PENGARUH JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, PENDAPATAN TERHADAP PARTISIPASI KERJA TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERUPUK KEDELAI DI TUNTANG, KAB SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

ARGEN PURNAREZKA EA01

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi - ISSN No. 34 / Th. XX / April 201

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR)

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

ANALISIS PENGARUH FLUKTUASI KURS EURO DAN INFLASI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE )

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Garda Oto

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4.

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Teh Indonesia Menurut Status Pengusahaan (Ton), **. Tahun PR/Smallholder PBN/Government Plantation

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN ORIFLAME

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V MIS GUMAWANG-WIRADESA-PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

Pengaruh Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jambi. Oleh: *) Irmanelly **)Dosen Tetap STIE Muhaammadiyah Jambi

Bab IV Analisis Penelitian. Analisis penelitian dilakukan terhadap data, proses pengolahannya, hasil penelitian dan metode yang dipakai.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

PENGARUH INDUSTRI KECIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA PALOPO INDRIANTI, NURLINDA, SALJU ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

LAMPIRAN. Jenis Kelamin

RIZKI AFRIANSYAH

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Transkripsi:

PENGARUH JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, PENDAPATAN TERHADAP PARTISIPASI KERJA TENAGA KERJA WANITA PADA INDUSTRI KERUPUK KEDELAI DI TUNTANG, KAB SEMARANG Oleh Endang Purwanti STIE AMA Salatiga Erna Rohayati Alumni STIE AMA Salatiga Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga, pendapatan terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai, Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita yang bekerja pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang sebanyak 335 orang. Kemudian diambil sampel dari mereka sebanyak 77 orang.. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat analisis regresi linier berganda. Hasil analisis diperoleh hasil terdapat pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita yang signifikan, semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi pula partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai, jumlah tanggungan keluarga yang tinggi memerlukan biaya hidup yang tinggi pula sehingga akan meningkatkan partisipasi kerja agar pendapatan juga meningkat, terdapat pengaruh pendapatan terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita yang signifikan, semakin tinggi pendapatan akan meningkatkan partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai Kec. Tuntang, Kab. Semarang, terdapat pengaruh jumlah tanggungan dan pendapatan secara simultan terhadap partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai di Tuntang Kab. Semarang.Dari hasil analisis data pada penelitian ini diperoleh bahwa kedua faktor yaitu jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan dapat memberikan kontribusi sebesar 36,6% terhadap perubahan partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industru kerupuk kedelai kec. Tuntang, Kab. Semarang. Kata Kunci : Tanggungan Keluarga, Pendapatan dan Partisipasi PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di negara agraris seperti Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Adanya kerjasama yang baik antara sektor pertanian dan industri menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha pengolahan hasil pertanian yang merupakan bagian dari konsep agribisnis. Di Indonesia banyak terdapat usaha pengolahan hasil pertanian, salah satunya adalah usaha pengolahan kedelai. Kedelai adalah salah satu dari sekian banyak produk pertanian yang sangat dibutuhkan dan diminati masyarakat di Indonesia, baik sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, dan bahan baku industri. Kedelai yang termasuk dalam 113

kategori tanaman palawija merupakan salah satu sumber protein nabati cukup penting dalam mengatasi KKP (Kekurangan Kalori dan Protein), oleh karena mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dan seimbang apabila dibandingkan bijian yang lain (kacang hijau dan kacang tanah), bahkan protein kedelai mengandung asam amino sistin lebih banyak jika dibandingkan dengan susu. Produk kedelai di Indonesia banyak dipergunakan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti tahu, tempe, oncom, tauco, dan kecap mengingat bahan bakunya mudah didapat, murah, dan produksinya relatif mudah pada skala rumah tangga dan kecil, baik dikonsumsi sendiri maupun untuk dipasarkan. Berbagai produk dapat diperoleh dari bahan baku kedelai. Hal ini tidak terlepas dari komposisi kimia kedelai yang cukup menonjol dibandingkan bijian lain. Kadar lemak dan komposisi protein yang bahkan mungkin tertinggi diantara komoditas nabati yang menjadikan kedelai sebagai bahan baku berbagai produk penting di berbagai negara termasuk di Indonesia.Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang mana sektor industri merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 43,70 % terhadap total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga berlaku Kabupaten Semarang tahun 2007. Sedangkan sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa serta sektor pertanian menduduki peringkat kedua dan peringkat ketiga terhadap PDRB Kabupaten Semarang setelah sektor industri. Jumlah kecil lebih banyak dari pada industri besar hal ini dikarenakanindustri kecil mampu bertahan dalam mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun krisis ekonomi. Industri kecil ini mampu bertahan karena modal yang digunakan tidak terlalu besar (Tohar, 2000 : 24). Kemudian menurut Iwantono (dalam Novitasari, 2004 : 2), yang menyebabkan usaha kecil lebih tegar menghadapi gejolak ekonomi dikarenakan usaha kecil relatif tidak bergantung pada sektor moneter,, sehingga goncangan yang terjadi pada sektor keuangan yang terjadi pada sektor perbankan tidak terlalu mempengaruhi usaha ini, usaha kecil memiliki kandungan lokal yang amat tinggi sehingga produksi relatif terkendali. Dan hal yang lebih penting lagi yaitu industri kecil juga memiliki peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja dan investasi, industri kecil menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan investasi yang cukup besar meskipun penyerapan tenaga kerja dan investasinya lebih kecil dari industri besar. Tapi bagaimanapun juga dengan banyaknya jumlah industri kecil maka dengan sendirinya jumlah tenaga kerja dan investasi yang terserap juga akan lebih banyak. Kecamatan Tuntang merupakan satu-satunya kecamatan di Kab. Semarang yang mengusahakan industri kerupuk kedelai. Kerupuk kedelai ini merupakan makanan khas. Usaha kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang ini cukup menjanjikan sehingga banyak masyarakat Tuntang yang mengusahakan industri kerupuk kedelai. Tenaga kerja yang diserap oleh industri kerupuk kedelai adalah tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita. Tapi jumlah tenaga kerja yang banyak terserap pada industri ini tenaga kerja wanita, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa partisipasi tenaga kerja wanita dalam industri ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan industri kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang, namun seberapa besar partisipasi tenaga kerja wanita dalam industri kerupuk kedelai tersebut yang menarik untuk diteliti. Partisipasi wanita dalam industri kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Among Makarti, Vol.7 No.13, Juli 2014 114

faktor jumlah tanggungan keluarga, dan faktor pendapatan dari industri kerupuk kedelai itu sendiri. Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya wanita merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan tenaga kerja pria. Wanita memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan perekonomian dan kesejahteraan rumah tangga serta masyarakat. Dengan adanya wanita bekerja, tentu akan dapat mengangkat kesejahteraan keluarga tenaga kerja wanita melalui kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita yang diberikan pada keluarga. Berpijak dari uraian tersebut di atas maka menarik peneliti untuk mengetahui partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dilihat dari dua faktor yaitu : faktor jumlah tanggungan keluarga dan faktor pendapatan wanita dari industri kerupuk kedelai itu sendiri. Untuk itu judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah Pengaruh Faktor Jumlah Tanggungan Keluarga Dan Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Kerupuk Kedelai Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai? 2. Apakah ada pengaruh faktor pendapatan tenaga kerja wanita itu sendiri terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai? 3. Apakah ada pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga dan faktor pendapatan tenaga kerja wanita itu sendiri secara bersama-sama (simultan) terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai? Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian : 1.Untuk mengetahui adanya pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. 2.Untuk mengetahui adanya pengaruh faktor pendapatan tenaga kerja wanita itu sendiri terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. 3.Untuk mengetahui adanya pengaruh faktor jumlah tanggungan keluarga dan faktor pendapatan tenaga kerja wanita itu sendiri secara bersama-sama (simultan) terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. Manfaat Penelitian 1.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengalaman dan pengetahuan, dibidang MSDM khususnya mengenai partisipasi tenaga kerja wanita. 2.Bagi pemerintah daerah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang lebih baik di masa yang akan datang, terutama dalam pengembangan industri kecil. 115

LANDASAN TEORI Industri Kecil Pembangunan agroindustri merupakan lanjutan dari pembangunan pertanian. Hal ini telah dibuktikan bahwa agroindustri mampu meningkatkan pendapatan para pelaku agribisnis, mampu menyerap tenaga kerja, mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu mendorong munculnya industri yang lai (Soekartawi, 2001 : 69). Peran industri kecil bagi masyarakat antara lain : memperkokoh struktur perekonomian, memperluas perananya dalam mengentaskan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan ( kesejahteraan meningkat ).Usaha kecil pada kenyataanya mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai faktor penyebab lainnya. Tanpa subsidi maupun proteksi, usaha kecil mampu menambah nilai devisa negara khususnya industri kecil disektor informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil / lapisan bawah. Disamping itu, usaha kecil juga memiliki nilai strategis bagi perkembangan perekonomian negara.merupakan pemerataan konsentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam masyarakat. (Tohar, 2000 : 44). Industri kecil juga memiliki peranan yang strategis dalam penyerapan tenaga kerja dan investasi, industri kecil menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan investasi yang cukup besar meskipun penyerapan tenaga kerja dan investasinya lebih kecil dari industri besar. Tapi bagaimanapun juga dengan banyaknya jumlah industri kecil maka dengan sendirinya jumlah tenaga kerja dan investasi yang terserap juga akan lebih banyak. Kecamatan Tuntang merupakan satu-satunya kecamatan yang mengusahakan industri kerupuk kedelai. Kerupuk kedelai ini merupakan makanan khas, Indonesia merupakan salah satu negara pengkonsumsi kedelai terbesar di dunia. Pengertian Jumlah Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab wanita secara sukarela mengambil keputusan untuk keluar rumah bekerja bagi mendapatkan pendapatan lebih bagi keluarganya agar kebutuhan hidup keluarganya terpenuhi (Shamsiah, 2002 dalam http://ikim.gov.my). Adapun yang dimaksud dengan tanggungan keluarga secara umum dapat diartikan sebagai angka yang menunjukkan banyaknya penduduk pada usia tidak produktif (0-14 tahun dan > 65 tahun) yang harus ditanggung oleh setiap 100 penduduk usia produktif (BPS Jateng, 2004 : 4). Pengertian Pendapatan Yang dimaksud dengan pendapatan atau kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja mereka (Handoko T., Hani, 1994 dalam Gomes, 1997 : 129). Sedang definisi kompensasi menurut Siswanto (1989:116), adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek atau panjang. Dari kedua pengertian pendapatan atau kompensasi di atas dapat dijelaskan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku dan prestasi yang pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu penetapan kompensasi yang seimbang dengan beban kerja Among Makarti, Vol.7 No.13, Juli 2014 116

yang disumbangkan karyawan adalah hal yang sangat penting. Karena bagaimanapun juga karyawan sebagai individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi melalui penghasilan atau kompensasi yang diterima atas karyanya, sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi merupakan salah satu alasan karyawan untuk bekerja pada sektor terkait. Pengertian Partisipasi Tenaga Kerja Secara praktis, pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur. Tiap-tiap negara memberikan batasan umur yang berbeda. India misalnya menggunakan batasan umur tenaga kerja antara 14-60 tahun, sehingga orang yang berada diluar selang umur tersebut (di bawah 14 tahun dan > 60 tahun) digolongkan sebagai bukan tenaga kerja (Mardianto et al, 2005 : 25). Istilah keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan disebut dengan partisipasi (Mardianto dkk, 2005 : 15). Sedangkan menurut Bornby (dalam Mardianto dkk, 2005 : 15) partisipasi sebagai tindakan untuk mengambil bagian yaitu kegiatan atau pernyataan untuk mengambil bagian dari suatu kegiatan dengan maksud untuk memperoleh manfaat. Sedang yang dimaksud dengan partisipasi angkatan kerja adalah keikutsertaan dalam atau menjadi angkatan kerja. Berdasarkan pengertian-pengertian partisipasi tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan partisipasi tenaga kerja wanita adalah kegiatan atau pernyataan yang dilakukan oleh tenaga kerja wanita baik perseorangan maupun kelompok untuk mengambil bagian dari suatu kegiatan dengan maksud untuk memperoleh manfaat. Partisipasi wanita di pedesaan dan Indonesia pada umumnya dapat dikelompokkan berdasarkan peran tradisi dan peran transisi. Peran tradisi wanita mencakup peran wanita sebagai istri, ibu, dan pengelola rumah tangga. Di pihak lain peran transisi wanita meliputi peran wanita sebagai tenaga kerja, wanita turut aktif dalam kegiatan ekonomi (mencari nafkah) di berbagai jenis kegiatan sesuai dengan ketrampilan dan pendidikan serta lapangan kerja yang tersedia (Saliem dalam Sukiyono dan Sriyoto, 1997 : 66). Wanita yang lebih tua telah menyumbang pada masyarakat dalam beberapa cara termasuk aktivitas-aktivitas rumah tangga nonupahan mereka dan membesarkan anak, kerja sukarela, dan partisipasi dalam kerja. Kemampuan ekonomi wanita tergantung pada kesempatan-kesempatan dalam hidupnya untuk berpartisipasi dalam kerja, tempat ia dapat menghasilkan upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Ollenburger dan Helen, 1996 :112). Kerangka Pemikiran Analisis regresi berkenaan dengan studi ketergatungan dari satu variabel yang disebut variabel tidak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel, yaitu variabel yang menerangkan, dengan tujuan untuk memperkirakan dan atau meramalkan nilai rata-rata dari variabel tidak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable) atau explanatory variables. Dalam analisis data digunakan regresi linier berganda karena variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak bebas lebih dari satu atau dua variabel. Selain itu variabel-variabel yang mempengaruhi partisipasi kerja tenaga kerja wanita (X) memiliki pertumbuhan berbanding lurus dengan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang (Y). Adapun keterlibatan wanita pada industri 117

kecil kerupuk kedelai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya : jumlah tanggungan keluarga, dan pendapatan tenaga kerja. Jumlah Tanggungan Keluarga (X 1 ) Pertisipasi Kerja Tenaga Kerja Wanita Pendapatan Tenaga Kerja (X 2 ) Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh signifikan faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. 2. Terdapat pengaruh signifikan faktor pendapatan tenaga kerja wanita itu sendiri terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. 3. Terdapat pengaruh signifikan faktor jumlah tanggungan keluarga dan faktor pendapatan tenaga kerja wanita secara bersama-sama terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. METODE PENELITIAN Metode Analisis Data Untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Secara matematis persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Y = bo + b 1 X 1 + b 2 X 2 HASIL ANALISIS DATA Perkembangan Usaha Industri Kecil Kerupuk Kedelai Industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang ini hanya diusahakan di Desa Tuntang. Untuk itu desa Tuntang dapat juga dijuluki sebagai daerah sentra penghasil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan dijulikinya sebagai daeah sentra maka dengan sendirinya industri kerupuk kedelai merupakan industri yang paling banyak jumlahnya di desa Tuntang. Among Makarti, Vol.7 No.13, Juli 2014 118

Deskripsi Responden Penelitian Tabel 1. Umur Responden Penelitian Umur Jumlah Persentase (%) 21-27 6 7.79 27-33 27 35.07 33-39 22 28.57 39-45 22 28.57 Total 77 100.00 Sumber : Data Primer Yang Diolah Tabel 2 menunjukan mayoritas responden dalam peelitian berusia antara 27-33 tahun. Pendidikan responden penelitian dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2 Pendidikan Responden Penelitian Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) SD 54 70.13 SMP 20 25.97 SLTA 3 25.90 Total 77 100.00 Sumber : Data Primer Yang Diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian memiliki tingkat pendidikan SD, yaitu 54 orang atau 70,13 %. Melihat penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pada dasarnya keluarga tenaga kerja wanita ini kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan.. Analisis Data Penelitian Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std Error Beta 1 (Constant).156.550 Tanggungan Keluarga (X1).187.054.352 Pendapatan (X2).376.104.367 a. Dependent Variable: Partisipasi (Y) Sumber : Data Primer Yang Diolah t.283 3.468 3.617 Sig.778.001.001 Dari hasil analisis uji t maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: 119

Y = 0,156 + 0,187 X 1 + 0,376 X 2 Dari persamaan yang diperoleh dari hasil analisis Nilai Konstanta = 0,156, dapat diartikan apabila tanpa variabel Xi (tanggungan keluarga dan pendapatan), maka besarnya nilai Y atau partisipasi adalah sebesar 0,156 satuan.nilai Koefisien Regresi Variabel Tanggungan Keluarga (b 1 ) = 0,187, dapat diartikan terdapat pengaruh yang positif variabel tanggungan keluarga terhadap variabel partisipasi kerja Tenaga Kerja Wanita, maka dapat dikatakan setiap terdapat peningkatan variabel tanggungan keluarga sebesar satu-satuan akan meningkatkan variabel partisipasi Tenaga Kerja Wanita pada industri kerupuk kedelai sebesar 0,187 satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.nilai Koefisien Regresi Variabel Pendapatan (b 2 ) = 0,376, dapat diartikan terdapat pengaruh yang positif variabel pendapatan terhadap variabel partisipasi kerja Tenaga Kerja Wanita, maka dapat dikatakan setiap peningkatan variabel pendapatan sebesar satu-satuan akan meningkatkan variabel partisipasi Tenaga Kerja Wanita pada industri kerupuk kedelai sebesar 0,376 satuan dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Pengujian Hipotesis 1. Uji t Pengujian Hipotesis I Berdasarkan pada tabel 3 dapat dijelaskan bahwa nilai sig 0,001, sehingga pernyataan hipotesis I penelitian Terdapat pengaruh signifikan faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai dapat diterima. Diterimanya hipotesis penelitian tersebut menunjukkan bahwa besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi keputusan tenaga kerja wanita untuk bekerja pada industri kecil kerupuk kedelai karena berkaitan dengan usaha untuk mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya, atau semakin besar jumlah tanggungan keluarga maka akan meningkatkan partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai, karena semakin besar jumlah tanggungan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup sehari hari akan semakin besar, baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para wanita sebagai tenaga kerja membantu untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga,maka partisipasi kerja wanita meningkat. Pengujiani Hipotesis II Dari hasil uji t dapat diketahui besarnya sig 0,001 sehingga pernyataan Terdapat pengaruh signifikan faktor pendapatan terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai dapat diterima. Diterimanya hipotesis penelitian tersebut menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya tingkat pendapatan tenaga kerja wanita,partisipasi kerjanya akan meningkat pula,pendapatan tenaga kerja wanita yang diperoleh dari hasil kerja para wanita tenaga kerja dipengaruhi besarnya partisipasi wanita itu sendiri dalam bekerja pada industri kerupuk kedelai, jadi dapat dikatakan bahwa besarnya pedapatan yang diterima karena besarya partisipasi tenaga kerja wanita itu sendiri bekerja pada industri kerupuk kedelai di kec Tuntang, Kab. Semarang. Among Makarti, Vol.7 No.13, Juli 2014 120

2. Uji F Pengujian Hipotesis III Tabel 4 Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig..277 2.138 21.362.000 a.479 74.006.756 76 a. Predictors: (Constant), Tanggungan Keluarga (X1), Pendapatan (X2) b. Dependent Variable: P artisipasi (Y) Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan pada tabel 4. dapat dijelaskan besarnya sig 0,000 maka pernyataan hipotesis III penelitian dapat diterima. Semakin besar jumlah tanggungan keluarga dan semakin besar pendapatan tenaga kerja wanita dalam bekerja pada industri kerupuk kedelai karena meningkatnya partisipasi kerja wanita tenaga kerja pada industri kerupuk kedelai di kec. Tuntang, Kab Semarang. Koefisien determinasi (R Square) Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 Square) sebagai berikut : Tabel.5 atau R Model 1 Nilai Koefisien Determinasi (R 2 atau R Square) Model Summary Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate.605 a.366.349.08049 a. Predictors: (Constant), Tanggungan Keluarga (X1), Pendapatan (X2) Dari tabel 5 nilai R 2 atau R Square sebesar 0,366 artinya besarnya sumbangan yang diberikan variabel bebas (jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan) terhadap partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah sebesar 36,6 %, sedangkan sisanya 63,4 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini dapat memberikan simpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, diperoleh nilai koefisien regresi variabel tanggungan keluarga (b1) = 0,187 dan nilai sig 0.001 maka pernyataan hipotesis I Terdapat pengaruh signifikan faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai dapat diterima. 121

2. Terdapat pengaruh pendapatan terhadap partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, diperoleh nilai koefisien regresi variabel pendapatan (b2) = 0,376 dan nilai sig 0,001 maka pernyataan hipotesis II Terdapat pengaruh signifikan ( nyata ) faktor pendapatan terhadap partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai. maka dapat dikatakan setiap terjadi peningkatan pendapatan sebesar satu-satuan akan meningkatkan partisipasi kerja tenaga kerja wanita pada industri kerupuk kedelai sebesar 0,376 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 3. Jumlah tanggungan keluarga, dan pendapatan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh nyata terhadap partisipasi tenaga kerja wanita pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamaatan Tuntang Kabupaten Semarang. Hal tersebut ditunjukkan oleh besarnya nilai sig 0,000. 4. Besarnya kontribusi yang diberikan variabel bebas (jumlah tanggungan keluarga (X 1 ) dan pendapatan (X 2 )) terhadap partisipasi tenaga kerja wanita (Y) pada industri kecil kerupuk kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah sebesar 36,6 %, sedangkan sisanya 63,4 % (100 % - 36,6 %) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. SARAN Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka dalam penelitian ini peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Melihat peran industri kerupuk kedelai dalam penyerapan tenaga kerja terutama tenaga kerja wanita yang pada akhirnya akan berdampak pada pengurangan jumlah pengangguran, maka ada baiknya apabila Pemerintah Daerah mengembangkan industri kecil kerupuk kedelai ini seperti pemberian modal berupa pinjaman dengan bunga rendah, memberikan pelatihan bagi teaga kerja wanita untuk menigkatkan ketrampilan dalam memproduksi kerupuk kedelai. 2. Hibah berupa peralatan produksi pada industri kerupuk kedelai dari pemerintah sehingga akan dapat meningkatkan jumlah produksi. 3. Penelitian berikutnya supaya meneliti variabel selain faktor tanggungan keluarga dan pendapatan.tenaga kerja wanita. Among Makarti, Vol.7 No.13, Juli 2014 122

DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng, 2004. Statistik Sosial dan Kependudukan. Badan Pusat Statistik Propinsi Jateng Gomes, Faustino Cardoso, 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Ofset, Yogyakarta. Mardianto Sudi., dkk. 2005. Dinamika Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Indonesia. Agro-Ekonomika Edisi Khusus Tahun XXXV Oktober 2005. PERHEPI. Jakarta. Novitasari, Ana, 2004. Profil Industri Bong Poy di Salatiga. FE UKSW, Salatiga. Ollenburg, Jane C dan Helen A. Moore. 1996. Sosiologi Wanita. Rineka Cipta. Jakarta. Shamsiah. 2002. Dilema Wanita Berkahwin Yang Berkerjaya: Satu Perbincangan MenurutSyariah.http://ikim.gov.my/v5/index.php?lg=1&opt=com_article&grp =2&sec=&key=713&cmd=resetall(wanita. Diakses pada tanggal 22 Mei 2008. Siswanto, 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sukiyono, Ketut dan Sriyoto. 1997. Transformasi Struktural Wanita Transmigran Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga : Kasus Di Daerah Transmigrasi Sekitar Kotamadya Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi Volume 16 No. 1 dan 2 Oktober 1997. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu. Tohar, Muhammad. 2000. Membuka Usaha Kecil. Kanisius. Yogyakarta. 123