Dasar-dasar Perilaku Individu

dokumen-dokumen yang mirip
Kepuasan Kerja. bergantian.

DASAR-DASAR PERILAKU ORGANISASI

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

tempat. Teori Atribusi

Nilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja

KEPRIBADIAN DAN NILAI. Mohd. Kurniawan. DP Bahan ajar 5

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

DASAR DASAR PERILAKU INDIVIDU

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

Makna dan Dimensi Budaya \

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah

MAKALAH NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan Untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

VALUES, ATTITUDES, AND JOB SATISFACTION. By Syafrizal Chan

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL. Karakteristik biografis Kemampuan Kepribadian Belajar Perilaku organisasi positif

INDIVIDU. Chapter 13

BAB 2 LANDASAN TEORI. tahun 1996 yang merupakan ahli teori pembelajaran sosial. Locus of control dapat

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari dan berorganisasi pengambilan keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan faktor penting yang

A. PENGERTIAN PERILAKU INDIVIDU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HOGANDEVELOP INSIGHT. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 4 November HOGAN ASSESSMENT SYSTEMS INC.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Feist (2010:134) kajian mengenai sifat manusia pertama kali

Kepribadian, Emosi & Persepsi

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR. 1. Validitas dan Reliabilitas Dimensi Jarak Kekuasaan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan selama kehidupannya. Menurut

MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL

Bab 1 Kewirausahaan. 1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

EVA IMANIA ELIASA, M.Pd

Sesi 8: Pemberitaan tentang Masalah Gender

PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama.

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Indah Siti Rachmadani, FPSI UI, 2008

SUMBER PERBEDAAN INDIVIDUAL

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

Perilaku Individu dan Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antarbudaya dengan baik. kemampuan komunikasi antarbudaya (Samovar dan Porter, 2010: 360).

RESUME PERILAKU DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI UNTUK UTS

organisasi tersebut berasal, dan apakah budaya organisasi tersebut dapat diatur, kesemuanya akan dibicarakan pada halaman berikut.

A. Proses Pengambilan Keputusan

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini mengacu pada bagaimana motivasi berprestasi menurut

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam model pembelajaran Bandura, faktor person (kognitif) memainkan peran

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Hariandja dalam Tunjungsari (2011) stres adalah ketegangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tes Inventory. Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Pengembangan Karir. Pengembangan Karir.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

BAB II LANDASAN TEORI. atau balasan. (Batson, 1991) Altruisme adalah sebuah keadaan motivasional

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB II LANDASAN TEORI

Tes Inventori. Tes MBTI MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 04

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

VALUES, ATTITUDES, AND JOB SATISFACTION

KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (pemilik modal) dan agen (pihak yang mengelola perusahaan) dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. bekerja yang ditandai secara khas dengan adanya kepercayaan diri, motivasi diri

Niken Kartikasari F

Transkripsi:

Dasar-dasar Perilaku Individu

Perilaku Individu Kontribusi utama psikologis terhadap Perilaku Organisasi (OB) dibagi dalam 4 konsep : sikap (attitudes) kepribadian persepsi pembelajaran

Sikap (1) Merupakan pernyataan evaluatif baik yang menyenangkan maupun tidak tentang suatu objek, orang, atau peristiwa Mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu Sikap dalam pekerjaan : Kepuasan kerja Keterlibatan kerja Komitmen organisasi

Sikap (2) Sikap dalam pekerjaan : Kepuasan kerja mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya Keterlibatan kerja tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung dalam pekerjaannya dan berpartisipasi di dalamnya Komitmen organisasi indikator kepada, dan keberpihakan terhadap organisasi

Sikap (3) Variabel kepuasan kerja : Tantangan menggunakan keterampilan, tugas bervariasi, kebebasan, umpan balik Penghargaan keadilan sistem penggajian, kebijakan promosi Kondisi kerja kenyamanan pribadi, kemudahan melakukan pekerjaan Rekan kerja interaksi sosial

Sikap (4) Kepuasan dan Produktivitas Pandangan awal : kepuasan menentukan produktivitas Bukti : produktivitas menentukan kepuasan Kepuasan menentukan produktivitas jika perilaku karyawan dikendalikan oleh faktor-faktor di luar dirinya Contoh : produktivitas pekerja mesin ditentukan oleh kecepatan mesin, bukan kepuasan

Sikap (5) Individu cenderung mencari konsistensi Ketidakselarasan kognitif (cognitive dissonance) : ketidakkonsistenan antara dua atau lebih sikap seseorang, atau antara sikap dan perilaku Teori kognitif setiap individu berusaha meminimasi ketidakselarasan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya

Sikap (6) Keinginan meminimasi ketidakselarasan ditentukan oleh : pentingnya elemen yang menciptakan ketidakselarasan tingkat pengaruh kepercayaan terhadap elemen penghargaan dalam ketidakselarasan Implikasi teori kognitif terhadap organisasi : membantu memprediksi kecenderungan perubahan sikap maupun perilaku

Kepribadian (1) Merupakan kombinasi sifat-sifat psikologis yang digunakan untuk mengklasifikasi orang Teridentifikasi 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstrem) merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan

Enam Belas Sifat Kepribadian Utama 1. Penyendiri vs Peramah 2. Kecerdasan rendah vs Kecerdasan tinggi 3. Dipengaruhi oleh perasaan vs Stabil secara emosional 4. Pengikut vs Dominan 5. Serius vs Santai 6. Berani mengambil risiko vs Bijaksana/penuh pertimbangan 7. Pemalu vs Petualang 8. Keras hati vs Peka 9. Mudah percaya vs Pencuriga 10. Praktis vs Imajinatif 11. Blak-blakan vs Tersembunyi 12. Percaya diri vs Mudah cemas 13. Konservatif vs Suka mencoba 14. Tergantung pada kelompok vs Mandiri 15. Tidak terkendali vs Terkendali 16. Rileks vs Tegang

Kepribadian (2) Indikator Tipe Myers-Briggs (MBTI) tes kepribadian dengan 100 pertanyaan tentang bagaimana orang merasa atau bertindak dalam situasi tertentu Klasifikasi : Ekstrovert atau introvert (E atau I) Indrawi (sensing) atau intuitif (intuitive) (S atau N) Pemikir (thinking) atau perasa (feeling) (T atau F) Pengertian (perceive) atau penilai (judging) (P atau J) Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan MBTI merupakan pengukuran kepribadian yang valid, namun tetap digunakan dalam organisasi

Kepribadian (3) Model Lima Besar Faktor Lima Besar : Keekstrovertan : suka bergaul, banyak bicara, asertif Keramahtamahan : baik hati, kooperatif, dapat dipercaya Kehati-hatian : bertanggungjawab, dapat diandalkan, tekun, berorientasi pada prestasi Kestabilan emosi : tenang, antusias, sanggup menghadapi ketegangan, kegelisahan, kemurungan, ketidakamanan Keterbukaan terhadap pengalaman : imajinatif, sensitif secara artistik, cerdas Menemukan hubungan yang penting antara dimensi kepribadian dengan prestasi kerja

Kepribadian (4) Atribut kepribadian tambahan : tempat kendali (locus of control) otoritarianisme (authoritarianism) Machiavellianisme (Mach) pemantauan diri (self monitoring) kecenderungan risiko (risk propensity)

Tipologi Holland Mengenai Kepribadian dan Contoh Pekerjaan Tipe Karakteristik Kepribadian Contoh Pekerjaan Realistis : Lebih menyukai kegiatan-kegiatan fisik yang membutuhkan keterampilan, kekuatan, dan koordinasi Peneliti : Lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang melibatkan pemikiran, pengorganisasian, dan pemahaman Sosial : Lebih menyukai kegiatan yang bersifat membantu dan mengembangkan orang lain Pemalu, apa adanya, gigih, stabil, konformis, praktis Analitis, orisinil, ingin tahu, mandiri Suka bergaul, ramah, kooperatif, pengertian Mekanis, operator penekan bor, perakit, petani Ahli biologi, ahli ekonomi, ahli matematika, reporter berita Pekerja sosial, guru, penasihat, ahli psikologi klinis Konvensional : Lebih menyukai kegiatankegiatan yang ada peraturannya, teratur, dan tidak bermakna ganda Giat : Lebih menyukai kegiatan-kegiatan verbal di mana ada kesempatan untuk mempengaruhi orang lain dan mencapai kekuasaan Konformis, efisien, praktis, tidak imajinatif, kaku Percaya diri, ambisius, enerjik, manajer bisnis yang sangat dominan Akuntan, manajer korporat, teller bank, pengatur arsip (file) Pengacara, agen real estat, ahli hubungan masyarakat Artistik : Lebih menyukai kegiatan-kegiatan bermakna ganda, tidak sistematis yang dapat mengekspresikan kreativitas Imajinatif, tidak beraturan, idealis, emosional, tidak praktis Pelukis, musisi, penulis, dekorator interior

Kepribadian (5) Model enam jenis kepribadian teori kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian kepuasan individu atau kecenderungan meninggalkan pekerjaan tergantung tingkat kepribadian individu, sesuai lingkungan pekerjaannya prosedur : menggunakan kuesioner Inventarisasi Preferensi Kejuruan (Vocational Preference Inventory)

Diagram Heksagonal Mengenai Hubungan Antarjenis Kepribadian Jenis Pekerjaan Hal penting dari model : Terdapat perbedaan intrinsik pada setiap individu Terdapat jenis pekerjaan yang berbeda Individu yang memiliki pekerjaan yang sesuai dengan jenis kepribadiannya lebih puas dan kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri

Persepsi (1) suatu proses di mana individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungan individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara berbeda

Persepsi (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi : orang yang mempersepsikannya karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi : sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, harapan objek atau sasaran yang dipersepsikan konteks di mana persepsi dibuat

Persepsi (3) Teori Atribusi Diajukan untuk mengembangkan penjelasan bahwa perbedaan penilaian terhadap individu tergantung pada arti atribusi yang diberikan pada perilaku tertentu Faktor-faktor penentu penilaian (internal atau eksternal) : 1. Kekhasan tertentu 2. Kesepakatan bersama 3. Konsistensi

Persepsi (4) Jalan pintas menilai orang lain : - Selektivitas - Kesamaan asumsi - Stereotip - Halo effect

Pembelajaran (1) Belajar : segala perubahan perilaku yang relatif permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman Belajar dibangun di atas hukum efek (law of effect) perilaku adalah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya : Konsekuensi menguntungkan diulangi Konsekuensi tidak menguntungkan tidak diulangi

Proses Pembelajaran Pembentukan Lingkungan Hukum Efek Perilaku Pencontohan

Pembelajaran (2) Kunci proses belajar : Pembentukan belajar dari kesalahan Keteladanan

Perilaku Organisasi dalam Konteks Global

Perbedaan Pekerja Asing dan Pekerja Indonesi Pekerja Amerika Pekerja Indonesia (???) Bekerja mandiri Bekerja sebagai bagian dari kelompok Memiliki mobilitas tinggi Menyelesaikan masalah secara sistematis, sesuai petunjuk buku Membutuhkan privasi Percaya bahwa individu yang bertanggungjawab Menghindari konflik Formal Menerima kewenangan Memiliki kepemimpinan yang hierarkis Berhati-hati, menghindari risiko Memiliki mobilitas rendah Melakukan improvisasi, kreatif Mengidentifikasi dengan kelompok, tidak membutuhkan privasi Percaya bahwa kelompok yang bertanggungjawab Cenderung untuk menghadapi konflik Informal dan terbuka Mempertanyakan kewenangan Memiliki kepemimpinan alamiah Mengambil risiko

Dunia saat ini perkampungan global perusahaan multinasional : menjalankan operasinya di dua atau lebih negara secara simultan terdapat keanekaragaman sistem politik, hukum, adat istiadat perbedaan menjadi motivasi utama perusahaan untuk berkembang ke seluruh dunia penetapan kerja sama regional : Uni Eropa NAFTA Eropa Timur Baru

Orang Amerika : parochialisme melihat dunia semata-mata hanya melalui kacamata dan perspektif sendiri etnosentris kebiasaan dan nilai-nilai budaya mereka lebih baik dari yang lainnya

Negara semakin homogen pendekatan bebas-budaya dalam perilaku organisasi kendala: 1. Perbedaan lintas budaya nasional dalam perilaku organisasi 2. Perbedaan menjelaskan keragaman sikap dan perilaku 3. Perbedaan tidak akan berkurang pada tingkat yang signifikan Menilai perbedaan antarnegara : Kerangka Kluckhohn-Strodtbeck Kerangka Hofstede

Kerangka Kluckhohn-Strodtbeck (1) Paling banyak digunakan sebagai acuan analisis variasi antarbudaya Mengidentifikasi enam dimensi budaya dasar : hubungan dengan lingkungan orientasi waktu sifat dasar manusia orientasi kegiatan fokus akan tanggung jawab konsepsi ruang

Kerangka Kluckhohn-Strodtbeck (2) Hubungan dengan Lingkungan : - Ditaklukkan oleh lingkungan - Berjalan selaras dengan lingkungan - Mendominasi lingkungan Orientasi waktu : - Masa lalu - Masa kini - Masa depan

Kerangka Kluckhohn-Strodtbeck (3) Sifat dasar manusia : Baik Jahat Campuran Orientasi aktivitas : Usaha pencapaian prestasi Hidup saat ini pengalaman hidup dan kepuasan sesaat Pengendalian melepaskan diri dari objek-objek

Kerangka Kluckhohn-Strodtbeck (4) Fokus pada tanggung jawab : Individualistik Kelompok Hierarkis Konsepsi ruang : Publik Pribadi Campuran

Variasi pada Dimensi Nilai Klucklhohn- Strodtbeck DIMENSI NILAI VARIASI-VARIASI * Hubungan dengan lingkungan Dominasi Harmoni Subjugasi Orientasi waktu Masa lampau Sekarang Masa depan Sifat dasar manusia Baik Campuran Buruk Orientasi aktivitas Masa kini Pengendalian Melakukan sesuatu Fokus pada tanggung jawab Individualistik Kelompok Hierarkis Konsepsi ruang Pribadi Campuran Publik * Garis patah-patah menunjukkan posisi A.S. di antara dimensi-dimensi tersebut

Kerangka Hofstede (1) analisis yang lebih komprehensif tentang budaya, dilakukan oleh Geert Hofstede survey dilakukan pada 116.000 karyawan di 40 negara dalam satu perusahaan multinasional temuan : 4 dimensi budaya nasional yang menjadi perbedaan : 1. Individualisme vs kolektivisme 2. Distansi kekuasaan 3. Penghindaran ketidakpastian 4. Kemaskulinan vs kefemininan

Kerangka Hofstede (2) Individualisme vs Kolektivisme - Individualis : cenderung menjaga kepentingan sendiri dan keluarga dekat, kebebasan individu luas (Contoh : Amerika, Inggris, Belanda) - Kolektivisme : mengharap orang lain dalam kelompok untuk menjaga dan melindungi jika dalam masalah (Contoh : Kolombia, Pakistan)

Kerangka Hofstede (3) Distansi Kekuasaan (Power Distance) - Suatu ukuran untuk melihat sejauh mana masyarakat dapat menerima kenyataan bahwa kekuasaan dalam lembaga dan organisasi didistribusikan secara tidak merata - Contoh : gelar, kedudukan, status

Kerangka Hofstede (4) Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty Avoidance) - Kita hidup dalam dunia ketidakpastian - Tanggapan terhadap ketidakpastian berbedabeda : - Menerima dengan tenang penghingdaran ketidakpastian rendah - Tingkat kecemasan tinggi, gelisah, stress, agresif penghindaran ketidakpastian tinggi

Kerangka Hofstede (5) Kemaskulinan vs Kefemininan - Maskulin : menekankan ketegasan dan penguasaan akan uang dan hal-hal yang bersifat materi, tidak berempati pada orang lain - Feminin : menekankan hubungan dengan sesama, memperhatikan orang lain, dan kualitas hidup secara keseluruhan

Contoh Dimensi Kultural Hofstede Negara Individualisme/ Kolektivisme Distansi Kekuasaan Penghindaran Ketidakpastian Kemaskulinan/ Kefemininan Australia Individualis Kecil Sedang Kemaskulinan kuat Kanada Individualis Sedang Rendah Kemaskulinan sedang Inggris Individualis Kecil Sedang Kemaskulinan kuat Perancis Individualis Besar Tinggi Kemaskulinan lemah Yunani Kolektif Besar Tinggi Kemaskulinan sedang Italia Individualis Sedang Tinggi Kemaskulinan kuat Jepang Kolektif Sedang Tinggi Kemaskulinan kuat Meksiko Kolektif Besar Tinggi Kemaskulinan kuat Singapura Kolektif Besar Rendah Kemaskulinan sedang Swedia Individualis Kecil Rendah Kemaskulinan lemah Amerika Serikat Individualis Kecil Rendah Kemaskulinan kuat Venezuela Kolektif Besar Tinggi Kemaskulinan kuat