TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL"

Transkripsi

1 TAKSONOMI TUJUAN INSTRUKSIONAL

2 KOMPETENSI DASAR Menganalis tujuan instruksional Kogintif Afektif Psikomotorik

3 INDIKATOR 1. Mendiskripsikan ranahranah instruksional. 2. Mendiskripsikan taksonomi instruksional

4 Tujuan Instruksional Perubahan tingkah laku Hasil pembelajaran: kemahiran, keterampilan (kompetensi) Harus jelas OBJEKTIF PERILAKU SISWA (OPS) Perlu pemahaman taksonomi tujuan

5

6 Bloom Taksonomi tujuan instruksional Gagne Meril Gerlach dan Sulivan

7

8

9

10 Hirarkhi perilaku kognitif 5. Evaluate 6. Create 3. Apply 4.Analyze 1. Remember 2. Understand 10

11 KATA KERJA OPERASIONAL Pengetahuan Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mengidentifikasi Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasangkan Menamai Menandai Membaca Menyadari Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Menyatakan Mempelajari Mentabulasi Memberi kode Menelusuri

12 KATA KERJA OPERASIONAL Pemahaman Memperkirakan Menjelaskan Mengkategorikan Mencirikan Merinci Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Mengkontraskan Mengubah Mempertahankan Menguraikan Menjalin Membedakan Mendiskusikan Menggali Mencontohkan Menerangkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan

13 KATA KERJA OPERASIONAL Penerapan 1 Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Menyesuaikan Mengkalkulasi Memodifikasi Mengklasifikasi Menghitung Membangun Membiasakan Mencegah Menentukan Menggambarkan

14 KATA KERJA OPERASIONAL Penerapan 2 Menggunakan Menilai Melatih Membiasakan Mencegah Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mengoperasikan Mempersoalkan

15 KATA KERJA OPERASIONAL Penerapan 3 Memproses Mengkonsepkan Melaksanakan Meramalkan Memproduksi Mengaitkan Menyusun Mensimulasikan Memecahkan Melakukan Mentabulasi Memproses Meramalkan

16 KATA KERJA OPERASIONAL Analisis Menganalisis Mengaudit Memecahkan Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan Megkorelasikan Merasionalkan Menguji Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menyimpulkan Menemukan Menelaah Memaksimalkan Memerintahkan Mengedit Mengaitkan Memilih Mengukur Melatih Mentransfer

17 KATA KERJA OPERASIONAL Sintesis Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Mengkategorikan Mengkode Mengombinasikan Menyusun Mengarang Membangun Menanggulangi Menghubungkan Menciptakan Mengkreasikan Mengoreksi Merancang Merencanakan Mendikte Meningkatkan Memperjelas Memfasilitasi Membentuk Merumuskan Menggeneralisasi Menggabungkan Memadukan Membatas Mereparasi Menampilkan Menyiapkan Memproduksi Merangkum Merekonstruksi

18 KATA KERJA OPERASIONAL Evaluasi Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Mengkritik Menimbang Memutuskan Memisahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Menafsirkan Mempertahankan Memerinci Mengukur Merangkum Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memilih Memproyeksikan

19

20 Contoh kata kerja dalam ranah Psikomotorik Menirukan : Mengingat, merasakan, menonton, mendengarkan, mencontoh Memanipulasi : Melakukan, mengulang, mencoba, berlatih Presisi : mendemonstrasikan, melakukan, melaksanakan. Integrasi/artikulasi:Menyelesaikan dengan percaya diri, memperlihatkan dengan luwes. Naturalisasi : Mahir, memperlihatkan dengan terampil. Memperlihatkan keterampilan dengan luar biasa 20

21 KATA KERJA OPERASIONAL Peniruan Mengaktifkan Menyesuaikan Menggabungkan Melamar Mengatur Mengumpulkan Menimbang Memperkecil Membangun Mengubah Membersihkan Memposisikan Mengonstruksi

22 KATA KERJA OPERASIONAL Penggunaan Mengoreksi Mendemonstrasikan Merancang Memilah Melatih Memperbaiki Mengidentifikasikan Mengisi Menempatkan Membuat Memanipulasi Mereparasi Mencampur

23 KATA KERJA OPERASIONAL Ketepatan Mengalihkan Menggantikan Memutar Mengirim Memindahkan Mendorong Menarik Memproduksi Mencampur Mengoperasikan Mengemas Membungkus

24 KATA KERJA OPERASIONAL Perangkaian Mengalihkan Mempertajam Membentuk Memadankan Menggunakan Memulai Menyetir Menjeniskan Menempel Menseketsa Melonggarkan Menimbang

25

26 KATA KERJA OPERASIONAL Pengenalan/Menerima Memilih Mempertanyakan Mengikuti Memberi Menganut Mematuhi Meminati

27 KATA KERJA OPERASIONAL Pemberian respon/menanggapi Menjawab Membantu Mengajukan Mengompromikan Menyenangi Menyambut Mendukung Menyetujui Menampilkan Melaporkan Memilih Mengatakan Memilah Menolak

28 KATA KERJA OPERASIONAL Penghargaan terhadap nilai/menilai Mengasumsikan Meyakini Melengkapi Meyakinkan Memperjelas Memprakarsai Mengimani Mengundang Menggabungkan Mengusulkan Menekankan Menyumbang

29 KATA KERJA OPERASIONAL Pengorganisasian/Mengelola Menganut Mengubah Menata Mengklasifikasikan Mengombinasikan Mempertahankan Membangun Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Menegosiasi Merembuk

30 KATA KERJA OPERASIONAL Pengalaman/Menghayati Mengubah perilaku Berakhlak mulia Mempengaruhi Mendengarkan Mengkualifikasi Melayani Menunjukkan Membuktikan Memecahkan

31

32 Ki Hadjar Dewantoro Cipta Rasa Karsa

33

34

35

36

37

38

39 KUR LAMA TUJUAN MATAKULIAH TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

40 KUR BARU/ KBK KOMPETENSI MATAKULIAH/ STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan Media Pembelajaran Pengembangan Media Pembelajaran Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu mengembangkan media pembelajaran Indikator Mahasiswa mampu merancang media pembelajaran Mahasiswa mampu mengorganisasikan

Lebih terperinci

Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) serta Identifikasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia Taksonomi Bloom 1. Ranah Kognitif Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep

Lebih terperinci

TAKSONOMI PEMBELAJARAN

TAKSONOMI PEMBELAJARAN TAKSONOMI PEMBELAJARAN Afid Burhanuddin, M.Pd. (Materi dapat di download di http://rumahafid.blogspot.com) Sistem Pembelajaran PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI Analisis Kompetensi Taksonomi Pembelajaran

Lebih terperinci

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI

TAKSONOMI BLOOM-REVISI. Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI TAKSONOMI BLOOM-REVISI Ana Ratna Wulan/ FPMIPA UPI Revisi Taksonomi Bloom (Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001) Taksonomi Bloom lama C1 (Pengetahuan) C2 (Pemahaman) C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) C5 (Sintesis)

Lebih terperinci

Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilaian Proses dan Hasil Belajar Penilaian Proses dan Hasil Belajar Oleh: Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd. FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Revisi Taksonomi Bloom (Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.: 2001) Taksonomi Bloom C1 (Pengetahuan)

Lebih terperinci

TAXONOMY OF EDUCATIONAL

TAXONOMY OF EDUCATIONAL TAXONOMY OF EDUCATIONAL OBJECTIVES TAKSONOMI Metode pengklasifikasian tujuan pendidikan (Hasil belajar) Domain/Ranah Cognitive Affective Benjamin S. Bloom (1956) Psychomotor Cognitive Evaluasi Sintesis

Lebih terperinci

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom HASIL BELAJAR Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Klasifikasi kemampuan hasil belajar (Benyamin Bloom): Ranah KOGNITIF

Lebih terperinci

Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Pengembangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Disampaikan Pada Workshop RPS Jurusan Manajemen FE Unsri Oleh : Azhar K Affandi 12 Desember 2014 9 PENJABARAN KKNI 8 7 6 DESKRIPSI GENERIK SETIAP LEVEL

Lebih terperinci

ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS

ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS ACUAN PENGEMBANGAN INDIKATOR PENCAPAIAN DALAM SILABUS Mekanisme Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Analisis SI/SKL/ SK-KD Indikator Alokasi Waktu Penilaian Sumber/ Bahan Pengembangan Indikator Indikator

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN Deni Hardianto A. Pendahuluan Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan yang lain. Diantaranya

Lebih terperinci

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom

Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom HASIL BELAJAR Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Klasifikasi kemampuan hasil belajar (Benyamin Bloom): Ranah KOGNITIF

Lebih terperinci

PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN

PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN PERUMUSAN URAIAN TUGAS BERDASARKAN LAYANAN PEMERINTAHAN DR. NURDIN, S.Sos, M.Si Kasubdit Wilayah I Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Lebih terperinci

A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM

A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM TAKSONOMI BLOOM A. Ranah Kognitif 1. Pengetahuan(C1), didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Literatur BAB II LANDASAN TEORI Penelitian yang berkaitan dengan klasifikasi kalimat tanya berdasarkan Taksonomi Bloom telah dilakukan oleh Selvia Ferdiana Kusuma dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4), USD Tahun 2012 DOMAIN/RANAH DALAM BELAJAR Benjamin Bloom (1956) menemukan ada tiga tipe

Lebih terperinci

Tugas Evaluasi Pembelajaran

Tugas Evaluasi Pembelajaran Tugas Evaluasi Pembelajaran Nama : Yuyun Zulhiyati NIM : 06101011031 Pend. Fisika Taksonomi Tujuan Pendidikan menurut Bloom ( belum revisi) Klsifikasi kemampuan hasil belajar (Benyamin Bloom) : Ranah Kognitif

Lebih terperinci

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran adalah tahapan penting dalam merancang analisis kebutuhan Tujuan pembelajaran merupakan pengikat aktivitas guru dan siswa ALASAN TUJUAN PEMBELAJARAN DIRUMUSKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Sudjana menyatakan bahwa penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan

Lebih terperinci

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Kategori Kemampuan Internal Kata-kata Kerja Operasional Jenis Perilaku Pengetahuan Mengetahui Mengidentifikasi Misalnya : Istilah Menyebutkan

Lebih terperinci

PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1

PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1 PEMBARUAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh Wayan Ardana 1 Abstrak: Guru-guru bidang studi di dalam mengkomunikasikan materi ajarnya di kelas tidak bisa dipisahkan dengan persiapan mengajar yang

Lebih terperinci

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode

RANAH RANAH. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode RANAH RANAH Ranah Kognitif Kategori jenis perilaku (C1) Pengetahuan (C2) Pemahaman (C3) Penerapan Kemampuan internal Mengetahui. Misalnya : istilah fakta aturan urutan metode Menterjemahkan Menafsirkan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

Kegiatan Belajar 2. Penilaian Otentik (Authentic Assessment) Kegiatan Belajar 2. Penilaian Otentik (Authentic Assessment) Uraian Materi 1. Hakikat Penilaian Otentik Penilaian otentik adalah merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik yang didasarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK PADA MATERI :. KELAS 10/11/12 MA SEMESTER GANJIL/GENAP Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah Semester pada Mata Kuliah Pembelajaran Akidah

Lebih terperinci

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM

RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM RANAH-RANAH TAKSONOMI BLOOM Kategori Jenis Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisa RANAH KOGNITIF-PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) Mengetahui Misalnya : Istilah Fakta Aturan Urutan Metode Menterjemahkan Menafsirkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan lingkungan belajar bagi siswa. Agar proses belajar. media pembelajaran, khususnya penggunaan komputer.

II. TINJAUAN PUSTAKA. peningkatan lingkungan belajar bagi siswa. Agar proses belajar. media pembelajaran, khususnya penggunaan komputer. 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Simulasi Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran perlu adanya usaha peningkatan lingkungan belajar bagi siswa. Agar proses belajar mengajar terlaksana

Lebih terperinci

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Perencanaan : Pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Perencanaan Pembelajaran: Proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan

Lebih terperinci

TAKSONOMI BLOOM. Apa dan Bagaimana Menggunakannya? Oleh : Retno Utari Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK.

TAKSONOMI BLOOM. Apa dan Bagaimana Menggunakannya? Oleh : Retno Utari Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. TAKSONOMI BLOOM Apa dan Bagaimana Menggunakannya? Oleh : Retno Utari Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. PENDAHULUAN Pembuatan kurikulum yang terdiri dari Term of Reference (TOR), Garis Besar Program Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah. (2010:22)hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah. (2010:22)hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, Abdurrahman (2003: 37). Menurut Sudjana (2010:22)hasil belajar

Lebih terperinci

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja

Taksonomi Perilaku. 1.mengidentifikasikan. C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja Taksonomi Kata-kata Kerja Operasional C1 Pengetahuan Mengatahui... Misalnya: istilah, kata benda, kata kerja C2 Pemahaman Menerjemahkan Menafsirkan Memperkirakan Menentukan... Misalnya: metode, prosedur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar (Arsyad, 2000:3). Secara lebih jelas Gerald dan

Lebih terperinci

TAXONOMY BLOOM'S THEORY. Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap)

TAXONOMY BLOOM'S THEORY. Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap) TAXONOMY BLOOM'S THEORY Membagi kemampuan belajar menjadi 3 (tiga) domain: Kognitif (Pengetahuan) Psikomotorik (Keterampilan) Afektif (Sikap) SEGI TIGA TAKSONOMI BLOOM Head Health Hand Hearth LEVEL TAKSONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS SK KD dan RPP

ANALISIS SK KD dan RPP ANALISIS SK KD dan RPP Perencanaan pembelajaran fisika RENPEL SILABUS INDIKATOR dan MATERI AJAR SNP SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN BELAJAR Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) :. Standar kompetensi (SK)

Lebih terperinci

ASPEK-ASPEK PENILAIAN (RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, & PSIKOMOTOR) ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA JURDIK FISIKA FPMIPA UPI

ASPEK-ASPEK PENILAIAN (RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, & PSIKOMOTOR) ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA JURDIK FISIKA FPMIPA UPI ASPEK-ASPEK PENILAIAN (RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, & PSIKOMOTOR) ASSESMEN PEMBELAJARAN FISIKA JURDIK FISIKA FPMIPA UPI SCRIVEN (1967) (ARIKUNTO, 2009) MENGEMUKAKAN BAHWA: Terdapat hubungn erat antara: 1.

Lebih terperinci

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM Dosen Pembina: PROF. DR.Ahmad Fauzan,M.Pd, M.Sc. Oleh: Kelompok I Asmi yuriana Dewi Desi Delarosa Isra Marlinawaty Sri Rahayu KONSENTRASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 sekaligus mencapai tujuan pendidikan nasional

Lebih terperinci

3/30/2010 Rustaman file 1

3/30/2010 Rustaman file 1 3/30/2010 Rustaman file 1 3/30/2010 Rustaman file 2 MATERI PERKULIAHAN Pertemuan 3 Prosedur dan Alat Penilaian: Ranah 17 09-2009 kognitif (C1-C6) relevansi dengan tujuan pembelajaran Pertemuan 4 Perbandingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda prestatie atau dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi selalu dihubungkan dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar Menurut arti leksikal Hasil adalah sesuatu yang diadakan. 10 Sedangkan belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. 11 Slameto merumuskan pengertian belajar

Lebih terperinci

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN Retno Wahyuningsih 1 PENGERTIAN Ranah hasil belajar siswa dikelompokkan sebuah taksonomi Taksonomi adalah usaha pengelompokan yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1 MANFAAT Untuk menentukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan dari bahasa Inggris science technology society (STS), yaitu, suatu usaha untuk menyajikan

Lebih terperinci

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

KAJIAN SK - KD. sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 KAJIAN SK - KD sebagai PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS HALAMAN 1 LATAR BELAKANG Pada umumnya satuan pendidikan: dalam mengembangkan silabus belum melakukan kajian standar kompetensi dan kompetensi dasar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Metode Eksperimen Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan ke dalam metode pembelajaran. Menurut Djamarah dan Zain (2006: 136) metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Hasil Belajar Pada Sifat-Sifat cahaya

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Hasil Belajar Pada Sifat-Sifat cahaya BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Hakikat Hasil Belajar Materi Sifat-Sifat Cahaya 2.1.1. Pengertian Hasil Belajar Pada Sifat-Sifat cahaya Menurut Wenei (dalam Kurnia dkk 2007:1 ) bahwa

Lebih terperinci

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG

2016 PERBAND INGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK D I SMKN 1 SUMED ANG BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model Pembelajaran 2.1.1 Definisi Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

Lebih terperinci

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd. Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD 2016 RINI NINGSIH, M.Pd. ADA APA DENGAN RPP? Apa yang dimaksud RPP Mengapa Membuat RPP? Bagaimana membuat RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasilhasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek

BAB II LANDASAN TEORI. esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1. Menyelenggarakan pengajaran yang efektif

BAB 1. Menyelenggarakan pengajaran yang efektif BAB 1 Menyelenggarakan pengajaran yang efektif No teaching strategy is better than other in all circumtances, so you have to be able to use a variety of teaching strategy, and make rational decisions about

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Defenisi Operasional Untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya defenisi operasional mengenai istilah-istilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui

BAB II KAJIAN TEORI. yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Fiqih 1. Pengertian Pembelajaran Fiqih Mata pelajaran Fiqih dalam adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. adanya mekanisme suatu sistem. Kata lainnya yang mendekati pengertian tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. adanya mekanisme suatu sistem. Kata lainnya yang mendekati pengertian tentang 9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Penggunaan Menurut Nurdin Usman, Penggunaan bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK Oleh : As ari Djohar. Definisi belajar berbeda-beda, menurut pendapat tradisional belajar itu ialah

PEMBELAJARAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK Oleh : As ari Djohar. Definisi belajar berbeda-beda, menurut pendapat tradisional belajar itu ialah PEMBELAJARAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK Oleh : As ari Djohar I.Pengertian Belajar Definisi belajar berbeda-beda, menurut pendapat tradisional belajar itu ialah menambah dan mengumpulkan sejumlah

Lebih terperinci

Alat ukurnya berbeda. Bergantung objek yang diukur

Alat ukurnya berbeda. Bergantung objek yang diukur EVALUASI HASIL BELAJAR DALAM FISIKA Mengukur Panjang Mengukur Berat Alat ukur panjang Alat ukur Berat Alat ukurnya berbeda Bergantung objek yang diukur MENGUKUR? Data apa yang diperoleh? Proses memperoleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengaruh Pengaruh berarti dorongan atau bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek (Hugiono dan Poerwantana

Lebih terperinci

BAB 1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif

BAB 1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif BAB 1 Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif No teaching strategy is better than other in all circumtances, so you have to be able to use a variety of teaching strategy, and make rational decisions

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Saat proses pembelajaran dikelas, kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM MULAI DARI VERSI LAMA SAMPAI VERSI REVISI

EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM MULAI DARI VERSI LAMA SAMPAI VERSI REVISI EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA MENGGUNAKAN TAKSONOMI BLOOM MULAI DARI VERSI LAMA SAMPAI VERSI REVISI Oleh: Agus Wismanto Email: agus_wismanto@yahoo.com Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas

Lebih terperinci

SDM. asing KKNI (IQF) Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikas. SDM Indonesia ALASAN EKSTERNAL. Sebuah Pernyataan kualitas ALASAN INTERNAL SDM

SDM. asing KKNI (IQF) Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikas. SDM Indonesia ALASAN EKSTERNAL. Sebuah Pernyataan kualitas ALASAN INTERNAL SDM ALASAN EKSTERNAL Tantangan dan persaingan global Ratifikasi berbagai konvensi ALASAN INTERNAL Kesenjangan: mutu, jumlah, kemampuan. Relevansi: penghasil vs pengguna, info kebutuhan vs human capital planning

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES TEKNIK PENILAIAN TES NON TES Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP) :. Standar kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD). Analisis SK dan KD Kompetensi Materi Kognitif Afektif Psikomotor Produk Proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori Kajian teori pada penelitian yang berjudul optimalisasi penerapan penilaian autentik dalam mengukur sikap dan keterampilan siswa pada sub konsep daur ulang limbah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berpikir Kritis Menurut Ennis (Kuswana, 2012) berpikir kritis adalah berfikir yang wajar dan reflektif yang berfokus pada memutuskan apa yang harus diyakini

Lebih terperinci

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti

MATERI 3. copyright dit.akademik.ditjen.dikti MATERI 3 10% 20% 30% 50% 70% Reading Hearing words Looking at picture Watching video Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Participating in a discussion Giving a

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Dra. Poppy Kamalia Devi, M.Pd Dra. Hj. Renny Sofiraeni, M.Pd Drs. Khairuddin, M.Eng PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMP Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT 8 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT A. Metode Kerja Kelompok Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENILAIAN. Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian

KONSEP DASAR PENILAIAN. Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian KONSEP DASAR PENILAIAN Pengukuran-Penilaian-Tes-Evaluasi Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian Indikator Membedakan pengertian pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi Menjelaskan tujuan,

Lebih terperinci

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI 1 PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI Adinda Anisa 1, Sri Subekti 2, Yulia Rahmawati 3 Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan hasil belajar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E (LC 5E) Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN TEORI 1. Lingkungan Sekolah a. Pengertian Lingkungan Sekolah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar,

Lebih terperinci

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran)

DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran) DISAIN INSTRUCTIONAL (Perencanaan Pembelajaran) ardianto Pak sopir!, sebenarnya kami mau diajak kemana? Nga tau? Yang penting JALAN ASUMSI TENTANG DISAIN PEMBELAJARAN 1. Perbaikan tentang kualitas pembelajaran

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG)

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI GURU SD/SMP/SMA/SMK (KI) KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) PEDAGOGIK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

UMI HIJRIYAH, M. PD. TEKNIK MENYUSUN DESAIN INSTRUKSIONAL

UMI HIJRIYAH, M. PD. TEKNIK MENYUSUN DESAIN INSTRUKSIONAL 1 UMI HIJRIYAH, M. PD. TEKNIK MENYUSUN DESAIN INSTRUKSIONAL 2 TEKNIK MENYUSUN DESAIN INSTRUKSIONAL Penerbit Fakta Press Bandar Lampung 2012 Oleh: Umi Hijriyah, M.Pd. Perpustakaan Nasional Dalam Terbitan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Mata pelajaran PPKn (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Mata pelajaran PPKn (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Mata pelajaran PPKn (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan) a. Hakikat mata Pelajaran PPKn Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR A. Model Pembelajaran Novick Model Pembelajaran Novick merupakan salah satu model pembelajaran yang merujuk pandangan konstruktivisme. Gagasan utama dari

Lebih terperinci

MODEL BERPIKIR INDUKTIF:ANALISIS PROSES KOGNITIF DALAM MODEL BERPIKIR INDUKTIF

MODEL BERPIKIR INDUKTIF:ANALISIS PROSES KOGNITIF DALAM MODEL BERPIKIR INDUKTIF MODEL BERPIKIR INDUKTIF:ANALISIS PROSES KOGNITIF DALAM MODEL BERPIKIR INDUKTIF Winahyu Arif Wicaksono, Moh Salimi, Imam Suyanto Universitas Sebelas Maret arifwinahyu@students.uns.ac.id Abstrak Model berpikir

Lebih terperinci

ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PARSAORAN SIAHAAN FISIKA FPMIPA UPI BANDUNG Parsaoran siahaan KOMPETENSI Kemampuan seseorang yang dapat terukur, meliputi: pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINAJAUAN TEORI

BAB II TINAJAUAN TEORI BAB II TINAJAUAN TEORI A. Administrasi Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Pasal 1, Ayat (1), Standar proses untuk

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 2. Identifikasi Kebutuhan, Analisis Pembelajaran dan Perumusan Tujuan Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2. Identifikasi Kebutuhan, Analisis Pembelajaran dan Perumusan Tujuan Pembelajaran A. KEGIATAN BELAJAR 2 Identifikasi Kebutuhan, Analisis Pembelajaran dan Perumusan Tujuan Pembelajaran a. Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG)

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI GURU SD/SMP/SMA/SMK (KI) KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) PEDAGOGIK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permendikbud RI nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permendikbud RI nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permendikbud RI nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan menyatakan Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas

Lebih terperinci

SILABUS. : Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan prinsip-prinsip bahan ajar yang baik dan benar.

SILABUS. : Mengembangkan bahan ajar sesuai dengan prinsip-prinsip bahan ajar yang baik dan benar. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN NO.... TP/KTP/FIP/IKIP

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2012 Kepala Badan PSDMPK dan PMP. Syawal Gultom NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2012 Kepala Badan PSDMPK dan PMP. Syawal Gultom NIP 1 KATA PENGANTAR Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Dengan demikian profesionalisme

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. menentukan luas dan keliling erat hubungannya dengan intelegensi. berkaitan dengan luas dan keliling.

BAB II KAJIAN TEORI. menentukan luas dan keliling erat hubungannya dengan intelegensi. berkaitan dengan luas dan keliling. 11 BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Menentukan Luas dan Keliling 1. Definisi Berasal dari kata dasar tentu yang artinya pasti. Sedangkan menentukan mengandung kata kerja yang diartikan menetapkan, memastikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan mengembangkan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini 61 A IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pembelajaran IPA Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri 0 Kota engkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad, 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Berpikir Kritis Berpikir merupakan kegiatan penggabungan antara persepsi dan unsurunsur yang ada dalam pikiran untuk menghasilkan pengetahuan. Berpikir dapat terjadi pada seseorang

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR. A. Kemampuan Matematis dan Revisi Taksonomi Bloom. Kemampuan matematis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki

BAB II STUDI LITERATUR. A. Kemampuan Matematis dan Revisi Taksonomi Bloom. Kemampuan matematis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki 10 BAB II STUDI LITERATUR A. Kemampuan Matematis dan Revisi Taksonomi Bloom Kemampuan matematis adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa dalam mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini, kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ardiwinata 2007 ). Pendidikan adalah proses di mana seseorang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Ardiwinata 2007 ). Pendidikan adalah proses di mana seseorang mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengaruh yang dilaksanakan oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan social ( Emile Durkheim, dalam Ardiwinata

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER SILABUS RPP

PROGRAM SEMESTER SILABUS RPP KOMPETENSI INTI / KD MATA PELAJARAN PEKAN EFEKTIF PROGRAM TAHUNAN PROGRAM SEMESTER SILABUS RPP STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR ISI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR Peraturan pemerintah Republik

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES

TEKNIK PENILAIAN TES NON TES TEKNIK PENILAIAN TES NON TES TES Cara/prosedur (yang ditempuh) dalam rangka pengukuran & penilaian Mengapa kita melakukan tes? Apa yang perlu di tes? Tes yang bagaimana yang dapat digunakan? Kapan kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang dekat sekali dengan kehidupan manusia. Saat kita mempelajari IPA, berarti mempelajari bagaimana alam semesta

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG)

KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI GURU SD/SMP/SMA/SMK (KI) KOMPETENSI GURU MAPEL/PAKET KEAHLIAN (KG) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) PEDAGOGIK Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

Makalah Afektif. Siti Hamidah. Workshop Guru-Guru MAN

Makalah Afektif. Siti Hamidah. Workshop Guru-Guru MAN AFFECTIVE ASSESSMENT MAKALAH DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP GURU-GURU MAN YOGYAKARTA oleh Dr. Siti Hamidah Dosen pada Jurusan PTBB-FT-UNY hamidah_siti66@yahoo.com PENDAHULUAN Aktivitas belajar merupakan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting, baik bagi siswa maupun bagi pengembangan bidang keilmuan yang lain. Kedudukan matematika dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap, proses, dan produk. Sains (fisika) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Gagne dan Brigss (1975:51) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai akibat

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K

Skripsi. Oleh: Alanindra Saputra K PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DI KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: Alanindra

Lebih terperinci