KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN PELATIHAN DASAR P2KP BAGI KONSULTAN PELAKSANA DAERAH DAN FASILITATOR REPLIKASI PROGRAM P2KP

Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PELATIHAN DASAR BAGI KONSULTAN REPLIKASI PROGRAM REPLIKASI P2KP KHUSUS BALI Di Kab. Jembrana & Kab.

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

KERANGKA ACUAN TRAINING OF TRAINER (TOT) DASAR PEMANDU NASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PELATIHAN DASAR P2KP BAGI SATKER/PPK PROVINSI/KOTA/KABUPATEN DALAM RANGKA PELAKSANAAN & PEMAHAMAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN ANGGARAN 2011

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

Replikasi Program KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009

LOKALATIH KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN. Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara. Karo, 02 Juni 2007

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

No KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

reciprocal dengan menggalang kemitraan sinergis antara pemerintah,

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

KERANGKA ACUAN RAPAT KOORDINASI DAN TRAINING OF TRAINER PENGUATAN PEMANDU NASIONAL KONSULTAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) KONSULTAN MANAJEMEN WILAYAH (KMW)

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

BAB III METODOLOGI KAJIAN

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

Tahapan Pemetaan Swadaya

PEDOMAN TEKNIS SIKLUS KOTA

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

PEDOMAN UMUM PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) - II

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

Strategi Pengembangan Kapasitas

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

DUKUNGAN SWADAYA MASYARAKAT DALAM PROGRAM P2KP ATAU PNPM MANDIRI PERKOTAAN. Oleh SLAMET SANTOSO

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

KOLABORASI PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KOTA PEKANBARU Lusi Dwi Putri 1)

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah untuk berupaya mencari jalan keluar, agar kemiskinan dapat. ditanggulangi tanpa mengabaikan pertumbuhan ekonomi.

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PAKET. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu. Pengertian dan Tata Cara DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PERKOTAAN MANDIRI

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

Seleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut:

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

Penanggung jawab: Kepala PMU : Ir. Danny Sutjiono Pimpro P2KP : Ir. Arianto, Dipl. SE, MT

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

REKAPITULASI (DATA SUMBER) UJI PETIK KMP P2KP ADVANCED PERIODE STATUS : FEBRUARI 2010

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Review Pelaksanaan Siklus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

P2KP. Bersama Membangun Kemandirian Dalam Mewujudkan Permukiman Berkelanjutan

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP I. LATAR BELAKANG Salah satu prioritas pembangunan saat ini adalah penanggulangan kemiskinan dengan target pada tahun 2009, jumlah penduduk miskin diharapkan menjadi 8,2 %. Kemiskinan di wilayah perkotaan, ditandai dengan kondisi masyarakat yang tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas permukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, dan mata pencaharian yang tidak menentu. Pemerintah Indonesia, melalui Departemen Pekerjaan Umum, telah melakukan berbagai upaya penanganan masalah kemiskinan di perkotaan. Salah satu diantaranya ialah Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan sejak tahun 1999. Dari hasil pelaksanaannya, tampak perkembangan yang positif, khususnya dengan terwujudnya kelembagaan komunitas lokal, yakni Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang representatif dan mengakar di masyarakat dan tersusunnya Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) melalui perencanaan partisipatif dengan melibatkan seluruh masyarakat di keluarahan/desa, sebagai modal bagi masyarakat melakukan upaya penanggulangan kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan. Disadari bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan perlu didukung oleh Pemerintah Kota/Kabupaten maupun kelompok peduli setempat, untuk terwujudnya kemitraan yang sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan kelompok peduli dalam penanggulangan kemiskinan sesuai prinsip-prinsip good governance. Mengingat terbatasnya wilayah pelayanan P2KP, beberapa Pemerintah Propinsi/Kota/ Kabupaten yang mempunyai komitmen terhadap penanggulangan kemiskinan menyatakan ingin memperluas cakupan wilayah penanggulangan kemiskinan di daerahnya dengan menggunakan konsep P2KP. Pemerintah pusat mengapresiasi terhadap komitmen dan inisiatif dari pemerintah Kota/Kabupaten tersebut dengan nama Replikasi Program P2KP. Untuk mendukung pelaksanaan Replikasi Program P2KP tersebut diperlukan adanya pemahaman yang sama tentang Konsep P2KP dan Replikasi program P2KP serta strategi pendampingannya. Dengan demikian untuk dapat melaksanakan tugasnya maka para pelaku dituntut untuk peka terhadap masalah kemiskinan serta terampil dalam memfasilitasi sesuai fungsi dan tugas para pelaku. Oleh karena itu para pelaku tersebut perlu mendapatkan pelatihan penguatan substansi sebagai pembekalan awal sebelum melaksanakan tugasnya. Halaman 1

II. TUJUAN Peserta memahami kebijakan dan prioritas penanggulangan kemiskinan tingkat Nasional dan Kota/Kabupaten Peserta memahami tentang konsep, metodologi, tujuan, visi dan misi P2KP Peserta memahami tentang konsep dan strategi implementasi Replikasi P2KP Peserta memahami peran Pemda dan steakholder dalam Replikasi Program P2KP Peserta mempunyai motivasi untuk lebih mengoptimalkan kegiatan penanggulangan kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan. III. KELUARAN Pelaku replikasi program P2KP mempunyai kesadaran kritis terhadap kemiskinan, memahami substansi P2KP dan Replikasi P2KP secara holistik serta mampu memfasilitasi dan memotivasi masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan. Tersedianya Pemkot/kab dan stakeholder yang memahami kebijakan penangguilangan kemiskinan dan mempunyai motivasi untuk bersama melaksanakan kebijakan tersebut. Tersedianya Pemkot/kab dan stakeholder yang mempunyai motivasi untuk mengopyimalkan kegiatan replikasi program P2KP. Adanya rencana kerja bersama untuk melaksanakan kegiatan replikasi Program P2KP. IV. MATERI DAN POKOK BAHASAN Adapun materi-materi yang akan dibahas dalam pelatihan ini adalah : Modul 1 : Kebijakan Nangkis Nasional Modul 2 : Arah dan Kebijakan Nangkis Kota/Kabupaten Modul 3 : P2KP dan Penanggulangan Kemiskinan tingkat Kota/Kabupaten Modul 4 : Konsep Replikasi P2KP Modul 5 : Strategi Implementasi dan Siklus Replikasi P2KP Modul 6 : Peran Pemda & Stake Holder dalam Replikasi Program P2KP Modul 7 : Rencana Kerja dan Tindak Lanjut (GBPP Terlampir) V. METODOLOGI PELATIHAN Kegiatan pelatihan mendasarkan pendekatan pendidikan kritis yang mengedepankan dialog antara pemandu dengan peserta ataupun antara peserta dengan peserta yang lain sehingga diharapkan terjadi proses pemahaman yang mendalam dan saling memperkaya wawasan. Untuk menciptakan iklim yang dialogis menggunakan cara Pendidikan Orang Dewasa dimana peserta tidak dianggap sebagai murid sekolah yang tidak berpengatahuan melainkan diperlakukan sebagai peserta yang telah mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman. Halaman 2

Melalui proses belajar dan mengajar yang partisipatif tersebut diharapkan medorong peserta menjadi lebih aktif sehingga pemahaman terhadap materi pelatihan lebih cepat terjadi. VI. PESERTA, PEMANDU DAN NARASUMBER A. PESERTA Peserta pelatihan penguatan substansi ini adalah anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK) yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati melalui Surat Keputusan. B. PEMANDU Yang menjadi pemandu dalam pelatihan ini adalah KMP dan atau Pemandu Nasional yang ada di KMW. C. NARASUMBER SNVT Propinsi (Kebijakan Nangkis Nasional) dan Ketua TKPKD (Arah dan Kebijakan Nangkis Kota/Kabupaten) VII. PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN Pelaksana dari kegiatan ini adalah Pemerintah Daerah, dan dalam rangka pengendalian kulaitas maka perlu dibentuk panitia pengarah dan pelaksana. Untuk mengetahui efektivitas dan capaian pelatihan, maka perlu dilakukan evaluasi baik yang berhubungan dengan peserta, proses pelatihan maupun penyelenggaraanya dilakukan beberpa eveluasi antara lain : A. Pre dan Post Test, untuk melihat kemampuan peserta sebelum mendapatkan pelatihan. Dengan hasil test tersebut diharapkan terlihat tingkat kemampuan peserta, sehingga dapat ditindak lanjuti dalam proses pelatihan. B. Evaluasi harian : evaluasi ini dilakukan oleh peserta untuk mengetahui tingkat pemahaman mengenai materi serta terhadap pemandu. Evaluasi ini sebaiknya diadakan diadakan pada setiap topik, untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan benar-benar dipahami oleh peserta. (contoh form evaluasi terlampir. Pemda bisa melakukan modifikasi) C. Pengamatan pemandu terhadap peserta : evaluasi ini dilakukan oleh penanggungjawab kelas yang bertugas untuk mengamati perkembangan setiap peserta selama pelatihan yang dicatat dalam form. (contoh form evaluasi terlampir. KMW bisa melakukan modifikasi) VIII. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Lokalatih ini dilaksanakan 2 (dua hari) atau 19 JPL dengan mempertimbangkan Jam kerja Pemerintah Daerah. Sedangkan tempat pelaksanaan diharapkan yang nyaman, terjangkau dan feasible untuk kegiatan pelatihan dengan mempertimbangkan jumlah peserta. Halaman 3

IX. SUMBER PENDANAAN Dalam pelaksanaan pelatihan Penguatan substansi P2KP dan Replikasi P2KP sumber pendanaan dibebankan sepenuhnya kepada Pemeintah Daerah. X. PELAPORAN Pelaporan pelaksanaan pelatihan penguatan substansi P2KP dibuat oleh Pemerintah daerah, dimana pelaporan pelaksanaan disampaikan kepada Walikota/Bupati dan Dirjend Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta. Halaman 4

GBPP Pelatihan penguatan Substansi P2KP & Konsep Replikasi Program P2KP Topik Bahasan Tujuan Pembelajaran Metode Bahan Durasi Belajar Bersama (1 jam) Kebijakan Nangkis Nasional P2KP dan penanggulangan kemiskinan tingkat kota/kabupaten Arah Kebijakan Nangkis Kota / kabupaten Konsep Replikasi Strategi Implementasi dan Siklus Replikasi P2KP Peserta memahami kebijakan nasional dalam penanggulangan kemiskinan Peserta mempunyai komitmen untuk menindaklanjuti kebijakan nangkis tingkat nasional Peserta mampu merefleksikan konsep P2KP Peserta mengetahui Capaian P2KP yang sudah berjalan Peserta mempunyai komitmen untuk bersama menanggulangi kemiskinan melalui P2KP Peserta Mengetahui dan memahami arah Kebijakan nangkis kota / kabupaten Peserta Mengetahui dan memahami alasan yang mendasari adanya program replikasi P2KP Peserta mengetahui dan memahami konsep Replikasi Peserta mempunyai motivasi untuk terlibat didalam keg. replikasi P2KP Peserta mengetahui dan memahami strategi implementasi replikasi Peserta Mengetahui dan memahami Siklus replikasi Peserta Mempunyai motivasi untuk melaksanakan dengan baik kegiatan replikasi Tanya Jawab Tanya Jawab Diskusi Panel Testimony Tanya Jawab 2 JPL ( 90 ) 3 JPL (135 ) 2 JPL ( 90 ) 2 JPL (90 ) 3 JPL (135 )

Peran Pemda & Stakeholder Pemda & Stakeholder memahami paradigma peran pemda dan stakeholder dalam konteks pembangunan saat ini Pemda dan stakeholder memahami implikasi dari pergeseran paradigma peran pemda dan stakeholder terhadap proses pembangunan di masyarakat 3 JPL (135 ) Kesepakatan (RKTL) Pemda dan stakeholder memahami kedudukan dan peran yang dapat diberikan dalam Penanggulangan kemiskinan terutama Replikasi P2KP Peserta mempunyai komitmen dan rencana kerja untuk menindaklanjuti kegiatan Replikasi T O T A L Diskusi kelas 2 JPL (90 ) 19 JPL