ANALISIS PENGUKURAN WAKTU KERJA KARYAWAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 Di BALIKPAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

PENGUKURAN WAKTU KERJA PEMBUATAN KANOPI PADA MUTIARA GYPSUM SANGATTA. Sapta Erna Kumala 1

Tutus Rully dan Noni Tri Rahmawati E-ISSN

ANALISIS PENENTUAN WAKTU KERJA KARYAWAN PT ENERGI MEGA PERSADA SEMBERAH DI SAMARINDA. Doni Christy Batubara 1

ANALISIS PERENCANAAN AGREGAT PADA CV. SUMBER REZEKI DI SAMARINDA

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di

Materi #13 TIN211 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri 2014 SUMBER DAYA MANUSIA DAN

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya)

#9_WORK SAMPLING ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Latar Belakang. Pendekatan Manajemen Ilmiah. Rancangan Kerja (Job Design) #14 - SDM dan Desain Kerja TIN211 - K3I Taufiqur Rachman 1

ANALISA WAKTU BAKU PROSES PEMASANGAN INTERIOR UNIT MODEL GRAND LIVINA DI SECTION CHASSIS LINE DEPARTEMEN TRIM CHASSIS PT. NISSAN MOTOR INDONESIA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA. Basuki Setyono 1

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALYISIS OF WORKING CAPITAL IN THE CV. BAGUS JAYA SANGATTA

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA

PENENTUAN BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI TAHU

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem

BAB 3 LANDASAN TEORI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN METODE 5S TERHADAP EFISIENSI WAKTU KERJA PADA PROSES TUNE-UP MOBIL DI BENGKEL AUTO TECHNO

ANALISIS LABA PADA PT. EIRENE HUMINDO PERKASA SAMARINDA SETELAH PERUBAHAN SISTEM SAMPLER HARIAN MENJADI TENAGA BORONGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv

Trainer Agri Group Tier-2

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

Seminar Nasional IENACO ISSN: APLIKASI METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI PADA INDUSTRI KERAMIK

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERMINTAAN DAN PENGELUARAN SUKU CADANG PADA AUTO 2000 WAY HALIM Request And Expending Spare Parts On AUTO 2000 WAY HALIM

BAB II LANDASAN TEORI

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBERIAN INSENTIF MATERIAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT NISA MAJU BERSAMA PALEMBANG

ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. GAS (GASINDO ARTHA SURYA) DI BALIKPAPAN

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

SKRIPSI. Oleh: DEWI REZA APRILIA NPM YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIDRAP

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR FINISHING SORTIR DENGAN METODE WORK SAMPLING (STUDI KASUS DI PT. XZY) ABSTRAK

Analisis Waktu Standar terhadap Kelancaran Proses Produksi pada PT Aqua Golden Mississippi

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Pengoptimalan Jumlah Man Power dengan Metode Work Force Analysis

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI. ETIKA MUSLIMAH, ST, MT

( : WETTY ANGGUN WERTI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SAMARINDA (DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN)

Universitas Bina Nusantara MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI MESIN CURING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SMED DI PT. BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA

ANALISIS PENUGASAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. FAUZAN RAMADHAN DI MUARA BADAK. Fery Agustian 1

PERHITUNGAN RAMALAN PENJUALAN ROTI PADA RAHMAN PURNAMA BAKERY BANJARMASIN. Gusti Indra Maulana (Universitas Lambung Mangkurat)

PENENTUAN JUMLAH PESANAN EKONOMIS PERSEDIAAN VAKSIN MENINGITIS MENVEO PADA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN (KKP) KELAS II SAMARINDA

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

Pembaharuan Prosedur Departemen Produksi dan Departemen QSHE di PT Charoen Pokphand Indonesia Balaraja

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

#12 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, T. Hani Dasar-dasar Managemen Produksi dan Operasi. Edisi Satu. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: BPFE.

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

Transkripsi:

ANALISIS PENGUKURAN WAKTU KERJA KARYAWAN BENGKEL TOYOTA AUTO 2000 Di BALIKPAPAN Agus 1, Elfreda A Lau 2, Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Tiranda_agus@yahoo.co.id This study aims to determine the specific labor standard time engine oil replacement vehicle machine Toyota Auto 2000 MT. Balikpapan Haryono used standard working time. Based on interviews with employees of Auto 2000 Toyota workshop. MT. Haryono completed replacement of engine oil required an average completion time of 1 hour of receipt to the consumer. The problem of this study is the labor time required to complete the work car oil changes are in accordance with the standart time in the workshop of Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan. The theory used by the researchers is the operational management as an activity pengcordination production process to increase the usefulness (utility) of goods or services. The hypothesis of this study is the labor time required to do the oil change time is much longer than the standart time in the workshop of Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan. The data has been collected in the study analysis using standard working time. The formula used to calculate the standard working time study = [ Z.s e ]2. The average time oil changes machine Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan observations of 30 times by 81 minutes or 1 hour 21 minute. Normal time oil changes machine Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan is 81 minutes or 1 hour 21 minutes. Time standard oil change machine Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan to leniency factor of 5% of the normal time is 85 minutes or 1 hour 25 minutes. The results of the analysis and discussion showed that the labor time in doing oil changes machine Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan longer than the standard working time according to the workshop of Toyota Auto 2000 MT. Haryono, labor time doing oil changes machine Toyota Auto 2000 MT. Haryono Balikpapan which is larger than the standard time in the workshop of Toyota Auto 2000 MT. Haryono ie 1 hour, with this hypothesis is accepted. Keywords : Measurement of Working Time

Latar Belakang PENDAHULUAN Setiap perusahaan baik perusahaan yang bersekala besar, menengah maupun kecil senantiasa bertujuan untuk mendapatkan laba. Besar kecilnya laba yang akan diperoleh oleh perusahaan sangat tergantung salah satunya kepada bagaimana perusahaan tersebut dapat mengoptimalkan tenaga kerja yang ada. Pentingnya menghitung produktivitas adalah untuk mengetahui tingkat output dari suatu input dalam proses produksi. Dengan mengetahui produktivitas maka manajemen perusahaan dapat merencanakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan dalam proses produksi, demikian juga dapat merencanakan jumlah Produksi dalam kurun waktu tertentu. Pengukuran waktu kerja adalah salah satu alat yang dapat digunakan perusahaan untuk menghitungan produktivitas kerja para pekerjanya. Pada Negara-negara berkembang pengertian mengenai produktivitas akan selalu dikaitkan dan diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada. Dengan demikian semua gagasan dan kebijakan yang diambil untuk usaha meningkatkan produktivitas tanpa dikaitkan dengan penanaman modal atau kapital seperti halnya penerapan peroses mekanisme/otomatisasi semua fasilitas produksi dengan tingkat teknologi yang lebih canggih. Salah satu alat untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja perusahaan dengan mengukur waktu kerja standar tenaga kerja. Dengan mengukur waktu standar kerja, perusahaan dapat merencanakan jumlah tenaga kerja yang di butuhkan, volume produksi, sistem pengajian dan disamping itu perusahaan dapat dengan tepat memberikan besaran insentif kepada tenaga kerja sebagai perangsang atau tambahan motivasi bagi pekerja. Auto 2000 merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang kendaraan kususnya kendaraan Toyota. Yang dalam proses perawatan mengandalkan tenaga-tenaga teknisis dalam mengerjakan perawatan suatu kendaraan, meskipun demikian untuk mengerjakannya dibutuhkan juga alat-alat sebagai pendukung perawatan kendaraan. Selama ini Auto 2000 belum pernah menghitung tingkat output hasil kerja dari tenaga kerjanya. Padahal secara sadar manajemen perusahaan mengetahui pentingnya menghitung produktivitas tenaga kerja yang ada dengan mengukur waktu kerja standar. Lamanya pelayanan bengkel Auto 2000 membuat para konsumen tidak betah berlamalama menunggu mobil mereka yang sedang di servis/penggantian oli. Maka manajemen harus lebih mengontrol para mekanik agar dapat mengoptimalkan setiap waktu. Bisa juga perusahaan dapat menambahkan mekanik yang sudah ada agar dapat memperkecil para konsumen berlama-lama menunggu kendaraan mereka yang sedang penggantian oli. Berdasarkan pada pengamatan awal pada bengkel Auto 2000 diperoleh informasi, waktu standar kerja Toyota Auto 2000 untuk menyelesaikan penggantian oli, adalah 60 menit atau 1 jam DASAR TEORI Pengertian Manajemen Operasional Secara umum manajemen operasional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengkordinasi proses produksi untuk menambah kegunaan (utility) barang atau jasa. Pengertian manajemen operasional itu sendiri tidak terlepas dari pengertian manajemen dan pengertian opasional atau produksi, maka penulis akan menemukan terlebih dahulu pengertian manajemen dan pengertian produksi.

Menurut T.Hani Handoko (2000 :10) Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawas. Menurut Sofjan Assauri (2008 : 18) Manajemen Produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber-sumber daya yang berupa manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa Pengukuran Waktu Kerja Menurut Hani Handoko (2000 : 13) mengatakan bahwa operasi setiap perusahaan disebut efisien/tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu produk / melaksanakan suatu pelayanan (jasa) pernyataan khusus tentang jumlah waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah kondisi kerja normal ini sering disebut standar kerja (labor standards). Cara Pengukuran Waktu Standar Study waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jam henti (stop watch) untuk mengamati waktu tugas. Waktu standar dihitung berdasarkan pengamatan terhadap seorang pekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang. ALAT ANALISIS Untuk menganalisis data dalam penelitian ini dipergunakan alat analisis studi waktu kerja standar. 1. Tahap-tahap dalam menentukan waktu standar, menurut Eddy Herjanto (2001 : 182) sebagai berikut : a. Tentukan pekerjaan yang akan diamati dan beri tahu pekerja yang dipilih tentang tujuan studi. Langkah ini diperlukan agar pekerja yang diamati tidak curiga, melainkan membantu kelancaran pengamatan. b. Tentukan jumlah siklus kerja (ukuran sampel, n) yang akan diamati. Jumlah siklus kerja bergantung pada deviasi standar dari waktu yang diamati, ketelitian, dan tingkat kepercayaan yang diinginkan. c. Catat seluruh hasil pengamatan waktu siklus (Xi) dan hitung waktu siklus ratarata (X) dengan rumus : X = Xi n d. Tetapkan peringkat kerja (PR, performance rating) pekerja yang bersangkutan, lalu hitung waktu normal (NT, normal time) dengan menggunakan rumus, sebagai berikut : NT =X PR 100 PR = peringkat kinerja (dalam persen) e. Tetapkan faktor kelonggaran (AF, allowance factor) Faktor kelonggaran diperlukan untuk mencakup interupsi / penundaan yang terjadi karena keperluan pribadi pekerja (untuk minum, ke kamar kecil atau istirahat karena letih) atau penundaan yang tidak bisa dihindari (seperti mesin/peralatan rusak, material terlambat, atau gangguan listrik). Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase dari waktu tugas : AF = 1 + A

A = toleransi kelonggaran (dalam persen) Untuk faktor kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase waktu kerja : AF = 1 (1 A) f. Selanjutnya hitung waktu standar (ST, standar time) dengan rumus : ST = NT (1 AF) HASIL PENELITIAN Proses Pengerjaan Penggantian Oli Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa tujuan dari penelitian ini untuk menghitung waktu standar penggantian oli. Dalam proses produksinya auto 2000 MT. Haryono melakukan pemeriksaan terhadap : 1. Memasukan kendaraan tersebut ke lift 2 post ravaglioli kapasitas 3 ton, memasang kakikaki lift 2 post, menaikan mobil dengan lift sampai d atas kepala. No. Jenis Kunci Ukuran Jumlah 1. Kunci pas 14-17 1Unit 2. Corong Standar 1 Unit 3. Tang putih 20 1 Unit 4. Jerigen Standar 1 Unit 5. Kunci filter 99mm 1 Unit oli 6. Air gun Standar 1 Unit 7. Kunci roda 21 1 Unit Sumber : Auto 2000 MT.Haryono Balikpapan Siklus Kerja Dari hasil pengamatan siklus kerja yang diperlukan untuk penggantian oli mesin dan filter oli, dapat diurutkan sebagai berikut : 2. Membuka baut penutup oli yang berada di bawah dan meenampung oli bekas kendaraan dengan penampung oli atau bak, jerigen sampai oli tersisa sedikit, dan menutup baut kembali dengan rapat. 3. Kemudian kendaraan di turunkan kembali dan membuka baut pengisisan oli, lalu mengisi oli kendaraan tersebut. Pengamatan Waktu Waktu yang penulis ambil dalam proses pengamatan adalah 2 minggu dari tanggal 21 april sampai dengan tanggal 5 mei 20014. Sebelumnya disampaikan kepada kepala bengkel dan tehknisis maksud dilakukan penelitian agar setiap staff dan tehknisi tidak terganggu aktivitasnya. Peralatan Yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengerjaan penggantian oli dapat dilihat pada table 1. Table 1. Peralatan Kerja Daftar Bahan Baku Table 2. OLI untuk mesin dan filter oli No. Nama Bahan 1. Oli mesin Castrol 2. Filter oli Toyota Sumber : Auto 2000 MT.Haryono Balikpapan 1. Periksa keamanan mobil ketika menaikan ke lift 2. Melepaskan baut oli bawah 3. Tampung oli dan filter oli dari kendaraan sampai selsai 4. Mengganti karet baut

5. Menutup baut tersebut sampai rapat 6. Membuka filter oli yang sudah dipakai 7. Memasang filter oli yang baru 8. Turunkan kendaraan 9. Membuka baut oli mesin 10. Mengisi oli 11. Menutup kembali sampai rapat 12. Membersikan dan pemeriksaan baut terakhir Sebelum dilakukan kegiatan pengamatan, peneliti telah menyiapkan penunjuk waktu (stop watch), kertas format dan polpen. Penulis mencatat dan memegang stop watch, sebagai pengukur waktu. Analisis ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalsis dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan dengan menggunakan alat analisis studi waktu kerja standar. Sedangkan kualitatif digunakan untuk mendukung dan atau memperjelas hasil pembuktian analisis kuantitatif. Sebelumnya perlu mengetahui jumlah sampel (siklus kerja) dengan menggunakan formulasi : Z. s n = [ a. X ] 2 Z = tingkat kepercayaan yang diingankan s = standar deviasi dari data pengamatan a = ketelitian yang diinginkan ( dalam % dari nilai ata-rata ) X = rata-rata hitung dari data pengamatan Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan, waktu penggantian oli kendaraan adalah sebagai berikut : 83 menit, 79 menit, 80 menit, 81 menit, 85 menit, 77 menit, 87 menit, 88 menit, 82 menit, 86 menit, 79 menit, 84 menit, 80 menit, 76 menit, 82 menit, 82 menit, 75 menit, 79 menit, 83 menit, 82 menit, 84 menit, 86 menit, 83 menit, 85 menit, 83 menit, 83 menit, 81 menit, 79 menit, 77 menit, 83 menit. Data dari awal tersebut dihitung nilai standar deviasi dengan menggunakan paket program excel (lampiran 1) yang hasilnya adalah 3,24 menit dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% dengan nilai 1,96 ketelitian yang diinginkan 10% dari rata-rata, dan waktu rata-rata hitung 81 menit. Dengan memasukkan angka-angka tersebut pada formula diatas didapatkan hasil jumlah sampel : n = [ Z.s a.x ]2 n = [ 1,96x3,24 0,1x81 ] n = 0,78005969 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang diperlukan adalah minimal 0,78 atau jika dibulatkan menjadi 1 sampel pengamatan. Namun pada penelitian ini digunakan 30 sampel pengamatan yang dijadikan standar waktu kerja. Setelah jumlah sampel pengamatan diketahui, selanjutnya dihitung nilai rata-rata waktu kerja untuk penggantian oli dengan formula sebagai berikut : X = X i n X = 2454 30 X = 81 Setelah waktu kerja rata-rata penggantian oli diketahui, selanjutnya menghitung normal time (waktu normal) penggantian oli dengan formula sebagai berikut :

NT = PR 100 Sebelum dihitung dulu PR (peringkat kinerja). Peringkat kinerja yang digunakan adalah perbandingan waktu kerja rata-rata dengan hasil kerja para teknisi. Peringkat kinerja untuk rata-rata pekerja yaitu sebesar 100. Pekerja yang memiliki keterampilan/kecepatan lebih dari rata-rata pekerja lain memiliki peringkat kinerja di atas 100. Sebaliknya pekerja yang keterampilannya di bawah rata-rata memiliki peringkat kinerja di bawah 100. Setelah peringkat kerja dan waktu kerja rata-rata diketahui selanjutnya dihitung waktu normal penggantian oli dengan menggunakan formulasi : NT = X PR 100 X = 81 PR = 100 NT =81 x 100 100 NT = 81 Sehingga waktu normal panggantian oli di auto 2000 MT.Haryono di Balikpapan = 81 menit Tahap berikutnya adalah menetapkan waktu kelonggaran. Faktor kelonggaran diperlukan untuk mencakup interupsi/penundaan yang terjadi karena keperluan pribadi pekerja (untuk minum, kekamar kecil, atau istirahat karna letih) atau penundaan yang tidak bisa dihindari (seperti alat-alat yang di pinjam teknisi lain, lambat mengambil oli diruang sperpart, atau gangguan teknis). Untuk waktu kelonggaran pada penelitian ini digunakan faktor kelonggaran yang dinyatakan sebagai persentase dari waktu kerja sebesar 5%. Penetapan 5% disini mengingat bahwa kadang bahan atau alat-alat yang belum tersedia dan peralatan yang di pinjam teknisis lain sehingga perlu mencari ke teknisi lain, disamping itu untuk penggantian oli diperlukan tenaga dan keterampilan. Faktor kelonggaran diformulasikan sebagai berikut : AF = 1 + A AF = faktor kelonggaran A = toleransi kelonggaran (5%) Sehingga AF = 1,05 Selanjutnya setelah normal time (waktu normal) dan faktor kelonggaran sudah diketahui maka dihitung waktu standar penggantian oli dengan formula sebagai berikut : ST = NT x AF ST =waktu standar NT = waktu normal 81 menit AF = faktor kelonggaran = 1,05 ST = 81 x 1,05 ST = 85,05 menit dibulatkan menjadi 85 menit atau 1 jam 25 menit.

Pembahasan Berdasarkan 30 kali pengamatan diperoleh waktu pada pengamatan pertama selama 83 menit, pengamatan kedua 79 menit, pengamatan ketiga 80 menit, pengamatan keempat 81 menit, pengamatan kelima 85 menit, pengamatan keenam 77 menit, pengamatan ketujuh 87 menit, pengamatan kedelapan 88 menit, pengamatan kesembilan 82 menit, pengamatan kesepuluh 86 menit, pengamatan kese belas 79 menit, pengamatan kedua belas 84 menit, pengamatan ketiga belas 80 menit, pengamatan keempat belas 76, pengamatan kelima belas 82 menit, pengamatan keenam belas 82 menit, pengamatan ketujuh belas 75 menit, pengamatan kedelapan belas 79 menit, pengamatan kesembilan belas 83 menit, pengamatan kedua puluh 82 menit, pengamatan kedua puluh satu 84 menit, pengamatan kedua puluh dua 86 menit, pengamatan kedua puluh ketiga 83 menit, pengamatan kedua puluh empat 85 menit, pengamatan kedua puluh lima 83 menit, pengamatan kedua puluh enam 83 menit, pengamatan kedua puluh tujuh 81 menit, pengamatan kedua puluh delapan 79 menit, pengamatan kedua puluh Sembilan 77 menit, pengamatan ketiga puluh 83 menit. Sehingga rata-rata waktu penggantian oli dibengkel auto 2000 MT. Haryono Balikpapan dari 30 kali pengamatan yaitu sebesar 81 menit atau 1jam 21menit. Waktu normal penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT. Haryono Balikapapn adalah selama 81 menit atau 1 jam 21 menit. Untuk menjadikan sebagai waktu standar, perlu dimasukkan faktor kelonggaran yang mengakomodasi penundaan baik karena kebutuhan personel atau penundaan yang tidak bisa dihindari, sehingga waktu standar penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT. Haryono Balikpapan dengan faktor kelonggaran sebesar 5% dari waktu normal adalah selama 85 menit atau 1 jam 25 menit. Jika waktu ini kita bandingkan dengan informasi pengamatan pertama dibengkel auto 2000 MT. Haryono Balikpapan mengenai waktu standar penggantian oli selama 1 jam maka waktu penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 lebih cepat dibandingkan dengan waktu teknisi mengerjakan penggantian oli mesin mobil. Seperti kita ketahui bahwa peerhitungan waktu standar tersebut sudah memberikan toleransi istirahat yang cukup.maka toleransi waktu istirahat yang diberikan sudah cukup wajar dalam menghitung waktu standar. Perbedaan antara waktu standar pekerja mengerjakan penggantian oli mesin selama 1 jam 25 menit dengan waktu ratarata yang ditetapkan auto 2000 selama 1 jam, menandakan bahwa pekerja kurang memanfaatkan waktu secara efisien sehingga produktivitas mereka menjadi berkurang. Dengan demikian, waktu standar yang dipakai sebagai acuan dalam suatu proses produksi telah mengakomodasi ratarata kemampuan karyawan serta toleransi waktu yang diperlukan untuk kepentingan pribadi karyawan dan masalah teknis yang mungkin timbul. Maka hipotesis yang mengatakan bahwa waktu tenaga kerja dalam mengerjakan penggantian oli dibengkel auto 2000 MT. Haryono Balikpapan lebih lama dari waktu kerja standar menurut perusahaan diterima, karena berdasarkan analisis ternyata waktu mengerjakan penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT. Haryono yakni lebih besar dari waktu standar menurut bengkel auto 2000 MT. Haryono yaitu 1 jam. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Rata-rata waktu penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT.Haryono Balikpapan dari 30 kali pengamatan sebesar 81 menit atau 1 jam 21 menit.

2. Waktu normal penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT.Haryono Balikpapan adalah selama 81 menit atau 1 jam 21 menit. 3. Waktu standar penggantian oli mesin dibengkel auto 2000 MT.Haryono Balikpapan dengan menggunakan faktor kelonggaran sebesar 5% dari waktu normal adalah selama 85 menit atau 1 jam 25 menit. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan; 2008; Manajemen Produksi dan Produksi; Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia; Jakarta Handoko, T. Hani; 2000; Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi; Edisi Satu; BPFE; Yogyakarta Herjanto, Eddy; 2001; Manajemen Operasi; Edisi Tiga; Gramedia; Jakarata