Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar Pekerjaan : Pengadaan Kapal Pengawas (Long Boat) 1. KONDISI UMUM Spesifikasi teknis ini bersama dengan gambar-gambar yang diampirkan dimaksudkan untuk menerangkan pembuatan kapal untuk daerah-daerah yang disebutkan dibawah. Gambar dan spesifikasi teknis satu sama lain saling melengkapi, sesuatu yang tertulis dalam spesifikasi teknis dan tidak ada dalam gambar atau sebaliknya dianggap ada pada kedua-duanya. Kapal ini digerakkan oleh mesin jenis Outboard Marine Engine dengan jumlah 2 (Dua) buah, yang dilengkapi juga dengan bilge pump dan lain-lain untuk beroperasi di daerah selat.. Lambung kapal direncanakan berbentuk hard chine lambung tunggal yang didesain secara khusus agar kapal bisa berlabuh di bibir pantai (Beaching) dengan menggunakan sarana trolly. Lambung kapal dibuat dari bahan Fiberglass Reinforced Plastic (FRP), dimana bahan tersebut mempunyai kelebihan diantaranya; relative murah, ringan, serta mempunyai kekuatan yang cukup layak menurut peraturan klasifikasi terutama untuk kapal-kapal kecil. II. UKURAN UTAMA Ukuran utama kapal adalah : (ABT) Panjang antara garis tegak (LPP) : 8.00 meter Lebar (B) : 2.00 meter Tinggi (H) : 1.10 meter Sarat air (T) : 0,40 meter Mesin : 2 x 85 Hp (OBM) II.3. Pembagian Ruangan a) Ruang Buritan
Ruang buritan terletak dibawah geladak navigasi. Ruangan ini digunakan untuk: Tangki bahan bakar dengan kapasitas total 100 liter b) Ruang Navigasi Ruang kabin kemudi terletak di ruang navigasi yang di pergunakan untuk keperluan navigasi kapal yang dilengkapi dengan peralatan penunjang navigasi sebagaimana tercantum dalam daftar peralatan navigasi. c) Tangki Lambung Ganda Pada daerah bottom hull ruangan ini terdapat konstruksi kekuatan kapal serta sebagai alat penambah stabilitas kapal, dan pada daerah side hull dibuat kedap air sebagai salah satu faktor pertimbangan keselamatan (Safety buoyancy). III. KONSTRUKSI BADAN KAPAL III.1. Material Konstruksi laminasi fiberglass menggunakan bahan-bahan Fiberglass Resin Polyester [FRP] standart DNV Register. diperkuat dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok fiberglass. Susunan material badan kapal direncanakan mengacu pada persyaratan kekuatan dan keamanan dari Biro Klasifikasi Indonesia (comply to Class). Konstruksi lambung, geladak, dan kabin dibuat dari bahan fiberglass yang dicetak dengan female mould, menggunakan system hand lay up. Pada permukaan luar merupakan lapisan gelcoat tipe 2141 yang dicampur dengan pigment warna, sekaligus berfungsi untuk lebih meningkatkan kekedapan kapal. Untuk bahan baku FRP pada konstruksi kapal, bahan perekat yang digunakan adalah resin polyester untuk marine yang umum dignakan untuk pembuatan kapal, yaitu tipe 157 BQTN yang dikombinasikan dengan lapisan chopped strand mat (CSM), yang dikombinasikan dengan kain glass fibre multiaxial/multiaxial fabric (generasi ke-tiga dari CSM dan WR) :
Keel Bottom Side Shell Main Deck Lapisan : Sandwich Construction Fiberglass System Gading gading dan penegar lainnya Lapisan : Full lamination construction fiberglass system Transom dan dudukan mesin Lapisan : sandwich construction fiberglass system III.2. Lambung Lambung pada kapal ini adalah Konstruksi lambung kapal diperkuat dengan penguat-penguat melintang (Frame) dan memanjang kapal (stringer). Pada bagian bottom dipasang wrang dan side girder serta pada bagian sisinya dipasang side longitudinal. III.3. Lantai Lantai kapal menggunakan system menyatu sebagai satu kesatuan konstruksi kapal yang dicetak dengan metode single laminated dengan perencanaan ketebalan mengacu pada standar klas dari Biro Klasifikasi Indonesia.lantai dilapisi dengan karpet dari karet anti selip. III.4. Dinding Rumah Geladak Dinding rumah geladak merupakan satu kesatuan antara dinding ruang navigasi dan ruang penumpang. Dinding-dinding terbuat lapisan full fiberglass dengan lapisan karet sintesis didalamnya III.5. Pondasi Mesin Mesin pada kapal ini menggunakan jenis out board untuk menunjang pencapaian kecepatan kapal yang telah ditetapkan sehingga pondasi mesin harus dirancang berdasarkan perhitungan kekuatan dorongan mesin maksimum dan Mesin diikat dengan baut tahan karat.
III.6. Railing Railling kapal dibuat dari bahan stainless steel yang dipasang pada bagian buritan kapal untuk menambah keamanan dan keselamatan awak kapal maupun penumpang. III.7. Fender dan Dapra Sebagai penahan kemungkinan terjadi benturan lambung kapal dengan sisi dermaga, kapal dilengkapi dengan fender dari fiberglass sepanjang sisi kapal dan dapra yang terbuat dari karet dimana peralatan ini dipasang juga pada sisi-sisi kapal. Damprah berjumlah 2 buah dengan standard ukuran F2 III.8. Peralatan Tambat Jangkar 10 Kg Hot deep galvanized steel : 1 Unit Tali jangkar 3 strand premium nylon fibre dia. 1,5" : 50 meter Tali tambat 3 strand premium nylon fibre dia. 1,5" : 20 meter IV. SISTEM PERMESINAN IV.1. Permesinan Utama Mesin penggerak utama terletak di buritan kapal dengan spesifikasi jenis : Jumlah mesin : 2 unit, outboard marine engine Tipe Mesin : 2-cylinder 85 hp, 5000-6000 rpm (2 stroke) Starting : Electric Ignition : TCI Microcomputer Bahan bakar : Regular Unleaded (Minimum pump octane 87) Sistem pendingin : Water/Thermostic control IV.2. Kelistrikan system kelistrikan kapal menggunakan battery DC 12 V 120 A, dengan alternator pada mesin induk untuk keperluan charging. IV.3. Dokumen Kapal
Dokumen kapal yang harus disertakan oleh pembangun kapal saat penyerahan kapal mengacu pada dokumen standar sebagai berikut : 1. Rencana Umum 2. Single line diagram Instalasi permesinan, Pipa dan Listrik 3. konstruksi kapal (Melintang, dan Memanjang) 4. Perhitungan dan grafik stabilitas kapal 5. Buku panduan mesin kapal. IV.4. Pengujian Semua instalasi harus diuji dan dicoba sesuai dengan program yang telah disetujui untuk membuktikan bahwa instalasi tersebut memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan sesuai dengan fungsi yang direncanakan. Menjelang tahap penyelesaian, pembangunan kapal, pihak galangan / penjual melaksanakan official sea trial yang mencakup pengujian dan percobaan antara lain : 1. Uji Coba di Atas Kapal Bila mana pembangunan Kapal selesai, maka pengecekan atau uji coba akan dilakukan terhadap instalasi yang terpasang diatas kapal. Pengetesan tersebut meliputi : - Menghidupkan mesin induk - Uji coba system penerangan - Uji coba alat navigasi dan komunikasi - Uji coba system kemudi - Uji coba system ventilasi - Pengecekan dan uji coba peralatan labuh - Pengecekan peralatan keselamatan 2. Uji Coba Berlayar (Sea Trial) Bilamana seluruh peralatan dan perlengkapan kapal yang terpasang diatas kapal selesai dilakukan pengetesannya, maka dapat dilanjutkan uji coba berlayar (sea trial), dengan dihadiri oleh pihak pemilik kapal pengawas pembangunan kapal maupun pihak kontraktor, jenis dan kondisi sea trial meliputi semua uji sesuai dengan point G.1.