrinsik makin besar Studi simulasi berikutnya adalah membangkitkan sampel ukuran n = 5 dari distribusi normal N(, ) dan kemudian dihitung nilai statistik intrinsik terhadap = 5, 1, 5 dan 5 dan prosedur di atas diulang sampai sebanyak bilangan besar B kali dengan B dipilih 1 Hasil yang diperoleh dinyatakan pada Gambar 7 Terlihat bahwa untuk ukuran sampel besar, persebaran nilai-nilai statistik intrinsik makin kecil 4 6 8 1 1 14 16 18 Gambar 5 Histogram nilai-nilai statistik intrinsik untuk sampel ukuran n = dan terhadap = 4 8 1 4 8 1 15 5 3 15 5 3 35 4 45 4 8 4 3 4 5 6 4 45 5 55 6 65 7 75 Gambar 6 Histogram nilai-nilai statistik intrinsik untuk sampel ukuran n = dan terhadap =5, 1, 5 dan 5 Yogyakarta, 9 November 13 MS - 14

1 5 1 15 1 14 16 18 5 3 35 4 8 1 5 1 15 35 4 45 5 5 55 6 65 Gambar 7 Histogram nilai-nilai statistik intrinsik untuk sampel ukuran n = 5 dan terhadap =5, 1, 5 dan 5 D KESIMPULAN DAN SARAN Dalam makalah ini telah dijelaskan bagaimana melakukan inferensi untuk parameter simpangan baku populasi normal dengan mean populasi diketahui dengan metode bayesian obyektif Penelitian dapat dikembangkan untuk melakukan inferensi untuk parameter variansi populasi normal dengan mean tidak diketahui E DAFTAR PUSTAKA Bernardo, J dan R Rueda,, Bayesian Hypotesis Testing : A Reference Approach, International Statistical Review 7, 351-37 Juarez, M A, 4, Objective Bayesian Methods for Estimation and Hypothesis Testing, Valencia : University of Valencia Setiawan, A, 9a, Estimasi Titik Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains IV FSM UKSW, Salatiga Setiawan, A, 9b, Studi Simulasi dalam Estimasi Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Matematika Setiawan, A, 9c, Credible Interval Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Setiawan, A,1a, Interval Kredibel Bayesian Obyektif dari Parameter Populasi Berdistribusi Poisson dan Eksponensial, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains V UKSW Salatiga Setiawan, A, 1b, Pengujian Hipotesis dengan Metode Bayesian Obyektif, disampaikan dalam Konferensi Nasional Matematika XV 3 Juni 3 Juli 1, UNIMA, Tondano Yogyakarta, 9 November 13 MS - 15

Setiawan, A, 11a, Pengujian Hipotesis tentang Parameter Populasi Berdistribusi Eksponensial dengan Metode Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro 11 Setiawan, A, 11b, Inferensi Parameter Mean Populasi Normal dengan Metode Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI, UKSW Salatiga Setiawan, A, 11c, Penggunaan Metode Bayesian Obyektif dalam Inferensi Parameter Populasi Seragam, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNS Surakarta Setiawan, A, 13, Pengujian Hipotesis Tentang Parameter Populasi Berdistribusi Poisson Berdasarkan Metode Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA FMIPA UNY Yogyakarta Yogyakarta, 9 November 13 MS - 16