Bab 5. Sistem Harga Pokok Proses-FIFO. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4. SISTEM HARGA POKOK PROSES- WEIGHTED AVERAGE. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Clara Susilawati,MSi

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

PROCESS COSTING LANJUTAN

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING II. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE., M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES II: Pengaruh tambahan bahan dan unit hilang dalam proses produksi

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

= $ = $9 = $4 = 50% = $3

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

ANGGARAN. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapatlah dikemukakan beberapa

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok Proses. Keterangan Harga Pokok Pesanan Harga Pokok Proses Pengumpulan Biaya Produksi

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA DAN PRAK

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB I PENDAHULUAN. berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro KM 1.5 Tropodo, Krian. Perusahaan tersebut

BAB 7. ALOKASI BIAYA BERBASIS AKTIVITAS. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

HARGA POKOK TAKSIRAN

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI POST CLEARANCE AUDIT MODUL AKUNTANSI BIAYA OLEH : HARIYANTO, SE

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

TEMUTIGA. Dosen anto.kuddy. Phone

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB XI METODE HARGA POKOK PROSES BAGIAN II

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

HARGA POKOK PRODUKSI

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 2011

Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

LATIHAN SOAL METODE AKUMULASI BIAYA (COST ACCUMULATION)

Bab 12. Sistem Kos Proses. Transi 1

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Sistem Kos Pekerjaan-Order

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

Metode Harga Pokok. oleh: Ani Hidayati

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

PERSEDIAAN. Berdasarkan kriteria di atas, persediaan akan mencakup unsure-unsur sebagai berikut:

AKUNTANSI KEUANGAN MAGISTER PENDIDIKAN FKIP UNS. bandi.staff.fe.uns.ac.id 1

BAB V SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. sepatu dan sandal, serta bahan baku alas kaki seperti sole dan heels. UD Eka berdiri

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

Akuntansi Biaya Job Order Costing

BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

ANGGARAN KOMPREHENSIF

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

BAB X SIKLUS PENGGAJIAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

CONTOH KASUS ANGGARAN PENJUALAN SAMPAI DENGAN ANGGARAN LABA RUGI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGENALAN VISUAL BASIC

Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

METODE HARGA POKOK PROSES - LANJUTAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS EKONOMI SILABUS

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

MODUL 5 PENILAIAN PERSEDIAAN & PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Selamat belajar dan sukses selalu!

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI PERSEDIAAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG. Diskusi, dan 3. Cara penggolongan biaya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Transkripsi:

Bab 5. Sistem Harga Pokok Proses-FIFO Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Tujuan Pembelajaran 1.Menjelaskan metode FIFO dan perbedaannya dengan metode weighted average dalam perhitungan harga pokok proses. 2.Menerapkan langkah-langkah dalam menghitung harga pokok proses dengan metode FIFO untuk Departemen awal 3.Menerapkan langkah-langkah dalam menghitung harga pokok proses dengan metode FIFO untuk Departemen lanjutan 4.Mencatat dan melaporkan aliran biaya proses dengan metode FIFO 5.Memperlakukan spoilage baik normal dan tidak normal dalam perhitungan harga pokok produksi dengan metode FIFO dan weighted average

Sistem Harga Pokok Proses 1. Metode Weighted Average (bab 4) 2. Metode FIFO Asumsi metode FIFO : unit yang selesai diproses pada periode berjalan berasal dari unit awal awal periode dan sisanya baru berasal dari unit baru yang diproses periode berjalan Contoh : unit yang selesai 30,000 unit, sedangkan unit di WIP awal adalah 2,000 unit, maka unit yang selesai tersebut, sebesar 2,000 adalah dari unit awal, sisanya (28,000 unit) dari unit baru periode berjalan.

Perbedaan Metode Weighted average dan FIFO Perhitungan unit ekivalen Metode Weighted Average Unit selesai periode berjalan ditambah tingkat penyelesaian unit yang ada dalam pekerjaan dalam proses akhir Metode FIFO Unit yang berasal dari awal periode diselesaikan terlebih dulu ditambah unit yang selesai dari periode berjalan ditambah proporsi unit persediaan akhir yang telah diselesaikan Perhitungan biaya per unit ekivalen Total biaya diperhitungkan yaitu biaya yang berasal dari unit awal ditambah biaya periode berjalan Biaya yang diperhitungkan hanya biaya yang berasal dari periode berjalan, karena biaya awal periode pasti telah diperhitungkan dalam komponen unit yang selesai diproses.

PT. Sejahtera Sentosa memproduksi sepatu, proses produksi dimulai dari proses pemotongan dan persiapan, proses assembling, yang masing masing dikerjakan di Departemen Persiapan dan Departemen Pemasangan. Berikut ini adalah data produksi di Departemen Persiapan : Tingkat Penyelesaian Unit di WIP awal 1,500 BB dan unit 100% dan Konversi 60% Unit baru yang diproses 10,800 Unit selesai diproses 11,200 Unit di WIP akhir 1,100 BB dan unit 100% dan Konversi 40% Biaya produksi untuk unit awal sebesar Rp 67 juta, biaya produksi periode berjalan terdiri dari biaya bahan baku Rp226.8 juta dan biaya konversi Rp289.98juta

Perhitungan Unit Ekivalen Alternatif 1 Unit selesai diproses + (Tingkat penyelesaian di PDP *) akhir X unit di PDP) (Tingkat penyelesaian di PDP awal X unit di PDP awal ) Alternatif 2 (100%-Tingkat penyelesaian di PDP awal) X unit di PDP awal + (Unit selesai unit PDP awal) + (Tingkat penyelesaian di unit akhir X unit di PDP akhir)

Skedul Aliran Fisik Unit dan Perhitungan Unit Ekivalen-Alternatif 1 Langkah 1 Unit di Pekerjaan dalam proses awal 1,500 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% - Biaya Konversi 60% Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 10,800 Total unit yang dihitung 12,300 Langkah2 Unit Unit Ekivalen -Alternatif 1 Tingkat Biaya Biaya penyelesaian Bahan Baku Konversi Unit yang telah selesai di proses 11,200 11,200 11,200 Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,100 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% 1,100 - Biaya Konversi 40% 440 Total unit yang dihitung 12,300 12,300 11,640 Dikurangi : tingkat penyelesaian di awal proses (1,500) (900) Total Ekivalen unit 10,800 10,740

Skedul Aliran Fisik Unit dan Perhitungan Unit Ekivalen-Alternatif 2 Langkah 1 Langkah2 Unit Unit Ekivalen -Alternatif 2 Tingkat Biaya Biaya penyelesaian Bahan Baku Konversi Unit di Pekerjaan dalam proses awal 1,500 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% - - Biaya Konversi 60% 600 Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 10,800 Total unit yang dihitung 12,300 Unit yang telah selesai di proses 11,200 9,700 9,700 Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,100 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% 1,100 - Biaya Konversi 40% 440 Total unit yang dihitung 12,300 Total Ekivalen unit 10,800 10,740

Langkah 3 dan 4 : Menghitung total biaya produksi dan biaya per unit ekivalen Total Biaya Produksi (dalam ribu rupiah) Bahan Baku Konversi Total Biaya di Pekerjaan dalam proses a NA NA Rp67,000 Biaya untuk unit yang baru dimulai b Rp226,800 Rp289,980 Rp516,780 Total Biaya Produksi Rp583,780 Biaya Per Unit Ekivalen (dalam ribu rupiah) Bahan Baku Konversi Total Biaya di Pekerjaan dalam proses a NA NA Rp67,000 Biaya untuk unit yang baru dimulai b Rp226,800 Rp289,980 Rp516,780 Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) c 10,800 10,740 Biaya per ekivalen unit d=b/c Rp 21 Rp 27 Rp 48

Langkah 5 : Membebankan Biaya produksi (dalam ribu rupiah) Unit Ekivalen Biaya per ekivalen unit Unit Selesai Unit di Pekerjaan dalam proses akhir Total Unit Selesai 11,200 unit - Biaya yang berasal dari unit awal Rp 67,000 - Biaya untuk menyelesaikan unit awal Konversi 600 Rp27 Rp 16,200 Total biaya dari unit awal Rp 83,200 - Biaya periode berjalan (11,200 unit-1,500 unit) 9,700 Rp48 Rp 465,600 Rp 548,800 Total biaya untuk unit yang selesai diproses Rp 548,800 Unit dalam persediaan akhir - Bahan Baku 1,100 Rp21 Rp 23,100 - Konversi 440 Rp27 Rp 11,880 Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses Rp 34,980 Total biaya produksi yang dihitung Rp 583,780

Proses berikutnya dari Departemen Persiapan adalah proses pemasangan yang dilakukan di Departemen Pemasangan, Data didepartemen pemasangan sebagai berikut : Tingkat Penyelesaian Unit di WIP awal 850 BB dan unit 100% dan Konversi 70% Unit dari dept. sebelumnya 11,200 (transferred-in) Unit selesai diproses 10,900 Unit di WIP akhir? BB dan unit 100% dan Konversi 40% Unit di WIP awal Unit transferredin dari Dept. pencampuran Transferred-in Bahan Baku Konversi Rp 548.8 juta Rp 218 juta Rp 129.8 juta Total Biaya Rp 133.59 juta

Langkah 1 Langkah 2 Unit Unit Ekivalen -Alternatif 2 Tingkat penyelesaian Transferredin Biaya Bahan Baku Biaya Konversi Unit di Pekerjaan dalam proses awal 850 Tingkat penyelesaian : - Transferred-in 100% - Biaya Bahan Baku 100% - - Biaya Konversi 70% 255 Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 11,200 Total unit yang dihitung 12,050 Unit yang telah selesai di proses 10,900 10050 10,050 10,050 Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,150 Tingkat penyelesaian : - Transferred-in 100% 1150 - Biaya Bahan Baku 100% 1,150 - Biaya Konversi 40% 460 Total unit yang dihitung 12,050 Total Ekivalen unit 11,200 11,200 10,765

Transferredin (dalam ribu rupiah) Bahan Baku Konversi Total Langkah 3 Biaya di Pekerjaan dalam proses a NA NA NA Rp133,590 Biaya untuk unit yang baru dimulai b Rp 548,800 Rp112,000 Rp129,180 Rp789,980 Total Biaya Produksi Rp 923,570 Langkah 4 Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) c 11,200 11,200 10,765 Biaya per ekivalen unit d=b/c Rp 49 Rp 10 Rp 12 Rp 71

(dalam ribu rupiah) Unit Ekivalen Biaya per unit ekivalen Unit Selesai Unit di Pekerjaan dalam proses Total Unit Selesai 10,900 unit - Biaya yang berasal dari unit awal Rp 133,590 - Biaya untuk menyelesaikan unit awal - Konversi 255 Rp12 Rp 3,060 Total biaya dibebankan ke unit awal Rp 136,650 - Biaya periode berjalan (10,900 unit- 850 unit) 10,050 Rp71 Rp 713,550 Rp 850,200 Total biaya untuk unit yang selesai diproses Rp 850,200 Unit dalam persediaan akhir - Trasferred-in 1150 49 Rp 56,350 - Bahan Baku 1,150 Rp10 Rp 11,500 - Konversi 460 Rp12 Rp 5,520 Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses Rp 73,370 Total biaya produksi yang dihitung Rp 923,570

Jurnal Untuk Sistem Harga Pokok Proses-FIFO Pemakaian biaya bahan baku langsung a Pekerjaan dalam proses-dept. Persiapan Rp 226,800 Pekerjaan dalam proses-dept. Pemasangan Rp 112,000 Persediaan bahan baku Rp 338,800 (untuk mencatat pemakaian bahan baku yang ditambahkan dalam proses periode berjalan)

Pemakaian tenaga kerja langsung Dalam contoh ini, biaya tenaga kerja langsung sebesar 30% komponen biaya konversi, karena 70% nya merupakan biaya overhead pabrik applied b Pekerjaan dalam proses-dept. Persiapan Rp 86,994 Pekerjaan dalam proses-dept. Pemasangan Rp 38,754 Hutang Gaji Rp 125,748 (untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung yang yang terjadi periode berjalan) Pemakaian biaya overhead pabrik c Pekerjaan dalam proses-dept. Persiapan Rp 202,986 Pekerjaan dalam proses-dept. Pemasangan Rp 90,426 Biaya overhead pabrik Rp 293,412 (untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik (applied) periode berjalan)

Transfer dari Departemen Persiapan ke Departemen Pemasangan-metode FIFO d Pekerjaan dalam proses-dept. Pemasangan Rp 548,800 Pekerjaan dalam proses-dept. Persiapan Rp 548,800 (untuk mencatat harga pokok - metode FIFO untuk unit yang telah selesai diproses dan dipindahkan ke departemen pemasangan ) Memindahkan unit yang telah selesai diproses di Departemen Pemasangan ke persediaan barang jadi-metode FIFO e Persediaan barang jadi Rp 850,200 Pekerjaan dalam proses-dept. Pemasangan Rp 850,200 (untuk mencatat harga pokok - metode FIFO untuk unit yang telah selesai diproses sebagai barang jadi dan dipindahkan ke Persediaan barang jadi)

Laporan Laba Rugi PT. Sejahtera Sentosa Laporan Laba Rugi Periode 1-31 Agustus 2011 (dalam ribu rupiah) Penjualan kotor Rp1,629,000 dikurangi: - Retur Penjualan Rp11,700 - Potongan Penjualan Rp16,290 (Rp27,990) Penjualan bersih Rp1,601,010 Dikurangi : Harga pokok Penjualan (lihat skedul 1) Rp847,080 Laba Kotor Rp2,448,090 Dikurangi : Biaya Operasional Biaya Penjualan Rp640,404 Biaya Administrasi Rp320,202 Total Biaya Operasional (Rp960,606) Laba bersih sebelum pajak Rp1,487,484

Lampiran Perhitungan Harga Pokok Penjualan PT. Sejahtera Sentosa Laporan Harga Pokok Penjualan Periode 1-31 Agustus 2011 Persediaan awal pekerjaan dalam proses Ditambah biaya produksi : Biaya Bahan Baku *) Biaya tenaga kerja langsung*) Biaya Overhead*) Total Biaya produksi Total Pekerjaan dalam proses Dikurangi : Persediaan akhir pekerjaan dalam proses Harga Pokok Produksi Ditambah : Persediaan awal barang jadi Harga Pokok Barang yang tersedia untuk dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi Harga Pokok Penjualan Rp338,800 Rp125,748 Rp293,412 (dalam ribu rupiah) Rp200,590 Rp757,960 Rp958,550 (Rp108,350) Rp850,200 Rp53,040 Rp903,240 (Rp56,160) Rp847,080

Selama bulan September 2011, PT Nusantara Satu memiliki data produksi sebagai berikut Tingkat Penyelesaian Unit di WIP awal 2,500 BB dan unit 100% dan Konversi 60% Unit baru yang diproses 8,500 Unit selesai diproses 8,500 Unit cacad 700 Unit di WIP akhir 1,800 BB dan unit 100% dan Konversi 80% Biaya Bahan Baku Biaya Konversi - Biaya di Pekerjaan dalam proses Rp 109 juta Rp 75.7 juta awal - Biaya periode berjalan Rp 221 juta Rp 137.1 juta Perusahaan menetapkan bahwa unit cacad normal adalah 5% dari total unit yang diproses periode berjalan.

Laporan Harga Pokok Produksi-Spoilage-Metode FIFO PT. Nusantara Satu Laporan Harga Pokok Produksi-metode FIFO Periode 1-30 September 2011 Langkah 1. Aliran Fisik Unit Langkah2. Menghitung unit ekivalen Unit Alternatif 2 Tingkat penyelesaian Biaya Bahan Baku Biaya Konversi Unit di Pekerjaan dalam proses awal 2,500 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% - - Biaya Konversi 60% 1,000 Unit yang baru dimulai proses bulan Agustus 8,500 Total unit yang dihitung 11,000 Unit yang telah selesai di proses 8,500 6,000 6,000 Unit cacad normal 550 550 550 Unit cacad tidak normal 150 150 150 Unit di Pekerjaan dalam proses akhir 1,800 Tingkat penyelesaian : - Biaya Bahan Baku 100% 1,800 - Biaya Konversi 80% 1,440 Total unit yang dihitung 11,000 Total Ekivalen unit 8,500 9,140 Bahan Baku Konversi Total Langkah 3. Total Biaya Produksi Biaya di Pekerjaan dalam proses awal a NA NA Rp184,700 Biaya untuk unit yang baru dimulai periode berjalan b Rp221,000 Rp137,100 Rp358,100 Total Biaya Produksi Rp542,800 Langkah 4. Menghitung biaya per unit ekivalen Unit Ekivalen (dari langkah no. 2) c 8,500 9,140 Biaya per ekivalen unit d=b/c Rp 26 Rp 15 Rp 41

Laporan Harga Pokok Produksi-Spoilage-Metode FIFO Langkah 5. Membebankan Biaya Biaya per ekivalen unit Unit Selesai Unit di Pekerjaan dalam proses akhir Unit Selesai 8,500 unit - Biaya yang berasal dari unit awal Rp 184,700 - Biaya untuk menyelesaikan unit awal Konversi : 1,000 unit ekivalen Rp15 Rp 15,000 - Biaya periode berjalan (8,500 unit-2,500 unit) Rp41 Rp 246,000 - Biaya unit cacad normal-550 unit ekivalen Rp41 Rp 22,550 Total biaya untuk unit yang selesai diproses Rp 468,250 - Biaya unit cacad tidak normal-150 unit ekivalen Rp41 Rp 6,150 Rp 6,150 Unit dalam persediaan akhir - Bahan Baku-1,800 unit ekivalen Rp26 Rp 46,800 - Konversi-1,440 unit ekivalen Rp15 Rp 21,600 Persediaan akhir Pekerjaan dalam proses Rp 68,400 Total biaya produksi yang dihitung Rp 542,800 Total

Soal 1 PT. Surya Cemerlang, bergerak dalam industri pengolahan kertas. Perusahaan memiliki dua departemen produksi, yaitu dapartemen pencampuran dan departemen pencetakan. Data produksi di departemen pencampuran selama bulan Maret 2011, sebagai berikut: Unit yang berasal dari pekerjaan dalam proses awal periode : 10,000 unit (dengan tingkat penyelesaian bahan baku 70% dan konversi 60%) Unit baru yang di proses periode berjalan 40,000 unit, sebesar 38,000 unit telah selesai diproses di departemen pencampuran dan dipindahkan ke departemen pencetakan. Tingkat penyelesaian unit yang ada di Pekerjaan dalam proses akhir, bahan baku langsung 80% dan konversi 90%) Biaya Produksi Bahan baku langsung Konversi Persediaan Pekerjaan dalam proses :Rp10,200 ribu Rp 26,400 ribu Bulan berjalan Rp85,000 ribu Rp120,000 ribu

Soal 1-lanjutan Diminta : a. Siapkan skedul aliran fisik unit dan unit ekivalen b. Hitunglah Total biaya untuk unit yang diproses bulan Maret c. Hitunglah biaya ekivalen per unit d. Hitunglah pembebanan biaya produksi ke unit yang selesai diproses dan unit yang masih ada di persediaan akhir pekerjaan dalam proses e. Siapkan jurnal untuk mencat transaksi penggunaan biaya produksi oleh departemen pencampuran, jika diasumsikan komponen biaya tenaga kerja langsung adalah 60% dari konversi. f. Siapkan jurnal untuk mencatat unit yang telah selesai diproses dan dipindahkan ke departemen pencetakan

Soal 2 Melanjutkan soal no. 1 di atas, dan data produksi di departemen lanjutan (departemen pencetakan), sebagai berikut : Unit di persediaan awal pekerjaan dalam proses 15,000 unit, unit yang diterima dari departemen pencampuran 38,000 unit, 1 unit yang diterima dari departemen pencampuran setara dengan 5 unit produk di departemen pencetakan. Unit yang telah selesai diproses periode berjalan sebesar 185,000 unit, dan unit di persediaan akhir pekerjaan dalam proses adalah 20,000 unit. Tingkat penyelesaian unit di pekerjaan dalam proses awal (60% transferred-in, 60% bahan baku dan 50% konversi), sedangkan tingkat penyelesaian di unit pekerjaan dalam proses akhir adalah (75% transferred-in dan bahan baku, dan 50% konversi) Data biaya di unit awal proses sebesar 15,000 unit adalah : transferred in Rp110,000 ribu, bahan baku Rp50,000 ribu dan konversi Rp27,250 ribu. Biaya yang ditambahkan periode berjalan: Bahan baku Rp 100,000 ribu dan konversi Rp60,500 ribu

Soal 2 -lanjutan Diminta : a. Siapkan skedul aliran fisik unit dan unit ekivalen b. Hitunglah Total biaya untuk unit yang diproses bulan Maret c. Hitunglah biaya ekivalen per unit d. Hitunglah pembebanan biaya produksi ke unit yang selesai diproses dan unit yang masih ada di persediaan akhir pekerjaan dalam proses

Soal 3 PT Dulux Indonesia memproduksi cat kualitas premium. Proses produksi dimulai di Departemen Pencampuran dengan mencampurkan berbagai macam bahan kimia di awal proses dan diakhiri dengan menuangkan hasilnya ke dalam kaleng-kaleng cat, yang selanjutnya hasil tersebut dikirim ke Departemen Pengepakan untuk dikemas dan dikirimkan ke berbagai distributor. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambahkan secara kontinyu dalam keseluruhan proses. Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas, diketahui bahwa selama bulan Mei, sebesar 1500 galon merupakan produk cacat. Sebesar 60 % dari produk cacad tersebut diterima sebagai normal spoilage dan sisanya merupakan abnormal spoilage. Data terkait proses produksi selama bulan Mei sebagai berikut

Soal 3 lanjutan Unit Biaya (Rp000) Pekerjaan dalam proses 1 Mei (Tk penyelesaian Biaya Konversi 60%) 8,000 85,500 Bahan baku (bahan-bahan kimia) 97,500 Tenaga kerja langsung (TKL) Biaya overhead ( tarif Rp5,000 per jam TKL) Biaya yang ditambahkan bulan Mei 42,000 Bahan baku (bahan-bahan kimia) 320,000 Tenaga kerja langsung (TKL) 525,000 Biaya overhead ( tarif Rp5,000 per jam TKL) Unit yang selesai dan ditransfer ke Dept. 42,000 Pekerjaan dalam proses 31 Mei (Tk penyelesaian 6,500 Diminta: Siapkan Laporan Harga Pokok Produksi (Cost Production Report) dengan metode FIFO.