Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

dokumen-dokumen yang mirip
Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al.

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Pertemuan 11. Teori Graf

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

Bab 2 LANDASAN TEORI

Kode MK/ Matematika Diskrit

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

BAB II LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB 2 LANDASAN TEORI

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

BAB II LANDASAN TEORI

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penggunaan Teori Graf pada Pembuatan Jaringan Sosial dalam Pemetaan Sosial

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Matematika Diskret (Graf II) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

BAB II LANDASAN TEORI

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

APLIKASI PEWARNAAN GRAPH PADA PEMBUATAN JADWAL

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

APLIKASI GRAF DALAM BISNIS TRAVEL BANDUNG-BOGOR

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Gambar 6. Graf lengkap K n

Nonblocking Minimal Spanning Switch

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

BAB II LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

Aplikasi Graf pada Artificial Neural Network dan Backpropagation Algorithm

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Transkripsi:

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah. Brebes Tegal Pemalang Kendal Semarang Demak Kudus Rembang Slawi Pekalongan Blora Purwokerto Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga Banjarnegara Boyolali Solo Purwodadi Sragen Cilacap Kroya Kebumen Magelang Sukoharjo Purworejo Klaten Wonogiri

Sejarah Graf: masalah jembatan Königsberg (tahun 736) C A D B Gambar. Masalah Jembatan Königsberg Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg: Simpul (vertex) menyatakan daratan Sisi (edge) menyatakan jembatan Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula?

Definisi Graf Graf G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices) = { v, v,..., v n } E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul = {e, e,..., e n }

e e e 3 e e e e 3 e 3 3 e 5 e 6 e 7 e 8 e 3 e 6 5 e 7 G G G 3 Gambar. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu Contoh. Pada Gambar, G adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, ), (3, ) } G adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, 3), (, ), (3, ), (3, ) } = { e, e, e 3, e, e 5, e 6, e 7 } G 3 adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, 3), (, ), (3, ), (3, ), (3, 3) } = { e, e, e 3, e, e 5, e 6, e 7, e 8 }

3 e e e 3 e 3 e e 6 5 e 7 e e e 3 e e 8 e 3 e 6 5 e 7 G G G 3 Gambar. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu Pada G, sisi e 3 = (, 3) dan sisi e = (, 3) dinamakan sisiganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul dan simpul 3. Pada G 3, sisi e 8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.

Jenis-Jenis Graf Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:. Graf sederhana (simple graph). Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. G pada Gambar adalah contoh graf sederhana. Graf tak-sederhana (unsimple-graph). Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph). G dan G 3 pada Gambar adalah contoh graf tak-sederhana

Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas jenis:. Graf tak-berarah (undirected graph) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar adalah graf tak-berarah.. Graf berarah (directed graph atau digraph) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 3 adalah graf berarah.

3 3 (a) G (b) G 5 Gambar 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah

Tabel Jenis-jenis graf [ROS99] Jenis Sisi Sisi ganda dibolehkan? Graf sederhana Tak-berarah Tidak Graf ganda Tak-berarah Ya Graf semu Tak-berarah Ya Graf berarah Bearah Tidak Graf-ganda berarah Bearah Ya Sisi gelang dibolehkan? Tidak Tidak Ya Ya Ya

Contoh Terapan Graf. Rangkaian listrik. A B C A B C F E D F E D (a) (b)

. Isomer senyawa kimia karbon metana (CH ) etana (C H 6 ) propana (C 3 H 8 ) H H C H H

3. Transaksi konkuren pada basis data terpusat Transaksi T menunggu transaksi T dan T Transaksi T menunggu transaksi T Transaksi T menunggu transaksi T 3 Transaksi T 3 menunggu transaksi T T T T 3 deadlock! T

. Pengujian program read(x); while x <> 9999 do begin if x < then writeln( Masukan tidak boleh negatif ) else x:=x+; read(x); end; writeln(x); 3 6 7 Keterangan: : read(x) 5 : x := x + : x <> 9999 6 : read(x) 3 : x < 7 : writeln(x) : writeln( Masukan tidak boleh negatif ); 5

5. Terapan graf pada teori otomata [LIU85]. Mesin jaja (vending machine) P P P 5 5 5 a b c d 5 Keterangan: a : sen dimasukkan b : 5 sen dimasukkan c : sen dimasukkan d : 5 sen atau lebih dimasukkan P

Latihan Gambarkan graf yang menggambarkan sistem pertandingan ½ kompetisi (round-robin tournaments) yang diikuti oleh 6 tim.

Terminologi Graf. Ketetanggaan (Adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung. Tinjau graf G : simpul bertetangga dengan simpul dan 3, simpul tidak bertetangga dengan simpul. 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

. Bersisian (Incidency) Untuk sembarang sisi e = (v j, v k ) dikatakan e bersisian dengan simpul v j, atau e bersisian dengan simpul v k Tinjau graf G : sisi (, 3) bersisian dengan simpul dan simpul 3, sisi (, ) bersisian dengan simpul dan simpul, tetapi sisi (, ) tidak bersisian dengan simpul. 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Tinjau graf G 3 : simpul 5 adalah simpul terpencil. 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

. Graf Kosong (null graph atau empty graph) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (N n ). Graf N 5 : 5 3

5. Derajat (Degree) Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Notasi: d(v) Tinjau graf G : d() = d() = d() = d(3) = 3 Tinjau graf G 3 : d(5) = d() = Tinjau graf G : d() = 3 d() = simpul terpencil simpul anting-anting (pendant vertex) bersisian dengan sisi ganda bersisian dengan sisi gelang (loop) 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

Pada graf berarah, d in (v) = derajat-masuk (in-degree) = jumlah busur yang masuk ke simpul v d out (v) = derajat-keluar (out-degree) = jumlah busur yang keluar dari simpul v d(v) = d in (v) + d out (v)

3 3 Tinjau graf G : G G 5 d in () = ; d out () = d in () = ; d out () = 3 d in (3) = ; d out (3) = d in () = ; d out (3) =

Lemma Jabat Tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka vv d( v) E Tinjau graf G : d() + d() + d(3) + d() = + 3 + 3 + = = jumlah sisi = 5 Tinjau graf G : d() + d() + d(3) = 3 + 3 + = = jumlah sisi = 5 Tinjau graf G 3 : d() + d() + d(3) + d() + d(5) = + + 3 + + = 8 = jumlah sisi = 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

Akibat dari lemma (corollary): Teorema: Untuk sembarang graf G, banyaknya simpul berderajat ganjil selau genap.

Contoh. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul adalah: (a), 3,,, (b), 3, 3,, Penyelesaian: (a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil ( + 3 + + + = 9). (b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap ( + 3 + 3 + + = 6).

Latihan Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul dengan derajat masing-masing simpul adalah: (a) 5,, 3,, (b),, 3,, 3 (c) 3, 3,, 3, (d),,, 3, Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak mungkin, berikan alasan singkat.

Jawaban: (a) 5,, 3,, : Tidak mungkin, karena ada simpul berderajat 5 (b),, 3,, 3: Mungkin [contoh banyak] (c) 3, 3,, 3, : Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil) (d),,, 3, : Tidak mungkin, karena simpul- dan simpul- harus bertetangga dengan simpul sisanya, berarti simpul-3 minimal berderajat (kontradiksi dengan simpul-3 berderajat )

6. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v ke simpul tujuan v n di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v, e, v, e, v,..., v n, e n, v n sedemikian sehingga e = (v, v ), e = (v, v ),..., e n = (v n-, v n ) adalah sisi-sisi dari graf G. Tinjau graf G : lintasan,,, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (,), (,), (,3). Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan,,, 3 pada G memiliki panjang 3. 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Tinjau graf G :,, 3, adalah sebuah sirkuit. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit,, 3, pada G memiliki panjang 3. 3 e e e 3 5 3 e 5 e 3 G G G 3

8. Terhubung (Connected) Dua buah simpul v dan simpul v disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v ke v. G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul v i dan v j dalam himpunan V terdapat lintasan dari v i ke v j. Jika tidak, maka G disebut graf tak-terhubung (disconnected graph). Contoh graf tak-terhubung: 5 6 3 8 7

Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tidak berarahnya terhubung (graf tidak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya). Dua simpul, u dan v, pada graf berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u. Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graf tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah (weakly coonected).

Graf berarah G disebut graf terhubung kuat (strongly connected graph) apabila untuk setiap pasang simpul sembarang u dan v di G, terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graf terhubung lemah. 3 3 graf berarah terhubung lemah graf berarah terhubung kuat

8. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G = (V, E ) adalah upagraf (subgraph) dari G jika V V dan E E. Komplemen dari upagraf G terhadap graf G adalah graf G = (V, E ) sedemikian sehingga E = E - E dan V adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E bersisian dengannya. 3 3 3 6 6 5 5 5 (a) Graf G (b) Sebuah upagraf (c) komplemen dari upagraf (b)

Komponen graf (connected component) adalah jumlah maksimum upagraf terhubung dalam graf G. Graf G di bawah ini mempunyai buah komponen. 6 7 9 5 3 3 8

Pada graf berarah, komponen terhubung kuat (strongly connected component) adalah jumlah maksimum upagraf yang terhubung kuat. Graf di bawah ini mempunyai buah komponen terhubung kuat: 3 5

9. Upagraf Rentang (Spanning Subgraph) Upagraf G = (V, E ) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang jika V =V (yaitu G mengandung semua simpul dari G). 3 3 3 5 5 (a) graf G, (b) upagraf rentang dari G, (c) bukan upagraf rentang dari G

. Cut-Set Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen. Pada graf di bawah, {(,), (,5), (3,5), (3,)} adalah cut-set. Terdapat banyak cut-set pada sebuah graf terhubung. Himpunan {(,), (,5)} juga adalah cut-set, {(,3), (,5), (,)} adalah cut-set, {(,6)} juga cut-set, tetapi {(,), (,5), (,5)} bukan cut-set sebab himpunan bagiannya, {(,), (,5)} adalah cut-set. 5 6 5 6 3 3 (a) (b)

. Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot). a e 8 b 5 9 d c

Beberapa Graf Khusus a. Graf Lengkap (Complete Graph) Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan K n. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n )/. K K K 3 K K 5 K 6

b. Graf Lingkaran Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan C n.

c. Graf Teratur (Regular Graphs) Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur derajat r. Jumlah sisi pada graf teratur adalah nr/.

Latihan Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang mempunyai 6 buah sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul berderajat?

Jawaban: Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur. Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/. Jadi, n = e/r = ()(6)/r = 3/r. Untuk r =, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = 3/ = 8. Untuk r yang lain (r > dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari 3): r = 8 -> n = 3/8 = -> tidak mungkin membuat graf sederhana. r = 6 -> n = 3/6 = -> tidak mungkin membuat graf sederhana. Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah (maksimum dan minimum).

d. Graf Bipartite (Bipartite Graph) Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V dan V, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V ke sebuah simpul di V disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai G(V, V ). V V

Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat dibagi menjadi V = {a, b, d} dan V = {c, e, f, g} a b g f c e G d H H H 3 W G E graf persoalan utilitas (K 3,3 ), topologi bintang

Representasi Graf. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix) A = [a ij ], a ij = {, jika simpul i dan j bertetangga, jika simpul i dan j tidak bertetangga

Contoh: 3 5 3 3 3 5 3 3 (a) (b) (c) 3 3 3 3 5 3 3 e e e 3 e e 5 e 6 e 7 e 8

Derajat tiap simpul i: (a) Untuk graf tak-berarah (b) Untuk graf berarah, n d(v i ) = j a ij d in (v j ) = jumlah nilai pada kolom j = d out (v i ) = jumlah nilai pada baris i = n i n j a ij a ij

e a 8 b 5 9 d c a b c d e a b 9 8 c 9 d 5 e 8 5

. Matriks Bersisian (incidency matrix) A = [a ij ], a ij = {, jika simpul i bersisian dengan sisi j, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j e e e e 3 e 5 3 3 e e e 3 e e 5

3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list) 3 5 3 3 Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Terminal, 3, 3, 3,, 3, 3, 3,, 3,, 3, 3 3, 3 5 - (a) (b) (c)

Graf Isomorfik Diketahui matriks ketetanggaan (adjacency matrices) dari sebuah graf tidak berarah. Gambarkan dua buah graf yang yang bersesuaian dengan matriks tersebut.

Jawaban: 3 5 5 Dua buah graf yang sama (hanya penggambaran secara geometri berbeda) isomorfik! 3

Graf Isomorfik Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling isomorfik. Dua buah graf, G dan G dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan antara sisisisi keduaya sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap terjaga. Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G, maka sisi e yang berkoresponden di G harus bersisian dengan simpul u dan v yang di G. Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya saja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat digambarkan dalam banyak cara.

3 d c v w a b x y (a) G (b) G (c) G 3 Gambar 6.35 G isomorfik dengan G, tetapi G tidak isomorfik dengan G 3

(a) G (b) G Gambar 6.36 Graf (a) dan graf (b) isomorfik [DEO7] e d c b a z v w y x A G = e d c b a A G = z v w y x z d c a b e x v w y

(a) (b) Gambar 6.38 (a) Dua buah graf isomorfik, (b) tiga buah graf isomorfik

Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graf isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO7]:. Mempunyai jumlah simpul yang sama.. Mempunyai jumlah sisi yang sama 3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu Namun, ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan secara visual perlu dilakukan. u w x y v (a) (b)

Latihan Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik? a p e t d h f b s w u q g v c r

Latihan Apakah pasangan graf di bawah ini isomorfik? a b p q e f t u d c s r

Latihan Gambarkan buah graf yang isomorfik dengan graf teratur berderajat 3 yang mempunyai 8 buah simpul

Jawaban:

Graf Planar (Planar Graph) dan Graf Bidang (Plane Graph) Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar. K adalah graf planar:

K 5 adalah graf tidak planar:

Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph). (a) (b) (c) Tiga buah graf planar. Graf (b) dan (c) adalah graf bidang

Aplikasi Graf Planar Persoalan utilitas (utility problem) H H H H 3 H H 3 W G E (a) W G E (b) (a) Graf persoalan utilitas (K 3,3 ), (b) graf persoalan utilitas bukan graf planar.

Aplikasi Graf Planar Perancangan IC (Integrated Circuit) Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam IC-board yang saling bersilangan dapat menimbulkan interferensi arus listrik malfunction Perancangan kawat memenuhi prinsip graf planar

Latihan Gambarkan graf (kiri) di bawah ini sehingga tidak ada sisi-sisi yang berpotongan (menjadi graf bidang). (Solusi: graf kanan)

Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face). Graf bidang pada gambar di bawah initerdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar): R R 3 R R 6 R 5 R

Hubungan antara jumlah simpul (n), jumlah sisi (e), dan jumlah wilayah (f) pada graf bidang: n e + f = (Rumus Euler) R R 3 R R 6 R 5 R Pada Gambar di atas, e = dan n = 7, f = 6, maka 7 + 6 =.

Latihan Misalkan graf sederhana planar memiliki buah simpul, masing-masing simpul berderajat. Representasi planar dari graf tersebut membagi bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka. Berapa banyak wilayah yang terbentuk?

Jawaban: Diketahui n = jumlah simpul =, maka jumlah derajat seluruh simpul = = 96. Menurut lemma jabat tangan, jumlah derajat = jumlah sisi, sehingga jumlah sisi = e = jumlah derajat/ = 96/ = 8 Dari rumus Euler, n e + f =, sehingga f = n + e = + 8 = 6 buah.

Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi (e > ) selalu berlaku: e 3n 6 Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler, yang dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana kalau graf planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi.

Contoh: Pada K, n =, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler, sebab 6 3() 6. Jadi, K adalah graf planar. Pada graf K 5, n = 5 dan e =, tidak memenuhi ketidaksamaan Euler sebab 3(5) 6. Jadi, K 5 tidak planar K K 5 K 3,3

Ketidaksamaan e 3n 6 tidak berlaku untuk K 3,3 karena e = 9, n = 6 9 (3)(6) 6 = (jadi, e 3n 6) padahal graf K 3,3 bukan graf planar! Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf planar dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi, Dari penurunan rumus diperoleh e n -

Contoh Graf K 3,3 pada Gambar di bawah memenuhi ketidaksamaan e n 6, karena e = 9, n = 6 9 ()(6) = 8 (salah) yang berarti K 3,3 bukan graf planar. H H H H 3 H H 3 W G E W G E

Teorema Kuratoswki Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suat graf. (a) (b) (c) Gambar (a) Graf Kuratowski pertama (K 5 ) (b) Graf Kuratowski kedua (K 3, 3 ) (c) Graf yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua

Sifat graf Kuratowski adalah:. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar 3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkannya menjadi graf planar.. Graf Kuratowski pertama adalah graf tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.

TEOREMA Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik (homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya. v x y G G G 3 Gambar Tiga buah graf yang homemorfik satu sama lain.

Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa keplanaran graf. Graf G di bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung upagraf (G ) yang sama dengan K 3,3. a b c a b c f e d f e d G G Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama dengan K 3,3.

Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf (G ) yang homeomorfik dengan K 5 (dengan membuang simpul-simpul yang berderajat dari G, diperoleh K 5 ). a a a i b i b h c h c h c d d g f e g f e g e G G K 5 Gambar Graf G, upagraf G dari G yang homeomorfik dengan K 5.

Latihan Perlihatkan dengan teorema Kuratowski bahwa graf Petersen tidak planar.

Jawaban: 6 7 6 7 6 5 9 8 3 5 9 8 3 5 3 (a) Graf Petersen, G (b) G (c) G 3 5 6 (d) K 3,3 Gambar (a) Graf Petersen (b) G adalah upagraf dari G (c) G homeomorfik dengan G (d) G isomorfik dengan K3,3

Lintasan dan Sirkuit Euler Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf tepat satu kali. Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.. Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi-euler (semi-eulerian graph).

Contoh. Lintasan Euler pada graf (a) : 3,,, 3,, Lintasan Euler pada graf (b) :,,, 6,, 3, 6, 5,, 3 Sirkuit Euler pada graf (c) :,, 3,, 7, 3, 5, 7, 6, 5,, 6, Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler (a) (b) (c) 3 3 5 3 5 6 6 7 a (d) d b (e) (f) 3 a b e c 5 c d e f (a) dan (b) graf semi-euler (c) dan (d) graf Euler (e) dan (f) bukan graf semi-euler atau graf Euler

TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika (graf semi-euler) dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali. TEOREMA. Graf tidak berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap simpul berderajat genap.

TEOREMA. (a) Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. (b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar. a b d c d c f g e d c Gambar (a) Graf berarah Euler (a, g, c, b, g, e, d, f, a) (b) Graf berarah semi-euler (d, a, b, d, c, b) (c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-euler a (a) (b) (c) b a b

Latihan Manakah di antara graf di bawah ini yang dapat dilukis tanpa mengangkat pensil sekalipun?

Lintasan dan Sirkuit Hamilton Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali. Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali. Graf yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton, sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graf semi-hamilton.

3 3 3 (a) (b) (c) (a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3,,, ) (b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (,, 3,, ) (c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton

(a) (b) (a) Dodecahedron Hamilton, (b) graf yang mengandung sirkuit Hamilton

TEOREMA. Syarat cukup supaya graf sederhana G dengan n ( 3) buah simpul adalah graf Hamilton ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/ (yaitu, d(v) n/ untuk setiap simpul v di G). (coba nyatakan dalam jika p maka q ) TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton. TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n 3), terdapat (n )!/ buah sirkuit Hamilton.

TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n 3 dan n ganjil), terdapat (n )/ buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan). Jika n genap dan n, maka di dalam G terdapat (n )/ buah sirkuit Hamilton yang saling lepas. Contoh. Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian sehingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda pada setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dapat dilaksanakan? Jawaban: Jumlah pengaturan tempat duduk yang berbeda adalah (9 )/ =. 8 9 7 6 5 3 Gambar Graf yang merepresentasikan persoalan pengaturan tempat duduk.

Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton, dan sebagainya.. 5 5 3 3 6 (a) (b) (a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler (b) Graf Hamilton sekaligus graf semi-euler

Latihan Gambar di bawah ini adalah denah lantai dasar sebuah gedung. Apakah dimungkinkan berjalan melalui setiap pintu di lantai itu hanya satu kali saja jika kita boleh mulai memasuki pintu yang mana saja?

Jawaban: Nyatakan ruangan sebagai simpul dan pintu antar ruangan sebagai sisi. Setiap pintu hanya boleh dilewati sekali (tidak harus kembali ke titik asal) melewati sisi tepat sekali lintasan Euler Di dalam graf tersebut ada simpul berderajat ganjil (simpul dan 6), selebihnya genap pasti ada lintasan Euler Kesimpulan: setiap pintu dapat dilewati sekali saja 7 3 5 6

Terima Kasih