SAMBUTAN BUPATI SLEMAN SEMINAR NASIONAL HHBK DAN PERESMIAN ASOSIASI BAMBU SLEMAN SEMBADA TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014

Transkripsi

1 1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN SEMINAR NASIONAL HHBK DAN PERESMIAN ASOSIASI BAMBU SLEMAN SEMBADA TANGGAL : 6 NOVEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati, Bapak/Ibu Kelompok Tani, Pengrajin dan Pemerhati Bambu, Peserta Seminar yang berbahagia. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan nikmat dan karunia- NYA, sehingga pada hari ini kita dapat hadir dan bersilaturahmi pada acara ini dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi bapak dan ibu pemerhati bambu dalam upaya mengembangkan bambu di Kabupaten Sleman. Saya harap melalui seminar dan pengukuhan asosiasi ini kita dapat memajukan Sleman ke arah yang lebih baik dalam

2 2 mengembangkan bambu sebagai komoditas potensial di Kabupaten Sleman. Diawal kesempatan ini atas nama Pemerintah Kabupaten Sleman maupun atas nama pribadi, saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara yang dikukuhkan sebagai pengurus Asosiasi Bambu Sleman Sembada. Saya berharap, saudara-saudara, mampu mengemban amanah yang telah diberikan Kabupaten Sleman ini. Melalui pengukuhan ini saudara-saudara memiliki tanggung jawab untuk memajukan perkembangan budidaya bambu di Kabupaten Sleman. Komitmen Pemkab Sleman untuk mengembangkan bambu untuk kesejahteraan masyarakat, harus ditindaklanjuti dengan meningkatkan produksi bambu baik dari sisi budidaya hingga produk olahan bambu. Potensi bambu di Kabupaten Sleman masih terbuka lebar. Dilihat dari segi ekonomis, bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, murah dan mudah didapat serta dapat diolah menjadi berbagai olahan kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi. Terlebih saat ini hasil hutan berupa kayu semakin berkurang dan berharga mahal. Dari sisi ekologi, bambu juga berperan penting dalam konservasi air dan konservasi lahan di koridor sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan.

3 3 Melihat potensi bambu yang begitu menguntungkan, Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk menjadikan Sleman sebagai sentra bambu dengan mengoptimalkan potensi bambu dari hulu ke hilir. Salah satu langkah yang diambil Pemkab Sleman untuk menjadikan bambu sebagai komoditas unggulan diantaranya dengan menetapkan bambu sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) Unggulan di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Sleman No. 306/Kep.KDH/A/2013. Sebagai tindak lanjut Surat Keputusan tersebut perlu dibentuk suatu kelembagaan yang beranggotakan masyarakat bambu dari hulu ke hilir yang meliputi masyarakat pembudidaya bambu, pedagang bambu dan pengrajin bambu dalam bentuk Asosiasi Bambu Sleman Sembada. Melalui asosiasi ini saya harap dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan efektif dalam pengembangan sentra bambu dari hulu sampai hilir. Hadirin yang berbahagia, Sudah saatnya bambu di wilayah Sleman dikembangkan sebagai budidaya dengan penanganan yang optimal, sehingga memiliki nilai tambah ekonomi produk yang tinggi, yang

4 4 bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan para petani maupun pengrajin. Populasi tanaman bambu di Sleman cukup besar, walaupun dalam areal yang terpecah pecah. Pada tahun 2013 telah dikembangkan tanaman bambu seluas 30 Ha, dan direncanakan akan ditambah 55 Ha pada tahun 2014 dengan dana dari APBN dan APBD Kabupaten Sleman. Disisi lain Di Sleman terdapat unit usaha pengelola bambu yang selama ini dalam proses produksinya harus mengambil bahan baku dari keluar wilayah Sleman. Berbagai permasalah yang diurai dari kondisi tersebut. Kedepan para petani bambu, pengrajin bambu, ahli perbambuan, pemerhati bambu dan pemerintah harus bersinergi dan berkolaborasi mengembangkan bambu untuk kesejahteraan masyarakat Sleman. Diharapkan tidak terjadi lagi, para pengrajin bambu hanya berpikir keuntungan usahanya semata, tetapi juga mampu berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan petani bambu. Keberadaan Asosiasi bambu Sleman Sembada diharapkan mampu mendorong terwujudnya hal tersebut. Asosiasi bambu Sleman Sembada ini diharapkan menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan komitmen mengembangkan

5 5 bambu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sleman. Pemkab Sleman menghadapi sejumlah permasalahan dalam upaya pengembangan bambu, baik itu dalam teknologi budidaya yang mampu menghasilkan bambu yang berkualitas, pengelolaan pasca panen yang berdaya saing hingga pada pengaturan sistem distribusi hingga standarisasi harga. Untuk mengatasi permaslahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah menyusun Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Tahun Hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan bambu sebagai tulang punggung perekonomian Kabupaten Sleman. Hadirin yang berbahagia, Pada kesempatan ini, sekali lagi saya mengajak seluruh anggota assosiasi ini untuk bersama-sama Pemkab Sleman mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai sentra bambu dan kerajinan bambu berkualitas. Tidak lupa pula saya mengucapkan selamat atas terbentuknya Asosiasi Bambu Sleman Sembada. Demikian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Semoga melalui pengukuhan Asosiasi Bambu Sleman Sembada ini mampu memberikan semangat dan

6 6 dorongan bagi semua pihak untuk berpartisipasi dalam pengembangan komoditas bambu di Kabupaten Sleman. Selamat berkarya. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Sleman, 6 November 2014 Bupati Sleman SRI PURNOMO