www.rajaebookgratis.com. "Ih, Udah Gede Kok Nggak Punya Malu!" Rasa malu merupakan salah satu nilai moral yang patut diajarkan pada anak. Perasaan ini tidak ada kaitannya dengan sifat pemalu. Bagaimana cara mensosialisasikannya? Sebagian besar orangtua masih menganggap lucu bila balitanya berjalan-jalan tanpa baju alias telanjang bulat. Bahkan, bila mereka buang air kecil sembarangan pun dianggap hal yang biasa. Padahal, dari segi penanaman nilai etika dan sopan santun si kecil seharusnya mulai dapat diajarkan untuk tidak melakukannya lagi. Menurut Agustina Untari Psi, perasaan malu memang perlu diajarkan pada anak balita. Terutama malu dalam hal tindakan yang tidak sesui etika dan sopan santun. Misalnya, tidak memakai baju di tempat terbuka, buang air sembarangan, meludah, bahkan bicara kasar atau menggunakan kata-kata kotor. Orangtua tidak perlu khawatir anak akan merasa terkekang, malah sedini mungkin hal ini diajarkan akan semakin baik untuk perkembangan moral dan budi pekertinya. Berkaitan dengan Pendidikan Seks Saat ini memang masih banyak orangtua yang masih membiarkan anaknya bertelanjang bulat saat keluar dari kamar mandi. Bahkan banyak yang mengganti baju si kecil saat masih berada di tempat umum atau di kendaraan
umum. Menurut psikolog perkembangan anak lulusan Universitas Indonesia ini, hal tersebut sebenarnya sudah harus dihentikan. Apalagi saat ini banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak. Ketika mengajarkan anak untuk mempunyai rasa malu, Anda akan mengaitkannya dengan pendidikan seks. Sejak usia TK atau usia 4-5 tahun, pendidikan seks dapat dilakukan, percayalah anak pun mulai dapat mencernanya. Bahkan tidak tertutup kemungkinan anak usia 3 tahunan pun sudah dapat diajarkan mengenai hal ini. "Tetapi itu tergantung dengan kemampuan daya pikir si kecil. Bila si kecil sangat kritis maka Anda dapat melakukannya sedini mungkin," ungkapnya. Malah, beberapa pakar psikologi beranggapan saat yang paling tepat untuk mulai memperkenalkannya adalah ketika ia mulai dilatih toilet training. Pendidikan seks untukanak balita dapat dimulai dengan memperkenalkan perbedaan alat vital antara anak lelaki dan perempuan. Setelah itu, seiring dengan perkembangan pengetahuannya perkenalkan juga fungsinya. Sambil menerangkannya, Anda dapat memasukan nilai sopan santun yang berkaitan erat untuk membangkitkan rasa malu itu. Yang penting, saat menerangkan dan menjelaskan tentang nilai sopan santun dan moral tersebut Anda menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Dalam menjelaskan hindari penggunaan kalimat yang bernada canda dan menggunakan kata kiasan, misalnya, "Ih, masa 'barang' adik diliatin ke anak perempuan?"
Kalimat seperti ini justru membuatnya bingung. Sebaiknya gunakan kalimat yang lebih serius tetapi mudah dimengerti, seperti "Penis itu untuk jalan air kencing, jadi adik harus membersihkannya setelah pipis, kalau tidak penis akan kotor, jadi penyakit, kan?" Atau, "tidak boleh pipis sembarangan. Malu kan kalau dilihat orang lain, nanti disangkanya adik jorok lho." Berikan Contoh
www.rajaebookgratis.com Prinsip dalam menanamkan nilai pada anak adalah mudah dimengerti dan diikuti. Karena itu anak memerlukan contoh nyata. Tindakan dan perilaku orangtua seharihari merupakan contoh yang terbaik. "Bila di rumah orangtua terbiasa memakai baju seenaknya, bahkan tidak memakai baju saat keluar dari kamar mandi, maka anak akan menirunya," jelas Agustina. Sediakan selalu mantel mandi di kamar mandi untuk mencegah hal ini terjadi. Selain itu, orang tua adalah "role model", di mana semua tingkah laku ditiru habis oleh anak. Jadi, bila Anda selalu menegur si kecil tanpa memberikan contoh tentu saja tidak efektif. Sebaliknya, bila Anda sudah berlaku sesuai dengan norma tetapi si kecil tidak pernah Anda beritahu pentingnya mengikuti norma dan apa konsekwensinya bila melanggar maka hal itu juga akan percuma. Saat si kecil bertanya apa pentingnya mengikuti nilai etika, Anda pun harus menerangkan pula apa yang akan terjadi bila ia melanggar. Misalnya, " Kalau Kakak telanjang begitu, bagaimana bila temanmu melihatnya? Nanti diolok-olok di sekolah lho!" Selain konsekwensi sosial, anak, terutama yang berusia di atas 5 tahun, perlu juga diberi gambaran bahwa hal itu bisa mengundang kejahatan seksual, meskipun Anda tidak perlu menjelaskan secara detil. Menjelaskan kejahatan seksual pada si kecil memang
tidak mudah. Namun, anda bisa men'doktrin'nya tentang perlunya menjaga organ vitalnya, sehingga orang lain, terutama orang dewasa selain ayah dan ibu tidak boleh melihatnya dan menyentuhnya. Namun, Anda bisa memberikan pengecualian, misalnya pada dokter si kecil atau pengasuhnya. Menurut Agustina, balita yang sudah mempunyai rasa malu dapat dikatakan kecerdasan moral dan daya pikirnya sudah mulai berkembang. Jangan takut membuatnya menjadi anak yang pemalu. "Sifat pemalu berbeda dengan mempunyai perasaan malu," ungkapnya. Jadi, bila ia mulai malu saat Anda berusaha mengganti bajunya ditempat umum, jangan sebal dulu. Berarti kesadaran nilai moralnya sedang tumbuh. Agar Anak Tahu Malu Hal-hal dibawah ini perlu dilakukan supaya balita Anda menjadi anak yang 'tahu malu'. 1. Biasakan ia memakai penutup badan, handuk misalnya, saat selesai mandi. Hal ini adalah langkah awal untuk membiasakannya untuk melindungi dan menjaga organ vitalnya. 2. Jangan biasakan buang air sembarangan, dalam keadaan terpaksa sekalipun, misalnya saat terjebak macet atau ketika berada di kendaraan umum. Biasakan ia untuk buang air kecil di kamar mandi ketika hendak bepergian. Bila perlu, kenakan saja diapers untuk mencegah kejadian tidak terduga. 3. Ceritakan kisah masa kecil Anda yang
memalukannya padanya, misalnya, " Dulu waktu Bunda masih seumur Kakak, pernah lho gara-gara menahan pipis, Bunda ngompol di sekolah, rasanya malu sekali, makanya kalau sudah kebelet, jangan ditahan ya." 4. Anak belajar dari orangtua. Oleh sebab itu, konsekwenlah dengan apa yang telah Anda ajarkan padanya. Jadi, jangan sesekali keluar dari kamar mandi tanpa berpakaian ya! 5. Jangan lupa mengajarinya trik mengatasi rasa malu. Misalnya saat ia tidak bisa menahan ngompol, ia tidak perlu langsung menangis untuk menahan malu. Hal ini akan membuatnya lebih percaya diri.
www.rajaebookgratis.com