ANALISA PERMINTAAN I. Pengertian : 1. Permintaan Efektif Permintaan yang didukung oleh daya beli (Purchasing Power). 2. Permintaan Absolut Permintaan yang didasarkan pada keinginan belaka. II. Permintaan Individu vs Permintaan Pasar Pada dasarnya Permintaan Pasar / Market Demand merupakan resultante dari seluruh permintaan individu. P(x) Individu 1 P(x) Individu 2 P(x) Individu 3 5 5 5 Dx = d1 + d2 3 3 3 1 1 1 d 1 0 1 3 5 0 1 2 4 0 2 5 9 d2 Px Px 6 7 5 6 4 5 3 dx 4 2 3 Dx 1 2 0 1 2 3 4 5 6 QDx 1 0 100 200 300 400 600 700
III. Fungsi Permintaan vs Kurva Permintaan Fungsi Permintaan : menunjukkan hubungan yang ada antara jumlah barang yang diminta dengan semua factor yang mempengaruhinya. Kurva Permintaan : menunukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan suatu barang yang diminta dengan harga barang tersebut, cateris paribus. Kesimpulan : Kurva Permintaan merupakan sebagian dari fungsi permintaan dimana variable variabel lain dianggap tetap kecuali harga barang yang bersangkutan. IV. Beberapa Variabel Yang Menentukan Permintaan 1. Variabel Strategis Variabel yang dapat digunakan untuk mempengaruhi permintaan secara langsung, oleh karena itu variable ini disebut juga variable yang dapat dikontrol (Controllable Variable) 2. Variabel Konsumen 3. Variabel Pesaing 4. Variabel Lain Secara Matematis Qx = ( Px, Ax, Dx, Ox, Yc, Te, Ee, Py, Ay, Dy, Oy, G, N, W, ) Variabel Variabel Variabel Variabel Strategis Konsumen Pesaing Lain Controllable Variables U n c o t r o l l a b l e V a r i a b l e s
Qx = Jumlah barang yang diminta Px = Harga barang x Ax = Advertensi barang x Dx = Design / style barang x Ox = Outlet / saluran distribusi barang x Yc = Income consumen Tc = Selera konsumen Ec = Ekspektasi konsumen Py = Harga barang lain ( Substitute & Complements ) Ay = Advertensi dari barang lain yang terkait Oy = Saluran distribusi dari barang lain yang terkait G = Kebijaksanaan pemerintah, Industrial Strategy N = Jumlah penduduk W = Cuaca V. Bentuk Fungsi Permintaan Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisisnya, bentuk fungsi permintaan dapat berupa : 1. Fungsi Linier : qx = α + β1 Px + β2 Py + β3 Ax + β4 Ay + 2. Fungsi non linier : qx = α Px β 1 N β 2 Ox β 3 dimana : Qx = Jumlah barang yang diminta. α = Bagian dari jumlah barangyang diminta yang ditentukan oleh variable selain dari yang sudah dimasukkan sebagai variable penentu dalam fungsi tersebut. β = Koefisien fungsi permintaan yang menunjukkan dampak marginal dari masing masing variable bebas terhadap jumlah barang yang diminta. P = Harga. N = Populasi. O = Outlet.
A Contoh : = Advertensi Qx = 5030 3806,2Px + 1458,5Py + 256,6Ax 32,3Ay + 0,18Yc Bila nilai variable bebas adalah : Px = Rp. 8, Py = 6, Ax = 168 Ay = 182, Yc = 12875 Maka jumlah penjualan barang x : Qx = 5030 3806,2 (8) + 1458,5 (6) + 256,6 (168) 32,3 (182) + 0,18 (12875) = 5030 30449,6 + 8751 + 43108,8 5878,6 + 2317,5 = 22879,1 Satuan VI. Membuat Kurva Permintaan Atas Dasar Fungsi Permintaan Kurva permintaan adalah suatu kasus khusus dari fungsi permintaan dengan menganggap semua variabel lain konstant, kecuali tingkat harga barang yang bersangkutan. Oleh karena itu kita dapat menuliskan fungsi permintaan sebagai Qx = a + bpx, dimana a mencakup pengaruh nilai semua variable bebas dan variable residu (α). Misalnya : Dalam contoh di atas a = 5030 + 8751 + 43108,8 5878,6 + 2317,5 = 53.328,7 Sehingga fungsi permintaan menjadi : Qx = 53.328,7 3806,2 Px 3,8062 Px = 53,328 Qx Px = 53,328 _ 1 Qx 3,8062 3,8062 Px = 14,011 0,26273 Qx
Px 8 Px = 14,011 0,26273 Qx 5 0 Qx VII. Perubahan Permintaan Vs Perubahan Jumlah Yang Diminta Perubahan jumlah yang diminta (Movement Along Demand Curve) terjadi akibat adanya Perubahan harga. Dengan demikian hanya jumlahnya saja yang berubah sedangkan kurvanya tetap. Perubahan kurva permintaan atau lebih sering disebut perubahan permintaan (Shift in Demand) adalah perubahan yang terjadi pada variabel variabel di luar variabel harga (selera, pendapatan, etc) D 2 D D 1 P Q 2 Q Q 1 VIII. Kaitan Antara Harga, Total Revenue & Marginal Revenue TR = Px. Qx Padahal : Px = a + bqx Maka : TR = (a + bqx) Qx = aqx + bq 2 x
Sehingga : MR = d_( TRx ) d ( Qx ) = a + 2bQx a = Intersep b = Slope Contoh : Px = 14,011 0,26273 Qx MR = a + 2 bqx = 14,011 + 2 ( 0,26273) Qx = 14,011 0,52546 Qx IX. Konsep Elastisitas Kekuatan kekuatan Pasar Sisi Perhitungan Variabel variabel Variabel variabel Pasar yang langsung yang tidak langsung mempengaruhi mempengaruhi Demand Titik Busur Harga Selera Income Pembeli Harga barang lain Pendapatan ELASTISITAS Harga Titik Biaya produksi Teknik produksi Supply Harga barang lain Harga sumber Busur Banyaknya penjual Pajak & subsidi Inspektasi harga Elastisitas titik pada dasarnya hanya mengukur jarak diantara titik titik tertentu. Sifatnya lebih spesifik. Elastisitas Harga / Price Elasticity of Demand
E = _ Qx. Px Px Qx Elastisitas Harga Permintaan : Perubahan persentase jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan harga. Karena hubungan antara harga dan jumlah adalah terbalik / tidak searah maka koefisien elastisitasnya adalah negatif. Permintaan dikatakan elastis apabila ɛ > 1, tidak elastis apabila < 1 dan unitary apabila = 1. Contoh : Qx = 20 ¾ Px, maka Px = 8 dan Qx = 14 akan didapat koefisien elastisitasnya : Px = (20 Qx) / ¾ = 26,67 0,75 = _ Qx. Px = 1. _8_ = 16 = 0,76 Px Qx 0,75 14 21 Dalam prakteknya adalah sulit bagi perusahaan untuk mengetahui kurva permintaannya kecuali kalau perusahaan tersebut merubah ubah harga barang yang dihasilkannya. Disamping itu perubahan harga yang kecil sekali tidak akan menarik perhatian konsumen, kecuali kalau perubahannya besar. Oleh sebab itu elastisitas busur akan lebih tepat digunakan. Elastisitas busur menggambarkan interval sepanjang kurva permintaan. Elastisitas Busur / Arc Elasticity arc = qx x (P 1 _+_P 2 )_/_2 Px (q 1 + q 2 ) / 2 Contoh :
Sebuah toko menjual dagangannya dengan harga $ 8 /unit dengan Q = 32 unit. Ketika harga diturunkan $ 7 /unit, permintaan melonjak menjadi 44 unit. Berapa elastisitas barang tersebut, Cateris Paribus? Jawab : qx = Q1 Q2 = 32 44 = 12 = 12 Px P1 P2 8 7 1 arc = Q 1 Q 2 x P 1 + P 2 _ = 12. _8_+ 7_ = 12. 15 P1 P2 Q1 + Q2 32 + 44 76 = 2,368 Implikasi Elastisitas Terhadap Harga Optimal Bila contoh tersebut diperluas dengan data MC = $ 5 /unit. Apakah harga yang berlaku saat ini ( $ 7 ) telah mencerminkan keuntungan yang maksimum? Jawab : Px = a + b Qx, dimana P = $ 7 Qx = 44 unit 7 = a 0,08333 (44) a = 10,6667 Px = 10,6667 0,08333 Qx MR = a + 2 bqx = 10,6667 + 2 ( 0,08333 Qx ) = 10,6667 0,166667 Qx b = Px = _1_ = 0,08333 Qx 12 MR = MC = 0 5 = 10,6667 0,166667 Qx 5,6667 = 0,16667 Qx Qx = 34 unit π max terjadi bila MR = MC Px = 10,6667 0,08333 ( 34 ) = 10,6667 2,8333
= 7,8333 Jadi harga jual $ 7 belum mencerminkan keuntungan yang optimal Pada soal yang sama, berapakah tingkat harga dan kuantitas barang yang harus dijual agar pendapatan menjadi maksimum? Jawab : Syarat TR max MR = 0 0 = 10,6667 0,16667 Qx Qx = 10,6667 = 64 0,16667 Px = 10,6667 0,08333 Qx = 10,6667 0,08333 ( 64 ) = 5,333 Elastisitas Penghasilan Permintaan Elastisitas penghasilan permintaan dapat didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam jumlah barang yang diminta (Qx) dibagi dengan persentase perubahan dalam penghasilan ( I ), Ceteris Paribus. I = % qx = qx / Qx % I I / I = Qx. _I _ I Q I arc = Q 1 Q 2. _I 1 + I 2_ I 1 I 2 Q 1 + Q 2 Dengan mengetahui besarnya koefisien elastisitas penghasilan, Kita dapat mengelompokkan barang barang ke dalam barang mewah, barang normal atau pun barang inferior. Bila I > 1 dan positif (+), maka barang itu barang mewah I < 1 dan positif (+), maka barang itu barang normal
I > 0 dan negatif ( ), maka barang itu barang inferior Contoh : Qx = 5030 3806,2 Px + 1458,5 Py + 256,6 Ax 32,3 Ay + 0,18 Yc dimana : Yc = income percapita = 12.875 Qx = 22879,1 lihat perhitungan sebelumnya I = Qx. I = 0,18. 12.875_ QI Qx 22.879,5 = 0,101 Contoh : Income perkapita suatu negara $ 15.650 dan permintaan terhadap suatu barang 36.000 unit / bulan. Bila terjadi kenaikan pendapatan sebesar 17.215 dan terjadi kenaikan permintaan sebesar 40.320 unit. Berapa elastisitasnya? Jawab : I arc = Q 1 Q 2. _I 1 + I 2_ = 36.000 40.320. 15.650 + 17.215 I1 I2 Q1 + Q2 15.650 17.215 36.000 + 40.320 = 4.320. 32.865 1.565 76.320 = 1,189 Implikasi terhadap perusahaan : Apabila elastisitas penghasilan lebih besar dari 1, artinya permintaan terhadap barang tersebut akan berkembang lebih cepat dari pada penghasilan konsumen, tetapi juga menunjukkan adanya gejolak yang tinggi akan fluktuasi permintaan bila terjadi fluktuasi tingkat penghasilan. ELASTISITAS SILANG / CROSS ELASTICITY Elastisitas silang menunjukkan tanggapan atas jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang
tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap. s = % Qx = Qx. Py_ % Py Py Qx Rumus elastisitas busurnya : S arc = Q 1 Q 2. P 1 + P 2 _ P 1 P 2 Q 1 + Q 2 Apabila barang tersebut bersifat substantif maka koefisien elastisitas silang bernilai positif, dan apabila barang barang itu bersifat komplementer, maka koefisien elastisitas silangnya bernilai negatif.
IKHTISAR : ELASTISITAS INTERPRETASI ELASTISITAS HARGA ( dq / Q ) ( dp / P ) Nilai Sebutan Kenaikan Harga Penurunan Harga Akan Elastisitas Akan Mengakibatkan Mengakibatkan h < 1 Inelastis penerimaan naik penerimaan menurun h = 1 unitary elasticity penerimaan tetap penerimaan tetap h > 1 elastis penerimaan turun penerimaan naik INTERPRETASI ELASTISITAS PENDAPATAN ( dq / Q ) ( DY / Y ) Nilai Sebutan Kenaikan Harga Penurunan Harga Akan Elastisitas Akan Mengakibatkan Mengakibatkan I < 0 inferior jumlah diminta jumlah diminta naik menurun 0 < I < 1 kebutuhan pokok jumlah diminta naik jumlah diminta menurun dengan persentase dengan persentase lebih lebih rendah rendah 1 < I mewah jumlah diminta naik jumlah diminta menurun
dengan persentase lebih tinggi dengan persentase lebih tinggi INTERPRETASI ELASTISITAS SILANG ( dqx / Qx ) ( dpy / Py ) Nilai Elastisitas Hubungan antar Kenaikan Harga Y Penurunan Harga Y Silang Barang Mengakibatkan Mengakibatkan s > 0 substitutif X yang diminta X yang diminta menurun naik s = 0 tidak berhubungan X yang diminta X yang diminta tetap tetap s < 0 komplementer X yang diminta X yang diminta naik turun π