ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS PADA KOPERASI SERBA USAHA BROSEM KOTA BATU) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

ANALISIS SELISIH BIAYA PEMBANGUNAN PROYEK KONTRUKSI PADA PT TASTIA PERMATA SEJAHTERA DI SAMARINDA

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SELISIH ANGGARAN (VARIANCE ANALYSIS) DAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL-HASILNYA. Marhakim *) ABSTRAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Watini & ISSN Hayuning : 2338 Tyas 4794 P.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. simpulan bahwa kesalahan dalam mengklasifikasikan biaya dan perhitungan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

Ni Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diperhatikan untuk mencapai laba yang maksimal. Dan antara lainnya

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan biaya meskipun sudah diperkirakan dengan baik sebelum dianggarkan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Anggaran Operasional dan Realisasi pada PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta pembahasan

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (laba) yang maksimal pada setiap periodenya. Untuk meningkatkan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI

BAB I PENDAHULUAN. maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

DAFTAR PUSTAKA. Armila Krisna Warindrani Akuntansi Manajemen, Graha Ilmu, cetakan pertama, Yogyakarta.

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

BAB II LANDASAN TEORI

1. Pendahuluan. Serat Acitya Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang ISSN : , Vol. 7 No. 1, 2018

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

PENERAPAN ANGGARAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

Penganggaran dan Analisis Anggaran Penjualan

ANGGARAN FLEKSIBEL, VARIANS OVERHEAD PABRIK VARIABEL DAN ANALISIS TARIF BOP TETAP

PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sevpia Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang berdiri sejak tahun Selama tahun 2012 perusahaan ini

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT.SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR

ABSTRACT. Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions,

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada PT. Gandum Malang)

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS Cindy Mardoni Efrianto Sari Septiani JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak Setiap perusahaan umumnya mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya dan meminimalisasi biaya. Demi mencapai tujuan tersebut, perusahaan terlebih dahulu menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelum memulai suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini akan digunakan sebagai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dalam proyek tersebut. Perusahaan pun dapat mengetahui berapa besar perkiraan dana yang akan digunakan dengan adanya RAB. Anggaran operasional merupakan anggaran yang akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Anggaran tersebut harus dibuat secara terorganisasi rapi, jelas dan komprehensif, serta proses penganggaran pun harus terbuka, tidak emosional, dan tidak dicampuri oleh tekanan politis. Keakuratan anggaran tercermin dalam angka-angka yang tercantum didalamnya. Angka-angka ini harus dimodifikasi untuk memungkinkan terjadinya perubahan pada besarnya biaya. Kata Kunci : Anggaran, Biaya Operasional, Analisis Varian PENDAHULUAN Setiap perusahaan umumnya mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan laba sebesar-besarnya dan meminimalisasi biaya. Begitupun halnya dengan PT Netama Gapura Mas Palembang yang bergerak di bidang jasa konstruksi bangunan. Demi mencapai tujuan tersebut, perusahaan terlebih dahulu menyusun Rencana Anggaran Biaya sebelum memulai suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ini akan digunakan sebagai perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dalam proyek tersebut. Anggaran operasional merupakan anggaran yang akan digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Perusahaan pun harus mampu menyusun RAB dengan baik agar pelaksanaannya menjadi efektif dan efisien. Penyusunan anggaran ini sangatlah penting untuk membandingkan sejauh mana anggaran biaya operasional yang telah dibuat dengan realisasinya. Namun anggaran yang telah disusun pun tidak selamanya akan berjalan sesuai dengan rencana. Pasti ada beberapa penyimpangan dalam pembuatan anggaran tersebut. Penyimpangan ini lah yang harus kita perhatikan dengan baik, agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan RAB selanjutnya. Penyusunan anggaran ini sangatlah penting untuk membandingkan sejauh mana anggaran biaya operasional yang telah dibuat dengan realisasinya. Namun anggaran yang telah disusun pun tidak selamanya akan berjalan sesuai dengan rencana. Pasti ada beberapa penyimpangan dalam pembuatan anggaran tersebut. Penyimpangan ini lah yang harus kita perhatikan dengan baik, agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan RAB selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada perusahaan ini terlihat dalam laporan anggaran biaya dan realisasi tahun 2011 2012 masih ada beberapa biaya yang mengalami selisih dan ada beberapa biaya yang 1

harusnya terpisah, sehingga tidak mengganggu anggaran biaya lain lain. Selain itu, perusahaan ini tidak pernah menganalisis lebih lanjut mengenai selisih (varians) yangterjadi antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan. LANDASAN TEORI Anggaran Menurut Raharjaputra (2009: 133), anggaran adalah suatu perencanaan keuangan dan operasional kegiatan yang menyeluruh dan mendetail tentang memperoleh dana dan menggunakannya dengan efisien dan efektif dalam suatu periode. Menurut Purwanti dan Prawironegoro (2013: 111-113), anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan, anggaran juga sering disebut perencanaan dan pengendalian laba. Biaya Menurut Sunarto (2008: 4), biaya merupakan harga pokok yang telah di manfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan. Menurut Widilestariningtyas, Dewi, dan Waluya (2012: 10), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Varian Menurut Witjaksono (2013: 155), varian atau selisih adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dari suatu hasil. Menurut Hery (2012: 78-79), varians adalah perbedaan antara jumlah aktual dengan jumlah yang di anggarkan. Varians merupakan gabungan dari fungsi perencanaan dan pengendalian untuk membantu manager dalam mengimplementasikan strateginya. Analisis Varian Menurut Witjaksono (2013: 157), analisis varian adalah dekomposisi atas perbedaanperbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi jumlah-jumlah yang terkait pada suatu realitas dan rencana. Menurut Dunia dan Wasilah (2009: 260), setelah seluruh biaya overhead pabrik yang sesungguhnya (actual factory overhead) dan biaya overhead yang dibebankan (applied factory overhead) dicatat dan dihimpun, maka setiap akhir bulan atau akhir tahun biaya-biaya ini dapat dianalisi dengan cara melakukan perbandingan antara keduanya. Analisis atas biaya overhead pabrik ini disebut dengan analisis selisih (variance analysis). ANALISIS Analisis Varian Setelah memperoleh data anggaran biaya dan realisasi dari perusahaan PT Netama Gapura Mas Palembang tahun 2011 2012 dan melakukan pembahasan terhadap data yang diberikan oleh perusahaan. Maka, pada bagian ini penulis akan memberikan hasil analisis yang penulis dapatkan dari data yang diberikan oleh pihak PT Netama Gapura Mas Palembang tahun 2011 2012. Hasil analasis tersebut penulis rincikan dan jelaskan dengan membandingkan antara tabel 2

yang diberikan oleh PT Netama Gapura Mas dan tabel hasil analisis yang penulis dapatkan dengan rincian sebagai berikut: Analisis Masalah Penelitian ini dilakukan pada PT Netama Gapura Mas Palembang. PT Netama Gapura Mas Palembang yang bergerak di bidang jasa konstruksi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis varian anggaran biaya operasional dalam sebuah proyek yang sedang berjalan. Berikut ini data anggaran biaya dan realisasi PT Netama Gapura Mas Palembang pada proyek pembangunan ruko pundi mas yang diberikan oleh perusahaan, penulis buat dalam tabel sebagai berikut agar mudah untuk dianalisis Tabel 1. Anggaran Biaya dan Realisasi Tahun 2011-2012 Kategori Biaya Operasional Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varians (Rp) (%) - B.Uang keamanan 3.300.000 12.000.000-8.700.000-263,63 - B. Listrik & Air 6.000.000 157.000 5.843.000 97,38 - B. Transport 10.000.000 28.515.000-18.515.000-185,15 - B. Lain-lain 15.709.091 83.139.550-67.430.459-429,24 Total 35.009.091 123.811.550-88.802.459-253,66 Upah 421.610.275 578.435.364-156.825.089-37,2 Sumber : PT Netama Gapura Mas Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tahun 2011 2012 total anggaran biaya uang keamanan adalah Rp 3.000.000,-, realisasinya adalah sebesar Rp 12.000.000,-, terdapat selisih sebesar Rp (8.700.000,-), sementara untuk anggaran biaya listrik dan air sebesar Rp 6.000.000,-, realisasinya adalah sebesar Rp 157.000,-, terdapat selisih sebesar Rp 5.843.000,-, untuk anggaran biaya transport sebesar Rp 10.000.000,-, realisasinya sebesar Rp (18.515.000,-), dan untuk biaya lain-lain anggarannya adalah sebesar Rp 15.709.091,-, realisasinya sebesar Rp 83.139.550,-, terdapat selisih sebesar Rp (67.430.459,-). Selain tabel yang berisi data analasis anggaran dan realisasi yang diberikan oleh PT Netama Gapura Mas Palembang. Penulis juga membuat hasil analisis yang didapat selama melakukan penelitian pada PT Netama Gapura Mas Palembang. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: 3

Kategori Biaya Operasional - B.Uang keamanan - B. Listrik & Air - B. Transport Tabel 2. Analisi Varian Anggaran dan realisasi Tahun 2010 dan 2011 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Varians (Rp) (%) 3.300.000 7.500.000-4.200.000 Keterangan - Unfarovable 127,27 6.000.000 207.000 5.793.000 96,55 Favorable 10.000.000 34.397.850-24.397.850 Total 19.300.000 42.104.850-22.804.850 - Unfarovable 243,98-118,16 Biaya Non Operasional - Biaya Komunikasi - 1.756.000 - - - B. Barak tenaga kerja & gudang 15.709.090 7.750.000 7.979.090 50,67 - Biaya lain-lain - 74.527.650-74.527.650 - Total 15.709.090 84.033.650-68.324.560-434,94 Favorable Material 1.077.080.240 751.112.110 325.968.130 30,26 Favorable Upah 421.610.275 564.148.830-156.825.089-37,20 Unfarovable Sumber : PT Netama Gapura Mas Berdasarkan tabel diatas terdapat perbedaan dari tabel sebelumnya, tabel tersebut merupakan hasil analisis yang penulis dapatkan. Dengan tabel tersebut diharapakan dapat mempermudah sistem pembuatan anggaran biaya operasional PT Netama Gapura Mas. Pada 4

tabel 2 di atas terdapat juga beberapa biaya yang tidak memiliki anggaran. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah menjadikannya sebagai anggaran biaya lain lain, sehingga ada beberapa anggaran yang menjadi tidak terkendali atau tidak menguntungkan. Penjelasan tabel tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: 1. Uang Keamanan Anggaran untuk biaya uang keamanan sebesar Rp 3.300.000,-, realisasinya sebesar Rp 12.000.000,- untuk varian anggarannya sebesar Rp (8.700.000,-). Sedangkan analisis varian yang penulis dapat yaitu Anggaran untuk biaya uang keamanan sebesar Rp 3.300.000,-,realisasinya sebesar Rp 7.500.000,- untuk varian anggarannya sebesar Rp (4.200.000,-). Dengan kata lain, analisis yang penulis dapat dengan data yang dibuat PT Netama Gapura Mas tahun 2010-2011 yaitu terjadi analisis varian sebesar Rp 4.200.000,-. Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: = Rp 7.500.000,- - Rp 3.300.000,- = Rp 4.200.000 Varian diatas merupakan varian unfavorable (tidak menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih besar dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 127,27%. Hal ini sangatlah merugikan perusahaan, dimana anggaran yang dibuat jauh meleset dengan biaya yang dikeluarkan. Dan dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar 127,27% dari anggaran yang sudah dibuat. 2. Listrik dan Air Anggaran untuk biaya listrik dan air sebesar Rp 6.000.000,-, realisasinya sebesar Rp 157.000,-, untuk varian anggarannya sebesar Rp 5.843.000,-. Sedangkan analisis varian yang penulis dapatkan anggaran untuk biaya listrik dan air sebesar Rp 6.000.000,-, realisasinya sebesar Rp 207.000,-, untuk varian anggarannya sebesar Rp 5.793.000,-. Dengan kata lain, analisis yang penulis dapat dengan data yang dibuat PT Netama Gapura Mas tahun 2010-2011 terdapat analisis varian sebesar Rp 50.000,-. Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: = Rp 207.000,- - Rp 6.000.000,- = -Rp 5.793.000,- Varian diatas merupakan varian favorable (menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 96,55%. Dalam hal ini perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 96,55% dari biaya yang telah dianggarkan. 3. Biaya Transport Anggaran biaya transport tahun 2011 2012 sebesar Rp 10.000.000,-, realisasi yang terjadi melebihi dari RAB perusahaan yaitu sebesar Rp 28.515.000,-. Hal ini menyebabkan terdapat varians sebesar Rp (18.515.000,-). Sedangkan analisis varian yang penulis dapat anggaran biaya transport sebesar Rp 10.000.000, realisasi sebesar Rp 34.397.850,- untuk varian anggarannya sebesar Rp (24.397.850). Terdapat perbedaan antara analisis penulis dan data PT Netama Gapura Mas. Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: 5

= Rp 34.397.850,- - Rp 10.000.000,- = Rp 29.397.850,- Varian diatas merupakan varian unfavorable (tidak menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih besar dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 243,98%. Hal ini sangatlah merugikan perusahaan, dimana anggaran yang dibuat jauh meleset dengan biaya yang dikeluarkan. Dan dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar 243,98% dari anggaran yang sudah dibuat. 4. Biaya lain lain Anggaran biaya lain lain tahun 2011-2012 sebesar Rp 15.709.091,-, realisasinya sebesar Rp 83.139.550,- untuk analisis variannya sebesar Rp (67.430.459,-). Dalam hal ini terjadi perbedaan dalam biaya lain lain, karena PT Netama mencatat beberapa biaya menjadi anggaran biaya lain lain, sedangkan menurut analisis penulis anggaran tersebut harusnya ada beberapa biaya yang menjadi anggaran tersendiri yang dapat dikelompokkan dalam biaya non operasional untuk menghindari varian yang tidak terkendali. Biaya biaya tersebut adalah biaya komunikasi yang realisasinya sebesar Rp 1.756.000,-, biaya barak tenaga kerja dan gudang yang dianggarkan sebesar Rp 15.709.090,-, realisasi sebesar Rp 7.750.000,- untuk analisis variannya sebesar Rp 7.979.090,-, dan biaya lain lain yang realisasinya sebesar Rp 74.527.650,-. Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: - Biaya Komunikasi: Dari hasil penelitian penulis, terdapat biaya komunikasi sebesar Rp 1.756.000,-namun tidak terdapat anggaran khusus untuk komunikasi, sehingga biaya ini menjadi tak terkendali. - Biaya Barak Tenaga Kerja dan Gudang: = Rp 7.750.000,- - Rp 15.709.090,- = -Rp 7.979.090,- Varian diatas merupakan varian favorable (menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 50,67%. Dalam hal ini perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 50,67% dari biaya yang telah dianggarkan. - Biaya lain-lain Dari hasil penelitian penulis, terdapat biaya komunikasi sebesar Rp 74.527.650,-, namun tidak terdapat anggaran khusus untuk biaya lain-lain ini, sehingga biaya ini menjadi tak terkendali. 5. Material Anggaran untuk biaya material sebesar Rp 1.077.080.240,-, realisasinya sebesar Rp 751.112.110,- untuk analisis variannya sebesar Rp 325.968.130,-. Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan denganrumus sebagai berikut: = Rp751.112.110,- - Rp 1.077.080.240,- = -Rp 325.968.130,- Varian diatas merupakan varian favorable (menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. 6

Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 30,26%. Dalam hal ini perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar 30,26% dari biaya yang telah dianggarkan. 6. Upah Anggaran untuk biaya upah sebesar Rp 421.610.275,-, realisasinya sebesar Rp 564.148.830,- untuk analisis variannya sebesar (-Rp 156.825.089,-). Analisis varian tersebut dapat diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: = Rp 564.148.830,- - Rp 421.610.275,- = -Rp 156.825.089,- Varian diatas merupakan varian unfavorable (tidak menguntungkan) dimana realisasi anggaran lebih besar dibandingkan anggaran yang sudah dibuat. Adapun varian diatas bila di persentasekan, maka hasilnya adalah sebesar 37,20%. Hal ini sangatlah merugikan perusahaan, dimana anggaran yang dibuat jauh meleset dengan biaya yang dikeluarkan. Dan dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar 37,20% dari anggaran yang sudah dibuat. PENUTUP Berdasarkan uraian pada penelitian sebelumnya mengenai perhitungan anggaran terhadap realisasi biaya dan perhitungan pendapatan yang diterima oleh PT Netama Gapura Mas. Maka penulis menarik kesimpulan antara lain : Anggaran yang dibuat oleh perusahaan sudah cukup baik, namun pada anggaran tersebut, terdapat biaya-biaya takterkendali yang membuat anggaran meleset. Dan bahkan jumlah biaya yang tak terkendali tersebut dapat mempengaruhi keuntungan yang didapat oleh PT Netama Gapura Mas, varians terbesar yang tidak menguntungkan (unfavorable) pada biaya operasional adalah pada anggaran biaya transport, dimana anggarannya adalah sebesar Rp 10.000.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp 34.397.850,- terdapat varian sebesar Rp (24.397.850,-) dengan persentase varian 243,98%,varian yang paling tidak menguntungkan adalah pada anggaran upah dimana anggaran sebesar Rp 421.610.275,-, sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp 578.435.364,-, terdapat varians sebesar Rp (156.825.089,-) dengan persentase varian 37,20 %. 7

DAFTAR PUSTAKA Dunia, Firdaus Ahmad, dan Wasilah, Abdullah. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Hery. 2012. Cara Mudah Memahami Manajemen Biaya. Yogyakarta: Gava Media. Purwanti, Ari, dan Prawironegoro Darsono. 2013. Akuntansi Manajemen Edisi 3 Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Sunarto. 2008. Akuntansi Biaya Edisi Revisi Cetakan Kedua. Yogyakarta: AMUS. Widilestariningtyas, Ony, Sri Dewi Anggadini, dan Dony Waluya Firdaus. 2012. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya Edisi Revisi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 8