LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP),

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP),

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP),

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) MK: MANAJEMEN PENDIDIKAN. Kode MK: MKK31304

JUDUL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) & KONTRAK KULIAH

PROSES PEMBELAJARAN TURUNAN STANDAR MUTU UNIVERSITAS MADURA 2016 STANDAR SPMI UNIRA KODE DOKUMEN STANDAR TANGGAL DIKELUARKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH KOMUNIKASI PERSUASIF. Oleh : Firman T. Rahman, S.Sos, M.Si NIDN :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH HUBUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

UNIVERSITAS ISLAM MALANG. Standard Operating Procedure (SOP) MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN

PETUNJUK TEKNIS. Nomor Mata Kuliah : Semester : 2 Prasyarat : - Program Studi : Pendidikan Teknologi Agroindustri

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) (Course Design) MATA KULIAH: SOSIOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS DAKWAH IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH KOMUNIKASI KONTEMPORER

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Panduan Pembimbingan Akademik Program Studi Pendidikan Sejarah

SISTEM OPERASI LANJUT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) SISTEM OPERASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM)

KKKF33108 KOMPUTER DAN MASYARAKAT

BAB 1 INFORMASI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PENERAPAN AUTHENTIC ASSESMENT PADA MATA KULIAH IPS TERPADU SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2016/2017. Fitra Delita 1

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

KBKF73113 SISTEM INFRASTRUKTUR

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PENGANTAR FOTOGRAFI

PEDOMAN PEMBELAJARAN DAN MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PERKULIAHAN (GBPP),

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. : Pengembangan Pendidikan IPS SD. No. Dokumen Revisi: Tgl. Berlaku Hal.

Pancasila. Agama. Materi ajar (v)

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA.

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KONTRAK KULIAH MK PEMBELAJARAN IPA DI SD Untuk Mahasiswa PGSD Semester 3. Dosen: Nurratri Kurnia sari, S.Pd., M.Pd.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS. Program Studi Administrasi Bisnis

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER. Oleh : Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN :

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

Manual Prosedur Akademik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPS) PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR FKIP UNSWAGATI CIREBON 2017

SILABUS. Nama Mata Kuliah : Model-Model PAUD Kode Mata Kuliah : UD 102. Semester : 6 Tahun Ajaran : 2013/2014

ANIMASI KOMPUTER DAN MULTIMEDIA

PERBAIKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA MATA KULIAII STRUKTUR HEWAN. Arnentis dan Elya Febrita.

SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501)

A. Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

SILABUS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Dosen Pengampu : Hendra Wijayanto, S.Sos, M.Si

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Panduan Proses Validasi Soal Ujian (UTS-UAS)

BAB I PENDAHULUAN. yang nantinya dapat memberikan hasil berupa perubahan pada diri siswa.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P S ) PELAKSANA AKADEMIK MATA KULIAH TEORI KOMUNIKASI. Oleh : Firman Taufiqurrahman, S.Sos, M.Si NIDN :

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

II. SILABUS MATA KULIAH a. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Media Grafis Nomor Kode : TP 202

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

TUJUAN POB ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai: 1. Tata cara melaksanakan sistem pembelajaran KBK. 2. Peran dosen dan mahasiswa

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATAKULIAH TATA TEKNIK PENTAS JURUSAN/PRODI PENDIDIKAN TARI FAKULTAS BAHASA DAN SENI-UNY

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran tematik merupakan kegiatan pembelajaran dengan

Tanggal Pembuatan. Jumlah hal. 19 Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Taman Siswa Bima

RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (MANUAL MAHASISWA)

Lioni Anka Monalisa 23, Dinawati Trapsilasiwi 24 PENDAHULUAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN POLITEKNIK JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. upaya membangun interaksi bermakna antara guru dengan peserta didik lewat

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Oleh: TIM P3AI

Prosedur Monitoring Perkuliahan

RENCANA PELAKSANAAN SEMESTER (RPS) Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2015/2016 Nomor Dokumen :... LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN Mata Kuliah : Antropologi Indonesia Kode Mata Kuliah : MKK II 3530 sks/semester : 3 sks / V (lima) Status / Prasyarat : Mata Kuliah Wajib / - Fakultas Jurusan Program Studi Dosen Pengampu : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP) : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) : Pendidikan Sejarah : Kian Amboro, S.Pd., M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO JANUARI 2016

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL T.A. 2015/2016 No. Identitas Mata Kuliah 1. Mata Kuliah : Antropologi Indonesia 2. Kode Mata Kuliah : MKK II 3530 3. sks/semester : 3 sks / V (lima) 4. Status / Prasyarat : Mata Kuliah Wajib / - 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan (KIP) 6. Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) 7. Program Studi : Pendidikan Sejarah 8. Dosen Pengampu : Kian Amboro, S.Pd., M.Pd. Menyetujui, Metro, 13 Januari 2016 Ka. Prodi Pendidikan Sejarah, Dosen Pengampu Mata Kuliah, Kuswono, M.Pd. Kian Amboro, M.Pd. NIDN. 0229118701 NIDN. 0219099001 Mengetahui, A.n. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Wakil Dekan I, Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0219098502

LAPORAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN SEMESTER GASAL T.A. 2015/2016 MATA KULIAH ANTROPOLOGI INDONESIA A. Penyusunan Perencanaan Perkuliahan Antropologi Indonesia Mata kuliah Antropologi Indonesia muncul dengan latar belakang tuntutan dalam capaian pembelajaran program studi yang menyebutkan bahwa setiap lulusan Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro diharapkan mampu Menguasai konsep dasar Ilmu-Ilmu Sosial sebagai ilmu bantu Sejarah dalam menganalisis dan menulis Sejarah. Perencanaan yang disusun berorientasi pada pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning) dengan memfokuskan pada capaian pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi pada SCL ini tercermin dari kegiatan pembelajaran yang direncanakan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Satuan Acara Pembelajaran (SAP) dengan mengkolaborasikan metode pembelajaran Ekspositori, Discovery Learning, Small Group Discussion, dan Cooperative Learning. Dalam pembelajaran yang direncanakan, mahasiswa diharapkan dapat aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya melalui serangkaian kegiatan penyelesaian tugas-tugas belajar, eksplorasi berbagai sumber belajar, pemanfaatan berbagai media pembelajaran dalam rangka mengkonstruksi pengetahuan dan mengelola pengetahuan tersebut dalam diskusi ilmiah dengan rekan sejawat. Proses pembelajaran juga tidak hanya menekankan capaian pembelajaran dalam penguasaan materi, tetapi juga pengembangan karakter mahasiswa melalui pengintegrasian nilainilai ke-islaman universal. Sistem penilaian yang direncanakan dalam perkuliahan Antropologi Indonesia, telah mengacu pada standar penilaian pembelajaran sebagaimana yang dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 pasal 18 ayat 1. Penilaian yang direncanakan berpedoman pada prinsip penilaian yang mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan. Model penilaian/asesmen yang disusun menyesuaikan metode pembelajaran yang telah dipilih yang berorientasi pada SCL, yakni Asesmen Kinerja (Authentic Assesment atau Performance Assesment), yaitu asesmen yang terdiri dari tiga aktivitas dasar yaitu, dosen memberikan tugas (termuat dalam Rencana Tugas Mahasiswa/RTM, dan Lembar Kerja Mahasiswa), mahasiswa menunjukkan kinerjanya, dan dinilai berdasarkan indikator tertentu dengan instrumen rubrik (termuat dalam Rubrik Penilaian Tugas Mahasiswa/RPTM).

B. Pelaksanaan Perkuliahan Antropologi Indonesia Perkuliahan Antropologi Indonesia dilaksanakan dengan berpedoman pada perencanaan (RPS) dan kesepakatan kegiatan perkuliahan (Kontrak Perkuliahan) yang telah ditetapkan diawal periode pembelajaran. Rencana kegiatan pembelajaran mahasiswa berupa penugasan kelompok dan mandiri, penugasan terstruktur dan tidak terstruktur, pembahasan dan pemecahan permasalahan dalam forum diskusi, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester telah dilaksanakan. Jumlah pertemuan dalam satu semester telah terpenuhi, sebanyak 16 kali pertemuan dengan 14 kali tatap muka dan 2 kali pertemuan untuk ujian (UTS & UAS). C. Hasil Pelaksanaan Perkuliahan Antropologi Indonesia Hasil pelaksanaan perkuliahan Antropologi Indonesia ditunjukkan dengan nilai akhir yang diperoleh oleh mahasiswa, yang merupakan akumulasi dari beberapa komponen penilaian selama satu semester. Dari data nilai akhir yang diperoleh, dapat disimpulkan 97% mahasiswa (32 mahasiswa) lulus, dan 3% mahasiswa (1 mahasiswa) tidak tuntas. Berikut disajikan persentase perolehan nilai akhir Antropologi Indonesia: Nilai Akhir (0-10) Huruf Mutu (HM) Jumlah Mahasiswa Persentase Pencapaian Nilai 79,5 100 A - - 76,5-79,4 A- - - 72,5 76,4 B+ 3 9,4 68,5 72,4 B 14 43,8 64,5-68,4 B- 13 40,6 60,5-64,4 C+ - - 56,5 60,4 C 1 3,1 52,5-56,4 C- - - 48,5-52,4 D - - < 48,5 E 1 3,1 Jumlah 32 100,0 D. Hasil Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa Proses perkuliahan Antropologi Indonesia dievaluasi juga oleh mahasiswa melalui instrumen Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) yang didistribusikan oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM), dengan rata-rata nilai kemampuan dosen dalam aspek Perencanaan Perkuliahan, Pelaksanaan Perkuliahan, dan Evaluasi Perkuliahan adalah 4,09 (skala 1-5) dan termasuk dalam kategori Baik. Meskipun demikian, hasil rata-rata tersebut tidak memberikan gambaran spesifik kondisi pembelajaran yang sebenarnya, mengingat masih banyak catatan yang diberikan oleh mahasiswa berupa kritik dan

Skala Penilaian 1-5 saran perihal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan yang telah dilaksanakan. Berikut adalah rata-rata hasil Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa (EDOM) untuk mata kuliah Antropologi Indonesia berdasarkan aspek Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi: Rata-rata Hasil Penilaian EDOM Mata Kuliah Antropologi Indonesia Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi 4,25 4,2 4,15 4,1 4,05 4 3,95 3,9 3,85 3,8 3,75 4,2 4,1 Aspek Penilaian 3,9 E. Analisis Hasil Perencanaan, Pelaksanaan Perkuliahan, dan Hasil Perkuliahan Mahasiswa Berdasarkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan yang telah dilaksanakan, maka dijumpai adanya kondisi yang tak sejalan. Kondisi ideal yang diharapkan dalam perencanaan ternyata tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan rencana. Setelah evaluasi dilaksanakan pun, ternyata hasil pembelajaran mahasiswa belum optimal, meskipun dapat dinyatakan hampir semua mahasiswa lulus dalam mata kuliah ini. Berikut beberapa gambaran kondisi pelaksanaan yang belum sesuai dengan perencanaan: 1. Di dalam perencanaan, dijelaskan yang menjadi capaian pembelajaran tidak hanya sekedar menekankan kepada penguasaan materi (kognitif) dan psikomotor saja, akan tetapi kompetensi afektif juga menjadi bagian dari capaian pembelajaran mata kuliah. Student Centered Learning yang menjadi orientasi pembelajaran ini, menegaskan bahwa mahasiswa harus menunjukkan kinerja yang bersifat kreatif yang mengintegrasikan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afeksi secara utuh. Capaian pembelajaran ranah afektif

dalam mata kuliah ini ini adalah berupa tuntutan dalam setiap materi pembelajaran untuk mengaitkan dengan nilai ke-islaman yang universal, mengembangkannya, hingga terinternalisasi dalam diri mahasiswa. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pembelajaran masih terkesan menekankan penguasaan kognitif dan psikomotor. Hal ini dibuktikan dengan serangkaian tugas dan kegiatan belajar mahasiswa yang hanya diukur dengan rubrik penilaian yang sangat jelas hanya mengukur aspek kognitif dan psikomotor. Pengembangan kompetensi afektif belum mendapatkan tempat dalam pengukuran hasil belajar, bahkan untuk menentukan nilai akhir kelulusan mata kuliah sekalipun (Tugas/Kuis, UTS, dan UAS). Sehingga dapat disimpulkan, capaian pembelajaran ranah afektif belum terukur secara jelas ketercapaiannya, padahal dalam perencanaan (Course Learning Outcome) hal tersebut wajib tercapai. 2. Jumlah minggu yang direncanakan dalam perencanaan tidak sesuai dengan jumlah minggu yang tersedia. Meskipun pada akhirnya terpenuhi dengan menambah jumlah pertemuan dalam satu minggu, tetapi kondisi tersebut bukanlah kondisi yang diharapkan, sehingga pada akhirnya menimbulkan kesan bahwa keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh jumlah tatap muka, padahal proses belajar tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sejauh mana mahasiswa menunjukkan perubahan perilaku dan kemampuan berpikir menjadi semakin baik. Kesenjangan antara perencanaan dengan pelaksanaan, dikarenakan jumlah pekan dalam semester ganjil banyak terpotong oleh pekan tidak efektif. Sehingga pekan-pekan efektif yang seharusnya digunakan untuk tatap muka berkurang jumlahnya. Hal ini juga dikarenakan, diawal semester dosen tidak melakukan pemetaan/analisis pekan efektif untuk mengantisipasi jumlah pekan efektif yang sedikit jumlahnya. 3. Alokasi waktu yang terbatas tetapi belum diperhitungkan oleh dosen ketika proses perencanaan, menyebabkan hingga menjelang minggu akhir perkuliahan sejumlah materi pembelajaran dan tugas belajar mahasiswa belum tuntas. Sehingga tugas tidak terstruktur mahasiswa yang seharusnya dikerjakan secara mandiri dan dengan waktu yang cukup, menjadi tugas kelompok dengan waktu yang sangat terbatas, mengingat minggu-minggu akhir perkuliahan semakin dekat. 4. Dari kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dijumpai bahwa mahasiswa masih kesulitan menangkap makna esensi materi pembelajaran. Meskipun dalam

pembelajaran sesuai dengan perencanaan dimana mahasiswa aktif dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya, tetapi tidak sedikit mahasiswa yang belum memahami makna dari tugas-tugas yang mereka kerjakan. Kemudian, dijumpai pula bahwa kemampuan mahasiswa dalam menyimak dan membuat peta alur berpikir sebagai kunci pemahaman masih sangat minimal. Mahasiswa sangat ketergantungan pada bahan tayang dan fotokopi handout dari dosen maupun fotokopi makalah kelompok yang telah dipresentasikan rekanrekannya. Hal ini sangat jelas terlihat ketika pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester mahasiswa membawa semua kumpulan materi-materi tersebut (karena memang ketika ujian diperbolehkan membuka catatan), dengan asumsi semakin banyak bahan materi yang mereka bawa akan memudahkan mereka dalam mengerjakan soal ujian, padahal dalam soal ujian yang menjadi penekanan adalah kemampuan menganalisa permasalahan bukan kemampuan menyalin dari sumber. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih aktif secara aktivitas belajar (mengerjakan tugas, mempresentasikan dan berdiskusi) tetapi belum aktif secara psikologis dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Hal ini kemungkinan yang kemudian menjadi alasan mengapa terdapat gap antara nilai-nilai tugas mahasiswa yang cukup tinggi dengan nilai hasil ujian yang sangat belum optimal. Beberapa gambaran kondisi di atas adalah, situasi yang terjadi selama pelaksanaan perkuliahan yang belum sesuai dengan gambaran ideal yang tercantum dalam perencanaan. Sejalan dengan hasil evaluasi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap kinerja dosen juga menunjukkan hal yang senada, dimana rata-rata skor aspek perencanaan dapat dinyatakan baik yakni 4,2 (skala 1-5), dan mengalami penurunan rata-rata skor untuk aspek pelaksanaan yakni 4,1 (skala 1-5), serta kembali menurun rata-rata skor untuk aspek evaluasi menjadi cukup, yakni 3,9 (skala 1-5). Sehingga dapat disimpulkan hasil pengamatan yang dilakukan dosen terhadap proses secara keseluruhan dan juga penilaian mahasiswa terhadap perkuliahannya selama satu semester menunjukkan kesamaan, bahwa poin-poin yang telah direncanakan belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan ketika proses pelaksanaannya. Berangkat dari hal tersebut, maka kemudian perlu dirumuskan rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah agar permasalahan yang sama tidak kembali terjadi di semester selanjutnya.

F. Rencana Tindak Lanjut Dari beberapa permasalahan di atas yang merupakan kondisi tak sejalan dari apa yang direncanakan dengan pelaksanaan, perlu dirumuskan rencana tindak lanjut penyelesaian masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Dosen mata kuliah perlu menyusun instrumen pengukuran capaian pembelajaran ranah afektif, agar ketercapaian capaian pembelajaran afeksi berupa pengembangan nilai-nilai ke-islaman hingga terinternalisasi dalam diri mahasiswa dapat diidentifikasi tingkat ketercapaiannya. 2. Di tahap awal perencanaan, dosen perlu membuat pemetaan/analisis jumlah pekan selama satu semester, untuk mengantisipasi pekan-pekan tidak efektif yang nantinya tidak memungkinkan digunakan untuk tatap muka. Meskipun sesungguhnya pembelajaran yang baik tidak diukur dari jumlah tatap muka, tetapi setidaknya dosen dapat membuat perencanaan pengalaman belajar mahasiswa dengan memilih strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan jumlah alokasi waktu yang tersedia. 3. Ketika membangun kesepakatan dengan mahasiswa mengenai pengalaman belajar yang akan dilakukan selama satu semester, dosen harus memastikan mahasiswa memahami alasan dan makna dari strategi/metode yang dipilih, untuk menghindari kembali terjadinya mahasiswa paham secara prosedural/teknis tetapi tidak paham secara hakikat/esensi yang kemudian berimplikasi mahasiswa melakukan aktivitas belajar secara fisik tetapi belum melakukan aktivitas belajar secara psikologis, yakni mengkonstruksi pengetahuan. Ketika selama proses pelaksanaan perkuliahan, dosen juga perlu kembali memberikan penegasan atau menstrukturkan kembali kondisi pembelajaran apabila dirasa mulai tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga semua aktivitas dan tujuan yang direncanakan, yang dilaksanakan, dan yang dihasilkan/dievaluasi dapat konsisten.