KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan 12/17/2009

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

BAB III LANDASAN TEORI

DP 4.1.5c1. DP 4.1.5c2. DP j 4.2 SASARAN DAN PROGRAM MUTU TAHUN PENGENDALIAN DAN KAJIULANG DOKUMEN SISTEM MUTU KAJI-ULANG DOKUMEN MUTU

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

STANDAR INTERNASIONAL

DP SNI : Persyaratan umum kompetensi Laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi (Full Adoption of ISO/IEC 17025)

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

Pedoman KAN KLASIFIKASI KETIDAKSESUAIAN

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

Sistem manajemen mutu Persyaratan

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

PROSEDUR MUTU LSPro-BBIA

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

Oleh: Dr. Widarto, M.Pd.

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 6 Universitas Indonesia

AUDIT SML SML

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

PEDOMAN KAN MENGENAI INTERPRETASI ISO/IEC 17025:2005. Issue Number : 3 April 2016

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Standard Operating Procedure Audit Internal

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Pedoman: PD Rev. 02

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

PROSEDUR MUTU ABI-Pro

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

Komite Akreditasi Nasional

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

( (021) : (021) NSS : NIS : NPSN

Manual Prosedur Audit Internal

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) Web site:

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Manual Prosedur Audit Internal

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PREVENTIF PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

MANAJEMEN LAB LECTURE 3. By Djadjat Tisnadjaja, Universitas Nusa Bangsa, Bogor

MANUAL PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI

Manual Prosedur. Tindakan Korektif dan Pencegahan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PREVENTIF

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Manual Prosedur Audit Internal

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Telp. (022) Fax. (022)

Manual Prosedur. Audit Internal

Manual Prosedur TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

Manual Prosedur Tindakan Pencegahan dan Korektif

Manual Prosedur. Audit Internal

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai

Manual Prosedur Tindakan Korektif dan Pencegahan

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

Transkripsi:

KETIDAK SESUAIAN DAN TINDAKAN KOREKSI Masdiana C Padaga Disampaikan pada Pelatihan Audit Laboratorium Berbasis ISO/IEC 17025-2008 untuk Audit Internal. Universitas Brawijaya, Malang 12-14 April 2016

Perkembangan ISO/IEC 17025 ISO Guide 25:1978 ISO 9000 series:1987 ISO/IEC Guide 25 :1982 ISO 9000 series:1994 ISO/IEC Guide 25:1990 ISO 9000 series:2000 ISO/IEC 17025:1999 ISO/IEC 17025:2005 Aplication: May 2007 SNI 19-17025 -2000

STRUKTUR SNI ISO/IEC 17025:2008 Daftar Isi Prakata Pendahuluan 1. Ruang lingkup 2. Acuan normatif 3. Istilah dan definisi 4. Persyaratan Manajemen 5. Persyaratan Teknis Lampiran Pustaka

STRUKTUR SNI ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan Manajemen 4.1 Organisasi 4.2 Sistem Manajemen 4.3 Pengendalian Dokumen 4.4 Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak 4.5 Sub kontrak pengujian dan kalibrasi 4.6 Pembelian jasa dan perbekalan 4.7 Pelayanan kepada pelanggan 4.8 Pengaduan 4.9 Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai 4.10 Peningkatan/Improvement 4.11 Tindakan Perbaikan 4.12 Tindakan Pencegahan 4.13 Pengendalian rekaman 4.14 Audit Internal 4.15 Kaji Ulang Manajemen Persyaratan Teknis 5.1 Umum 5.2 Personel 5.3 Kondisi akomodasi dan kondisi lingkungan 5.4 Metode pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode 5.5 Peralatan 5.6 Ketertelusuran pengukuran 5.7 Pengambilan contoh (sample) 5.8 Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi 5.9 Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi 5.10 Pelaporan hasil

Hirarki Dokumen Mutu Dok. level I mencakup/menjadi acuan untuk Dok level II, III Dan IV I. PANDUAN MUTU II. PROSEDUR MUTU III. INSTRUKSI KERJA IV. DOKUMEN PENDUKUNG

Audit Internal ISO 17025 Klausal 4.14 4.14.1 Laboratorium harus secara periodik, dan sesuai dengan jadwal serta prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, menyelenggarakan audit internal untuk memverifikasi kegiatan berlanjut sesuai dengan persyaratan sistem manajemen dan Standar Internasional ini.

Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai ISO 17025 klausal 4.9 4.9.1 Laboratrium harus mempunyai suatu kebijakan dan prosedur yang harus diterapkan bila terdapat aspek apapun dari pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang mereka lakukan, atau hasil yang diperoleh pekerjaan mereka, tidak sesuai dengan prosedur mereka, atau persyaratan customer yang telah disetujui. Kebijakan dan prosedur harus memastikan bahwa: 4.9.2 Bila evaluasi menunjukkan bahwa pekerjaan yang tidak sesuai dapat terjadi kembali, atau adanya keraguan pada keseuaian kegiatan laboratorium dengan kebijakan dan prosedur, prosedur tindakan perbaikan pada 4.11 harus segera diikuti

ISO 17025 klausal 4.9.1 a) Tanggung jawab dan kewenangan untuk pengelolaan pekerjaan yang tidak sesuai ditentukan dan tindakan (termasukmenghentikan pekerjaan dan menahan laporan pengujian dan sertifikat kalibrasi sebagaimana yang diperlukan) ditetapkan dan dilaksanakan bila ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai; b) Evaluasi dilakukan terhadap signikansi ketidaksesuain pekerjaan c) Perbaikan segera dilakukan bersamaan dengan keputusan penerimaan pekerjaan yang ditolak atau yang tidak sesuai d) Bila diperlukan, customer diberitahu dan pekerjaan dibatalkan e) Tanggung jawab untuk menyetujui dilanjutkannya kembali pekerjaan harus ditetapkan

Tindakan Perbaikan ISO 17025 klausal 4.11 4.11.1 Umum Laboratorium harus menetapkan kebijakan dan prosedur serta harus memberikan kewenangan yang sesuai untuk melakukan tindakan perbaikan bila pekerjaan yang tidak sesuai atau penyimpangan kebijakan dan prosedur di dalam sistem manajemen atau pelaksanaan teknis telah diindentifikasi 4.11.2 Analisis penyebab Prosedur tindakan perbaikan harus dimulai dengan suatu penyelidikan untuk menentukan akar penyebab permasalahan

Tindakan Perbaikan ISO 17025 klausal 4.11 4.11.3 Pemilihan dan pelaksanaan tindakan perbaikan Laboratorium harus memilih dan melakukan tindakan perbaikan paling memungkinkan untuk meniadakan masalah dan mencegah terjadinya kembali. Tindakan perbaikan harus dilakukan sampai tingkat yang sesuai dengan besar dan resiko masalah. Laboratorium harus mendokumentasikan dan menerapkan setiap perubahan yang diperlukan sebagai hasil dari penyelidikan tindakan perbaikan.

Tindakan Perbaikan ISO 17025 klausal 4.11 4.11.4 Pemantauan tindakan perbaikan Laboratorium harus memantau hasil untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan telah efektif. 4.11.5 Audit tambahan Apabila identifikasi dari ketidaksesuaian atau penyimpangan menimbulkan keraguan pada kesesuaian laboratorium dengan kebijakan dan prosedur mereka, atau pada kesesuaian dengan standar ini, laboratorium harus memastikan bahwa bidang kegiatan yang terkait harus segera diaudit sesuai dengan 4.14.

Tindakan pencegahan ISO 17025 klausal 4.12 4.12.1 Peningkatan yang dibutuhkan, baik teknis maupun berkaitan dengan sistem manajemen, harus diidentifikasi. 4.12.2 Prosedur untuk tindakan pencegahan harus mecakup tahap awal tindakan dan penerapan pengendalian untuk memastikan efektivitasnya

DEFINISI Temuan ketidak sesuaian : temuan ketidaksesuaian penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) laboratorium terhadap Standar yang telah ditetapkan. Tindakan koreksi : Adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan temuan ketidak sesuaian Acuan ketidak sesuaian : 1. SNI ISO 17025 : 2008 2. Dokumen Panduan Mutu yang valid 3. Dokumen prosedur dan Instruksi Kerja 4. Formulir dan Rekaman

Tahapan penulisan ketidak sesuaian dalam audit internal Mengamati penerapan SMM di laboratorium : - Mengamati penerapan Dokumen prosedur dan Instruksi kerja - Mengamati penggunaan formulir yang telah ditetapkan. - Mengamati ketelusuran dokumen dengan mengamati rekaman Disebut temuan ketidak sesuaian apabila : - Terdapat pernyataan dalam Panduan Mutu yang tidak ditemukan buktinya atau tidak sesuai dengan fakta yang diterapkan. contoh : struktur organisasi, tidak mutakhir. - Terdapat tahapan dalam dokumen prosedur dan atau Instruksi kerja yang tidak dilakukan atau diterapkan. - Terdapat formulir yang telah ditetapkan tetapi tidak digunakan,

Audit terhadap manajemen teknis : Pengecekan terhadap kesesuaian antara prosedur teknis pengujian dengan rekamannya Audit terhadap manajemen administrasi : Pengecekan terhadap dokumentasi kompetensi personel penguji Pengecekan terhadap mampu telusur dokumen Pengecekan terhadap MOU dengan pihak subkontraktor Pengecekan dokumentasi pemenuhan persyaratan subkontraktor yang ditetapkan

Tindakan Koreksi Tahapan pelaksanaan tindakan koreksi Menetapkan akar masalah ketidaksesuaian ( dengan menggunakan pohon masalah) Menetapkan tindakan koreksi : tindakan yang langsung dapat menghilangkan akar masalah Menetapkan tindakan perbaikan : yaitu tindakan yang dilakukan agar akar masalah tidak kembali lagi terjadi

ANALISIS AKAR MASALAH Contoh 1 (Manajemen): Kaji ulang manajemen (KUM) terakhir telah dilakukan pada tanggal 24 26 November 2014. Notulen hasil rapat KUM belum menggunakan form terkendali FM06/DP 4.2.2 Sumber informasi masalah : Asesmen surveilen KAN tahun 2015 Masalah yang teridentifikasi Notulen (KUM) tahun 2014 tidak menggunakan form terkendali FM-06/DP 4.2.2

Analisis masalah : 1. mengapa Notulen kaji ulang manajemen tahun 2014 tidak menggunakan form form terkendali FM-06/DP 4.2.2? Karena personil yang ditunjuk sebagai notulen belum memahami pentingnya menggunakan form terkendali FM- 06/DP 4.2.2 untuk menyusun notulen. 2. Mengapa personil yang ditunjuk sebagai notulis belum memahami pentingnya menggunakan form terkendali FM- 06/DP 4.2.2 untuk menyusun notulen? Karena penggunaan form terkendali FM-06/DP 4.2.2 untuk menyusun notulen yang diatur didalam Dokumen prosedur 4.2.2. tentang kaji ulang manajemen belum disosialisasikan.

Akar masalah : Penggunaan form FM-06/DP 4.2.2 dalam implementasi DP 4.2.2. kaji ulang manajemen belum disosialisasikan. Tindakan Koreksi : Melakukan sosialisasi penggunaan form FM- 06/DP 4.2.2 untuk membuat notulen sebagai inplementasi dari DP 4.2.2. Kaji ulang manajemen Tindakan perbaikan : menggunakan form FM-06/DP 4.2.2 untuk membuat notulen sebagai inplementasi dari DP 4.2.2. Kaji ulang manajemen tahun 2015

Contoh 2 (Manajemen): Laboratorium belum memiliki prosedur dan rekaman untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan bagi personil untuk tahun 2014. Sumber informasi masalah : Asesmen surveilen KAN tahun 2015 Masalah yang teridentifikasi Tidak ada Prosedur evaluasi efektivitas pelatihan bagi personil Tidak tersedia rekaman evalausai efektivitas pelatihan tahun 2014

Analisis masalah 1. mengapa Tidak ada rekaman efektivitas pelatihan tahun 2014? Karena personil laboratorium belum memahami pentingnya rekaman efektifitas pelatihan. 2. Mengapa personil laboratorium belum memahami pentingnya rekaman efektifitas pelatihan?karena prosedur evaluasi efektifitas pelatihan tidak ada 3. mengapaprosedur evaluasi efektivitas pelatihan bagi personil tidak ada? Karena kaji ulang dokumentasi sistem mutu tidak dilakukan

Akar masalah : Dokumentasi Sistem Mutu belum dikaji ulang Tindakan Koreksi Melakukan kaji ulang dokumentasi sistem mutu Lab. Menambahkan dokumen prosedur evaluasi efektifitas pelatihan Tindakan perbaikan Melakukan sosialisasi prosedur evaluasi efektifitas pelatihan Menyediakan rekaman evaluasi efektifitas pelatihan pada tahun 2015

Contoh 3 (Teknis): Pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA belum sesuai dengan peruntukannya Sumber informasi masalah : Asesmen surveilen KAN tahun 2015 Masalah yang teridentifikasi Pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA belum sesuai dengan peruntukannya

Analisis masalah 1. mengapa Pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA belum sesuai dengan peruntukannya? Karena personil laboratorium belum memahami pentingnya Pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA belum sesuai dengan peruntukannya 2. Mengapa personil laboratorium belum memahami pentingnya Pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA belum sesuai dengan peruntukannya? Karena Instruksi kerja pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA tidak tersedia. 3. Mengapa Instruksi kerja pengelolaan dan identifikasi inkubator di ruang pengujian ELISA tidak tersedia? Karena belum dilakukan kaji ulang dokumen mutu level III (instruksi kerja).

Akar masalah : Belum dilakukan kaji ulang dokumen sistem mutu, untuk level III Tidak tersedia instruksi kerja pengelolaan dan identifikasi refrigerator di ruang pengujian ELISA Koreksi Melakukan kaji ulang dokumen level III (Instruksi Kerja/IK) Menyediakan Instruksi kerja pengelolaan dan identifikasi refrigerator di ruang pengujian ELISA Tindakan perbaikan Melakukan sosialisasi penerapan Instruksi kerja pengelolaan dan identifikasi refrigerator di ruang pengujian ELISA Menyusun bahan dan memberi identitas sesuai dengan ruang lingkup dan bahan uji

Contoh 4 (Teknis) : Laboratorium A belum melakukan rekaman penggunaan lampu UV pada Biosafety Cabinet sehingga tidak diketahui masa kerja dari lampu UV Sumber informasi masalah : Asesmen surveilen KAN tahun 2015 Masalah yang teridentifikasi Tidak ada rekaman penggunaan lampu UV pada Biosafety Cabinet

Analisis masalah 1. Mengapa tidak ada rekaman penggunaan lampu UV pada Biosafety Cabinet di Lab A? Karena personil lab A belum memahami pentingnya merekam penggunaan lampu UV pada Biosafety Cabinet 2. Mengapa personil lab A belum memahami pentingnya merekam penggunaan lampu UV pada Biosafety Cabinet? Karena IK penggunaan lampu UV di lab A tdk tersedia. 3. Mengapa IK penggunaan lampu UV di lab A tidak tersedia? Karena belum dilakukan kaji ulang dokumen mutu level III.

Akar masalah : Belum dilakukan kaji ulang dokumen sistem mutu, untuk level III (Instruksi kerja) Tidak tersedia IK penggunaan lampu UV di lab A Tindakan Koreksi Melakukan kaji ulang dokumen level III (Instruksi Kerja) Menyediakan Instruksi kerja penggunaan lampu UV di lab A (IK dilampirkan) Tindakan perbaikan Melakukan sosialisasi penerapan Instruksi kerja penggunaan lampu UV di lab A (Bukti sosialisasi : daftar hadir, notulen dan materi IK dilampirkan) Menyediakan rekaman penggunaan lampu UV di lab A (rekaman penggunaan lampu UV dilampirkan)