BAB I PENDAHULUAN. wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

PRESENTASI TUGAS AKHIR

GENETIKA UNTUK MENENTUKAN RUTE LOPER KORAN DI AGEN SURAT KABAR

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Teka-Teki Silang

Algoritma Genetika dan Penerapannya dalam Mencari Akar Persamaan Polinomial

BAB I PENDAHULUAN an berkembang algoritma genetika (genetic algorithm) ketika I. Rochenberg dalam bukunya yang berjudul Evolution Strategies

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III. Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP)

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Randy L Haupt & Sue Ellen Haupt, Practical Genetic Algorithms second edition, Wiley Interscience,2004.

ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN AKAR PERSAMAAN SEBUAH FUNGSI

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lingkup Metode Optimasi

BAB II LANDASAN TEORI

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALGORITMA OPTIMASI UNTUK PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (Optimization Algorithm for Solving Travelling Salesman Problem)

APLIKASI HASIL PENCARIAN DAN RUTE PENGIRIMAN BARANG DARI SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI BIKRITERIA DENGAN METODE LOGIKA FUZZY

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Algoritma Genetika

DAFTAR ISI. Tim Redaksi... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii

BAB 2 LANDASAN TEORI

Zbigniew M., Genetic Alg. + Data Structures = Evolution Program, Springler-verlag.

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

ALGORITMA GENETIKA DENGAN PENDEKATAN MODEL PULAU PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN

Optimalisasi Pengantaran Barang dalam Perdagangan Online Menggunakan Algoritma Genetika

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB III IMPLEMENTASIALGORITMA GENETIK DAN ACS PADA PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

T I N J A U A N P U S T A K A Algoritma Genetika [5]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pencarian Rute Terpendek untuk Pengoptimalan Ditribusi Sales Rokok Gudang Garam di kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI SOLUSI TERBAIK DENGAN PENERAPAN NON-DOMINATED SORTING II ALGORITHM

BAB I PENDAHULUAN. telah diadopsi untuk mengurangi getaran pada gedung-gedung tinggi dan struktur

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

ALGORITMA GENETIKA. Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

Penentuan Optimalisasi TSP (Travelling Salesman Problem) Distribusi Barang Menggunakan Algoritma Genetika Di Buka Mata Adv

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Prosiding Matematika ISSN:

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

ANALISIS PENGATURAN INDIVIDU CROSSOVER DAN MUTASI ALGORITMA GENETIKA STUDI KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Algoritma Evolusi Dasar-Dasar Algoritma Genetika

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

SWARM GENETIC ALGORITHM, SUATU HIBRIDA DARI ALGORITMA GENETIKA DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION. Taufan Mahardhika 1

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN ALGORITMA FUZZY EVOLUSI UNTUK PENYELESAIAN KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Penelitian Sebelumnya

OPTIMASI JALUR TRANSPORTASI PRODUK HOUSING CLUTCH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KULIAH SEMESTER I MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Bab II Konsep Algoritma Genetik

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM OPTIMASI JALUR PENDISTRIBUSIAN KERAMIK PADA PT. CHANG JUI FANG

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KNAPSACK PROBLEM DENGAN ALGORITMA GENETIKA

KECERDASAN BUATAN. Simple Hill Climbing. Disusun Oleh:

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENENTUAN JARAK TERPENDEK PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG DI PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA. Abstraksi

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. evolusi komputasi adalah algoritma genetika. Pengimplementasian algoritma

BAB III PEMBAHASAN. Berikut akan diberikan pembahasan mengenai penyelesaikan CVRP dengan

OPTIMASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH TIME WINDOWS (TSP-TW) PADA PENJADWALAN PAKET RUTE WISATA DI PULAU BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE OPTIMUM OBJEK WISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Alat transportasi ini memiliki

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SWEEP PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN GULA

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya, optimasi didefinisikan sebagai proses menentukan nilai minumum

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

PERBANDINGAN ALGORITMA EXHAUSTIVE, ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN HOPFIELD UNTUK PENCARIAN RUTE TERPENDEK

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Algoritma Exhaustive, Algoritma Genetika Dan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield Untuk Pencarian Rute Terpendek

Strategi Menggunakan Algoritma Genetika

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

DINAMISASI PARAMETER ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POPULATION RESIZING ON FITNESS IMPROVEMENT FUZZY EVOLUTIONARY ALGORITHM (PROFIFEA)

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Objek pariwisata di Yogyakarta sudah semakin beragam mulai dari wisata budaya, wisata belanja, hingga wisata Alam. Untuk menarik minat wisatawan dapat dibuat paket wisata dengan jarak yang paling dekat dan jumlah objek yang terbanyak. Untuk meningkatkan poin positif dari paket wisata tersebut, dilakukan dengan menentukan jalur perjalanan wisata yang menghubungkan antar objek-objek wisata di DIY. Di DIY sendiri sudah ada beberapa jalur wisata tetapi hanya terbatas di lingkup kota Yogyakarta saja (Susanto Nugroho, 2011). Oleh karena itu dibutuhkan jalur wisata baru yang dapat menghubungkan objek-objek wisata di DIY. Sesuai dengan berkembangnya informasi bahwa Yogyakarta memiliki Objek wisata yang sangat banyak sehingga perlu ditentukan rute untuk mengunjunginya. Dalam penentuan rute perlu dilakukan perhitungan yang tepat dan sesuai agar nantinya sesuai dengan sasaran yang tepat. Jika diasumsikan bahwa semua objek wisata di DIY merupakan suatu kota dan Wisatawan diasumsikan sebagai salesman dan salesman tersebut harus mengunjungi semua kota satu kali dan kembali ke titik asal, maka jalur perjalanan wisata bisa dipandang sebagai travelling salesman problem (TSP). 1

Masalah TSP merupakan salah satu masalah yang mempunyai banyak ragam tipe solusi dengan multi objective. Cara algoritmis yang umum dipakai untuk menyelesaikan suatu permasalahan TSP adalah dengan menggunakan teknik optimalisasi kenvensional (classical optimization) (Intan Berlianty & Miftahol Arifin, 2010 :8). Pada penulisan ini akan digunakan metode heuristik untuk menentukan solusi dari masalah TSP. Metode heuristik adalah cara lain untuk mencari solusi masalah rute terpendek. Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, tetapi dengan kemungkinan mengabaikan dari kelengkapan (completeness) (Intan Berlianty, 2010: 15). Untuk dapat menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam suatu domain tertentu, diperlukan suatu Fungsi heuristik. Fungsi heuristik ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan- keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat diguakan untuk mendapatan solusi yang diinginkan. Salah satu jenis metode Heuristik adalah algoritma genetika. John H. Holland adalah penemu dari algoritma genetika pada tahun 1960. Penelitian pertamanya yang dipublikasikan adalah Adaptation in Naturan and Artificial Systems pada tahun 1975. Menurutnya jika evolusi dapat bekerja dengan sangat baik untuk organisme maka dapat pula digunakan untuk program computer. Dalam penelitiannya Holland menyimpulkan dua hal yaitu untuk menjelaskan dan mempelajari proses adaptasi proses adaptasi alami, dan untuk merancang sistem yang cerdas dengan persamaan atau mengandung mekanisme dengan sistem alami. Penggunaan Algoritma 2

Genetika sering dikaitkan dengan metode adaptif untuk memecahkan masalah optimasi. Algoritma genetika merupakan algoritma yang diciptakan berdasarkan inspirasi dari mekanisme seleksi alam dimana salah satu individu yang lebih kuat menjadi pemenang dari lingkungan yang berkompetisi (K Sastry, 2004: 14). Untuk masalah TSP secara garis besar langkah dalam prosedur ini dimulai dengan menetapkan suatu himpunan yang berisikan jalur wisata yang mungkin secara random dan melakukan perubahan dengan beberapa iterasi dengan algoritma genetika untuk mencapat solusi terbaik. Himpunan solusi potensial ini ditetapkan diawal dan disebut dengan kromosom. Keseluruhan himpunan dari kromosom yang didibangkitkan mewakili suatu populasi. Kromosom-kromosom tersebut akan berevolusi dalam beberapa tahap iterasi yang disebut dengan generasi. Generasi baru (offsprings) dibangkitkan dengan teknik crossover dalam penelitian ini digunakan single point crossover dan mutasi. Single point crossover meliputi pemecahan dua kromosom yang dipotong pada titik potong yang ditentukan secara random kemudian dikombinasikan bagian kromosom yang terpotong dengan bagian dari pasangannya. Sedangkan mutasi meliputi penukaran suatu gen dari kromosom dengan suatu gen dari kromosom yang sama. Untuk menentukan gen tersebut ditentukan secara random. Kromosom-kromosom ini selanjutnya berevolusi dengan suatu kriteria kesesuaian (fitness) yang ditetapkan dan hasil terbaik akan dipilih sementara yang lainnya diabaikan. 3

Selanjutnya, proses dilakukan berulang-ulang sampai dengan suatu kromosom yang mempunyai kesesuaian terbaik (best fitness) akan diambil sebagai solusi terbaik dari permasalahan. Keunggulan dari algoritma genetika yaitu proses sangat baik untuk optimasi, khususnya jika fungsi objektif adalah diskontinu atau tidak berkelanjutan. Dengan mengetahui rute wisata yang optimum diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pembuatan jalur-jalur wisata yang baru di DIY. Sehingga lebih memajukan pariwisata di DIY dengan menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke DIY. Selain itu juga dapat mepromosikan objek-objek wisata yang kurang dikenal masyarakat luas. Dalam tulisan tugas akhir ini, akan dibahas bagaimana prosedur penyelesaian masalah travelling salesman problem dengan menggunakan algoritma genetika, serta penerapannya dalam menentukan jalur perjalanan wisata di DIY. B. Batasan Masalah Pada pencarian jalur wisata yang menghubungkan objek-objek wisata di DIY menggunakan algoritma genetika dengan single point crossover. C. Rumusan Masalah Berdasarkan Batasan Masalah yang sudah ditentukan diatas maka dapat diketahui rumusan masalah pada penulisan ini. Rumusan Masalah tersebut adalah sebagai berikut. 4

1. Bagaimana model matematika untuk mengoptimalkan jarak dari jalur wisata yang menghubungkan objek-objek wisata di DIY? 2. Bagaimana algoritma genetika dengan single point crossover untuk mencari jalur wisata optimum yang menghubungkan objek-objek wisata di DIY? 3. Bagaimana jalur wisata yang optimum untuk objek-objek wisata di DIY menggunakan algoritma genetika dengan single point cross over? D. Tujuan Penulisan Setiap penulisan pasti mempunyai tujuan yang mau dicapai, begitu juga dengan penulisan ini. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan penerapan single point cross over pada algoritma genetika dalam penentuan jalur wisata yang menghubungkan objek-objek wisata di DIY. 2. Didapatkan jalur wisata terpendek di DIY. E. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan ini adalah sebagai sarana untuk menuangkan gagasan secara ilmiah. Selain itu hasil dari penulisan ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai single point crossover pada algoritma genetika dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Penulisan ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang prosedur dan penerapan mengenai single point cross over pada algoritma genetika 5

dalam penentuan rute terpendek untuk wisata DIY. Serta dapat menambah acuan untuk pencarian masalah rute terpendek. 6