SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2016

Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

ANALISIS INFLASI MARET 2016

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017

Closing Remarks. Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER

Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Hotel Aston Pontianak, 3 Agustus 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017

Jakarta, 10 Maret 2011

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017

RELEASE NOTE INFLASI APRIL 2017

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.

ARAHAN MENTERI PERTANIAN/ KETUA HARIAN DEWAN KETAHANAN PANGAN PADA SIDANG REGIONAL DEWAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BARAT

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PERESMIAN PENERBITAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN RP TAHUN EMISI AGUSTUS 2014

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017

Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

RELEASE NOTE INFLASI MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-undang (UU) No. 3 tahun 2004 Pasal 7, tugas Bank

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN PERTEMUAN FORUM PERBENIHAN SE-SULAWESI TENGAH SELASA, 24 MEI 2011

Conference Series on Managing Inflation:

Keynote Speech Seminar Pengembangan Ekonomi Produktif dalam Rangka Mendukung Program Minapolitan

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras.

Bapak Fauzi Ichsan, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan; Bapak dan Ibu Yang Mewakili Satuan Kerja Pemerintah Daerah;

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN SEMINAR NASIONAL HHBK DAN PERESMIAN ASOSIASI BAMBU SLEMAN SEMBADA TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

PERSIAPAN MENJELANG BULAN RAMADHAN & HARI RAYA IDUL FITRI

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Assalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,

SAMBUTAN BUPATI MALINAU

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE AGUSTUS 2014

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN TEMU BISNIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KAKAO SULAWESI TENGAH SENIN, 18 APRIL 2011

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

WELCOME ADDRESS. Dr. Firdaus Djaelani. Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SAMBUTAN DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

PENDAHULUAN. Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat penting

RAKORDAL PROVINSI KALTENG TRIWULAN III 2016

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA KESEHATAN DAERAH (RAKERKESDA) PROVINSI SULAWESI TENGAH KAMIS, 17 MARET 2011

KAMIS, 05 MEI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Launching Call For Paper IKNB

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE 66

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

POINTER ARAH KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN DAN PASOKAN DAGING SAPI. Disampaikan pada: Bincang Bincang Agribisnis

BUPATI WAJO SAMBUTAN KUNJUNGAN KERJA MENTERI KOORDINATOR KESRA DI KABUPATEN WAJO (SENGKANG, 16 SEPTEMBER 2013)

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Yang Terhormat : Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Bapak Ir. H Achmad Diran;

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA Peringatan Hari Kakao Indonesia (Cocoa Day) ke 3 Tanggal September 2015 di Ambarukmo Plaza, Yogyakarta

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Omswastiastu (untuk Provinsi Bali)

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Transkripsi:

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Pejabat Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Para Pimpinan Pemerintahan Daerah atau yang mewakili, Bapak Prof. DR. Bustanul Arifin, Pimpinan Perbankan, Akademisi dan Asosiasi, Pimpinan Satuan Kerja BI di Kantor Pusat dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Para pelaku klaster, hadirin dan undangan yang berbahagia. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. 1. Mengawali sambutan ini, kami ingin mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-nya pada kesempatan ini kita dapat mengikuti acara Sosialisasi Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia. 2. Kami menyambut baik pelaksanaan acara ini, yang merupakan cerminan kerjasama pengendalian stabilitas harga yang selama ini telah terjalin dengan baik antara Bank Indonesia dengan 1

Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, maupun stakeholders terkait lainnya. Bapak/Ibu dan hadirin yang kami hormati, 3. Sesuai dengan amanat Undang-Undang, Bank Indonesia adalah otoritas independen yang menjalankan fungsi dan tugas di bidang moneter, pengawasan perbankan secara makroprudensial, dan sistem pembayaran. Bank Indonesia memiliki tujuan mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah yang tercermin dari dua aspek, yaitu nilai tukar Rupiah dan tingkat inflasi. Sejalan dengan mandat ini, Bank Indonesia berkepentingan menjaga inflasi pada level yang rendah dan stabil. 4. Mengapa tingkat inflasi perlu dijaga? Setidaknya terdapat tiga alasan, pertama, inflasi menggerogoti pendapatan riil masyarakat, yang pada gilirannya akan menurunkan daya beli. Inflasi membuat masyarakat menjadi lebih miskin, dan membuat masyarakat yang sudah miskin menjadi semakin miskin. Kedua, inflasi yang tidak terkendali menciptakan ketidakpastian. Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi perilaku konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ketiga, inflasi yang tidak terkendali menyebabkan inefisiensi dan menciptakan ekonomi biaya tinggi. Hal ini tentunya akan menurunkan daya saing perekonomian. 5. Memperhatikan hal itu, upaya pengendalian inflasi perlu menjadi perhatian kita bersama. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang kemudian akan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain 2

itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi kurang bermakna apabila diikuti oleh kenaikan inflasi yang tinggi pula. Bapak/Ibu dan hadirin yang berbahagia, 6. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia senantiasa menjalankan bauran kebijakan yang prudent dan konsisten. Namun, kami menyadari bahwa pencapaian inflasi yang rendah dan stabil memerlukan koordinasi lintas instansi. Hal ini mengingat karakteristik inflasi di Indonesia masih rentan dipengaruhi oleh faktor dari sisi suplai, baik itu gangguan produksi, distribusi, maupun kebijakan Pemerintah. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memastikan pengendalian inflasi dapat berjalan dengan baik dan efektif. 7. Berbagai upaya yang dilakukan telah membuahkan hasil. Di tahun 2015, ditengah berbagai tantangan yang tidak ringan, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia dapat tetap terjaga. Hal ini tercermin antara lain dari tercapainya target inflasi 2015 yang tercatat sebesar 3,35% (yoy). Selain itu, tren kenaikan inflasi dalam 10 tahun terakhir cenderung turun. Rata-rata inflasi pada periode 2010 2015 mencapai 5,86%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi periode 2005 2010 sebesar 8,52%. Hal ini merupakan pencapaian yang positif mengingat inflasi Indonesia pernah naik signifikan pada tahun 2005, 2008, 2013, dan 2014, yaitu masingmasing mencapai 17,11%, 11,06%, 8,38%, dan 8,36%, akibat dari kebijakan pengurangan subsidi BBM. 3

8. Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak atas terjalinnya koordinasi dan kerjasama yang harmonis dalam upaya pengendalian inflasi. Secara khusus, kami juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah yang telah menempuh kebijakan pengurangan subsidi BBM, dan mengalihkan dana alokasi subsidi BBM untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Selain itu, kami menyambut baik berbagai paket kebijakan ekonomi Pemerintah yang bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional. 9. Tidak lupa, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pembentukan TPID. Jumlah TPID saat ini telah mencapai 451, dimana seluruh provinsi telah memiliki TPID dan sisanya di kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Bapak/Ibu dan hadirin yang kami hormati, 10. Pencapaian ini hendaknya tidak membuat kita cepat berpuas diri. Terdapat setidaknya dua hal yang perlu mendapat perhatian kita bersama. Pertama, inflasi Indonesia secara umum masih lebih tinggi dibandingkan negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, yang pada tahun 2015 masing-masing mencapai 2,7%; 1,5%; -0,85%; dan -0,6%. Kita perlu mengupayakan langkah-langkah agar kesenjangan inflasi tersebut dapat dikurangi sehingga Indonesia dapat lebih memiliki daya saing di ASEAN. 4

11. Kedua, kita perlu mewaspadai peningkatan tekanan inflasi dari komoditas tanaman pangan, terutama beras, cabai merah, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, dan daging sapi. Secara historis, komoditas volatile foods merupakan penyumbang utama inflasi. Fenomena ini juga terjadi pada bulan Maret 2016 yang lalu. 12. Inflasi Indek Harga konsumen (IHK) di bulan Maret 2016 tercatat sebesar 0,19% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2016 sebesar -0,09% dan lebih tinggi dari historisnya selama 6 tahun terakhir (0,05%). Secara tahunan, inflasi IHK bulan Maret 2016 mencapai 4,45% (yoy) atau kumulatif Januari Maret 2016 sebesar 0,62% (ytd). 13. Peningkatan inflasi tersebut terutama disebabkan oleh kelompok volatile foods. Inflasi volatile food periode Maret 2016 tercatat sebesar 0,75% (mtm) atau 9,59% (yoy), meningkat dibandingkan bulan lalu yang deflasi sebesar -0,68% (mtm). Inflasi volatile food pada periode ini terutama bersumber dari komoditas bawang merah seiring meningkatnya intensitas hujan dan berakhirnya masa panen. 14. Inflasi Bawang Merah di Bulan Maret naik signifikan, yaitu mencapai 30,86% (mtm). Dalam 5 tahun terakhir, inflasi bawang merah bahkan sempat mencapai 79,01% (mtm) pada Maret 2013; 60,03% (mtm) pada Juli 2013; dan 35,78% (mtm) pada Desember 2015. Bobot komoditas bawang merah termasuk tinggi yaitu 0,66% (mtm). Apabila kenaikannya lebih dari 10%, maka sumbangan bawang merah dapat mencapai lebih dari 0,07% terhadap inflasi IHK. Dengan kenaikan harga sebesar 30,86% (mtm) di bulan Maret 2016, maka andil inflasi bawang merah sebesar 0,16% dari inflasi 0,19% (mtm) atau sekitar 80% dari inflasi Nasional. 5

Bapak/Ibu dan hadirin sekalian, 15. Merespon tingginya inflasi komoditas volatile foods, Bank Indonesia menginisiasi beberapa program pengendalian inflasi. Bank Indonesia mengembangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang berfungsi sebagai media untuk transparansi harga bahan pangan. Dengan adanya PIHPS diharapkan dapat menciptakan konvergensi harga sehingga dapat mengurangi gejolak harga. 16. Bank Indonesia juga mengimplementasikan Program Pengendalian Inflasi melalui pengembangan klaster yang dilaksanakan oleh seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kehadiran klaster ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas komoditas bahan makanan penyumbang inflasi, yaitu melalui pendekatan rantai nilai dari hulu ke hilir. Kegiatan Bank Indonesia meliputi fasilitasi dan bantuan teknis, inisiatif terobosan dan percontohan yang dapat mendorong peningkatan produktivitas komoditas penyumbang inflasi. 17. Sejak 2014, program pengendalian inflasi melalui pengembangan klaster difokuskan pada komoditas yang berkontribusi dalam inflasi atau mendukung ketahanan pangan, yaitu beras, bawang merah, cabai merah, daging sapi dan bawang putih. 18. Saat ini, jumlah klaster komoditas penyumbang inflasi dan ketahanan pangan mencapai 167 klaster, yang meliputi 13 komoditas. Secara khusus, jumlah klaster komoditas penyumbang inflasi (beras, bawang merah, cabai merah, dan daging sapi) telah mencapai 113 klaster. Klaster-klaster ini tersebar di wilayah Jawa sebanyak 35 klaster; Sumatera sebanyak 24 klaster; Kalimantan sebanyak 13 klaster; dan Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara sebanyak 6

41 klaster. Klaster binaan Bank Indonesia saat ini melibatkan lebih dari 11.000 petani dengan luas lahan mencapai hampir 8.000 ha. 19. Bank Indonesia juga melakukan terobosan mengembangkan benih bawang putih bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi terkait, dan akademisi. Inisiatif tersebut dilakukan melalui pengembangan Demonstration Plot bawang putih seluas 3.000 meter persegi di Kabupaten Tegal yang telah menghasilkan bawang putih sebanyak 22,58 ton per hektar are. Varietas benih yang dikembangkan terbukti mampu bersaing dengan bawang putih impor, baik dari sisi kualitas maupun memenuhi selera masyarakat. Pencapaian positif ini akan ditindaklanjuti dengan pengembangan klaster bawang putih di wilayah lainnya, khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan pengembangan klaster bawang putih dapat menekan inflasi dan mengurangi ketergantungan impor. 20. Selanjutnya, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah Brebes juga membangun training center bawang merah yang membuka peluang kepada stakeholders dari seluruh penjuru tanah air untuk mempelajari budidaya bawang merah dengan dukungan teknologi terkini, sehingga dapat memenuhi standar industri, mulai dari produksi sampai dengan panen dan paska panen. 21. Kami meyakini bahwa program pengendalian inflasi berupa pengembangan klaster oleh Bank Indonesia dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah telah menjadi inisiatif dan inspirasi serta referensi bagi para pengambil kebijakan di daerah. 7

Bapak/Ibu dan hadirin yang kami hormati, 22. Upaya pengendalian inflasi kedepan akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Namun, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2016 akan berada pada kisaran target 4,0%±1%. Koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah perlu terus diperkuat sehingga pihak terkait dapat mensinergikan berbagai kebijakan dan langkah-langkah yang diperlukan. 23. Acara hari ini diharapkan dapat semakin memperkokoh komitmen kita semua dalam mengupayakan pengendalian inflasi yang lebih efektif. Dalam kesempatan ini, juga akan dilakukan pemberian Apresiasi Kinerja Program Penghargaan Pengendalian Inflasi sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja dan partisipasi stakeholders dalam meningkatkan pasokan komoditas volatile foods. 24. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi langkah kita dalam upaya untuk melaksanakan Program Pengendalian Inflasi, termasuk di antaranya yang berbasis pengembangan komoditas ketahanan pangan maupun komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi. Sekian dan Terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Agus D.W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia 8