PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Media Pembelajaran

TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL

Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

TAKSONOMI PEMBELAJARAN

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI

TAXONOMY OF EDUCATIONAL

I. TAHAPAN PERKEMBANGAN BIROKRASI

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

I. TAHAPAN PERKEMBANGAN BIROKRASI

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto

A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM

Sistem Informasi Pemetaan Urusan Pemerintahan dan Penentuan Tipelogi Perangkat Daerah

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Tugas Evaluasi Pembelajaran

PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1

BAB II LANDASAN TEORI

oleh : Dra. Rahajeng Purwianti, M.Si Direktorat Fasilitasi kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

oleh : Dr. NURDIN, S.Sos, M.Si.

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode

Kegiatan Belajar 2. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

Bagian 2. EVALUASI : Prinsip, Karakteristik Kualitas, Taksonomi Hasil Belajar, Ragam Bentuk dan Prosedur.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah. (2010:22)hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

SILABUS. : Mengembangkan media video/tv dalam konteks pembelajaran/pendidikan

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

Alat ukurnya berbeda. Bergantung objek yang diukur

TAKSONOMI BLOOM. Apa dan Bagaimana Menggunakannya? Oleh : Retno Utari Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK.

ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

ASPEK-ASPEK PENILAIAN (RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, & PSIKOMOTOR) ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA JURDIK FISIKA FPMIPA UPI

PEMERINTAH PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

Undang-Undang

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM

ANALISIS SK KD dan RPP

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

TAXONOMY BLOOM'S THEORY. Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KANTOR STAF PRESIDEN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan lingkungan belajar bagi siswa. Agar proses belajar. media pembelajaran, khususnya penggunaan komputer.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Hasil Belajar Pada Sifat-Sifat cahaya

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

SILABUS. : Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan prinsip-prinsip bahan ajar yang baik dan benar.

PENYELARASAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN DAN PENATAAN PERANGKAT DAERAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II KAJIAN TEORETIS

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN DR. NURDIN, S.Sos, M.Si Kasubdit Wilayah I Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Disampaikan pada Workshop Fasilitasi Penyusunan Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Jakarta, 12 April 2016

XV. KERANGKA INTEGRASI PENATAAN URUSAN, KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN PADA PERANGKAT DAERAH SERTA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Urusan Pemerintahan Program & Anggaran Kelembagaan Perangkat Daerah Sub Urusan Pemerintahan Kewenangan Pegawai ASN pd Perangkat Daerah IKU PROGRAM ANGGARAN Peta Jabatan dan Atributnya Kepala Administrator Pengawas JFT JFU Fungsi Dasar/ Tugas Urusan Pemerintahan Indikator Langkah Kerja Kriteria Unjuk Kerja Kualifikasi Pegawai ASN pada Perangkat Daerah JPT/Admnistrator Administrator Pengawas JFT JFU Pemaketan dan Penilaian Kompetensi Penilaian Kinerja Individu Kinerja Organisasi, Daerah, Program dan K/L di Daerah

XVI. PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan Kelembagaan Perangkat Daerah Sub Urusan Pemerintahan Kewenangan Kepala Administrator Pengawas Pelaksana JFungsional KEBUTUHAN PEGAWAI TIPELOGI Perangkat Daerah Analisis Jabatan Peta Jabatan Uraian Jabatan ANALISIS BEBAN KERJA Jenis Layanan/Fungsi Dasar/Tugas Urusan Pemerintahan LAYANAN UTAMA LAYANAN PENUNJANG URAIAN TUGAS TUGAS UTAMA TUGAS PENUNJANG JUMLAH LAYANAN Jabatan Utama Jabatan Penunjang Evaluasi Jabatan

IX. KATALOG KATA KERJA PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN JENJANG& DESKRIPTOR& JABATAN& KATA&KERJA& TUGAS& 8" " Eselon"2" Memvalidasi" Mengkoordinasi" Mempromosikan" Memimpin" Mengkoordinasikan" Menetapkan" "(pilihan)" 7" " Eselon"3" Memverifikasi" Mengkoordinasi" Mempromosikan" Memimpin" Mengkoordinasikan" Mengevaluasi" 6" " Eselon"4" Menyusun" Merencanakan" Merancang" Mengembangkan" Membuat"konsep" Mengkaji"ulang" Menganalisis" Menentukan" 5" " Pelaksana" Mengakses" Mengumpulkan" Memilah" Mendokumentasikan" Menyusun" Mengarsipkan" Memvalidasi"bahan"kebijakan" " Memverifikasi"bahan"kebijakan".." " Menyusun"bahan"kebijakan" bidang".." Membuat"konsep/draft" kebijakan" Mengkaji"ulang"draft" Mengumpulkan"bahan" kebijakan"bidang".." "

Kata- kata operasional yg dapat digunakan utk indikator Urai tugas berdasarkan kompetensi No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi 01 Kognitif Knowledge (Pengetahuan) Comprehension (Pemahaman) Menyebutkan, Menuliskan, Menyatakan, Mengurutkan, Mengidentifikasi, Mendefinisikan, Mencocokkan, Memberi nama, Memberi Label, Melukiskan. Menerjemahkan, Mengubah, menggeneralisasi, Menguraikan, Menuliskan kembali, Merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi Application (Penerapan) Analysis (Analisis) Mengoperasikan, menghasilkan, mengubah, mengatasi, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan dan menghitung Menguraikan, Membagibagi, Memilih,dan Membedakan

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi Synthesis (Sintesis) Merancang,Merumuskan, Mengorganisasikan, Menerapkan, Memadukan dan Merencanakan Evaluation (Evaluasi) Mengkritisi, Menafsirkan, Mengadili dan Memberikan evaluasi.

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi 02 Afektif Receiving (Penerimaan) Mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan. Responding (Menanggapi) Konfirmasi, menjawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi Valuing (Penanaman Nilai) Menginisiasi, Mengundang, Melibatkan, Mengusulkan dan melakukan Organization (Pengorganisa sian) Memverifikasi, menyusun, menyatukan,menghubung kan mempengaruhi

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi Characteristization (Karakteristik) Menggunakan nilainilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini. 03 Psycoh omotor (Gerak Jiwa) Observing (Pengamatan) Mengamati proses, MemberiPerhatian pada tahap2 sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.

No Aspek Kompetensi Lanjutan Indikator Kompetensi Imitation (Peniruan) Practicing (Pembiasaa n) Melatih, mengubah,membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur, dan menggunakan sebuah model. Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan

Lanjutan No Aspek Kompetensi Indikator Kompetensi Adapting (Penyesuaian) Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.

Contoh Kata Kerja Operasional yang dapat dipakai dalam Perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KATA KERJA OPERASIONAL Standar Kompetensi Mendefinisikan Menerapkan Mengkonstruksikan Mengidentifikasikan Mengenal Menyelesaikan Menyusun Kompetensi Dasar Menunjukkan,Membaca Menghitung, Menggambarkan Melafalkan, Mengucapkan Membedakan Mendefinisikan Menafsirkan

Contoh Kata Kerja Operasional yang dapat dipakai dalam Perumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KATA KERJA OPERASIONAL Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menerapkan,Menceritakan Menggunakan,Menentukan Menyusun,Menyimpulkan Mendemonstrasikan Menterjemahkan,Merumuskan Menyelesaikan,Menganalisis, Mensintesis,Mengevaluasi.

KogniVf 1. Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan Kognit if Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi Label Memperkirakan Menjelaskan Mengkategorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Menyesuaikan Mengkalkulasi Memodifikasi Mengklasifikasi Menghitung Mengurutkan

KogniVf 1.Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan Kognitif Memberi indek Memasangkan Menamai Menandai Membaca Menyadari Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Memproduksi Mengubah Mempertahankan Menguraikan Menjalin Membedakan Mendiskusikan Menggali Mencontohkan Menerangkan Mengemukakan Mempolakan Membiasakan Mencegah Menentukan Mengambarkan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mengoperasikan Mempersoalkan

Kognitif KogniVf 1.Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Penerapan Meninjau Memilih Menyatakan Mempelajari Mentabulasi Memberi kode Menelusuri Menulis Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Mengkonsepkan Meramalkakn Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Mensimulasikan Memecahkan Melakukan Mentabulasi Memproses Meramalkan

KogniVf 4. Analisis 5. Sintesis 6. Penilaian Kognit if Menganalisis Mengaudit Memecah Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosa Menyeleksi Memerinci Menominasikan Mendiagramkan Mengabstraksikan Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Mengkategorikan Mengkode Mengkombinasikan Menyusun Mengarang Membangun Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Mengkritik Menimbang Memutuskan Memisahkan Memprediksi Memperjelas

KogniVf 4. Analisis 5. Sintesis 6. Penilaian Mengorelasikan Menguji Mengulangi Menghubungkan Menugaskan Menafsirkan Kognit if Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menciptakan Mengkreasikan Mengoreksi Mempertahankan Merinci Mengukur Menyimpulkan Menemukan Merancang Merencanakan Merangkum Membuktikan Menelaah Memaksimalkan Mendikte Meningkatkan Memvalidasi Mengetes Memerintahkan Memperjelas Mendukung

KogniVf 4. Analisis 5. Sintesis 6. Penilaian Kognit if Mengedit Memilih Mengukur Melatih Mentransfer Memfasilitasi Menggabungkan Memadukan Membatas Arial Mereparasi Menampilkan Menyiapkan Memproduksi Merangkum Merekontruksi Memilih Memproyeksikan

Ranah Psikomotor Ranah Psikomotor 1. Peniruan 2. Manipulasi Mengaktifkan Menyesuaikan Menggabungkan Melamar Mengatur Arial Mengumpulkan Menimbang Memperkecil Membangun Mengubah Membersihkan Mengoreksi Mendemonstrasikan Merancang Memilah Melatih Memperbaiki Mengidentifikasi Mengisi Menempatkan Membuat Memanipulasi

Ranah Psikomotor Ranah Psikomotor 1. Peniruan 2. Manipulasi Memposisikan Mengkontruksi Meresapi Mereparasi Mencampur Arial

Ranah Psikomotor 3. Artikulasi 4. Pengalamiahan Ranah Psikomotor Mengalihkan Menggantikan Memutar Mengirim Memindahkan Mendorong Menarik Arial Menarik Memproduksi Mencampur Mengoperasikan Mengemas Mengalihkan Mempertajam Membentuk Memadankan Memulai Menyetir Menjeniskan Menempel Mensketsa Melonggarkan Menimbang

Ranah AfekVf 1. Menerima 2. Menanggapi 3. Menilai Memilih Mempertanyakan Menjawab Membantu Mengasumsikan Meyakini Afektif Mengikuti Memberi Mengajukan Mengkompromikan Melengkapi Meyakinkan Menganuty Menyenangi Memperjelas Mematuhi Meminati Menyambut Mendukung Memprakarsai Mengimani Menyetujui Menampilkan Mengundang Menggabungkan Melaporkan Memperjelas

Ranah AfekVf 1. Menerima 2. Menanggapi 3. Menilai Afektif Memilih Mengatakan Memilah Menolak Mengusulkan Menyumbang

Ranah AfekVf 4. Mengelola 5. Menhayati Afektif Menganut Mengubah Menata Mengklasifikasikan Mengkombinasikan Mempertahankan Membangun Membentuk Pendapat Memadukan Mengelola Menegoisasi Merembuk Mengubah perilaku Berakhlak mulia Mempengaruhi Mendengarkan Mengkualifikasi Melayani Menunjukkan Membuktikan Memecahkan

XIX. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT (1) Dalam rangka meningkatkan efekvvitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Perangkat Daerah secara bertahap menerapkan sistem informasi yang terintegrasi antarkabupaten/kota, provinsi, dan Pemerintah Pusat dengan menggunakan infrastruktur dan aplikasi secara berbagi pakai. (2) Penerapan sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikonsultasikan kepada kementerian yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang komunikasi dan 26 informavka.

Evolusi Layanan Pemerintah 1 3 2 Loket Bergerak Web Online Sms Messenger Live Chat Telephon analog Ip- Phone Video Converence Anjungan Layanan Televisi Jejaring sosial Loket Kantor

XXI. TINDAK LANJUT Untuk pertama kalinya, pemetaan urusan pemerintahan harus sudah selesai dilaksanakan paling lambat bulan April tahun 2016. hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah ditetapkan paling lambat bulan bulan Mei tahun 2016. Perda pembentukan perangkat daerah harus sudah ditetapkan paling lambat akhir Juni 2016. Pengisian kepala perangkat daerah dan kepala unit kerja pada perangkat daerah paling lambat awal Desember 2016.

TINDAK LANJUT Dalam hal hasil pemetaan urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan, untuk pertama kali, Daerah dapat menetapkan peraturan daerah tentang pembentukan perangkat daerah tanpa menunggu hasil penetapan sesuai jadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4).

SIMULASI PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN TIPELOGI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN http://fasilitasi.otda.kemendagri.go.id

nurdindiklat@yahoo.com 0852 1042 0329

DI PAPUA TEMPATNYA BURUNG CENDRAWASIH CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH 33